Kontrasepsi Pasca Keguguran Dan Persalinan
May 10, 2017 | Author: lc_elric | Category: N/A
Short Description
KBPascapersalinan&keguguran...
Description
KONTRASEPSI PASCA KEGUGURAN DAN PERSALINAN 1. Metode Amenorae Laktasi (MAL)
Metode kontrasepsi dengan mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya
Efektifitas: perlindungan lebih dari 98% terhadap terjadinya kehamilan pada 6 bulan pertama pascapersalinan
Kriteria yang harus dipenuhi: o belum mendapatkan menstruasi sejak melahirkan sampai 6 bulan o memberikan ASI kepada bayi secara eksklusif selama 6 bulan tanpa diberikan minuman atau makanan lainnya o Bayi belum berusia 6 bulan
Cara kerja: menyusui ekslusif (selama 6 bulan ) pertama akan menghambat pelepasan hormon kesuburan sehingga tidak terjadi kehamilan
Persyaratan agar efektivitas tinggi 98%: o harus menyusui secara penuh/hampir penuh (sesekali diberi 1-2 teguk air/minuman pada upacara adat/agama) o bayi menghisap secara langsung ke puting susu ibu o menyusui dimulai dari ½ - 1 jam setelah bayi lahir o hindari jarak menyusui lebih 4 jam o sering menyusui selama 24 jam temasuk malam hari
Manfaat MAL bagi kesehatan Ibu : o mengurangi perdarahan pascapersalinan
o mengurangi risiko anemia o mengurangi risiko kanker payudara o meningkatkan kontak batin antara ibu dan anak o Mengembalikan BB ibu pada kondisi semula
Manfaat MAL bagi bayi : o mendapatkan kekebalan/antibodi sehingga bayi tidak mudah terkena penyakit o sumber asupan gizi yang sempurna untuk tumbuhkembang yang optimal o terhindar dari pencemaran air, alat minum, susu formula atau makanan lainnya
Keuntungan MAL: 1 sebagai alat kontrasepsi / pencegahan kehamilan 2 meningkatkan kesehatan ibu dan anak 3 menghemat pengeluaran keluarga
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh ibu: 1. menyusui pada kedua payudara secara bergantian (tidak harus dalam waktu yang sama) 2. bayi harus menghisap langsung (tanpa alat) 3. menyusui dilakukan pagi, siang, dan malam 4. hindari jarak menyusui lebih dari 4jam (supaya kesuburan tidak cepat kembali)
Cara menyusui dengan benar : 1. ibu harus yakin, tenang, dan nyaman 2. ibu harus mencuci tangan terlebih dahulu 3. posisi yang benar seperti kepala dan tubuh bayi dalam satu garis lurus, badan bayi menghadap ke dada ibu, badan bayi melekat ke ibu, seluruh anggota badan bayi tersangga dengan baik tidak hanya leher dan bahu 4. bayi melekat dengan baik: areola bagian atas tampak lebih lebar, bibir bawah bayi terputar keluar (dower), mulut bayi terbuka lebar, dagu menempel pada payudara ibu
Tanda-tanda bayi menghisap tidak efektif: 1.menghisap cepat dan dangkal
2 terlihat lekukan pada pipi 3 tidak terdengar suara menelan 4. areola bawah tampak lebar 5. mulut bayi mencucu (menghisap pada puting)
Yang seharusnya tidak pakai MAL: 1. sudah mendapat haid setelah bersalin 2.tidak menyusui secara eksklusif 3. bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan 4. bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam
Persiapan yang harus dilakukan ibu : 1. sehat, yakin dan punya kemauan 2. merawat kebersihan badan termasuk payudara 3. cukup minum dan makan bergizi 4. pengertian dan dukungan terutama suami
2. Tubektomi / Metode Operasi Wanita (MOW)
Merupakan metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi
Efektivitas: tinggi 99,5 % (0,5 kehamilan per100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Cara kerja: melalui prosedur bedah sederhana dengan anestesi
lokal
dengan
cara
mengikat
dan
memotong/memasang cincin di saluran telur sehingga sel telur dan sperma tidak bisa bertemu dan tidak terjadi kehamilan
Manfaat : o Tidak mempengaruhi produksi ASI o Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak ada perubahan dalam fungsi seksual o Berkurangnya resiko kanker indung telur.
Kriteria peserta tubektomi: o Usia lebih dari 26 tahun
o Jumlah anak lebih dari 2 orang o Yakin telah mempunyai jumlah anak sesuai dengan harapan keluarga
Keterbatasan o Pertimbangan yang matang sebelum dilakukan karena bersifat permanen kecuali dilakukan rekanalisasi o Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam beberapa hari setelah tindakan o Dilakukan oleh dokter terlatih/kompeten (dokter umum ,spesialis ginekologi dan bedah) o Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual(IMS) termasuk hepatitis B, HIV, dan AIDS
3. Tubektomi / Metode Operasi Pria (MOP)
menghentikan
kemampuan
reproduksi
pria
dengan
melakukan
penghambatan/pemotongan saluran pengeluaran sperma (vas deferens) sehingga pengeluaran sperma terhambat dan pembuahan tidak terjadi
Efektivitas: sangat efektif 99,9% (0,1 kehamilan per100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Kondisi yang memerlukan perhatian khusus: 1. infeksi kulit pada daerah operasi, infeksi sistemik yang menganggu kondisi kesehatan klien 2. Turun berok didaerah pangkal paha, penyakit kaki gajah, anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan obat anti pembekuan darah
Informasi bagi klien : o Pertahankan pembalut luka selama 3 hari
o Luka jangan ditarik-tarik/ digaruk o Boleh mandi selama 24 jam, asal didaerah luka tidak basah. Setelah 3 hari boleh dicuci dengan sabun dan air o Hindari mengangkat barang berat untuk 3 hari setelah tindakan o Boleh bersenggama sesudah hari ke 2 atau ke 3 namun memakai kondom/cara kontrasepsi lain bagi pasangan selama 3 bulan /sampai ejakulasi 15-20x o Untuk memastikan tidak ada lagi sperma didalam semen lakukan pemeriksaan cairan semen 3 bulan pasca vasektomi 4. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / IUD
alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang fleksibel dipasang dalam rahim, dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan.
Efektivitas: 99,2-99,4% (0,6-0,8 kehamilan perseratus perempuan selama tahun pertama penggunaan, dapat memberikan perlindungan jangka panjang (10 tahun) untuk mencegah kehamilan
Cara kerja: menghambat terjadinya pembuahan dengan menutup saluran tempat bertemunya sel telur dengan sperma, sehingga sperma menjadi tidak aktif
Keuntungan : o Tidak menganggu hubungan suami istri o Tidak menghambat produksi ASI o Dapat dipasang segera setelah persalinan atau setelah keguguran, jika tidak terjadi infeksi o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya o Setalah keguguran dan tidak ada tanda-tanda infeksi o Risiko rendah dari IMS o Ibu-ibu yang gemuk ataupun kurus o Dapat dipakai pada ibu yang berusia lebih dari 35 tahun dan perokok berat o Dapat digunakan sampai menopause o Efek samping sangat kecil o Dapat membantu mencegah kehamilan diluar kandungan (KE)
Yang boleh menggunakan AKDR: o ibu-ibu usia reproduktif o menginginkan kontrasepsi jangka panjang o ibu-ibu menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
Yang tidak boleh menggunakan AKDR o Ibu yang sedang hamil o Adanya perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya o Kelainan bawaan atau kongenital pada rahim, atau ada radang pada daerah panggul o Mempunyai riwayat kehamilan diluar rahim (ektopik) ca alat kelamin / payudara o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis) o Penderita penyakit tertentu seperti TBC, ca alat genitalia, trofoblas ganas o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Waktu mulai dipasangnya AKDR 1. setiap waktu selama siklus haid, jika dipastikan ibu tidak sedang hamil 2. pemakaian IUD pascapersalinan
a. IUD post plasenta : bisa dilakukan dalam tenggang waktu 10 menit setelah plasenta / ari2 lahir b. IUD post partum : bisa dilakukan sampai 48 jam pertama pascapersalinan c. Bila belum waktu diatas, maka IUD dipasang 4 minggu / lebih sesudah melahirkan d. IUD post sectio dipasang segera setelah operasi SC 3 Pascakeguguran: dipasang segera / dalam 7 hari dengan syarat tidak adanya infeksi setelah keguguran atau tindakan setelah keguguran
Hal-hal yang perlu diperhatikan : > Kembali memeriksakan diri setelah 4 – 6 minggu pemasangan AKDR > Periksalah benang AKDR secara rutin selama bulan pertama pemasangan, bila nyeri perut bagian bawah, perdarahan diantara haid dan setelah sanggama dan nyeri setelah sanggama > Periksakan ke klinik bila tidak teraba benang, merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid tenganggu / meleset, terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan dan adanya infeksi
5. Kontrasepsi Implan
adalah alat kontrasepsi yang dipasang di bawah lapisan kulit pada lengan atas
Cara kerja: lendir mulut rahim menjadi kental sehingga akan mengganggu proses penanaman sel telur yang sudah dibuahi, serta dapat mengurangi transportasi sperma dan menekan proses pengeluaran telur.
Efektivitas:
99%-99,8%
(0,2-1
kehamilan
per
100
perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Keuntungan: o Aman dipakai pada masa menyusui, tidak mengganggu ASI o Perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun o Tidak mengganggu saat hubungan seksual o Dapat dicabut sesuai keinginan
o Kembalinya kesuburan cepat setelah dicabut
Yang boleh menggunakan implant/susuk o usia subur o ibu menyusui atau tidak menyusui o pascapersalinan dan pascakeguguran o Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg
Yang tidak boleh menggunakan implant/susuk: o Sedang hamil o Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya o ada riwayat kanker payudara/mioma uterus
Hal yang perlu diperhatikan: o Daerah pemasangan harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam pertama untuk mencegah infeksi o Hindari benturan, gesekan atau penekanan pada daerah pemasangan o Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama 6-12 bulan pertama o Bisa terjadi penurunan atau peningkatan berat badan o Efektifitas menurun apabila ibu mengkonsumsi OAT
6. Suntikan Progestin
kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan intra muskuler di daerah bokong yang mengandung progestin.
Ada 2 jenis: o Depo
Medroksiprogesteron
Asetat
(DMPA) o Depo
Noretisteron
Enantat
(Depo
Noristerat)
Suntikan diberikan tiap 3 bulan sekali dan bisa digunakan mulai 7 hari setelah bersalin
Cara kerja: 1. mencegah ovulasi
2. mengentalkan lendir mulut rahim sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma 3. selaput lendir rahim menjadi tipis dan mengecil serta menghambat perjalanan sel telur oleh saluran telur
Efektifitas: 99,7% (0,3 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Waktu pemakaian: o Suntikan progestin bisa digunakan dalam 7 hari pascapersalinan. o Pada pascakeguguran, penggunaan kontrasepsi ditunda sampai anemia dapat diatasi.
Yang dapat menggunakan: > Usia reproduksi > Ibu sedang menyusui dan memerlukan kontrasepsi yang tidak mengganggu produksi ASI > Ibu pascakeguguran > Ibu perokok > Tekanan darah kurang dari 180/110 mmhg
Keuntungan 1. cocok untuk ibu menyusui karena tidak menekan produksi ASI 2. menurunkan kejadian penyakit tumor payudara 3. tidak mempengaruhi hubungan suami istri 4. menurunkan kasus anemi
Yang tidak boleh menggunakan: - hamil atau dicurigai hamil - perdarahan pervaginam yang tidak jelas penyebabnya - menderita penyakit payudara/ riwayat kanker payudara
Yang perlu diperhatikan: - sering menimbulkan gangguan haid yang sifatnya sementara - efek samping: berat badan bertambah, sakit kepala, dan nyeri pada payudara - dapat digunakan oleh ibu yang ingin menunda kehamilan berikutnya dalam waktu dekat
7. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang mengandung hormon progestin atau dikenal dengan istilah minipil.
sangat dianjurkan bagi ibu menyusui bayinya
sampai
6
bulan
(tidak
menghambat produksi ASI)
dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
Efek samping: gangguan perdarahan, perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur.
Efektifitasnya: 98,5% (1,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Cara kerja: Mengentalkan lendir mulut rahim sehingga menghambat masuknya sperma
Waktu penggunaan: o Mulai hari 1-5 siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi lain. o Dapat digunakan setiap saat, syarat kehamilan (-). Bila menggunakan setelah hari-5 siklus haid, o Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari/menggunakan kontrasepsi lain untuk 2 hari saja. o Dapat digunakan sejak 3 hari setelah bersalin.
Keuntungan kontrasepsi minipil: o Sangat efektif bila digunakan secara benar o Tidak menghambat produksi ASI o Kesuburan cepat kembali jika putus konsumsi kontrasepsi pil o Nyaman dan mudah digunakan juga tidak mengganggu hubungan seksual o Dapat dihentikan setiap saat
Yang dapat menggunakan: o Usia produktif
o Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang tidak mengganggu produksi ASI o Pascapersalinan dan menyusui o Tidak mempunyai tekanan darah tinggi (kurang dari 180/110 mmHg)
Tidak digunakan pada: o Hamil o Perdarahan per vaginam yang belum jelas penyebabnya o Ibu yang sedang minum OAT o Riwayat stroke o Kanker payudara
8. Kondom
alat kontrasepsi untuk pria berbentuk selubung atau sarung yang terbuat dari lateks/karet, plastik (vinil) yang dipasang pada alat kelamin pria saat berhubungan seksual.
Efektifitas: 88% - 98% (2-12 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Cara kerja: o Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan o Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk virus hepatitis B, HIV, dan AIDS dari satu pasangan kepada pasangan yang lain)
Manfaat pemakaian kondom: o Efektif bila digunakan dengan benar o Tidak mengganggu produksi ASI o Memiliki fungsi ganda ( kontrasepsi dan pencegahan penularan IMS, HIV dan AIDS) o Murah dan dapat dibeli secara umum
View more...
Comments