KONSEP STRUKTUR
April 18, 2017 | Author: Wirasatya Diputra Ida Bagus | Category: N/A
Short Description
Download KONSEP STRUKTUR...
Description
PEMBAHASAN
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KONSEP SUB STRUKTUR BANGUNAN
Analisis : SUB STRUKTUR Tanah pada site merupakan tanah berpasir dan pada jangka panjang akan timbul masalah penurunan tanah
TUJUAN
Tanah keras terdapat pada kedalaman ±
meter
Menentukan sub struktur yang akan digunakan
Tanah labil dan relatif sulit untuk dipadatkan
dalam rancangan
Dibutuhkan sistem sub struktur yang sesuai dengan tuntutan kegiatan, serta kuat dan kokoh dalam menerima beban, baik beban mati maupun beban hidup sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelaku
DASAR PERTIMBANGAN
kegiatan dalam beraktivitas. Kuat dan kokoh dalam menerima beban merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan sistem
1. Kestabilan atau keadaan tanah
sub struktur. Beban yang ditimbulkan (beban sendiri dan lainnya) didistribusikan secara merata melalui titik-
2. Jenis bangunan
titik pondasi kemudian disalurkan ke pondasi tiang pancang/bor pile.
3. Kekuatan dan keamanan bangunan
Aktivitas pemancangan dapat mengganggu lingkungan disekitarnya.
4. Praktis dalam pelaksanaan Beberapa pertimbangan sub – struktur :
5. Efisien dan efektif
Substruktur yang digunakan kuat dan kokoh sehingga bisa menerima beban dari struktur lainnya Distribusi beban harus merata sehingga keamanan bangunan bisa dioptimalkan
FAKTOR PENENTU
Daya dukung tanah harus diperhatikan. Tanah pada site kategori tanah organik sehingga pertimbangan pondasi harus diperhatikan
1. Kondisi geologi pada tapak
Substruktur yang dipakai biasanya menggunakan tiang pancang dan pondasi tapak sehingga dapat menerima
2. Jumlah lantai bangunan 3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan
beban dengan stabil di kondisi tanah pasir
4. Bentuk massa
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES) PONDASI TELAPAK
PONDASI TIANG PANCANG
ALTERNATIF 1
ALTERNATIF 2 Pondasi tiang pancang
Tiang kolom
Pondasi telapak
sebagai penumpu Pondasi dipasang dibawah kolom-kolom utama pendukung bangunan yang menerima seluruh beban bangunan.Pondasi telapak mempunyai kedalaman 1,50 – 4,00 m. Tanah digali dalam hanya dibawah kolom-kolom portal pendukung utama bangunan, sedang dibawah balok sloof cukup digali sampai kedalaman 0,60 - 0,80 m.
bangunan Pile caps sebagai
Tiang pancang
pemerata beban dari
sebagai sub
tiang kolom ke seluruh tiang pancang
Kondisi atau karakteristik tanah labil, sehingga kemungkinan tanah akan merosot
Tipe galian ini dapat memperlambat jatuhnya pasir (cocok digunakan pada tanah
jika menggunakan galian pondasi seperti diatas.
site yang berpasir)
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KESIMPULAN
1. Pada mall pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan
PONDASI TIANG BOR Pondasi dapat menahan beban bila penumpu sampai menancap pada tanah keras Cocok digunakan pada jenis tanah yang mempunyai kedalaman tanah
pertimbangan bagian mall hanya berlantai 5 sehingga penanganan beban masih bisa difasilitasi oleh tiang pancang 2. Pada bagian yang menjulang ( High Rise ) yaitu pada bagian apartment
keras yang dalam Diameter tiang dapat disesuaikan dengan beban yang diatasnya besar
menggunakan pondasi tiang bor karena daya beban dari arah vertikal sangat besar guna menghindari penurunan tanah pasir
diameter fleksibel.
3. Pada pengerjaan basement substruktur terpilih dikombinasikan dengan penggunaan retaining wall yaitu dengan pemasangan pile beruntun untuk membentuk guideline basement
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
PEMBAHASAN
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
Analisis :
KONSEP SUPER STRUKTUR
Dapat menyalurkan beban ke sub – struktur dengan baik
BANGUNAN
Dapat menahan beban vertical maupun horizontal TUJUAN Beberapa pertimbangan sub – struktur : Menentukan
super
struktur
yang
akan
Sistem super struktur harus bisa mewadahi dan melindungi aktivitas pada bagian dalam bangunan. Struktur harus memenuhi segi keamanan, fleksibel, nyaman saat mewadahi aktifitas.
digunakan dalam rancangan
DASAR PERTIMBANGAN
1. Kestabilan atau keadaan tanah 2. Jenis bangunan 3. Kekuatan dan keamanan bangunan 4. Praktis dalam pelaksanaan 5. Efisien dan efektif FAKTOR PENENTU 1. Kondisi geologi pada tapak 2. Jumlah lantai bangunan 3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan 4. Bentuk massa
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
STRUKTUR RANGKA
STRUKTUR DINDING PEMIKUL
Kelebihan :
Kelebihan :
Penataan kolom mudah dan dapat mengikuti grid pada sub – struktur
Penataan kolom utama mudah
Penataan kolom dapat memberikan fleksibilitas penggunaan tembok pada
Bentang yang di sesuaikan dengan lebar dan panjang pada kolom dinding
lantai – lantai berikutnya
pemikul
Bentang yang di sesuaikan dengan diameter kolom
Kolom tidak terlihat ( dapat disamarkan dengan tembok )
Kekurangan :
Kekurangan :
Kolom yang besar kadang mengganggu estetika bila tidak di olah secara
Bila rancangan memiliki lantai tipikal baik digunakan namun bila adanya
mendetail
perubahan dalam bentuk denah maka harus ada penyesuaian ulang agar dinding pemikul tidak mengganggu estetika
ILUSTRASI
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KESIMPULAN
STRUKTUR PEMBALOKKAN Pada basement jenis pembalokan yang digunakan adalah flat slab, merupakan system pembalokan yang pelatnya di buat sedikit lebih tebal agar mendapatkan pengakuan yang optimal, sedangkan pada lantai berikutnya terhitung dari lantai dasar digunakan system pembalokan konvensional.
Dasar pertimbangan flatslab pada basement : 1. Basement sebagai lantai penerima beban gravitasi 2. Flatslab konstruksi yang dapat menahan beban vertical bangunan dengan dibantu dengan penebalan plat lantai sehingga beban merata kebawah
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
PEMBAHASAN
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KONSEP UPPER STRUKTUR
Analisis : Mall membutuhkan sisi yang atraktif untuk menarik minat pengunjung.
BANGUNAN
Pada bagian high rise yaitu apartment tidak terlalu membutuhkan atraktif karena lantai atas difungsikan. TUJUAN Beberapa pertimbangan upper – struktur : Menentukan
upper
struktur
yang
akan
Upper struktur dapat melindungi civitas didalamnya
digunakan dalam rancangan Dapat memberikan estetika sebagai unsur atraktif pada bangunan DASAR PERTIMBANGAN
1. Kestabilan atau keadaan tanah 2. Jenis bangunan 3. Kekuatan dan keamanan bangunan 4. Praktis dalam pelaksanaan 5. Efisien dan efektif FAKTOR PENENTU 1. Kondisi geologi pada tapak 2. Jumlah lantai bangunan 3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan 4. Bentuk massa
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
Pada Upper Structure untuk mengoptimalkan estetika upper structure yang STRUKTUR MEMBRAN digunakan pada rancangan mempertimbangkan konsep penampilan bangunan. Kelebihan : Bahan yang ringan namun tetap bisa melindungi aktivitas di bawahnya
RANGKA RUANG
Memiliki estetika tersendiri dalam pembentukannya
Kelebihan : Fleksibel dalam pembuatan bentuk.
Bisa dijadikan seni yang atraktif
Bisa didesain sedemikian rupa agar menciptakan estetika bentuk. Kekurangan : Kekurangan :
Relatif sulit diterapkan pada bangunan tinggi
Relatif sulit diterapkan pada bangunan tinggi
ILUSTRASI
ILUSTRASI
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KESIMPULAN
Alternatif 2 dan 3 terpilih, atas dasar beberapa pertimbangan seperti :
STRUKTUR PLAT BAJA
1. Mall yang butuh fasad yang atraktif sehingga menarik minat pengunjung.
Kelebihan :
2. Apartment yang memprioritaskan diharapkan melindung aktivitas yang ada
Mudah diterapkan pada bangunan tinggi
didalamnya.
Ruang bagian atas struktur baja ini dapat difungsikan
Dari pertimbangan di atas maka dipilih dua jenis upper struktur yang akan dipilih
Kekurangan : Bila tidak dibarengi dengan penataan lebih lanjut, estetika pada struktur ini lebih
diterapkan pada mall dan apartmentnya : 1. Pada mall ditentukan dengan pemilihan struktur tenda sebagai upper strukturnya
minim dari 2 alternatif diatas.
dengan pertimbangan menarik perhatian pengunjung pada mall 2. Pada apartment ditentukan dengan pemilihan struktur plat baja agar lantai paling atas tetap dapat di fungsikan
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
PEMBAHASAN
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KONSEP SISTEM STRUKTUR DAN
ANALISA: 1. Gedung rancangan merupakan bangunan tinggi
MODUL STRUKTUR
2. Pemerataan beban perlu dilakukan TUJUAN 3. Pada mall perencanaan system struktur berkisar sampai 5 lantai Menentukan
system
struktur
dan
modul
struktur yang akan digunakan dalam rancangan
4. Apartment direncanakan system struktur untuk ±25 lantai 5. Bentang antara mall dan apartment kemungkinan akan berbeda
DASAR PERTIMBANGAN KONSEP SISTEM STRUKTUR DAN MODUL STRUKTUR 1. Kestabilan atau keadaan tanah
Modul struktur merupakan system struktur yang terintegrasi untuk meratakan pembebanan pada suatu bangunan.
2. Jenis bangunan
Dasar pertimbangan pada pemilihan konsep system struktur dan modul struktur :
3. Kekuatan dan keamanan bangunan Mall membutuhkan bentuk yang atraktif ( Kemungkinan berbentuk dinamis )
4. Praktis dalam pelaksanaan 5. Efisien dan efektif
Apartment memiliki ketinggian lantai hingga 25 lantai
FAKTOR PENENTU 1. Kondisi geologi pada tapak 2. Jumlah lantai bangunan 3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan 4. Bentuk massa
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
STRUKTUR RANGKA
STRUKTUR RANGKA RUANG
Struktur kerangka atau skeleton terdiri atas komposisi dari kolom – kolom dan
Sistem rangka ruang dikembangkan dari sistem struktur rangka batang dengan
balok – balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan
penambahan rangka batang kearah tiga dimensinya (gambar 4.21). Struktur rangka
gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal yang berfungsi
ruang adalah komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri sendiri,
sebagai pemegang dan media pembagian beban dan gaya ke kolom. Kedua unsur
memikul gaya tekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu sama lain
ini harus tahan terhadap tekuk dan lentur. Hasil dari substrukturnya akan
dengan sistem tiga dimensi atau ruang.
menghasilkan pola grid.
Kelebihan :
Kelebihan :
Fleksibilitas dalam pendesainan bentuk
Baik untuk bangunan high rise Pengolahan grid dapat dilakukan dengan mudah
Bisa dipadukan dengan system grid
Kekurangan :
Kekurangan : Bila tidak ada pengolahan dengan baik maka fasad bangunan akan kaku
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
Tidak cocok diterapkan untuk system bangunan high rise
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
KESIMPULAN
Dari pertimbangan kedua alternative diatas dan pencocokan dari kebutuhan system dari kedua fungsi mall yang membutuhkan fasad yang atraktif sedangkan apartment yang membutuhkan struktur untuk high rise maka untuk pemilihan system dan modul kedua alternatif diatas digunakan menjadi 1 namun dengan mencocokan antara bangunan yang memakai struktur rangka maupun rangka ruang.
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
PEMBAHASAN
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KONSEP CORE (INTI BANGUNAN)
Analisis : - Dibutuhkannya system inti bangunan yang sesuai dengan tuntutan kegiatan
TUJUAN
- Perlunya pemilihan Bentuk Inti Bangunan
Menentukan system inti bangunan yang akan digunakan
- Perlunya mengatur Tata Letak Inti Bangunan
pada bangunan ini yang disesuaikan dengan konsep dasar dan tema
Sistem inti bangunan yang sesuai dengan tuntutan kegiatan, yaitu : DASAR PERTIMBANGAN
1.Sistem Transportasi Vertikal
Dinding penduduk sejajar(parallel bearing walls) Sistem ini terdiri dari unsur-unsur bidang vertikal yang dipratekan oleh berat sendiri, sehingga menyerap gaya
2.Sirkulasi Bangunan
aksi lateral secara efisien. Sistem dinding sejajar ini terutama digunakan untuk bangunan apartemen yang tidak FAKTOR PENENTU
1. Kondisi geologi Site 2. Kondisi topografi pada tapak. 3. Jumlah Lantai Bangunan
memerlukan ruang bebas yang luas dan sistem –sistem mekanisnya tidak memerlukan struktur inti.
Inti dan dinding pendukung fasade(core and facade bearing walls) Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yang mengelilingi sebuah struktur inti. Hal ini memungkinkan ruang interior yang terbuka. Yang bergantung pada kemampuan bentangan dari struktur lantai. Inti ini memuat sistem-sistem transportasi meakanis vertikal serta menambah kekakuan bangunan.
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
ANALISIS Pemilihan Bentuk Inti Bangunan bangunan gedung mall dan apartemen ini,
2. Inti pada bangunan dengan bentuk memanjang Bangunan dengan bentuk memanjang biasanya digunakan untuk
yaitu:
fungsi hotel,apartemen atau perkantoran.
1. Inti pada bangunan bentuk lingkaran Menara berbentuk lingkaran biasanya digunakan pada fungsi hunian (apartement dan hotel) dengan koridor berada disekeliling inti bangunan sebagai akses ke unit-unit hunian
3. Inti pada bangunan dengan bentuk silang Bangunan dengan bentuk ‘silang’ dan Y,T,H atau V, merupakan variasi dari bangunan bentuk memanjang.Bentuk Ini dimaksudkan untuk mendapatkan luas lantai tipikal yang cukup luas tetapi bangunan tetap padat memanfaatkan pencahayaan alamiah
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KESIMPULAN
Sistem inti bangunan digunakan 2 sistem inti bangunan:
System parallel bearing walls dan core and façade bearing walls yang digunakan pada bangunan mall dan apartemen ini digunakan pada bangunan
1 Dinding penduduk sejajar(parallel bearing walls)
komersial dan bangunan tinggi serta juga disesuaikan dengan konsep dan
Sistem ini menyerap gaya aksi lateral secara efisien dan dari tekanan angin tema bangunan yang akan dibuat. mengangkat diterapkan pada permukaan atap. Dasar Konstruksi : Sebuah dinding bantalan harus selalu memiliki double top "piring", yang terdiri dari dua panjang horizontal yang memberikan kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk beban (dari atas) yang diterapkan antara dinding kancing. Beban pada Bearing Wall : dinding bantalan mendukung balok lantai atau anggota framing atap yang tegak lurus terhadap dinding bantalan. Dinding juga dapat mendukung terkonsentrasi ("titik") beban dari balok. Dalam hal ini, dua atau bahkan tiga kali lipat dinding kancing mungkin diperlukan di bawah balok mana yang disandangnya di dinding.
2. Inti dan dinding pendukung fasade(core and facade bearing walls) Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yang mengelilingi sebuah struktur inti. Sistem ini memuat sistem-sistem transportasi meakanis vertikal serta menambah kekakuan bangunan.
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
PEMBAHASAN
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KONSEP CORE (INTI BANGUNAN)
Analisis : - Perlunya pemilihan material yang akan diterapkan pada struktur sesuai dengan keadaan toporafi tapak
TUJUAN
- Membuat struktur yang memberikan kesan keamanan
Menentukan system inti bangunan yang akan digunakan
- Dapat menjamin keselamatan penghuninya
pada bangunan ini yang disesuaikan dengan konsep dasar
- Mempengaruhi tampilan estetika
dan tema
Adapun jenis material struktur yang akan diterapkan pada bangunan apartement dan mall ini ada 2 yaitu : DASAR PERTIMBANGAN 1. Menentukan kualitas struktur
Material Beton adalah suatu bahan material yang terbuat dari beton dan baja tulangan. Kombinasi dari kedua
2. Mempertegas penggunaan material
material tersebut menghasilkan bahan bangunan yang mempunyai sifat-sifat yang baik dari masing-masing bahan
3. Menentukan nilai Estetika.
bangunan tersebut Material baja merupakan bahan structural yang paling efisien. Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama
FAKTOR PENENTU
dimulai pada akhir abad kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas.
1. Kondisi iklim pada tapak 2. Jenis bangunan 3. Bentuk bangunan 4. Tampilan bangunan
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
ANALISIS Adapun pemilihan material struktur yang akan diterapkan pada bangunan apartement dan mall ini adalah :
2. Material Baja - Bahan structural yang paling efisien
1. Material Beton
- Memliki sifat struktur yang baik
- Beton mempunyai kapasitas tekan yang tinggi
- mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan
- Kekuatan tekan beton yang digunakan untuk perencanaan ditentukan berdasarkan kekuatan tekan beton pada umur 28 hari
tarik maupun tekan - Sifat mekanis baja structural yang digunakan dalam
- kekuatan tekan beton yang umum digunakan dalam perencanaan berkisar antara 20 – 40 MPa
perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang diberikan pada tabel sifat mekanis baja.
- mempunyai kekuatan tarik yang rendah, hanya berkisar antara 8% sampai 15% dari kekuatan tekannya.
- Tegangan leleh untuk perencanaan (f y) tidak boleh diambil melebihi nilai yang diberikan.
- Matrial-material penyusun beton
- Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil
Semen : bahan pengikat hidolik
melebihi nilai yang diberikan
Agregat campuran : bahan batu-batuan yang netral, dan merupakan bentuk sebagian dari beton (sepeti : pasir, kerikil, batu-pecah, basalt)
Berikut merupakan table sifat mekanis baja
Air Bahan kimia tambahan yang di tambahkan kedalam spesi-beton untuk mengubah sifat beton yang dihasilkan (seperti: accelerator, retarder)
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
STUDI ALTERNATIF (PROSES)
KESIMPULAN
Adapun gambaran contoh gambaran kolom beton dan kolom baja : Bahan-bahan ini diaplikasikan pada struktur sesuai dengan kebutuhan dan beban yang diterima baik horizontal maupun vertical.
Kolom Beton
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR [Type text]
Kolom Baja kombinasi
MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5
SEMESTER : Genap STUDIO ARSITEKTUR TAHUN AJARAN : 2013
NO LBR : Error!
CLUSTER : 4B
Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR :
DOSEN PEMBIMBING :
JML LBR :
MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015
View more...
Comments