KONSEP SANGGAR TARI DAN R.TINGGAL FITRI.S.docx
August 16, 2018 | Author: fitry | Category: N/A
Short Description
Download KONSEP SANGGAR TARI DAN R.TINGGAL FITRI.S.docx...
Description
ARSITEKTUR BANGUNAN SANGGAR TARI DAN RUMAH TINGGAL PAPER INI DIBUAT DENGAN TUJUAN SEBAGAI PERSYARATAN KELULUSAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 YANG DI BINA OLEH :
Bapak Ir. Jan Robert E. Salim, MT.
OLEH :
FITRI. S
1521040014
KELAS
01
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEHNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2017
BAB I PENDAHULUAN SANGGAR SENI TARI
1. Pengertian Sanggar
Salah satu pengertian ‘sanggar’ di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat untuk kegiatan seni. Dengan kata lain, istilah sanggar juga dapat diartikan sebagai sebuah tempat untuk berkesenian, berkesenian, baik untuk seni lukis, seni tari, seni musik, maupun seni pertunjukkan. Di dalam sanggar individu-individu melakukan interaksi secara berkesinambungan mulai dari hanya sekadar berwacana, beradu argumen, sampai pada implementasi sintesis yang telah disepakati.
2. Pengertian Seni
seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta). -
Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua oran g di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata kata “SANI” yang yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Luhur/ Ketulusan jiwa”.
-
menurut kajian ilimu di eropa mengatakan mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.
1. Tinjauan Tentang Seni
Kesenian adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang yang diungkapkan secara sadar dan diwujudkan dalam bentuk nada, kata dan warna medium (media/alat) sehingga dapat menggugah rasa seseorang untuk melihat ataupun mendengar.
Kesenian adalah segala sesuatu mengenai seni yang merupakan ekspresi hasrat manusia akan rasa keindahan dan dilahirkan melalui perantara alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pengelihatan atau dilahirkan melalui perantara gerak. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Seni
merupakan
salah
satu
pemanfaatan
budi
dan
akal
untuk
menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud ekspresi yang bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. Seni terdiri dari musik, tari, rupa, dan drama/sastra.
2. Jenis-Jenis Seni
Terdapat beberapa jenis seni, antara lain sebagai berikut :
a. Seni rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Bidang seni rupa,yaitu: 1. Seni rupa murni
Seni lukis
Seni grafis
Seni patung
Seni instalasi
Seni keramik
2.
Seni koreografi
Seni fotografi
Desain
Arsitektur
Desain grafis
Desain interior
Desain busana
Desain produk
3. Kriya
Kriya tekstil
Kriya kayu
Kriya keramik
Kriya rotan
Seni pertunjukan
b. Seni pertunjukan Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performance art ) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan terdiri dari, yaitu : 1. Seni music 2. Seni tari 3. Seni teater 4. Seni sastra
Dalam tugas ini penulis mendapat bagian profesi arsitektur Sanggar Tari, dan dalam penyusunan paper ini penulis akan memaparkan mengenai konsep bangunan yang terdapat pada bangunana sanggar tari. Untuk memudahkan dalam memahami Arsitektur bangunan Sanggar Seni, dalam penyusun paper ini, penulis mengambil salah satu contoh bangunan yang di manfaat sebagain sarana kegiatan seni.
Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya jika dilihat dari kebudayaan daerahnya yang sangat beragam. Dengan banyaknya kebudayaan daerah yang dimiliki bangsa Indonesia, maka tentunya perlu dilestarikan dan diperhatikan perkembangannya secara khusus agar tetap dikenal dan tidak termakan jaman.
Kebudayaan yang sangat beragam itu salah satunya adalah seni tari. Seni tari merupakan salah satu jenis kesenian yang memiliki peranan penting serta nilai budaya yang sangat kental terkandung di dalam unsur tari tersebut. Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja. Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya. Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkungan negara kesatuan. Struktur etnik yang dimaksud yaitu suatu lingkungan yang ditandai oleh suatu corak budaya tertentu.
Menurut survey terhadap beberapa tokoh yang bergelut dalam dunia tari tradisional, dapat diketahui bahwa perkembangan kehidupan seni tari tradisional menunjukkan gejala yang sangat memprihatinkan. Kemunduran ini dinilai oleh pakar seni tari tradisi dikarenakan usaha pembinaan dan pengembangluasan tari yang terkesan lambat serta minimnya ketersediaan lembaga yang mengajarkan tari secara formal. Sebagai generasi penerus hanya mewarisi dan diharapkan agar menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut. Namun di era sekarang ini nilai kebudayaan di dalam masyarakat telah mulai meluntur bahkan ada sebagian yang mulai menghilang. Salah satu penyebabnya adalah era globalisasi yang dapat menggeser nilai-nilai kebudayaan yang telah melekat di dalam masyarakat Indonesia. Banyak para remaja sekarang ini yang tidak suka dengan kebudayaan daerahnya sendiri, mereka lebih senang meniru budaya asing yang sangat bertentangan dengan budaya Indonesia.
Sebagai generasi penerus yang baik, harus berani mengambil langkah untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan dari dulu, agar nilai-nilai kebudayaan yang telah ada dapat diwariskan pada anak cucu kita. Jika generasi muda tidak mengenal nilai-nilai kebudayaan dari bangsanya, maka dengan mudah nilai kebudayaan tersebut diklaim oleh Negara lain. Kita sebagai generasi penerus harus berusaha sebisa dan sebaik mungkin menjaga nilai kebudayaan yang telah terbentuk. Karena pembentukan kebudayaan membutuhkan waktu yang amat sangat luar biasa lama sekali. Tidak hanya diciptakan dan dibentuk dalam waktu yang singkat dan pembentukan kebudayaan tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan yakni melalui proses waktu yang lama dan turun temurun dari nenek moyang kita. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menarik kembali minat masyarakat akan budaya lokal sehingga tercipta sebuah wadah yang dapat menampung kegiatan pelestarian budaya dan pembelajaran seni tari tradisional Makassar.
A. Penerapan K onsep 1). Konsep Konsep Desain yang dipakai pada revitalisasi perancangan interior sanggar tari tradisional Jawa Timur di Surabaya ini adalah ―Spirit of Traditionalism". Konsep ini berdasarkan latar belakang masalah yang ada, dimana pandangan masyarakat yang mulai melupakan nilai-nilai serta unsur-unsur dari kebudayaan asli mereka, yaitu kebudayaan kota Sur abaya, karena itu melalui konsep ―Spirit of Traditionalism‖ ini perancang ingin memberikan sebuah image / perspektif yang baru kepada masyarakat terhadap kebudayaan-kebudayaan asli setempat, khusunya dalam seni budaya tari tradisional sehingga dapat menjadi sebuah sarana pusat informasi dan pusat pelatihan yang bertujuan untuk menarik kembali minat masyarakat Surabaya, agar nilai-nilai yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita tidak punah, sebaliknya semakin di kembang luaskan. Perancangan ini juga ditujukan pada seluruh kalangan usia dan jenis kelamin ( dari anak – anak hingga dewasa), sesuai dengan konsep ―Spirit of Traditionalism‖ yang berorientasi pada ‖nilai tradisional . Dengan aplikasi desain seperti menggunakan bentuk ”
– bentuk geometris dan asimetris yang berangkat dari filosofi berbagai unsur tradisional, dan juga menggunakan warna natural – netral, selain itu juga adanya aplikasi nature yang ditinjau dari segi material. Untuk aplikasi materialnya menggunakan material – material yang renewable seperti wood / bamboo.
B. Perspektif R uang, E lemen I nterior dan Perabot
Revitalisasi perancangan interior sanggar tari tradisional, sesuai dengan konsep perancangan ―Spirit of Traditionalism‖ dengan Suasana ruang yang ingin mengangkat nilai dari unsur-unsur kabudayaan Jawa Timur seperti filosofi dari bentukan rumah joglo, dari sifat dan karakteristik tari-tarian khas Jawa Timur yang bersifat tegas, acak-acakan, selain itu juga ada karakteristik tari yang melambangkan kebahagiaan dan keceriaan kemudian didukung dengan penggunaan material – material alami untuk lebih meningkatkan suasana tradisional yang ingin di tonjolkan. Berikut beberapa desain ruang dalam sanggar tari tersebut:
2). Resepsionis Area Resepsionis area diracang dengan bentukan panel yang mengangkat unsur tari darlambangkan kebahagiaan konsep open space untuk lebih menciptakan suasana taman yang ingin dihadirkan, serta adanya permainan ketinggian pada lantai untuk membedakan setiap area – area yang ada, pada area open space ini adanya gabungan beberapa area – area seperti billiard area, control counter , rental area, lounge, dan reading area. 3). Lobby Area Lobby area dibuat berdeketan dengan Gallery area, agar pengunjung bisa bersantai sambil menunggu pergantian kelas baik kelas belajar maupun studio tari / studio musik agar pengunjung tidak merasa bosan saat menunggu, maka mereka dapat berkeliling dan berjalan pada gallery area ini.
4). Kelas Teori
Kelas belajar teori ini terletak disamping studio tari tradisional, Kelas belajar teori ini mempunyai kapasitas sekitar 30 orang sekali pertemuan. Digunakan secara bergantian dengan jadwal dan jam yang berbeda.
5). Studio Tari Studio tari tradisional merupakan salah satu ruang yang sangat di tonjolkan pada perancangan ini, selain ruang pertunjukan utama. Studio tari ini terletak bersebelahan dengan studio musik karawitan. Pada ruang ini, pola plafon menggunakan frame kayu sebagai nilai estetika yang di ambil dari bentukan stilasi ekor merak sebagai icon / simbol dalam tari ―Reog Ponorogo‖.
6). Ruang Pertunjukan Utama
Ruang pertunjukan ini terletak tepat berada di tengah-tengah gedung perancangan. Ruang ini dapat menampung 100 orang sekali pakai. Material yang digunakan pada ruang pertunjukan ini banyak menggunakan material alami termasuk kayu solid dan bambu. 7). Ruang Pertunjukan Utama Ruang pertunjukan ini terletak tepat berada di tengah-tengah gedung perancangan. Ruang ini dapat menampung 100 orang sekali pakai. Material yang digunakan pada ruang pertunjukan ini banyak menggunakan material alami termasuk kayu solid dan bambu. 8). Area Display — Area Apresiasi Area ini terletak tepat pada samping ruang pertunjukan utma. Pada area ini terdapat lemari display yang menyuguhkan informasi mengenai pakaian adat khas Jawa Timur. Area display ini terletak pada sisi dimana pengunjung yang berada pada luar gedung dapat melihat kedalam area perancangan.
9).Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan mengunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami menggunakan sinar matahari berada pada area panggung pertunjukan dan untuk area lainnya mengunakan pencahayaan buatan mengungkan lampu dinding, lampi down light dan hiden lamp.
10).Sistem Penghawaan Sistem penghawaan yang digunakan adalah sistem penghawaan alami dan sistem penghawaan buatan. Untuk di dalam gebung yang tidak ada bukaan maka sistem yang digunakan adalah AC central berupa AC Caset dan juga AC Split. Sedangkan untuk penghawaan yang mengunakan penghawaan alami adalah bukaan pada dinding di area pertunjukan dan mengunakan dinding tirai bamboo yang bisa dibuka dan ditutup (ditutup tapi penghawaan masih secara alami).
11).Sistem Akustik Sistem akustik yang digunakan adalah sistem peredam suara pada dinding yang dimana mengunakan Glas Wool pada dinding partisi yang berada di dinding bagian latihan tari. Selain itu juga mengunakan sound sistem untuk mengatur suara pada music yang keluar dari soung. 12).Sistem Komunikasi komunikasi yang digunakan adalah nmengunakan sistem manual dan sistem moderen yang dimana sistem moderen mengunakan teknologi yang ada seperti telpon dan juga computer, dll.
13).Sistem Proteksi Kebakaran Sistem proteksi kebakan mengunakan peralatan Appar dan Hidran yang dimana digunakan untuk antisipasi dalam kebakaran didalam ruangan. Alat yang digunakan
cukup bannyak karena bahan material pada ruangan bannyak yang mengunakan kayu dan bahan kimia seperti cat dinding. Selain itu juga terdapat listrik yang mengunakan warna hangat yang dimana hawa didalam ruangan sangatlah panas dan dapat memacu terjadinya kebakaran.
14).Sistem Keamanan Sistem keamanan juga sangatlah penting dalam interior terutama apabila terjadi perampokan di area Sanggar Tari Tradisional Jawa Timur. Sistem keamanan yang digunakan adalah CCTV, Satpam (manual), dan detector Pintu.
BAB II KONSEP MIKRO 1. KEBUTUHAN RUANG SANGGAR TARI
PENTAS TARIAN
Hall penerima, receptionis dan ruang tunggu(lobby)
12 m2
Kelas Teori
40 m2
Ruang ganti penari Gudang pakaian
20 m2
Ruang rias/Istirahat penari
20 m2
Toilet Penari
10 m2
Ruang pertunjukan utama
240 m2
Gudang perlengkapan
20 m2
Studio Tari 1
30 m2
Studio Tari 2
30 m2
Ruang karyawan/Pengurus
10 m2
Pantry
5 m2
Teras
15 m2
Ruang lain yang dianggap perlu(Genset,ruang penjaga)
12 m2
Total
464 m2
KEBUTUHAN RUANG PARKIR Kebutuhan Ruang
Kapasitas
Standar
Luas
Parkir Mobil
10
25 m2
250 m2
Parkir Motor
40
2 m2
80 m2
Total
200 m2
HUBUNGAN RUANG SANGGAR TARI
TERAS
GENSET/R.PE NJAGA
LOBBY
R.KARYAWA N/PENGURUS
R.RIAS/ISTIRAHAT PENARI
R.GANTI PENARI GUDANG PAKAIAN
SANGGAR TARI
MUSOLLAH AUDIENS
PENTAS TARI
LAVATORY/TOILET
TOILET PENARI
PANTRI
Publik Semi Publik Privasi Servis
GUDANG PERLENGKAPAN
KONSEP MAKRO Gambar peta Kota Makassar
Gambar peta Kelurahan wajo
ANALISIS STIE
KEBUTUHAN RUANG A.
Kebutuhan ruang dalam rumah tinggal
Perancangan
Rumah
Tinggal
merupakan
Konsep
dalam
usaha
manusia
mewujudkan secara fisik rencana-rencana pemenuhan kebutuhan fisik fisiologis. Hasil rancangan/disain rumah tinggal bisa begitu banyak macam dan ragamnya, namun demikian konsep dasar perencanaan dan perancangan rumah tinggal mempunyai pola yang sama. Aspek Fungsi berkaitan Program Ruang, yaitu : Aktifitas yang berlangsung di dalam rumah tinggal, Kebutuhan Ruang untuk melakukan aktifitas tersebut, Besaran Ruang yang minimal harus tersedia, Hubungan Ruang-Ruang yang ada, serta Organisasi (penyusunan) Ruang yang akan melancarkan aktifitas pemakai. Dalam perencanaan sebuah rumah tinggal standar, ruang dalam rumah antara lain adalah : 1. Ruang tamu 2. Ruang keluarga 3. Kamar tidur utama 4. Kamar tidur anak 5. Ruang makan 6. Kamar mandi 7. Dapur Aktifitas adalah kegiatan pelaku di dalam rumah tinggal tersebut. Contoh Pelaku dalam rumah tinggal adalah sebagai berikut : a.
Ayah
b. Ibu c.
Anak
d. Pelaku tambahan (jika ada, pembantu, tamu dan lain-lain). Kegiatan diidentifikasi berdasarkan apa yang di lakukan masing-masing pelaku
pelaku selama 24 jam/ hari. Contoh identifikasi seperti berikut :
2. KEBUTUHAN RUANG RUMAH TINGGAL
Ruang Tamu
3x4
m
Ruang Keluarga
4.1x6.5 m
Kamar Tidur Utama
4x5
m
Kamar Tidur Anak1
3x4
m
Kamar Tidur Anak2
3x3
m
Ruang Makan
3x3
m
Kamar Mandi
2.1x1.5 m
Dapur
3x3
m
Kamar Tidur Pembantu
3x3
m
Hubungan Ruang merupakan dasar pertimbangan utama dalam penyusunan organisasi ruang, contoh sebagai berikut :
HUBUNGAN RUANG RUMAH TINGGAL
PARKIR
GARASI
KM.TIDUR ANAK 1
TERAS
R.TAMU
KM.TIDUR UTAMA
R.KELUARGA
KM/WC UTAMA
KM.TIDUR ANAK 2
R.MAKAN KM/WC TAMU
DAPUR
KM.TIDUR PEMBANTU
Publik Semi Publik Privasi Servis
a. Zoning
Zoning adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona sesuai dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan bagi pengembangan fungsi-fungsi lain. Pembagian zoning akan mempengaruhi akifitas pengunjung, karyawan dan perabot di daerah zona tersebut, daerah yang dibangun ada empat kelompok yaitu area umum/publik, area pribadi, area pelayanan, dan area sirkulas. Tigkat privasi dari ruang yang bersangkutan. Tata ruang pada penataan ruang-ruang dengan cara modern ini mengikuti alur ruang publik - semi privat - privat. Berikut ini adalah Diagram Hubungan Ruang Makro berdasarkan pembagian zonanya
Zone I
: Publik Digunakan sebgai zona pelayanan umum, Menimbulkan keramaian dan kebisingan.
Zone II
: Semi Publik Digunakan untuk kegiatan yang bersifat semi umum, Tamu dapat masuk ke zona ini apabila telah mendapat izin
Zone III
: Private Digunakan
untuk
kegiatan
intern
yang
membutuhkan
ketenangan yang tinggi. Zona ini hanya dapat di masuki oleh orang-orang tertentu
Zone IV
: Service Digunakan sebagai zona Pelayanan
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN
dalam pembuatan desain Sanggar Tari Tradisional Jawa Timur di Malang ini terdapat bannyak masalah dalam desain yang dimana untuk menuju ke tujuan desain yang ingin di capai. Penyelesaian masalah ini deselesaikan dengan konsep Tempo Doeloe yang dimana dalam konsep ini mengunakan gaya desain Kolonial untuk mengingat kesenian topeng malang tempo doeloe. Desain tempo doelue gaya colonial abad ke-20 adalah desain yang lebih bannyak mengunakan bahan bahan natural untuk membentuk suasana pada zaman dahulu kala karena dahulu kala saat penjajahan belanda, topeng malang ini dugunakan untuk mumuja nenek moyang dan digunakan untuk menjamu tamu tamu kerajaan pada zaman penjajahan belanda jadi terdapat kesan kolonial lama pada zaman itu. Pada Tempo Doeloe, tarian merupakan gerak yang dapat mengexpresikan sifat dan emosi manusia terutama wayang topeng malang dan gerakan gerakannya sangatlah berirama dan membuat para tamu undangan masuk didalam suatu suasana yang bersejarah dengan melihat tarian yang ada melalui pemerannya. Pengertian rumah tinggal dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Rumah a. Bangunan untuk tempat tinggal b. Bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah dapat menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan. Namun, tempat tinggal khusus hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. 2.
Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
3.
Berbagai jenis profesi dalam tataran kehidupan sosial manusia modern, antara lain: 1. Akuntan 2. Aktuaris 3. Advokat
4. Arsitek 5. Dentist / Dokter Gigi 6. Engineer / Insinyur 7. Lawyer / Pengacara 8. Librarian / Pustakawan 9. Perawat 10. Apoteker 11. Dokter 12. Professor 13. Guru 14. Scientist / Ilmuwan 4.
Secara geografis Kecamatan Wajo merupakan salah satu dari 14 Kecamatan di Kota Makassar terletak di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan pada koordinat 119°24'30,20" Bujur Timur dan 5°07'22,08" Lintang Selatan dengan luas wilayah 1,99 km2, dengan batas-batas berikut :
5.
-
Batas utara dengan Kecamatan Ujung Pandang,
-
Batas timur Kecamatan Mamajang,
-
Batas selatan Kecamatan Tamalate
-
Batas barat dengan Selat Makassar.
Data-Data yang diperlukan dalam perancangan yaitu mulai dari konsep makro dan konsep mikro. pada Konsep makro meliputi :
-
Data lokasi,
-
Zoning
-
Utilitas o
Orientasi Matahari,
o
Orientasi Angin,
o
Topografi & Drainase,
B. SARAN
Dalam pemilihan lokasi untuk membangun sebuah rumah tinggal profesi Sanggar Tari harus mempertimbangkan situasi yang akan terjadi kedepannya, seperti macet. Jika hal seperti macet terjadi, berarti lokasinya kurang tepat. Dan untuk perencanaan pembangunan Rumah tinggal profesi Minimarket sebaiknya mencari referensi yang lebih banyak lagi yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan Rumah tinggal profesi Sanggar Tari.
DAFTAR PUSTAKA Pengertian Sanggar Seni Tari http://www.google.com/search?q=pengertian+sanggar+tari+&btnG=&client=msopera-mini-android&channel=new&hl=id di akser 14 Maret 2017 23 :54 PM
Sanggar Seni Tari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sanggar_seni di akser 13 Maret 2017 22 :12 PM Sanggar Tari Tradisional http://sekartampaksiring.org/promosi.php di akser 13 Maret 2017 19 :08 PM
Sanggar Seni Tari Malang http://foreverdancecenter.com/ballet-dance-malang di akser 14 Maret 2017 20:30 PM
View more...
Comments