KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN
September 4, 2017 | Author: Appi' Aprisal | Category: N/A
Short Description
Materi Kebutuhan cairan dan elektrolit...
Description
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah , segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah dan karunianya yang tiada ternilai kepada penyusun, shalawat serta salam semoga tercurah pada Rasululloh Muhammad SAW, keluarga dan segenap sahabat – sahabatnya, hingga akhir jaman, Amin. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan do’a, semoga Allah membalas amal baik yang telah dilakukan umat-Nya atas sesama.Amin Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan makalah ini, karena penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Akhirnya hanya kepada-Nyalah kita memohon semoga Allah SWT menjadikan berbagai amalan kita ikhlas karena-Nya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Magelang,20 Oktober 2014
Penyusun
i DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................. ii BAB 1 : PENDAHULUAN...................................................................................... 1 A. Latar Belakang.......................................................................................... 1 B. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1 C. Rumusan Masalah..................................................................................... 1 BAB 2 : PEMBAHASAN......................................................................................... 2 A.Pengertian.................................................................................................. 2 B.Distribusi Cairan Tumbuh.......................................................................... 2 C.Elektrolit Tubuh......................................................................................... 2 D.Pergerakan Cairan Dan Elektrolit.............................................................. 3 E. Pengaturan Cairan Tumbuh....................................................................... 4 F. Pengaturan Elektrolit................................................................................. 6 G. Keseimbangan Asam Basa........................................................................ 7 H. Proses Keperawatan.................................................................................. 8 BAB 3 : PENUTUP................................................................................................... 10 A.KESIMPULAN......................................................................................... 10 B.SARAN...................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN
a. b. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
A. Latar Belakang Kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada di sekelilingnya termasuk dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan elektrolit). Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin, dan kandungan lemak dalam tubuh. Secara umum orang yang lebih muda mempunyai presentase cairan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih tua, dan pria secara proposional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibandingkan dengan wanita. Oranag yang lebih gemuk mempunyai caian yang lebih sedikit dibandingkan orang yang lebih kurus, karena sel lemak mengandung sedikit air. Cairan tubuh terdiri dari dua kompartemen cairan, yaitu: ruang intra seluler (cairan dalam sel) dan ruang ekstra selulur (cairan dalam sel). Kurang lebih 2/3 cairan tubuh berada dalam kompratemen cairan intra sel, dan kebanyakan terdapat pada massa otot skeletal. 60% berat badan tubuh adalah: Cairan intrasel (CIS) 40% dari berat badan Cairan ekstrasel (CES) 20% dari berat badan yang terdiri dari cairan intraveskuler (plasma) 5% dari berat badan, dan cairan interstisil 15% dari berat badan. B. Tujuan Masalah Mengetahui pengertian dan bagian – bagian dari cairan tubuh dan elektrolit Mengetahui fungsi cairan tubuh Mengetahui elektrolitutama yang terdapat pada tubuh manusia Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pada keseimbangan cairan dan elektrolit C. Rumusan Masalah Sebutkan pengertian dan bagian – bagian dari cairan tubuh dan elektrolit ? Sebutkan fungsi dari cairan tubuh ? Sebutkan elektrolit utama yang terdapat pada tubuh manusia ? Sebutkan faktor – faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit 1 BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. B. Distribusi Cairan Tubuh Cairan tubuh didistribusi dalam dua kompertemen yang berbeda yaitu cairan ekstrasel dan cairan intrasel.Ekstrasel terdiri dari cairan interstisial dan cairan intravaskuler. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada antara sebagian sel tubuh dan sejumlah besar lingkungan cairan tubuh. 15 % berat tubuh merupakan cairan interstisial.Cairan intravaskuler terdiri dari plasma yang menyusun tubuh sekitar 5% dari berat manusia.Cairan intrasel adalah cairan di dalam membran sel
yang berisi substansi terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta metabolisme.Cairan intrasel membentuk 40% dari berat tubuh. Fungsi Cairan Tubuh : a. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh. b. Transport nutrient ke sel. c. Transport hasil sisa metabolisme. d. Transport hormone. e. Pelumas antar organ. f. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam system kardiiovaskuler. C. Elektrolit Tubuh Cairan yang beredar di dalam tubuh baik intrasel maupun ekstrasel mengandung elektrolit, mineral dan sel. Elektrolit adalah unsur atau senyawa yang jika melebur kedalam air atau pelarut lain akan pecah dan mampu membawa muatan listrik.
a. b.
c.
d.
2 Elektrolit yang bermuatan positif dinamakan kation sedangkan yang bermuatan negative dinamakan anion. Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh termasuk fungsi neuromuscular dan keseimbangan asam basa. Mineral yang dicerna sebagai senyawa biasanya dengan nama logam, non logam, radikal atau fosfat. Mineral bekerja sebagai katalis dalam respon saraf, kontraksi otot, dan metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan. Selain itu mineral juga mengatur keseimbanagn elektrolit dan produksi hormon serta menguatkan struktur tulang. Contoh dari mineral adalah zat besi dan zink. Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel darah merah dan sel darah putih. D. Pergerakan Cairan dan Elektrolit Perpindahan cairan tubuh dan elektrolit tergantung pada permiabilitas membran sel atau kemampuan membran untuk di tembus cairan dan elektrolit. Cara perpindahan itu adalah: Difusi merupakan perpindahan materi padat,partikel, seperti gula pada cairan,berpindah dari konsentasi tinggi ke konsentrasi rendah. Osmosis adalah perpindahan pelarut murni seperti air, melalui membran semipermiabel dari larutan yang memiliki konsentrasi solut rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solut tinggi. Hal ini untuk menyamakan konsentrasi larutan kedua sisi membran. Suatu larutan yang osmolalitasnya sama dengan plasma darah disebut isotonik Filtrasi merupakan suatu proses perpindahan zat dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini aktif di dalam bantalan kapiler, tempat perbedaan tekanan hidrostatik atau gradient yang menentukan perpindahan air, elektrolit dan substansi terlarut lain yang berada diantara cairan kapiler dan cairan interstisial. Tekanan hidrostatk adalah tekanan yang dihaslkan oleh likuid di dalam ruangan. Transport aktif, berbeda dengan difusi dan osmosis. Transport aktif memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran energi untuk menggerakkan berbagai materi guna menembus membran sel.
3 E. Pengaturan Cairan Tubuh a. Asupan Cairan Asupan cairan diatur melalui mekanisme haus yang berpusat di hipotalamus otak. Stimulus fisiologi utama terhadap pusat rasa haus adalah peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. Apabila cairan yang hilang terlalu banyak maka Osmoreseptor akan mendeteksi kehilangan tersebut dan mengaktifkan rasa haus. Faktor lain yang mempengaruhi rasa haus adalah keringnya membran mukosa faring dan mulut, kehilangan kalium, dan faktor-faktor psikologi. Air dapat juga diperoleh dari asupan makanan seperti sayur, buah, daging, serta dari oksidasi bahan makanan. Orang yang hilang kesadaran dan bayi tidak dapat merasakan haus pada dirinya sehingga mereka beresiko mengalami dehidrasi. b. Haluaran Cairan Cairan terutama di keluarkan melalui ginjal dan saluran gastrointestinal. Pada orang dewasa ginjal setiap menit menerima sekitar 125ml plasma untuk disaring dan memproduksi urin sekitar 60ml(40-80ml). jumlah urin dipengaruhi oleh hormone antidiuretik dan aldosteron. Rata-rata haluaran cairan setiap hari pada orang dewasa dengan berat badan 70kg Organ atau Sistem Jumlah (Ml) Ginjal 1500 Kulit 600-900 Kehilangan tak kasat mata 600 Kehilangan kasat mata 400 Paru-paru 100 Saluran pencernaan 3200-3500 Jumlah total 4 Kehilangan air tak kasat mata terjadi secara terus menerus dan tak dapat dirasakan oleh manusia. Kehilangan air secara kasat mata terjadi melalui keringat yang berlebih dan dapat dirasakan oleh individu. Jumlah pengeluaran keringat ini secara langsung berhubungan dengan banyaknya olah raga, suhu lingkungan dan aktivitas metabolik. Paru-paru juga mengalami kehilangan air yang tidak dapat dirasakan oleh individu. Kehilangan cairan dapat meningkat sebagai respon terhadap adanya perubahan frekuensi dan kedalaman pernafasan seperti yang terjadi pada seseorang yang melakukan olah raga berat atau seseorang yang sedang demam. Selain itu, alat untuk memberikan oksigen dapat meningkatkan kehilangan air yang tidak dirasakan dari paru-paru karena oksigen lebih kering dibanding dengan udara lain. Muntah dan diare akan meningkatkan jumlah pengeluaran cairan dari saluran pencernaan. c. Hormon Hormon utama yang dapat mempengaruhi seimbangan cairan dan elektrolit adalah ADH dan Aldosteron. Keadaan kurang air akan meningkatkan osmolalitas darah dan keadaan ini akan direspon oleh kelenjar hipofisis dengan melepaskan ADH. ADH akan menurunkan produksi air dengan cara meningkatkan reabsorbsi cairan dalam tubulus ginjal. Aldesteron adalah mineralokortikoid yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Aldesteron mengatur keseimbangan-keseimbangan natrium dan kalium dengan cara
mensekresikan kalium dalam tubulus ginjal dan mengabsorsi natrium. sehingga air juga akan direabsorbsi dan dikembalikan kecairan darah. Selain dari dua hormon di atas juga ada yang dinamakan glukokortikoid yang membantu dalam keseimbangan cairan dan elektrolit. Kelebihan hormon di dalam sirkulasi akan menyebabkan tubuh menahan natrium dan air yang dikenal dengn sindrom cushing.
5 F. Pengaturan Elektrolit 1. Kation Kation utama yaitu Natrium (Na+), Kalium (K+), Kalsium (Ca2+) dan Magnesium (Mg2+) yang terdapat didalam cairan intrasel dan ekstrasel. Kerja ion-ion ini mempengaruhi transmisi neurokimia dan transmisi neuromuscular yang mempengaruhi fungsi otot, irama dan kontraktilitas jantung, alam perasaan dan perilaku serta fungsi saluran pencernaan. Natrium merupakan kation yang paling banyak jumlahnya dalam cairan ektrasel. Ion natrium terlibat dalam mempertahankan keseimbangan air, mentransmisi impul saraf dan melakukan kontraksi otot. Natrium diatur oleh asupan garam, aldosteron dan haluaran urin. Sumber utama natrium adalah garam dapur, daging yang telah diolah, makanan ringan dan makanan kaleng. Kalium merupakan kation intrasel utama yang mengatur rangsangan neomuskular dalam kontraksi otot. Sumber kalium utama pada gandum utuh, daging, polong-polongan, buah-buahan dan sayur-sayuran. Kalium diatur oleh ginjal. Suatu kondisi yang menurunkan haluaran urin akan menurunkan ekskresi kalium. Mekanisme pengaturan lain adalah dengan pertukaran ion kalium dengan ion natrium ditubulus ginjal. Bila natrium dipertahankan, kalsium akan dieksresi. Kalsium didalam cairan ektrasel diatur melalui kerja kelenjar parateroid dan teroid. Hormon parateroid mengontrol keseimbangan kalsium tulang, absorbsi kalsium digastro intestinal dan ekskresi kalsium diginjal. Magnesium diekskresi melalui mekanisme ginjal. Perubahan kadar magnesium sering dihubungkan dengan penyakit yang serius dan menghasilkan gejala-gejala yang mencerminkan adanya perubahan fungsi neuromuscular dan kardiofaskular. 2. Anion Anion utama adalah klorida (Cl-), Bikarbonat (Hco3-) dan fosfat (PO3-). Keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal. 6 Pengaturan bikarbonat Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan mereabsorbsi bikarbonat dalam jumlah yang lebih besar dan bikarbonat tersebut akan dikembalikan ke dalam cairan ektrasel. Pengaturan fosfat
Fosfat secara normal diabsorbsi melalui saluran gastrointestinal. Kalsium dan fosfat berbanding terbalik secara proporsional. Jika salah satunya naik maka yang lain turun. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Gangguan cairan berupa a. Ketidakseimbangan isotonik b. Sindrom ruang ketiga c. Ketidakseimbangan osmolar Ketidakseimbangan elektrolit berupa ketidakseimbangan natrium, kalium, kalsium, magnesium dan klorida. G. Keseimbangan Asam Basa Keseimbangan asam-basa tercapai jika kecepatan total tubuh yang memproduksi asam atau basa sama dengan kecepatan tubuh mengekskresikan asam atau basa tersebut.Keseimbangan ini menghasilkan stabilny konsentrasi ion hidrogen di dalam cairan tubuh (dinyatakan dalam pH).pH merupakan skala untuk mengukur keasaman atau alkanitas (bersifat basa) suatu cairan. Jenis-jenis regulator asam –basa di dalam tubuh merupakan sistem bufer kimia ,biologis dan fisiologis.Bufer adalah suatu substansi atau kelompok substansi yang dapat mengabsorpsi atau melepaskan ion-ion hidrogen untuk memperbaiki adanya ketidakseimbangan asam-basa Bufer Kimiawi a)Sistem bufer asam karbonat- bikarbonat b)Sistem bufer protein plasma (albumin,fibinogen, dan protrombin) 7 Bufer Biologis Terjadi saat ion hidrogen di absobsi atau di lepaskan oleh sel untuk mengompensasi ketidak-seimbangan asam basa Bufer Fisiologis Melibatkan respon kompensasi di dalam paru-paru atau ginjal G. Gangguan Keseimbangan Cairan,Elektrolit dan, Asam-Basa Gangguan volume meliputi kekurangan dan kelebihan volume cairan osmolar dan isotonik Klien yang berusia sangat muda,lansia atau klien yang menderita penyakit kronis dan akut yang parah,beresiko mengalami ketidakseimbangan cairan,elektrolit,dan asambasa
H. PROSES KEPERAWATAN 1. Pengkajian Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi Kaji riwayat kesehatan dan keperawatan untuk identifikasi penyebab gengguan keseimbangan cairan dan elektrolit Kaji menefestasi klinik melalui Cairan hipoternis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya melebihi cairan tubuh, contohnya larutan dextrose 5% dalam NaCl normal, Dextrose 5% dalam RL, Dextrose 5% dalam NaCl 0,4% 2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau gangguan kseimbangan cairan dan elektrolit adalah : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanisme pernafasan, abnormalitas nilai daran nyeri Penurunan kordiak output berhububgan dengan dysritmia kardio, ketidak seimbangangan elektrolit
8 Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih berhubungan dengan anuria, penuria Kardiak output, gangguan proses keseimbangan, penumpukan cairan di ekstraseluler Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volume cairan Gangguan intregitas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edama Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema 3. Intrervesi Keperawatan Intervesi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah : a. Atur intake cairan dan elektrolit b. Berikan terapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan c. Kolaborasi pemberian obat – obatan seperti : deuretik, kayexalate d. Provide care seperti : perawat kulit, safe environment 4. Evaluasi/Kriteria hasil Intake dan output dalam batas keseimbangan Elektrolit serum dalam batas normal Vital sing dalam batas normal
9 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Bahwa setiap manusia itu membutuhkan cairan untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh agar tubuh bisa melakukan aktivitas . jika tubuh kekurangan cairan maka sistem kerja tubuh tidak seimban karena cairan merupakan suatu hal penting untuk manusia dapat melakukan aktivitasnya. Kekurangan volume cairan bisa di definisikan adalah suatu keadaan pada individu yang mengalami dehidrasi intrasel, vaskular, atau selular yang berhubungan dengan kehilangan yang aktiv. B. SARAN Dari kesimpulan diatas kita sebagai manusia harus selalu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh agar tubuh tidak mengalami gangguan dan tidak
mengalam ketidakseimbangan cairan yang bisa menimbulkan akibat yang lebih dari ketidakseimbangan cairan tersebut
10 Potter & perry. praktik .jakarta :EGC
DAFTAR PUSTAKA 2006, fundamental keperawatan
konsep,proses,
dan
View more...
Comments