Konsep, Filosofi, Teori, Postulat Auditing

August 27, 2018 | Author: Retno Dyah Pekerti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Menjelaskan mengenai konsep dasar dari Auditing...

Description

Konsep, Filosofi, Teori, Postulat Auditing Oleh: Retno Dyah Pekerti C2D016002

Filosofi dan Teori Auditing •

Filosofi menurut Webster Dictionary adalah bidang ilmu yang mencari pemahaman umum terhadap nilai dan realitas melalui kegiatan pemikiran bukan melalui  pengamatan lapangan. Sehingga filosofi auditing ini merupakan kegiatan olah fikir yang membahas  bagaimana sebenarnya ilmu auditing itu baik dari aspek realitasnya maupun nilainya.

Karakteristik pendekatan filosofi dapat dibedakan menjadi 4  bagian : 1. omprehension !pemahaman"# yakni menunjukkan  pemahaman keseluruhan dan bukan hanya bagian$bagian. %. &erspektip# pandangan pendekatan filosofi yang mengeksplorasi kebenaran sampai keakarnya. para 'uditor harus mempunyai (a(asan yang sangat luas yang penting untuk mendapatkan kebenaran dan signifikasi akan berbagai hal dalam pembuktian audit. ). *nsight !Wa(asan"# auditor harus mampu memberikan asumsi$asumsi yang rasional. 4. +ision !+isi"# dalam pendekatan filosofi# auditing harus mempunyai ,isi ke depan yang jelas.

Karakteristik



-aut dan Sharaf !1/01" mengemukakan bah(a  postulat merupakan syarat penting dalam  pengembangan disiplin# tidak perlu diperiksa kebenarannya lagi# sebagai dasar dalam  pengambilan kesimpulan# sebagai dasar dalam membangun struktur teori dan bisa juga dimodifikasi sesuai perkembangan ilmu  pengetahuan.

Postulat Auditing

-aut dan Sharaf mengemukakan ada  postulat yang dijadikan dasar untuk pembentukan teori# yakni: 1.

2aporan dan data keuangan harus bisa diperiksa.

%.

3idak ada konflik kepentingan antara auditor dan manajemen  perusahaan yang lagi diperiksa.

).

2aporan dan informasi keuangan diserahkan untuk diperiksa bebas dari kolusi dan ketidakteraturan lainnya.

4.

System internal control yang memuaskan dapat mengeliminasi kemungkinan katidakteraturan dalam laporan keuangan.

.

Konsistensi laporan keuangan sesuai standar yang diterima umum sehingga laporan keuangan disajikan secara (ajar.

0.

Dalam hal bukti tidak jelas atau bertentangan# maka apa yang selama ini dianggap benar sekarang dan dimasa yang akan datang.

5.

&emeriksaan yang dilakukan untuk menyampaikan pendapat yang independen# auditor harus bertindak selaku auditor.

.

Status professional dari seorang independen auditor menekankan  pada tanggungja(ab professional



Konsep adalah ide umum yang diambil dan dianggap sebagai bagian dari suatu disiplin yang diamati melalui  perasaan. Konsep merupakan sesuatu yang saling  berhubungan dalam totalitasnya. Konsep berbeda dengan  persepsi# yang terakhir ini merupakan rekonstruksi mental dan kombinasi dari pemahaman terhadap data. Konsep adalah bentuk abstraksi yang diambil dari  pengamatan# pengalaman# ide umumyang membantu kita melihat kesamaan dan perbedaan.

Konsep Auditing

-aut dan Sharaf mengemukakan beberapa tentati,e konsep sebagai berikut: 1.

Bukti (evidence)

3ujuannya adalah untuk memperoleh pengertian# sebagai dasar untuk memberikan kesimpulan# yang dituangkan dalam pendapat auditor. 2.

Pelaksanaan audit yan hati!hati

Konsep ini berdasarkan adanya issue pokok tingkat kehati$hatian yang diharapkan  pada auditor yang bertanggungja(ab !prudent auditor". yang dimaksud dengan tanggung ja(ab yaitu tanggungja(ab seorang profesional dalam melaksanakan tugasnya. dengan konsep konser,atif. ".

Penya#ian $tau Penunka%an &an 'a#ar

Konsep ini menuntut adanya informasi laporan keuangan yang bebas !tidak memihak"# tidak bias# dan mencerminkan posisi keuangan# hasil operasi# dan aliran kas perusahaan yang (ajar. .

nde%endensi

6aitu suatu sikap yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit. Konsep independensi berkaitan dengan independensi pada diri pribadi auditor secara indi,idual !practitioner$independence"# dan independen pada seluruh auditor secara bersama$sama dalam profesi !profession$independence" *.

+tika Perilaku

7tika dalam auditing# berkaitan dengan konsep perilaku yang ideal dari seorang auditor profesional yang independen dalam melaksanakan audit.

-aut dan Sharaf mencoba menjadikan auditing sebagai science sehingga mereka sampai pada perumusan metodologi auditing sebagai berikut: 1. &engakuan adanya masalah dengan kesediaan menerima penugasan. %. -engamati fakta$fakta yang rele,an terhadap masalah itu. ). -emilah problem menjadi berbagai problem indi,idual. 4. -enentukan kecukupan bukti yang berkaitan dengan problem indi,idu. . -emeilih teknik audit dan menyusun prosedur yang tepat. 0. -elakukan pengumpulan bukti. 5. -enilai kecukupan bukti dengan melihat: a. Keterkaitan dengan keabsahan.  b. -elihat petunjuk adanya masalah baru. c. -elihat kecukupan untuk mengambil keputusan professional. . &erumusan kesimpulan professional. a. -enurut problem indi,idual  b. Secara keseluruhan

Metodologi Auditing





-etode ini merupakan tahapan yang dilalui oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugas profesinya# mulai dari  penugasan# pengumpulan bukti# sampai pada pengambilan keputusan. Khususnya dalam proses pengambilan keputusan atau ,alue  judgment maka -aut dan Sharaf mengemukakan beberapa tahap sebagai berikut: 1. &engakuan masalah %. &erumusan masalah ). -emilih beberapa aternatif pemecahan masalah 4. -enilai alternati,e pemecahan masalah a. -elihat pengalaman masa lalu dalam kasus yang sama  b. -empertimbangkan akibat dari alternatife yang ada c. -elihat kesesuaian alternati,e itu dengan prinsip dan sifat  professi.

Dari tahapan ini dapat kita lihat bah(a seorang auditor dalam proses pengambilan keputusan tidak hanya terbatas  pada pengetahuan teknik# metode pemeriksaan# tetapi juga kemampuan menggunakan pertimbangan professi. Dan ini membutuhkan pengalaman# pengetahuan# ingatan# persepsi# imajinasi dan tanggung ja(ab yang besar terhadap integritas professi.

Perumusan Kesimpulan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF