kondom

January 26, 2019 | Author: Dini Budhi Setiawan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kesehatan...

Description

P elayanan an Kelu Ke luarga arga Berencana Mata Kuliah : Pelayan Topik

: Kontrasepsi Kontrasepsi Kondom Ko ndom

Sub Topik

:

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Definisi dari kondom kondom Jenis Jenis Kondom Kondom Pria Kelebihan Kelebi han dan kelemahan kelemahan pemakaian pemakai an kondom sebagai alat kontrasepsi kontrasepsi.. Efek samping pemakaian pemakai an kondom. Indikasi dan kontra kontra indikasi indikas i pemakaian pemakai an kondom. Untuk Untuk mengetahui cara penggunaan dan pemasangan pemasa ngan kondom.

Waktu

: 15 menit

Dosen

: Dini Di ni Puji Astriani R

OBJEKTIF PERILAKU PE RILAKU SISWA SISWA

Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat : a. Menyebutkan Menyebutkan pengertian kontraseps kontrasepsii dan da n jenis-jenis jenis-jenis kondom dengan tepat tepat dan da n benar benar sesuai dengan denga n hand hand out.. b. Menjelaskan Menjelaskan cara kerja kontrasepsi kontrasepsi kondom dengan tepat dan benar. benar. c. Menjelaskan Menjelaskan keuntu keuntungan ngan dan keterbatasan kontrasepsi kondom dengan tepat dan da n benar. benar.

REFERENSI

1. Yunii uniico. co. 2009. 2009 . “10 Types Types of Condoms”, Co ndoms”, http://www http://www.nikonews.co .nikonews.co.cc/20 .cc/2009/1 09/12/10 2/10-types-of-types-ofcondoms.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010. Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

2. Hartanto, H. Keluarga Berencana Berencana & Kontrasepsi . Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar  Harapan, 2004 ; Hal.179 Hal.179 – 193. 3. Manuaba, I.B.G. Ilmu Kebid Keb idanan, anan, Penyakit Pen yakit Kandungan, & Keluarga Berencana Berencana untuk  Pendid Pen didikan ikan Bidan Bidan.. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998 ; Hal. 440. 4. Speroff, Sp eroff, L. & Darney Da rney,, P. Pedoman Klinis Kontrasepsi, Ed.2 . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005 ; Hal. 240 – 270.

PENDAHULUAN

Kontrasepsi merupakan mengh menghindari indari atau a tau mencegah mencegah terjadi terjadiny nya a kehamilan sebagai akibat akib at pertemuan antara antara sel telur telur yang yang matang dan d an sel sperma spe rma (Depkes (De pkes RI, RI, 1999). 1999 ). Upaya tersebut dapat bersifat sement se mentara ara dan dapat dapa t pula pula bersifat bersi fat permanen. permanen. Kontrasepsi atau a tau antikonsepsi antikonsepsi adalah mencegah terjadi terjadiny nya a konsepsi dengan memakai cara, alat atau obat-obatan. ob at-obatan. Pengaturan Pengaturan kelahiran (birth control) merupakan penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah salah satu usaha menjarangkan atau merencanakan merencanakan jumlah jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kont ko ntrasepsi rasepsi (Kusmarjadi, 2008). 200 8). Salah satu cara kont ko ntrasepsi rasepsi yang cukup cukup efektif efek tif apabila apa bila dilakukan dengan benar yaitu yaitu dengan pemakaian pemakai an kondom. Kondom merupakan merupakan cara kontrasepsi metode tradisional tradi sional dan cara kerjanya kerjanya yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008). Ilustrasi yang tertua mengenai mengenai kondom ditemu di temukan kan di Mesir sejak lebih lebi h dari 3000 3 000 tahun tahun yang yang lalu. lalu. Tetapi Tetapi sangat sulit untu untuk k mendapat gambaran g ambaran bagaimana baga imana bentuk bentuk kondom pada p ada masa Mesir Mesi r kuno kuno tersebut. Kemungkinan mereka menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual atapun alasan upacara keagamaan. keag amaan. Beberapa Beberap a waktu kemudian orang Romawi Romawi membuat kondom dari jaringan jari ngan otot tentara korban peperangan pepe rangan (Lubis, (Lubis, 2008). 2008 ). Kondom yang tertua tertua ditemu di temukan kan istana Dudl D udley ey dekat Birmingham, England. Kondom yang terbuat dari ikan dan usus hewan telah dijumpai sejak tahun 1640. Kemungkinan digunakan untuk mencegah penularan penyakit seksual selama terjadi perang antara Oliver Oliver Cromwell dan King Ki ng Charles Charles I (Lubis, (Lubis, 2008). 2008 ). Kondom dari karet ka ret diproduksi diprod uksi secara besar-besaran besar-bes aran setelah tahun tahun 1844. Ketika Keti ka Charl C harles es Goodyear Good year mematenkan pembuatan pembuatan vulkanisasi vulkanisasi dari karet. Kondom K ondom tersebut hanya hanya digun dig unakan akan untu untuk k satu sa tu kali pemakaia pe makaian n dan kondom yang terbuat dari usus domba masih dapat dijumpai (Lubis, 2008). Pada tahun 1930-an kondom Latex digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual tetapi penggunaannya belum secara luas, disebabkan sebagain sebag ain masyarakat tidak mengetahui mengetahui resiko dari penyaki penyakitt menular menular seksual/ HI HIV dan d an tidak menyukai menyukai efek/ perasaan p erasaan ketika keti ka menggunakan menggunakan kondom ataupun merasa khaw k hawatir atir terhadap reaksi pasangan seksualnya seksualnya (Lubis, (Lubis , 2008). 2008 ). Pada Pad a tahun tahun 1980-an, dimana dunia dilanda di landa epidemik epi demik penyakit penyakit menular menular seksual seks ual termasuk termasuk HIV/AIDS, dinajurkan untuk meningkatkan minat menggunakan kondom latex, yang merupakan metode efektif untuk mencegah penularan penyakit melalui hubungan seksual (Lubis, 2008). Pemakaian kondom sangat efektif apabila dipakai dengan benar pada saat bersenggama. Angka kegagalan kegag alan teoriti teoritis s 3% dan praktisnya 5-20%. Tetapi Tetapi akhir-akhir ini, angka kegagalan kega galan pemakaian pemakaia n kondom menurun menurun menjadi menjadi 14-15%, ini i ni artinya artinya 14-15 14-1 5 dari 100 pasangan p asangan wanita wanita pemakai p emakai kondom akan hamil selama pemakaian pemakai an kondom di tahun pertama. Bahan Ba han spermicidal spermici dal meningkatkan efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan konsisten (Afriani, 2009).

URAIA UR AIAN N MATER MATERII

2. Hartanto, H. Keluarga Berencana Berencana & Kontrasepsi . Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar  Harapan, 2004 ; Hal.179 Hal.179 – 193. 3. Manuaba, I.B.G. Ilmu Kebid Keb idanan, anan, Penyakit Pen yakit Kandungan, & Keluarga Berencana Berencana untuk  Pendid Pen didikan ikan Bidan Bidan.. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998 ; Hal. 440. 4. Speroff, Sp eroff, L. & Darney Da rney,, P. Pedoman Klinis Kontrasepsi, Ed.2 . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005 ; Hal. 240 – 270.

PENDAHULUAN

Kontrasepsi merupakan mengh menghindari indari atau a tau mencegah mencegah terjadi terjadiny nya a kehamilan sebagai akibat akib at pertemuan antara antara sel telur telur yang yang matang dan d an sel sperma spe rma (Depkes (De pkes RI, RI, 1999). 1999 ). Upaya tersebut dapat bersifat sement se mentara ara dan dapat dapa t pula pula bersifat bersi fat permanen. permanen. Kontrasepsi atau a tau antikonsepsi antikonsepsi adalah mencegah terjadi terjadiny nya a konsepsi dengan memakai cara, alat atau obat-obatan. ob at-obatan. Pengaturan Pengaturan kelahiran (birth control) merupakan penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah salah satu usaha menjarangkan atau merencanakan merencanakan jumlah jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kont ko ntrasepsi rasepsi (Kusmarjadi, 2008). 200 8). Salah satu cara kont ko ntrasepsi rasepsi yang cukup cukup efektif efek tif apabila apa bila dilakukan dengan benar yaitu yaitu dengan pemakaian pemakai an kondom. Kondom merupakan merupakan cara kontrasepsi metode tradisional tradi sional dan cara kerjanya kerjanya yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008). Ilustrasi yang tertua mengenai mengenai kondom ditemu di temukan kan di Mesir sejak lebih lebi h dari 3000 3 000 tahun tahun yang yang lalu. lalu. Tetapi Tetapi sangat sulit untu untuk k mendapat gambaran g ambaran bagaimana baga imana bentuk bentuk kondom pada p ada masa Mesir Mesi r kuno kuno tersebut. Kemungkinan mereka menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual atapun alasan upacara keagamaan. keag amaan. Beberapa Beberap a waktu kemudian orang Romawi Romawi membuat kondom dari jaringan jari ngan otot tentara korban peperangan pepe rangan (Lubis, (Lubis, 2008). 2008 ). Kondom yang tertua tertua ditemu di temukan kan istana Dudl D udley ey dekat Birmingham, England. Kondom yang terbuat dari ikan dan usus hewan telah dijumpai sejak tahun 1640. Kemungkinan digunakan untuk mencegah penularan penyakit seksual selama terjadi perang antara Oliver Oliver Cromwell dan King Ki ng Charles Charles I (Lubis, (Lubis, 2008). 2008 ). Kondom dari karet ka ret diproduksi diprod uksi secara besar-besaran besar-bes aran setelah tahun tahun 1844. Ketika Keti ka Charl C harles es Goodyear Good year mematenkan pembuatan pembuatan vulkanisasi vulkanisasi dari karet. Kondom K ondom tersebut hanya hanya digun dig unakan akan untu untuk k satu sa tu kali pemakaia pe makaian n dan kondom yang terbuat dari usus domba masih dapat dijumpai (Lubis, 2008). Pada tahun 1930-an kondom Latex digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual tetapi penggunaannya belum secara luas, disebabkan sebagain sebag ain masyarakat tidak mengetahui mengetahui resiko dari penyaki penyakitt menular menular seksual/ HI HIV dan d an tidak menyukai menyukai efek/ perasaan p erasaan ketika keti ka menggunakan menggunakan kondom ataupun merasa khaw k hawatir atir terhadap reaksi pasangan seksualnya seksualnya (Lubis, (Lubis , 2008). 2008 ). Pada Pad a tahun tahun 1980-an, dimana dunia dilanda di landa epidemik epi demik penyakit penyakit menular menular seksual seks ual termasuk termasuk HIV/AIDS, dinajurkan untuk meningkatkan minat menggunakan kondom latex, yang merupakan metode efektif untuk mencegah penularan penyakit melalui hubungan seksual (Lubis, 2008). Pemakaian kondom sangat efektif apabila dipakai dengan benar pada saat bersenggama. Angka kegagalan kegag alan teoriti teoritis s 3% dan praktisnya 5-20%. Tetapi Tetapi akhir-akhir ini, angka kegagalan kega galan pemakaian pemakaia n kondom menurun menurun menjadi menjadi 14-15%, ini i ni artinya artinya 14-15 14-1 5 dari 100 pasangan p asangan wanita wanita pemakai p emakai kondom akan hamil selama pemakaian pemakai an kondom di tahun pertama. Bahan Ba han spermicidal spermici dal meningkatkan efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan konsisten (Afriani, 2009).

URAIA UR AIAN N MATER MATERII

1. Definisi Kondom Kondo m a. Kondom merupakan selubu selubung/ ng/ sarung sarung karet yang yang dapat dapa t terbuat terbuat dari berbagai be rbagai bahan diant dia ntarany aranya a lateks (karet), plastik (vinil), (vinil), atau bahan alami (produksi (prod uksi hewani) hewani) yang dipasang di pasang pada penis saat s aat hubun hubungan gan seksual. Kondom terbuat dari karet sint si ntetis etis yang tipis, tipi s, berbent berbe ntuk uk silinder, dengan muarany muaranya a berpinggi b erpinggirr tebal, yang bila digul dig ulun ung g berbentu b erbentuk k rata atau mempunyai mempunyai bentuk bentuk seperti sep erti put p uting ing susu. susu. Berbagai Berb agai bahan telah telah ditambahkan pada kondom baik bai k untu untuk k meningkatkan efektivitasny e fektivitasnya a (misalnya (misalnya penambahan spermici spermicidal) dal) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin, 2003). b. Kondom dalam berbagai berbag ai jenis bentuk bentuk telah digun dig unakan akan sejak beberapa beberap a abad yang lalu. lalu. Kondom berfu be rfungsi ngsi sebagai seb agai barrier barrie r yang yang membungkus membungkus penis untu untuk k melindungi melindungi dari penyakit penyakit yang telah digunakan sejak 1350 13 50 sebelum masehi dan d an digun dig unakan akan untu untuk k mencegah kehamilan sekitar abad ke-16 (Lubis, 2008). c. Kondom merupakan metode metode kontrasepsi yang yang paling banyak banyak digun dig unakan. akan. Cara kerja kondom, mencegah sperma bertemu dengan sel telur yang menyebabkan tidak terjadinya pembuahan.  Alat kontrasepsi kontrasepsi ini lebih efektif digunakan digunakan tetapi jika jika penggun penggunaanny aannya secara tepat dan benar  (www (www.rakyatmerdeka.co.id .rakyatmerdeka.co.id,, 2007). 2007 ).

2. Jenis Kondom Pria a. Kondom berulir (Ribbed Condom) Jenis kondom yang satu ini memiliki keunikan di bentuknya yang berulir untuk menambah kenikmatan pada saat bersenggama. b. Kondom ekstra tipis (Extra Thin Thin Condom) Tipe satu ini berbahan berba han karet dengan ukuran ukuran yang yang sangat tipis. tipi s. Pada Pa da saat sa at melakukan senggama, senggama, pasangan seakan-akan seak an-akan senggama tanpa menggunakan menggunakan kondom. c. Kondom bintik (Dotted Condom) Tipe ini disertai di sertai dengan d engan bintik-bintik di sekitarn seki tarnya ya yang yang bisa menimbulkan menimbulkan efek mengejutkan mengejutkan bagi wanita. d. Kondom getar (Vibrating (Vi brating Condom) Kondom ini i ni dilen di lengkapi gkapi dengan cincin getar di d i bagi b agian an ujun ujungny gnya a Kondom K ondom yang yang menggunakan menggunakan baterai khusus khusus untu untuk k menggerakkan menggera kkan cincin ci ncin getarnya getarnya ini bisa bertahan hingga hingga 30 menit. e. Kondom baggy bagg y. Tipe ini bent be ntukn uknya ya agak membesar di d i bagian bagi an ujun ujung g serta memiliki ulir ulir di d i bagian bagi an badannya, badannya, untu untuk k memaksimalkan gerakan saat bersenggama.

3. Efek Kerja Kondom Kondom menghalangi menghalangi terjadiny terjadi nya a pertemuan sperma da dan n sel telur 

4. Manfaat Kondom : Efektif mencegah kehamilan. Tidak ida k mengganggu produksi ASI Tidak mengganggu kesehatan klien. Murah Murah dan dapat dibeli di beli secara se cara umum. umum. Sebagai metode kontasepsi kontasepsi sementara. sementara. Mencegah terjadinya terjadinya PMS Tidak ida k memerlukan memerlukan pemeriksaan pemeriks aan medis Pria ikut secara aktif dalam program program KB 5. Keterbatasan Kondom Efektifitas tidak terlalu tinggi. Tingkat efektifitas efek tifitas tergantung tergantung pada pemakaian pemakai an kondom yang benar. benar.  Adanya  Adanya pengur pengurangan angan sensitifitas sensitifitas pada penis. penis. Harus Harus selalu se lalu tersedi tersedia a setiap se tiap kali berhubun berhubungan gan seksual. Perasaan Perasa an malu membeli membeli di tempat umum. umum. Masalah pembuangan pembuangan kondom bekas pa pakai. kai. 6. Selaksi Selaksi Klien Penggunaan Kondom a. Sesuai untuk pria yang Ingin berpartisipasi berpartisipasi dalam program Kb Kb Ingin segera mendapatkan alat kontrasepsi Ingin kontrasepsi sementara Ingin kontrasepsi tambahan Hanya ingin menggunakan menggun akan alat kontrasepsi jika jika akan berhubungan berhubun gan Beresiko tinggi tertular/menularkan IMS

b. Tidak sesuai untuk pria yang Alergi Alergi terhadap terhadap bahan ba han dasar kondom kond om Mempunyai pasangan yang beresiko b eresiko tinggi apabila terjadi terjadi kehamilan kehamilan Menginginkan kontrasepsi jangka panjang Tidak mau terganggu dengan persiapan untuk melakukan hubungan seksual Tidak peduli berbagai persyaratan kontrasepsi

7. Penanganan efek samping dan masalah kesehatan lainnya a. Efek samping atau masalah Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan) Kondom Kondo m bocor atau di curigai ada curahan di d i vagina saat berhubungan Di curigai adanya adany a reaksi alergi (spermisida) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

b. Penanganan Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida digabung kondom Jika dicurigai ada kebocoran,pertim kebo coran,pertimbangkan bangkan pemberian morning after pill Reaksi alergi,meskipun alergi,meskipun jarang,dapat sangat mengganggu menggang gu dan bisa berbahaya.jika keluhan menetap sesudah berhubungandan tidak ada gejala IMS,berikan IMS,berikan konndom konnd om alami(produk alami(produk hewani:lamb hewan i:lamb skin atau guf)atau bantu klien memilih metode lain

Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolerir ditolerir biarpun denga kondom yang yan g lebih tipis,anjurkan tipis,anjurkan pemakaian metode lain

a. Ibu Nutrisi Nutrisi,, Tambahan amba han kalori yg dibutuh di butuhan an o/ bufas yai yaitu tu 500 kalori/hari ka lori/hari,, diet berimbang beri mbang untuk untuk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vitamin, dan mineral yg cukup, minum sedikitny sedi kitnya a 3 lt/hariPi lt/hariPill zat zat besi bes i sdktny s dktnya a selama se lama 40 hr pasca salin, sa lin, minum minum kapsul vitamin vitamin A (200.000 unit), unit), hindari makanan yg yg mengandun mengandung g kafein/n k afein/nikoti ikotin n  Aktivitas  Aktivitas sehari-h sehari-hari, ari, dilakukan dilakukan secara bertahap bertahap sampai dengan dengan ibu merasa merasa cuku cukup p kuat kuat melakukan kegiatan. Istirahat, dapat membantu involusi uterus, mengurangi perdarahan, mempercepat pengeluaran ASI, mencegah depresi PP. Anjurkan untuk istirahat cukup untuk mencegah kelehan, kelehan, sarankan melakukan kegiatan kegi atan rumah rumah tangga secara s ecara perlahanperlahan- lahan, jika ibu i bu menyusui maka ibu sering bangun di malam hari, anjurkan untuk mengambil masa istirahat pd siang hari / beristirahat pada saat bayi tidur  Perawatan perineu peri neum m dan personal perso nal higi higiene, ene, Perawatan Perineum

Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Bersihkan daerah di sekitar vulv vulva a terlebih terlebi h dahulu dahulu,, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. anus. Nasihatkan kepada ibu untu untuk k membersihkan membersi hkan vul vulva va setiap kali selesai s elesai BAK/BA BA K/BAB. B. Jika Ji ka terdapat terdap at luka luka episi ep isiotomi otomi sarankan sa rankan unt untuk uk tidak menyentu menyentuh h luka. luka. Sarankan ibu untu untuk k mengganti pembalu pemba lutt atau kain pembalu pemba lutt setidakny setida knya a dua d ua kali sehari. se hari. Kain Kai n dapat digun di gunakan akan ulang ulang jika telah dicuci dengan baik dan d an dikeringkan dikeri ngkan di bawah matahari matahari atau disetrika. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah d aerah kelaminnya kelaminnya Pakaian

Sebaiknya, Seb aiknya, pakaian pakaia n terbuat terbuat dari bahan yang yang mudah meny menyerap erap keringat k eringat karena produksi p roduksi keringat menjadi bany b anyak ak (di samping urin). Produksi keringat k eringat yang yang tinggi berguna unt untuk uk menghilangkan menghilangkan ekstra volu volume me saat hamil. Sebaiknya Seb aiknya pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara payudara tidak tertekan dan kering.Demikian kering.Demi kian juga juga dengan pakaian pakai an dalam, agar tidak terjadi iritasi pada pad a daerah sekitarn seki tarnya ya akibat akib at lochea. Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir mungkin mungkin ibu akan mengalami kerontokan pada rambut akibat akib at gangguan perubahan perubahan hormon hormon sehingga keadaann kead aannya ya menjadi menjadi lebih tipis tipi s dibandingkan di bandingkan keadaan keada an normal. normal. Namun Namun akan pulih kembali setelah beberapa bulan. bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup,lalu sisir menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut. Kebersihan kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui melalui air seni dan da n keringat untu untuk k menghilangkan menghilangkan pembengkakan pembe ngkakan pada wajah, wajah, kaki, kaki , betis dan tangan ibu. Oleh Oleh karena itu,dalam minggu-minggu minggu-minggu pertama setelah melahirkan, melahirkan, ibu ib u akan merasakan jumlah jumlah keringat yang lebih bany ba nyak ak dari d ari biasany bia sanya. a. Usahakan Usahakan mandi lebih lebi h sering dan jaga aga agarr kulit kulit tetap kering. ke ring.

Perawatan payudara bagi ibu menyusui, Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran susu. Lakukan perawatan payudara secara teratur, Perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari. Perawatan payudara yang mengalami pembengkakan Latihan mengencangkan otot perut (senam nifas) Latihan mengencangkan otot perinerum (kegel exercise) Hubungi bidan bila ada tanda-tanda bahaya nifas (perdarahan berlebih, demam, nyeri perut atau lochea berbau busuk, sakit kepala terus-menerus, nyeri epigastrik, atau ada masalah pandangan /penglihatan, payudara tampak merah, panas dan atau nyeri, rasa nyeri, merah, & lembek, pembengkakan pd kaki, merasa sangat sedih, tidak bisa mengasuh diri dan bayi). Kunjungan ulang pada 6 hari post partum, 2 minggu post partum dan 6 minggu post partum b. Bayi Jika diberi susu formula Penyiapan susu formula (Lihat tanggal kadarluasa, cuci tangan dahulu, alat harus benar-benar  baru di sterilkan dan siap untuk digunakan, air harus sudah masak dan dingin, pengambilan susu dengan sendok harus rata. Susu bubuk dimasukan kedalam botol, dot dan tutupnya dipasang kemudian dilakukan pengocokan. Ikuti petunjuk penakaran dengan tepat, setelah didinginkan tutup dan dinginkan dilemari es sampai saat diperlukan. Sebelum diberikan hangatkan dengan merendam botol dalam air panas, (periksa temperatur susu sebelum diberikan dengan meneteskan kepergelangan tangan ibu bagian dalam). Jaga agar dot bayi tidak tersentuh agar steril. Setelah bayi selesai minum, semua sisa susu dibuang dan botol,dot dan tutupnya dicuci dengan air sabun, bilas dan sterilkan, susu yang telah disiapkan dan tidak digunakan dalam 24 jam harus dibuang. Perawatan dan penyiapan botol dan dot, dot yang sudah bersih direndam dalam air dingi, pastikan tidak ada gelembung udara yang terbentuk, lakukan perebusan selama 10 menit,  jangan menambahkan apapun dalam panci, peralatan yang sudah disterilkan harus digunakan dalam 12 jam, gunakan jika sudah dingin. Bagaimana memegang bayi selama pemberian susu formula, bayi digendong dengan baik, dekat dengan badan orang tua, seperti ketika disusui sehingga kontak mata antara ibu dan bayi terjaga. Bagaimana memegang botol selama menyusui, dot harus diletakan diatas lidah bayi, botol dimiringkan sampai susu memenuhi dot agar udara keluar dari dot. Bayi akan menghisap dan berhenti jika ia sudah kenyang. Menyendawakan bayi, dengan cara mendudukan bayi secara tegak, mengelus atau menepuk punggung bayi. Memandikan bayi, termasuk mengenakan dan mengganti popok setiap bayi BAB/BAK Mengenakan baju termasuk berapa baju yang harus disiapkan berhubungan dengan temperatur lingkungan dan tubuh yang ditentukan dengan merasakan badan bayi Pembersihan dan perawatan penis Perawatan perineum bagi bayi perempuan Perawatan tali pusat, ganti kasa yang sudah basah dengan kasa kering Bagaimana cara mengangkat, memegang dan menggendong bayi Pencegahan dan pengobatan diaper rash (ruam popok)  Arti tangisan Lapar  Tidak nyaman (popok basah) Membutuhkan bersendawa Membutuhkan perubahan posisi yang tidak nyaman

Tersakiti oleh sesuatu Membutuhkan kasih saying (ingin dipegang atau dimomong) Pakaian atau selimut terlalu sempit Sakit Hubungi bidan bila terdapat tanda-tanda bahaya (pernafasan sulit atau cepat, terlalu panas/demam, ikterik, susah makan/menyusu malas dan banyak muntah, tali pusat bengkak atau merah, tanda infeksi, tidak berkemih dalam 24 jam, tinja berwarna hijau tua, menggigil, tangis tidak biasa, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, menagis terus menerus, tidak bisa tenang). Bawa bayi atau 2-4 minggu kemudian untuk pemeriksaan kesehatannya dan juga imunisasi. c. Ibu dalam hubungannya dengan orang lain Sibling rivalry/persaingan saudara kandung Perhatian terhadap suami Transisi hubungan keluarga Perencanaan keluarga Memulai kembali hubungan seksual Perlu waktu bersama bila berpisah dari bayi dan jauh dari rumah

SELALU LIBATKAN ANGGOTA KELUARGA DALAM BIMBINGAN INI SESUAIKAN TOPIK BIMBINGAN DENGAN DIAGNOSE IBU / MASALAH YANG DIHADAPI

8. PERSIAPAN PASIEN PULANG a. Yakinkan ibu dan bayi tidak mengalami masalah dalam masa ini. Kebutuhan bayi dan ibu terpenuhi dengan meninjau kembali catatan/rekam medis ibu dan bayi untuk melihat hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dsb. Obat-obatan yang diberikan ataupun yang akan dibawa pulang harus ditinjau kembali. b. Bila ibu lahir di rumah sakit. Dokter hanya dibutuhkan dalam perencanaan pulang seorang ibu dan bayi yang mengalami komplikasi persalinan atau pada awal masa pasca persalinan. c. Berikan informasi mengenai kebutuhan dan perawatan ibu dan bayi selama dirumah. Informasi mengenai tanda bahaya dan saat dimana ibu harus menghubungi tenaga kesehatan (Bidan) dan bagaimana cara menghubunginya. d. Informasi yang lengkap mengenai pendidikan kesehatan ibu dan bayi harus ditinjau kembali apakah ibu benar-benar mengerti atau tidak. e. Berikan kesempatan pada ibu atau keluarga untuk dapat menghubungi bidan atau petugas kesehatan terkait kapan saja ibu memerlukan (misalnya: Lewat telepon). f. Bila lahir dirumah sakit pastikan semua administrasi sudah lengkap, benda-benda ibu sudah disiapkan untuk dibawa pulang, gelang ibu dan bayi diperiksa untuk menyamakan identitas. g. Ingatkan ibu kapan harus control kerumah sakit atau klinik. h. Sebagian besar ibu walaupun ibu lahir di rumah sakit terutama yang berasal dari rujukan bidan komunitas, maka perawatan ibu dan bayi akan dikembalikan pada bidan dikomunitas, dengan surat rujukan balik/resume hasil perawatan ibu dan bayi diberikan pada bidan yang akan merawatnya dirumah. Dan ingatkan ibu atau keluarga agar segera menghubungi bidan

tersebut sesampainya dirumah.

Kelebihan dan Kelemahan 1) Kelebihan pemakaian kondom Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat kontrasepsi 1. Efektif bila digunakan dengan benar  2. Tidak mengganggu produksi ASI. 3. Tidak mengganggu kesehatan klien. 4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik. 5. Murah dan dapat dibeli secara umum. 6. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus. 7. Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda (Saifuddin, 2003). Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat non kontrasepsi. 1. Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB. 2. Dapat mencegah penularan IMS. 3. Mencegah ejakulasi dini. 4. Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks). 5. Saling berinteraksi sesame pasangan. 6. Mencegah imuno infertilitas (Saifuddin, 2003) Kelebihan kondom berdasarkan klasifikasinya. 1.a Pria a) Murah dan dapat dibeli secara umum. b) Tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. c) Tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga kesehatan d) Mudah cara pemakaiannya. e) Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual (PMS) f) Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten. g) Tidak mengganggu produksi. h) Tidak memerlukan pengawasan (USU, 2009). 1.b Wanita a) Memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi menular seksual (IMS). b) Tidak mengganggu produksi. c) Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten. d) Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan seks lebih kecil dibandingkan kondom laki-laki. e) Tidak memerlukan pengawasan (USU, 2009). 2) Kekurangan pemakaian kondom Kekurangan pemakaian kondom secara umum 1. Efektifitas tidak terlalu tinggi. 2. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi. 3. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung). 4. Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi. 5. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual. 6. Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum. 7. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah (Saifuddin, 2003). Kekurangan pemakaian kondom berdasakan klasifikasinya. 2.a Pria a) Penurunan kenikmatan seks lebih besar daripada kondom wanita 2.b Wanita a) Kenikmatan bisa terganggu karena timbul suara gemerisik saat berhubungan intim. b) Penampilan kurang menarik. c) Pada awal menggunakan alat ini, proses pemasangannya agak sulit.

d) Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya ke dalam vagina. e) Harganya masih mahal (USU, 2009). B.4 Efek Samping Pada umumnya saat menggunakan kondom, pemakai kondom dan pasangannya tidak akan mengalami efek samping. Namun pada beberapa kasus terutama yang alergi terhadap latex, bisa menimbulkan iritasi. Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya memakai kondom dari bahan polyurethane atau kondom natural skin serta tidak memakai bahan spermicidal (Kusmarjadi, 2009). Banyak pria mengeluhkan kurang sensisitif jika memakai kondom, sementara yang lainnyna merasa sulit untuk mempertahankan ereksi saat memakai kondom atau saat intercourse. Pada beberapa kasus, baik pria maupun partner-nya, memakai kondom bisa menghancurkan spontanitas mereka dalam ML. Tetapi hal tersebut bukan merupakan efek samping (Kusmarjadi, 2009).

B.5 Indikasi dan Kontra indikasi 1. Indikasi Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan sekual dan belum menginginkan kehamilan. Selain itu, untuk perlindungan maksimum terhadap infeksi menular seksual (IMS) (Puspitasari, 2009). 2. Kontra indikasi a) Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini. b) Malformasi penis. c) Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks (Puspitasari, 2009)

Gambar 13. Cara Pemasangan Kondom Pria 1. Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual. 2. Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermicidal ke dalam kondom. 3. Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau benda tajam lainnya, pada saat membuka kemasan. 4. Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada glan penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan  jalan menggeser gulungan tersebut ke arah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina. 5. Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi. 6. Kondom dilepas sebelum penis melembek. 7. Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma disekitar vagina. 8. Gunakan kondom hanya untuk satu kali pakai. 9. Sediakan kondom dalam jumlah cukup dirumah dan jangan disimpan ditempat yang panas karena hal ini dapat menyebabkan kondom menjadi rusak atau robek saat digunakan. 10. Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh atau kusut. 11. Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atau pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera merusak kondom (Saifuddin, 2003).

(Hermanto, 2009)

C. PENUTUP

C.1 Kesimpulan 1. Kondom dalam berbagai jenis bentuk telah digunakan sejak beberapa abad yang lalu. Kondom berfungsi sebagai barrier yang membungkus penis untuk melindungi dari penyakit yang telah digunakan sejak 1350 sebelum masehi dan digunakan untuk mencegah kehamilan sekitar abad ke-16. 2. Klasifikasi kondom berdasarkan jenis kelamin yang memakainya yaitu kondom pria dan wanita. Tetapi kondom yang banyak dijual dipasaran yaitu ada 10 jenis, diantaranya Kondom dengan aroma dan rasa, Kondom berulir (Ribbed Condom), kondom ekstra tipis, kondom bintik dan sebagainya. 3. Sebenarnya untuk kelebihan dan kekurangan dari pemakaian kondom, itu tergantung dari jenis kondom yang digunakan. Tetapi kelebihan dan kekurangan yang menonjol yaitu sebagai berikut: Kelebihan: aman dipakai, mudah didapat, cukup efektif bila digunakan dengan benar, dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan Hepatitis B HIV/AIDS. Kekurangan: ada risiko robek. oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali pakai. kondom yang baik terasa licin dan basah. jangan gunakan kondom yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya, angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 wanita per tahun. 4. Pada umumnya saat menggunakan kondom, pemakai kondom dan pasangannya tidak akan mengalami efek samping. Namun pada beberapa kasus terutama yang alergi terhadap latex, bisa menimbulkan iritasi dan alergi. Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. 5. Kontra indikasi : Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini, malformasi penis dan apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks. 6. Cara pemakaian kondom juga tergantung dari jenis kondom apa yang digunakan. Tetapi pada dasarnya, kondom dipasangkan pada alat genitalia pria dan wanita untuk mencegah terjadinya pembuahan. C.2 Saran 1. Hindarilah pemakaian kondom secara illegal. 2. Jangan melakukan seks bebas tanpa ikatan pernikahan. 3. Gunakanlah kondom sesuai peraturan dan tujuannya. 4. Jangan menyalahgunakan kondom untuk hal-hal yang tidak baik. DAFTAR PUSTAKA

 Afriani, Ita Karunia. 2009. “Kecenderungan Pemakaian Kondom pada Pelanggan WPS Selama 3 Bulan (April – Juni 2009) dan Kejadian HIV pada WPS Tahun 2006 – 2008 Di Puskesmas Putat Surabaya”, http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/252/gdlhub-gdl-s1-2010-afrianiita-12551-fkm128k.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010. Hermanto, Guntur. 2009. “Cara Memasang Kondom Wanita”, http://www.binainsani.net/admin/pdf_file/CARAMEMASANGKONDOMWANITA.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010. Kusmarjadi, Didi. 2008. “Kontrasepsi”, http://www.drdidispog.com/2008/04/kontrasepsi-komplit-plitplit.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

Kusmarjadi, Didi. 2009. “Efek Samping, Pro dan Kontra Kondom (Laki-laki)”, http://www.drdidispog.com/2009/04/efek-samping-pro-dan-kontra-kondom.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010. Lubis, Ramona Dumasari. 2008. “Penggunaan Kondom”, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3422/1/08E00890.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010. Puspitasari, Dyah. 2009. “Faktor Intrinsik yang Mempengaruhi Kebiasaan Pemakaian Kondom pada Wanita Penjaja Seks Liar (Di Tangkis Porong Sidoarjo pada 2009)”, http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/251/gdlhub-gdl-s1-2010-puspitasar-12516-fkm114-k.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010. Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. USU. 2009. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20846/4/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010. www.rakyatmerdeka.co.id. 2007. “Efek Samping Alat Kontrasepsi”, http://www.rmblitz.com/index.php?q=mod&modblitz=health&id=83. Diakses tanggal 17 Desember  2010. Yuniico. 2009. “10 Types of Condoms”, http://www.nikonews.co.cc/2009/12/10-types-ofcondoms.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010. 8.1.11 Posting Oleh: Adnan Agnesa Pada hari 8.1.11 Labels: Makalah Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook If you find this article useful, please feel free to link to this pag e from your website or blog.

URL: http://www.kesmas-unsoed.info/2011/01/makalah-kontrasepsi-kondom.html HTML Link:
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF