Kondisi Nyata Sekolah Magang
August 18, 2018 | Author: AMMI | Category: N/A
Short Description
Contoh lampiran laporan ppl kondisi sekolah...
Description
KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG
A.
Kondisi Sekolah Magang I ( SMK Negeri 1 Makassar)
Sejarah berdirinya SMK Negeri 1 Makassar, hanya bermodalkan satu kelas pinja pin jaman man dari dar i ruang rua ng belaja bel ajarr SMA Neger Neg erii 1 Makas Mak assa sarr yang yan g terl te rleta eta k di Jala Ja lan n Maros Mar os Nomor Nom or 39 (kini (ki ni Jalan Ja lan Gunung Gun ung Bawaka Baw akara raeng eng), ), di tahun ta hun 1951. 195 1. SMK Negeri Neg eri 1 Makas Mak assa sarr yang masih menggunakan nama SMEA Negeri 1 Makassar memulai kiprahnya (didirikan) dalam duniaa pendidikan. Sebagai Kepala SMEA pertama saat itu, Drs. J.C. Pangkarego yang sebenarnya Kepala SMA Negeri 1 Makassar, dalam upaya mengembangkan SMEA Negeri Neg eri 1 Maka M akass ssar ar dibant dib antu u ole o leh h guru g uru SMA Nege ri 1 Maka M akass ssar ar yang yan g mera m erangk ngkap ap sebag se bagai ai guru di SMEA Negeri 1 Makassar yang saat itu belum terdapat penjurusan. Atas bantuan Gubernur Sulawesi Selatan yang saat itu dijabat oleh Andi Pangerang Petta Rani, pada Bulan Nopember 1958, SMEA Negeri 1 Makassar mendapatkan lokasi dan bangunan yang sampai saat ini masih berdiri di Jalan Andi Mangerangi No. 38 Makassar. Usaha SMK Negeri 1 sebagai salah satu lembaga pendidikan menengah kejuruan telah merintis untuk mencetak lulusan berkualitas khususnya pada Program Keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran melalui berbagai program, termasuk pelaksanaan praktek kerja kerj a industri di Kantor-kantor pemerintah, swasta sw asta maupun dunia usaha. Disamping menjalin kerjasama dengan Instansi atau DUDI untuk pelaksanaan program Pendidikan Sistem Ganda. Walaupun kegiatan ini masih sangat terbatas dilakukan baik kualitas maupun kuantitasnya namun upaya tersebut harus terus didorong sebagai bagian dari proses
peningkatan kualitas lulusan yang mampu memenuhi standar
mutu secara nasional dan
internasional. Sebagai bagian dari sub-sistem Pendidikan Nasional yang menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah, SMK Negeri 1 Makassar harus mampu menjawab tantangan dan mengantisipasi persaingan dunia global termasuk pada sektor pendidikan. Untuk itu seluruh komponen sivitas akademika SMK Negeri 1 Makassar secara terstruktur dan berkelanjutan senantiasa meningkatkan dan mengembangkan sistem pendidikan sesuai perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. 1.
VISI, MISI, TATA NILAI, SEKOLAH
Adapun visi dan misi yang menjadi kerangka acuan dalam melaksanakan kegiatan di SMK Negeri 1 Makassar adalah sebagai berikut : a.
Visi :
Menjadikan
“
Lembaga
Pendidikan
Bermutu,
Berwawasan
Lingkungan,
Mempunyai Daya Saing Nasional yang Berbasis Iptek dan Imtaq” b.
Misi :
Untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang hendak dituju oleh SMK Negeri 1 Makassar adalah : 1.
Memberikan Pelayanan Prima kepada Pelanggan (Stakeholder);
2.
Menyiapkan Tenaga Kerja yang Produktif, Terampil dan Mandiri;
3.
Menciptakan Iklim Pembelajaran yang Kondusif Berbasis Teknologi Komunikasi dan Informasi Berlandaskan Kecerdasan Emosional dan Spiritual;
4.
Mengembangkan Pendidikan dan Pelatihan yang Bersertifikasi;
5.
Mengembangkan Kemitraan dengan Dunia Usaha / Industri.
c.
Tata Nilai:
1. Kreatif dan Inovatif: melakukan pembaharuan dalam rangka meningkatkan kualitas diri melalui penataran, seminar serta meningkatkan strata pendidikan para guru 2. Keunggulan: berusaha mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai. 3. Kecerdasan: berusaha mengasah kemampuan berpikir secara spritual, emosional dan intelektual 4. Integritas: teguh dalam memegang komitmen satunya kata dan perbuatan 5. Loyalitas: mencintai dan melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan 6. Empati: menjadikan dirinya seperti orang lain dalam hal positif 7. Kebersamaan: menentukan tujuan serta mengembangkan sekolah selalu ditempuh dengan musyawarah dan mufakat 8. berjiwa wirausaha: kemampuan menangkap peluang untuk menghasilkan nilai tambah 9. Saling menghormati dan menghargai. 10. Pelayanan prima: memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. d.
Tujuan Program Keahlian
Adapun program pelatihan yang dimiliki oleh SMK Negeri 1 Makassar adalah sebagai berikut : a.
Akuntansi: Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten : 1) Melaksanakan
pekerjaan
di
lingkup
penyelesaian siklus Akuntansi Keuangan.
Pencatatan
transaksi
dan
2) Melaksanakan pekerjaan akuntansi di lingkup perusahaan. b.
Administrasi Perkantoran: Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten :
c.
1)
Menangani dan mengerjakan pekerjaan Administrasi Kantor.
2)
Mengagenda surat masuk dan surat keluar.
3)
Menangani pengetikan dokumen kantor
4)
Menangani pendistribusian surat masuk
5)
Mengorganisir pelayanan penerimaan telepon dengan baik dan benar.
Pemasaran Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten : 1)
Mengukur, membuat tehnik pemasaran
2) Memilih bahan jualan dan harga terjangkau 3) Menyiapkan macam-macam barang dagangan 4) Membungkus barang dagangan sesuai desain 5) Mengelola usaha di bidang industri.
e. Status Akreditasi
Semua jurusan yang dibina SMK Negeri 1 Makassar memperoleh AKREDITASI A dari Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah
(BAP) Provinsi
Sulawesi Selatan. f.
Kondisi Sosial Ekonomi Sekolah
Saat ini, SMK Negeri 1 Makassar sampai saat ini membina 3 jurusan dan 3 program keahlian yang kesemuanya merupakan rumpun Bisnis Manajemen. Adapun
Jurusan, program studi dan jumlah peserta didik SMK Negeri 1 Makassar Tahun Pelajaran 2016/2017 seperti tabel di bawah ini. Tabel. 2.1. Jumlah Peserta didik SMKN 1 Makassar TP 2016/2017 Tahun Ajaran / Jumlah Siswa No Kelas
2015 – 2016
2016 – 2017
Dari 2017 – 2018
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
1
X
110
286
396
130
261
391
110
275
2
XI
76
235
311
88
277
366
110
281
391
3
XII
80
251
331
76
235
311
89
277
366
266
772
1038
294
773
1067
309
833
1142
Jumlah
385
tabel diatas diperoleh informasi bahwa
pada SMK Negeri 1 Makassar terdiri dari 3 (tiga) program keahlian, 3 (tiga) kompetensi keahlian
dngan jumlah keseluruhan peserta didik untuk tahun pelajaran 2016/2017
sebanyak 1.142 peserta didik. Jumlah rombongan belajar 32. 2.
Penataan 8 Standar Nasional Pendidikan
Kinerja SMK Negeri 1 Makassar dilihat dari pencapaian delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Standar Isi Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Standar Isi Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Makassar mengaju pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan
Menengah.yang
memuat
tentang tingkat
kompetensi dan kompetensi
inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik
untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. SMK Negeri 1 Makassar pada tahun pelajaran 2017-2018, menerapkan kurikulum Nasional 2013 revisi untuk kelas X dan kurikulum 2013 untuk kelas XI dan Kurikulum 2006 untuk kelas XII. Struktur Kurikulum untuk kelas X, XI dan XII terdiri atas Kompetensi keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran dengan jumlah mata pelajaran masing-masing sebanyak 6 Mata pelajaran wajib A. 3 Mata Pelajaran Wajib B dan pelajaran prroduktif yang terbagi atas Mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian, dasar Program keahlian dan Paket Keahlian yang bisa disebut dengan C1, C2 dan C3. Beban belajar SMK Negeri 1 Makassar rata-rata 48 Jam Pelajaran perminggunya dengan asumsi 1 Jam Pelajaran setara dengan 45 menit. Adapun kelender pendidikan yang digunakan mengaju pada kelender pendidikan setiap tahun pelajaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. b.
Standar Proses Bidang Standar Proses (Bidang Proses Pembelajaran), menghasilkan dokumen
dan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 dengan didukung sumber daya yang memadai dengan indikator: 1. Memiliki
dokumen
pembelajaran
sesuai
dengan
standar
proses
dengan
mengintegrasikan lingkungan hidup. 2. Terwujudnya proses pembelajaran sesuai dengan standar proses yang dapat menjadi
teladan dalam pembentukan perilaku peserta didik secara unggul khususnya dalam penataan lingkungan.
Berdasarkan hasil kajian dokumen 2, semua guru membuat perangkat pembelajaran dalam melaksanakan 3 tahapan berdasarkan standar proses pembelajaran pada implementasi Kurikulum 2013, meliputi 1) kegiatan pendahuluan, 2) kegiatan inti dan 3) kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan berdasarkan amanat Kurikulum 2013 terdiri atas: 1) kegiatan
awal yang dilaksanakan oleh guru pada kegiatan pendahuluan di dalam
sebuah proses pembelajaran adalah mempersiapkan peserta didik baik psikis maupun fisik agar dapat mengikuti proses pembelajaran denganbaik, 2) melanjutnya guru mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan terkait materi pembelajaran baik materi yang telah peserta didik pelajari serta materi-materi yang akan mereka pelajari dalam proses pembelajaran tersebut, 3) setelah memberikan pertanyaan-pertanyaan, guru kemudian mengajak peserta didik untuk mencermati suatu permasalahan atau tugas yang akan dikerjakan sehingga dengan demikian mereka akan belajar tentang suatu materi,
kemudian
langsung
dilanjutkan
dengan
menguraikan
tentang
tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai pada pembelajaran tersebut, dan 4) kegiatan akhir dalam kegiatan pendahuluan guru memberikan outline cakupan materi serta penjelasan mengenai kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas yang diberikan. Kegiatan inti mencakup beberapa proses yaitu 1) melakukan observasi, 2) bertanya, 3) mengumpulkan informasi, 4) mengasosiasikan informasi-informasi yang telah diperoleh, 5) dan mengkomunikasikan hasilnya. Pada proses pembelajaran yang terkait dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi yang diberikan guru atau ahli, peserta didik menirukannya, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan
lanjutan kepada peserta didik. Di tiap kegiatan pembelajaran guru memerhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain sebagaimana yang telah dicantumkan pada silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Cara-cara yang dilakukan berkaitan dengan proses pengumpulan data (informasi) diusahakan sedemikian rupa sehingga relevan dengan jenis data yang sedang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain. Pada kegiatan penutup, guru bersama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. c.
Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan mengaju pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. SKL digunakan
sebaga i
pedoman kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berikut gambaran nilai rata-rata hasil ujian nasional peserta didik SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan 3 tahun terakhir. Tabel. 2.2 Perolehan Nilai UNBK SMK Negeri 1 Makassar No 1 2 3 4
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Produktif
Tahun Pelajaran 2014/2015 2015/2016 2016/2017 56.63 60.99 60.86 42.75 49.99 41.19 32.34 32.97 32.94 75.52 219.67 77.64
Tabel 2.3. Prestasi Lomba Akademik SMK Negeri 1 Makassar
A.
1
LKS Bid. Akuntansi
Nasional
IV
Jakarta
2013
2
LKS Bid. Pemasaran
Nasional
Finalis
Jakarta
2013
3
LKS Bid. Akuntansi
Nasional
IV
Malang
2016
4
LKS Bid. Akuntansi
Nasional
IV
Solo
2017
B.
d.
Level Nasional
Level Propinsi
1
LKS Bid. Akuntansi
Provinsi
I
Makassar
2013
2
LKS Bid. Pemasaran
Provinsi
I
Makassar
2013
3
LKS Bid. Akuntansi
Provinsi
I
Makassar
2016
4
LKS Bid. Akuntansi
Provinsi
I
Makassar
2017
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan
bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tabel di bawah ini menunjukkan profil tenaga pendidik SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan, berdasarkan tingkat pendidikan, jenis kelamin dan status kepegawaian. Tabel 2.4. Jumlah tenaga pendidik SMK Negeri 1 Makassar berdasarkan kelompok mata pelajaran, tingkat pendidikan dan jenis kelamin No 1 2 3 4 5 6
Kelompok Mata Pelajaran Normatif/Adaptif BK/BP Akuntansi Adm. Perkantoran Pemasaran Jumlah Persentase (%) Total
Pendidikan S1 S2 23 9 3 0 4 4 8 1 8 2 46 16 74.19 25.81 62
Jenis Kelamin LK 15 3 4 0 6 28 45.16
Pr 17 0 4 9 4 34 54.84 62
Status Kepegawaian PNS 21 1 5 9 6 42 87.74
Honor 11 2 3 0 4 20 32.26 62
Berdasarkan tabel
2.4 di atas jumlah tenaga pendidik dengan jenjang
pendidikan S1 sebesar 46 orang atau 74.19 % dan 16 orang atau 25.81 % dengan pendidikan S2, ini menunjukkan bahwa kuaifikasi tenaga pendidik minimal S1 telah memenuhi SNP. Adanya 25,81% pendidik pada jenjang pendidikan S2 adalah suatu keunggulan dari Sekolah dan diharapkan Kepala Sekolah dapat memotivasi atau mendorong lebih banyak lagi guru yang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tentunya dengan SDM yang handal akan berdampak pada meningkatkanya mutu luaran sekolah. Pada tabel di atas juga diperoleh informasi bahwa sebagian besar tenaga pendidik berjenis kelamin perempuan. Ini disebabkan karena SMK Negeri 1 Makassar adalah SMK Bisnis Manajemen maka tenaga pendidiknya didominasi perempuan. Selanjutnya yang perlu mendapatkan perhatian dari Kepala Sekolah bahwa jumlah guru honorer sebanyak 20 orang atau 32.26 % merupakan tantangan tersendiri agar ada upaya memperjuangkan guru tersebut kepada Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan untuk dijadikan guru tetap atau PNS secara bertahap. Tabel 2.5. Jumlah tenaga kependidikan SMK Negeri 1 Makassar berdasarkan kelompok mata pelajaran, tingkat pendidikan dan jenis kelamin.
No 1 2
Jumlah Tenaga Kependidikan Kepala TU Staf TU
Jumlah Total
Pendidikan
Jenis Kelamin
Status Kepegawaian
SMA-D3
S1
S2
LK
Pr
PNS
Non PNS
4
1 6
-
1 6
4
1 4
6
4
7 11
1
7
4
4
6
11
11
Berdasarkan data keadaan tenaga pendidikan di SMK Negeri 1 Makassar, untuk jabatan Kepala Tata Usaha dengan jenjang pendidikan S1 telah memenuhi persyaratan SNP bahwa jabatan KTU di satuan pendidikan minimal S1. Demikian juga staf TU yang sebagian besar berijasah SMA dan D3 juga telah memenuhi kualifikasi SNP untuk staf tata usaha minimal pendidikan SMA. Selanjutnya jumlah staf TU yang sebagian
besar masih berstatsu tenaga honorer juga perlu mendapatkan perhatian dari Kepala Sekolah agar dapat diperjuangkan ke Pemda Provinsi Suawesi Selatan untuk dipertimbangkan menjadi tenaga tetap atau PNS secara bertahap. e.
Standar Sarana dan Prasarana Standar sarana prasarana SMK Negeri 1 Makassar mengaju pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliah Kejuruan (SMK/MAK). SMK Negeri 1 Makassar meningkatkan fungsi sarana prasarana sekolah melalui kegiatan perawatan sarpras dan mengembangkan sarana prasarana dan lingkungan sekolah sesuai dengan tuntutan standar sarana prasarana dalam rangka mewujudkan sekolah yang memiliki
penataan dan pengelolaan lingkungan dan ramah anak. Hasil pemetaaan tentang sarana dan prasarana di SMK Negeri 1 Makassar yang perlu pengembangan adalah perlunya tambahan RKB (Ruang Kelas Baru) untuk PBM mapel yang bersifat teori, perlunya Aula kapasitas besar yang dapat menampung kegiatan-kegiatan workshop skala besar demikian juga perlu ruang guru yang dapat menampung semua guru dalam suatu tempat baik guru Normatif, Adaptif maupun guru produktif. Selain itu perlu pengembangan perpustakaan yang didalamnya berisi buku-buku setiap mapel terkhusus buku-buku produktif yang selama ini masih minim banyaknya. Selanjutnya pengelolaan sarana dan prasarana di SMK Negeri 1 Makassar sudah sesuai dengan prosedur. Dimulai dari proses perencanaan, pengadaan, invetarisasi, pemanfaatan pemeliharaan dan pelaporan. Proses perencanaan dimulai sesuai hasil EDS/Analisis manajemen sekolah tentang sarana & prasarana yang merupakan skala prioritas tiap semester. Setelah disepakati yang menjadi skla prioritas, Kepala Sekolah membentuk Tim Pengadaan Barang yang dituangkan dalam
SK, selanjutnya dilakukan inventarisasi pengadaan barang tersebut. Civitas Sekolah memanfaatkan sarana prasarana sesuai prosedur agar fasilitas tersebut bisa awet. Jika ada sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan, maka dilakukan pelaporan kepada bagian sarana dan prasarana untuk diadakan perbaikan. SMK Negeri 1 Makassar memiliki sarana dan prasarana dengan kondisi sebagai berikut: a)
Ruang kelas, telah memenuhi standar prasarana, namun belum sepenuhnya memenuhi standar sarana kelas, karena belum ada lemari guru, locker untuk peserta didik dan LCD.
b)
Ruang perpustakaan belum memenuhi standar utamanya ketersedian buku tidak berbanding dengan jumlah peserta didik yang ada.
c)
Ruang laboratorium IPA,
laboratorium Komputer, laboratorium Akuntansi,
laboratorium Perkantoran dan laboratorium Pemasaran telah memenuhi standar prasarana, namun belum memenuhi standar sarana. d)
Laboratorium bahasa dan ruang multi media belum ada
e)
Ruang Praktek bidang keahlian terdiri dari 3 ruang, telah memenuhi stadar yang dipersyaratkan.
f)
Ruang konseling, ruang pramuka, ruang PMR,
ruang OSIS, gudang untuk
peralatan olahraga dan ruang unit produksi. g)
Ruang Kepala Sekolah, ada dan memenuhi standar
h)
Ruang Wakasek, belum ada
i)
Ruang guru, ada dan kurang memenuhi standar tidak berbanding dengan jumlah pendidik yang ada
j)
Ruang tata usaha memenuhi standar
k)
Ruang Aula, dalam kondisi rusak berat.
l)
Masjid/mushallah ada dan memenuhi standar yang dipersyaratkan
m)
Sumber air: menggunakan sumur bor
n)
Jamban (WC) peserta didik berjumlah 11 jamban dan belum memenuhi rasio jumlah peserta didik yang ada,. Jamban guru, berjumlah 5 jamban, kepala sekolah 1 jamban
o)
Sekolah juga telah memiliki jaringan internet untuk digunakan dalam pembelajaran berbasis TIK.
p) f.
Tempat bermain/berolahraga, ada memenuhi standar. Standar Pengelolaan Standar Pengelolaan di SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan dimulai dengan
menetapkan Visi, Misi dan tujuan sekolah berdasarkan rekomendasi EDS dan kajian dari civitas sekolah. Visi dan misi tersebut juga telah disosialisakan kesemua warga sekolah, masyarakat ataupun Dudi. Selanjutnya manajemen sekolah menyusun Rencana kerja sekolah dan Rencana Kerja Anggaran Sekolah dengan melibatkan warga sekolah, masyarakat dan Dudi. Rencana kerja sekolah disusun setiap tahunnya berdasarkan skala prioritas sekolah dengan berorientasi terhadap proses dan mutu. Tenaga pendidik menyusun rencana pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 dengan memperhatikan standar pendidikan. Sebelum memulai awal pembelajaran disetiap semester, sekolah memfasilitasi guru-guru dalam pennyusunan Penyusunan perangkat pembelajaran dalam bentuk workshop atau In House Traning untuk menyamakan persepsi tentang perangkat pembelajaran yang akan disusun. Hasil dari workshop tersebut diharapkan guru-guru sebelum memulai proses belajar mengajar pada semester awal, perangkat pembelajaran dari masing-masing guru tersebut telah selesai.
Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa. g.
Standar Pembiayaan SMK Negeri 1 Makassar dalam pengelolaan keuangan mengaju pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 tahun 2009 standar pembiayaan pendidikan. Sumber-sumber keuangan SMK Negeri 1 Makassar untuk tahun anggaran 2016 berasal dari : dana BOS, dana Program Pendidikan Gratis dari Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dan Komite Sekolah. Pengelolaan keuangan berdasarkan RKAS yang telah disusun sebelumnya.
Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung
pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulan warga sekolah. Pelaporan keuangan yang bersumber dari dana BOS dan gratis dilakukan sesuai pentunjuk teknis dari pengelolaan dana tersebut. Sedangkan dana dari komite sekolah dilaporkan secara tertulis kemudian dipresentasikan oleh pengurus pada rapat komite sekolah. Sumber dana lain SMK Negeri 1 Makassar juga didapatkan dari pengelolaan kantin sekolah, koperasi dan unit produksi (Bisnis Centre Alfamart). Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar namun sumber dana ini cukup membantu sekolah misalnya pemberian pinjaman sementara untuk kebutuhan sekolah pada saat terjadi keterlambatan pencairan dana BOS. Dana ini juga biasa digunakan untuk membantu sekolah dalam penanganan kebutuhan yang tidak ditanggung dana BOS. Manajemen sekolah diharapkan dapat menggali potensi-potensi yang dimiliki untuk mencari sumber-sumber
pembiayaan selain dari pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Misalnya mengoptimalkan peran alumni dan kerjasama industri.
h.
Standar Penilaian Pendidikan Standar peniaian di SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan mengaju pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan. Guru SMKN 1 Makassar sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, dan ujian sekolah dengan memperhatikan
prinsip-prinsip
penilaian
yaitu
objektif,
terpadu,
ekonomis,
transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru. Penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian hasil belajar oleh guru untuk memantau proses, kemajuan belajar dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara beresinambungan. Berdasarkan penilaian hasil belajar tersebut, guru dan peseta didik memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekuaan pembelajaran yang telah dilalui.
View more...
Comments