Komunikasi Terapeutik
July 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Komunikasi Terapeutik...
Description
Tugas 1 . PE P E N GE G E RT R T I AN A N KO K O M UN U N I KA K A SI S I T ER E R AP A P E UT UT I K Keperawatan Dasar II 2 . TU T U J UA U A N K O MU M U N IK I K A SI S I T E RA R A P EU E U T IK IK 3.KOMPONEN KOMUNIKASI 4.HAMBATAN KOMUNIKASI 5 . S I K A P P ER ERAWAT THD KOMUNIKASI 6.KARAKTERISTIK KOMUNIKASI 7.TEKNIK KOMUNIKASI 8.FASE KOMUNIKASI
Defenisi Komunikasi Terapeutik Komunikasi secara umum
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, i nformasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka dan lain-lain. Berelson dan Stainer, 1964
Defenisi Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Purwanto,1994).
Komponen Da Dala lam m Komu Komuni nika kasi si 1.Ko 1. Komu muni nika kato torr / Pe Peng ngir irim im pesa pesan n 2. Ko Komu muni nika kan n / pen pener erim ima a pesa pesan n Penerima pesan mrp org yg menerima berita atau lambang . 3. Pesan Berita yang disampaikan oleh pengirim pesan melal me lalui ui lamba lambang ng,, pe pemb mbic icar ara, a, ger gerak akan an atau atau sikap.
4. Media Sarana atau saluran dari komunikasi. Dapat berupa media cetak, audio, visual, atau audio visual. 5. Umpan Balik Reaksi komunikan sebgai dampak atau atau
pengaruh dari pesan yg disampaikan, baik secara lgs maupun tidak lgs
Tujuan komunikasi : 1.Untuk menemukan 2.Untuk berhubungan 3.Untuk meyakinkan 4.Untuk bermain 5.Untuk pertumbuhan 6.Untuk menjaga harga diri
Faktor-faktor yg mempengaruhi proses komunikasi : 1.Usia 2.Persepsi 3.Nilai 4.Kebudayaan 5.Pengetahuan 6.Lingkungan
1.Hambatan dari Proses Komunikasi Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim
pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima sikap prasangka tanggapan yang/mendengarkan keliru dan tidakpesan, mencari informasi lebih lanjut
Hambat Hamb atan an da dala lam m me memb mber erik ikan an ba bali lika kan. n. B Bal alik ikan an ya yang ng dib diber erik ikan an ti tida dakk meng me ngga gamb mbar arka kann ap apaa adany danyaa ak akan an te teta tapi pi me memb mber erik ikan an in inte terp rpre reta tati tif, f, tidak te teppat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.Hambatan Fisik Hamb Ha mbat atan an fi fisi sikk da dapa patt meng mengga gang nggu gu ko komu muni nika kasi si ya yang ng ef efek ekti tif, f, cu cuac acaa ganggu gan gguan an al alat at komuni komunikas kasi, i, d dan an la lain in llain ain,, mi misal salnya nya:: gangg ganggua uann kes keseha ehatan tan,, gang ga nggu guan an al alat at komu komuni nika kasi si da dann seba sebaga gain inya ya.. 3.Hambatan Semantik. Kata-k Kat a-kata ata ya yang ng diper dipergun gunaka akann dal dalam am kom komuni unikas kasii kadang kadang-ka -kada dang ng memp me mpun unya yaii ar arti ti me mend ndua ua ya yang ng be berb rbed eda, a, tid tidak ak je jela lass at atau au be berb rbel elitit-be beli litt ant ntaara pem pembe beri ri pe pesa sann dan dan pene penerrima ima
4.Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan
yang berbeda antara pengirim pengirim dan pener penerima ima pesan
Sikap perawat terhadap komunikasi terapeutik
Perawat hadir secara utuh (fisik dan psikologis) pada waktu berkomunikasi dengan klien. Perawat tidak cukup mengetahui teknik komunikasi dan isi komunikasi, tetapi yang sangat penting adalah sikap dan penampilan komunikasi. Kehadiran fisik, menurut Evans (1975, dikutip dalam Kozier dan E.B, 1993 : 372) mengidentifikasi 4 sikap dan cara utnuk menghadirka menghadirkann diri secara fisik, yaitu:
1. B Be erhadapan : aarrti dari posisi ini yaitu "saya siap untuk anda" 2. Me Memp mper erta taha hannka kann ko kont ntak ak ma mata ta : b ber eraart rtii mengaha harrgai klien dan menyatakan keinginan untu un tukk te teta tapp be berk rkom omun unik ikas asi. i. 3. Membungkuk ke arah klien : posisi ini mennun me unju jukkka kann ke kein ingi gina nann at atau au me mend nden enga garr se sesu suat atuu 4. Te Teta tapp ri rile lekks : dap dapat me meng ngon ontr trol ol ke kese seim imba banngan gan antara ketegangan dan relaksasi dalam merespon klien.
5.Mempertahankan sikap terbuka. Tdk melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan u/ berkomunikasi Sikap fisik dpt pula disebut sbg perilaku non verbal. Bbrp prilaku non verbal yg dikemukan Clunn(1991:168-173): 1.Gerakan mata
Gerakan mata dpt dipakai u/ memberikan perhatian 2. Ekspresi muka Ekspresi muka umumya dipakai sbg bahasa non verbal 3.Sentuhan
KEHADIRAN DIRI SECARA PSIKOLOGIS: Keh Ke hadira iran dir diri sec secara psik psikol olog ogis is dp dptt dib ibaagi dlm dlm 2 di dime mens nsi: i: 1.Dimensi respon Re Resp spon on pera perawa watt yg ik ikhl hlas as,, meng mengha harg rgai ai,, em empa pati ti da dann konk konkri ritt imen ensi si respon spon sgt sgt pe pent ntin ingg pd aawa wall b/g kl klie ienn u/ me memb mbin inaa hubu bung ngan an Dim salling sa ing per percaya & ko komu muni nikkas asii yg ter terbu buka ka.R .Re esp spon on in inii hrs dipe di pert rtah ahan anka kann samp sampai ai pd ak akhi hirr hubu hubung ngan an 2.Dimensi Tindakan Dim Dimens ensii tin tinda dakan kan tdd tdd:: kon konfro fronta ntasi, si,ket keterb erbuka ukaan, an,emo emotion tional al cha chatar tarsis sis dan ber erma main in per peran a. Konfrontasi ekspresi perasaan perawat tt ttgg prilaku klien ien yg tdk sesuai
B.Kesegeraan Berfokus pd interaksi dan hub perawat-klien saat ini c.Keterbukaan Perawat hrs terbuka dlm memberikan informasi ttg dirinya, ideal diri,perasaan, sikap dan nilai yg dianutnya d.Emotional Chatarsis Tjd jika klien diminta bicara ttg hal yg sgt mengganggu dirinya e.Bermain peran Melakukan peran pd situasi tertentu
Karakteristik komunikasi terapeutik
Hal ciri-ciri komunikasi terapeutik ( arwani, 2003: 54) 1. Ikhlas ( genuness) Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien baru bisa diterima dan pendekatan individu dengan verabal maupun nonverbal akan memberikan bantuan kepada pasien untuk mengkomunikasikan kondisinya secara tepat 2. empati ( emphty) Merupakan sikap jujur jujur dalam menerima kondisi pasien. Objektif dalam memberikan penilian pada mkondisi pasien yang tidak berlebihan. .
3. hangat ( warmth) Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan [asien dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan perasaannya yang lebih mendalam
4.
ke keju juju jura ran, n, ke keju juju jura rann sa sang ngat at pe pent ntin ingg kare karena na tan anppa adanya keju juju jurraan mu must stah ahiil terbina hubu hu bung ngan an sa sali ling ng pe perc rcay aya. a. Se Sese seor oran angg ak akan an
m e n a r u h r a s a p e r a c a y a p a d a l a w a n b i c a r a y a n g terbuka dan mempunyai respon yabg tida dibuat-buat, sse ebalikny nyaa dia akan berhatihatipada lawan bica carra yang terlalu ha hallus seh ehin ingg ggaa ser erin ingg me meny nyem embu bunnyik yikan is isii hati tinnya yang sebenarnya dengan kata-kata atau sikap yang tidak jujur. ( rahmat, j. 1996 dlam sryani 2005)
5.Tidak membingungkan dan cukup ekspresif. Perawat harus menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh perawat dan tuidak berbelit-belit.
6. bersikap positif. Bersikap positif terhadap apa saja yang dikatakan dan disampaikan leawat komunikasi sehingga membina hubungan saling percaya. 7. mampu melihat permasalahan dari kacamata klien.perawat harus mampu melihat permasalahan yang sedang dihadapi dari sudut pandang klien. Untuk itu perwat haarus mampu memahamidan memiliki kemampuan mendegarkan dengan baik dan penuh perhatian.
Tekhnik komunikasi terapeutik
Teknik komun komunikasi ikasi ter terapeut apeutik ik mer merupakan upakan ccara ara unt untuk uk membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain (Stuart & sundeen,1995).
Mendengar aktif; Mendengar mempunyai arti: konsentrasi aktif .dan persepsi terhadap pesan orang lain yang menggunakan semua indra, Liendberg et al, cit
Nurjanah (2001) Mendengar pasif; Mendengar pasif adalah kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien. Misalnya dengan kontak mata, menganggukkan kepala dan juga keikutsertaan secara secara verbal
Penerimaan: Yang dimaksud menerima adalah mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan bukan berarti persetujuan. Menunjukkan penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa menunjukkan
keraguan atau ketidaksetujuan
Klarifikasi; Klarifikasi sama dengan validasi yaitu menanyakan kepada klien apa yang tidak dimengerti perawat terhadap situasi yang ada. Klarifikasi dilakukan
apabula pesandan yang disampaikan olehmemahami klien belum jelas bagi perawat perawat mencoba situasi yang digambarkan oleh klien. Fokusing; Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti, Stuart & Sundeen, cit Nurjanah (2001).
Observasi; Observasi merupakan kegiatan mengamati klien/orang lain. Observasi dilakukan apabila terdapat konflik antara verbal dan non verbal klien dan saat tingkah laku verbal dan non verbal nyata dan tidak biasa ada pada klien, Stuart & Sundeen, cit Nurjanah (2001).
Observasi sedemikian rupa sehingga klien tidak dilakukan menjadi malu atau marah.
Meny nyed edia iaka kann tamba tambaha hann Menawa Mena wark rkan an info inform rmas asi; i; Me informa rmasi dengan tujuan untuk mendapa dapattkan resp re spon on lebi lebih h lan lanjut. jut. Bebe Bebera rapa pa keun keunttun unga gann dari dari
m en enaunikasi awar wakasi, rkan ka,nmen infor nform mas asi i apendidi dal dalah akan ak an kesehat mem memhatan, fasi fasil lit itaadan si komuni kom mendor dorong ong pen didikan kan kese an, memf me mfas asil ilit itaasi klie klienn untu untukk meng mengam ambi bill kepu keputu tusa san, n, Stuart & Sundeen, cit, Nurjanah, (2001). Paka ennahmen ananngaki nfbatk ortkan maan si klie paien dna tsida aaatk kperc lierca n amya. em bualtuyang hkng an kan me gaikiba kl id pe ya . Hal H ya tidak boleh dilakukan adalah menasehati klien pada saat memb membe erikan informa masi si..
Diam (memelihara ketenangan); Diam dilakukan dengan tujuan mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk menunggu
respon. Kediaman ini untuk akan bermanfaat pada saat dengan klien mengalami kesulitan membagi persepsinya y ang perawat. Diam tidak dapat dilakukan dalam waktu yang lama karena akan mengakibatkan klien menjadi khawatir. Diam dapat juga menunjukkan diartikan sebagai s ebagai mengerti, atau marah. disini juga kesediaan seseorang untuk menanti orang lain agar punya kesempatan berpikir, meskipun begitu diam yang tidak tepat menyebabkan orang lain merasa cemas.
Assertive: Assertive adalah kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain,
Nurjanah, 2001. Menyimpulkan; Membawa poin-poin penting dari diskusi untuk meningkatkan pemahaman. Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama denga ide dalam pikiran, Varcarolis, cit, Nurjanah, 2001.
Giving recognition (memberiakn pengakkuan/penghargaan); Me Memb mber erii pe peng ngha harg rgan an merrup me upak akaan te tehn hnik ik un untu tukk me memb mbe eri rika kann pen enga gakk kkua uann dan menandakan menan dakan kesad kesadaran, aran, S Schult chultzz & Videb Videbeck, eck, ci cit, t, Nurjanah, 2001. Offe Of feri ring ng Se Sell (m (men enaw awar arak akan an di diri ri); ); Me Mena nawa wark rkan an di diri ri adalah lah menyediakan diri anda tanpa respon bersyarat atauu res ata respon pon yan yangg diha diharap rapkan kan,, Schu Schultz ltz & Videb Videbeck eck.ci .cit. t.
Nurjanah, 2001 Offering Offer ing gener general al leads (memb (memberika erikann petun petunjuk juk umum); Me Mend nduk ukun ungg kl klie ienn un untu tukk mene meneru rusk skan an,, Sc Schu hult ltzz & Videbe Vid ebeck ck cit cit,, Nurj Nurjana anah, h, 200 20011
Giving broad opening (memberikan pertanyaan terbuka): Mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan dibicarakan. Kegiatan ini bernilai terapeuitik apabila klien menunjukkan penerimaan dan nilai dari inisiatif klien dan menjadi non terapeuitk
apab ap abila ila pe pera rawa wata tanklien, n men mendom domin inas asi% i intera inte raks ksii dan menolak res[pon Stuart Sundeen, cit, Nurjanah, 2001.
Placing the time in time/sequence (penempatan urutan/waktu); Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian dengan kejadian
lain. lai n. Teknik Teknik ber bernila nilai i terapeu tera tik ap apabi abila la per perawa awat t dap dapat at mengeksplorasi klien danpeutik memahami masalah yang penting. Tehnik ini menjadi tidak terapeutik bila perawat memberikannasehat, meyakinkan atau tidak mengakui klien.
Encourage deskripition of perception (mendukung deskripsi dari persepsi); Meminta kepada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau
diterima, Schulz & Videbeck, cit, Nurjanah, 2001 Encourage Comparison (mendukung perbandingan); Menanyakan kepada klien mengenai persamaan atau perbedaan
Restating (mengulang) Restating; adalah pengulangan pikiran utama yang diekspresiakn klien, Stuart & Sundeen, Cit Nurjanah, 2001.
Reflekting (Refleksi): Digunakan pada saat klien menanyakan pada perawat tentang peneliaian atau kesetujuannya. Tehnik ini akan membantu perawat untuk
tetap memelihara pendekatan yang tidak menilai, Boyd & Nihart, cit, Nurjanah Eksploring (Eksporasi); Mempelajari suatu topik lebih mendalam Presenting reality (menghadikan realitas/kenyataan); Menyediakan informasi dengan perilaku yang tidak menilai
Voucing doubt (menunjukkan keraguan); Menyelipkan persepsi perawat mengenai realitas. Tehnik ini digunakan dengan sangat berhati-hati dan hanya pada saat perawat
merasa yakin tentang suatu yang detil. Ini digunakan pada saat perawat ingin memberi petunjuk pada klien mengenai penjelasan lain. Seeking consensual validation; Pencarian pengertian mengenai perawat klien. Membantukomunikasi klien lebihbaik jelasoleh terhadap apamaupun yang mereka pikirkan.
Verbalizing the implied: Memverbalisasikan kata-kata yang klien tunjukkan atau anjuran. Encouraging evaluation (mendukung evaluasi): Perawat
membantu klien mempertimbangkan orang dan kejadian kedalam nilai dirinya Attempting to translate into feeling (usaha menerjemahkan perasaan); Membantu klien untuk mengidentifikasi perasaan berhubungan dengan kejadian atau pernyataan .
Verbalizing the implied: Memverbalisasikan kata-kata yang klien tunjukkan atau anjuran. Encouraging evaluation (mendukung evaluasi): Perawat membantu klien mempertimbangkan orang dan kejadian kedalam nilai dirinya Attempting to translate into feeling (usaha menerjemahkan perasaan); Membantu klien untuk
mengidentifikasi perasaan berhubungan dengan kejadian atau pernyataan .
Suggesting collaborating (menganjurkan kolaborasi): Penekanan kegiatan kerja dengan klien tidak menekan melakukan sesuatu untuk klien.
Mendukung pandangan bahwa terdapat kemungkinan perubahan melalui kolaborasi. Encouragingformulation of plan of action (mendukng terbentuknya rencana tindakan): Memberikan kesempatan klien untuk dari tindakanpada untuk masa yangmengantisipasi akan datang. alternative
Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk); Statemen yang menunjukkan peran, tujuan dan batasan untuk interaksi. Hal ini akan menolong klien
untuk mengetahui apa yang dia harapkan dari dirinya. OpenOpe n- end ended ed com commen ments ts (k (kome omenta ntarr terb terbuka ukatertutup): Komentar secara umum untuk menentukan arah dari interaksi yang seharusnya dilakukan. Hal ini akan mengijinkan untuk memutuskan apa klien topik/materi yangklien paling relevan dan mendukung untuk meneruskan interaksi.
Reducing distant (penurunan jarak); Menurunkan jarak fisik antara perawat perawat dank lien. Hal in inii menunjukkan komunikasi non verbal dimana perawat ingin terlibat
dengan klien. Humor; Dugan (1989) menyebutkan humor sebagai hal yang penting dalam komunikasi verbal dikarenakan: dikarenakan: tertawa mengurangi keteganan dan rasa sakit akibat stress, serat meningkatkan keberhasilan asuhan asuhan keperawatan .
Fase komunikasi terapeutik 1.
Persiapan ( pre-interaksi ) Melakukan persiapan dengan membaca status klien. Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk terhadap klien, karena akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan klien. Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa, atau memberi kesempatan kapan klien sanggup. Pengaturan posisi duduk dan teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa guna memperlancar wawancara.
Pembukaan atau perkenalan ( orinetsi) Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara adalah dengan memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan dan faktorfaktor yang menjadi pokok pembicaraan. Diharpkan klien berperan serta dengan penuh dalam kontrak, naumn pada kondisi tertentu misalnya klien dengan gangguan realita
2.
maka kontrak dilakukan sepihak dan perwat perlu mengulang kontrak jika kontrak relaitas pasien meningkat.
Isi / tahap kerja Foku kuss wa wawa wanc ncar araa ad adal alaah kl klie ienn 1. Fo Mend nden enga gark rkan an de deng ngan an pe penu nuh h pe perh rhat atia ian. n. 2. Me 3. Me Mena nany nyak akan an ke kelu luha hann ya yang ng pa pali ling ng di dira rasa saka kann ol oleh eh kl klie ienn 3.
Mengggun Meng unak akan an ba baha hasa sa ya yang ng mudah udah di dim meng nge ert rtii ol oleh eh kl klie ienn Gunnaka Gu kann pertanyaan terbu bukka dan tertutup tepat pada waktunya 6. Bi Bila la per perlu diam, iam, unt untuk uk me mem mber berik ikan an ke kese semp mpaatan tan ke keppad adaa klie kl ienn un untu tukk meng mengun ungk gkap apka kann pe pera rasa saan anny nyaa Jika ka si situ tuaasi me memu mung ngki kink nkan an ki kita ta da dappat me memb mber erik ikan an 7. Ji sentuh sen tuhan an ter terape apeuti utik, k, yan yangg ber bertuj tujuan uan unt untuk uk memb me mber erik ikan an do doro rong ngan an sp spir irit itual ual,, me mera rasa sa dipe diperh rhat atik ikan an..
4. 5.
Terminasi Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara. Untuk itu klien harus mengetahui kapan wawancara akan berakhir dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan, sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat
4.
perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya.
View more...
Comments