Komunikasi Sebagai Elemen Terapi
July 21, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Komunikasi Sebagai Elemen Terapi...
Description
TUGAS KOMUNIKASI KEPERAWATAN II
DISUSUN OLEH :
NAMA : KEZIA IRENE JOSEPH NIM : 20170303028
UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji sy Puji syuk ukur ur pe penu nuli liss pa panj njatk atkan an ke kepa pada da Tuha Tuhan n Yang Yang Maha Maha Esa Esa at atas as be berk rkat at da dan n karuniaNya , maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya. Makalah ini berisi tentang penjelasan tentang “Komunikasi Sebagai Elemen Terapi” dimana penulis membahas tentang komunikasi tersebut mampu menjadi fungsi terapeutik terapi bagi(antara pasien.perawat dan pasien) yang mana komunikasi Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan memohon maaf atas setiap kekuranga yang terdapat dalam makalah ini dengan tetap membuka saran dan masukan agar di lain waktu bisa menjadi lebih baik lagi. Sekian kata pengantar dari penulis , kurang lebihnya penulis memohon maaf.
Penulis
Kezia.Joseph
2
DAFTAR ISI
Halaman Depan.................................... Depan........................................................... ............................................. .............................................................1 .......................................1 Kata Pengantar....................................... Pengantar............................................................. ............................................ .................................................... ...................................... ........2 2 Daftar Isi.......................................... Isi................................................................ ............................................ ............................................ .............................................3 .......................3 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang.................................... Belakang.......................................................... ................................................................. .............................................3 ..3 B. Rumusan Masalah........................................... Masalah................................................................. ................................................. .................................3 ......3 C. Tujuan Penulisan....................................... Penulisan............................................................. .............................................................3 .......................................3 Bab II Pembahasan A. B. C. D. E. F.
Pengertian Komunikasi Terapeutik..................................... Terapeutik........................................................................4 ...................................4 Tujuan Komunikasi Terapeutik......................................... Terapeutik............................................................... .....................................4 ...............4 Kegunaan Komunikasi Terapeutik.......................................... Terapeutik.........................................................................4 ...............................4 Komunikasi sebagai elemen terapi........................................... terapi.........................................................................5 ..............................5 Teknik-Teknik Komunikasi.................................. Komunikasi................................................................................... ................................................. 6 Tahapan Tahapan (Fase) Hubung Hubungan an dan Komunik Komunikasi asi Terapeutik Terapeutik Perawat-Kl Perawat-Klien……… ien…………9 …9
G. Contoh Komunikasi Sebagai Elemen Terapi...................................................... Terapi.........................................................10 ...10 Bab III Penutup
Kesimpulan...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................... PUSTAKA..................................................... ............................................ ............................................ ....................................14 ..............14
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g Komun Ko munika ikasi si adalah adalah bagian bagian yang yang pentin penting g dalam dalam kehidu kehidupan pan dan menyat menyatu u
deng engan kehid ehidup upan an kita kita.. Seti Setiap ap sa saat at,, man anu usia sia se sela lalu lu berk berko omuni munik kas asii dan dan menggunakannya dalam berinteraksi dengan manusia lain. Kata-kata yang diucapkan seseorang seseor ang adalah komunikasi, komunikasi, diamnya diamnya seseorang seseorang adalah komunikasi, komunikasi, tertawanya tertawanya seseor ses eorang ang adalah adalah komuni komunikasi kasi,, dan menang menangisn isnya ya seseora seseorang ng adalah adalah komuni komunikas kasi. i. Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan interaktif dan menjadi lebih dinamis. Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan pelayanan/asuhan keperawatan karena perawat secara terus-menerus selama 24 jam bersama pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat menggunakan komunikasi. Pengetahuan tentang komunikas komu nikasii dan komunikasi komunikasi terapeutik sangat penting penting terkait terkait dengan dengan tugas-tugas tugas-tugas Anda An da da dala lam m mela melaku kuka kan n asuha asuhan n ke kepe peraw rawat atan an da dan n da dala lam m melak melakuk ukan an hu hubu bung ngan an rofessi essiona onall dengan dengan tim keseha kesehatan tan lainnya lainnya.. Sebaga Sebagaii calon calon perawa perawatt ahli ahli madya, madya, rof keterampilan ketera mpilan dasar yang penting harus Anda kuasai adalah komunikasi. komunikasi. Penguasaan Penguasaan tentang komunikasi terapeutik dalam praktik keperawatan akan memungkinkan Anda melaksanakan praktik keperawatan secara berkualitas. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah 1. Apa yang dimaksud dimaksud dengan dengan komun komunikasi ikasi teraupetik? teraupetik? 2. Apakah Apakah tujua tujuan n komuni komunikas kasii teraupe teraupetik tik?? 3. Bagaim Bagaimana ana kegun kegunaan aan komun komunika ikasi si teraupe teraupetik tik ? 4. Apakah Apakah yang dimaksud dimaksud dengan dengan komuni komunikasi kasi sebagai sebagai elemen elemen terapi terapi ?\ 5. Bagaimana Bagaimana contoh contoh penerapan penerapan komun komunikasi ikasi sebagai sebagai elemen terapi ?
C. Tuju Tujuan an Penu Penuli lisa san n a. Menget Mengetahu ahuii pengert pengertian ian komun komuniks iksii teraupet teraupetik ik
b. c. d. e.
Mengetahui tujuan komunikasi terapeutik Menget Mengetahu ahuii kegunaa kegunaan n komunik komunikasi asi terape terapeuti utik k Menget Mengetahu ahuii komuni komunikas kasii sebagai sebagai elemen elemen terapi terapi Mampu Mampu menera menerapka pkan n komunik komunikasi asi sebaga sebagaii elemen elemen terapi terapi
D. Manfa Manfaat at Penul Penulisa isan n Agarr perawa Aga perawatt mampu mampu melaku melakukan kan tugas tugas dan tanggu tanggung ng jawabn jawabnya ya sebagai sebagai seoran seorang g tenaga kesehatan yang setiap hari berinteraksi lebih banyak dengan pasien secara baik dan benar
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Definisi Komunikas Komunikasii Terap Terapeuti eutik k Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman ketika membina hubungan intim yang terapeutik (Stuart dan Sunden, 1987: 103), sedangkan
Indrawati (2003) mengatakan bahwa komunikasi terapeutik adalahuntuk komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal dengan fokus adanya saling pengertian antarperawat dengan pasien. Komunikasi ini adalah adanya saling membutuhkan antara perawat dan pasien sehingga dapat dikategorikan dalam ko komu muni nika kasi si pr prib ibad adii an antar taraa pe pera rawa watt da dan n pa pasi sien en,, pe pera rawa watt memb memban antu tu da dan n pa pasi sien en menerima bantuan (Indrawati, 2003). Berdasarkan Berdas arkan paparan tersebut, tersebut, secara ringkas ringkas defini definisi si komunikas komunikasii terapeutik terapeutik sebagai sebagai berikut. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien yang dilakukan dilakukan secara sadar ketika ketika perawat perawat dan klien saling memengaruhi memengaruhi dan memper mem perole oleh h pengal pengalama aman n bersam bersamaa yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk memban membantu tu mengat mengatasi asi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.
B. Tujuan Tujuan Komunikas Komunikasii Terapeut Terapeutik ik Berdasarkan definisi komunikasi terapeutik, berikut ini tujuan dari komunikasi terapeutik. - Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan dan pikiran. - Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien/pasien. - Memperbaiki pengalaman emosional klien. - Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan. Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualit kua litas as hubung hubungan an perawa perawat-k t-klie lien. n. Apabil Apabilaa perawa perawatt tidak tidak memper memperhati hatikan kan hal ini, ini, hubung hub ungan an perawa perawat-k t-klien lien terseb tersebut ut bukanl bukanlah ah hubung hubungan an yang yang member memberika ikan n dampak dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial biasa. C. Kegunaan Kegunaan Komunikas Komunikasii Terapeu Terapeutik tik
Merupa Meru paka kan n saran saranaa terb terbin inaa hu hubu bung ngan an ya yang ng ba baik ik an anta tara ra pa pasi sien en da dan n te tena naga ga kesehatan. Mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien. Mengetahui keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan. Sebagai tolok ukur kepuasan pasien. Sebagai tolok ukur komplain tindakan dan rehabilitasi.
5
D. Komunika Komunikasi si sebaga sebagaii Elemen Elemen Terapi Terapi Apakah Anda mengetahui bahwa komunikasi yang kita lakukan sebagai perawat dapat memberikan efek terapi (efek penyembuhan) bagi klien? Komuni Kom unikas kasii sebaga sebagaii elemen elemen terapi terapi mempun mempunyai yai makna makna bahwa bahwa komuni komunikas kasii yang yang dilaku dil akukan kan oleh oleh perawa perawatt adalah adalah mempun mempunyai yai tujuan tujuan terapi terapi atau atau member memberika ikan n efek efek penyembuhan buat klien. Komunikasi adalah salah satu alat yang paling esensial bagi perawat. Dengan komunikasi (verbal ataupun nonverbal), perawat dapat memberikan kesembuhan kesemb uhan buat klien. klien. Senyum Senyum perawat, perawat, kesabaran, kesabaran, kelembutan kelembutan,, kata-kata kata-kata yang
tega te gass da dan n meny menyej ejuk ukka kan nklien atau atauuntuk ka kata ta-ka -kata ta ya yang ng di disa samp mpai aika kan n rangka de deng ngan anmeningkatkan jelas jelas da dapa patt mempengaruhi perilaku berbuat lebih baik dalam derajat kesehatannya. Pernahkah Anda melihat seorang perawat jiwa melakukan komunikasi dengan pasien untuk unt uk mengub mengubah ah atau atau memper memperbai baiki ki perila perilakun kunya ya yang yang menyim menyimpan pang? g? Lakuka Lakukanla nlah h pengamatan pada perawat jiwa yang sedang berinteraksi dengan pasien! pasien! Komunikasi sebagai elemen terapi sangat nyata sekali dilakukan dalam perawatan pada pasien yang mengalami masalah psikososial atau mengalami gangguan jiwa. Untuk mengubah dan membantu proses adaptasi pasien gangguan jiwa, satu-satunya alat kerja yang efektif untuk mencapai kesembuhan pasien adalah komunikasi yang dilak dilakuk ukan an pe peraw rawat. at. Komu Komuni nika kasi si ya yang ng dila dilaku kuka kan n pe pera rawa wat, t, ba baik ik ve verb rbal al maup maupun un nonverbal, dapat memberikan kesembuhan buat klien.
E. Teknik-t Tekn ik-tekni eknik k Komunik Ko munikasi Terap Taerapeuti k dapat Supaya Sup aya komuni kom unikas kasi i yang yangasikita kit lakuk lakeutik ukan an dapat mencap mencapai ai tujuan tujuan yang yang diharap diharapkan kan,, seorang perawat harus menguasai teknik-teknik berkomunikasi agar terapeutik dan menggunakannya secara efektif pada saat berinteraksi dengan klien. Berikut ini teknik komunikasi Stuart & Sundeen (1998) yang dikombinasikan dengan pendapat ahli lainnya, selanjutnya coba praktikkan bersama teman Anda dan mintalah teman Anda memberikan penilaian. Mendengarkan dengan penuh perhatian (listening) Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan nonverbal yang sedang dikomunikasikan. Keterampilan mendengarkan dengan penuh perhatian dapat ditunjukkan dengan sikap berikut. -
Pandang klien ketika sedang bicara.
-
Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan. Hindarkan gerakan yang tidak perlu Anggukkan kepala jika klien membicarakan hal penting atau memerlukan umpan balik. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
Menunjukkan penerimaan (accepting) (accepting) Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain, tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Tentu saja sebagai perawat kita tidak harus menerima semua perilaku klien. Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya. Sikap perawat yang menunjukkan penerimaan dapat diidentifikasi seperti perilaku berikut. Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan. Memberikan umpan balik verbal yang menampakkan pengertian. Memastikan bahwa isyarat nonverbal cocok dengan komunikasi verbal. 6
Menghi Meng hind ndar arka kan n un untu tuk k be berd rdeb ebat at,, meng menghi hind ndark arkan an meng mengek eksp spres resik ikan an keraguan, atau menghindari untuk mengubah pikiran klien. Perawa Per awatt dapat dapat mengan mengangg gguka ukan n kepala kepalanya nya atau berkat berkataa “ya” “ya” atau atau “saya “saya mengerti apa yang bapak-ibu inginkan”. -
Menanyakan pertanyaan yang yang berkaitan Tuju ujuan per eraw awat at ber erta tan nya adal adalah ah unt ntu uk men end dap apat atka kan n in info form rmas asii ya yang ng spesifikmengenai klien. Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan gunakan kata-kata dalam konteks sosial budaya klien. Mengulang (restating/repeating) Maksud mengulang adalah teknik mengulang kembali ucapan klien dengan bahasa perawat. Teknik ini dapat memberikan makna bahwa perawat memberikan umpan balik sehingga klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut. Contoh: K : “Saya tidak nafsu makan, makan, seharian saya belum makan.” P : “Bapak mengalami gangguan untuk makan?”
Klarifikasi (clarification) Teknik Tek nik ini dilaku dilakukan kan jika jika perawat perawat ingin ingin memper memperjela jelass maksud maksud un ungka gkapan pan klien. klien. Teknik ini digunakan jika perawat tidak mengerti, tidak jelas, atau tidak mendengar apa yang dibicarakan dibicarakan klien. klien. Perawat Perawat perlu mengklarifikasi mengklarifikasi untuk menyamakan menyamakan persepsi dengan klien. Contoh, “Coba jelaskan kembali apa yang Bapak maksud dengan kegagalan hidup? ”
Memfokuskan (focusing) Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesifik spesifi k dan dimengerti. dimengerti. Perawat Perawat tidak seharusnya seharusnya memutus memutus pembicaraan pembicaraan klien ketika menyampaikan masalah yang penting, kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi yang baru. Perawat membantu klien membicarakan topik yang telah dipilih dan penting Contoh: Klien : “Y “Ya, a, be begi gini nilah lah na nasi sib b wani wanita ta ya yang ng te tera rani niay ayaa sepert sepertii sa saya ya.. Tapi Tapi,, sayapikir untuk apa saya pikirkan sakit ini?” Perawat : “Coba ceritakan bagaimana perasaan ibu sebagai wanita.” Merefleksikan (reflecting/feedback) Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatannya sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar. Pera Perawa watt meng mengur uraik aikan an ke kesan san ya yang ng diti ditimb mbul ulka kan n ol oleh eh syara syaratt no nonv nver erba ball kl klie ien. n. Menyampaik Menya mpaikan an hasil pengamatan pengamatan perawat sering membuat klien berkomunikasi berkomunikasi lebih jelas tanpa harus bertambah memfokuskan atau mengklarifikasi pesan. Contoh: “Ibu tampak sedih.” , sedih.” , “ Apakah Ibu merasa tidak senang apabila Ibu ….”
Memberi informasi (informing) Memberikan informasi merupakan teknik yang digunakan dalam rangka menyampaikan informasi-informasi penting melalui pendidikan kesehatan. Apabila ada informasi yang ditutupi oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasi alasannya. Setela Set elah h inform informasi asi disamp disampaik aikan, an, perawat perawat memfasi memfasilit litasi asi klien klien untuk untuk membua membuatt keputusan.
7
Diam (silence) Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisasi pikirannya. Penggunaan metode metode diam memerlukan keterampilan dan ketetapan waktu. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisasi pikirannya, dan memproses informasi. Bagi perawat, diam berarti memberikan kesempatan klien untuk berpikir dan berpendapat/berbicara.
Identifikasi tema (theme identification) Iden Identi tifi fik kas asii tem tema adal adalah ah men menyim yimpu pulk lkan an id idee pok okok ok/u /uta tam ma yan ang g te tela lah h dikomunik diko munikasikan asikan secara singkat. singkat. Metode Metode ini bermanfaat untuk membantu membantu topik yang telah dibahas sebelum meneruskan pada pembicaraan berikutnya. Teknik ini penting dilakukan sebelum melanjutkan pembicaraan pembicaraan dengan topik yang berkaitan. Contoh: “Saya paham terhadap masalah Ibu. Ibu merasa bahwa anak-anak dewasa dan semua telah meninggalkan Ibu sendirian di rumah. Terkait masalah ini, apa rencana yang akan Ibu lakukan untuk mengatasi masalah?” Memberikan penghargaan (reward) Menunjukkan perubahan yang terjadi pada klien adalah upaya untuk menghargai menghargai klien. Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban bagi klien yang berakibat klien melakukan segala upaya untuk mendapatkan pujian. Contoh:
“Saya perhatikan Ibu sudah lebih segar dan sehat.” “Selamat, ya. Semoga Ibu dapat segera sembuh” (reward (reward )).. Menawarkan diri Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain lain atau klien kli en tidak tidak mampu mampu untuk untuk membua membuatt diriny dirinyaa dimeng dimengerti erti.. Sering Sering kali kali perawa perawatt hanya hanya menawarkan kehadirannya, rasa tertarik, dan teknik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih. Contoh: “Saya ingin Anda merasa tenang dan nyaman.” Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai memulai pembicaraan Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan. Perawa Per awatt dapat dapat berper berperan an dalam dalam mensti menstimul mulasi asi klien klien untuk untuk mengam mengambil bil inisiat inisiatif if dalam dalam membuka pembicaraan. Contoh: “Adakah sesuatu yang ingin Ibu bicarakan?” , “Apakah yang sedang Ibu pikirkan?” ,“Dari ,“Dari mana Ibu ingin mulai pembicaraan ini?” Menganjurkan untuk untuk meneruskan pembicaraan Hal ini merupakan teknik mendengarkan yang aktif, yaitu perawat menganjurkan atau mengarahkan pasien untuk terus bercerita. Teknik ini mengindikasikan bahwa perawat sedang sedan g mengikuti mengikuti apa yang sedang dibicarakan dibicarakan klien dan tertarik dengan apa yang akan dibicarakan selanjutnya. Contoh: “… lanjutkan Ibu ….” “… dan kemudian …? “Ceritakan kepada saya tentang itu ….”
Refleksi Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan serta menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri. Contoh: “Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaanmu?” Dengan teknik ini , dapat diindikasikan bahwa pendapat klien adalah berharga. Humor Humor yang dimaksud adalah humor yang efektif. Humor ini bertujuan untuk menjaga kese keseim imba bang ngan an an anta tara ra kete ketega gang ngan an dan dan rela relaks ksas asi. i. Pe Pera rawa watt ha haru russ ha hati ti-h -hat atii dala dalam m 8
menggunakan teknik ini karena ketidaktepatan penggunaan waktu dapat menyinggung perasaan klien yang berakibat pada ketidakpercayaan klien kepada perawat.
9
F. Tahapan Tahapan (Fase) (Fase) Hubungan Hubungan dan Komunika Komunikasi si Terapeutik Terapeutik Perawat Perawat-Klie -Klien n Fase prainteraksi Fase ini merupakan fase persiapan yang dapat dilakukan perawat sebelum berinteraksi dan berkomunikasi dengan klien. Pada fase ini, perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketaku ketakutan tan sendir sendiri, i, serta serta mengan menganali alisis sis kekuat kekuatan an dan kelema kelemahan han profesi profesiona onall diri. diri. Perawatt juga mendapatkan Perawa mendapatkan data tentang klien dan jika memungkinkan memungkinkan merencanakan merencanakan pertemuan pertama dengan klien. Perawat dapat bertanya kepada dirinya untuk mengukur kesiap kes iapan an berint berinterak eraksi si dan berkom berkomuni unikasi kasi dengan dengan klien. klien. Contoh Contoh pertan pertanyaa yaan n perawa perawatt
kepada diri sendiri sebagai berikut. Apa yang akan saya tanyakan saat bertemu nanti ? Bagaimana respons saya selanjutnya? Adakah pengalaman interaksi yang tidak menyenangkan? Bagaimana tingkat kecemasan saya? Fase orientasi/introduksi Fasee ini adalah fase awal Fas awal interak interaksi si antara antara perawat perawat dan klien klien yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk merencanakan apa yang akan dilakukan pada fase selanjutnya. Pada fase ini, perawat dapat -
Memu Memula laii hubu hubung ngan an dan memb embin inaa hub ubun unga gan n sa sali lin ng pe perc rcay aya. a. Keg egia iata tan n in inii mengindikasi kesiapan perawat untuk membantu klien;
-
Memp Memper erje jela lass keluh eluhan an,, masa masala lah h, atau atau keb ebu utu tuh han kl klie ien n den eng gan men menga gaju juka kan n pertanyaan tentang perasaan klien; serta
-
Mere Merenc ncan anak akan an kont kontra rak/ k/ke kese sepa paka kata tan n yang yang meli melipu puti ti lo loka kasi si,, ka kapa pan, n, da dan n la lama ma pertemuan; bahan/materi yang akan diperbincangkan; dan mengakhir hubungan sementara.
Tiga kegiatan utama yang harus dilakukan perawat pada fase orientasi ini sebagai berikut. Memberikan salam terapeutik Contoh: “Assalamualaikum, selamat pagi”, dan sebagainya. - Evaluasi dan validasi perasaan klien Contoh: “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Ibu tampak segar hari ini”. - Melakukan kontrak hubungan dengan klien meliputi kontrak tujuan interaksi, kontrak waktu, dan kontrak tempat. - Contoh: “Tujuan saya datang ke sini adalah membantu Ibu menemukan masalah yang yan g membu membuat at Ibu selalu merasa merasa tidak tidak nyaman nyaman selama selama ini”, ini”, “Menur “Menurut ut Ibu, Ibu, berapa lama waktu yang akan kita butuhkan untuk tujuan ini? Bagaimana kalau 15 menit?”, “Untuk tempat di dalam ruang ini saja atau di taman belakang?” -
Fase kerja Fase ini adalah fase terpenting karena menyangkut kualitas hubungan perawat-klien dalam asuhan keperawatan. Selama berlangsungnya fase kerja ini, perawat tidak hanya mencapai tujuan yang telah diinginkan bersama, tetapi yang lebih bermakna adalah bertujuan untuk memandirikan klien. Pada fase ini, perawat menggunakan teknik-teknik komunikasi dalam berkomunikasi dengan klien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (sesuai kontrak). Contoh: “Saya akan memasukkan jarum infus ini ke pembuluh darah di tangan ibu”, “Ibu akan merasakan sakit sedikit dan tidak perlu khawatir”.
10
Fase terminasi Pada Pada fase fase in ini, i, pe peraw rawat at memb member erii ke kese semp mpata atan n ke kepa pada da kl klie ien n un untu tuk k meng mengun ungk gkap apka kan n keberhasilan dirinya dalam mencapai tujuan terapi dan ungkapan perasaannya. Selanjutnya perawat merencanakan tindak lanjut pertemuan dan membuat kontrak pertemuan selanjutnya bersama klien.
Ada tiga tiga kegiat kegiatan an utama utama yang yang harus harus dilaku dilakukan kan perawa perawatt pada pada fase terminasi terminasi ini, ini, yaitu yaitu melaku mel akukan kan evalua evaluasi si subjek subjektif tif dan objekt objektif; if; merenc merencana anakan kan tindak tindak lanjut lanjut intera interaksi ksi;; dan membuat dengan klien untuk melakukan pertemuan selanjutnya. s elanjutnya. Contoh komunikasi dalam fasekontrak terminasi ini sebagai berikut. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita diskusi tentang masalah yang Ibu hadapi?” “Coba sebutkan masalah yang Ibu hadapi terkait dengan keluarga Ibu! Rencana tindak lanjut
”Baik, Ibu, saya cukupkan pertemuan kita hari ini, tidak terasa bahwa waktu kita sudah berlangsung 15 menit. Rencana selanjutnya setelah ini adalah menemukan alternatif penyelesaian masalah yang Ibu hadapi dan pengambilan pengambilan keputusan untuk solusi.”
G. CONTOH CONTOH KOMUNI KOMUNIKASI KASI TERAPEUTI TERAPEUTIK K Tahap Pre-Interaksi 1. Mengumpulkan data tentang klien : Ditinjau dari catatan medis/catatan keperawatan - Kondisi klien adalah post operasi Caesar - Diagnosa Keperawatan gangguan rasa nyama nyeri - Tujuan khusus adalah setelah dilakukan perawatan nyeri berkurang - Tindakan keperawatannya adalah perawatan luka post partum - DS : klien mengatakan lemas, Klien mengatakan nyeri pada luka operasinya - DO: Klien tampak lemas, Perban tampak lembab, Luka tampak basah, dan terdapat kemerahan, TTV: suhu: 375 o, Nadi: 74x/menit, TD : 120/70 mmhg 2. Mengeskplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan Saya siap berinteraksi dengan klien (Ny. X) dengan tindakan perawatan luka postOperasi Caesar 3. Membuat pertemuan dengan klie Saya telahrencana membuat kontrak untuk melakukan perawatan luka hari ini pukul 8 pagi Tahap Orientasi
(dialog) Perawat
: “Assalamualaikum ibu/selamat pagi”
Klien
: “Walaikum salam/pagi juga suster”
Perawat
: “Saya Ners Mia , apakah benar ini dengan ibu X ?”
Klien
: “iya suster”
Perawat
: “Ibu X, ibu lebih suka saya panggil apa ibu?”
Klien
: “ibu Ibet saja supaya lebih akrab suster” 11
Perawat : “baik ibu Ibet, saya Mia, hari ini saya yg akan merawat ibu dari pukul 07.00 -14.00 siang nanti bu, jadi kalau ada masalah atau keluhan ibu dapat menginformasikannya kepada saya” Klien
: “Oke baik suster Mia”
Perawat kemarin?”
: “Baiklah, ibu bagaimana keadaannya hari ini setelah operasi caesar
Klien
: “Alhamdulillah suster saya senang sekali dengan kelahiran anak
peratama saya, Tapi saya masih merasa sakit pada luka operasinya dan sulit bergerak” Perawat : “alhamdulillah saya turut senang atas kelahiran anak pertama ibu, karna ibu caesar jd wajar kalau ibu sakit dan sulit bergerak karna ada ada luka operasi yg masih rentan, apakah ada keluhan keluhan lain yang di rasakan?” Klien
: “oh begitu ya suster, tidak suster hanya nyeri dan sulit bergerak saja”
Perawat : “baik bu, sesuai dengan perjanjian kita kemarin, saya akan mengganti perban luka ibu, supaya tidak terjadi infeksi dan supaya ibu bisa segara beraktivitas kembali” Klien
: “baik suster, berapa lama?”
Perawat
: “hanya sekitar 15 menit ibu Ibet”
Klien
: “iya suster”
Tahap kerja
(dialog) Perawat : “baiklah bu, sebelumnya ada yang ingin ibu tanyakan? Klien : “apakah perawatan luka ini penting sus? dan berapa frekuensi penggantian perbannya? Perawat : “iya ibu, perawatan luka ini ini sangat penting karna jika luka kotor akan menimbulkan infeksi dan dan dapat menyebabkan kematian, perban itu harus harus diganti minimal 1x sehari bu”. Klien
: “baik suster”
Perawat : ”oke ibu Ibet, pertama maaf ibu bajunya saya buka ya bu, nanti jika sudah dirumah atau saat ibu sudah merasa tidak nyaman. nyaman. Ibu atau dengan bantuan keluarga dapat melakukan secara mandiri”. mandiri”. Klien
: ” alat-alatnya apa saja suster?”
Perawat
: ” sarung tangan, pinset, gunting, plester, kasa steril, cairan pembersih.
Ibu dapat menggunakan NaCl,, Klien
: ”lalu caranya bagaimana sus?
12
Perawat : ”pertama-tama kita buka balutan yang lama namun janganmemegang dengan tangan telanjang, kita harus memakai sarung tangan, lalu kita bersihkan luka dengan NaCl yang dicelupkan ke kasa dan dikeringkan dengan dengan kasa kering. Klien
: “apakah kasa tidak boleh dipakai berulang-ulang sus?
Perawat : ”benar sekali ibu, setiap kali kita membersihkannya kita tukar dengan kasa yang baru dan jangan lupa ibu kita harus membersihkan luka dari daerah daerah yang bersih kedaerah yang kotor”. Klien
: “lalu apa lagi sus ?
Perawat : “lalu bu, kita tutup luka dengan kasa steril , dan direkatkandengan plester, lalu ditutup dengan pakaian ibu kembalidan semua bekas balutan dibuang ketempat sampah medis”. Klien
: “saya rasa saya sudah bisa melakukannya sus”.
Tahap terminasi
(dialog) Perawat : ”baik ibu Ibet, perawatan lukanya sudah selesai dan ibu pun sudah mengerti bagaimana cara melakukan perawatan luka. Sekarang bagaimana rasannya bu, apakah sudah lebih nyaman sekarang ? Klien
: “iya suster sudah lebih nyaman,”
Perawat
: “baik ibu kalau begitu, besok saya akan ganti lagi lukanya ya” .
Klien
: “ iyah suster, terimakasih”,
Perawat
: “ iyah ibu Ibet, apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
Klien : “tidak sus,saya rasa cukup dan saya sudah paham pentingnya mengganti luka” Perawat
:” baik ibu sekarang ibu dapat beristirahat kembali”
Klien
:” iyah suster, terimakasih ya sus,,
Perawa
: “sama-sama ibu Ibet, semoga rasa sakitnya terus berkurang.
13
BAB III PENUTUP
A. KESI KESIMP MPUL ULAN AN Sika Sikap p (keha (kehadi dira ran) n) ya yang ng haru haruss ditu ditunj njuk ukka kan n pera perawa watt dala dalam m berk berkom omun unik ikas asii terapeuk ada dua, yaitu sikap (kehadiran) secara fsik dan secara psikologis. Sika Si kap p seba sebaga gaii ke keha hadi dira ran n fs fsik ik da dala lam m ko komu muni nika kasi si meli melipu pu be berh rhad adap apan an,, mempertah memp ertahanka ankan n kontak kontak mata, mata, membungku membungkuk k ke arah klien, klien, mempertah mempertahanka ankan n sikap terbuka, rileks, dan berjabat tangan. Sementara itu, sikap sebagai kehadiran secara psikologis ada dua dimensi, yaitu dimensi respons dan dimensi ndakan. Dimensi respons melipu ikhlas, menghargai, empa, dan konkret; sedangkan dimensi ndakan melipu konrontasi, segera, terbuka, emosional katarsis, dan bermain peran. Teknik-teknik komunikasi terapeuk yang dapat digunakan dalam berkomunikasi, antara ant ara lai lain n pertan pertanyaa yaan n terbuk terbuka, a, menden mendengar garkan kan,, idenf idenfka kasi si tema, tema, reeks reeksi, i, klarifka klar ifkasi, si, memberika memberikan n inormas inormasi, i, memokusk memokuskan, an, mengulang, mengulang,humor humor,, dan lainlainlain. Teknik ini dipilih secara tepat dan digunakan secara kombinasi dalam seap interaksi dengan klien. Fase-ase komunikasi/hubungan terapeuk ada empat, yaitu ase praorientasi, ase as e orient orientasi asi,, ase ase kerja, kerja, dan ase ase termin terminasi asi.. Fas Fase e praori praorient entas asii dilaku dilakuka kan n sebelum perawat berinteraksi dengan klien keka tujuannya adalah menyiapkan diri, menilai kemampuan diri, dan evaluasi diri (kelebihan dan kekurangannya). Pada ase orientasi, prinsip utama adalah membina hubungan saling percaya. Ada ga aspek aspek utama utama dalam dalam komuni komunika kasi, si, yai yaitu tu salam salam terape terapeuk uk,, evalua evaluasisivalidasi, dan kontrak. Fase kerja adalah komunikasi perawat selama melakukan pr pros oses es tera terapi pi mela melalu luii nda ndaka kan n ke kepe pera rawa wata tan n se sesu suai ai re renc ncan ana. a. Pera Perawa watt mengg men gguna unaka kan n teknik teknik-te -tekn knik ik komuni komunikas kasii terape terapeuk uk selama selama intera interaksi ksi.. Fase Fase terminasi adalah ase akhir dalam interaksi perawat-klien. Pada ase ini, ada ga aspek utama dalam komunikasi, yaitu evaluasi subjek-objek, kontrak yang datang, dan rencana ndak lanjut. Beberapa hambatan Beberapa hambatan yang harus diperhak diperhakan an dalam dalam penca pencapaia paian n komunikas komunikasii terapeuk tera peuk adalah adalah adanya adanya perbedaan perbedaan persepsi, persepsi, terlalu terlalu cepat menyimpulk menyimpulkan, an, adanya pandangan stereope, kurangnya pengetahuan, kurangnya minat, sulit mengekspresikan diri, adanya emosi, dan adanya pe kepribadian tertentu.
14
DAFTAR PUSTAKA
Komu muni nika kasi si Dala Dalam m Ke Kepe pera rawa wata tan. n. Kementeriaan Tri Anjaswarni, 2016 . Ko Kesehatan Republik Indonesia
Https://Ieuperawat.Wordpress.Com/2015/04/11/Contoh-Komunikasi-Terapeutik/
15
16
17
18
19
View more...
Comments