Komunikasi Efekf Pokja Sasaran Keselamatan Pasien Standar 2
Menurut para ahli : James A. F. Stoner Komunikasi
Merupakan proses dimana seseorang yang sedang berusaha memberi pengeran pemindahan pesan tentang cara Evere
komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber yang satu kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah ngkah laku mereka. M
Rogers
Pengeran :
William Albig Komunikasi adalah perpindahan kata yang memiliki makna diantara
individu – individu maupun kelompok Komunikasi Adalah sebuah proses penyampaian Informasi (pesan, gagasan, ide) dari
satu pihak kepada pihak lain Pada umumnya komunikasi dilakukan secara verbal atau lisan yang dapat dimenger
oleh kedua belah pihak.
Komunikasi Efekf
adalah pertukara informasi, ide, perasan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan
Pengeran Komunikasi efekf
Memberikan kemudahan dalam
memahami pesan yang di sampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi dengan menggunakan bahasa yang mudah di menger sehingga pesan yang disampaikan dapat dimenr, dipahami, dengan baik oleh penerima informasi atau Komunikan
Tujuan komunikasi Efekf
Unsur komunikasi terdiri dari :
1. sumber/ Komunikator ; Dokter, perawat admin,kasir dll 2. Isi pesan 3. Media/ Saluran : elektonik, Lisan, Tulisan 4 Penerima/ Komunikan : Pasien Keluarga Pasien, Perawat, Dokter Admin
Bentuk komunikasi Efekf
Komuniksi yang efekf adalah komunikasi yang di sampaikan Tepat waktu Akurat Jelas Mudah dipahami oleh penerima sehingga mengurangi ngkat kesalahan
Proses Komunikasi Efekf Pemberi pesan secara
lisan memberikan pesan, setelah itu dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan Isi pesan dibacakan
kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima pesan Penerima pesan
mengkonrmasi isi pesan mengkonrmasi kepada pemberi pesan
Bentuk komunikasi yang rawan
kesalahan diantaranya adalah instruksi untuk penatalaksanaan pasien yang diberikan secara lisan atau melalui telepon. Bentuk lainnya berupa pelaporan hasil tes abnormal, misalnya petugas laboratorium menelepon ke ruang perawa perawatan tan untuk melaporkan hasil tes pasien.
Kebijakan dan atau prosedur itu
harus memuat: 1. Perintah lengkap, lisan dan
lewat telepon, atau hasil tes dicatat si penerima. 2. Perintah lengkap, lisan dan
lewat telepon, atau hasil tes dibaca-ulang si penerima. 3. Perintah dan hasil tes
dikonrmasikan oleh individu si dikonrmasikan pemberi perintah atau hasil tes.
Penng adanya kebijakan rumah sakit tentang komunikasi efekf
4. Pelaksanaan yang
konsisten dari verikasi tepat-daknya komunikasi lisan dan lewat telepon. 5. Alternaf yang
diperbolehkan bila proses membaca-ulang dak selalu dimungkinkan, misalnya misalny a di ruang operasi dan dalam situasi darurat di bagian gawat darurat atau unit perawatan intensif.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.