Komunikasi Dokter Pasien
October 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Komunikasi Dokter Pasien...
Description
KOMUNIKASI DOKTER PASIEN Kusbaryanto
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Syarat pokok pelayanan kedokteran menyeluruh ialah hubungan yg baik antara dokter dan pasien(doctors pasien(doctors patient relationship) relationship) ~dokter dituntut untuk:
1. Punya Punya kemampuan berbicara yg jelas dan lugas 2. Memiliki keinginan dan kemampuan untuk mendengarkan 3. Memahami latar belakang,pan belakang,pandangan dangan pasien tentang diri dan masalahnya 4. Empati
Batasan dan tujuan
Komunikasi ialah penyampaian pesan yang sukses dari satu orang ke orang lain Luiser(1993) mendefinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dengan pengertian bersama dan seimbang Elemen utama dalam proses komunikasi ialah pengiriman pesan dengan pemahaman atau pengertian seimbang, bila seseorang tidak mengerti/memahami isi pesan berarti komunikasi gagal
Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi terdiri dari beberapa hal yaitu untuk memberikan informasi, mempengaruhi orang mengekspresikan perasaan Pemberi pelayanan kesehatan mempunyai semua tujuan komunikasi tsb, terlebih lagi bila komunikasi yang diberikan adalah dalam rangka proses pengobatan(komunikasi pengobatan(komunikasi terapetik)
Elemen dan proses komunikasi
Ada 6 elemen dasar dalam proses komunikasi: 1. Pengirim(termasuk di dalamnya adalah karakteristik dan perilaku si pengirim) 2. Pesan yg dikirimkan 3. Metode komunikasi 4. Penerima 5. Respon 6. Konteks ~masing-masing elemen komunikasi bermain sama penting dan saling mempengaruhi
lanjutan
Pengirim adalah orang yg mempunyai inisiatif melakukan komunikasi. Bila seseorang mempunyai kebutuhan untuk komunikasi mereka meng”encoding” pesan pesan Encoding adalah proses pengirim membawa
pesannya dengan dengan pemahaman penerima Penerima akan menerima pesan dan di
“decode” “decode” adalah proses si penerima “Decoding” menerjemahkan pesan pesan ke dalam bentuk yang mempunyai arti
lanjutan
Konteks adalah kondisi, suasana atau keadaan pada saat pemberi atau penerima pesan saling berinteraksi
Langkah-langkah proses komunikasi
1. Menyeleksi media pengiriman 2. Pengiriman pesan
3. Penerimaan pesan
4. Merespon pesan(Luiser,199 pesan(Luiser,1993) 3)
Media pengiriman pesan
1. Komunikasi oral/verbal: komunikasi tatap muka,melalui telepon, rapat/pertemua rapat/pertemuan, n, presentasi 2. Komunikasi tertulis: surat, email, leaflet, brosur dsb 3. Komunikasi verbal:dan cara berbicara, ekspresi wajah,non gerakan posisi tubuh,penampilan tubuh,penampil an dsb
Beberapa hal yg dapat mempengaruhi proses komunikasi
1. Hubungan antara orang-orang yg terlibat 2. Faktor waktu: menyediakan waktu yg cukup
3. Pesan harus dapat menjelaskan/memberi menjelaskan/memberi informasi yg benar, sinkron,tidak membingungkan membingungka n dan dalam konteks pembicaraan yg dimaksud
4. Sikap(antara pengirim dan penerima dalam hal ini antara dokter, keluarga dan pasien)
Hambatan-hambatan dalam komunikasi interpersonal
1. Faktor pengirim pesan ~cara berbicara yg tidak jelas ~mempunyai masalah dengan si penerima pesan 2. Faktor pesan ~pesan kurang jelas ~pesan tidak sistematis ~bahasa yg tidak lazim 3. Faktor penerima pesan ~kecurigaan terhadap penerima pesan
lanjutan
~tidak berkonsentrasi pada pengiriman
pesan ~bukan pendengar yg baik
~kondisi kesehatan yg terganggu
4. Faktor lingkungan ~suasana bising
5.Faktor media
~pemilihan media yg tidak sesuai
Percakapan
~dalam komunikasi verbal percakapan adalah inti utama,dalam percakapan ada sambung rasa, agar penerima pesan dan pengirim pesan dapat saling percaya
Pendekatan dapat dilakukan dengan: 1. Membangun kepercayaan
~dokter harus dapat meyakinkan pada
pasien bahwa dia adalah orang yg tepat untuk dipercaya
lanjutan
2. Empati ~betul-betul menempatkan diri dalam diri lawan bicaranya, baik secara pikiran/kognitif, perasaan/afektif dan tindakan/konatif. Dokter harus menunjukkan seolah-olah bisa merasakan dan dan memahami apa yg dirasakan pasien, perlu didukung bahasa non verbal
Dapat dibantu dg pertanyaan, apakah rasa sedih yang dialaminya?
lanjutan
3. Berikan kesempatan ~berikan kesempatan untuk berbicara, bertanya atau mengungkapka mengungkapkan n perasaan mereka 4. Setara ~komunikasi yg dilakukan adalah setara, bukan antara raja dengan hamba, tetapi antar individu yg sederajat
Wawancara
~wawancara merupakan suatu ketrampilan komunikasi sebelum komunikasi lanjut terapetik lanjut melakukan seperti konseling
~Wawancara adalah melakukan pembicaraan /percakapan tertentu dengan sebuah tujuan yg perlu diperhatikan yaitu tanggung jawab untuk mengontrol pembicaraan dan mencapai tujuan yg dimaksud
Ketrampilan yg diperlukan dalam wawancara
1. Menjalin hubungan 2. Memberikan pertanyaan
3. Mendengarkan dan mengamati
4. Memberikan informasi/pertanyaa informasi/pertanyaan n
5. Merangkum
6. Membangun empati
KOMUNIKASI TERAPETIK
Beberapa aspek untuk memenuhi kepuasan pasien: 1. Aspek kognitif: kepuasan terhada terhadap p kualitas dan kuantitas informasi yg diberikan dkter 2. Aspek afektif: perasaan bahwa pasien didengarkan,dipahami didengarkan,di pahami atau tertarik pd topik pembicaraan 3. Aspek penilaian: penilaian penilaian pasien terhadap kemampuan dokter dalam konsultasi untuk mengatasi masalah pasiennya
Batasan
Komunikasi terapetik ialah komunikasi yg terjalin dengan baik, komunikatif dan menyembuhkan atau paling tidak melegakan serta membuat pasien serta keluarganya merasa nyaman dan akhirnya puas
Konsultasi
~adalah suatu bentuk hubungan tolongmenolong yg dilakukan oleh seorang profesional/konsultan/dokter profesional/konsu ltan/dokter dan konsultee(pasien dan atau keluarganya keluarganya))
Langkah-langkah melakukan konsultasi
1. Pembukaan ~wawancara awl yg berkaitan dg latar belakang kasus yg akan dikonsultasikan 2. Inti permasalahan ~setelah mendapatkan latar belakang konsultan dapat langsung memfokuskan pada permasalahan utamanya 3. Penyelesaian masalah ~bila memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, konsultan dapat mengemukakan tindak lanjut untuk menyelesaikan masalahnya
lanjutan
4. Penutupan
~konsultan akan meringkas proses dan isi konsultasi, termasuk memberi kesempatan bagi konsultee untuk bertanya/menyanggah
KEMAMPUAN KOMUNIKASI DOKTER KELUARGA
1. Ketrampilan melakukan komunikasi verbal 2. Ketrampilan melakukan komunikasi non verbal 3. Ketrampilan melakukan pengamatan komunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal
~komunikasi melalui kata-kata yg diucapkan oleh seseorang
Langkah-langkahnya sbb:
1. Membina hubungan(rapporting) hubungan(rapporting)
2. Bertanya(pertanyaan tertutup, terbuka, mendalam
dan mengarahkan) 3. Memberikan informasi
4. Mendengarkan secara aktif(refleksi isi, refleksi perasaan, merangkum) 5. Menanggapi ucapan pasien (asumsi, evaluasi, memotong pembicaraan, mencela, menentramkan, memuji 6. Mendorong pasien untuik berbicara
Komunikasi non verbal
~merupakan segala sesuatu yg disampaikan oleh seseorang kepada seseorang lainnyatanpa melalui kata-kata, tetapi melalui isyarat, bahasa tubuh dan nada suara Bentuk-bentuknya: 1. Cara berbicara(vol berbicara(volume, ume, artikulasi, ritme, intonasi, penggunaan bahasa dan kosa kata) 2. Bahasa tubuh/body tubuh/body language( ekspresi ekspresi wajah, gerakan tangan dan kaki, postur tubuh dan gerakan
lanjutan
3. Penampilan(karakteristik fisik, kebersihan diri, cara berpakaian) 4. Jarak kedekatan(intim, personal, sosial, publik)
ELEMEN KOMUNIKASI TERAPETIK
1. Pengenalan dan pembukaan diri
~mengenali diri sendiri dan mencoba untuk
berbuka dengan orang lain Keuntungan membuka diri:
~Menambah pemahaman terhadap diri
sendiri ~Mendekatkan hubungan dengan orang lain
~Meningkatkan komunikasi
lanjutan
~Mengurangi perasaan bersalah ~Menambah energi/semangat energi/semangat
2. Mendengar
Prinsip mendengar secara aktif:
~penerimaan terhadap orang lain(pada saat komunikasi seorang dokter harus bisa menerima pasien apa adanya)
~menghargai perasaan orang lain ~toleransi terhadap keanehan orang lain(walaupun lain(walaupu n cara bicara pasien agak aneh
tapi harus tetap konsentrasi pada isi pembicaraan dan bukan pada cara bicaranya)
Ketrampilan mendengarkan yg harus ada
~perhatian
~konsentrasi
~merefleksi/merangkum ~tidak memotong/mencela pasien
~memberikan tanggapan non verbal(tatapan
mata, anggukan, senyuman, mencondongkan mencondongka n tubuh ke depan, mengatakan Hmm)
Tiga langkah mendengarkan aktif
1. Refleksi isi ~mengatakan kembali ucapan pasien dengan kata-kata lain, memberi masukan pada pasien tentang inti dan ucapan yg baru
dikatakan pasien 2. Refleksi perasaan
~mengungkapkan ~mengungkapka n perasaan pasien yg teramati oleh dokter dari intonasi suara, raut wajah, bahasa tubuh pasien maupun hal-hal yg tersirat
lanjutan
3. Merangkum ~hampir sama dengan refleksi isi , tapi beda, merangkum dilakukan setelah beberapa waktu yg lebih lama dan mencakup beberapa informasi yg diucapkan pasien
Beberapa kiat untuk mendengarkan yg baik
Komsentrasi: memusatkan perhatian kepada problem pasien, shg pikiran, perasaan, bahasa verbal dan non verbal menjadi selaras Lakukan kontak mata: bila belum berani menatap matanya pandanglah titik antara 2 alis Perhatikan minat dg sikap tubuh: sikap tubuh mendengar adalah sedikit condong ke depan Dorong lawan bicara untuk bicara,misl dengan mengatakan:”Tadi ibu mengatakan sudah minum macam-macam obat, bisakah
ibu menjelaskan satu-persatu” satu-persatu”
lanjutan
Jangan segan-segan menanyakan secara
detail Ringkas pernyataan-pe pernyataan-pernyataan rnyataan pasien setiap saat
Tinggalkan asosiasi, opini dan pandangan subyektif anda Jaga dan kendalikan emosi
Jangan memburu-buru orang dan jangan memperlihatkan kalau kita terburuburu(melihat jam, gelisah)
Jeda/berhentu sejenak diperlukan dalam
percakapan
3. Bertanya
Fungsi bertanya adl sbb: 1. Memunculkan ide 2. Membantu orang lain untuk mencapai pengertian terhadap pandangan, opini dan
perasaanya 3. Memperlihatkan minat pd orang lain
4. Memberikan kesempatan kepada orang
lain 5. Berusaha menentukan ada tidaknya fakta
lanjutan
6. Mengumpulkan informasi faktual tanpa
diskusi lebih lanjut 7. Mendorong orang lain untuk membuat pilihan
8. Meringkas isi atau kesimpulan dan percakapan
9. Ekspresi yg sopan dan halus sebagai awal
dari percakapan 10. Membuat informasi lebih kongkrit
Beberapa hal yg bisa kita pelajari dari pertanyaan
1.Kondisi umum:”Apakah yg ingin saudara bicarakan?” bicarakan?” 2. Fakta-fakta Fakta-fakta : “Apa yang terjadi? terjadi? 3. Perasaan-perasaan:”Bagaimana Perasaan-perasaan:”Bagaimana perasaan Saudara tentang hal itu?” itu?” 4. Alasan-alasan:”Mengapa Alasan-alasan:”Mengapa saudara melakukan itu? 5. Spesifik: “Apakah saudara bisa memberikan contoh kepada saya?” saya?”
Jenis-jenis pertanyaan
1. Pertanyaan tertutup
2. Pertanyaan terbuka
3. Pertanyaan mendalam 4. Pertanyaanmeng Pertanyaanmengarahkan arahkan
4. Bahasa non verbal
Fungsi:
Memberikan kualitas sikap dan identitas
Mendukung dan membantu bahasa verbal
Mengganti bahasa verbal
Membantu hubungan interpersonal
Penggunaan bahasa non verbal
1. Cara berbicara Jenis suara(besar, kecil), volume suara(keras, lemah)
Artikulasi(kejelasan dalam mengucapkan Artikulasi(kejelasan mengucapkan kata) Tempo/ritme(irama a dalam berbicara: cepat, Tempo/ritme(iram lambat)
Intonasi(penekanan Intonasi(penekan an dalam berbicara)
Penggunaan bahasa(dialek) bahasa(dialek)
Penggunaan kosa kata
2. Bahasa tubuh
Ekspresi wajah(raut muka, kontak mata)
Gerakan tangan dan kaki
Postur tubuh dan gerakan(cara berjalan,cara duduk, gerakan-gerakan tubuh)
3. Penampilan
Karakteristik fisik
Kebersihan diri
Cara berpakaian dan menggunakan asesoris
4. Jarak kedekatan
Zona intim(0 – intim(0 – 0,5 0,5 m)
Zona personal(0,5 – personal(0,5 – 1,5 1,5 m)
Zona sosial(1,5 – sosial(1,5 – 3 3 m) Zona publik( > 3 m)
Komunikasi non verbal yang positif
Condong ke arah pasien
Tersenyum tidak menunjukkan ketegangan ketegangan
Tidak ada gerak-gerak kecemasan
Ekspresi wajah yg dapat menumbuhkan kepercayaan Ada kontak mata dg klien klien Membuat gerakan-gerakan yg menyemangati
Komunikasi verbal yg negatif
Tidak ada kontak mata
Melihat jam terus-menerus
Menguap, melihat terus pd kertas/lembar RM atau melihat keluar
Mengernyitkan dahi
Tidak bisa duduk tenang
View more...
Comments