Komplikasi Pada Bblr

April 23, 2018 | Author: IzkiNuari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Komplikasi Pada Bblr...

Description

1. KOMPLIKASI PADA BBLR -

Hipotermia  Adalah penurunan suhu suhu tubuh di bawah 36,5 C Suhu normal bayi, baru lahir berkisar 36,5C ± 37,5C (suhu ketiak). Gejala awal hipotermia apabila suhu < 360C atau kedua kaki, kaki, dan tangan teraba teraba dingin. Bila tubuh bayi bayi teraba dingin, dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang(Suhu 32 C -36C) suhu aksila. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32 C. Hipotermia menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metoblis anerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut dengan kematian (Saifudin, 2009)

-

Hipoglikemia  Adalah Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah kurang dari 45 mg/dl (2,6 mmol/L). Hipoglikemi sering terjadi pada berat lahir rendah (BBLR), karena cadangan glukosa rendah.

-

Hiperbilirubin / ikterus  Adalah Hiperbilirubin Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah

melebihi

batas

atas

nilai

normal

bilirubin

serum.

Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus (Dorothy R. Marlon, 1998). Hiperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam darah yang mencapai kadar tertentu dan dapat menimbulkan efek patologis pada neonatus ditandai joudince pada sclera mata, kulit, membrane mukosa dan cairan tubuh (Adi Smith,

G,

1988).

Hiperbilirubin

adalah

peningkatan

kadar

bilirubin

serum

(hiperbilirubinemia) yang disebabkan oleh kelainan bawaan, juga dapat menimbulkan ikterus (Suzanne C. Smeltzer, 2002). Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin yang dapat menimbulkan efek pathologis. (Markum, 1991:314).

-

Sindroma gawat nafas ( respiratory distress syndroma )  Adalah Istilah yang digunakan untuk disfungsi pernafasan pada neonatus. Gangguan ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan perkembangan maturitas paru (whalley dan wong,1995). Sindroma Gawat Pernafasan (dulu disebut Penyakit Membran Hialin) adalah suatu keadaan dimana kantung udara (alveoli) pada paru-paru bayi tidak dapat tetap terbuka karena tingginya tegangan permukaan akibat kekurangan surfaktan.

-

Infeksi Neonatorum atau Sepsis  Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi pada bulan pertama

kehidupan.

yang

menyebar

ke

seluruh

tubuh

bayi

baru

lahir.

Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejalagejala infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik. (Doenges, Marylyn E. 2000, hal 871). -

Perdarahan intrakranial  Adalah perdarahan di dalam tulang tengkorak. Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di sekeliling otak: 

Perdarahan yang terjadi di dalam otak disebut  perdarahan intraserebral 



Perdarahan diantara otak dan rongga subaraknoid  disebut perdarahan subaraknoid 



Perdarahan diantara lapisan selaput otak (meningen) disebut perdarahan subdural 



Perdarahan diantara tulang tengkorak dan selaput otak disebut  perdarahan epidural . Setiap perdarahan akan menimbulkan kerusakan pada sel-sel otak. Ruang di dalam tulang tengkorak sangat terbatas, sehingga perdarahan dengan cepat akan menyebabkan bertambahnya tekanan dan hal ini sangat berbahaya.

Upaya Penurunan Angka Kematian BBLR di Indonesia

Upaya menurunkan angka kejadian dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti  Asfiksia, Infeksi, Hipotermia, Hiperbilirubinemia yang masih tinggi terus dilangsungkan melalui berbagai kegiatan termasuk pelatihan tenaga-tenaga profesional kesehatan yang berkaitan. Dalam hal ini Departemen Kesehatan RI dan Unit Kerja Kelompok Perinatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (UKK Perinatologi IDAI) bekerjasama dengan beberapa Dinas

Kesehatan Propinsi telah menyelenggarakan pelatihan manajemen BBLR bagi bidan, dokter serta dokter spesialis anak menurut tahapannya. 4 Di Jawa Timur sendiri telah secara intensif melakukan kegiatan pelatihan terhadap para profesional kesehatan. Para tenaga yang terlatih Manajemen BBLR di Propinsi Jawa Timur dalam kurun waktu hampir dua tahun (2006-2007) telah mencakup : Dokter Spesialis Anak : 38 orang (18,36%); Dokter Puskesmas : 76 orang (5,32%) dan Bidan : 76 orang (0,72%). Melihat prosentase yang masih jauh dari jumlah keseluruhan tenaga profesional di Jawa Timur tentunya pelatihan-pelatihan manajemen BBLR di masa mendatang masih akan terus dibutuhkan.4 Berbagai upaya dibidang pendidikan dan kemajuan teknologi telah diterapkan guna mempertahankan kelangsungan hidup BBLR dari berbagai tingkat perawatan. Meskipun kelangsungan hidup dapat dipertahankan, gangguan jangka pendek maupun jangka panjang masih sering ditemukan akibat komplikasi perawatan intensif ataupun karena morbiditas diderita. Pemantauan aktif dan terus menerus telah dilakukan.

Program MDG’s tentang BBLR

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF