Komite Keperawatan Komunitas

September 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Komite Keperawatan Komunitas...

Description

 

  KOMITE KEPERAWATAN KOMUNITAS A.  Pengertian komite keperawatan Widaningsih (2000), memberikan pengertian tentang Komite Keperawatan sebagai wadah non struktural yang anggotanya teridiri dari perawat/bidan, dipimpin oleh seorang ketua dan bertanggung jawab kepada direktur, yang bertugas dalam menyusun standar praktek keperawatan, membantu pelaksanaannya, melakukan pembinaan etika  profesi dan mengembangkan etika profesi keperawatan, Sedangkan Hamid,AY. (2000), memberikan batasan bahwa komite Keperawatan merupakan gabungan dari karakteristik terbaik beberapa individu individu untuk menghasilkan out come yang efektif, berfungsi mengumpulkan dan memberikan informasi, memberikan masukan atau nasehat, membuat keputusan, bernegosiasi, mengkoordinasi dan berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah operasional dan maningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan  pelayanan keperawatan pada khususnya. B.  Prinsip komite keperawatan Prinsip sinergisme yang memberlihatkan thinking power kelompok terpilih untuk  bersama-sama berupaya memperoleh keluaran yang lebih efektif. Tenaga keperawatan  profesional

diberdayakan

untuk

berkontribusi

secara

kolektif

terhadap

proses

 pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pelayanan pela yanan keperawatan. C.  Tujuan pembentukan komite keperawatan 1.  Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan 2.  Mengorganisasi

kegiatan

pelayanan

keperawatan

melalui

penggabungan

 pengetahuan, keterampilan dan ide-ide. 3.  Menggabungkan sekelompok orang yang menyadari pentingnya sinergi dan kekuatan berpikir agar dapat memperoleh output yang paling efektif. 4.  Meningkatkan otonomi tenaga keperawatan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan di RS. D.  Peran komite keperawatan komunitas 1.  Fasilitator pertumbuhan dan perkembangan profesi melalui kegiatan yang terkoordinasi.

 

2.  Tim kendali mutu untuk mempertahankan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan aman. 3.  Problem solver dalam mengatasi masalah keperawatan yang terkait dengan etik dan sikap moral perawat. 4.  Investigator, kelompok peneliti yang mengkaji berbagai aspek keperawatan untuk meningkatkan pelayanan. 5.  Implementator,vmenjamin diterapkannya standar praktek, asuhan, dan prosedur. 6.  Human relation team, menjamin hubungan kerja dengan staff 7.  Designer/implementator/pemantau dan evaluator ide baru. 8.  Komunikator, edukator, negosiator, dan pemberi rekomendasi terhadap hasil kerja staff E.  Fungsi komite keperawatan komunitas Dalam kaitan dengan pelayanan keperawatan di rumah sakit 1.  Menjamin tersedianya norma-norma : standar praktek/asuhan/prosedur keperawatan sesuai lingkup asuhan dan pelayanan serta aspek penting asuhan di seluruh area keperawan 2.  Menjaga kualitas asuhan melalui perumusan rencana peningkatan mutu keperawatan tingkat rumah sakit: menetapkan alat-alat pemantauan, besar sampel, nilai batas, metodologi pengumpulan data, tabulasi, serta analisis data. 3.  Mengkoordinasi semua kegiatan pemantauan mutu dan evaluasi keperawatan:  jenis kegiatan, jadwal pemantauan dan evaluasi, penanggung-jawab pelaksana. 4.  Mengintegrasikan proses peningkatan mutu keperawatan dengan rencana rumah sakit untuk menemukan kecenderungan dan pola kinerja yang berdampak pada lebih dari satu departemen atau pelayanan. 5.  Mengkomunikasikan informasi hasil telaah mutu keperawatan kepada semua yang terkait, misalnya komite mutu rumah sakit. 6.  Mengusulkan solusi kepada manajemen atas masalah yang terkait dengan keprofesionalan tenaga dan asuhan dalam sistem pemberian asuhan, misalnya sistem pelaporan pasien, penugasan staf. 7.  Memprakarsai perubahan dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan. 8.  Berpartisipasi dalam komite mutu tingkat rumah sakit.

 

9.  Mempertahankan keterkaitan antara teori, riset dan praktek.

Dalam kaitan dengan anggota 1.  Menetapkan lingkup praktek, kompetensi dan kewenangan fungsional tenaga kep. 2.  Merumuskan norma-norma: harapan dan pedoman perilaku. 3.  Menyediakan alat ukur pantau kinerja tenaga keperawatan. 4.  memelihara dan meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan kinerja anggota. 5.  Membina dan menangani hal-hal yang berkaitan dengan etika profesi keperawatan. 6.  Mewujudkan komunitas profesi keperawatan. 7.  Merumuskan sistem rekruitmen dan retensi staff. F.  Tugas komite keperawatan komunitas 1.  Menyusun dan menetapkan Standar Asuhan Keperawatan di RS 2.  Memantau pelaksanaan asuhan keperawatan 3.  Menyusun model Praktek Keperawatan Profesional 4.  Memantau dan membina perilaku etik dan profesional tenaga keperawatan 5.  Meningkatkan profesionalisme keperawatan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan seiring kemajuan IPTEK yang terintegrasi dengan perilaku yang  baik. 6.  Bekerja-sama dengan bidang keperawatan dalam merencanakan program untuk mengatur kewenangan profesi tenaga keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan sejalan dengan rencana strategi RS. 7.  Memberi rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan profesi bagi tenaga keperawatan yang akan melakukan tindakan asuhan keperawatan. 8.  Mengkoordinir kegiatan-kegiatan tenaga keperawatan, menyampaikan laporan kegiatan Komite Keperawatan secara berkala (setahun sekali) kepada seluruh tenaga keperawatan RS. G.  Struktur organisasi komite keperawatan komunitas 1.  Ketua Komite Tujuan : Memberi kepemimpinan dan arah kepada sub komite Lingkup tugas :

 

a.  Mereview berbagai isu yang disajikan dan merujuk ke sub komite yang sesuai.  b.  Menjaga dan merekomendasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan. c.  Memberi bimbingan dan dukungan kepada sub komite. d.  Memfasilitasi proses penetapan tujuan tahunan sub komite e.  Mereview jadwal operasional tahunan 2.  Sub Komite Praktek Keperawatan Tujuan : Menetapkan, mengimplementasikan dan menjaga standar praktek klinik keperawatan tertinggi, konsisten dengan standar profesional yang ditetapkan dan  

atau yang berkembang dan yang dipersaratkan lembaga pengatur. Lingkup tugas : a.  Menetapkan lingkup praktek dari perawat profesional dan vokasional :  peran dan tanggung jawab staf penunjang asuhan, dan kompetensi umum dan khusus.  b.  Menyusun dan memperbaiki uraian tugas dari staf klinik. c.  Berpartisipasi dalam tim kredensial dari para pelaksana praktek yang ditetapkan. d.  Mereview, menyetujui, dan memperbaiki standar asuhan klinik dibidang dimana asuhan keperawatan diberikan. e.  Menyusun format evaluasi dan review sejawat untuk semua perawat klinik. f.  Menggunakan temuan-temuan riset keperawatan kedalam praktek klinik  bila cocok. g.  Menyusun dan merevisi sistem dokumentasi keperawatan 3.  Sub Komite Pengembangan Profesi Tujuan : Menetapkan, mengimplementasikan, dan menjaga standar kependidikan yang meningkatkan pertumbuhan keprofesian dan kompetensi klinik tanpa henti. Lingkup tugas : a.  Menetapkan dan mengevaluasi kebutuhan pendidikan keperawatan dan menetapkan proses-proses untuk memenuhi kebutuhan kependidikan staf  bersamaan dengan pengembangan staf.

 

 b.  Meningkatkan

akontabilitas

 pendidikanyang

individual

diwajibkan

para

dan

perawat

memfasilitasi

untuk proses

kredensial/sertifikasii ulang. kredensial/sertifikas c.  Menetapkan peran dan tanggung jawab preseptor. d.  Memelihara

lingkungan

yang

kondusif

untuk

peningkatan

dan

 pemanfaatan riset keperawatan. e.  Berpartisipasi dalam program rekruitmen, pengakuan, dan retensi melalui kolaborasi dengan bagian SDM/HRD 4.  Sub Komite Mutu Keperawatan Tujuan : Memantau ketepatan dan efektifitas asuhan yang diberikan oleh staf keperawatan sekaligus mengkaji dan memastikan kepatuhan dengan standar dan  praktek yang ditetapkan. Lingkup tugas : a.  Menyusun, merevisi keperawatan

dan

menyetujui

rencana

peningkatan

mutu

 b.  Mengintegrasikan peningkatan mutu keperawatan dengan rencana RS. c.  Memantau dan memastikan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. d.  Memastikan kepatuhan terhadap jadwal pelaporan untuk perbaikan kinerja komite. e.  Mensahkan dan memantau rencana peningkatan mutu unit. H.  Susunan organisasi komite keperawatan komunitas Komite keperawatan a.  Terdiri dari ketua, wakil dan sekretaris dan anggota.  b.  Ketua dipilih anggota dari 3 (tiga) calon ketua. c.  Dipilih setiap 3 tahun dan ditetapkan dengan SK direksi. d.  Anggota dipilih dari perwakilan bidang keahlian dan kelompok tenaga keperawatan, misalnya medikal bedah, anak, kritikal dan kelompok Perawat Klinik, peer manager dll. e.  Komite Keperawatan mempunyai sub komite I.  Persiapan pembentukan komite keperawatan komunitas

 

1.  Membentuk panitia persiapan 2.  Pengarahan bagi panitia persiapan 3.  Bedah buku, belajar dari komite RS lain. 4.  Menyusun program kerja : tujuan, sasaran, susunan organisasi, tata kerja, jadwal  pertemuan, mekanisme laporan, masa kerja komite. 5.  Presentasi pada pimpinan daerah/dewan pendiri dan direksi RS. 6.  Sosialisasi. 7.  Pembentukan dan pengesahan komite. 8.  Implementasi kerja komite 9.  Evaluasi J.  Perbedaan pembentukan komite keperawatan komunitas dan bidang keperawatan Komite mempunyai peran yang sangat besar dalam membantu direksi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hubungan Komite dengan Direktur/Bidang keperawatan bukan hubungan atasan-bawahan, melainkan hubungan kerjasama, koordinasi, kemitraan, dan saling menguatkan. Komite Keperawatan dapat menjadi : 1.  Media

utama

untuk

mengakomodasi

dan

memfasilitasi

berkembangnya

 profesional 2.  keperawatan yang dapat mempertahankan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan. 3.  Menjadi mitra direktur/bidang keperawatan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan bidang keperawatan. 4.  Membantu fungsi-fungsi manajemen dan menyelesaikan persoalan operasional. 5.  Memberi penasehatan terkait aspek profesi keperawatan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF