Klasifikasi Virus
May 24, 2018 | Author: Chafiroet Elek | Category: N/A
Short Description
tentang virus...
Description
MAKALAH LO 2 SKENARIO 2 KLASIFIKASI VIRUS
“
”
TUTORIAL 7
Oleh : 1. SYAFIRA DWI ASTUTI
161610101075
2. ISFANIA HARMINTASWA
161610101077
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2017
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus dianggap benda
mati karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus. Virus merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri (Kusnadi dkk, 2012). Secara umum virus merupakan partikel yng tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) (Kusnadi dkk, 2012). Klasifikasi adalah proses pengaturan hewan atau tumbuh-tumbuhan ke dalam takson tertentu brdasarkan persamaan dan perbedaan. Hasil proses pengaturan ini ialah suatu sistim klasifikasi, yang sengaja diciptakan untuk menyatakan hubungan kekerabatan jenis-jenis makhluk hidup satu sama lainnya. Menurut Rideng (1989) bahwa semua klasifikasi bertujuan agar kita mengingat sedikit mungkin, tetapi dalam ingatan tersebut mengandung informasi sebanyak-banyaknya. Dengan mengelompokkan jenis-jenis tumbuhan dalam suatu takson makaciri-ciri masing-masing individu akan tercermin dalam deskripsi takson tersebut (Rideng, 1989). Virus dapat diklasifikasikan ke beberapa jenis baik menurut pendapat Lwoff, dkk (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) ataupun pendapat Jawetz, dkk (1992) dalam Darkuni (2001) . Berikut akan dijelaskan klasifikasi virus .
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui dan mengerti Klasifikasi Virus
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Viruss
Menurut Lwoff, dkk (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) dalam klasifikasi virus digunakan kriteria sebagai berikut: 1. Jenis asam nukleat. 2. Simetri kapsid. 3. Ada-tidaknya selubung. 4. Banyaknya kapsomer untuk virus ikosahedral. 5. Diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal. Sedangkan menurut Jawetz, dkk (1992) dalam Darkuni (2001) sifat dasar yang digunakan dalam klasifikasi virus adalah : 1. Jenis asam nukleat. 2. Ukuran dan morfologi, termasuk tipe simetris, jumlah kapsomer dan dan adanya selaput (envelope). 3. Adanya enzim-enzim spesifik terutama polimerase RNA dan DNA yang penting dalam proses replikasi gen, dan neurominidase yang penting untuk pelepasan partikel virus tertentu (misal influenza) dari sel-sel yang membentuknya. 4. Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik, terutama eter. 5. Sifat-sifat imunologik. 6. Cara-cara penyebaran alamiah. 7. Patologi. 8. Gejala-gejala yang ditimbulkannya
Berikut uraian Beberapa Klasifikasi Virus
Gambar 2.1 Sumber : Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The Benjamin / Commings Publishing Company
Berdasarkan asam nukleat, virus terdiri dari:
1. Deoksiribosavirus, virus dengan DNA. Contoh: bakteriofage, measles virus, adenovirus, hepatitis B, herpesvirus, poxvirus, papillomavirus, parvovirus. 2. Ribovirus, virus dengan RNA. Contoh: TMV, HIV, SASR virus, rabiesvirus, poliovirus, hepatitis C, rubella virus, H5N1 virus, dan virus pada manusia lainnya (Darkuni, 2001). Klasifikasi berdasarkan asam nukleat menurut Baltimore:
1. ssDNA ( single-stranded DNA) yaitu, virus dengan DNA berpilin tunggal. Contoh: adenovirus, herpesvirus.
2. dsDNA (double-stranded DNA) yaitu, virus dengan DNA berpilin ganda. Contoh: parvovirus. 3. dsRNA (double-stranded RNA) yaitu, virus dengan RNA berpilin ganda. Contoh: reovirus. 4. ssRNA- ( single-stranded RNA) yaitu, virus dengan RNA berpilin tunggal yang membentuk mRNA menggunakan enzim RNA polimerase. Contoh: H5N1 virus, rabies virus. 5. ssRNA+ ( single-stranded RNA
+)
yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang
RNAnya dapat langsung menjadi mRNA. 6. ssRNA-RT atau dsRNA-RT ( RNA-reverse transcriptase) yaitu, virus dengan RNA berpilin tunggal atau ganda yang membentuk mRNA dengan mengubah RNA menjadi DNA dengan enzim transkripsi balik, lalu dibentuk mRNA. Contoh: HIV (ssRNA-RT), hepatitis B virus (dsRNA-RT).
Gambar 2.2 Sumber : Wing Ho Man, Wouter A.A. de Steenhuijsen Piters & Debby Bogaer. 2015. Nature Reviews Microbiology.
Berdasarkan Bentuk Dasarnya , Virus dibedakan menjadi:
1. Virus bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus. 2. Virus bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misalnya virus influenza, TMV. 3. Virus bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat (Darkuni, 2001). Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus dibedakan menjadi:
1. Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus 2. Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus 3. Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus 4. Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus 5. Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus(Syahrurachman, dkk, 1994).
Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus :
Gambar 2.3 Sumber : Wing Ho Man, Wouter A.A. de Steenhuijsen Piters & Debby Bogaer. 2015. Nature Reviews Microbiology. 1. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.Membran terdiri dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein).Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama tama berinteraksi. Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus. 2. Virus yang tidak memiliki selubung Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus (Syahrurachman, dkk, 1994). Berdasarkan habitat (sel hospes), virus terdiri dari:
1. Virus prokariotik (bakteri) contoh: bakteriofage. 2. Virus eukariotik (protista dan fungi) contoh: mycovirus. 3. Virus tumbuhan contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic virus), CiLV (citrus leprosis virus. 4. Virus hewan contoh: HIV, measles, influenza, rabies, dll (Kusnadi dkk, 2012).
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Virus dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus. Virus merupakan partikel yng tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA). Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu Jenis asam nukleat; simetri kapsid; ada tidaknya selubung; banyaknya kapsomer untuk virus ikosahedral; dan diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal. Selain itu virus dapat diklasifikasikan berdasarkan asam nukleat secara umum dan menurut Baltimore, berdasarkan bentuk dasarnya; berdasarkan jumlah kapsomernya, berdasarkan punya tidaknya selubung virus; dan berdasarkan habitat (sel hospes).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The Benjamin / Commings Publishing Company Carter, JB.; Saunders, VA. 2007. Virology: Principles and Application. England: John Wiley & Sons Ltd., ISBN 978-0-470-02386-0 Darkuni, Noviar. 2001. Mikrobiologi(Bakteriologi, Virologi dan Mikologi). Malang: UM Press. Kusnadi dkk. 2012. Buku Teks Mikrobiologi FMIPA UPI. [dikutip 3 Mei 2017]. Dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031 KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA%2CKUSNADI_dkk/Kelas_X/bab_ virus.pdf Rideng, I Made.1989. Taksonomi Tumbuhan Biji. Jakarta : Dekdikbud. Syahrurachman,
et al., 1994.
Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Staf Pengajar Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara Wing Ho Man, Wouter A.A. de Steenhuijsen Piters & Debby Bogaer. 2015. Nature Reviews Microbiology.
Journal
Metrics.
(dikutip
http://www.nature.com/nrmicro/index.html
9
Mei
2017).
Dari
:
View more...
Comments