KISTA

October 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download KISTA...

Description

 

KISTA

I. PENDAHULUAN

Kista merupakan benjolan yang tumbuh di jaringan normal. Kondisi seperti ini termasuk abnormal. Tidak seharusnya dalam jaringan itu terdapat benjolan. Kista  berisi cairan seperti minyak yang diselaputi lapisan. Penyebabnya sampai sekarang  belum diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan akibat benturan sehingga tumbuh lapisan di tempat benturan. Ada pula yang menyebutkan sebagai awal dari suatu  penyakit kanker. Kista yang tumbuh pada indung telur bila telah diangkat masih memungkinkan seseorang mempunyai keturunan, asalkan indung telurnya tidak ikut diangkat. Untuk  kasus kas us ini, ini, perlu perlu ditany ditanyaka akan n pada pada dokter dokter spesial spesialis. is. Bila Bila kedua kedua indung indung telur ikut ikut diangkat diang kat maka kemungkinan kemungkinan mempunyai mempunyai keturunan keturunan akan hilang karena tidak ada yang yang memp mempro rodu duks ksii telu telurr lagi lagi.. Teta Tetapi pi bila bila ha hany nyaa sa satu tu ya yang ng di dian angk gkat at maka maka kemungkinan memperoleh keturunan tetap ada. Pasca pengangkatan kista indung telur, kemungkinan kambuh bisa saja terjadi. Ini tergant tergantung ung kepada kepada let letak ak terjadi terjadinya nya kista kista tersebu tersebut. t. Apabil Apabila, a, kista kista indung indung telur  telur   berpotensi dapat berubah menjadi tumor ganas. Salah satu cara yang selama ini dilakukan di dunia medis adalah melalui operasi.

II. EPIDEMIOLOGI KISTA HATI

1. Ki Kist staa hati hati ko kong ngen enit ital al Kista hati kongenital dapat terjadi bersama kista kongenital pada organ tubuh lai lain. n. Misalny Misalnyaa fibrop fibropoli olikis kistik tik hati, hati, suatu suatu kelain kelainan an famili familial, al, pada pada seoran seorang g individu dapat muncul beberapa kelainan. Penyakit polikistik ginjal dewasa mungki mun gkin n diakib diakibatka atkan n oleh oleh kelain kelainan an pertum pertumbuh buhan an yang yang sama sama dan sering sering dijumpai bersama-sama. Sekitar 15-17% pasien kista ginjal mempunyai kista hati, dan sebaliknya 45-50% pasien kista hati disertai kista ginjal. Frekuensi kejadian meningkat sesuai pertambahan usia pada mereka yang mempunyai ginj ginjal al po polik likist istik ik.. Hany Hanyaa 11 11% % pa pasi sien en gi ginj njal al po poli liki kisti stik k us usia ia 22-2 22-29 9 ta tahu hun n mempunyai kista hati dibandingkan 77% pada pasien diatas 60 tahun.

 

2. Kist Kistaa hat hatii d did idap apat at Kista didapat lebih sering pada pria dan diagnosis umum ditegakkan antara usia 40 dan 50 tahun. Kista traumatik jarang dijumpai pada hati, oleh karena hati terlindungi lengkung iga. Hampir ¾ kista hati karena tumor terjadi pada wanita di atas 40 tahun.

III. ETIOLOGI

Penyebab kista hati dapat digolongkan, yaitu: a. kela kelain inan an kon konge geni nita tall  b. kelainan didapat Kista hati kongenital diakibatkan kegagalan pembentukan sistem duktus intra hepatik. Kegagalan involusi duktus biliaris yang terbentuk berlebihan mengakibatkan terbentuknya kista hati. Kista hati soliter juga dapat berasal dari kelainan kongenital dan didapat. Kista hati didapat terjadi karena trauma, infeksi dan neoplasia. Kista hidatidosa disebabkan Echinococcus disebabkan Echinococcus vogeli berupa kista hati soliter dan polikistik. IV. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI

1. Kist Kistaa kon konge geni nita tall Kegagalan Involusi  Ductal plate terbentuk pada gestasi berumur 9 minggu. Penggandaan ductal   plate dan pembentukan lumen yang lebih besar terjadi pada tempat tertentu. Struktur tubular ini bergabung dengan jaringan penyangga di sekitar vena  porta dan selanjutnya menjadi duktus biliaris. Selama perkembangan fetus lebih banyak terbentuk duktus biliaris dari yang dibutuhkan. Kelebihan duktus ini biasanya mengalami inovulasi atau resorpsi. Duktus yang gagal mengalami inovulasi akan menjadi kista. Pada beberapa individu kista ini bertambah besar  sesuai perkembangan waktu, sehingga mengakibatkan terbentuknya penyakit  polikistik dewasa yang akan menimbulkan gejala pada usia dekade ke-4 dan ke-5. Kista yang terbentuk akibat dilatasi bertahap kompleks Von Meyenberg ini mempunyai ukuran bervariasi mulai kurang dari 1cm sampai lebih dari 10 cm. Kista dengan ukuran lebih dari 10 cm dapat juga terjadi pada polikistik  dewasa.

 

 Malformasi Ductal Plate Beberapa penyakit kista hati terjadi akibat malformasi ducta ductall plate, plate, bukan karena kar ena kegaga kegagalan lan involu involusi. si. Dilata Dilatasi si segmen segmental tal saluran saluran empedu empedu mungki mungkin n diseb disebab abka kan n

ke keti tida daks kseim eimba bang ngan an

da dan n

ke keti tida dakh khar armo moni nisan san

pe pertu rtumb mbuh uhan an

 berlebihan dari epitel bilier dan jaringan ikat penyangga. 2. Kista ista did idap apat at Penyak Pen yakit it kista kista didapa didapatt terjad terjadii karena karena adanya adanya proses proses inflam inflamasi, asi, trauma trauma dan neoplasia. Kista hati akibat tumor kebanyakan tumor metastatik. Setiap tumor  metastatik dapat mengalami nekrosis sentral atau degenerasi kistik dan secara radiografi mirip tumor kistik.

V. KLASIFIKASI

Pada umumnya penyakit kista hati sesuai dengan etiologinya digolongkan atas: a. Kela Kelain inan an ko kong ngen enit ital: al: mikr mikroh oham amart artom oma, a, fibro fibrosi siss ha hati ti ko kong ngen enit ital, al, pe peny nyak akit it  polikistik infatil dan dewasa, penyakit caroli, kista koledokus, kista soliter.  b. Kelainan didapat: inflamasi, trauma, neoplasma (benigna, maligna dan metastatis)

VI. MANIFESTASI KLINIS

1. Peny Penyak akit it fibro fibropo poli liki kisti stik  k   Mikrohamartoma Pasien dengan penyakit ini biasanya tidak ada keluhan dan tanpa kelainan laboratorium rutin. Kista hamartoma mesenkim hati yang sangat besar dapat disertai keluhan pembesaran perut.  Fibrosis hati kongenital  Bias Biasan anya ya munc muncul ul pada pada anak anak yang yang su suda dah h cu cuku kup p be besa sarr de deng ngan an ge geja jala la hepatomegali, hipertensi portal dan varises esophagus, namun faal hati normal.  Penyakit hati polikistik  Penyakit hati kistik sering merupakan manifestasi penyakit ginjal polikistik  yaitu suatu kelainan autosomal dominant. Penyakit hati polikistik yang paling  berat dijumpai pada bayi baru lahir mati.

 

 Penyakit caroli Adan Ad anya ya lesi lesi ak akta tasi siss (p (pel eleb ebara aran) n) salur saluran an empe empedu du da dapa patt meng mengak akib ibat atka kan n terjadinya kolangitis berulang, kolelitiasis atau terbentuknya abses.  Kista hati soliter  Tida Tidak k

berh berhub ubun unga gan n

deng dengan an kela kelain inan an ki kist stik ik or orga gan n

la lain in..

Keba Kebany nyak akan an

asimtomatik dan diketemuka asimtomatik diketemukan n secara kebetulan kebetulan saat pemeriksaan pemeriksaan radiologi atau ata u saat operasi operasi.. Hanya Hanya beberap beberapaa kasus kasus dilapo dilaporka rkan n pada pada anak-an anak-anak. ak. Satu Satu ka kasu suss dila dilapo pork rkan an pa pada da ba bayi yi ba baru ru lahir lahir de deng ngan an ki kista sta ha hati ti ya yang ng be besar sar da dan n menimbulkan gejala distensi abdomen serta gagal nafas. 2. Kista ista did idap apat at  Kista traumatik  Biasanya di lobus kanan hati dan disertai keluhan. Keluhan mencakup nyeri  perut dan distensi, yang dapat dirasakan segera setelah trauma berat pada abdomen. Kista traumatik biasanya sekunder akibat perdarahan intra hepatik  dan mengandung darah serta empedu.  Kista hati akibat tumor  Kista Kis ta hati hati akibat akibat tumor tumor seperti seperti denoma denoma dan kista kista denoka denokarsin rsinoma oma adalah adalah keganasan hati yang jarang. Keluhan sama dengan keluhan kista nonmaligna,  berupa nyeri kuadran kanan atas, perasaan penuh di perut, kadang-kadang dapat apat

tera teraba ba

mas assa sa

atau atau

hep epet etom omeg egal ali. i.

Kist Kistaa

ha hati ti

mal alig ign na

dap apat at

mengakibatkan gejala ikterus abstruktif.  Kista hati akibat infeksi Pada kista hati polikistik hidatidosa, manifestasi klinis utama adalah nyeri abdomen, hepatomegali, abdomen, hepatomegali, ikterus, ikterus, penurunan penurunan berat badan, badan, anemia, anemia, demam, demam, hemoptisis, teraba massa di abdomen, serta gejala hipertensi porta.

VII. PENGOBATAN 1. Penyakit kista hati kongenital

Penyakit fibropolikistik   Mikrohamartoma Biasanya tidak diperlukan pengobatan pada pasien semacam ini, kecuali berhubungan dengan penyakit lain. Namun dilaporkan suatu kasus kista hamartoma mesenkim hati  pada gadis usia 21 tahun, sesuai hasil pemeriksaan histologis, memerlukan tindakan  pembedahan karena kistanya sangat besar.

 

 Fibrosis hati kongenital  Untuk Un tuk mengat mengatasi asi perdar perdaraha ahan n varise varisess tindak tindakan an sklero sklerotera terapi pi sering sering efekti efektif. f. Bila Bila  perdarahan varises berulang dapat juga dipertimbangkan operasi pintas portocaval, mengingat faal hati pada pasien semacam ini adalah normal.

 Penyakit hati polikistik  Tipe anak-anak  Pengobatan tergantung usia pasien. Kelainan pada masa neonatal kebanyakan  pada ginjal sehingga pasien perlu pengobatan untuk hipertensi yang berat, payah  jantung kongestif, dan gagal ginjal progresif. Sering diperlukan dialisis atau transplantasi ginjal. Pada tipe juvenilis kelainan terutama pada hati dan hipertensi  portal. Pengobatan mencakup operasi pintas portosistemik atau transplantasi hati. Tipe dewasa Pengobatan terutama bila disertai keluhan berat. Pengobatan terhadap kista yang tidak mengandung empedu terdapat beberapa pilihan. Apabila hanya beberapa kista dijumpai sebagai penyebab atau terdapat kista yang cukup besar menyumbat saluran empedu, maka dapat dikerjakan tindakan aspirasi cairan kista dengan tuntutan ultrasonografi, atau tomografi komputer. Tapi cairan di dalam kista sering terkumpul kembali. Kegagalan terapi aspirasi dilaporkan 100%. Alkohol absolute atau etanol 95% dapat dipakai sebagai sklerosan yang disuntikan ke dalam kista setelah tindakan aspirasi cairan baik perkutan, atau melalui kateter paso-billier. Beberapa tindakan  pembedahan merupakan alternatif terapi. Eksisi parsial dilaporkan dengan angka kegagalan 61%, sedangkan dengan eksisi total kegagalan 0%. Eksisi parsial hanya dapat mengatasi keluhan pada 43% pasien penyakit hati polikistik. 2. Penyakit Kista Hati Didapat

 Kista Hati Traumatik  Pengobatan kista hati traumatik dilakukan dengan drainase.

 Kista Hati Akibat Tumor (tumor (tumor kistik hati) Pengobatan dengan eksisi pembedahan, oleh karena kista denoma jarang mengalami kekambuhan. Tindakan pembedahan juga dilakukan pada kista hati metastasis tumor  karsinoid. Serta tumor ganas karsinokarsoma yang bersal dari kista hati non parasit.

 

 Kista hati akibat infeksi Pengobatan dilakukan dengan pembedahan yaitu evakuasi, enukleasi, perikistektomi atau ata u hepate hepatekto ktomi. mi. Pengo Pengobat batan an lai lain n tanpa tanpa operasi operasi dilaku dilakukan kan dengan dengan papilo papilotom tomii endoskopik, ekstraksi dan drainase kista pada kasus kista hati, hati echinococcus yang menyebabkan ikterus obstruktif.

3. Pengobatan Komplikasi

Kista yang mengalami ruptur biasanya memerlukan tindakan pembedahan. Namun dilaporkan satu kasus kista hati non-parasit yang mengalami ruptur spontan tanpa harus har us menjal menjalani ani tindak tindakan an pembed pembedaha ahan. n. Dengan Dengan terapi terapi konserv konservatif atif pasien pasien dapat dapat disembuhkan tanpa ada komplikasi komplikasi peritonitis. Kista yang terinfeksi perlu di drainase dengan tuntunan CT scan atau ultrasonografi ultras onografi dan antibiotik.

VIII. PROGNOSIS

Prognosis fibrosis hati congenital pada anak-anak biasanya ditentukan ditentukan oleh beratnya kelainan kelain an pada ginjal. Dengan adanya kemajuan dialysis dan transplantsi transplantsi ginjal maka  pasien dapat bertahn lebih lama. Komplikasi hati sebagai penyebab kematian tidak  lebih dari 100%. Suatu kista hamartoma mesenkim hati yang sangat besar dilaporkan  pada seorang wanita usia 21 tahun dan setelah operasi hemihepatektomi kanan tetap tanpa keluhan sampai 4,5 tahun.

KISTA PADA ALAT GENITAL 1. kista vu vulva

a. kista kista ik iklu lusi si ep epid ider ermi miss terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomi atau robekan, dimana dim ana suatu suatu segmen segmen epitel epitel terpen terpendam dam dan kemuad kemuadian ian menjad menjadii kista. kista. Kista Kista ini terdapat dibawah epitel vulva maupun vagina berwarna kekuning-kuningan atau abuabu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairan kental. Umumnya kista ini tidak menimbulakn menimbulakn keluhan.  b. kista sisa jaringan embrio kista gartner  kisata kis ata ini diangg dianggap ap berasal berasal dari dari saluran saluran mesone mesonerfr rfridi idikus kus Wolffi Wolffi.. Terdap Terdapat at pada pada dinding dindin g laterallateral-ant antero erolate lateral ral vagina vagina sampai sampai pada pada vulva vulva dekat dekat uretra uretra dan klitor klitoris. is. Dindin Din dingny gnyaa terdiri terdiri dari dari epitel epitel torak torak atau atau kubus kubus berisi berisi cairan cairan jernih jernih tanpa tanpa musin. musin.

 

Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala janin, dengan konsistensi yang lunak.  Kista bidrokele saluran nuck  Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam saluran inguinal, kadang-kadang melanjutkan diri sampai labium mayor. Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang-kadang terdiri dari beberapa kista. Kista saluran nuck berisi cairan jernih dengan dinding selaput peritoneum. Dengan demikian kista ini harus dibesarkan dengan hernia (burut) inguinal dan varikokel yang sering terdapat pada kehamilan. c. kis ista ta kelen elenja jar  r  kista bartholini terjadi akibat radang

kista sebasea  berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium mayor, labium minor  dan mons veneris, terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah  penimbunan sebum. Kelenjar ini biasanya terletak dekat dibawah permukaan kulit  berwarna kuning keabu-abuan, dengan batas yang jelas dan konsistensi keras ukuran kecil kec il sering sering multiv multivel. el. Dindin Dindingny gnyaa berlap berlapis is epitel epitel kelenj kelenjar ar dengan dengan isi sebum sebum yang yang mengandung kista koleterol. Kista ini sering mengalami infeksi.  Kista parauretra (skene) Terjadii karena saluran kelenjar ini tertutup Terjad tertutup oleh infeksi. infeksi. Kista ini biasanya menonjol  pada dinding depan vagina, vagina, dan sering mengalami infeksi

 Kista endometriosis Walaupun jarang sekali terjadi, dapat tumbuh pada vulva atau vagina. Kista pada vulva ini umumnya hanya memerlukan pengangkatan kalau mengganggu saja. Pada kista yang mengalami infeksi dapat dilakukan insisi.

2. Kis istta Vagi Vagina na

Kista vagina berasal dari duktus Gartner atau duktus muller, bisa berukuran kecil dan dapat berukuran besar sehingga bukan saja mengganggu persetubuhan namun dapat  pula menyebabkan persalinan. Bila dijumpai dalam kehamilan, penanganannya adalah:

 



Keha Ke hami mila lan n mud mudaa

: die dieks ksti tirp rpas asii sset etel elah ah ke keha hami mila lan n 3-4 3-4 bu bula lan n



Dala Da lam m pers persal alin inan an

: jika jika kecil kecil tidak tidak mengh menghal alan angi gi turun turunny nyaa ke kepa pala la,, tida tidak  k 

mengganggu persalinan. Setelah 3 bulan pasca persalinan dilakukan ekstirpasi kista. Bila besar dan menghalang menghalangii turunnya turunnya kepala untuk mengecilkann mengecilkannya ya dilakukan aspirasi cairan tumor.

3. Kis istta Ukt Ukteerus 

Kista sisa jaringan embrional



Kista endometriosis



Folikel atau kista nabothi

4. Kis istta Ov Ovariu arium m

a. Kista ffo olikel  b. Kista korpus luteum c. Kista lutein ein d. Ki Kist staa ink inklu lusi si ge germ rmin inal al e. Kist Kistaa endo endome metr triu ium m f. Kist Kistaa Ste Stein in-L -Lev even enth thal al

 

DAFTAR PUSTAKA •

A.R. Nasution; 1996, Buku Ajar  Ilmu  Ilmu Penyakit Dalam, Dalam, Jilid I, Edisi III, FKUI, Jakarta.



Corwin J. Elisabeth; 2000, Buku Saku Patofisiologi Saku  Patofisiologi;; EGC, Jakarta, 307-309.



Sylviaa A. Price; 1995, Patofisiolo Sylvi Patofisiologi, gi,  Konsep Klinis Proses-proses Penyakit , Buku 2, Edisi IV, EGC, Jakarta, 1223-1227.



 

Mutschler, Ernst; 1991, Dinamika 1991, Dinamika Obat , Edisi V, ITB, Bandung, 214-217.

 

 

MAKALAH FARMAKOTERAPI DAN TERMINOLOGI MEDIK 

“ KISTA ”

OLEH NOVI HERLINA (06344723)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL PROGRAM PROFESI APOTEKER  ANGKATAN XIII 2007

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF