KIMIA KLINIK
October 9, 2017 | Author: AmrIzon Rama PutraCalsu | Category: N/A
Short Description
Download KIMIA KLINIK...
Description
KIMIA KLINIK Defenisi : Merupakan bagian dari ilmu patologi yang mempelajari tentang cara-cara pemeriksaan laboratorium terhadap zat-zat kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia baik secara makroskopis maupun mikroskopis dan kimiawi dari sampel (bahan)yang berasal dari tubuh manusia Penelitian tentang perubahan2 yang timbul pada penyakit dalam hal susunan kimianya dan mekanisme biokimia dalam tubuh
Tujuan Mempelajari Kimia Klinik 1. Pelajaran Tiori : - agar mahasiswa mengenal beberapa macam pemeriksaan lab. - mengetahui kapan pemeriksaan trsebut dipakai - mengetahui bahan pemeriksaan laboratirum yang digunakan serta cara penyimpanan, pengawetan, dan pengirimannya 2. Pelajaran Praktikum : agar mahasiswa dapat melakukan sendiri beberapa macam pemeriksaan labor dengan trampil dan bermanfaat dalam klinik
Latar belakang Ilmu :
Golongan kimia : o organik, o anorganik dan o biokimia Ilmu kedokteran : o Anatomi dan fisiologi o Patofisiologi o Imunologi
Pengertian Urine Larutan yang komplek yang mengandung berbagai bahan organik dan anorganik yang merupakan hasil filtrasi glomerulus ginjal yang dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kemih . Bahan organik diantaranya : ureum, kreatinin dan kreatin, asam urat Bahan anorganik yaitu : clorida, amoniak, fosfat dll
SISTEM EKSKRESI Sistem Ekskresi : adalah sistem pengeluaran dari dalam tubuh. Bahan – bahan yang dikeluarkan : CO2 , Urea, Garam, dan hasil – hasil pemecahan zat racun dalam hati. Organ – organ ekskresi : Ginjal, kulit, paru – paru, dan hati. 1. GINJAL Letak : di tubuh bagian dorsal kedua sisi tulang belakang. Jumlah : Sepasang. Bentuk : Seperti biji kacang merah Berat : 0,5 % dari berat tubuh. Jadi jika BB = 50 kg, maka beratginjal = 250 gram
Proses Pembentukan Urine Ada 3 tahap atau 3 proses pembentukan urine: 1. Filtrasi ( penyaringan ) 2. Reabsorbsi ( penyerapan kembali zat yang masih berguna ) 3. Sekresi( pembuangan zat sisa )
Filtrasi Darah mengalir melalui glomerulus dan disaring. Hasilnya Urine primer ( kandungannya glukosa dan asam amino ). Yang tersaring atau tersisa di glomerulus sel darah dan protein. Urine primer mengalir dari glomerulus ke kapsula bowman kemudian ke tubulus proksimal Reabsorpsi Dari tubulus proksimal ( saluran berkelok-kelok ) menuju ke lengkung Henle ( lengkung U ) disini terjadi reabsorbsi/penyerapan kembali air dan zat yang berguna (Glukosa, Asam amino, dan Garam Mineral) ke dalam darah. Hasilnya urine sekunder
Sekresi a. Urine sekunder mengalir ke tubulus distal. Terjadi pengeluaran zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuhsehingga terbentuk urine sesungguhnya / / urine normal b. Urine normal mengalir ke tubulus pengumpul / pelvis renalis (rongga ginjal) melalui sumsum ginjal dari pelvis menuju saluran ureter kemudian ke kandung kemih untuk selanjutnya menuju ke uretra. c. Kandungan Urine normal antara lain; air, garam, urea dan zat tertentu seperti obatobatan, dan tidak mengandung gula / protein d.
Glomerulus Ginjal
Tujuan Pemeriksaan Urine Melihat kelainan di ginjal dan saluranya Melihat kelainan di organ –organ selain ginjal, seperti hati, pankreas, kelenjar parathyroid dan saluran empedu Tes saring Menentukan infeksi saluran kemih (ISK) terutama yang berbau busuk kerna nitrit, leukosit dan bakteri Menentukan kemungkinan gangguan metabolisme misal DM dan kehamilan
Bahan (sampel)pemeriksaan urine Berdasarkan waktu pengambilan o Urine pagi : adalah urine yang dikeluarkan 1 X pada pagi hari setelah bangun dari tidur. o Urine sewaktu : adalah urine yang dikeluarkan kapan saja saat akan diperiksa tanpa memperhatikan waktu/interval waktu tertentu o Urine Nuchter o Urine Post Prandial : spesimen ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan DM
Berdasarkan waktu pengambilan : Sampel ini biasanya digunakan untuk penetapan secara kuantitatif o Urine 12 jam o Urine 24 jam o Urine 3 gelas atau 2 gelas pada laki-laki
Berdasarkan cara pengambilan Diantaranya adalah sbb : o Midstream urine spesimen diambil untuk pemeriksaan kultur/biakan urine yang dikumpulkan adalah urine yang dipancarkan 1/3 tengah o Urine kateter urine yang diambil secara dengan kateter secara aseptik untuk mendapatkan urin dari kandung kemih o Urine aspirasi suprapubik urine diambil langsung dari kandung kemih dengan melakukan punksi kandung kemih
Syarat-syarat tempat penampungan urine o o o o
Wadah harus bermulut lebar, bersih, kering, dan bertutup Wadah terbuat dari gelas atau plastik Untuk pemeriksaan bakteri wadah harus steril Pada dinding luar wadah harus ditulis label yang terdiri dari nama pasien, tanggal pengambilan, dan waktu pengambilan
Prinsip pengawetan urine : Harus bersifat bakteriostatis dan dapat mempertahankan kadar suasana asam dari urin, sehingga : o Mencegah berkembang biaknya bakteri o Menjaga kestabilan zat didalamnya o Mencegah terurainya sedimen organik
Untuk pengawetan urine : o
o
Secara fisis Untuk pemeriksaan bakteri (kultur) disimpan dalam refrigerator pada t 40 C Untuk pemeriksaan kimia Secara kimia menggunakan zat kimia tertentu, misalnya : toluen, thymol, Formalin 40%, H2SO4 (p), NaCO3, CH3COOH
Pemeriksaan Urine Rutin terdiri dari : Makroskopis Volume urine Warna dan kejernihan pH Berat jenis Bau urine Mikroskopis sedimen urine Kimia Glukosa Protein Bilirubine
Pemeriksaan urine lengkap o o o o o o
urobilinogen, urobilin, benda keton, darah samar, nitrit, leukosit dan erytrosit
Pemeriksaan urin rutin MAKROSKOPIS 1.Volume Volume urine normal orang dewasa 800-1600 ml/24 jam, tergantung dari pemasukan cairan,penguapan dsb. Volume urine siang hari biasanya 3-4 x volume urine malam hari. Peningkatan jumlah urine (Poliuri) ditemukan pada; Diabetes militus Diabetes insipidus Nefritis kronis Pada saat keadaan edema menghilang dan masa penyembuhan dari penyakit febris acuta. Pengurangan jumlah urine (Oliguri) ditemukan pada: Nefritis akut Aklompsi Diare berat Muntah-muntah hebat Terlalu banyak keluar keringat Dekompensasi cordis Anuri (tidak terbentuk urine) Terjadi pada colops dengan tekanan darah sistolik
View more...
Comments