Kimia Klinik Laporan Lengkap
March 8, 2018 | Author: Agil Saputra | Category: N/A
Short Description
kimia klinik...
Description
4.
Pemeriksaan Glukosa
Metode GOD-PAD Prinsip Metode Glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatik dengan adanya oksidasi glukosa. Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dalam katalisis peroksidase dengan fenol dan 4-aminophenazone warna merah-violet quinoneimine sebagai indikator. Prinsip Reaksi Glukosa +
O2
+
H2
O
Glukonic acid +
H 2 O2
2
H 2 O2
+ 4-aminophhenazone + phenol
quinoneimine + 4
H 2 O2
RGT
enzimatik reagent Buffer posfat (pH 7.5)
100 mmol/I
4-Aminophenazone
0,25mmol/I
Fenol
0,75mmol/I
Oksidase glukosa
.15 KU/I
Peroksida
.15 KU/I
Mutarotase
.2.0 KU/I
Natrium azide
0.095
Stabilizers STD
standar Glukosa
100 mg/I
Persiapan Reagen RGT dan STD siap untuk digunakan Stabilitas Reagen Reagen tetap stabil setelah dibuka sampai dengan tanggal kadaluarsa. Bila disimpan pada suhu 2-8 ℃ . Hindari kontaminasi. Pada suhu 15..25 ℃
rgt
stabil selama 2 minggu Spesimen Serum, Plasma . Glukosa stabil selama 24 jam pada suhu 2-8 ℃ dalam waktu 30 menit. Setelah diperiksa. Pemeriksaan Panjang gelombang
:
Hg 546 nm
Ceelah optik
:
1 cm
. Pada serum atau plasma
Suhu
:
20…25 ℃ atau 37 ℃
Pengukuran
:
terhadap blanko reagen hanya satu blanko
reagen digunakan untuk satu kali seri pemeriksaan.
Skema pemipetan Pipet kedalam tabung Makro serum STD RGT
Reagen blanko 2000 ml
Standar 20 ml 2000 ml
Sampel 20 ml 2000 ml
Mikro serum STD RGT
Reagen blanko 1000 ml
Standar 10 ml 1000 ml
Sampel 10 ml 1000 ml
Campur, inkubasi selama 10 menit, pada suhu 20-25
℃
atau 5 menit pada
suhu 37 ℃ . Absorben standar dan sampel terhadap blanko reagen dalam waktu 60 menit. Perhitungan
C=
|Sp| |St| X C. St (100 mg/dl)
C=
|Sp| |St| X C. St (5,55 mmol/L)
Linearitas
Tes linear glukosa pada konsentrasi glukosa 400mg / dl atau 22,2 mmol / I. encerkan sampel 1 + 2 dengan aquadest. konsentrasi sample diatas batas limit kalikan dengan 3.
Nilai Normal Serum, plasma
5.
: 75-115 mg/dl atau 4.2 – 6.4
PEMERIKSAAN UREA
Metode Enzymatic kolorimetri dengan modifikasi berthelot Prinsip Urea dihidrolisis dengan adanya air dan urease untuk menghasilkan amonia dan karbon dioksida. Dengan modifikasi Berthelot ion amonium direaksikan dengan hipoklorit dan salisilat untuk yang berwarna hijau. Peningkatan absorbansi pada panjang gelombang 546 nm atau 578 nm sebanding dengan kadar urea dalam sampel. Komposisi Reagen RGT1 Reagen 1 Fosfat buffer (pH 7.0) Natrium salisilat
120 mmol/l 60 mmol/l
Natrium nitroprusside
5 mmol/l
EDTA
1 mmol/l
RGT2 Reagen 2
Fosfat buffer (pH < 13)
120 mmol/l
Hipoklorit
0.6 g/l cl
Iritasi mata dan kulit. jauhkan dari jangkauan anak-anak. setelah kontak dengan mata, bilas dengan air dan berkonsultasi dengan dokter. ENZ
Enzym Urease
> 500 KU/l
STD Standar Urea
80 mg/dl atau 13.3 mmol/l
Setara dengan BUN
37.28 mg/dl atau 6.2 mmol/dl
Natrium azida
0.095 %
Persiapan Reagen RGT2 dan STD siap pakai. Enzim reagen 1a campuran dari isi botol ENZ dengan botol RGT1: Contoh:
1 ml ENZ
+
100 ml RGT1
atau 1000 μl ENZ
+
100.000 μl RGT1
100 μl ENZ
+
10.000 μl RGT1
10 μl ENZ
+
1000 μl RGT1
Stabilitas Reagen Reagen stabil sampai pada masa expayer dengan penyimpan pada suhu 2...8oC. RGT1, RGT2, dan ENZ stabil setelah dibuka selama 6 minggu pada 2...8oC atau 2 minggu di 15...25oC. STD stabil sampai pada masa expayer. Enzim reagen 1a stabil setelah dibuka selama 4 minggu pada suhu 2...8oC atau 2 minggu di 15...25oC. Hindari kontaminasi setelah dibuka. Spesimen
Serum, plasma, plasma heparin, dan urin. Urin encer 1 + 100 dengan aqua bidest.. Jangan menggunakan serum lipemic. Serum atau plasma dapat disimpan sampai 3 hari pada suhu 4oC, untuk waktu yang lama mereka harus terus dibekukan pada suhu -20oC.
Pemeriksaan Panjang gelombang
:
Hg 578 nm,
Celah optic
:
1 cm
Suhu
:
20-25oC atau 37 oC
Pengukuran
:
Terhadap blanko reagen. Hanya menggunakan satu
blanko reagen untuk satu seri pemeriksaan. Skema Pemipetan Pipet ke dalam tabung reaksi Blanko
Standar
Sampel
Serum
---
---
10 μl
Standar
---
10 μl
---
Enzim reagen 1a
1000 μl
1000 μl
1000 μl
Campur dan inkubasi selama 5 menit. pada 20-250C atau selama 3 menit pada 370C RGT2
1000 μl
1000 μl
1000 μl
Campur, inkubasi selama 10 menit. pada 20-250C atau 5 menit. di 370C. Mengukur absorbansi sampel dan STD terhadap reagen blanko dalam waktu 60 menit.
Perhitungan Urea Dan Konsentrasi BUN C=
Asampel × faktor ASTD
Faktor Konversi Untuk BUN, Urea C (BUN) = 0.466 × C (urea) C (Urea) = 2.14 × C (BUN)
Karakteristik Kinerja Linearitas serum/plasma :
sampai 400 mg/dl atau 6.66 mmol/l (urea)
Urin
sampai 400 g/l atau 6600 mmol/l (urea)
:
Sampel dengan pengenceran tertinggi harus diencerkan 1 + 1 dengan aqua bidest. Hasil kalikan dengan 2. Nilai Normal Serum (urea) :
10 – 50 mg/dl atau
1.7 – 8.3 mmol/l
Urin (urea)
20 – 35 g/l
333 – 583 mmol/24 h
7.
:
atau
PEMERIKSAAN ASAM URAT
Metode PAP Tes enzim koorimetri asam urat dengan factor pembersih lemak Prinsip Metode Penentuan asam urat oleh reaksi dari uricase bereaksi dengan H2O2 bereaksi di bawah katalis peroksidase dengan 3,5 dikloro – 2 hidroxy benzene-sulfat (DCHBS) dan 4 aminopherazone (PAP) untuk memberikan warnah merah-pink dengan pewarna quinoneimine sebagai indikator. Prinsip Reaksi
Asam urat + O2 + 2 H2O uricase allantion + CO2 + H2O2
2 H2O2 + DCHBS + PAP peroksidase quinoneimine + HCL + 4H2O
Komposisi Reagen RGT : 4 x 30 ml atau 4 x100 reagen enzim Phosphate buffer
50 mmol/liter
4 aminophenazone
0,3 mmol/liter
DCHBS
4 mmol/liter
Uricase
200 u/liter
Peroxidase
1000 u/liter
STD : 3 ml standar
Asam urat
8 mg/liter atau 476 mmol/liter
Sodium azide
0,095 %
Persiapan Reagen RGT dan STD siap untuk digunakan. Stabilitas Reagen
Reagen stabil bahkan setelah dibuka sampai tanggal kadaluarsa dinyatakan bila disimpan pada suhu 2-80C. Kontaminasi reagen harus benar-benar dihindari. Disimpan pada suhu 15-25oC. RGT stabil selama 2 minggu. Spesimen Serum, plasma EDTA, plasma heparin, urine Encerkan urine 1:10 dengan aqua bidest. Catatan : specimen lofomic biasanya menghasilkan kekeruhan campuran reagen yang mengarah kehasil palsu melalui faktor pembersih lemak tersebut akan menghasilkan kekeruhan yang disebabkan oleh kekeruhan lipemik.
Pemeriksaan Panjang gelombang
: Hg 546 nm
Celah optic
: 1 cm
Suhu
: 20-25oC atau 37oC
Pengukuran
: terhadap reagen kosong per seri yang diperlukan.
Skema Pemipetan
Blanko Standar Sampel Serum 20ul Standar 20ul RGT 1000ul 1000ul 1000ul Campurkan, inkubasi 10 menit dengan suhu 20-25oC, dan 5 menit dengan suhu 37oC. Baca absorben sampel dan standar terhadap blanko reagen dengan panjang gelomabng 546 nm. Perhitungan Kalkulasi dari konsentrasi asam urat, serum, plasma.
C : Abs Sampel x C.Standar (8 mg/dl) Abs standar C: Abs sampel x C. standar (476 Mmol/liter)
Urin C : Abs sampel x C. Standar (88 mg/dl) Abs standar C : Abs sampel x C.standar (5235 mg/Mmol/liter Abs standar Karakteristik Kinerja Linearitas: tes linearty ini sampai dengan konsentrasi asam urat 20mg/liter atau 1190 mmol/liter. Encerkan sampel sampai dengan konsentrasi yang lebih tinggi 1:1 dengan garam fisiologis (NaCl 0,9%). Nilai Rujukan Laki-laki
:
3,4-7,0 mg/liter atau 200-400 Mmol/liter
Perempuan
:
2,4-5,7 mg/liter atau 140-340 Mmol/liter
Urin
:
250-750 mg/liter atau 1,5-4,5 Mmol/24 jam
8.
Pemeriksaan Bilirubin
Metode Metode jendrassik Untuk direct (D) dan total bilirubin Uji fotometrik untuk langsung dan total bilirubin
Prinsip Metode Billirubin
bereaksi
dengan
diazotigasi
asam
sulphanilic
untuk
menghasilkan warna merah azo. Absorbansi pewarna ini 546 nm berbanding lurus dengan konsentrasi billirubin dalam sampel. Reaksi Glucuronies billirubin larut dalam air bereaksi secara langsung dengan DSA sedangkan albumin billirubin tidak langsung terkonjugasi hanya akan bereaksi dengan DSA dengan akselerator : Total bilirubin = direct + indirect billirubin Prinsip reaksi Asam sulphanilic + natrium nitric
Billirubin + DSA
DSA
direct Azobillirubin
Billirubin + DSA + Accelerator
total azobillirubin
Komposisi Reagen TB
1 X 100 ML (Total Billirubin reagent) TN DB
Asam sulphanilic Asam klorida Kafcin (Akselerator) Natrium benzoate
= 14 mmol /L = 300 mmol/L = 200 mmol/L = 420 mmol/L
1 x 9 ml (Total- Nitrit reagent ) = 390 mmol/L ,untuk menentukan total billirubin natrium nitric (
Xn
, R 22)
1 x 100 ml ( Direct billirubin reagen )
DN
Asam sulphanilic Asam klorida
= 14 mmol/L = 300 mmol/L
1 x 9 ml ( Direct-Nitrik reagen ) Untuk penentuan direct bilirubin natrium nitrit.
Persiapan Reagen dan Stabilitas Kedua reagen dan solusi nitric siap untuk digunakan stabil, bahkan setelah pembukaan, naik tanggal kadaluwarsa diberikan bila disimpan pada suhu 1525°C. Hindari kontaminasi Spesimen Serum atau plasma heparin Menghindari hemolitik dan sampel lipemic harus dilindungi dari cahaya langsung. Stabilitas : Billirubin stabil selama 3 hari bila disimpan cahaya di proteksi pada suhu 2-8°C Pemeriksaan Panjang gelombang
: 546 nm
Celah optic
: 1 cm
Suhu
: 20-25 °C
Pengukuran
: terhadap blanko sampel
Prosedur Total bilirubin Pipet ke dalam kuvet TBR
Blanko sampel 1000 µl
TNR ---Campur secara menyeruruh , inkubasi selama 5 menit
Sampel 1000 µl 1 tetes
sampel 100 µl 100 µl Campuran , inkubasi pada suhu kamar selama 10 sampai 30 menit. Mengukur absorbansi sampel terhadap metode blanko sampel ( A 546 )
1 Tetes = 40 µl
Direct bilirubin Pipet ke tabung DBR
Sampel kosong 1000 µL
Sampel 1000 µL
DNR ---1 Tetes Campuran secara menyeluruh, inkubasi sampel dalam waktu 2 menit Sampel 100 µl 100 µl Campuran , inkubasi pada suhu kamar secara tepat 5 menit . mengukur absorbansi sampel terhadap blanko sampel .
Perhitungan Menghitung konsentrasi total dan langsung bilirubin dengan menggunakan factor 13.0 konsentrasi bilirubin (mg/dl)=
A546 X 13.0 (mg/dl) x 17.1 = (µmol/L).
Konsentrasi Bilirubin total = absorbansi sampel X F (13,O mg/dl ) Bilirubin direct =absorbansi sampel X F (13.0 mg/dl ) Bilirubin indirect =
absorbansi sampel absorbansi sampel
X F (13.0 mg/dl)
Linearitas Linearitas : pengujian kadar logam adalah linear hingga 25 mg/dl. Konsentrasi bilirubin melebihi 25 mg/dl. Encerkan sampel 1:4 dengan fisiologis (0.9 %) dan ulangi pengujian tersebut. Kalikan hasilnya dengan 5.
Nilai normal
9.
Total bilirubin bayi baru lahir
(mg/dl) 5
( µmol/I) 85.5
berusia 5 hari
12
205.0
berusia 1 bulan
1.5
25.6
orang dewasa Bilirubin direct Dewasa
1.1
18.8
0.25
4.3
PEMERIKSAAN KOLESTEROL
Metode CHOD-PAP (Kolesterol Oxidase posfat Amino Penazon) Tes kolometri enzimatik untuk kolesterol dengan faktor kliring lipid Prinsip Metode Kolesterol ditentukan setelah hidrolisis enzimatik dan oksidase indikator quinoneimine terbentuk dari hidrogen peroksida dan 4 eminophenazone dengan adanya fenol dan peroksidase. Prinsip Reaksi CHE (Cholestreol esterase) Cholesterolester +
H2
O
cholesterol + fatty Acid
CHO (Cholesterol Oxidase) Cholesterol +
O2
cholestene-3-one +
H2
O2
POD (Posfat Oxidase) 2
H 2 O2
+ 4-amino
cholesterol + 4
H2
O
Phenazone + phenol Komposisi Reagen RGT
4x30 ml, 3x250 ml atau 4x100, ml reagen enzim Buffer posfat 4-aminophenazone Fenol Peroksidase Cholesterolesterase Cholesteroloxidase Natrium oxida
STD
100 mmol/l 0,3 mmol/l 5 mmol/l >5 KU/l >150 U/l >100 U/l 0,05 %
3 ml standar Cholesterol
200 mg/dl atau 5,17 mmol/l
Persiapan Reagen RGT dan STD siap untuk dipakai. Stabilitas Reagen Reagen yang stabil setelah dibuka di buka dan sampai dengan masa expayer o bahkan setelah pembukaan, disimpan pada 2- 8
C. Reagen yang telah dibuka
o akan stabil selama 2 minggu disuhu 15- 25 . Hindari kontaminasi.
Spesimen Serum, plasma heparinist, atau EDTA plasma Catatan
: serum lipemic jika menghasilkan kekeruhan dari campuran
sampel/larutan reagen yang mengarah ke hasil palsu meningkat. Tes koleterol
liquicolor menghindari peningkatan hasil ketinggian palsu melalui built-in faktor kliring lipid (LCF) . LCF membersihkan secara total kekruhan yang disebabkan oleh spesimen lipemic dapat dihindari.
Pemeriksaan Panjang gelombang
: Hg 546 nm
Celah optik
: 1 cm
Suhu
: 20... 25
Pengukuran
: dengan blanko reagen, hanya satu blanko reagen untuk 1
o
o
/ 37
C
seri pemeriksaan. Skema Pemipetan Pipet kedalam tabung reaksi Pipet ke kuvvets Sampel Standar RGT
Blanko ....... ..... 1000 ml
Standar ...... 10 ml 1000 ml
Sampel 10 ml ........ 1000 ml
Perhitungan Konsentrasi Kolesterol Dengan faktor Panjang Gelombang Hg 546 500 nm Dengan standar
C (mg / dl) 840 x A 553 x A
C (mmol/l) 21,7 x A 14,3 x A
Hanya standar yang direkomendasikan oleh manusia (tertutup dalam kit / tersedia secara terpisah, REF 10015) harus digunakan. Absorbance sampel C=
x C ( Standar 200 mg/dl) Absorbance standar
Absorbance sampel C=
x C ( Standar 5,17 mmol/l) Absorbance standar
Karakteristik Kerja Linearitas Tes linear sampai dengan konsentrasi kolesteroldari 750 mg/dl (19,3 mmol/l), sampai diencerkan dengan ketinggian konsentrasi kolesterol 1+2 dengan garam physiogical (NaCl 0,9 %) dan ulangi determnasi. Hasilnya dikalikan 3. Interpretasi Hasil (Nilai Normal) Diduga Kelebihan Peningkatan Kelebihan
10.
220 mg/dl 260 mg/dl
5,7 mmol/l 6,7 mmol/l
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
Metode Trigliserida dutentukan setelah hidrolisis enzimatik dengan lipases. Idikatornya adalah quinoneimine yang terbentuk dari hydrogen peroksida, 4-amino-antipirin dan 4-klorophenol dibawah pengaruh katalitas dari peroksidasi. Prinsip Kerja Trigliserida
lipases
Gliserol + Jaringan asam lemak
Gliserol + ATP
GK
Gliserol-3-pospat-O2
Gliserol-3-pospat + ADP GPO
H2O2 + 4-aminoantipirin
dihidroksiaton pospat + H2O2 POD
quinoneimine + HCl + H2O2 + 4-Klorophenol
Komposisi Reagen RGT
STD
15 ml; 100 ml atau 250 ml monoreagen PIPES buffer (pH 7,5)
50 mmol/l
4-klorophenol
5 mmol/l
4-aminopenazone
0,25 mmol/l
Ion magnesium
4,5 mmol/l
ATP
2 mmol/l
Lipases
≥ 1300 U/l
Peroksidase
≥ 500 U/l
Gliserol kinase
≥ 400 U/l
Gliserol-3-pospat oksidase
≥ 1500 U/l
Sodium azide
0,05%
3 ml standar Trigliserida
200 mg/dl atau 2,28 mmol/l
Persiapan Reagen dan Stabilitas RGT dan STD siap untuk digunakan. Reagen tetap stabil setelah dibuka, sampai penentuan tanggal kedaluarsa bila disimpan pada suhu 2-8°C. Pada suhu 20-25°C RGT stabil dalam waktu 4 minggu Pencemaran Yang Harus Dihindari: Melindungi dari cahaya. Spesimen Serum, Plasma heparin atau Plasma EDTA. Keseimbangan: 3 hari pada 2-8°C 4 bulan pada suhu -20°C
Catatan: Lipemic specimen biasanya menghasilkan kekeruhan dari campuran reagen dan sampel yang memimpin untuk menghasilkan hasil yang sangat baik. Pemeriksaan trigliserida diuji untuk memastikan bahwa pemeriksaan ini menghasilkan hasil yag sangat baik sampai selesai, itu dibentuk didalam Lipid Clearing Factor (LCF). LCF membersihkan total kekeruhan yang disebabkan dari spesime lipemic. Pemeriksaan Panjang gelombang
: 500 nm, Tinggi 546 nm
Garis batas pegelihatan
: 1 cm
Suhu
: 20-25°C atau 37°C
Ukuran
: Berbeda dengan reagen blanko (RB). Hanya satu reagen blanko per rankaian yang diperlukan.
Pemipetan Silahkan gunakan HUMAN standar trigliserida yang tersedia dengan syarat digunakan per kotak atau terpisah: REF 10163 Dipipet kedalam kuvet RB Sampel atau STD Sampel/STD --10 ul RTG 1000 ul 1000 ul Campur dan inkubasi 10menit pada suhu 20-25°C atau 5 menit pada suhu 37°C. Ukur absorban dari sampel (∆Asampel) dan standar (∆Astandar) berbeda dengan reagen blanko dalam 60 menit. Perhitungan Konsentrasi Trigliserida: C = 200 x
∆ A sampel ∆ A standar
[mg/dl] atau C = 2,28 x
∆ A sampel ∆ A standar
[mmol/l]
Sifat Linearitas Uji linearitas adalah uji untuk menguji kenaikan konsentrasi trigliserida dari 1000 mg/dl atau 11,4 mmol/l. Sampel degan kosentrasi tinggi memiliki kelemahan 1+4 dengan garam fisiologi (0,9%) dan retested. Mengalihkan hasil yang mendekati 5.
Interpretasi Klinis Untuk Kemungkinan Atheoscleoritik Dicurigai
: diatas 100 mg/dl atau 1,71 mmol/l
Meningkat
: diatas 200 mg/dl atau 2,28 mmol/l.
11.
PEMERIKSAAN LDL- CHOLESTEROL
Tujuan Parameter pemeriksaan LDL Cholesterol adalah pemeriksaan enzymatic homogeny langsung untuk pengukuran kuantitatif LDL- Cholesterol (LDL). LDL dianggap sebagai komponen lemak yang menaikkan resiko terhadap jantung coroner (CHD). Metode Test mengkombinasi 2 langkah : 1. Dalam langkah pertama chylomicrons, VLDL, dan HDL cholesterol dihilangkan secara khusus melalui reaksi enzymatic 2. Dalam langkah kedua LDL- cholesterol yang tertinggal diukur melalui reaksi enzymatic khusus, juga memakai surfactants specific untuk LDL. Kombinasi ini membuat pemeriksaan ini lebih spesifik untuk LDL dari pada metoda lain. Prinsip Reaksi Langkah Pertama CHE + CHO HDL, VLDL dan chylomicrons ---------------------- > cholestenone + H 2O2 Kondisi Khusus 2 H2O2
---------------------- > 2 H2O + O2
Langkah kedua
CHE + CHO
LDL
------------------------ > cholestenone + H2O2 Surfactant khusus Peroxidase
2H2O2 + chromogen
------------------------ > zat warna qulnone
Isi, Komposisi reagen dalam test
R1
1 × 60 ml Enzyme (tutup merah)
50 mmol/l
Buffer Goods, pH 7,0 (250 C)
600 U/l
Cholesterol esteruse
500U/l
Cholesterol oxidase
400 Uml
Katalase N- (2-hydroxy-3-sulfopropyl)-3-5-
R2
3
Dimethoxyaniline (HDAOS)
0,56 mmol/l
Deterjen
0,3 % w/v
Pengawet
0,1 % w/v
1 ×20 ml substrat (tutup biru) Peroxidase
4000 U/l
4- Aminoantipyrin (4- AA)
4 mmol/l
Buffer good’s , pH 7,0 (250C)
50 mmol/l
Natrium azida
0,09%
Deterjen
> 1 % w/v
1 × 4 ml Calibrator Cholesterol
Persiapan Reagen dan Stabilitas R1 dan R2 siap pakai Stabilitas : setelah reagen dibuka stabil sampai 1 bulan bila disimpan pada 2-80C. Hindari kontaminasi. Jangan dibekukan Tutup jangan terbuka Calibrator Rekonstitusi isi vial dengan 4 ml tempat air suling segar bebas germ,tutup vial dan putar hati-hati untuk melarutkan semua lyophilisat. Hindari buih. Biarkan selama 30 menit sebelum digunakan. Stabilitas : 10 hari pada 2-8oC. Bila perlu, calibrator segar yang dibuat dapat dibagi dalam beberapa bagian dan disimpan beku pada suhu 20 oC selama 30 hari. Membekukan dan mencairkan hanya sekali, campur dengan hati-hati selalu mencairkan. Spesimen Serum, plasma Stabilitas : Dianjurkan untuk memeriksa langsung setelah sampling. Serum dapat disimpan pada suhu 2-8oC sampai 5 hari Dalam plasma, konsentrasi anti koagulan berikut tidak boleh lebih : 1. EDTA -2 Na < 200 mg/dl; 2. Na- sitrat < 1000 mg/dl; 3. Heparin < 50 mg/dl; 4. NaF < 2000 mg/dl
Tidak dipengaruhi trygliserida sampai 1000 mg/dl, hemoglobin sampai 500 mg/dl, bilirubin sampai 30 mg/dl, asam askorbat sampai 50 mg/dl dan sampel yang agak keruh. Sampel dengan triglyserida yang melebihi 1000 mg/dl di encerkan dengan garam fisiologis (0,9 %) 1:1 dan kalikan hasil dengan 2. Pemeriksaan Panjang Gelombang
: Hg 578 nm
Celah Optik
: 1 cm
Suhu
: 37oC
Pengukuran
: terhadap blanko reagen (RB) cukup 1 blanko per
seri Prosedur (manual) Hangatkan reagen dan cuvet sampai 37oC. Suhu harus dijaga konstan (0,5 oC) selama test. Pipet kedalam cuvet
Blanko
Standar
Sampel
Aquabidess
10 μl
---
---
---
10 μl
---
10 μl
---
750 μl
750 μl
Sampel Standar R1
---
Campur dengan hati-hati, inkubasi selama 5 menit tepat pada R2
250
μl
250
μl
suhu 37oC . 250
μl
Campur dengan hati-hati, inkubasi pada suhu 37oC dan baca absorbans ∆ A calibrator dan sampel terhadap blanko reagen (RB) setelah 5 menit.
Test dapat dijalankan dalam mode kinetic fixed time pada analiser.
Perhitungan Hitung konsentrasi sampel sebagai berikut : ∆A Csampel =
sampel
----------------- × C (131,6 mg/dl) ∆A
standar
Faktor konversi : C (mg/dl) × 0,02586 = C (mmol/l)
Linearitas Sampai LDL-cholesterol 1000 mg/dl (prosedur manual). Bila digunakan analiser, batas linearitas tergantung pada pemakaian. Jika konsentrasi LDL melebihi range pengukuran, encerkan sampel 1+1 dengan saline (0,9%) dan ulangi pemeriksaan. Kalikan hasil dengan 2. Nilai Rujukan Laki-laki
Wanita
Resiko menurun untuk CHD
< 50 mg/dl
< 63 mg/dl
Resiko meningkat untuk CHD
> 172 mg/dl
>
laboratorium 7 mg/dl
16si,
tiap
Range ini diberikan hanya sebagai orientasi, tiap laboratorium harus membuat range rujukan sendiri, Sex, diet, umur, lokasi geografi dan factor lain mempengaruhi nilai yang diharapkan. Kontrol kualitas Semua serum manusia berdasarkan serum control dengan kadar LDL-cholesterol yang diukur dengan metoda ini dapat dipakai. 12.
PEMERIKSAAN HDL – Kolesterol
PRINSIP METODE Kilomikron, VLDL (Veri low density lipoproteins) dan LDL (low density lipoproteins) di endapkan dengan penambahan asam fostotungstat dan magnesium klorida. Setelah disentrifuge cairan supernatan mengandung HDL (High density lipoprotein).bagian, dengan pengujian dengan kolesterol HDL dan tes kit.
PRINSIP REAGEN Isi, komposisi reagen PREC STD
4 x 80ml dasar Asam fosfotungstat Magnesium klorida 1 x 3 ml standar Kolesterol
0,55 mmol/l 25,00 mmol/l 50 mg/dl or 1,29 mmol/l
Preparasi reagen -
PREC Dasar untuk uji makro Gunakan PREC murni Dasar untuk uji semi – mikro Encerkan 1 botol PREC dengan 20ml aquabides atau encerkan 4 bagian dalam botol dengan satu bagian aquadest (4 + 1).
STD
STD siap untuk digunakan dan dapat dikerjakan secara langsung dalam tes / uji. Yang dibutuhkan adalah tidak adanya pengendapan. Factor dari kalkulasi terdiri dari pengenceran rasio.
Stabilitas Reagen PREC stabil / tidak berubah, meskipun setelah dibuka, hingga sampai pada tanggal kadaluwarsa bila disimpan pada suhu 2 – 25oC. di hindarkan dari kontaminasi SPESIMEN Serum, plasma heparin atau plasma EDTA PENGUKURAN Lihat kit kolesterol 1. Pengendapan Pipet ke dalam tabung sentrifuge Serum Prec a Prec b Campur, inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar.
makro Semi-mikro 500µl 200µl 1000µl ….. ….. 500µl Di sentrifuge sekurang-kurangnya 2 menit
jika 10000 gram, dan kemungkinan lain 10 menit jika 4000 gram. Setelah di sentrifuge, pisahkan supernatant dari endapan dan setelah 1 jam dan gunakan konsentrasi kolesterol untuk pemeriksaan HDL kolesterol dengan reagen kolesterol. 2. Ukuran Kolesterol Pipet dalam tabung Reagen Blanko Standar Aquabidest 100µl ….. Standar ….. 100µl HDL supernatant ….. ….. Reagen 1000µl 1000µl Campurkan, inkubasi selama 5 menit pada suhu 37 oC atau 10 menit pada
Sampel ….. …... 100µl 1000µl suhu 20 –25oC. ukur
absorbance pada sampel dan standar terhadap reagen blanko sekitar 60 menit ( Kalkulasi pada HDL kolesterol dengan faktor
A)
Panjang Gelombang Hg 546 nm 500 nm
Makro C = [mg/dl] = Ax 274 180
C= [mmol/l] = Ax 7,09 4,65
Semi – mikro C= [mg/dl] = Ax 320 210
C= [mmol/l] = Ax 8,2 5,43
Kalkulasi HDL kolesterol dengan menggunakan STD 1. Metode makro C = Abs sampel x 150 mg/dl Abs standar 2. Metode semi – mikro C = Abs sampel x 175 mg/dl Abs standar
C = Abs sampel x 3,87 mmol/l Abs standar C = Abs sampel x 4,52 mmol/l Abs standar
Kalkulasi pada LDL kolesterol Massa LDL kolesterol ( LDL – C) adalah akumulasi dari jumlah massa kolesterol (TC). Massa HDL kolesterol (HDL-C) dan massa trigliserida (TG) menurut Friedwald et al. LDL – C = TC – HDL – C TG [mg/dl] 5 LDL – C = TC – HDL – C TG [mmol/l] 5 INTERPRETASI KLINIS 1. HDL Kolesterol Pria [ mg/dl] > 55 35 – 55 < 35
Perkiraan Terbaik Tingkat standar resiko Resiko indikasi
2. LDL-Kolesterol Prasangka : 150 tinggi
13.
:
[mmol/l] > 1,42 0,9 – 1,42 < 0,9 mg/dl
190 mg/dl or 4,9 mmol/l
PEMERIKSAAN BESI
Metode CAB (Chromazurol B) dengan factor pembersih lipid
or
wanita [mg/dl] > 65 45 – 65 < 45 3,9
[mmol/l] > 1,68 1,16 – 1,68 < 1,16 mmol/l
Prinsip Besi (III) bereaksi dengan Chromazurol B (CAB) dan cetyltrimethylammonium bromide (CTMA) untuk membentuk warna kompleks dengan absorbance maksimum 623 nm. Intensitas warna yang diproduksi sebanding dengan konsentrasi zat besi dalam sampel. Tes ini juga dapat digunakan dalam kombinasi dengan TIBC kit untuk menentukan TIBC. Komposisi RG T
STD
2x30 ml atau 2x100 ml reagen CAB CAB
0,18 mmol/l
CTMA
2,2 mmol/l
Guanidinium chloride
2,6 mmol/l
Buffer Sodium Asetat(pH 4,7)
45 mmol/l
5 ml standar Besi
100 μg/dl
Atau
17,9 μmol/l
Persiapan Reagen RG T
Dan
ST D
siap untuk digunakan
Stabilitas Reagen Stabil bahkan setelah dibuka sampai tanggal kadaluarsa bila disimpan RG T suhu 2…25oC. kontaminasi reagen benar-benar harus dihindari. pada Spesimen
Serum, plasma heparin Jangan menggunakan plasma EDTA, plasma sitrat atau serum hemilotik. Catatan :
Specimen lipemic biasanya menghasilkan kekeruhan campuran
reagen sampel yang mengarah kehasil palsu tinggi. Tes liquicolor besi menghindarkan dari hasil palsu tinggi dengan lipid factor kliring (LCF). LCF membersihkan kekeruhan yang disebapkan oleh specimen liemic selama inkubasi. Pemeriksaan Panjang gelombang
: Hg 623 nm
Suhu
: 20…25 oC
Pengukuran
: terhadap blanko reagen (Rb). Cukup menggunakan satu
blanko utuk satu seri.
Skema Pemipetan Blanko
Standar
Sampel
Serum
-
-
50 μl
Standar
-
50 μl
-
Aquabidest
50 μl
-
-
RGT
1000 μl
1000 μl
1000 μl
Campur dengan hati-hati, inkubasi selama 15 menit pada suhu 20…25 oC. Ukur absorbance sampel (ΔAsampel) dan standar (ΔASTD) terhadap reagen blanko selama 60 menit.
Perhitungan Kosentrasi Besi Dengan Factor Panjang gelombang
Besi [μg/dl]
Besi [μmol/l]
Hg 623nm
830 x ΔAsampel
149 x ΔAsampel
Perhitungan Kosentrasi Besi Dengan Standar Jika panjang gelombang yang berbeda (620-640 nm) akan digunakan untuk pengukuran standar yang disediakan dengan kit harus digunakan untuk perhitungan.
C=
Δ A sampel Δ A STD
x 100 [μg/dl]
C=
Δ A sampel Δ A STD
x 17,9 [μmol/l]
Linearitas Tes linearitas sampai kosentrasi 500 μg/dl atau 89,5 μmol/l Nilai Rujukan Laki-laki
: 59-148 μg/dl atau 10,6-28,3 μmol/l
Perempuan
: 37-145 μg/dl atau 6,6-26 μmol/l
14.
PEMERIKSAAN TIBC ( Total Iron-Binding Capacity )
View more...
Comments