Khutbah Idhul Adha Belajar Dari Nabi Ibrahim Dan Keluarganya Ustadz Abdullah Zaen LC MA Hafidzahullahutaala

July 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Khutbah Idhul Adha Belajar Dari Nabi Ibrahim Dan Keluarganya Ustadz Abdullah Zaen LC MA Hafidzahullahutaala...

Description

 

KHUTBAH PERTAMA IDUL ADHA 1440 H

BERGURU KEPADA NABI IBRAHIM DAN KELUARGANYA

.

‫ت‬ ‫كا‬ ‫بر‬ ‫ و‬ ‫ ل‬  ‫ ة‬ ‫حم‬  ‫ و‬ ‫ ي‬ ‫عل‬   ‫ س‬

1

 

Jamaah Shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah...

Di pag pagii yang pe penu nuh h be berk rkah ah ini ini,, di ba bali lik k ha hat t yang ce cera rah h ce ceri ria, a, ki kia a kem embal balii mengumandangkan akbir berulang-ulang, sebagai pernyaaan yang ulus dan ikhlas akan ak an keb ebes esar aran an da dan n kea eagu gung ngan an Al Alla lah h sub subhan hanahu ahu wa ta ta’’ala ala.. Seka Sekali ligu guss sebag sebagai ai pengakuan bahwa kia adalah hamba yang erama kecil, sanga lemah dan penuh keerbaasan. Kia memuja dan memuji kepada-Nya sebagai wujud kesyukuran aas segala limpahan nikma dan rahma rahma-Nya -Nya yang ak erhingga.  Alhamdulillah,, ki  Alhamdulillah kia a ke kemba mbali li mer merasak asakan an ke kegem gembir biraan aan dan kebah ebahagi agiaan aan dal dalam am suasana Idul Adha pada hari ini. Bukan unuk berpesa pora, eapi unuk melakukan insrospeksi dan mengambil pelajaran dari perinah berkurban dan beribadah haji. Juga unuk mengenang kembali peristwa bersejarah yang dilakonkan oleh Nabiyullah Ibrahim ’alaihissalam ’alaihissalam bersama  bersama iserinya; Sit Hajar dan anaknya Ismail ’alaihissalam ’alaihissalam.. Kehid Ke hidupa upan n Nab Nabii Ibr Ibrahi ahim m bena benarr-bena benarr sar sara a dengan dengan ke keel eladan adanan an ya yang ng pa pau u diikut, unuk mendapakan kehidupan yang bersih dan penuh dengan makna.

‫ع‬ ‫ذ‬‫ل‬  ‫ه‬ ‫ر‬‫ب‬ ‫ ف إ‬ ‫ أسو حح‬‫ كن ل‬ ‫" ق‬

"

Artnya: “Sungguh telah ada suri teladan yang baik bagi kalian pada Ibrahim dan orang-orang yang y ang bersamanya” bersamanya”.. QS. Al-Mumahanah (60): 4. Jamaah shalat Idul Adha ‘azzakumullah...

Sekurang-kurangnya ada tga pelajaran yang bisa dipetk dari kisah nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan ‘alaihissalam  dan keluarganya.  Pelajara Pelajaran n Pertama: Berbaik sangka kepada Allah ta’ala

Diki Dikisah sahka kan n pa pada da sua suau u ha hari ri,, Na Nabi biyu yull llah ah Ibra Ibrahi him m ‘alaihissalam ‘alaihissalam   erbangun dari tdurnya. tdurn ya. Tiba-t Tiba-tba ba belia beliau u memer memerin inahkan ahkan isr isriny inya, a, Sit Hajar Hajar,, unuk memp mempersia ersiapkan pkan perja per jala lanan nan de deng ngan an me memb mbaw awa a ba bayi yiny nya. a. Pe Pere remp mpua uan n i iu u seg seger era a be berk rkem emas as un unu uk k melakukan perjalanan panjang. Padahal saa iu nabi Ismail masih bayi dan belum disapih. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ‘alaihissalam menyusuri  menyusuri bumi yang penuh dengan pepohonan dan rerump rer umpu uan, an, sam sampai pai akhi akhirny rnya a tba di pada padang ng sah sahara ara.. Beliau Beliau er erus us ber berjal jalan an hin hingg gga a mencapai pegunungan, kemudian masuk ke daerah Jazirah Arab. Nabi Ibrahim menuju ke sebuah lembah yang tdak diumbuhi anaman, tdak ada buah-buahan, tdak ada pepohonan, tdak ada makanan dan tdak ada minuman. Kondisi yang menandakan bahwa empa iu tdak ada kehidupan di dalamnya. Di lembah ersebu beliau urun dari punggung hewan unggangannya, kemudian menurunkan isri dan anaknya. Seelah iu anpa berkaa-kaa beliau meninggalkan isri dan anaknya di sana. Mereka berdua hanya dibekali sekanung makanan dan

2

 

sediki air yang tdak cukup unuk dua hari. Seelah meliha kiri dan kanan beliau melangkah meninggalkan empa iu. Ten enu u saja saja Sit Sit Ha Hajar jar e erp rper erang angah ah dipe diperl rlak akuk ukan an de demi miki kian. an. Dia Dia me memb mbun unu ut t suaminya dari belakang sembari berany beranya, a,

"  

   “Ibr “Ibrah ahim im,,

  hen enda dak k

‫ ى‬ ‫ ي‬   

 



 

pe perg rgii ke ma mana nak kah en engk gkau au? ?

  "

Apak pakah en engk gkau au ak akan an

meninggalkan kami kami tanpa teman di lembah yang dak ada sesuatu apapun ini?”. Nabi Ibrahim tdak menjawab peranyaan isrinya. Beliau erus saja berjalan. Sit Hajar Haj ar kem embal balii me meng ngul ulang angii pe per ran any yaan aanny nya, a, e ea api pi Na Nabi bi Ibr Ibrah ahim im e ea ap p me memb mbis isu. u. Akhirnya Akhirn ya Sit Hajar paham bahw bahwa a suamin suaminya ya pergi bukan karena kemauan kemauanny nya a sendiri sendiri.. Dia mengert bahwa Allah subhanahu wa ta’ala memerinahkan suaminya unuk pergi. Maka kemudian dia pun berany beranya, a,

  

‫"آ‬

"  

“Apakah Allah yang memerintahk memerintahkanmu anmu untuk pergi meninggalkan kami?” Ibrahim menjawab, “Benar“  “Benar“ . Kemudian isri yang shalihah dan beriman iu berkaa,

"!

 

   



"

”Jika demikian pas Allah dak akan menelantarkan kami”.  Allahu Akbar Akbar 3X W Walillahi alillahilhamdu. lhamdu.

Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah.

Li Liha hal lah, ah, bag bagai aima mana na Na Nabi bi Ibra Ibrahi him m dan Si Sit t Ha Haja jarr, mamp mampu u be berpr rpras asan angk gka a baik baik kepada ke pada Al Allah lah  jalla wa ‘ala. ‘ala.   Mereka ama yakin bahwa selagi bersama Allah, maka mereka tdak mungkin erlanar, tdak akan ada yang dapa mencelakainya aaupun melukainya. Bila kia liha di zaman ini, bany banyaknya aknya manusia y yang ang frusasi dalam k kehidupan ehidupan ini aau aau ban banya yakn knya ya ma manus nusia ia yang td tdak ak e enan nang g hi hidu dupn pny ya, ern erny ya aa a buk bukan an ka kare rena na sedikinya nikma yang Allah berikan kepada mereka. Akan eapi karena sedikinya husnudzon (berbaik husnudzon  (berbaik sangka) san gka) kepada kebaikan Allah. Padahal nikma yang Allah berikan  jauh lebih banyak daripada siksa-Nya. Oleh karena iu, kia harus berbaik sangka kepada Allah; karena Allah menjelaskan dalam sebuah hadis qudsi, bahwa Dia sesuai prasangka hamba-Nya.

3

 

‫ب‬ ‫و‬‫ب‬‫ب‬ ‫م‬ ‫س‬   ‫ ص‬‫ل‬‫ل‬ ‫ ق‬: ‫ ق‬   ‫بر‬ ‫ هر‬‫ أ‬    ‫ ظ‬ ‫ "أن‬ ‫ بعلل‬ Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu radhiyallahu’anhu berkaa,  berkaa, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi  wasa wa sall llam am ber bersab sabda, da, All Allah ah ber berrm rman, an, “Aku terg tergantu antung ng pada prasan prasangk gka a hambahamba-Ku Ku kepada-Ku” (HR. Bukhari dan Muslim) Manusia wajib berbaik sangka kepada Allah apa pun keadaannya. Karena Allah akan menyikapi hamba-Nya sesuai prasangka ersebu. Jika hamba iu berprasangka baik, maka Allah akan memberikan kepuusan yang baik unuknya. Namun bila hamba iu berburuk sangka, maka berart ia elah menghendaki kepuusan yang buruk dari Allah unuknya. Allah tdak akan menyia-nyiakan harapan hamba-Nya yang senantasa berbaik sangka kepada-Ny kepada-Nya. a. Seorang hamba yang bijak adalah yang senantasa berbaik sangka kepada Allah dalam setap keadaan. Jika ia diberi kenikmaan, ia merasa bahwa hal ini adalah karunia karun ia dari Allah. Ia tdak besar ke kepala pala dan menjadi sombong deng dengan an keni kenikma kmaan an duniawi ersebu. Sebaliknya bila ia didera dengan penderiaan aau kekurangan, maka ia merasa bahwa Allah sedang mengu mengujiny jinya a agar dapa meraih empa empa yang mulia. Ia tdak berburuk sangka dengan menganggap Allah tdak adil aau Allah elah menghinakanny menghinakannya. a. Kia harus belajar dari Sit Hajar Hajar.. Seorang wania yang baru mempunyai anak bayi, kemudian ditnggalkan suaminya di padang pasir yang gersang. Teapi dia yakin jika ini adalah perinah Allah, maka Allah tdak akan menelanarkannya. Allah past akan membanunya. Kisah ini bukan hanya unuk Keluarga Nabi Ibrahim saja, bukan unuk Sit Hajar saja, saja, da dan n kisah kisah ini ini jug juga a buk bukan an un unu uk k zam aman an i iu u saj saja. a. Namu Namun n ki kisah sah in inii akan akan e eru russ berulang pada setap zaman dan masa. Bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tdak ta’ala tdak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang senantasa berbaik sangka kepada-Nya dalam segala kondisi. Yaki akinla nlah h bah bahwa wa orang orang-or -orang ang ya yang ng ek ekun un beri beribada badah h kepad epada a All Allah, ah, ber beraki akidah dah benarr, men bena meneg egakk akkan an shal shala, a, ber berpuas puasa, a, memb membay ayar ar zaka zaka, , menunai menunaika kan n haj hajii dan menjalankan menjal ankan perin perinah ah Allah lainny lainnya, a, past mere mereka ka tdak akan pernah dierlan dierlanark arkan an oleh Allah ta’ala…  Allahu Akbar Akbar 2x, w walillahil alillahilhamdu. hamdu. 

Inilah pelajaran yang pertama, berbaik sangka kepada Allah

 Pelajara Pelajaran n kedua: Berkorban hanya untuk A Allah llah ta’ala

4

 

Ketka Ke tka Ism Ismail ail ber beramb ambah ah bes besar ar,, hat Nab Nabii Ibr Ibrahi ahim m ‘alaihissalam ‘alaihissalam   eramba kua kepada puranya. Tidak mengherankan karena Ismail hadir di kala usia Nabi Ibrahim sema semaki kin n

senj senja. a. I Iul ulah ah seba sebabn bny ya

be beli liau au sang sanga a me menc ncin inai ainy nya. a. Na Namu mun n

Al Alla lah h

berkehendak unuk menguji Nabi-Nya dengan ujian yang ama bera.

َ‫ب‬ ‫ن‬َ‫فب‬ ‫ب‬‫أ‬ ‫ب أنب أ‬‫لل‬ ‫ فب‬‫ إنب أ‬‫ب‬  ‫ل ع ق‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬‫"ف‬ "

‫ر‬ َ ‫ل‬  ‫ل‬ ‫ن إ ش‬ ‫ج‬‫بؤ س‬  ‫بع‬ ‫ف‬ ‫ أ‬ ‫برى ق‬

Artn Ar tnya ya:: “T “Tatk atkala ala anak itu tel telah ah dew dewasa asa,, (Ib (Ibrah rahim) im) ber berka kata ta:: “Waha “Wahaii ana anakk kku, u,

sesu sesung nggu guhn hnya ya ay ayah ah be berm rmim impi pi ba bah hwa ak aku u me men nye yemb mbel elih ihmu mu Na Nak. k. Ma Mak ka ap apa a  pendapatmu tentang mimpi ayah?” ayah?”.. Ismail menjawab: “Wahai ayahku, lakuk lakukanlah anlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insyaAllah (ayah akan lihat, bahwa dak  sia-sia Ismail menjadi anak ayah) ayah akan mendapati Ismail termasuk orang-orang yang sabar” sabar ”. QS. Ash Shââ (37): 102. Renungkanlah benuk ujian yang elah Allah berikan kepada beliau. Bagaimana kira-k kir a-kir ira a per perasa asaan an Nab Nabii Ibr Ibrahi ahim m ‘alaihissalam ‘alaihissalam   pada saa iu? Pergulaan sepert apa yang berkecamuk di dalam batnnya? Saa iu Nabi Ibrahim berpikir enang puranya. Apa yang harus beliau kaakan, saa beliau hendak membaringkanny membaringkannya a di aas anah unuk disembelih? Ibrahim mengambil jalan yang paling baik, yaiu berkaa dengan jujur dan lemah lembu kepada puranya. Ketmbang menyembelihnya menyembelihnya se secara cara paksa. Lihalah kepasrahan dan pengorbanan Ismail besera ayahnya Ibrahim. Mereka berl be rlom omba ba-l -lom omba ba

un unu uk k

me mend ndap apa ak kan

ci cin na a

Al Alla lah; h;

be berl rlom omba ba-l -lom omba ba

un unu uk k

mendapakan kasih sayang Allah. Walaupun dengan den gan mengorbankan anak ersayang.  Allahu Akbar Akbar 2x, w walillahil alillahilhamdu. hamdu.

Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah.

Sadarkah kia, bahwa saa ini kia sedang diajari oleh seorang anak dan ayahnya, enang makna pengorbanan kepada Allah, dalam segala hal di kehidupan ini? Kaa kurban dalam bahasa Arab berart mendekakan diri. Dalam qih Islam dik diken enal al dengan istlah udh-hiyah udh-hiyah.. Se Seba bag gian ian ul ulam ama a men eng gis istl tlah ahk kan ann nya an-nahr  sebagaimana yang dimaksud dalam QS Al-Kausar (108): 2

‫ر‬ ‫ن‬  ‫ لر‬ ‫"فف‬

"

Artnya: “Dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah berkurbanlah“  “ 

5

 

Akan eapi, pengertan kurban bukan sekadar menyembelih binaang kurban, lalu menyedekahkan dagingnya kepada fakir miskin. Akan eapi, secara umum, makna korban meliput aspek yang lebih luas. Dalam Dal am kon oneks eks sej sejara arah, h, di man mana a uma uma Isl Islam am men mengha ghadapi dapi ber berbag bagai ai cobaan, cobaan, makna mak na pen pengor gorban banan an ama ama luas dan men mendal dalam. am. Sej Sejara arah h par para a nabi nabi,, mis misaln alnya ya Nab Nabii Muhammad shallallahu’alaihiwasallam shallallahu’alaihiwasallam dan  dan para sahaba yang berjuang menegakkan Islam di muka bumi ini memerlukan pengorbanan. Sikap Nabi dan para sahaba iu ernyaa harus dibayar dengan pengorbanan yang erama bera yang dideria oleh Uma Islam saa iu. Mereka disiksa, ditndas, dan sedere tndakan keji lainnya dari kaum kar Quraisy. Rasu sullull ullah shallallahu’alaihiwasallam shallallahu’alaihiwasallam   pe pern rnah ah di dile lemp mpar arii de deng ngan an ba bau u ol oleh eh penduduk Thaif. Abu Lahab dan Abu Jahal memperlakukan beliau dengan kasar dan kejam. Para sahaba sepert Bilal ditndih dengan bau besar yang panas di engah senga sen gaa an n e eri rik k ma maa aha hari ri sian siang. g. Yasi asirr diban dibana aii dan dan seor seoran ang g

ib ibu u yang ber berna nama ma

Sumayyah, diusuk kemaluannya dengan sebaang ombak. Tak han hanya ya iu iu,, uma uma Islam Islam di Mek Mekah ah jug juga a dib diboik oiko o unuk unuk tda tdak k men menga gadak dakan an rans ransaks aksii dag dagang ang.. Aki Akiba bany nya, a, be beapa apa lapa laparr dan men menderi derian anya ya kelua eluarg rga a Ras Rasulul ulullah lah shallalla shalla llahu’ hu’ala alaihi ihi was wasall allam am saa saa iu iu.. Hin Hingg gga a Rasu Rasulul lullah lah   shallallahu’alaihi wasallam sekeluarga erpaksa memakan daun-daun kering bahkan kuli kayu.  Allahumma shalli  ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad. Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah.

Peng Pe ngor orba banan nan da dala lam m kon one eks ks keh ehid idupa upan n saa saa in ini, i, bi bisa sa di dili liha ha da dari ri seor seorang ang pemimpin yang berusaha unuk menyejaherakan rakyanya, pemimpin yang adil dan berusaha member memberikan ikan kon konrib ribusi usi bagi masy masyarak arakany anya. a. Peng Pengorbanan orbanan seora seorang ng suami sebag seb agai ai kepa epala la ru ruma mah h a angg ngga, a, me menj njag aga a dir dirii da dan n kel eluar uarg gan any ya dar darii sik siksa sa ne nera raka. ka. Keseta Ke setaan an seor seorang ang isri isri e erhad rhadap ap suam suamin inya ya jug juga a merupa merupakan kan wuj wujud ud peng pengorba orbanan. nan. Orang ua mendidik dan membesarkan anak-anaknya sehingga menjadi sukses dan berhasil, jug berhasil, juga a wujud pengorban pengorbanan. an. Deng Dengan an demik demikian, ian, pengorbanan bisa berdi berdimensi mensi luas. Pengorbanan merupakan konsekuensi logis dari keyakinan yang diperjuangkan demi sebuah kebenaran. Kesang Ke sanggup gupan an Nab Nabii Ibr Ibrahim ahim As men menye yembel mbelih ih anak anak kandun kandungn gnya ya send sendiri iri Nabi Nabi Ismail, bukan semaa-maa didorong oleh perasaan aa seta yang membabi bua, eapi meyakini bahwa perinah Allah S.W.T. iu harus dipauhi. Bahkan Allah Ta’ala memberi perinah sepert iu sebagai peringaan kepada uma yang akan daang agar siap siap me meng ngor orba bank nkan an diri diri,, kel elua uarrga da dan n ha har ra a be bend nda a yan ang g di disa say yan angi giny nya a de demi mi menegakkan perinah Allah.

6

 

Hi Hidu dup p pengorbanan. pengor banan.

ada dala lah h

per erju juan ang gan

da dan n

seta setap p

pe perj rjua uang ngan an

pas ast t

me meme merl rluk ukan an

Peng Pengorbanan orbanan Nabi Ib Ibrahim rahim As ber bersama sama kel keluarg uargany anya a pau selalu

dire direnu nung ngii da dan n die diela ladan danii oleh oleh sem semua ua ma manu nusi sia, a, dari dari sem semua ua le leve vell us usia ia dan la laa arr belaka bel akang ng tng tngka ka pen pendid didik ikan. an. Ka Karen rena a sem semang anga a berk berkorba orban n adal adalah ah un unu uan an pal paling ing besar yang ada dalam lingkungan keluarga, masyaraka, masyaraka, agama bangsa dan negara. Dan Allah menunu kesiapan kia unuk berkorban demi menggapai ridha-Nya. Pengorbanan Peng orbanan diri dan hara hara.. Kar Karena ena hanya dengan peng pengorbanan, orbanan, kia akan meraih meraih kemuliaan hidup di dunia dan di akhir akhira. a. Hany Hanya a dengan perjuangan dan p pengorbanan, engorbanan, perolongan Allah akan daang dan kemenangan akan kia raih.  Allahu Akbar Akbar 2x, w walillahil alillahilhamdu. hamdu.

Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah.  Pelajara Pelajaran n keg kega: a: Pendidikan dalam keluarg keluarga a

Nabi Na bi Ism Ismai aill ‘alaihissalam ‘alaihissalam   tdak akan menjadi anak yang penyabar, jika tdak mendapa men dapa auk auk dari Allah ta ta’’ala kemudian pendidikan dari ibunya. Dan Sit Hajar tdak akan menjadi seorang yang penyabar bila tdak diberi peunjuk oleh Allah lalu dididik oleh Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam ‘alaihissalam.. Sedang Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ‘alaihissalam tdak  tdak akan dapa sabar jika tdak diempa oleh Allah subhanahu wa ta’ala melalui ta’ala melalui wahyuNya. Keberhasil Kebe rhasilan an Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ‘alaihissalam   di dalam mendid mendidik ik anaknya, bukanl bukanlah ah pekerjaan ringan, yang bisa didapakan dalam wak waku u yang singka. Hal iu iu merupakan pekerj pek erjaan aan ber bera a ya yang ng mem membu buuhk uhkan an wak waku u pan panjang jang.. Nab Nabii Ibrahim Ibrahim sec secar ara a er erus us menerus memberikan memberikan con conoh oh perag peragaan aan ke keaa aaan an seorang seorang hamba ke kepada pada Rabbn Rabbnya ya dalam segala hal. Peragaan inilah yang selalu diangkap dan dihayat oleh puranya Ismail, sehingga erpari dalam jiwanya. Kehidupan yang saa ini dibanjiri godaan dunia yang melalaikan dan berbagai macam benuk kemaksiaan, sungguh merupakan anangan yang sanga bera. Kia dikepung dengan gaya gaya hidup yang mengejar kenikma kenikmaan an dunia dengan segala cara. Jika kia tdak sungguh-sungguh menyelama menyelamakan kan anak da dan n keluarga kia, bisa jadi kia ersere arus tpu daya dunia ini. Memang unuk mendapakan generasi sebagaimana yang kia harapkan, memerlukan perhatan dan pengorbanan yang sanga besar, bahkan harus diiringi dengan kesabaran dan keikhlasan yang tnggi. Makanya sanga aneh jika kia merindukan lahirnya anak yang shalih-shalihah, semenara perhatan dan pengorbanan yang diberikan unuk iu masih kurang. Aau mungkin pengorbanan dan perhatan sudah cukup besar, besar, api belum p proporsional. roporsional. Perhatan dan pengorbanan yang diberikan d iberikan lebih banyak kepada hal-hal yang bersifa maeri, bukan pada spiri dan ruhaninya, bukan pembekalan spiri kepemimpinan dan hal-hal yang bersifa karaker keagamaan.

7

 

Anak-anak kia perlu mendapakan perhatan yang serius dari kia para orang ua, guru dan pemerinah. Jangan sampai hanya h anya aspek inelekualnya inelekualnya yang diperhatkan, eapi menal dan spriualnya memprihatnkan. Kia boleh bangga dengan pendidikan yang menghasilkan kecerdasan inelekual, eapi pentng sekali se kali kia juga memaksimalkan pendidikan yang dapa menghasilkan kecerdasan spiriual dan emosional. Karena inilah yang bisa menyelama menyelamakan kan diri kia dan generasi kia di dunia sampai akhira. Kia sanga mendambakan generasi yang berauhid dan berkaraker berkaraker,, berakhlak mulia dan ekun beribadah, anak yang pauh dan horma kepada orang ua. Kia mengharapkan generasi yang selalu siap pakai, siap menghadapi benuran b enuran dan anangan anang an hidup, memiliki eos kerja yang tnggi, bekerja dengan penuh dedikasi, memiliki banyak inisiatf dan siap berkorban, sebagaimana conoh yang elah diperagakan oleh sosok Nabi Ibrahim As dan keluarganya, keluarganya, Sit Hajar dan Ismail As. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala berkenan unuk merealisasikan cia-ci cia-cia a mulia ersebu. Aamiin, aamiin, aamiin ya robbal ‘aalamiin.

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF