Keunggulan Dan Kelemahan Jalan Raya
March 4, 2019 | Author: Dimas Mahardika | Category: N/A
Short Description
Essay mengenai keunggulan dan kelemahan jalan raya, sebagai salah satu tugas untuk mata kuliah Pengantar Teknik Transpor...
Description
ESSAY KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JALAN RAYA
Kelompok 1
Handika Saputra (41983) Rifki Febrianto (45793) Andi Saputra (46280) Nicholas Hartono (45799) Moh. Ivan Prayoga (46507) Fandy Azis (45784) M. Dimas Mahardika (46504) Ricky Algiffary H. (45805)
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2018
A. Keunggulan Transportasi Jalan Raya
1. Aksesibilitas Tinggi Ditulis oleh: Nicholas Hartono – 45799
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo bertujuan untuk mengurangi beban lalu lintas pada jalan nasional yang selama ini menjadi jalan utama dalam pendistribusian orang maupun barang dan juga untuk meningkatkan akses kawasan-kawasan strategis yaitu kawasan yang diprioritaskan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian apakah kawasankawasan strategis tersebut memiliki akses yang cukup baik untuk memanfaatkan Jalan Tol Semarang -Solo dilihat dari sisi komponen aksesibilitas. Penelitian dilakukan dengan metode pengukuran gabungan antara activity based measured dan infrastructure based measured, dimana perjalanan yang dihasilkan oleh suatu kawasan dibagi dengan faktor impedansi atau hambatan jaringan jalan penghubung dari kawasan strategis menuju gerbang tol terdekat. Faktor impedansi berupa jarak, waktu tempuh, tingkat pelayanan dan kondisi perkerasan. Data faktor impedansi ini diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan indeks aksesibilitas kawasan strategis ratarata tergolong rendah (nilai indeks < 70), indeks aksesibilitas tinggi hanya dimiliki oleh kawasan strategis perkotaan Ungaran sebesar 201,44. Dari sisi pemanfaatan akses tol terdekat diperoleh nilai pemanfaatan sebesar 48%, dengan kawasan industri yang paling kecil yaitu 23%. Komponen aksesibilitas yang paling berpengaruh untuk pemanfaatan jalan tol pada kawasan industri adalah level of service sebesar -0,32, pada kawasan perkotaan adalah komponen biaya yaitu sebesar -4,884, dan pada kawasan wisata adalah komponen waktu yaitu sebesar -2,489. Komponen – komponen aksesibilitas yang digunakan untuk mengukur indeks aksesibilitas terdiri dari transport component yang meliputi jarak tempuh, waktu tempuh, biaya perjalanan, level of service dan road performance, dan land use component berupa aktivitas pergerakan kawasan. Besarnya parameter pada masing – masing komponen yaitu jarak tempuh sebesar 0,26, waktu tempuh sebesar 0,11, biaya perjalanan sebesar 0,46, level of service sebesar 0,08, dan road performance sebesar 0,65. Indeks aksesibilitas menunjukkan tingkat kemudahan peluang perjalanan terhadap faktor hambatan (impedansi). Sebagian besar kawasan strategis memil iki aksesibilitas yang rendah yaitu kurang dari 70. Kawasan strategis yang memiliki akses paling tinggi adalah
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
1
Kawasan Perkotaan Ungaran dengan indeks aksesibilitas sebesar 201,44, sedangkan yang memiliki indeks aksesibilitas terendah adalah Kawasan Candi Gedong Songo (6,52). Tingkat pemanfaatan kawasan strategis terhadap jalan tol Semarang – Solo melalui gerbang tol terdekat sebesar 48%, dengan prosentase terendah adalah kawasan strategis dengan fungsi industri yaitu 16% dari total keseluruhan bangkitan perjalanan dari zona asal/tujuan yang dilayani jalan tol Semarang – Solo, dan sebesar 23% dari jumlah bangkitan perjalanan kawasan industri. Tingkat pemanfaatan terbesar adalah kawasan dengan fungsi sebagai perkotaan dengan aktivitas dominan perdagangan dan jasa, yaitu sebesar 50% dari total bangkitan kawasan – kawasan strategis, dan kawasan strategis perkotaan yag memiliki pemanfaatan paling tinggi adalah Kawasan Koridor Ungaran. Sedangkan pemanfaatan j alan tol Semarang – Solo oleh kawasan strategis dengan fungsi wisata adalah sebesar 34%. Kinerja ruas jalan memiliki pengaruh yang sangat tinggi pada indeks aksesibilitas, tetapi komponen aksesibilitas yang mempengaruhi pelaku perjalanan untuk memanfaatkan kawasan strategis berbeda – beda. Komponen aksesibilitas yang mempengaruhi pelaku perjalanan kawasan industri untuk memanfaatkan gerbang tol adalah biaya perjalanan, level of service, dan kinerja jalan. Kompenen aksesibilitas yang mempengaruhi kawasan strategis dengan fungsi perkotaan dalam pemanfaatan jalan tol melalui gerbang tol terdekat adalah biaya perjalanan dan kinerja jaringan jalan. Sedangkan untuk perjalanan kawasan strategis degan fungsi wisata, komponen aksesbilitas yang mempenngaruhi adalah waktu tempuh, biaya perjalanan dan kinerja ruas jalan.
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
2
2. Point to point Ditulis oleh: Andi Saputra Pratama - 46280
Seperti kita ketahui bahwa tempat – tempat yang ada di atas jalan raya Indonesia sangatlah tersebar luas dis seluruh tempat, dan diperlukan sarana prasarana transportasi darat untuk dapat mengakses tempat – tempat tersebut, karena kemudahan pengaksesan dan lebih spesifiknya jangkauan dari transportasi darat membuatnya menjadi satu – satunya pilihan. Seperti contoh jika kita ingin pergi ke suatu desa atau suatu kecamatan yang berada di Jl. Kaliurang, kemudian setelahnya kita ingin pergi ke kampus UGM, kegiatan tersebut hanya mungkin dilakukan melalui jalan raya/darat karena sifatnya yang point to point.
3. Relatif Lebih Murah Ditulis oleh: Andi Saputra Pratama - 46280
Sebagai moda transportasi paling banyak digunakan, membuat moda darat (terutama jalan raya) semakin banyak jumlah armada-nya mengingat perkembangan penduduk Indonesia yang kian pesat. Pemerintah terus menyediakan transportasi masal jalur darat, contohnya Busway, TransJogja, dll. Jika dibandingkan dengan moda transportasi lain, jelas bila transportasi j alan raya jauh lebih murah, dikarenakan biaya bahan bakar kendaraan yang lebih murah dan biaya pembangunan sarana prasarana yang murah dan tidak terlalu dikhususkan seperti pesawat maupun kapal laut.
4. Fleksibel Ditulis oleh: Hardika Saputra - 41983
Salah satu keunggulan transportasi jalan raya yaitu fleksibel, dapat diartikan ketika kita menggunakan jalan raya kita dapat dengan mudah mengganti tujuan perjalanan, f leksibel dapat diartikan juga kita dapat berhenti dimanapun juga sesuai dengan kebutuhan. Jika dibandingkan dengan transportasi yang lain, transportasi jalan tentu sangat unggul dalam perubahan tujuan maupun dengan lokasi pemberhentian. Dalam arti lain fleksibel juga dapat diartikan dengan keterkaitan dengan jenis transportasi lain, transportasi jalan raya dapat terhubung dengan jenis transportasi yang lain dengan baik, baik dengan transportasi laut maupun dengan transportasi udara. Dari sudut pandang ini dapat dilihat bagaimana pentingnya transportasi jalan raya. Karena untuk mengakses transportasi lain dibutuhkan transportasi jalan raya untuk mencapainya ( ex: Dibutuhkan adanya jalan untuk ke bandara maupun ke pelabuhan ) Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
3
Sumber gambar : http://www.sondinews.com/media/berita
5. Mudah diakses Ditulis oleh: Hardika Saputra - 41983
Mudah di akses merupakan keunggulan yang sangat besar pengaruhnya terhadap jenis transportasi lain, transportasi jalan raya dapat digunakan dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum secara mudah, berbeda dengan transportasi lain, contohnya transportasi udara, walaupun kita sudah punya kendaraan pribadi (helicopter) pribadi,untuk perizinan dan wilayah tujuannya sangat diatur dan dibatasi dengan ketat. Untuk kedaraan umum pun, transportasi jalan raya masih menjadi pilihan utama, karena transportasi jalan raya dapat menjangkau perjalanan dengan skala pendek maupun perjalanan dengan skala jarak jauh dengan mudah. Salah satu yang menunjukan transportasi jalan raya mudah diakses yaitu bahwa transportasi jalan raya dapat digunakan dengan mudah oleh semua kalangan, baik dari anak-anak, remaja, dewasa, dan juga lansia.
Sumber gambar : http://www.aktual.com
B. Kelemahan Transportasi Jalan Raya Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
4
1. Angka kecelakaan tinggi Ditulis oleh: Moh Ivan Prayoga - 46507
Berikut adalah berapa faktor yang menyebabkan kecelakaan dijalan raya :
Kondisi kendaraan
Pemeliharaan kendaraan Anda, dan usahakan tak hanya sekedar untuk memperpanjang usia mobil, tetapi berguna agar mobil tetapi agar kendaraan tetap terjaga. Dengan melakukan pemeliharaan, pemilik akan menyadari dan mendeteksi sejak dini apa saja masalah-masalah mobil yang tengah dialami mobilnya sebelum masalah itu menjadi besar mengakibatkan hal yang fatal. Salah satu masalah pemeliharaan paling umum yang dapat menyebabkan kecelakaan adalah tekanan ban yang tidak tepat. Tekanan yang tidak merata pada ban bukan hanya dapat memengaruhi kinerja bahkan juga bisa menyebabkan ledakan, terutama saat mobil berada pada kecepatan tinggi. Wilayah penting lainnya ada pada rem mobil. Jika Anda melihat beberapa “kelembutan” di pedal rem, atau merasakan getaran ketika rem diterapkan, sebaiknya segera diperiksakan oleh seorang mekanik profesional.
Human Error
Dari seluruh kecelakaan yang terjadi di jalan raya, faktor kelalaian manusia dalam berkendara (human error) memiliki kontribusi paling tinggi, yaitu mencapai 80 90 %. Sisanya merupakan faktor dari ketidaklaikan sarana kendaraan (5-10%) dan kerusakan infrastruktur jalan (10-20%). Hal tersebut disampaikan Wamenhub, Bambang Susantono saat menghadiri acara kampanye keselamatan di jalan raya yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI), Kamis (17/2) di bundaran HI, Jakarta. Selain dari perilaku pengemudi sendiri, resiko kecelakaan lalu lintas juga dapat diakibatkan oleh pengguna kendaraan atau pengguna jalan yang lain. Pengguna jalan atau pengemudi kendaraan lain yang tidak taat pada aturan lalu lintas, tidak fokus dan sedang mengemudikan kendaraan yang kondisinya buruk tentu dapat meningkatkan resiko kecelakaan di jalan raya.
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
5
Resiko yang tidak dapat diduga tersebut mengharuskan Anda untuk memiliki perlindungan ekstra ketika di jalan raya. Milikilah perlindungan akan resiko kecelakaan dan resiko kerusakan mobil agar Anda tetap aman, nyaman dan tidak khawatir ketika sedang berkendara. Beberapa solusi untuk meminimalkan Human Error: a.
Lebih mengenal kondisi tubuh sendiri.
b. Patuhi rambu lalu lintas. c.
Patuhi peraturan yang berlaku. Seperti jangan bermain HP, pasang sabuk pengaman untuk pengguna mobil, dll.
d. Jangan mengantuk.
Kelebihan kapasitas angkut
Bila kendaraan yang ditumpangi mengalami kelebihan penumpang atau bobot, hal ini akan mempersulit keseimbangan saat membawa kendaraan dan bisa menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, lebih baik membawa barang seperlunya saja jangan berlebihan.
2. Tingkat kemacetan dan kepadatan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan moda transportasi lainnya Ditulis oleh: M Rifki Febrianto - 45793
Jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, seperti jalan rel, udara, dan laut, transportasi jalan raya bisa dikatakan memiliki kemungkinan terjadinya kemacetan yang lebih besar. Secara garis besar, terdapat 4 faktor yang menyebabkan tingkat kemacetan trasnportasi jalan raya relatif tinggi, antara lain: a) Faktor Jalan raya (ruang lalu lintas jalan)
Faktor jalan raya adalah faktor-faktor yang berasal dari kondisi jalan raya itu sendiri. Buruknya kondisi ruang lalu lintas jalan serta sempit /terbatasnya ruang/lahan jalan akan menghambat pergerakan pengguna jalan. Penyebab buruknya kondisi ruang jalan raya antara lain: adanya kerusakan pada ruas jalan, penggunaan ruang jalan yang bukan semestinya, misalkan saja jalan yang digunakan untuk praktek pasar. Terbatasnya lahan jalan dapat diartikan daya tampung (kapasitas) yang rendah dari ruang lalu lintas jalan, disebabkan jumlah kendaraan yang Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
6
melintas/beredar melebihi daya tampung ruang jalan dan pemanfaatan yang keliru dari ruang lalu lintas jalan.
b) Faktor Kendaraan
Faktor kendaraan adalah faktor-faktor yang berasal dari kondisi kendaraan yang melintasi di jalan raya. Berbagai hal yang menyangkut kondisi kendaraan bisa berupa : jenis kendaraan, ukuran kendaraan, kuantitas (jumlah) dan kualitas kendaraan yang melintas di jalan raya. Contoh kasusnya ialah seperti jumlah kendaraan yang melintas melebihi daya tampung jalan raya tersebut atau beroperasinya jenis dan ukuran kendaraan tertentu yang berpotensi memacetkan arus lalu lintas . Menurut hasil jajak pendapat pada infodokterku.com yang dilakukan sejak bulan September 2010 dengan pertanyaan “Menurut pendapat Anda, jenis kendaraan apa yang punya kontribusi paling besar dalam menimbulkan kemacetan di jalan-jalan Ibukota (Jakarta)?” Hasilnya per tanggal 28 Februari 2011, berturut -turut: 57,3% responden menjawab mobil, 26,7% menjawab angkutan umum dan 16% menjawab sepeda motor punya kontribusi paling besar dalam menimbulkan kemacetan lalu lintas di Jakarta. Berdasarkan hasil jajak pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa lebih dari sebagian besar responden berpendapat bahwa mobil pribadi merupakan kontributor terbesar yang menimbulkan kemacetan lalu lintas, diikuti angkutan umum sebagai kontributor terbesar kedua. Hal ini memang benar adanya karena mobil (mobil pribadi) memiliki ukuran badan besar dan kuantitasnya yang banyak pula, sehingga memakan banyak ruang di jalan raya. Banyaknya mobil (mobil pribadi) yang melintas di jalan raya pada suatu saat tertentu secara bersamaan akan sangat memakan banyak ruang jalan yang memang sudah sangat terbatas. Selain itu, pemakaian mobil pribadi bisa dikatakan sangat tidak ef isien, dikarenakan jumlah orang yang ada di dalam mobil tersebut hanya 1 atau 2 saja. Sebenarnya solusi dari masalah ini sudah ada yaitu dengan menerapkan Three in one di Jakarta, namun yang terjadi justru munculnnya jenis pekerjaan baru yaitu joki, yang bekerja untuk mengisi kekosongan penumpang di dalam mobil dan juga banyak mobil pribadi yang menghindari jalan non tol yang terkena aturan 3 in 1 sehingga jalan non tol menjadi ’sepi’ dari mobil pribadi, sebaliknya jalan tol menjadi sangat padat sampai macet. Pengemudi mobil pribadi lebih memilih menggunakan jalan tol walaupun harus
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
7
membayar dan masuk melalui antrean panjang untuk kemudian mengalami kemacetan di jalur tol dalam kota.
c) Faktor Manusia
Faktor manusia adalah faktor-faktor yang berasal dari manusia selaku pemakai jalan. Berbagai hal menyangkut manusia antara lain: sikap, perilaku dan kebiasaan (behavior and habit ) yang kurang tepat ketika menggunakan jalan raya menyebabkan kemacetan lalu lintas dan membahayakan pihak lain, contohnya saja sikap dan perilaku mementingkan diri sendiri, tidak mau mengalah, congkak, arogan, menganggap bahwa melanggar aturan berlalu lintas adalah hal biasa serta tidak mengetahui atau tidak mau peduli
bahwa
gerakan
(manuver) nya
mengganggu
bahkan
membahayakan
keselamatan pengguna jalan lain,yang berprinsip bahwa kecerobohannya bukan merupakan tanggung jawabnya melainkan menjadi tanggung jawab pihak lain.
d) Faktor Lain
Banyak faktor lain selain ketiga faktor di atas yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, misalnya: penerapan yang keliru terhadap kebijakan dan undang-undang lalu lintas angkutan jalan, keberadaan mall (pintu mall) di tepi jalan raya sehingga keluar masuk kendaraan, orang dan angkutan umum yang ngetem akan mengganggu kelancaran lalu lintas, kurangnya jumlah petugas pengatur lalu lintas, demonstrasi, kerusuhan, dan cuaca (hujan deras dan banjir).
3. Estimasi waktu yang tak tentu Ditulis oleh: Fandy Azis - 45784
Pada transportasi jalan raya, estimasi waktu perjalan itu tak menentu. Ini terjadi karena transportasi jalan raya tersebut sangat mudah diakses, menyebabkan orang banyak menggunakan transportasi jalan raya, sehingga menimbulkan kemacetan. Kemacetan tersebut bisa merubah estimasi waktu perjalanan. Yang seharusnya bisa ditempuh dengan waktu 1 jam bisa berubah menjadi 3 jam. Berbeda dengan transportasi jalan rel yang estimasi waktu yang sangat tepat dan akurat.
4. Pemeliharaan yang lebih banyak dan rutin. Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
8
Ditulis oleh: Fandy Azis - 45784
Transportasi jalan raya merupakan transportasi yang paling banyak digunakan oleh orang di Indonesia. Ini dikarenakan transportasi ini sangat mudah diakses dan dapat mengantarkan point to point. Diakibatkan oleh banyaknya orang yang menggunakan transportasi jalan raya, maka pemeliharaan transportasi jalan raya harus lebih rutin dan banyak. karena apabila jalan raya tidak dipelihara secara rutin maka dapat menimbulkan bahaya bagi pengguna transportasi jalan raya. Seperti jalan berlubang yang bisa menimbulkan kecelakaan. Di Indonesia sendiri, jumlah jalan raya yang lebih banyak daripada jalan rel, maka mengakibatkan pemiliharaan jalan raya yang lebih banyak dan rutin dibandingkan jalan rel. Pemeliharaan jalan raya ini seperti perbaikan jalan raya yang rusak, seperti pe nambalan jalan dan lain-lain.
5. Menghasilkan Banyak Polusi dan Boros Energi Ditulis oleh: M Dimas Mahardika – 17/415215/TK/46504
(Grafik 4.1. penggambaran korelasi antara volume lalu lintas dengan emisi NO 2 ) Transportasi jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi yang dapat mengakomodir kendaraan dengan volume yang besar, dan implikasinya, karena volume k endaraan yang masuk besar, maka polusi yang dihasilkan akan tinggi juga. Jalan raya dirancang untuk mengakomodir kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengemisikan polusi, dan ketika kendaraankendaraan tersebut menjejali jalanan, maka emisi polusi total yang mereka hasilkan akan tinggi. Hal tersebut dikonfirmasi oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh U.S. National Library of Medicine menyatakan bahwa tingkat polusi pada jalanan berkorelasi secara positif
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
9
dengan volume lalu lintas. Hubungan tersebut diilustrasikan dalam grafik di atas (Grafik 4.1.) yang menggambarkan hubungan antara volume lalu lintas dengan emisi NO 2. Energi yang dihabiskan pada moda transportasi jalanan raya juga tinggi, dan hal itulah yang menyebabkan mengapa emisi polusi yang dihasilkan pada jalanan begitu tinggi juga. Energi yang dibuang pada moda transportasi jalan raya disebabkan oleh konsumsi energi agregat setiap kendaraan, dan volume kendaraan yang melintasi jalan raya tidaklah sedikit. Kendaraan bermotor di jalanan mendapatkan energi untuk bergerak dari bahan bakar fosil yang ternyata juga merupakan jenis sumber daya alam yang terbatas. Oleh karena itu, tidak hanya boros energi, kendaraan bermotor tidak ramah terhadap lingkungan dan kapasitas sumber daya alam.
(Grafik 4.2. grafik tren konsumsi energi pada sektor transportasi di Eropa pada kurun waktu 1990-2015)
Dihimpun dari sebuah penelitian yang diselenggarakan oleh European Environment Agency pada 2017, dapat terlihat sebuah tren dimana konsumsi energi di bidang transportasi selalu didominasi oleh konsumsi di sektor jalanan (road gasoline and road diesel ). Pada tahun 2015 saja, konsumsi energi yang dilakukan oleh kendaraan bermotor di jalan raya mencapai angka sebesar 11,4 juta terajoule dibandingkan dengan total konsumsi energi moda transport lainnya yang hanya sebesar 5,2 juta terajoule. Sebuah penelitian yang diprakarsai oleh Departemen Transportasi Amerika Serikat juga membuat sebuah kesimpulan yang menyatakan bahwa transportasi rel adalah moda transportasi Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
10
darat yang paling menimbulkan emisi polusi dan pemborosan energi paling sedikit, sementara moda transportasi mobil yang menggunakan jalan raya menghasilkan emisi polusi dan pemborosan energi yang paling besar. (Grafik 4.2 dan Tabel 4.1)
(Grafik 4.3 ilustrasi konsumsi energi pada beberapa moda transportasi)
(Tabel 4.1. ringkasan emisi polusi dari masing-masing moda transportasi)
Dapat terlihat bahwa emisi polusi yang dihasilkan oleh bis dan mobil lebih tinggi daripada emisi polusi yang dihasilkan oleh moda transportasi jalan rel, yang terdiri dari jalanan rel konvensional dan jalanan rel untuk kereta cepat. Sementara itu, emisi polusi paling tinggi dihasilkan oleh pesawat. Meskipun begitu, jumlah pesawat yang terbang tidak sebanding dengan jumlah mobil yang melintasi jalanan, sehingga predikat polutor terparah dapat kita limpahkan ke moda transportasi jalan raya.
5. Tingkat keamanan dan keselamatan yang rendah, dibandingkan dengan moda transportasi lainya Ditulis oleh: Ricky Algiffary Himawan - 45805
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
11
Dibanding moda transportasi lainnya, seperti jalan rel, laut, dan udara, transportasi jalan raya bisa dikatakan memiliki tingkat keamanan dan keselamatannya relatif lebih rendah. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa hal yang biasa terjadi, seperti a. Rawannya pencopetan b. Rawannya pelecehan seksual c. Supir bus atau angkutan kota yang ugal-ugalan Ini dapat menyebabkan berkurangnya tingkat kenyamanan orang untuk naik angkutan umum di jalan raya, walaupun sekarang masih banyak yang memilih moda angkutan jalan ra ya karena akses yang fleksibel dan ongkos yang murah. Supir bus yang ugal-ugalan juga menyebabkan tingginya tingkat kecelakaan di jalan raya.
6.
Standarisasi pengemudi kendaraan jalan raya yang masih kurang berjalan optimal
Di Indonesia, kita mengenal sebuah istilah SIM (Surat Izin Mengemudi) yang menjadi standar bahwa seseorang dinyatakan telah diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor, baik roda dua, roda empat, dan yang lainnya sesuai dengan golongan SIM.
Fungsi Surat Izin Mengemudi diatur dalam Pasal 86 Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yaitu:
1. Surat Izin Mengemudi berfungsi sebagai bukti kompetensi mengemudi 2. Surat Izin Mengemudi berfungsi sebagai registrasi Pengemudi Kendaraan Bermotor yang memuat keterangan identitas lengkap Pengemudi, 3. Data pada registrasi Pengemudi dapat digunakan untuk mendukung kegiatan penyelidikan, penyidikan, dan identifikasi forensik kepolisian.
Pada intinya fungsi dari Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah sebagai bukti bahwa pengemudi layak untuk mengemudikan kendaraan atau mampu berkendara di jalan dengan baik dan b enar. Namun kenyataan di lapangan membuktikan bahwa beberapa Surat Izin Mengemudi (SIM) yang digunakan oleh pengendara didapatkan dengan proses instan, lazimnya masyarakat menyebutnya “Surat Izin Mengemudi (SIM) tembak”. Fenomena “SIM tembak” tidak diketahui kapan munculnya dan kapan berlakunya. Masyarakat perlu mengetahui bahwa fenomena tersebut akan dapat merugikan person atau orang yang akan mengajukan pembuatan SIM maupun yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang didapatkan melalui proses “instan” tadi. Dapat dibayangkan kiranya Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
12
jika calon pengemudi yang akan mengajukan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak mengikuti proses yang diatur dalam undang-undang, hal ters ebut tentunya akan menimbulkan permasalahan yang kompleks. Dikarenakan belum tegasnya standarisasi pengendara dengan SIM, menyebabkan beberapa masalah, yakni seringnya terjadi pelangggaran terhadap lalu lintas, seperti: a. Pelanggaran marka jalan b. Pelanggaran pada lampu APILL c. Pelanggaran pada batas kecepatan berkendara di jalan raya Sesuai Permenhub No. 111 Tahun 2015, batas kecepatan di jalan tol luar kota tak boleh lebih dari 100 km/jam. Sedang kecepatan di jalan tol dalam kota berkisar antara 60 km sampai 80 km/jam. Adapun untuk kendaraan di jalan arteri dalam kota berkisaran 40 km/jam, sedang kecepatan di jalan pemukiran maksimal 30 km/jam. Laju kendaraan di jalan raya, kata dia, harus dibatasi agar tidak semakin liar dan bisa memicu terjadinya kecelakaan di jalan raya
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
13
Referensi:
Zhang, K., Batterman, S. Air Pollution and Health Risks Due to Vehicle Traffic. 2013. [online] Amsterdam: Science of The Total Environment. Tersedia di: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0048969713001290 Federal Railroad Adminstration, 2009. Vision for High-Speed Rail in America. 2009. [online] Washington, DC: U.S. Department of Transportation. Tersedia di: https://www.fra.dot.gov/Elib/Document/1468 European Environment Agency, 2017. Final Energy Consumption by Mode of Transport . 2017 [online] Kopenhagen: European Environment Agency. Tersedia di: https://www.eea.europa.eu/data-and-maps/indicators/transport-final-energyconsumption-by-mode/assessment-8 Indrawan, A., Ini Pelanggaran yang Sering Terjadi dalam Pembuatan. 2016. [online] DetikNews. Tersedia di: http://news.detik.com/berita/3216692/ini-pelanggaran-yangsering-terjadi-dalam-pembuatan-sim Sutrimansyah, M., Fenomena Penerbitan (Surat Izin Mengemudi) SIM yang Tidak Sesuai Prosedur . 2017. [online] CalonSH. Tersedia di: http://www.calonsh.com/2016/11/26/fenomena-penerbitan-surat-izin-mengemudi-simyang-tidak-sesuai-prosedur BUN., Kemenhub Sosialisasikan Batas Kecepatan Kendaraan Di Jalan Raya. 2015. [online] Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Tersedia di: http://www.dephub.go.id/berita/baca/kemenhub-sosialisasikan-batas-kecepatankendaraan-di-jalan-raya RDH., Kelalaian Berkendara Faktor Terbesar Kecelakaan di Jalan Raya. 2011. [online] Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Tersdia di: http://www.dephub.go.id/berita/baca/kelalaian-berkendara-faktor-terbesar-kecelakaan-di jalan-raya-3422/ Muhardi, H., 7 Tips Ampun Mencegah Kecelakaan di Jalan Raya., 2017. [online] Liputan 6. Tersedia di: https://www.liputan6.com/otomotif/read/3170508/7-tips-ampuh-mencegahkecelakaan-di-jalan-raya
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
14
Anonim. Yuk Ketahui 3 Faktor Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya., 2017. [online] Asura.co.id. Tersedia di: https://www.asura.co.id/blog/yuk-ketahui-3-faktor-penyebabkecelakaan-di-jalan-raya Setiadarma, A., 8 Penyebab Utama Kecelakaan Lalu Lintas. 2014. [online] Keluarga.com. Tersedia di: https://keluarga.com/1505/8-penyebab-utama-kecelakaan-lalu-lintas
Pengantar Teknik Transportasi – Kelemahan dan Keunggulan Jalan Raya
15
View more...
Comments