Kesehatan Reproduksi Dan Masalah Ginekologi
February 28, 2019 | Author: Ratri Abdatush Sholihah | Category: N/A
Short Description
health service...
Description
KESEHATAN REPRODUKSI DAN MASALAH GINEKOLOGI Kesehatan Reproduksi Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh utuh dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan, dalam segala aspek yang be rhubungan dengan sistem reproduksi serta prosesnya(Cairo, prosesnya(Cairo, ICPD* Programme of Action, 1994)*International conference on populations and development Masalah Kesehatan Reproduksi Perempuanment Gangguan Menstruasi Amenore Amenore Primer Tanda-tanda Belum mendapatkan menstruasi Tidak ada mentruasi hingga usia 14 thn, Tanpa pertumbuhan karakteristik seks sekunder Tidak ada menstruasi hingga usia 16 thn, Mengabaikan perkembangan karakteristik seks sekunder Penyebab - Abnormalitas hormon gonadotropin (kelainan kongenital) - Kelainan genetik(turner syndrome) - Kelainan kongenital pd SSP: hidrosephalus - Malformasi kongenital (anatomik) sistim reproduksi: tidak ada vagina dan uterus - Lesi pada SSP yang didapat (trauma, infeksi, tumor) Penatalaksanaan - Koreksi gangguan - Terapi pengganti hormon (merangsang perkembangan karakteristik seks sekunder) - Bedah (koreksi abnormalitas struktural) - Manipulasi hormonal Amenore Sekunder Tanda-tanda - Mens tidak ada yang sebelumnya ada (siklus 3 x /> pd wanita yg pernah menstruasi) - Gangguan fisiologis - Penyakit - BB turun (malnutrisi atau latihan keras) - Normal: awal remaja, hamil, laktasi, Menopause Penyebab - Fungsional: stress, penurunan BB, anoreksia - Organik: Tumor, infeksi, kista, pituitari necrosis
•
Premenstruasi Sindrom Suatu kumpulan gejala(kambuhan siklus menstruasi pd fase luteal) Perubahan fisik, psikologis/prilaku Menganggu hubungan interpersonal dan aktivitas sehari-hari “setiap wanita berpotensial/dapat mengalami gejala PMS dlm tingkatan tertentu” Karakteristik Timbul 7-10 hr sebelum menstruasi s.d 3 hr saat menstruasi Gejala - Sakit pinggang - Edema (perut & pelvik terasa penuh, bengkak ekstremitas bawah) - Payudara tegang - Sakit kepala - Emosi tidak stabil (depresi, mudah tersinggung, menurunnya konsentrasi) Etiologi Tidak diketahui Manajemen - Konseling - Medikasi :prostaglandin inhibitor, diuretik - Diet seimbang: rendah kafein &garam - Latihan/senam - Suplemen vitamin Dismenore Keadaan nyeri saat menstruasi (segala usia) Respon sistemik - Backache - Kelemahan - Diaporesis - Anoreksia, mual, muntah - Diare, pusing - Penurunan konsentrasi Jenis Dismenore Primer Timbul 6bln-2thn setelah menarche Sembuh setelah berusia 25 thn/setelah melahirkan pervaginam Dismenore Sekunder Endometriosis, peradangan pervik, ca uterus, ca ovarium, akseptor I UD • Endometriosis Adanya pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus (ovarium, kavum douglas, ligamen uterosakrum, septum rektrovaginal, ko lon sigmoid, ligamen royundum, peritonium pelvik, kandung kemih) termasuk kelenjar dan stroma Gejala utama - Dismenore sekunder - Nyeri defekasi (pada siklus menstruasi, pelvik terasa berat, nyeri menyebar ke paha)
Gejala lainnya - Nyeri pada waktu latihan fisik - Nyeri saat hubungan seksual - Perdarahan abnormal (hipermenorea, menoragia, premenstruasi straining) Terapi - Tdk merasa nyeri, tdk mau hamil: tidak butuh terapi - Nyeri ringan, ingin hamil: analgesik - Nyeri berat, menunda kehamilan: kontrasepsi oral, danazol - Laparoskopi/laparatomi
Infeksi/peradangan pada alat genital Penyakit Radang Pelvik Pengertian Suatu infeksi umum pd organ pelvis wanita dan struktur penyokong vagina atau bahkan mengenai tuba falopii Penyebab Organisme: neisseria gonorrhoeae, clammydia, mycoplasma mll hub seksual Jenis radang pelvik • Traktus urinarius • Vaginitis • Servisitis • Vulvitis • Bartholinitis
-
Kanker serviks Gejala - Keputihan, perdarahan - Sering tidak terasa sakit Penyebab Human Papilloma Virus (HPV) Faktor Risiko Sering melahirkan, sering ganti pasangan seksualitas, tidak higienik Screening: pap smear Kanker Ovarium Gejala Perut membesar, gangguan pencernaan Sering tidak jelas Penyebab Herediter, ‘sindrom family cancer’ Faktor Risiko Menarche usia >12 thn, menopause dini, infertilitas Kanker Endometrium Gejala - Perdarahan pervaginam
Penyebab Herediter, sindrom ‘family cancer’, hormon estrogen Faktor risiko Obesitas, tidak punya anak, DM, hipertensi Screening: USG, endosmear Gangguan pada payudara (kanker payudara) Faktor Resiko • Usia < 40 thn • Kulit putih • Tinggal di daerah dingin • Tidak menikah • Nullipara/kehamilan I > 35 thn • Riwayat klg dgn kanker payudara • Menarche pertama < 12 thn • Menopause terlambat (> 30 thn setelah menarche, > 50 thn) Infertilitas Klimakterium
Tips Mudah Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
Apabila
Anda
seorang wanita
yang
telah
memasuki
usia
kematangan
seksual
maka
menjaga kesehatan reproduksi adalah suatu hal yang penting. Pada usia tersebut Anda dianjurkan untuk melakukan pendeteksian dini terhadap kanker atau kista pada bagian reproduksi atau papsmear. Bila tidak dijaga dan dirawat dengan baik, organ reproduksi wanita mulai dari vagina hingga rahim sangat rentan untuk terkena berbagai macamgangguan kesehatan. Gangguan yang umum terjadi pada hampir setiap wanita adalah keputihan. Apabila vaginitis dibiarkan berlarut larut akan dapat mengganggu kesuburan bahkan hingga memicu kanker serviks atau kanker mulut rahim. Keguguran janin di dalam rahim sering terjadi akibat Kista dan Mioma yang tidak terdeteksi. Pada stadium lanjut, kista atau mioma tersebut harus diangkat melalui operasi. Jadi jangan anggap sepele kesehatan reproduksi Anda yaa…. Kesehatan Reproduksi Wanita Banyak sebab yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi wanita, akan tetapi penyebab yang paling umum adalah pola makan yang kurang sehat karena mengkonsumsi terlalu banyak lemak dan kebersihan yang kurang higienis. Akan tetapi kanker serviks dan kista bisa saja dipicu oleh faktor genetis.
Saat ini sudah banyak produk yang bisa Anda gunakan untuk merawat kesehatan reproduksi Anda. Anda bisa memilih produk kesehatan reproduksi yang sesuai dengan Anda atau terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter Anda. Produk-produk kesehatan reproduksi tersebut biasanya mempunyai beberapa manfaat sekaligus, diantaranya untuk: 1. Mengaktifkan dan melenturkan kembali otot vagina. 2. Menambah kepekaan vagina terhadap daya rangsang. 3. Membantu menghilangkan bau tidak sedap divagina. 4. Membuat aroma vagina menjadi lebih menyegarkan. 5. Membunuh kuman atau bakteri merugikan. 6. Mencegah dan menyembuhkan keputihan. 7. Membersihkan kerak atau kotoran di selaput vagina. 8. Menyembuhkan iritasi diselaput vagina. 9. Mencegah terjadinya kanker alat reproduksi wanita. Mencegah adalah tindakan yang paling cerdas saat Anda berurusan dengan kesehatan reproduksi.
Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Agar Tetap Sehat Cara menjaga kesehatan vagina bagi kaum hawa agar selalu sehat dan makin seksi sepanjang hari. Merawat vagina agar selalu bersih setiap saat harus diperhatikan, karena untuk menghindari segala macam penyakit kelamin, seperti kanker serviks atau kanker leher rahim.
Untuk setiap perubahan abnormal pada vagina dapat menimbulkan pertanda awal adanya masalah vagina. Perubahan frekuensi buang air kecil, sensai terbakarnya ketika buang air kecil dan vagina mengeluarkan bau dan juga cairan, itu merupakan tanda atau gejala paling penting dari permasalahan vagina. Kondisi abnormal vagina secara signifikan dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan seksual. Oleh karena itu, dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan reproduksi wanita tersebut dapat mencegah terjadinya masalah pada vagina untuk merawat reproduksi wanita. Khususnya untuk wanita, berikut ini beberapa tips untuk menjaga kesehatan dan keber sihan vagina yang harus anda ketahui :
Selalu gunakan celana dalam berbahan katun Katun adalah kain terbaik yang sesuai untuk semua jeni kulit. Dengan me nggunakan celana dalam berbahan katun, bisa memungkinkan organ genital untuk menghirup udara yang segar dan se lalu membantunya agar tetap kering. Hindari hubungan seksual bila Anda memiliki gejala-gejala infeksi pada vagina Infeksi vagina biasanya disebabkan oleh ragi (jamur) dan menimbulkan gatal dan sakit di vagina. Infeksi tersebut terkadang menyebabkan nyeri atau rasa se perti terbakar ketika buang air kecil atau berhubungan intim. Untuk menghindari penyebaran dan m emperparah infeksi, sebaiknya jauhi berhubungan seksal selama tanda-tanda infeksi masih ada atau terasa. Banyak makan sayur dan buah untuk mencegah infeksi vagina Selalu menambahkan buah dan sayuran pada menu makanan harian Anda. Sayur dan buah yang kaya serat serta antioksidan tidak cuma membantu mencegah infeksi ragi vagina, tapi juga membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hindari penggunaan bahan kimia untuk daerah vagina Usahakan agar tidak memakai produk tertentu contohnya seperti sabun deodoran, lotion dan produk kesehatan feminim lainnya yang bisa menimbulkan iritasi pada organ di vagina. Apalagi jika Anda mempunyai alergi dengan bahan-bahan kimia. Jangan menggaruk organ intim Jangan pernah menggaruk bila Anda mengalami gatal atau iritasi pada organ vagina. Cobalah dengan memakai kain katun lembut dan air hangat untuk lebih baik. Hal ini untuk menghindari infeksi ke organ lain pada vagina. Jangan memakai jelly atau minyak berparfum untuk pelumas vagina Jelly petroleum atau minyak berparfum yang dipakai untuk pelumas vagina bisa menimbulkan perkembangbiakan bakteri di dalam dan di sekitar vagina. Jaga kebersihan selama mengalami menstruasi Keberihan pada saat siklus menstruasi sangatlah penting agar terhindari dari masalah vagina. Jangan menggunakan pembalut yang beraroma dan mengandung gel, karena akanmenjadi penyebab iritasi dan gatal pada vagina. Selain itu, selalu menjaga daerah vagina tetap ber sih dan kering. Tukar pembalut jika terdapat gumpalan darah di atas pembalut, yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan bakteri dan jamur. Basuh vagina dengan air bersih dan mengalir Agar terhindar dari masuknya bakteri dan jamur, basuhlah organ intim dengan air bersih dari arah depan ke belakang (vagina ke anus). Selain itu, selalu pakai air yang m engalir atau berasal dari kran jika berada di toilet umum. Keringkan setelah buang air kecil atau besar Setelah Anda selesai buang air kecil atau besar, biasakan selalu mengeringkan organ intim dengan tisu atau handuk yang bersih. Hal ini bisa menghindari atau mengurangi resiko perkembangbiakan bakteri di dalam dan sekitar vagina. (http://daniapriyanto.wordpress.com/)
Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita Browse » Home » Kesehatan , Wanita » Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
Alat reproduksi merupakan salah satu fungsi tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus.Perawatan alat reproduksi mempunyai tujuan sebagai berikut: Mempertahankan Ph normal vagina, yakni 3,5 sampai 4,5. Mencegah tumbuhnya jamur, bakteri, protozoa. Mencegah munculnya keputihan dan virus. Ada dua jenis keputihan, yaitu : Fisiologi, dengan ciri ; tidak gatal, tidak bau, le ndir berwarna bening, terjadi hanya pada masa subur, terjadi menjelang haid, karena stres, kelelahan, atau karena celana dalam yang terlalu ketat. Patologis, dengan ciri ; keluar lendir berle bihan disertai infeksi, gatal dan pedih, vagina kemerahan, lendir berubah warnanya. Banyak wanita melakukan hal yang salah dalam melakukan perawatan eksternal bagi alat reproduksinya, antara lain: Penggunaan pembersih / sabun berbahan daun sirih digunakan dalam waktu lama, hal ini akan menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu. Pemilihan produk pembersih kewanitaan yang salah. Produk pembersih wanita yang mengandung bahan povidone iodine mempunyai efek samping dermatitis yang dapat mengakibatkan reaksi alergi. Cara merawat organ reproduksi yaitu : Jaga kebersihan. Usahakan agar vagina kering dan tidak lembab. Sekalah alat reproduksi anda dari arah depan kebelakang agar bibit pe nyakit yang kemungkinan besar bersarang di anus tidak terbawa ke vagina karena dapat menimbulkan infeksi, peradangan dan rasa gatal. Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar getah dan keringat lebih mudah terser ap. Jangan menggunakan pakaian dalam yang ketat. Mencukur bulu yang tumbuh pada vagina secara teratur, kare na bulu di sekitar vagina dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal. Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman. Jangan menggunakan deodorant atau spray. Rangsangan dari bahan tersebut menimbulkan peradangan pada daerah vagina dengan gejala gatal dan keputihan. Pada saat haid, pembalut harus diganti secara teratur, paling tidak sekitar 2 – 3 kali sehari. Gantilah pakaian dalam sehari dua kali saat mandi. Jika vagina terluka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan tidak mencemari luka radang. Keringkan dengan tisu kering yang terj amin kebersihannya setelah buang air. Cucilah tangan sebelum menyentuh vagina. Basuhlan daerah di antara vulva (bibir vagina) dengan air bersih dan sabul mild setelah buang air kecil dan buang air besar.
Jangan menggunakan handuk atau washlap milik orang lain untuk mengeringkan vagina kita. Selain perawatan kebersihan, hal lain yang harus diperhatikan antara lain: Pasangan yang telah disunat. Sunat pada bagian ujung penis diperlukan untuk menjaga kebersihan penisnya. Beberapa peneliti membuktikan rendahnya kejadian kanker rahim pada istri yang suaminya disunat. Jangan menggunakan alat-alat bantuan untuk masturbasi, karena hal ini bisa menyebabkan robeknya selaput dara dan infeksi pada vagina atau penis. Bila telah aktif secara seksual, lakukanlah pemeniksaan apus Pap (Pap smear untuk deteksi dini kanker rahim.) Bila setelah tiga kali pemeriksaan hasilnya normal, maka ulang kembali dengan jadwal sesuai dengan usia. Pemeriksaan untuk infeksi toksoplasma, rubela, dan chlamidya (TORSCH). Pemeriksaan ini diperlukan untuk memastikan apakah diperlukan penanganan khusus bila anda menginginkan kehamilan. Pemeriksaan pertanda tumor dapat dilakukan untuk tumor indung telur. Pemeriksaan ginekologi secara rutin akan bermanfaat untuk: Mencegah berbagai penyakit dan keluhan yang berhubungan dengan reproduks Memberikan deteksi dini pada penyakit kanker payudara dan leher rahim. Mendeteksi secara dini penyakit menular seksual dan kondisi lain sebelum menimbulkan dampak yang lebih berbahaya. Dapat mencegah kemandulan Memperlancar kehamilan dan kelahiran bayi. Pemeriksaan ginekologi ini merupakan “ kewajiban” bagi mereka yang udah melakukan hubungan seksual, atau yang usianya diatas 18 tahun. Mereka yang sedang atau per nah kena PMS (penyakin menular seksual) atau yang pernah berhubungan seks dengan orang yang ter jangkit PMS, atau pernah mengalami penyakit seksual yang lain, serta mereka yang punya potensi ter kena kanker payudara dan kanker leher rahim, harus lebih sering lagi periksa ginekologi. Selain pemeriksaan rutin, kalian harus segera periksa ke dokter apabila mengalami hal-hal berikut ini: Rasa sakit yang enggak biasa pada vagina atau pinggul. Pendarahan atau keputihan yang tidak normal dari vagina Rasa sakit yang luar biasa bada perut bagian bawah Rasa sakit dan pembengkakan pada vulva, vagina, rahim atau indung telur. Rasa gatal pada vagina Sedang kena PMS Tidak usah malu memeriksakan organ reproduksi kita ke dokter, karena mereka adalah para ahli yang memang bekerja membantu kita mengatasi masalah kesehatan. Pakailah gaya hidup yang sehat, rajinlah berolahraga secara ter atur. makanlah makanan yang sehat dengan gizi seimbang, jangan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol serta tentu saja menjaga perilaku seksual yang bertanggung jawab. Marilah merawat organ reproduksi dengan baik, karena akhirnya kesehatan organ r eproduksi juga mempengaruhi kesehatan anda secara keseluruhan. Judul: Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita; Ditulis oleh Fritz; Rating Blog: 5 dari 5
Penyebab penyakit ini adalah yang menggangukesehatan reproduksiini adalah: Pertama,hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.
Faktor ini merupakan faktor resiko utama.semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar resikonya untuk terkena kanker serviks.Berdasarkan peneletian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar dari pada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun. Kedua, berganti-ganti pasangan seksual
Perilaku seksual berupa gonta-ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin.penyakit yang ditularkan seperti infeksi human papilloma virus (HPV) telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. Resiko terkena kanker serviks menjadi 10 kali lipat pada perempuan yang mempunyai pasangan seksual 6 orang atau lebih. Disamping itu, virus herpes simpleks tipe-2 dapat menjadi faktor pendamping. Ketiga, merokok
Perempuan merokok memiliki resiko 2 kali lebih besar besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.penelitian menunjukkan, lerndir serviks pada perempuan merokok mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang ada didalam rokok. Zat-zat tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping itu merupakan ko-karsinogen infeksi virus. Keempat, penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
Menggunakan pil-pil pengontrol kelahiran untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV. Kelima, kehamilan yang sering / terlalu banyak anak
Studi-studi menyarankan bahwa melahirkan banyak anak -anak dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita wanita dengan infeksi HPV. Keenam, penyakit menular seksual
Wanita-wanita yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual mempunyai risiko yang lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan kanker leher rahim. Juga, seorang wanita yang telah mempunyai hubungan seksual dengan seorang pria yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker leher rahim. Pada kedua kasus-kasus, risiko mengembangkan kanker leher rahim lebih tinggi karena wanita-wanita ini mempunyai risiko infeksi HPV yang lebih tinggi dari rata-rata. Detil info baca disini:http://www.gayabunda.com/kesehatan/kenali-penyakit-pengganggu-kesehatan-reproduksi.html
View more...
Comments