Kerapatan Dan Berat Jenis

September 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Kerapatan Dan Berat Jenis...

Description

 

KERAPATAN DAN BERAT JENIS Dwi Uzie Benda   Benda Tuesday, October 16, 2012

KERAPATAN DAN BERAT JENIS  I.TUJUAN  Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami aplikasinya. II. DASAR TEORI 

Kerapatan (ρ (ρ) adalah massa persatuan volume pada termperatur dan tekanan tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik ( g/cm³ = g/ml) dan dalam satuan SI kilogram per meter kubik (kg/m³). M ρ  =  ———   V Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air yang ditentukan pada temperature yang sama. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. ρ zat d = ———  = ———   ρ air Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering di definisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°. Notasi yang sering dilakukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°, 25°/4°, dan 4°/4°. Angka yang  pertama menunjukkan temperature udara dimana zat ditimbang dan angka dibawah garis miring menunjukan temperature air yang dipakai. Berat jenis merupakan suatu karakteristik  bahan yang penting dan sering digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat . III. ALAT 

1. Neraca Electrik 2. Piknometer 3. Kalkulator 4. Tissue IV. BAHAN  1. Etanol

 

2. Aseton 3. Klorofom 4. parafin 5. Gotri 6.Aquadest V. CARA KERJA 

I. Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan 1.Menimbang dengan teliti piknometer kosong dalam keadaan bersih dan kering 2.Mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh lalu ditimbang 3. air yang menempel diusap dengan tissue lalu menimbang piknometer dengan teliti. 4. Melihat tabel berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan. 5. Perhitungan : Bobot pikrometer + air

: B gram

Bobot Pikrometer kosong

: A gram

 ————————————————    —   Bobot aquadest

: C gram

Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel) : 0,996 (aquadest) C (gram) Volume pikrometer

= ——————————   aqua aquade dest st (g (gra ram m / ml ) = V ml

II.

Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair dan zat padat

1.Piknometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan zat cair kemudian ditutup. cairan yang menempel diusap dengan tissue, menimbang dengan teliti. Misal bobotnya : D gram 2.Bobot piknometer kosong

: B gram

3.Volu 3.V olume me piknom piknomete eterr

: V ml

4.Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel)

:

aquadest

5.Kerapatan zat cair dihitung dengan cara : D - B (gram) = ——————   V (ml) 6.Berat jenis zat cair (etanol, aseton, klorofom) dihitung dengan cara :

 

 

ρ zat cair

d =  —————   ρ aquadest . III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat padat (Gotri) Gotri = G Pigno + gotri + aquadest = H Pigno + aquadest = I Aquadest = I –  I –   A A Volume yang ditumpahkan = C –  C –  J  J = K K Volume gotri = —————  = —————  =  = L ρ aquadest M gotri

G

ρ gotri =  ————   =  ——   V gotri

L

ρ gotri d = —————  = —————   ρ aquadest IV. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat gotri+parafin Gotri + parafin = R Pigno + parafin + gotri + aquadest = S Bobot pigno + aquadest = S –  S –  R  R = Q Bobot aquadest = Q –  Q –  A  A = T T Volume aquadest (Z) = —————  = —————   ρ aquadest Volume gotri + parafin = Volume pigno + Z VI. HASIL PRAKTIKUM 

•  DATA DAN PERHITUNGAN 1. Penentuan volume piknometer pada suhu 27 °C. Bobot piknometer + air

: 75,68 gram

Bobot Piknometer kosong

: 26,09 gram

 

Bobot aquadest

: 49,59gram

Kerapatan aquadest pada suhu 27°C = 0,996 g/ml 49,59 gram Volume air = 0,996 gram / ml = 49,78 ml 2. Penetuan kerapatan dan bobot jenis zat cair ( etanol, klorofom, aseton) •  Etanol Bobot piknometer kosong

= 26,09 gram

Bobot etanol + pigno

= 65,88 gram

Zat etanol

= 39,79 ml

Kerapatan aquadest pada suhu 27°C = 0,996 g/ml Kerapatan Etanol: 65,88 –  65,88  –  26,09  26,09 = ——————   49,78 = 0,799 gram Bobot jenis: 0,799 = —————   0,996 = 0,802 •  Klorofom Bobot piknometer kosong Bobot klorofom + pigno

= 26,09 gram = 99,67 gram

Zat klorofom

= 73,58 ml

Kerapatan aquadest pada suhu 27°C = 0,996 g/ml Kerapatan Klorofom: 99,67 –  99,67  –  26,09  26,09 = ———————   49,78 =1,47 gram Bobot jenis: 1,47

 

= ————   0,996 =1,484 •  Aseton Bobot piknometer kosong

= 26,09 gram

Bobot aseton + pigno Zat aseton

= 65,22 gram = 39,13 ml

Kerapatan aquadest pada suhu 27°C = 0,996 g/ml Kerapatan Aseton: 65,22 –  65,22  –  26,09  26,09 =  ———————   49,78 =0,786 Bobot jenis: 0,786 = ————   0,996 = 0,789 3. Penetuan kerapatan dan bobot jenis zat padat Gotri

= 0,44 gram

Pigno+gotri+aquadest = 76,12 gram Pigno+aquades

= 76,12 –  76,12 –  0,44 = 75,67

Aquadest

= 75,67 –  75,67 –  26,09  26,09 = 49,68

Volume yang ditumpahkan = 49,59 –  49,59  –  49,58  49,58 = 0,01 K 0,01 Volume gotri =  —————   = —————  =  = 0,01004 ρ aquadest M gotri

0,996 0,44

ρ gotri =  —————   =  —————  =  = 43,825 V gotri ρ gotri

0,01004 43,825

d =  —————   =  —————   = 0,880 ρ aquadest 49,78 4. Penetuan kerapatan dan bobot jenis gotri + parafin

 

Gotri + parafin = 0,69 gram Pigno + parafin + gotri + aquadest = 76,40 Bobot pigno + aquadest = 76,40 –  76,40 –  0,69  0,69 = 75,71 Bobot aquadest = 75,71 –  75,71 –  26,09  26,09 = 49,62 49,62 Volume aquadest =  —————   = 0,997 49,78 Volume gotri + parafin = 49,78 –  49,78 –  0,997  0,997 = 48,783 0,44 Volume gotri =  —————   = 0,0100399 43,825 Volume parafin = 48,783 - 0,0100399 = 48,773 Bobot parafin = 0,69 –  0,69 –  0,44  0,44 = 0,25 0,25 Kerapatan = —————  = —————  =  = 0,00512 48,773 ρ parafin

0,00512

d = —————  = —————  = —————   = —————  =  = 0,00514 ρ air

0,996

VII. PEMBAHASAN 

Berat jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat  pada suhu tertentu te rtentu (biasanya pada suhu 25ºC tapi yang kita gunakan 27 ºC), sedangkan rapat  jenis adalah perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang farmasi  biasanya digunakan 25º/25º). Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air. Harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara lain yang khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat  jenis sangat s angat lemah. Akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. relat if. Berat Be rat jenis je nis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan), dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula

 

diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer digunakan untuk mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer erlenme yer kecil dengan kapasitas antara 10ml-50ml.. Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat pengeringan  piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifatsifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisasisa yang tidak diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri. Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan  piknometer pada bobot sesungguhnya. Akhirnya piknometer ditimbang pada timbangan analitik dalam keadaan kosong. Setelah ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest sebagai pembanding nantinya dengan sampel yang lain. Pengisiannya harus melalui bagian dinding dalam dari piknometer untuk mengelakkan terjadinya gelembung udara. Akhirnya piknometer yang berisi sampel tadi ditimbang. Adapun keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam  penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah : 1.  Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya  pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga s ehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhudimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar). 2.  Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya  juga menjadi lebih besar.

 

3.  Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung  pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya. VIII. KESIMPULAN 

Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa : -

Volume piknometer pada suhu percobaan ( 27º ) adalah 0,996g/ ml

-

Kerapatan dan berat jenis zat cair : 1.  Etanol ρ etanol = 0,799 gram.ml-1  d = 0,802 2.  klorofom = 1,47 gram.ml-1 

ρ klorofom d = 1,484 3. Aseton

= 0,786 gram.ml-1 

ρ Aseton d = 0,789 -

Kerapatan dan berat jenis zat padat : 4. Gotri ρ gotri

= 43,825 gram

d = 0,880 5. Gotri + parafin ρ gotri+parafin

= 0,00512 gram

d = 0,00514 Masih terdapat beberapa penyimpangan dalam percobaan ini, tapi penyimpangan tersebut relatif kecil sehingga tidak mempengaruhi percobaan. Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh : 1.  Kesalahan pembacaan skala pada alat

 

2.  Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot  jenisnya 3.  Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat 4.  Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer IX. DAFTAR PUSTAKA   



Martin A. N ,Suargick ,Suargick , J. , dan cammarata cammarata , J. 1990 . Farmasi .  Farmasi Fisika Fisi ka::  Dasar-dasar  farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, farmasetika , diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid I ,  penerbit UI ,Jakarta , 8-309-318, 454-495, 454-495, 559-687

 



Situsweb: http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=%C2%A0makalah%C2%A0te ntang%C2%A0percobaan+kerapatan+dan+berat+jenis&btnG=Penelusuran+Google& aq=o&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=

 



Dzakwan , Muhammad. Muhammad. 2010 .  Petunjuk praktikum farmasi fisik fisi k I  .   . Universitas Setia Budi , 1-3

sumber:  skatersklk   sumber:

Sekian artikel KERAPATAN DAN BERAT JENIS kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Anda sekarang membaca artikel KERAPATAN DAN BERAT JENIS dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogs https://praktiku m-laporan.blogspot.com/20 pot.com/2012/10/kerapatan-da 12/10/kerapatan-dan-berat-j n-berat-jenis.html enis.html 

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA-KERAPATAN DAN BERAT JENIS 20/04/2011 anzzz27  SEPUTAR FARMASI  FARMASI Tinggalkan komentar   anzzz27 I. JUDUL 

“KERAPATAN DAN BERAT JENIS SUATU ZAT”  ZAT”   II. TUJUAN 

Menentukan kerapatan dan berat jenis beberapa sample suatu zat z at yaitu alkohol absolute (96%), alkohol 70%, alkohol 50,%, aseton dan kloroform menggunakan piknometer.

 

III. DASAR TEORI

Berat jenis suatu zat adalah adal ah perbandingan antara bobot zat disbanding dengan volume zat  pada suhu tertentu (biasanya 25o C). kerapatan (specific gravity) adalah perbandingan antara  bobot jenis suatu zat pada suhu tertentu (biasanya dinyatakan sebagai 25o /25o, 25o/4o, 4o,4o). Untuk bidang farmasi biasanya 25o/25o. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan berat jenis digunakan hanya untuk cairan, dan kecuali dinyatakan lain, didasarkan pada perbandingan berat zat di udara pada suhu 250 terhadap berat air dengan volume dan suhu yang sama. Bila suhu ditetapkan dalam monografi, berat jenis adalah perbandingan berat zat di udara pada suhu yang ditetapkan terhadap berat air dengan volume dan suhu yang sama. Bila pada suhu 250C zat berbentuk padat, tetapkan berat jenis pada suhu yang telah tertera terte ra pada masing-masing 0 monografi, dan mengacu pada air yang tetap p pada ada suhu 25 C. Menurut defenisi, Kerapatan adalah perbandingan yang dinyatakan dalam desimal, dari berat suatu zat terhadap berat dari standar s tandar dalam volume yang sama kedua zat mempunyai temperature yang sama atau temperature yang telah diketahui dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik ( g / cm3 = g / ml ) dan dalam satuan SI kilogram per meter kubik ( kg / m3 )

massa ( g r am )   = gram. cm-3 = M L-3 

ρ=

volu volum me ( cm 3 )   Air digunakan untuk standar untuk zat cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas. Dalam farmasi, perhitungan berat jenis terutama menyangkut cairan, zat padat dan air merupakan  pilihan yang tepat untuk digunakan digunakan sebagai standar karena mudah didapat dan mudah dimurnikan. Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni atau tanpa dimensi, yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok.  ρ zat   d=  ρ air

Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air pada suhu 4 0C atau temperatur lain yang telah ditentukan. Pengujian kerapatan dilakukan untuk menentukan 3 macam kerapatan jenis yaitu : 1.  Kerapatan sejati

 

Massa partikel dibagi volume partikel partikel tidak termasuk rongg ronggaa yang terbuka dan tertutup. 2.  Kerapatan nyata

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk pori/lubang terbuka, tetapi termasuk  pori yang tertutup. 3.  Kerapatan efektif

Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup. Seperti titik lebur, titik didih atau indeks bias (bilangan bias). Kerapatan relatif merupakan  besaran spesifik zat. Besaran ini dapat digunakan untuk pemeriksan konsentrasi dan kemurniaan senyawa aktif, senyawa bantu dan sediaan farmasi. Metode penentuan untuk cairan : Metode Piknometer. Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan  penentuan ruang, yang ditempati cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah untuk menimbang yang dinamakan piknometer. Ketelitian metode piknometer akan bertambah hingga mencapai keoptimuman tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Keoptimuman ini terletak  pada sekitar isi ruang 30 ml. Metode Neraca Hidrostatik. Metode ini berdasarkan hukum Archimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan ke dalam cairan akan kehilangan massa sebesar berat volume cairan yang terdesak. Metode Neraca Mohr-Westphal. Benda dari kaca dibenamkan tergantung pada balok timbangan yang ditoreh menjadi 10 bagian sama dan disitimbangkan dengan bobot lawan. Keuntungan penentuan kerapatan dengan neraca Mohr-Westphal adalah penggunan waktu yang singkat dan mudah dlaksanakan. Metode areometer. Penentuan kerapatan dengan areometer berskala (timbangan benam, sumbu) didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas tercelup yang sepihak diberati dan pada kedua ujung ditutup dengan pelelehan. pelele han. IV. ALAT  1.  2.  3.  4.  5.  6.  7. 

Neraca elektrik Piknometer Termometer ruang Pipet tetes Tissue Waterbath Cawan penguap

V. BAHAN  1.  Aquadest 2.  Alkohol absolute 96%

 

3.  4.  5.  6.  7. 

Alkohol 70 % Alkohol 50 % Aseton Kloroform Cera alba

VI. CARA KERJA  1.  Menentukan volume piknometer pada suhu percobaan 1.  Menimbang dengan teliti piknometer kosong dalam keadaan bersih dan kosong 2.  Piknometer yang telah diisi dengan aquadest sehingga penuh lalu direndam dalam air es sehingga suhunya mencapai kira-kira 2º di bawah suhu percobaan 3.  Piknometer ditutup dan biarkan pipa kapilernya terbuka sehingga suhunya akan naik sampai suhu percobaan.Setelah itu pipa kapilernya ditutup dengan sedikit cera alba 4.  Membiarkan suhu aquadest dalam piknometer sampai mencapai suhu kamar setelah itu usap air yang menempel dengan menggunakan tissue lalu menimbang piknometer dengan te liti 5.  Melihat tabel untuk mengetahui berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan 6.  Menghitung :

Bobot piknometer + air

: A..gram

Bobot piknometer kosong

: B..gram

Bobot aquadest

: C..gram

 –  

Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (lihat (li hat tabel) : ρ aquadest 

C ( gr g r am )   Mencari volume piknometer =  ρ aquadest ( g r am / ml -1 )  

= VP ml 1.  Menentukan kerapatan dan bobot jenis zat cair ( alkohol absolute 96%, alkohol 70%, alkohol 50%, aseton dan kloroform ) 1.  Bersihkan piknometer sampai kering lalu diisi penuh penuh dengan sampel misalnya diisi dengan alkohol 70%, kalau sudah penuh tutup ssampai ampai airnya tumpah keluar,cairan keluar,cairan yang menempel tersebut diusap dengan tissue sampai kering, lalu timbang t imbang dengan teliti meggunakan neraca elektrik, misal bobot alkohol 70% yang ditimbang adalah : D gram 2.  Bobot piknometer kosong yang sudah diketahui dimisalkan : B gram 3.  Volume piknometer yang sudah diketahui dimisalkan : Vp ml 4.  Melihat tabel untuk mengetahui berapa kerapatan aquadest tersebut setelah diketahui suhu percobaanya 5.  Setelah kerapatan aquadest diketahui kemudian menghitung kerapatan dari sample tersebut, misalnya alkohol 70%, dihitung dengan cara :

D  –  B  B ( gram g ram))  

 

 

ρ

=

V p ( ml )   = ……… gram. ml-1 

1.  Setelah kerapatan alkohol 70% sudah dicari kemudian kita dapat menghitung berat jenis alkohol 70% tersebut dengan cara :

 ρ alkohol 70%  d=  ρ aquadest   1.  Dengan cara yang sama seperti diatas kita dapat menentukan kerapatan dan berat jenis sampel-sampel yang lain misalnya alkohol absolute 96%, alkohol 50 %, aseton dan kloroform

VII. HASIL PRAKTIKUM   



Data pengukuran bobot jenis beberapa macam sampel percobaan

No 

Sampel  

1 2 3 4 5 6

Aquadest Alkohol absolute 96% Alkohol 70% Alkohol 50% Aseton Kloroform

Berat piknometer kosong ( gram )   29,664 29,664 29,664 29,664 29,664 29,664

Berat piknometer + sampel ( gram )   80,176 70,645 74,472 76,402 69,393 104,184

*Kerapatan aquadest pada saat suhu percobaan (lihat tabel) :   ρ aquadest  Tº 31,5º C = 0,995184  



Perhiitungan

Diketahui : 

ρ=

berat piknometer+sampel –  berat   berat piknometer kosong  volume piknometer

 ρ  sam  sampel  d=

 

 

 ρ aquadest  

Ditanyakan :  1.  volume piknometer (Vp) 2.  ρ Alkohol absolute 96% & d Alkohol absolute 96% 3.  ρ Alkohol 70% & d Alkohol 70% 4.  ρ Alkohol 50% & d Alkohol 50% & d Aseton 5.  ρ Aseton & d Kloroform 6.  ρ Kloroform

Jawab : 1.  volume piknometer (Vp)

Bobot piknometer + air

: 80,176 gram

Bobot piknometer piknometer kosong : 29,664 gram gram Bobot aquadest

 –  

: 50,512 gram

Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (lihat tabel) : ρ aquadest = Tº 31,5º C = 0,995184 50,512 ( gram )  )  Volume piknometer = 0,995184(( gram / ml -1 )  0,995184  )  VP = 50,7564 ml 1.  Alkohol absolute 96 %

70,645 g –  g –   29,664 g  –  

= 0,8074 gram.ml-1 

ρ Alkohol absolute 96% =

50,7564 0,8074  –  

d=

0,995184 1.  Alkohol 70%

74,472 g –  g –  29,664  29,664 g

= 0,8113

 

 –  

ρ Alkohol 70%

=

=

0,8828 gram.ml-1 

=

0,9208 gram.ml-1 

50,7564 0,8828  –  

d=

= 0,8870

0,995184 1.  Alkohol 50%

76,402 g –  g –  29,664  29,664 g  –  

ρ Alkohol 50%

=

50,7564 0,9208  –  

d=

= 0, 9252

0,995184 1.  Aseton

69,393 g –  g –  29,664  29,664 g  –  

ρ Aseton

=

=

0,7827 gram.ml-1 

50,7564 0,7827  –  

d=

= 0, 7865

0,995184 1.  Kloroform

104,184 g –  g –  29,664  29,664 g  –  

ρ Kloroform

=

=

50,7564 1,4682  –  

d=

= 1,4753

1,4682 gram.ml-1 

 

0,995184  



Grafik

\s

VIII. PEMBAHASAN 

Berat jenis suatu zat adalah perbandingan perbandingan antara bobot zat diban dibanding ding dengan volume zat  pada suhu tertentu (biasanya pada suhu 25ºC), 25ºC), sedangkan rapat jenis (specific gravity) adalah  perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang bidang farmasi biasanya digunakan 25º/25º). Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air. Harga kedua zat itu ditentukan dit entukan pada temperatur yang sama, jika dengan tidak cara lain yang khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, defenisi nya, istilah berat jenis sangat lemah. Akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. Berat jenis adalah  perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis  jenis air  murni. Air murni  bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan), sat uan), dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat ala t yang digunakan dalam percobaan ini yaitu piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer digunakan untuk mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas antara 10ml-50ml..

Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk dibersihkan mempercepat pengeringan  piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan dilakukan untuk mengh menghilangkan ilangkan sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifatsifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisasisa yang tidak diinginkan dapat hilang hila ng dengan baik, baik yang ada di lluar, uar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri. Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan  piknometer pada bobot sesungguhnya. sesungguhnya. Setelah itu didiamkan sampai dingin dalam baskom baskom  berisi air es. Akhirnya piknometer ditimbang pada timbangan timbangan analitik dalam keadaan kosong. Setelah ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest, sebagai pembanding nantinya dengan sampel yang lain. Pengisiannya harus melalui bagian dinding dalam dari piknometer untuk mengelakkan terjadinya gelembung udara. Proses

 

 pemindahan piknometer harus dengan dengan menggunakan tissue. Akhirnya p piknometer iknometer yang berisi sampel ditimbang. Adapun keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian ketel itian dalam  penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah : 1.  Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhudimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar). 2.  Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya juga menjadi lebih besar. 3.  Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.

IX. KESIMPULAN  

Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa :  –  

Volume piknometer pada suhu percobaan ( 31,5º ) adalah 50,7564 ml

 –  

Kerapatan dan berat jenis zat cair 1.  Alkohol absolute 96%

 –  

ρ Alkohol absolute 96% = 0,8074 gram.ml-1 

 –  

d = 0,8113 1.  Alkohol 70%

 –  

ρ Alkohol 70%

 –  

d = 0,8870

= 0,8828 gram.ml-1 

1.  Alkohol 50% -1

 –  

ρ

Alkohol 50%



0,9208 gram.ml  

 

 –  

d = 0, 9252 1.  Aseton

 –  

ρ Aseton

 –  

d = 0, 7865

= 0,7827 gram.ml-1 

1.  Kloroform

 –  

ρ Kloroform

 –  

d = 1,4753

=  1,4682 gram.ml-1 

v Terdapat penyimpangan dalam percobaan ini. Namun Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena penyimpangannya penyimpangannya itu sendiri masih relatif kecil sehingga dapat dapat diabaikan. Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh : 1.  Kesalahan pembacaan skala pada alat 2.  Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot jenisnya 3.  Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat 4.  Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer

X. DAFTAR PUSTAKA   

Dzakwan , Muhammad. 2010 . Petunjuk praktikum farmasi fisik I . Universitas Setia Budi , 13   Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammara cammarata ta , J. 1990 . Farmasi Fisika: Dasar-dasar farmasi  fisika dalam ilmu farmasetika farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid I , penerbit UI ,Jakarta , 8-309-318, 454-495, 559-687   Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammarata , J. 1990 . Farmasi Fisika: Dasar-dasar farmasi  fisika dalam ilmu farmasetika farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid II , penerbit UI ,Jakarta , 724-817   Situswebsite:









http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=%C2%A0makalah%C2%A0tentang%C2 %A0percobaan+kerapatan+dan+berat+jenis&btnG=Penelusuran+Google&aq=o&aqi=&aql=& oq=&gs_rfai=   oq=&gs_rfai=

XI. DISKUSI   



 –  

Apa tujuan suhu sampel diturunkan ?

 

 



Jelaskan bagaimana pengaruh suhu terhadap kerapatan dan berat jenis suatu zat ?

 –   Surakarta, 6 Oktober 2010 Mengetahui Dosen/Asisten dosen

Praktikan

Muhammad Dzakwan, S.Si., Apt

Anwar Asyari

SUMBER :  : khasiat-tanaman-obat-herbal.blogspot.com 

KERAPATAN DAN BERAT JENIS  I.TUJUAN 

Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami aplikasinya.

II. DASAR TEORI 

Kerapatan (ρ (ρ) adalah massa persatuan volume pada termperatur dan tekanan tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik ( g/cm³ = g/ml) dan dalam satuan SI kilogram per meter kubik (kg/m³). M ρ  =  ———   V Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air yang ditentukan pada temperature yang sama. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. ρ zat d = ———  = ———   ρ air Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering di definisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°. Notasi yang sering dilakukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°, 25°/4°, dan 4°/4°. Angka yang  pertama menunjukkan temperature udara dimana zat ditimbang dan angka dibawah garis miring menunjukan temperature air yang dipakai. Berat jenis merupakan suatu karakteristik

 

 bahan yang penting dan sering digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat . III. ALAT 

1. Neraca Electrik 2. Piknometer 3. Kalkulator 4. Tissue

IV. BAHAN 

1. Etanol 2. Aseton 3. Klorofom 4. parafin 5. Gotri 6.Aquadest

V. CARA KERJA 

I. Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan 1.Menimbang dengan teliti piknometer kosong dalam keadaan bersih dan kering 2.Mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh lalu ditimbang 3. air yang menempel diusap dengan tissue lalu menimbang piknometer dengan teliti. 4. Melihat tabel berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan. 5. Perhitungan : Bobot pikrometer + air

: B gram

Bobot Pikrometer kosong

: A gram

 ————————————————    —   Bobot aquadest

: C gram

Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel) : 0,996 (aquadest)

C (gram) Volume pikrometer

= ——————————   aqua aquade dest st (g (gra ram m / ml )

 

  = V ml II.

Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair dan zat padat

1.Piknometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan zat cair kemudian ditutup. cairan yang menempel diusap dengan tissue, menimbang dengan teliti. Misal bobotnya : D gram 2.Bobot piknometer kosong

: B gram

3.Volu 3.V olume me piknom piknomete eterr

: V ml

4.Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel)

:

aquadest

5.Kerapatan zat cair dihitung dengan cara : D - B (gram) = ——————   V (ml)

6.Berat jenis zat cair (etanol, ( etanol, aseton, klorofom) dihitung dengan cara : ρ zat cair d =  —————   ρ aquadest . III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat padat (Gotri) Gotri = G Pigno + gotri + aquadest = H Pigno + aquadest = I Aquadest = I –  I –   A A Volume yang ditumpahkan = C –  C –  J  J = K K Volume gotri = —————  = —————  =  = L ρ aquadest M gotri

G

ρ gotri =  ————   =  ——   V gotri ρ gotri

L

 

d = —————  = —————   ρ aquadest

IV. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat gotri+parafin

Gotri + parafin = R Pigno + parafin + gotri + aquadest = S Bobot pigno + aquadest = S –  S –  R  R = Q Bobot aquadest = Q –  Q –  A  A = T T Volume aquadest (Z) = —————  = —————   ρ aquadest Volume gotri + parafin = Volume pigno + Z VI. HASIL PRAKTIKUM 

•  DATA DAN PERHITUNGAN 1. Penentuan volume piknometer pada suhu 27 °C. Bobot piknometer + air

: 75,68 gram

Bobot Piknometer kosong

: 26,09 gram

Bobot aquadest

: 49,59gram

Kerapatan aquadest pada suhu 27°C = 0,996 g/ml

49,59 gram Volume air = 0,996 gram / ml

= 49,78 ml

2. Penetuan kerapatan dan bobot jenis zat cair ( etanol, klorofom, aseton) •  Etanol Bobot piknometer kosong

= 26,09 gram

Bobot etanol + pigno

= 65,88 gram

Zat etanol = 39,79 ml Kerapatan aquadest pada suhu 27°C = 0,996 g/ml

 

Kerapatan Etanol: 65,88 –  65,88  –  26,09  26,09 = ——————   49,78 = 0,799 gram Bobot jenis: 0,799 = —————   0,996 = 0,802 •  Klorofom Bobot piknometer kosong

= 26,09 gram

Bobot klorofom + pigno

= 99,67 gram

Zat klorofom

= 73,58 ml

Kerapatan aquadest pada suhu 27°C = 0,996 g/ml Kerapatan Klorofom: 99,67 –  99,67  –  26,09  26,09 = ———————   49,78 =1,47 gram Bobot jenis: 1,47 = ————   0,996 =1,484 •  Aseton Bobot piknometer kosong

= 26,09 gram

Bobot aseton + pigno

= 65,22 gram

Zat aseton

= 39,13 ml

Kerapatan aquadest pada suhu 27°C = 0,996 g/ml Kerapatan Aseton: 65,22 –  65,22  –  26,09  26,09 =  ———————   49,78

 

=0,786 Bobot jenis: 0,786 = ————   0,996 = 0,789 3. Penetuan kerapatan dan bobot jenis zat padat Gotri

= 0,44 gram

Pigno+gotri+aquadest = 76,12 gram Pigno+aquades

= 76,12 –  76,12 –  0,44 = 75,67

Aquadest

= 75,67 –  75,67 –  26,09  26,09 = 49,68

Volume yang ditumpahkan = 49,59 –  49,59 –  49,58  49,58 = 0,01 K

0,01

Volume gotri =  —————   = —————  =  = 0,01004 ρ aquadest

0,996

M gotri

0,44

ρ gotri =  —————   =  —————  =  = 43,825 V gotri ρ gotri

0,01004 43,825

d =  —————   =  —————   = 0,880 ρ aquadest

49,78

4. Penetuan kerapatan dan bobot jenis gotri + parafin Gotri + parafin = 0,69 gram Pigno + parafin + gotri + aquadest = 76,40 Bobot pigno + aquadest = 76,40 –  76,40  –  0,69  0,69 = 75,71 Bobot aquadest = 75,71 –  75,71 –  26,09  26,09 = 49,62 49,62 Volume aquadest =  —————   = 0,997 49,78

Volume gotri + parafin = 49,78 –  49,78 –  0,997  0,997 = 48,783

 

 

0,44

Volume gotri =  —————   = 0,0100399 43,825

Volume parafin = 48,783 - 0,0100399 = 48,773 Bobot parafin = 0,69 –  0,69 –  0,44  0,44 = 0,25 0,25 Kerapatan = —————  = —————  =  = 0,00512 48,773 ρ parafin

0,00512

d = —————  = —————  = —————   = —————  =  = 0,00514 ρ air

0,996

VII. PEMBAHASAN 

Berat jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat  pada suhu tertentu te rtentu (biasanya pada suhu 25ºC tapi yang kita gunakan 27 ºC), sedangkan rapat  jenis adalah perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang farmasi  biasanya digunakan 25º/25º). Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air. Harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara lain yang khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat  jenis sangat s angat lemah. Akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. relatif . Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan), dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer digunakan untuk mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas antara 10ml-50ml.. Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat pengeringan

 

 piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifatsifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisasisa yang tidak diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri. Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan  piknometer pada bobot sesungguhnya. Akhirnya piknometer ditimbang pada timbangan analitik dalam keadaan kosong. Setelah ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest sebagai pembanding nantinya dengan sampel yang lain. Pengisiannya harus melalui bagian dinding dalam dari piknometer untuk mengelakkan terjadinya gelembung udara. Akhirnya piknometer yang berisi sampel tadi ditimbang. Adapun keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam  penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah : 1.  Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya  pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga s ehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhudimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar). 2.  Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya  juga menjadi lebih besar. 3.  Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung  pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.

VIII. KESIMPULAN 

Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa :

 

-

Volume piknometer pada suhu percobaan ( 27º ) adalah 0,996g/ ml

-

Kerapatan dan berat jenis zat cair : 1.  Etanol ρ etanol = 0,799 gram.ml-1  d = 0,802 2.  klorofom = 1,47 gram.ml-1 

ρ klorofom d = 1,484 3. Aseton

= 0,786 gram.ml-1 

ρ Aseton d = 0,789 -

Kerapatan dan berat jenis zat padat : 4. Gotri ρ gotri

= 43,825 gram

d = 0,880 5. Gotri + parafin ρ gotri+parafin

= 0,00512 gram

d = 0,00514

Masih terdapat beberapa penyimpangan dalam percobaan ini, tapi penyimpangan tersebut relatif kecil sehingga tidak mempengaruhi percobaan. Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh : 1.  Kesalahan pembacaan skala pada alat 2.  Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot  jenisnya 3.  Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat 4.  Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer

 

IX. DAFTAR PUSTAKA   



Martin A. N ,Suargick ,Suargick , J. , dan cammarata cammarata , J. 1990 . Farmasi .  Farmasi Fisika Fisi ka::  Dasar-dasar  farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, farmasetika , diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid I ,  penerbit UI ,Jakarta , 8-309-318, 454-495, 454-495, 559-687

 



Situsweb: http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=%C2%A0makalah%C2%A0te ntang%C2%A0percobaan+kerapatan+dan+berat+jenis&btnG=Penelusuran+Google& aq=o&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=

 



Dzakwan , Muhammad. Muhammad. 2010 .  Petunjuk praktikum farmasi fisik I  .   . Universitas Setia Budi , 1-3

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF