Kepercayaan Diri Dan Faktor Yang Mempengaruhi

July 29, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Kepercayaan Diri Dan Faktor Yang Mempengaruhi...

Description

 

Percayaan diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara apa adanya baik posif maupun negaf yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.

Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berkir dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berkir dan berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Salah satu langkah pertama dan utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini bahwa seap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada didalam diri seseorang harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi produkf dan berguna bagi orang lain (Hakim, 2002).

Seseorang yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik, merasa berharga, mempunyai me mpunyai keberanian, dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya, mempermbangkan berbagai pilihan, serta membuat keputusan sendiri merupakan perilaku yang mencerminkan percaya diri (Lie, 2003).

percaya diri merupakan dasar dari movasi diri untuk berhasil. Agar termovasi seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termovasi dirinya. Banyak orang yang mengalami kekurangan tetapi te tapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar benar mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan movasi untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan. Sebagai contoh, Napoleon Bonaparte yang nggi badannya hanya mencapai lima kaki dan dua inci. Tak satu haripun merasa pendek dan kerdil dihadapan lawan lawannya dan pasukannya. Namun, melihat dirinya menjadi raksasa diantara laki-laki lainnya, meskipun sebenarnya dak demikian. Kepercayaan diri dan kebesaran ha membuatnya bersikap, bergaul, bersama orang lain dengan penuh percaya diri dan kemampuan menghadapi segala kesulitan dengan kepercayaan diri yang besar.

Menurut Thursan Hakim (2002) rasa percaya diri dak muncul begitu saja pada diri seseorang ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri. Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat terjadi melalui proses: a) Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan kelebihan tertentu. b) Pemahaman seseorang terhadap kelebihan kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan kelebihannya.

 

c) Pemahaman dan reaksi posif seseorang terhadap kelemahan kelemahan yang dimilikinya agar dak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri. d) Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.

Aspek Aspek Kepercayaan Diri Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri yang posif adalah : a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap posif seseorang tentang dirinya bahwa menger sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya. b. Opmis yaitu sikap posif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan. c. Obyekf yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semesnya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut me nurut dirinya sendiri. d. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya. e. Rasional dan realiss yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.

Faktor faktor yang Mempegaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

a) Faktor internal, melipu: 1. Konsep diri. Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok. Menurut Cen (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negaf, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri posif. 2. Harga diri. Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri nggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain.

 

Orang yang mempunyai harga diri nggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan. 3. Kondisi sik. Perubahan kondisi sik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Anthony (1992) mengatakan penampilan sik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat bahwa kedakmampuan sik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara. 4. Pengalaman hidup. Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan keperc ayaan diri diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber mbulnya rasa rendah diri. Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa dak aman, kurang kasih sayang dan kurang perhaan. b) Faktor eksternal melipu: 1. Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony (1992) lebih lanjut mengungkapkan bahwa ngkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih nggi cenderung akan menjadi mandiri dan dak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhakan situasi dari sudut kenyataan. 2. Pekerjaan. Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan me ngemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan kreatas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri. 3. Lingkungan dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seper anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang nggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang (Cen, 1995). Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal melipu konsep diri, harga diri dan keadaan sik. Faktor eksternal melipu pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan pengalaman hidup.

 

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada seseorang menurut Hakim (2002:121) muncul pada dirinya sebagai berikut:

a)

Lingkungan keluarga

Keadaan keluarga merupakan lingkungan hidup yang pertama dan utama dalam kehidupan seap manusia, lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan awal rasa percaya diri pada seseorang. Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap te rhadap segala aspek kelebihan yang ada pada dirinya dan diwujudkan dalam ngkah laku sehari-hari.

Berdasarkan pengeran di atas, rasa percaya diri baru bisa tumbuh dan berkembang baik sejak kecil, jika seseorang berada di dalam lingkungan keluarga yang baik, namun sebaliknya jika lingkungan dak memadai menjadikan individu tersebut untuk percaya diri maka individu tersebut akan kehilangan proses pembelajaran untuk percaya pada dirinya sendiri. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama yang sangat menentukan baik buruknya kepribadian seseorang.

Hakim (2002:121) menjelaskan bahwa pola pendidikan keluarga yang bisa diterapkan dalam membangun rasa percaya diri anak adalah sebagai berikut : Menerapkan pola pendidikan yang demokras Melah anak untuk berani berbicara tentang banyak hal Menumbuhkan sikap mandiri pada anak Memperluas lingkungan pergaulan anak Jangan terlalu sering memberikan kemudahan pada anak Tumbuhkan sikap bertanggung jawab pada anak Seap permintaan anak jangan terlalu dituru Berikan anak penghargaan jika berbuat baik Berikan hukuman jika berbuat salah Kembangkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki anak Anjurkan anak agar mengiku kegiatan kelompok di lingkungan rumah

 

Kembangkan hoby yang posif  Berikan pendidikan agama sejak dini

b)

Pendidikan formal

Sekolah bisa dikatan sebagai lingkungan kedua bagi anak, dimana sekolah merupakan lingkungan yang paling berperan bagi anak setelah lingkungan keluarga di rumah. Sekolah memberikan ruang pada anak untuk mengekpresikan rasa percaya dirinya terhadap teman-teman sebayanya. se bayanya.

Hakim (2002:122) menjelaskan bahwa rasa percaya diri siswa di sekolah bisa dibangunn melalui berbagai macam bentuk kegiatan sebagai berikut : Memupuk keberanian untuk bertanya Peran guru/pendidik yang akf bertanya pada siswa Melah berdiskusi dan berdebat Mengerjakan soal di depan kelas Bersaing dalam mencapai prestasi belajar Akf dalam kegiatan pertandingan olah raga Belajar berpidato Mengiku kegiatan ekstrakulikuler Penerapan disiplin yang konsisten Memperluas pergaulan yang sehat dan lain-lain

c)

Pendidikan non formal

Salah satu modal utama untuk bisa menjadi seseorang dengan kepribadian yang penuh rasa percaya diri adalah memiliki kelebihan tertentu yang berar bagi diri sendiri dan orang lain. Rasa percaya diri akan menjadi lebih mantap jika seseorang memiliki suatu kelebihan yang membuat orang lain merasa kagum. Kemampuan atau keterampilan dalam bidang tertnetu bisa didapatkan melalui pendidikan non formal

 

misalnya : mengiku kursus bahasa asing, jurnalisk, bermain alat musik, seni vokal, keterampilan memasuki dunia kerja (BLK), pendidikan keagamaan dan lain sebagainya. Sebagai penunjang mbulanya rasa percaya diri pada diri individu yang bersangkutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri yang lain menurut Angelis (2003:4) adalah sebagai berikut: Kemampuan pribadi: Rasa percaya percaya diri hanya mbul pada saat seseorang seseorang mengerjakan sesuatu yang memang mampu dilakukan. Keberhasilan seseorang: Keberhasilan seseorang keka mendapatkan apa yang selama ini diharapkan dan cita-citakan akan menperkuat mbulnya rasa percaya diri. Keinginan: Keka seseorang menghendaki sesuatu maka orang tersebut akan belajar dari kesalahan yang telah diperbuat untuk mendapatkannya. Tekat yang kuat: Rasa percaya diri yang datang keka seseorang memiliki tekat yang kuat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kemampuan yang dimiliki individu dalam mengerjakan sesuatu yang mampu dilakukannya, keberhasilan individu untuk mendapatkan sesuatu yang mampu dilakukan dan dicita-citakan, keinginan dan tekat yang kuat untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan hingga terwujud. Faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga di mana lingkungan keluarga akan memberikan pembentukan awal terhadap pola kepribadian seseorang. Yang kadua adalah lingkungan formal atau sekolah, dimana sekolah adalah tempat kedua untuk senanasa memprakkkan rasa percaya diri individu atau siswa yang telah didapat dari lingkungan keluarga kepada temantemannya dan kelompok bermainnya. Yang kega adalah lingkungan pendidikan non formal temapat individu menimba ilmu secara dak langsung belajar ketrampilan-keterampilan sehingga tercapailah keterampilan sebagai salah satu faktor pendukung guna mencapai rasa percaya diri pada individu yang bersangkutan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF