Keperawatan Sebagai Profesi (Kdk)
August 16, 2018 | Author: Lisa Iskandar | Category: N/A
Short Description
Download Keperawatan Sebagai Profesi (Kdk)...
Description
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI Posted by joe pada 31/08/2009
A.Pengertian Profesi Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan professional. Menurut Webster profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut ketrampilan intelaktual. Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau meto metode de prof profess essio iona nall yang yang menc mencak akup up pend pendid idik ikan an dan dan kegi kegiat atan an dibe diberb rbag agai ai kelo kelomp mpok ok okup okupas asii yang yang ango angota tany nyaa berk berkei eing ngin inan an menj menjad adii prof profes essi sion onal al.. Prof Profes essio siona nall meru merupa paka kan n suat suatu u pros proses es yang yang dina dinami miss untu untuk k meme memenu nuhi hi atau atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.
B. Karakteristik Profesi 1. Gary dan Pratt Pratt (1991) (1991),, Kiozer Kiozer Erb dan Wilkin Wilkinson son (1995) (1995) mengem mengemuka ukakan kan karakteristik professional sebagai berikut : a. Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan b. Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis c. Kemampuan menyelesaikan masalah d. Pengembangan diri secara berkesinambungan e. Pendidikan formal f. System pengesahan terhadap kompetensi g. Penguatan secara legal terhadap standart professional h. Praktik berdasarkan etik i. Hukum terhadap malpraktik j. Penerimaan dan pelayanan pada masyarakat k. Perb Perbed edaa aan n peran peran anta antara ra peke pekerj rjaa prof profes essio siona nall deng dengan an peke pekerja rjaan an lain lain dan dan membolehkan praktik yang otonom. 2. Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993) serta Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Kelompok Kelompok pengetahuan pengetahuan yang melandasi melandasi keterampila keterampilan n untuk menyelesaikan menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan. Pada Pada awalny awalnyaa prakti praktik k kepera keperawat watan an diland dilandasi asi oleh oleh ketram ketrampil pilan an yang yang bersifa bersifatt intuitif. intuitif. Sebagai suatu disiplin, disiplin, sekarang sekarang keperawatan keperawatan disebut sebagai suatu ilmu dimana dimana keperaw keperawata atan n banyak banyak sekali sekali menerap menerapkan kan ilmu-i ilmu-ilmu lmu dasar dasar seperti seperti ilmu ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan juga mempelajari mempelajari pengetahuan pengetahuan inti yang menunjang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi fungsi tubu tubuh h manu manusi siaa yang yang berk berkai aita tan n deng dengan an sehat sehat dan dan saki sakitt serta serta poko pokok k baha bahasa san n pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien. b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat. Fung Fungsi si unik unik pera perawat wat adal adalah ah memb member erik ikan an bant bantua uan n kepa kepada da sesor sesoran ang g dala dalam m mela melaku kuka kan n kegi kegiat atan an untu untuk k menu menunj njan ang g keseh kesehat atan an dan dan peny penyem embu buha han n serta serta membantu kemandirian klien. c. Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau universitas. Bera Berali lihn hnya ya pend pendid idik ikan an kepe kepera rawa wata tan n kepa kepada da inst instit itus usii pend pendid idik ikan an ting tinggi gi memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menj menjala alank nkan an peran peran deng dengan an lebi lebih h terp terpad adu u dala dalam m pela pelaya yana nan n keseh kesehat atan an yang yang menyel menyeluru uruh h dan berkes berkesina inambu mbunga ngan. n. Disampi Disampingg ngg itu perawat perawat ditunt dituntut ut untuk untuk mengembangkan Iptek keperawatan. d. Pengendalian terhadap standart praktik. Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik. Standart praktik keperawatan menekankan kpada tangung jawab dan tangung gugat perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain. e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan. Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan yang diberi diberikan kan kepada kepada klien. klien. Tangg Tanggung ung gugat gugat mengan mengandun dung g aspek aspek legal legal terhad terhadap ap kelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implik implikasi asi yaitu yaitu bertan bertanggu ggung ng jawab jawab terhada terhadap p konsek konsekuen uensi si dari dari tindak tindakan an yang yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu. f. Karir seumur hidup Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin. Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan dan ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat. g. Fungsi mandiri Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun kegiatran kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain. C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia, yang diperk diperkira irakan kan baru baru bermul bermulaa pada pada awal awal abad abad ke 19, 19, dimana dimana disebu disebutka tkan n adanya adanya
a. Kelompok Kelompok pengetahuan pengetahuan yang melandasi melandasi keterampila keterampilan n untuk menyelesaikan menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan. Pada Pada awalny awalnyaa prakti praktik k kepera keperawat watan an diland dilandasi asi oleh oleh ketram ketrampil pilan an yang yang bersifa bersifatt intuitif. intuitif. Sebagai suatu disiplin, disiplin, sekarang sekarang keperawatan keperawatan disebut sebagai suatu ilmu dimana dimana keperaw keperawata atan n banyak banyak sekali sekali menerap menerapkan kan ilmu-i ilmu-ilmu lmu dasar dasar seperti seperti ilmu ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan juga mempelajari mempelajari pengetahuan pengetahuan inti yang menunjang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi fungsi tubu tubuh h manu manusi siaa yang yang berk berkai aita tan n deng dengan an sehat sehat dan dan saki sakitt serta serta poko pokok k baha bahasa san n pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien. b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat. Fung Fungsi si unik unik pera perawat wat adal adalah ah memb member erik ikan an bant bantua uan n kepa kepada da sesor sesoran ang g dala dalam m mela melaku kuka kan n kegi kegiat atan an untu untuk k menu menunj njan ang g keseh kesehat atan an dan dan peny penyem embu buha han n serta serta membantu kemandirian klien. c. Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau universitas. Bera Berali lihn hnya ya pend pendid idik ikan an kepe kepera rawa wata tan n kepa kepada da inst instit itus usii pend pendid idik ikan an ting tinggi gi memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menj menjala alank nkan an peran peran deng dengan an lebi lebih h terp terpad adu u dala dalam m pela pelaya yana nan n keseh kesehat atan an yang yang menyel menyeluru uruh h dan berkes berkesina inambu mbunga ngan. n. Disampi Disampingg ngg itu perawat perawat ditunt dituntut ut untuk untuk mengembangkan Iptek keperawatan. d. Pengendalian terhadap standart praktik. Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik. Standart praktik keperawatan menekankan kpada tangung jawab dan tangung gugat perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain. e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan. Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan yang diberi diberikan kan kepada kepada klien. klien. Tangg Tanggung ung gugat gugat mengan mengandun dung g aspek aspek legal legal terhad terhadap ap kelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implik implikasi asi yaitu yaitu bertan bertanggu ggung ng jawab jawab terhada terhadap p konsek konsekuen uensi si dari dari tindak tindakan an yang yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu. f. Karir seumur hidup Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin. Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan dan ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat. g. Fungsi mandiri Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun kegiatran kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain. C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia, yang diperk diperkira irakan kan baru baru bermul bermulaa pada pada awal awal abad abad ke 19, 19, dimana dimana disebu disebutka tkan n adanya adanya
perawat saat itu adalah dikarenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga sehingga diperlukan diperlukan tenaga yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi seorang perawat melalui pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan cara pengobatann pengobatannya. ya. Sampai Sampai dengan dengan perkembang perkembangan an keperawatan keperawatan di Indonesia Indonesia pada tahun 1983 PPNI melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut prawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidang keprofesian. Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan Diploma III keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalis sebagai perawat professional pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan professional yang kokoh. Perk Perkem emba bang ngan an pend pendid idik ikan an kepe kepera rawa wata tan n dala dalam m rang rangka ka menu menuju ju ting tingka katt kepr keprof ofesi esion onal alita itasan san tida tidak k cuku cukup p samp sampai ai di ting tingka katt dipl diplim imaa saja, saja, di ilha ilhami mi keinginan dari profesi keperawatan untuk terus mengembangkan pendidikan maka berdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul dengan pendirian program paska sarjana FIK UI (1999). Pening Peningkat katan an kualit kualitas as organi organisasi sasi profesi profesi keperaw keperawata atan n dapat dapat dilaku dilakukan kan melalu melaluii berbagai cara dan pendekatan antara lain : 1. Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui pnetapan criteria dari berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi. 2. Memili Memiliki ki serangk serangkaian aian progra program m yang yang kongkr kongkrit it dan diterj diterjema emahka hkan n melalu melaluii kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utama adalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya. 3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-masing. 4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi di pemerintahan atau sector swasta. 5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar negeri negeri,, bukan bukan anya anya untuk untuk pengur pengurus us pusat pusat saja saja tetapi tetapi juga juga mengik mengikut ut sertaka sertakan n pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan. D. Pohon Ilmu ( Body of Knowledge ) Pohon ilmu dari keperawatan adalah ilmu keperawatan itu sendiri. Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu dan profesi keperawatan, yang harus memiliki landasan akademik dan landasan professional yang kokoh dan mantap. Pengembangan pendidikan keperawatan bertolak dari pengertian dasar tentang ilmu keperawatan seperti yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmu kesehatan (1991) yaitu : “ Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar seperti ilmu alam, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas dan ilmu keperawatan klinik, yang
apluikasinya menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia “. Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian mendasar tentang hal-hal yang melatar belakangi, serta mempelajari berbagai bentuk upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatan semua sumber yang ada dan potensial. Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi keperawatan adalah penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosiospiritual), mulai dari tingkat individu tang utuh (mencakup seluruh siklus kehidupan), sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercermin pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat system organ fungsional sampai sub seluler atau molekuler. E.Cerminan Perawat Profesional Cerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatan dikelompokkan dalam nilai intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal, sebagai berikut : 1. Nilai intelektual Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari a. Body of Knowledge b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan) c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif. 2. Nilai komitmen moral Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik. Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah : a. Beneficience Perawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994) b. Fair Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki. c. Fidelity Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
Keperawatan Sebagai Profesi Jan 23 Posted by Gusti Pandi Liputo KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang bertemakan “Keperawatan Sebagai Profesi”. Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan kelompok dua yang telah memberikan partisifasinya dalam penyusunan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah pengetahuan atau wawasan mengenai keperawatan. Penyusun sadar makalah belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi sempurna. Gorontalo, Oktober 2010 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dunia profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. B. PERUMUSAN MASALAH Rumusan masalahnya adalah; Bagaimana definisi dari keperawatan sebagai profesi? Mengapa Keperawatan sebagai profesi? Bagaimana Perkembangan Keperawatan di dunia dan di Indonesia? Bagaimana Kode Etik Keperawatan di Indonesia? Bagaimana Standar Asuhan Keperawatan?
Bagaimana Peran, Fungsi, dan Tugas Perawat? C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I Untuk menambah pengetahuan bagi perawat dalam menjalankan profesinya BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI Schein EH (1962) Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakat Wilensky (1964) Profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism) Menurut Hall (1968) Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses 4 tahapan antara lain : Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi. Menjadi pekerjaan utama Adanya organisasi profesi Terdapat kode etik Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tindakannya didasar pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya. B. KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI Berdasarkan definisi oleh para ahli diatas menganai profesi, mari kita lihat mengapa keperawatan itu sebagai profesi. 1. MEMPUNYAI BODY OF KNOWLEDGE Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan ( nursing science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial, perilaku ),ilmu biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas. 2. PENDIDIKAN BERBASIS KEAHLIAN PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI. Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan
sampai dengan S3 akan dikembangkan. 3. MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI PRAKTIK DALAM BIDANG PROFESI. Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien,berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan 4. MEMILIKI PERHIMPUNAN/ORGANISASI PROFESI. Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan nama internasional Council Of Nurse (ICN) 5. PEMBERLAKUAN KODE ETIK KEPERAWATAN. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ,perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan. 6. OTONOMI Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,penyelenggaraan pendidikan,riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 ) 7. MOTIVASI BERSIFAT ALTRUISTIK Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat. C. Perkembangan Keperawatan Sebagai Profesi Sejarah perkembangan keperawatan sebagai profesi dapat dilihat dari dua tinjauan. Pertamaditinjau dari perkembangan keperawatan di dunia, dan kedua, perkemabangan keperawatan di Indonesia. Sejarah Perkembangan Kerperawatan di Dunia
Perkembangan keperawatan di duinia dapat diawali Pertama, Sejak zaman manusia itu diciptakan pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana adalah memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya sehingga harapan pada awal perkembangan keperawatan, perawat harus memiliki jiwa keibuan (mother inticnt). Kemudian bergeser pada zaman purba, pada zaman ini paham animism berkembang dimana manusia mempercayai bahwa yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Saat itu peran sebagai ibu yang merawat keluarga yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta mengobati yang sakit untuk menghilangkan pengaruh roh jahat. Setelah itu, muncul kepercayaan mengenai dewa-dewa dimana pada saat itu dipercaya bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, untuk menghilangkan penyakit itu pasient harus memberikan sesajian di kuil-kuil yang telah didirikan. Setalah itu keperawatan terus berbenah diri dimulai dari ibu-ibu janda yang membantu para pendeta dalam merawat orang sakit. Dan mulai dari inilah rumah-rumah perawatan dibangun untuk menampung para pas ien. Kedua, zaman keagamaan, perkembangan keperawatan mulai bergeser kearaha spiritual dimana seseorang yang sakit diakibatkan oleh adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat pengobatan adalah rumah-rumah ibadah, se hingga para pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati orang sakit. Ketiga, zaman masehi, keperawatan dimulai pada masa perkembangan agama Nasrani, pada masa itu banyak membentuk diakones, suatu organisasi wanita yang bertujuan mengunjungi orang sakit, sedangkan laki-laki diberikan tugas untuk mengubur orang yang meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma, seperti Monastic Hospital. Rumah sakit pada saat itu berfungsi sebagai perawatan orang sakit, cacat, dan miskin serta yatim piatu. Pada saat itu pula didaratan Asia, khusunya di timur tengah, perkembangan keperawtan mulai maju seiring berkembangnya Agama islam yang disebarkan oleh Mumaham SAW. Keberhasilan Nabi untuk menyebarkan Islam membawa dampak yang positif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obat-obatan. Sebagaimana tercantum dalam Quran pentingnya untuk menjaga kebersihan lingkungan, makanan, dan diri sendiri. Keempat, zaman permulaan abad 21, perkembangan keperawatan pada masa ini tidak lagi kearah keagamaan melainkan tergantung pada kekuasaan karena pada saat itu terjadi perang dunia. Rumah ibadah yang dulunya berfungsi sebagai perawatn orang sakit sudah tidak lagi berfungsi. Kelima, zaman sebelum perang dunia ke-2, pada masa ini berkembang prinsip rasa cinta sesama manusia, dimana manusia harus saling membantu. Florence Nightingale (1820-1910) menyadari pentingnya suatu sekolah untuk mendidik
para perawat. Florence menganggap bahwa keperawatan perlu disiapkan pendidikan untuk perawat. Usaha Florence adalah menetapkan struktur dasar dipendidikan perawat diantaranya membangun sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki oleh calon perawat. Florence mendirikan sekolah perawatan dengan nama Nightingale Nursing School. Keenam, masa selama perang dunia ke-2, selama masa ini timbul tekanan pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam. Ketujuh, masa pasca perang dunia ke2, perkembangan keperawatan pada masa itu diwali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang relative tinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan obat-obatan dan cara-cara untuk memberikan penyembuhan pada pasien, upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan kuratif, preventif, dan promitif dan juga terdapat kebijakan Negara tentang peraturan sekolah perawat. Pada masa itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser kearah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagi profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam tugas. Kedelapan, priode tahun 1950, pada saat itu keperawatan sudah mulai menujukan perkembangan khusunya penataan pada system pendidikan, penrapan proses keperawatan sudah mulai dengan memberikan perawat adalah suatu proses,yang dimulai pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia Perkembangan keperawatan di Indonesia dibagi menjadi dua masa yaitu: 1. Masa Sebelum Kemerdekaan Pada masa ini Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari indonesi disebut verfleger dengan dibantu oleh zieken opaser sebagai penjaga orang sakit. Pada masa penjajahan Belanda tugas utama perawat hanya merawat staf dan tentara Belanda. Kemudia masa penjajahan inggris yaitu rafless, mereka memperhatikan kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan, diantaranya usaha pengadaan pencacaran secara umum, membenahi cara perawatan pasien dan memperhatikan kesehatan para tawanan.
Beberapa rumah sakit dibangun khusunya di Jakarta yaitu pada tahun 1819, didirikan salemba dan sekarang bernama RSCM. 2. Masa setelah Kemerdekaan Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara diploma. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana. D. Kode Etik Keperawatan Indonesia Dalam Musyawarah Nasional IV PPNI telah diputuskan bahwa Kode Etik Keperawatan Indonesia adalah Mukadimah Tanggung Jawab Perawat dan Klien Tanggung Jawab Perawat dan Prkatik Tanggung Jawab Perawat dan Masyarakat Tanggung Jawab Perawat dan Teman Sejawat Tanggung Jawab Perawat dan Profesi. E. Standar Asuhan Keperawatan Adapun standar-standar asuhan keperawatan sebagai berikut: Standar 1: Falsafah Keperawatan Standar 2: Tujuan Asuhan Keperawatan 3. Standar 3: Pengkajian Keperawatan 4. Standar 4: Diagnosis Keperawatan 5. Standar 5: Perencanaan keperawatan 6. Standar 6: Intervensi Keperawatan 7. Standar 7: Evaluasi Keperawatan 8. Standar 8: Catatan Asuhan Keperawatan D. Peran, Fungsi dan Tugas Perwat a. Peran Perawat Peran merupakan tingkah laku yang diharapakan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagi pemeberi asuhan keperawatan, advocate pasien, pendidik, coordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. b. Fungsi Perawat Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuang dengan perannya. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanankan berbagai fungsi diantaranya: fungsi independen, fungsi dependen, dan fungsi interdependen.
Fungsi independen Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau intruksi dari perawat lain. Fungsi Interpenden Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan lain. c. Tugas Perawat Tugas perawat dalam menjalankan peranya sebagi pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam prsoes keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:No Fungsi Perawat Tugas Perawat 1 Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yagn tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tsb. Mengumpul data Menganilisis dan menginterpetasikan data 2 Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan Mengmbangkan rencana tindakan keperawata 3 Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien dan keadaan terminal Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu prilaku, sosia l budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia 4 Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan Menentukan criteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan Menilai tingkat pencapaian tujuan Mengidentifikasi perubahamn-perubahan yang diperlukan 5 Mengdokumnetasi prosses keperawatan Mengevaluasi data permasalahan keperawatan Mencatat data dalam proses keperawatan Menggunakan catatan klien untuk memonitor asuhan keperawatan. 6 Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta merncanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan dan mengembangakan keterampilan dalam praktek keperawatan Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan
Membuat ususlan rencana penelitian keperawatan Menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan 7 Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien keluarga kelompok serta masyarakat Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan Membuat rencana penyuluhan kesehatan Melaksanakan penyuluhan kesehatan Mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan 8 Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkai dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, keluarga, kelompok, dan masyarakat Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat Menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan maupun tim kesehatan lain 9 Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan keperawatan Menerapkan kereampilan manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh. BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Dengan melihat definisi,ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki cirri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi, memiliki perhimpunan/organisasi profesi, pemberlakuan kode etik keperawatan, otonomi, dan motivasi bersifat altruistic. B. SARAN Penyusun berharap bagi perawat sebaiknya lebih meningkat kulitas kerja sebagai perawat dan mampu menjadi perawat yang profesional dibidangnya. DAFTAR PUSATAKA A. Aziz Alimu Hidayat (2004), Pengantar Konseo Dasar Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta www.google.co.id
Keperawatan sebagai Suatu Profesi Nb. Maaf tadi filenya belum disisipkan DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1. HERI PRASETYO (08.40.015) 2. NUR LAILATUL A. (08.40.032) 3. RANI DEVITA (08.40.035) 4. RICKY BAMBANG (08.40.036) PEMBIMBING : ERFANDI KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI A. DEFINISI Beberapa pendapat pandangan terhadap pengertian suatu profesi menurut : 1. Schein EH (1962) Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakat. 2. Hughes (1963) Profesi merupakan mengetahui yang lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya. 3. Wilensky (1964) Profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism) Melihat 3 pengertian tersebut, maka terdapat para tokoh yang memandang bahwa profesi mempunyai beberapa kriteria : 1. Menurut Abraham Flexner (1915) Menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memenuhi syarat : a. Aktivitas intelektual b. Berdasarkan ilmu dan belajar c. Untuk tujuan Praktek dan Pelayanan d. Dapat diajarkan e. Terorganisir secara internal f. Altruistik (untuk kepentingan masyarakat) 2. Menurut Green Wood E (1957) Suatu Pekerjaan dikatakan profesi adalah adanya teori yang sistemik, otoritas, wibawa (martabat) ,kode etik dan budaya profesional. 3. Menurut Hall (1968) Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses 4 tahapan antara lain : 1. Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi 2. Menjadi pekerjaan utama 3. Adanya organisasi profesi 4. Terdapat kode etik 4. Menurut Moore dan Rosenblum 1970
Memandang kriteria sebagai profesi adalah apabila dasar pekerjaan memiliki teori yang sistematis , otoritas, wibawa dan prestice, kode etik, budaya profesional dan menjadi sumber utama dari penghasilan. 5. Menurut Edgar Schein (1974) Memberikan kriteria pekerjaan sebagai profesi apabila pekerjaan tersebut : a. Pekerjaan seumur hidup b. Komitmen seumur hidup sebagai karier c. Penghasilan utama d. Motivasi kuat e. Panggilan hidup f. Pengetahuan dan keterampilan didapat melalui diklat g. Pengetahuan dianggap khusus h. Keputusan terhadap klien berdasarkan ilmu i. Pelayanan berdasarkan keahlian dan obyektif j. Mempertimbangkan otoritas k. Ada batasan dalam profesi l. Lebih tahu daripada klien yang dilayani m. Perkumpulan profesi n. Standart pendidikan o. Uji kompetensi untuk masuk profesi p. Tidak advertensi dalam mencari klien Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tindakannya didasar pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya. B. KLASIFIKASI KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 1. Scientific Nursing (Landasan ilmu pengetahuan) Mempunyai cabang ilmu yang terdiri dari : a. Ilmu keperawatan dasar b. Ilmu keperawatan klinik c. Ilmu keperawatan komunitas d. Ilmu keperawatan penunjang 2. Code of etik Kode keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya. Dalam hal ini terdapat 5 tanggung jawab perawat, yaitu : a. Perawat dan klien b. Perawat dan praktik c. Perawat dan masyarakat d. Perawat dan teman sejawat e. Perawat dan profesi 3. Lingkup dan wewenang / otonomi Ligkup dan wewenang praktek keperawatan berdasarkan standar praktek keperawatan yang bersifat dinamis antara lain terdiri dari : a. Falsafah keperawatan b. Tujuan askep c. Pegkajian keperawatan d. Diagnosa keperawatan e. Perencanaan keperawatan
f. Intervensi keperawatan g. Evaluasi h. Catatan asuhan keperawatan 4. Nursing organization Saat ini di indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan nama internasional Council Of Nurse (ICN) C. Ciri ciri profesi Dari definisi profesi terdahulu , jelas bahwa profesi itu tidak sama dengan okupasi (occupation) walaupun keduanya sama sama melakukan pekerjaan tertentu yang dapat menghasilkan nafkah. Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut wilensky (1964) adalah sebagai berikut: a. Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelas wilayah garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan keilmuan (epistomology) , serta pemanfaatan keilmuannya (axlology) b. Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang (life long education) c. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan d. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi standar pendidikan dan pelatihan (standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi. D. Kriteria Profesi a. Memberi pelayanan vital untuk kesejahteraan manusia b. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan secara terus dikembangkan c. Mempunyai ketelitian, intelektual dan diikuti dengan rasa tanggung jawab d. Lulus dari pendidikan jenjang pendidikan tinggi e. Mandiri dalam penampilan aktifitas dan fungsi f. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktek g. Mempunyai ikatan / organisasi / menyamai E. Wilayah kerja profesi a. Pembinaan organisasi profesi b. Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi c. Pembinaan pelayanan profesi d. Pembinaan ilmu pengetahuan F. Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin) a. Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan keterampilan keperawatan profesi serta kode etik keperawatan b. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yang mapan demikian tenaga tersebut dapat : a) Bersikap profesi b) Mempunyai pengetahuan dan keterampilan profesional c) Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan profesional d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan c. Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai dengan kaidah-kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan. a) Sistem pelayanan / asuhan
keperawatan b) Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang berjenjang berlanjut c) Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan , pendidikan keperawatan registrasi / legislasi. d) Riset keperawatan oleh Nersterlabsana secara terencana dan terarah sesuai dengan pengembangan IPTEK dan dapat dikembangkan untuk peningkatan keperawatan. G. Analisa keperawatan di indonesia Situasi keperawatan di indonesia saat ini dikaitkan dengan definisi , ciri dan kriteria profesi adalah sebagai berikut : a. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of Knowledge) dan telah diakui secara undang-undang oleh pemerintah Indonesia melalui UU No. 23 Th.1992 tentang kesehatan. b. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni AKPER / DIII keperawatan , DIV keperawatan , fakultas ilmu kesehatan keperawatan (SI) , program pasca sarjana keperawatan (S2) c. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan , standar profesi , standar praktek keperawatan , standar pendidikan keperawatan , standar asuhan keperawatan d. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di proses menjadi undang-undang) e. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan yakni persatuan perawat nasional indonesia (PPNI) f. Telah memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan g. Telah melaksanakan riset keperawatan DAFTAR PUSTAKA Ali,H. Ziadin.Pengantar keperawatan profesional. Hidayat,Aziz Alimul.Konsep dasar keperawatan. tugas kep.prof.doc
Makalah Keperawatan Sebagai Profesi
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul “Keperawatan Sebagai Profesi”. Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet dan media cetak. Ucapan terima kasih kepada rekanrekan kelompok delapan yang telah memberikan partisipasinya dalam penyusunan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah
pengetahuan
atau
wawasan
mengenai
keperawatan.
Penyusun sadar makalah ini belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi sempurna. Gorontalo, April 2012 Penyusun
DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………………… i Daftar Isi …………………………………………………………………………….. ii BAB I Pendahuluan ………………………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 4 1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………. 5 BAB II Pembahasan ……………………………………………………………….. 6 2.1 Definisi Keperawatan Sebagai Profesi ………………………………………. 6 2.2 Perkembangan Profesionalisme Keperawatan …………………………….. 13
2.3 Fungsi, Peran dan Tugas Perawat …………………………………………… 15 2.4 Definisi dan Analisis Penyusun Mengenai Keperawatan Sebagai Profesi
18
BAB III Penutup …………………………………………………………………….. 20 3.1 Simpulan ………………………………………………………………………… 20 3.2 Saran ……………………………………………………………………………. 20 Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan merupakan profesi yang membantu dan memberikan pelayanan yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan individu. Keperawatan juga diartikan sebagai konsekuensi penting bagi individu yang menerima pelayanan, profesi ini memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh seseorang, keluarga atau kelompok di komunitas. (Committee on Education American Nurses Association (ANA), 1965). WHO Expert Committee on Nursing dalam Aditama (2000) mengatakan bahwa, pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan dan seni melayani/memberi asuhan (care), suatu gabungan humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi dan ilmu sosial. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. (Lokakarya Nasional, 1983).
Profesi berasal dari kata profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowledge sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru, dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism). Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan profesional. Menurut Webster, profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan intelektual. Kelly dan Joel (1995) menjelaskan, “Profesional sebagai suatu karakter, spirit atau metode profesional yang mencakup pendidikan dan kegiatan di berbagai kelompok okupasi yang anggotanya berkeinginan menjadi profesional”. Profesional merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi. Sejak abad yang lalu keperawatan telah megalami perubahan yang drastis, selain itu juga telah mengikuti
perundang-undangan dan
mendapatkan penghargaan sebagai profesi penuh. Hugnes E.C (1963) mengatakan bahwa, “Profesi adalah seorang ahli, mereka mengetahui lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain, serta mengetahui lebih baik
daripada kliennya tentang apa yang terjadi pada klien”. Dalam konsep profesi ada tiga nilai penting yang perlu dipahami yakni: 1. Pengetahuan yang mendalam dan sistimatik. 2. Keterampilan teknis dan kiat yang diperoleh melalui latihan yang lama. 3.
Pela Pelaya yana nan n
asuh asuhan an
kepa kepada da
yang yang
meme memerl rluk ukan an
berd berdas asar arka kan n
ilmu ilmu
pengetahuan, keterampilan teknis dan pedoman serta falsafah moral yang diyakini (etika profesi). Menurut Hood L.J dan Leddy S.K (2006), “Perawat profesional akan meng menggu guna naka kan n
pend pendek ekat atan an
holis holisti tik k
dala dalam m
mene menemu muka kan n
kebu kebutu tuha han n
kesehatan bagi klien yang dirawatnya, hal ini sesuai dengan pernyataan kebijakan yang disampaikan oleh American Nurses Association (1995), ada empat empat ciri ciri prakti praktik k profes profesion ional al yang yang harus harus dilaku dilakukan kan oleh oleh perawa perawat, t, yaitu: 1.
Pera Perawa watt
meng menggu guna naka kan n
foku fokus s
orie orient ntas asii
pada pada
masa masala lah h
deng dengan an
memperhatikan rangkaian seluruh respon manusia terhadap kesehatan dan penyakitnya. 2.
Pera Perawa watt teri terint nteg egra rasi si dala dalam m tena tenaga ga kese keseha hata tan n yang yang meng menggu guna naka kan n peng penget etah ahua uann nnya ya untu untuk k memb memban antu tu menc mencap apai ai tuju tujuan an pasi pasien en deng dengan an mengumpulkan data subjektif maupun objektif pasien dan memahaminya baik secara individual atau secara berkelompok.
3.
Perawa Perawatt mengap mengaplik likas asika ikan n ilmu ilmu penget pengetahu ahuann annya ya untuk untuk menent menentuka ukan n diagnosa dan melakukan treatment respon manusia.
4. Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan melakukan hubungan tera terape peut utik ik
deng engan
pasie sien
untuk tuk
memf memfa asili silita tas si
keseh esehat ata an
dan
penyembuhan. Ada tiga istilah penting yang berhubungan dengan profesi, yaitu profesionalisme, profesionalisasi, dan profesi. 1. Profesionalisme Merujuk pada karakter profesional, semangat atau metode. Merupakan suat suatu u sifa sifatt resm resmi, i, cara cara hidu hidup p yang yang bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b dan dan dapa dapatt dipercaya. Profesionalisme keperawatan telah ada sejak zaman Florence Nightingale (1820-1910).
2. Profesionalisasi Profes Profesion ionali alisas sasii adalah adalah suatu suatu proses proses untuk untuk menjad menjadika ikan n profes profesion ional al dengan
cara
memenuhi
ditentukan/disepakati. 3. Profesi
beberapa
kriteria
yang
telah
Jika dilihat di dalam kamus, sama dengan pekerjaan yang menghendaki pendidikan yang lebih luas atau memiliki ilmu pengetahuan yang spesial, keterampilan serta dipersiapkan dengan cara yang baik. Dunia Dunia profes profesii kepera keperawat watan an terus terus berger bergerak. ak. Hampir Hampir dua dekade dekade profes profesii ini menyer menyeruka ukan n peruba perubahan han parad paradigm igma. a. Perawa Perawatt yang yang semula semula tuga tugasn snya ya hany hanyal alah ah sema semata ta-m -mat ata a menj menjal alan anka kan n perin perinta tah h dokt dokter er kini kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri.
1.2 Rumusan Masalah a) Apa yang dimaksud dimaksud dengan keperawatan keperawatan sebagai profesi? b) Bagaimana perkembangan profesionalisme keperawatan? c) Bagaimana peran, fungsi, dan tugas perawat? d) Bagaimana definisi dan analisis dari penyusun mengenai keperawatan sebagai profesi?
1.3 Tujuan Penulisan a) Menjelaskan tentang keperawatan sebagai profesi. b) Menjelaskan perkembangan profesionalisme keperawatan. c) Menjelaskan peran, fungsi, dan tugas perawat. d)
Menjelaskan
tentang
definisi
keperawatan sebagai profesi.
dan
analisis
penyusun
mengenai
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Keperawatan Sebagai Profesi Hall (1968) memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses empat tahapan antara lain : 1. Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi 2. Menjadi pekerjaan utama 3. Adanya organisasi profesi 4. Terdapat kode etik Ciri – Ciri Profesi Dilihat dari definisi profesi, jelas bahwa profesi tidak sama dengan okupasi
(occupation)
meskipun
keduanya
sama-sama
melakukan
pekerjaan tertentu. Profesi mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
1. Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (antalogi ) , jelas wilayah kerja keilmuannya (Epistomologi ) , dan aplikasinya ( Axiologi ).
2. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus-menerus dan bertahap.
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan.
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturanperaturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi (Winsley, 1964).
Kriteria Profesi
1. Memberi pelayanan untuk kesejahteraan manusia. 2. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan dikembangkan secara terus-menerus. 3. Memiliki ketelitian, kemampuan intelektual, dan rasa tanggung jawab. 4. Lulus dari pendidikan tinggi. 5. Mandiri dalam penampilan, aktivitas dan fungsi. 6. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktik.
7. Memiliki ikatan/organisasi untuk menjamin mutu pelayanan.
Wilayah Kerja Profesi
1. Pembinaaan organisasi profesi. 2. Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi. 3. Pembinaan pelayanan profesi. 4. Pembinaan iptek.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana
dalam
menentukan
tindakannya
didasarkan
pada
ilmu
pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya. Dengan adanya perkembangan keperawatan dari kegiatan yang sifatnya rutin yang menjadi pemenuhan kebutuhan berdasarkan ilmu, membawa suatu perubahan yang sangat besar dalam dunia keperawatan karena pelayanan yang semula hanya berdasarkan pada insting dan pengalaman menjadi pelayanan keperawatan profesional berdasarkan ilmu dan teknologi keperawatan yang selalu berubah sesuai dengan kemajuan zaman. Perawatan sebagai profesi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki body of knowledge
Perawat bekerja dalam kelompok dan dilandasi dengan teori yang spesifik dan sistematis yang dikembangan melalui penelitian. Penelitian keperawatan yang dilakukan pada tahun 1940, merupakan titik awal perkembangan
keperawatan.
Pada
tahun
1950
dengan
semakin
berkembangnya penelitian yang dilakukan mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam dunia pendidikan keperawatan dan pada tahun 1960 penelitian lebih banyak dilakukan pada praktik keperawatan. Sejak tahun 1970,
penelitian
keperawatan
lebih
banyak
dilakukan
dengan
memfokuskan diri pada praktik yang dihubungkan dengan isu-isu yang ada pada saat itu. Menurut Potter dan Perry (1997), perawat telah memperlihatkan diri sebagai profesi dan dapat terlihat adanya pengetahuan keperawatan telah dikembangkan melalui teori-teori keperawatan. Model teori memberikan kerangka kerja bagi kurikulum dan praktik klinis keperawatan. Teori keperawatan mendorong ke arah penelitian yang meningkatkan dasar ilmiah untuk praktik keperawatan. 2. Berhubungan dengan nilai-nilai sosial Kategori ini mendorong profesi untuk mendapatkan penghargaan yang cukup baik dari masyarakat. Keperawatan telah diberi kepercayaan untuk menolong dan
melayani
orang
lain/klien.
Pada awalnya
perawat
diharapkan dapat menyisihkan sebagian besar waktunya untuk melayani, tetapi dengan semakin berkembangnya ilmu keperawatan tuntutan
tersebut telah bergeser, perawat juga mengharapkan kompensasi dan mempunyai kehidupan yang lain disamping perannya sebagai perawat. Karakteristik keperawatan merupakan suatu bentuk yang relevan dengan nilai-nilai masyarakat, seperti pentingnya kesehatan, kesembuhan dan keperawatan. Masyarakat pada umumnya mengakui bahwa perawat mempunyai tugas untuk melawan klien dan juga melakukan upaya-upaya dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit tetapi masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui bahwa perawat adalah sebuah profesi. Untuk itu perlu adanya usaha dari perawat itu sendiri agar dapat meyakinkan masyarakat guna mendapatkan pengakuan sesuai dengan yang diinginkannya. 3. Masa pendidikan Kategori ini mempunyai empat bagian tambahan yaitu isi pendidikan, lamanya pendidikan, penggunaan simbol dan proses idealisme yang dituju serta tingkatan dari spesialisasi yang berhubungan dengan praktik. Menurut Nightingale pendidikan keperawatan harus melibatkan dua area penting yaitu teori dan praktik yang sampai saat ini masih dianut. Perkembangan pendidikan keperawatan dewasa ini sama dengan bidang ilmu yang lain, yaitu pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi menimbulkan perubahan yang sangat berarti bagi perawat terhadap cara pandang asuhan keperawatan secara bertahap keperawatan beralih dari yang
semulai berorientasi pada tugas menjadi berorientasi pada tujuan yang berfokus pada asuhan keperawatan yang efektif serta menggunakan pendekatan holisitik dan proses keperawatan.
4. Motivasi Motivasi untuk bekerja merupakan kategori keempat dari Pavalko. Motivasi bukan hanya secara individu tetapi juga menyeluruh dalam kelompok.
Motivasi
diartikan
sebagai
suatu
perhatian
yang
mengutamakan pelayanan kelompok keperawatan kepada klien. Ada beberapa pendapat bahwa saat ini anak-anak muda menginginkan menempuh pendidikan tinggi agar dapat mempunyai kehidupan yang lebih baik seperti mendapatkan gaji lebih, kekuasaan, status disamping pekerjaan
yang
dilakukannya.
Biasanya
karakteristik
ini
tidak
diasosiasikan dengan profesi keperawatan, walaupun demikian banyak perawat yang melakukan pelayanannya dengan berorientasikan kepada klien/pasien mereka dengan baik. 5. Otonomi Kategori kelima Pavalko adalah kebebasan untuk mengontrol dan mengatur dirinya sendiri. Profesi mempunyai otonomi untuk regulasi dan membuat standar bagi anggotanya. Hak mengurus diri sendiri merupakan
salah satu tujuan dari asosiasi keperawatan, karena hal ini juga berarti keperawatan mempunyai status dan dapat mengontrol seluruh kegiatan praktik
anggotanya.
Otonomi
juga dapat
diartikan sebagai
suatu
kebebasan dalam bekerja dan pertanggungjawaban dari suatu tindakan yang dilakukannya. 6. Komitmen Kategori keenam adalah komitmen untuk bekerja. Manusia yang komitmen untuk bekerja menunjukkan adanya suatu keunggulan, untuk melaksanakan
pekerjaannya
dengan
baik,
mencegah
terjadinya
kemangkiran, menekuni pekerjaannya seumur hidup atau dalam periode waktu yang lama. Komitmen perawat juga dapat menurun, hal ini terjadi karena kebanyakan dari perawat adalah wanita, yang harus membagi perhatiannya dengan keluarga, sehingga mereka sering mengalami konflik yang berkepanjangan dan kadang-kadang harus keluar dari pekerjaannya. Orientasi karir juga merupakan salah satu ciri dari komitmen, karena dengan adanya pengembangan karir melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi membuat perawat dapat bekerja dengan lebih baik dan bertanggung jawab dalam melakukan asuhan keperawatan. 7. Kesadaran bermasyarakat Kesadaran bermasyarakat bagi perawat diartikan sebagai anggota kelompok yang ikut mengambil bagian dalam persamaan pedoman, nasib serta memiliki kebudayaan tersendiri. Perawat mempunyai simbol-simbol
yang dikenal masyarakat sebagai ciri yang khas dari sebuah profesi seperti seragam putih, pin dan cap. Walaupun akhir-akhir ini banyak yang mengubah identitas tersebut, tetapi perawat telah memiliki perasaan yang kuat untuk tetap bersatu dalam kelompoknya. 8. Kode etik Eksistensi kode etik merupakan kategori terakhir dari Pavalko. Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang membimbing perawat dalam praktik sehari-hari seperti jujur terhadap pasien, menghargai pasien atas hak-hak yang dirahasiakannya dan beradvokasi atas nama pasien. Etika
keperawatan
ditujukan
untuk
mengidentifikasi,
mengorganisasikan, memeriksa dan membenarkan tindakan-tindakan kemanusiaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tertentu, selain itu juga menegaskan tentang kewajiban-kewajiban yang secara suka rela diemban oleh perawat dan mencari informasi mengenai dampak dari keputusankeputusan perawat yang mempengaruhi kehidupan dari pasien dan keluarganya. Ciri dari praktik profesional adalah adanya komitmen yang kuat
terhadap
kepedulian
individu,
khususnya
kekuatan
fisik,
kesejahteraan dan kebebasan pribadi, sehingga dalam praktik selalu melibatkan
hubungan
yang
bermakna.
Oleh
karena
itu
seorang
profesional harus memiliki orientasi pelayanan, standar praktik dan kode etik untuk melindungi masyarakat serta memajukan profesi.
Mengingat pentingnya pembinaan bagi tenaga keperawatan agar dapat bekerja dengan baik maka perlu adanya pemahaman tentang fungsi dari asosiasi keperawatan yang terdiri dari: 1. Penetapan standar praktik, pendidikan dan pelayanan keperawatan. 2. Menetapkan kode etik bagi perawat. 3. Menetapkan sistem kredensial dalam keperawatan. 4. Menetapkan untuk ikut berinisiatif dalam legislasi, program pemerintah, kebijakan kesehatan nasional dan internasional. 5. Mendukung adanya sistem pendidikan yang baik, evaluasi dan perhatian dalam keperawatan. 6. Adanya agensi sentral untuk mengoleksi, menganalisa dan desiminasi dari informasi yang relevan dengan keperawatan. 7. Promosi dan proteksi ekonomi dan kesejahteraan bagi perawat. 8. Membina kepemimpinan bagi perawat baik untuk tingkat nasional maupun internasional. 9. Membina sikap profesionalisme bagi perawat. 10. Menyelenggarakan program secara benar. 11. Memberikan pelayanan masalah-masalah politik pada perawat. 12. Menjaga terjadinya komunikasi bagi seluruh anggotanya.
13. Menyediakan advokasi bagi anggotanya. 14. Berbicara dan menjelaskan tentang profesi keperawatan kepada pihak lain. 15. Melindungi dan mempromosikan kemajuan kesejahteraan manusia yang terkait dengan perawat kesehatan.
2.2 Perkembangan Profesionalisme Keperawatan Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia, yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya perawat saat itu adalah dikarenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga diperlukan
tenaga
yang
dapat
membantu
atau tenaga
pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi seorang perawat melalui pendidikan
magang
pengobatannya.
yang
Sampai
berorientasi dengan
pada
penyakit
perkembangan
dan
keperawatan
cara di
Indonesia pada tahun 1983 PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut perawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidang keprofesian. Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di
Indonesia. Pengakuan perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatarbelakang pendidikan Diploma III keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalis sebagai perawat profesional pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan profesional yang kokoh. Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkat keprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diploma saja, diilhami keinginan dari profesi keperawatan untuk terus mengembangkan pendidikan maka berdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul dengan pendirian program paska sarjana FIK UI (1999). Peningkatan
kualitas
organisasi
profesi
keperawatan
dapat
dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan antara lain: 1. Mengembangkan sistem seleksi kepengurusan melalui penetapan kriteria dari berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi, dedikasi serta ketersediaan waktu yang dimiliki untuk organisasi. 2. Memiliki serangkaian program yang konkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utama adalah program pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya. 3.
Mengaktifkan memperoleh
fungsi
collective
penghargaan
kompensasi masing-masing.
yang
bargaining, sesuai
agar
dengan
setiap
anggota
pendidikan
dan
4.
Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi di pemerintahan atau sektor swasta.
5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar negeri, bukan hanya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikutsertakan pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.
2.3 Peran, Fungsi dan Tugas Perawat 1. Peran Perawat Peran merupakan tingkah laku yang diharapakan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. 2. Fungsi Perawat Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya: fungsi independen, fungsi dependen, dan fungsi interdependen.
a. Fungsi Independen Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.
b. Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain. c. Fungsi Interdependen Fungsi
ini
dilakukan
dalam
kelompok
tim
yang
bersifat
saling
ketergantungan di antara tim satu dengan lain. 3. Tugas Perawat Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yang tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Mengumpul data, menganilisis dan menginterpretasikan data. 2. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan Mengembangkan rencana tindakan keperawatan. 3. Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan,
pencegah
penyakit,
penyembuhan,
pemulihan
dan
pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien dan keadaan terminal. Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia. 4. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan. Menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan. Menilai tingkat pencapaian tujuan. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan. 5. Mendokumentasi proses keperawatan. Mengevaluasi data permasalahan keperawatan. Mencatat data dalam proses keperawatan. Menggunakan catatan klien untuk memonitor asuhan keperawatan. 6.
Mengidentifikasi
hal-hal
merencanakan studi mengembangkan
yang
kasus
perlu
diteliti
atau
dipelajari
guna meningkatkan pengetahuan
keterampilan
dalam
praktik
serta dan
keperawatan.
Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan.
Membuat usulan rencana penelitian keperawatan. Menerapkan hasil penelitian dalam praktik keperawatan. 7. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien keluarga pendidikan
kelompok
serta
kesehatan.
masyarakat.
Membuat
Mengidentifikasi
rencana
penyuluhan
kebutuhan kesehatan.
Melaksanakan penyuluhan kesehatan. Mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan. 8. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat. Menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan maupun tim kesehatan lain. 9.
Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan
kegiatan
keperawatan.
Menerapkan
keterampilan
manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh.
2.4 Definisi dan Analisis Penyusun Mengenai Keperawatan Sebagai Profesi Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang dilakukan oleh perawat dengan memberikan asuhan keperawatan secara tepat kepada individu, kelompok dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta pemulihan kesehatan
demi tercapainya kesejahteraan umat manusia, dengan berpegang teguh pada kode etik yang melandasinya.
Sedangkan
perawat
adalah
seseorang yang telah menyelesaikan studinya dan telah siap untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Perawat merupakan salah satu pekerjaan yang mulia dengan cara memberikan perawatan yang benar, sesuai dengan ilmu yang telah didapatkannya. Ilmu tersebut diterapkannya dengan suatu metode yang dikenal dengan “Proses Keperawatan”. Metode ini merupakan metode yang sistematis, meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan keperawatan. Dari tahapan metode ini, perawat sering menemukan hal-hal baru dari setiap kasus yang ditanganinya. Oleh karena itu, mereka perlu meningkatkan wawasannya
agar mampu menangani
klien-kliennya
dengan benar. Hal inilah yang membawa perubahan besar bagi dunia keperawatan karena pelayanan yang pada awalnya hanya berdasarkan pengalaman, kemudian berkembang menjadi pelayanan yang didasarkan pada
ilmu
keperawatan
yang
selalu
berubah
sesuai
dengan
perkembangan zaman. Profesi merupakan suatu keahlian yang membutuhkan ilmu pendidikan dan pelatihan sebagai dasar pengembangan teori untuk menangani permasalahan yang sering muncul dalam bidangnya.
Dengan melihat definisi dan ciri-ciri dari profesi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keperawatan dianggap sebagai suatu profesi. Hal ini dikarenakan keperawatan memiliki ciri-ciri yang sama dengan profesi. Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Dengan melihat definisi, ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, berhubungan dengan nilai-nilai sosial, masa
pendidikan,
motivasi,
otonomi,
komitmen,
kesadaran
bermasyarakat, dan kode etik. Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
3.2 Saran
Penyusun berharap agar semua perawat dapat meningkatkan kualitas kerjanya dan mampu menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional . Jakarta: Trans Info Media Pro-Health. 2009. Keperawatan Sebagai Suatu Profesi. (http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/09/17/keperawatan-sebagaisuatu-profesi-3/, 27 Maret 2012)
« Hak Pasien dan Perawat Resume Hasil Penelitian Terkait Dengan Perilaku Penggunaan Kondom »
Keperawatan Sebagai Suatu Profesi
June 18, 2008 by mirzal tawi Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya ,secara bertahap mulai berkembang.Keperawatan diartikan oleh pakar keperawatan dengan berbagai cara dalam berbagai bentuk rumusan,seperti oleh Florence Nightingale,Goodrich,Imogene King,Virginia Henderson,dsb.
PERAWAT
Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PERAN PERAWAT
Peran : Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Doheny ( 1982 )mengidentifikasi beberapa elemen peran Perawat Profesional, meliputi :Care Giver, Client Advocate, Counsellor, Educator, Collaborator, Coordinator, Change Agent, dan Consultant
FUNGSI PERAWAT
Fungsi : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : Fungsi Keperawatan mandiri ( independen ), Fungsi Keperawatan Ketergantungan ( dependen ), dan Fungsi Keperawatan kolaboratif ( interdependen ).
KEPERAWATAN
LOKAKARYA NASIONAL tentang KEPERAWATAN bulan JANUARI 1983 di JAKARTA merupakan awal diterimanya KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROFESI.
KEPERAWATAN Adalah : suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk
pelayanan
bio-psiko-sosial-spiritual
yang
komprehensif,ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements ) yang menjadi perhatian( concern),Yaitu : 1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied science ) ,2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health illness problem, 3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan komunitas dan ,4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level preventions dengan metodologi proskep .
APA ITU PROFESI…????.
Beberapa pengertian profesi
1. Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
2. Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3. Hughes,E.C ( 1963 )
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ):
1. Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
2.Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan bertahap
3.Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan
4.Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi
Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi adalah sbb:
1.Berorientasi pada pelayanan masyarakat
2.Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan
3.Adanya otonomi
4.Memiliki kode etik
5. Adanya organisasi profesi.
Mari kita lihat apakah Keperawatan termasuk PROFESI..???
1. MEMPUNYAI BODY OF KNOWLEDGE
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan ( nursing science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial,
perilaku ),ilmu biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.
2. PENDIDIKAN BERBASIS KEAHLIAN PADA J ENJANG PENDIDIKAN TINGGI.
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan.
3. MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI PRAKTIK DALAM BIDANG PROFESI.
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
Pelayanan/
askep yang dikembangkan bersifat
humanistik/menyeluruh
didasarkan
pada
pada
kebutuhan
klien,berpedoman
standar
asuhan
keperawatan dan etika keperawatan.
4. MEMILIKI PERHIMPUNAN/ORGANISASI PROFESI.
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun
keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.
5. PEMBERLAKUAN KODE ETIK KEPERAWATAN.
Dalam
pelaksanaan
asuhan
keperawatan
,perawat
profesional
selalu
menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.
6. OTONOMI
Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan
standar
asuhan
keperawatan,penyelenggaraan
keperawatan
melalui
pendidikan,riset keperawatan
proses
dan praktik
keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )
7. MOTIVASI BERSIFAT ALTRUISTIK
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
DENGAN
MELIHAT
DISEBUTKAN
DEFINISI,CIRI
DIATAS
DAPAT
PROFESI KITA
YANG
ANALISIS
TELAH BAHWA
KEPERAWATAN DI INDONESIA DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI SUATU PROFESI.
Keperawatan Sebagai Profesi DEFINISI PROFESI •
Florence Nightingale (1895)
Keperawatan adalah menempatkan pasien dalam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak. Sumber yang lain menyebutkan keperawatan menurut Florence Nightingale adalah “tindakan pemanfaatan lingkungan pasien untuk membantunya pulih” (Nightingale, 1860) •
Marta Roger (1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. •
King (1971)
Keperawatan ialah proses aksi dan interaksi, untuk membantu individu dari berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status kesehatan mereka pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan •
Calista Roy (1976)
Keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien. •
Dorothea Orem (1976)
Perawatan ialah pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau cedera, dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat menunjang kehidupan. •
V. Henderson (1978)
Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun yang sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit, atau meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu secepat mungkin. •
Lokakarya Nasional (1983)
Keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, meliputi aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual yang bersifat komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Prinsip asuhan/pelayanan keperawatan yang profesional: Berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan •
•
Ilmu keperawatan: sintesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinik, ilmu biomedik, ilmu jiwa (psikologi) dan ilmu sosial. Kiat Keperawatan (Nursing Arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni (menggunakan kiat-kiat tertentu) dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien.
Bersifat komprehensif
•
Pelayanan keperawatan bersifat komprehensif jika asuhan keperawatan yang diberikan bersifat menyeluruh meliputi aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual.
Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit. •
Asuhan keperawatan diberikan kepada individu pada institusi pelayanan kesehatan seperti puskesmas, poliklinik, klinik keperawatan mandiri dan rumah sakit.
Merupakan bagian integral pelayanan kesehatan. •
Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medis (kedokteran), pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang kesehatan (gizi, farmasi, laboratorium, dsb). Pelayanan keperawatan merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan dan tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan.
Mencakup siklus hidup manusia •
Asuhan keperawatan dapat diberikan pada klien sejak dalam kandungan sampai sakaratul maut. Atas dasar ini dikenal spesialisasi pelayanan keperawatan.
Kesimpulan: keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat humanistik dan profesional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, memiliki standar asuhan dan menggunakan kode etik, serta dilandasi oleh profesionalisme yang mandiri dan/atau kolaborasi.
HAKEKAT KEPERAWATAN • •
•
•
Sebagai ilmu dan seni Sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan Mempunyai tiga sasaran dalam pelayanan keperawatan (individu, keluarga dan masyarakat) Pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan
PROFESI
Profesi berasal dari bahasa latin yakni “Proffesio” yang mempunyai dua arti yaitu janji/ikrar dan pekerjaan.
•
Wilensky (1964)
Profesi berasal dari kata proffesion yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan badan ilmu (body of knowledge) sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan (altruism). •
Schein EH (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set tertentu dan berasal dari perannya yang khusus di masyarakat. •
Hughes EC (1963)
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibanding orang lain (klien). •
Abraham Flexner (1915)
- Suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memenuhi syarat seperti: - Adanya aktivitas intelektual - Pekerjaan berdasarkan ilmu dan belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan - Dapat diajarkan - Terorganisir secara internal serta altruistic (untuk kepentingan masyarakat) •
Greenwood E (1957)
Ciri suatu pekerjaan sebagai profesi adalah; - Adanya teori yang sistematik - Otoritas - Wibawa (martabat) - Kode Etik - Budaya profesional •
Hall (1968)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang harus melalui 4 tahapan diantaranya: - Telah memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi - Menjadi pekerjaan utama - Adanya organisasi profesi - Terdapat Kode Etik •
Miller (1985)
Ciri suatu profesi adalah: - Adanya badan pengetahuan yang diperoleh di Universitas - Orientasi pada ilmu pengetahuan, kompetensi dengan landasan teoritik yang jelas •
Shortridge (1985)
Ciri profesi yang utama: - Adanya Kode Etik (sebagai dasar dalam pelaksanaan standar tanggungjawab tugas - Berorientasi pada pelayanan dan berdasarkan ilmu pengetahuan - Mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggungjawab dalam bidang keprofesian •
Ciri – ciri profesi menurut H. Zaidin Ali (2001):
- Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (antologi), jelas wilayah kerja keilmuannya (epistemologi), dan aplikasinya (axiology). - Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus, dan bertahap. - Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang – undangan. - Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi (Winsley, 1964)
•
Moore dan Rosenblum (1970)
Kriteria pekerjaan sebagai profesi adalah apabila dasar pekerjaan itu: - Memiliki teori yang sistematik - Mempunyai otoritas, wibawa dan prestige - Mempunyai Kode etik, budaya professional - Menjadi sumber utama dalam penghasilan •
H. Zaidin Ali (2001)
Kriteria profesi: - Memberi pelayanan untuk kesejahteraan manusia - Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan dikembangkan secara terus menerus. - Memiliki ketelitian, kemampuan intelektual, dan rasa tanggungjawab. - Lulus dari pendidikan tinggi. - Mandiri dalam penampilan, aktivitas dan fungsi. - Memiliki kode etik sebagai penuntun praktik. - Memiliki ikatan/organisasi untuk menjamin mutu pelayanan.
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI A. Pengertian Perawat Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi danPraktik Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah luluspendidikan keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.a.
Peran perawatPeran : Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadapseseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.Doheny ( 1982 ) mengidentifikasi beberapa elemen peran Perawat Profesional,meliputi :Care
Giver, Client Advocate, Counsellor, Educator, Collaborator,Coordinator, Change Agent, dan Consultantb.
Fungsi PerawatFungsi : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : Fungsi Keperawatanmandiri ( independen ), Fungsi Keperawatan Ketergantungan ( dependen ), danFungsi Keperawatan kolaboratif \ ( interdependen ). c. Keperawatan LOKAKARYA NASIONAL tentang KEPERAWATAN bulan JANUARI 1983 diJAKARTA merupakan awal diterimanya KEPERAWATAN SEBAGAI SUATUPROFESI.KEPERAWATAN Adalah : suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakanbagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakitmaupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat) elemen utama ( mayor elements) yang menjadi perhatian ( concern), Yaitu : 1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied science ) , 2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health illness problem, 3. Keperawatanmempunyai empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan komunitas dan, 4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan3thlevel preventions dengan metodologi proskep B. Pengertian Profesi Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentinganmasyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu.Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasanini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan professional. a. Beberapa pengertian profesi 1. Winsley (1964)Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasaruntuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak
tantanganbaru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memilikikode etik dengan fokus utama pada pelayanan. 2. Schein E. H (1962)Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatuset norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus dimasyarakat. 3. Hughes,E.C ( 1963 )Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu denganlebih baik dibandingkan orang lain (pasien). 4. Websterprofesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama danmenyangkut ketrampilan intelaktual. 5. Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metodeprofessional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompokokupasi yang angotanya berkeinginan menjadi professional. Professionalmerupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubahkarakteristik kearah suatu profesi. Karakteristik Profesi1. Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakankarakteristik professional sebagai berikut : ü Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan ü Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis ü Kemampuan menyelesaikan masalahd. ü Pengembangan diri secara berkesinambungane. ü Pendidikan formalf. System pengesahan terhadap kompetensig. ü Penguatan secara legal terhadap ü standart professionalh. ü Praktik berdasarkan etiki. ü Hukum terhadap malpraktik ü Penerimaan dan pelayanan pada masyarakatk. ü Perbedaan peran antara pekerja professional dengan pekerjaan lain danmembolehkan praktik yang otonom.
2. Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993)serta Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memilikikarakteristik sebagai berikut : a) Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikanmasalah dalam tatanan praktik keperawatan.Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yangbersifat intuitif. Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagaisuatu ilmu dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar sepertiilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan jugamempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsitubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasanpemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien b) Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan sertamembantu kemandirian klien. c) Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggiatau universitas.Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggimemberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan merekamenjalankan peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yangmenyeluruh dan berkesinambungan. Disampingg itu perawat dituntut untukmengembangkan Iptek keperawatan. d) Pengendalian terhadap standart praktik.Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik.Standart praktik keperawatan menekankan kpada tangung jawab dan tangunggugat perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuanmenlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawahpengawasan dan pengendalian profesi lain. e) Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.Tangung gugat accountable berarti perawat berta nggung jawab pelayanan yangdiberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadapkelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai duaimplikasi yaitu bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yangdilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakanpada situasi tertentu. f) Karir seumur hidupDibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin.Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan danketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.
g) Fungsi mandiri Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatanwalaupun kegiatran kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan dimanaitu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensiprofesi lain.
3.menurut Winsley,(1964 ): •
•
•
•
•
Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai denganbidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana,terus menerus dan bertahap Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secaralegal melalui perundang-undangan Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi(standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik)serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebutdilakukan sendiri oleh warga profesi Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatuprofesi adalah sbb:
1. Berorientasi pada pelayanan masyarakat 2. Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan 3. Adanya otonomid. 4. Memiliki kode etike. 5. Adanya organisasi profesi.
C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat diIndonesia, yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimanadisebutkan adanya perawat saat itu adalah dikarenakan adanya upaya tenagamedis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehinggadiperlukan tenaga yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebutdididik menjadi seorang perawat melalui pendidikan magang yang berorientasipada penyakit dan cara pengobatannya. Sampai dengan perkembangankeperawatan di Indonesia pada
tahun 1983 PPNI melakukan Lokakarya NasionalKeperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut prawat bertekad danbersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidangkeprofesian.Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiringdengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuanperawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakangpendidikan Diploma III keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalissebagai perawat professional pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan professional yang kokoh.
Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkatkeprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diplima saja, di ilhamikeinginan dari profesi keperawatan untuk terus mengembangkan pendidikan makaberdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul dengan pendirian programpaska sarjana FIK UI (1999).Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melaluiberbagai cara dan pendekatan antara lain :1. Mengembangkan system seleksikepengurusan melalui pnetapan criteria dari berbagai aspek kemampuan,pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi, dedikasi sertakeseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melaluikegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utamaadalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperolehpenghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masingmasing.4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatandapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi dipemerintahan atau sector swasta.5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luarnegeri, bukan anya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikut sertakanpengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.D. Pohon Ilmu ( Body of Knowledge )Pohon ilmu dari keperawatan adalah ilmu keperawatan itu sendiri.Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuaidengan kaidah-kaidah ilmu dan profesi keperawatan, yang harus memilikilandasan akademik dan landasan professional yang kokoh dan mantap.Pengembangan pendidikan keperawatan bertolak dari pengertian dasartentang ilmu keperawatan seperti yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmukesehatan (1991) yaitu : ´ Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar sepertiilmu alam, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat,ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas dan ilmu keperawatanklinik, yang apluikasinya menggunakan pendekatan dan metode penyelesaianmasalah secara ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memeliharadan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia ´.Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentukdan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajianmendasar tentang hal-hal yang
View more...
Comments