Keluarga Binaan Pkmd-1
August 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Keluarga Binaan Pkmd-1...
Description
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA Tn. T DENGAN DESMINORE DESMINORE RT 01 DUSUN 6 DESA SUKAJAYA LEMPASING KEC. TELUK PANDAN PESAWARAN
LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS DESA SUKAJAYA LEMPASING
Disusun Oleh: Nama: NUR HIDAYATI NIM: 17340112P
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2017/2018
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA Tn. T DENGAN DESMINORE DESMINORE RT 01 DUSUN 6 DESA SUKAJAYA LEMPASING KEC. TELUK PANDAN PESAWARAN
Disusun Oleh: Nama: NUR HIDAYATI NIM: 17340112P
Disetujui oleh :
Dosen pembimbing
ANGGRAINI. SST.,M.Kes
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Individu Pada KK Binaan pada keluarga bapak Tri wahyudi.
Dalam penulisan tugas individu KK Binaan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Dainty Maternity, SST., M.Keb,selaku Ketua Prodi D IV kebidanan Universitas Malahayati 2. Ibu Ike Ate Yuviska,SST.,M.Kes Selaku Kordinator PKMD 3. Ibu Anggraini, SST., M.Kes Selaku Dosen Pembimbing 4. Seluruh warga dusun 6 khususnya RT 01 desa sukajaya lempasing yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan praktek kebidanan komunitas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas individu KK Binaan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian demi kesempurnaan laporan KK Binaan ini. Akhir kata penulis berharap semoga tugas individu KK Binaan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi bagi pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung,
Penulis
iii
Februari 2018
DAFTAR ISI
COVER ............................................. .................................................................... ............................................. ....................................... ................. i LEMBAR PERSETUJUAN................................. PERSETUJUAN....................................................... .......................................... .................... ii KATA PENGANTAR ............................................. ................................................................... ..................................... ............... iii DAFTAR ISI ........................................................ .............................................................................. ......................................... ................... iv BAB 1 PENDAHULUAN .................................................. ........................................................................ ........................... ..... 1 A. Latar belakang .............................................. .................................................................... ...................................... ................ 1 B. Tujuan .......................................... ................................................................ ............................................ ............................... ......... 2 C. Manfaat ............................................ ................................................................... ............................................. ........................... ..... 3
BAB II TINJAUAN TEORI .................................................. ......................................................................... ......................... 4 A. Kebidanan komunitas ...................................... ............................................................ ................................... ............. 4 B. Konsep dasar kebidanan.......................................... ................................................................. ........................... .... 7 C. Konsep dasar penyakit ....................................................... ..................................................................... .............. 10
BAB III LEMBAR SMD (SURVAY MAWAS DIRI)................................ DIRI)................................ 17 BAB IV PEMBAHASAN .................... .......................................... ............................................ ................................. ........... 18 BAB V PENUTUP .......................................... ................................................................ ............................................ ...................... 20 A. Kesimpulan ......................................... ............................................................... ............................................ ...................... 20 B. Saran ............................................. ................................................................... ............................................ ............................. ....... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... .................................... .............. 21 LAMPIRAN ............................................. ................................................................... ............................................ ............................. ....... 22 A. LAEFLET DAN SAP B. FOTO
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peraktik Kebidanan Komunitas adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang
dilakukan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtra (Depkes RI,2011).
Untuk keberhasilan kegiatan yang dilakukan dalam Peraktik Kebidanan Komunitas
setiap
individu
diberikan
tugas
untuk
melakukan
KK
Binaan.Setiap individu diwajibkan 1 KK Binaan yang memiliki masalah kemudian dikaji dan dilakukan penyuluhan.Setiap individu wajib melakukan kunjungan terhadap KK Binanaan yang di ambil dalam waktu beberapa hari.
Setelah di lakukan survei mawas diri di rumah Bapak Tri Wahyuditernyata ada masalah yang muncul seperti remaja putri bapak tri wahyudi yang bernama Nn. N Mengalami desminore dan kurang nya pengetahuan tentang pendidikan remaja. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan KK Binaan pada keluarga Bapak tri wahyudi B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum Setelah mengadakan penyuluhan pada KK Binaan diharapkan dapat menerapakan berbagai keterampilan yang berkaitan dengan mata kuliah asuhan kebidanan komunitas. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan sesuai dengan masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
1
b. Mahasiswa mampu mengungkapkan masalah kesehatan yang ada dalam KK Binaan yang diambil. c. Mahasiswa mampu menyusun rencana bersama KK Binaan dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya pengetahuan tentang Bahaya Merokok. Merokok.
tentang
kurangnya
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi bersama KK Binaan untuk memecahkan masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil e. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan terhadap keluarga yang memiliki masalah kesehatan khususnya yang ada dalam KK Binaan yang diambil. f. Mahasiswa mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan.
C. Manfaat Kegiatan
Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan pada KK Binaan dan mampu menyelesaikan masalah.
D. Metode Kegiatan
Dalam kegiatan KK Binaan metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.
E. Langkah Kerja 1. Waktu Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : - Jumat / 09 Februari 2018 pada Nn.N Di rumah bapak Tri Wahyudi - Sabtu / 10 Februari 2018 pada Nn.N Di rumah bapak Tri Wahyudi - Minggu / 11 Februari 2018 pada Nn.N Di rumah bapak Tri Wahyudi
2
2. Lokasi Kegiatan KK Binaan akan dilaksanakan di rumah Bapak Tri wahyudi di dusun 6 RT 01 desa sukajaya lempasing Kec. Teluk Pandan Kab. Pesawaran.
3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Kebidanan Komunitas 1. Pengertian
Menurut WHO kebidanan komunitas adalah bidang kebidanan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu kebidanan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian bagian dari program kesehatan masyarakat keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitas, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar. Ditunjukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat keseluruhan. 2. Fokus/ Sasaran Kebidanan Komunitas Menurut (Syahlan, 1996) Komunitas adalah sasaran pelayanan kebidanan komunitas,
didalam
komuniti
terdapat
kumpulan
individu
yang
membentuk keluarga atau kelompok masyarakat dan sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak.
Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, keseh atan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. a. Ibu : Pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan masa interval b. Anak
: Meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, balita, prasekolah dan sekolah.
c. Keluarga
: Pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan,
perbaikan
kelompok usila (gangrep).
4
gizi,
imunisasi,
dan
d. Masyarakat
: Remaja, calon ibu dan kelompok ibu. Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat, sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan secara umum (Meilani, Niken dkk, 2009).
3. Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas Pelayanan
Kebidanan
Komunitas
adalah
bagian
upaya
kesehatan
keluarga.Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan
di
masyarakat
keluarga.Penyelenggaraan
yang
kesehatan
di keluarga
tunjukan bertujuan
kepada untuk
mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera.Kesehatan anak di selenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak.Jadi tujuann dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehata ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtra dalam komunitas tertentu. Kunjungan rumah dan melayani kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
4. Peran Bidan Komunitas Sebagai bidan yang bekerja dikomunitas maka bidan harus memahami perannya di kumunitas yaitu : a. Sebagai Pendidik Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat. Tindakan yang dilakukan oleh bidan komunitas dalam berperan sebagai
pendidik
masyarakat
antara
lain
dengan
memberikan
penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga. Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi, dan sebagainya yang mana cara tersebut merupakan penyuluhan secara langsung.
5
Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung misalnyadengan poster, leaflet, sepanduk dan sebagainya. b. Sebagai Pelaksana Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada komunitas.Disini bidan bertindak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. c. Sebagai Pengelola Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktik mandiri.Peran bidan disini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polides, posyandu, dan praktik bidan. d. Sebagai Peneliti Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dii layaninya, perkembangan keluarga dan masyarakat. e. Sebagai Pemberdayaan Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang terjadi. f. Sebagai Pembela Klien Peran bidan sebagai penasehat didefinisikan sebagai kegiatan member informasi dan sokongan kepada seseorang sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya. g. Sebagai Kolaburator Kolaburasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas program maupun sektoral. h. Sebagai Perencana Melakukan bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan keluarga serta berpartisipasi dalam perencanaan program dimasyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan. (Syafrudin dan Hamidah, 2009)
6
5. Asuhan Kebidanan Komunitas Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana. a. Kebudayaan dasar masyarakat idonesia b. Keuntungan dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan. Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawat daruratan bagi anggota asyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan. c. Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi dimasyarakat d. Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal e. Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang bersedia f. Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman g. Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyedian air, perumahan , resiko lingkungan, lingkungan, dan ancaman umum bagi kesehatan h. Setandar profesi dan praktik kebidanan B. Konsep Praktik Kebidanan Komunitas
1. Pengertian Praktik kebidanan komunitas adalah segala aktifitas yang di lakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.Upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita didalam keluarga dan masyarakat (Syarudin dan Hamidah, 2009). 2. Tujuan Praktik Kebidanan Komunitas a. Tujuan Umum Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam meningkatkan mutu hidup.
7
b. Tujuan Khusus 1) Membutuhkan dimilikinya
kesadaran
untuk
masyarakat
menolong
diri
akan
mereka
potensi sendiri
yang dalam
meningkatkan mutu hidup mereka 2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahtraan mereka sendiri 3) Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang mampu
trampil serta mau
berperan
aktif dalam
kegiatan
pembangunan desa 4) Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indicator: a. Angka kematian menurun b. Angka kematian menurun, terutama kematian bayi dan anak serta angka kelahiran menurun c. Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun 3. Ciri-Ciri Praktik Kebidanan Komunitas a. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemauan dan prakarsa masyarakat sendiri. Dalam arti bahwa kegiatan di mulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan. b. Perencana kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat. c. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran aktif dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang yang dimiliki masyarakat d. Kegiatan dilakukan tenaga-tenaga masyarakat setempat e. Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu dari 5 unsur PHC (Azwar Azrul, 1993)
8
4. Prinsip- Prinsip Kebidanan Komunitas a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat b. Dalam pembinaan masyarakat di perlukan kerja sama yang baik : 1) Antara dines-dines/ institusi- institusi/ lembaga- lembaga lain 2) Antara dines-dines/ institusi- institusi/ lembaga- lembaga dengan masyarakat c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah kebutuhannya sendiri maka pelayanan langsung diperhatikan oleh yang bersangkutan
5. Wadah Kegiatan Kebidanan Komunitas Karena kegiatan Kebidanan Komunitas merupakan bagian integram dari pembangunan desa sedangkan partisipasi masyarakat mas yarakat dalam pembangunan desa adalah LKMD (Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa), maka dengan sendirinya wadah kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas adalah LKMD
6. Strategi Pembinaan a. Tim pembinaan Kebidanan Komunitas dimasing-masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum koordinasi masing-masing tingkat b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sector, terlebihdahulu t erlebihdahulu dibahas dalam forum koordinasi untuk sector-sektor lain untuk memungkinkan menghindari tumpang tindih c. Jenis apapun yang akan dijadikan harus selalu berdasarkan pada proporsi kebutuhan masyarakat d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, penilaian, pembinaan sampai pada peluang dilakuakn oleh masyarakat sendiri dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah secar lintas program dan lintas sektoral e. Wadah kegiatan Kebidanan Komunitas adalah Lembaga Kesehatan Masyarakat Deasa (LKMD)
9
f. Praktik Kebidanan Komunitas adalah kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat (Depertemen Kesehatan RI. 2004)
7. Pelestarian dan Pembinanaan a. Pelestarian dan pembinaan Kebidanan Komunitas berpedoman kepada GBHN b. Pelestarian dan pembinaan Kebidanan Komunitas dilaksanakan dengan kerja sama lintas sektoral melalaui pendekatan edukatif c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan, tingkat provinsi oleh Guburnur dan seterusnya d. Peraktik
Kebidanan
Komunitas
merukan
bagian
integral
dari
pembangunan desa secara keseluruhan e. Puskesmas sebagai pusat pelestarian dan pembinaan kesehatan berfungsi sebagai dimisator
C. Konsep Dasar Penyakit 1. Definisi Menstruasi Menstruasi
Menstruasi perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya.Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus (HPHT).Panjang siklus haid yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik adalah 28 hari.Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari,pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Jadi,sebenarnya panjang siklus haid 28 hari itu tidak sering dijumpai.Kira-kira 97% wanita yang berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari.Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur,biasanya siklusnya tidak berovulasi (anovulatoar). Lama haid biasanya antara 3-5 hari,ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikitsedikit,dan ada yang sampai 7-8 hari.Pada setiap wanita biasanya lama
10
haid itu tetap.Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ±16 cc.Pada wanuta yang lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak.Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap patologik. Kebanyakan wanita tidak merasakan gejala-gejala pada waktu haid,tetapi sebagian kecil merasa merasa merasa
berat dipanggul atau merasa nyeri nyeri
(disminorea).Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi,yaitu antara 10-16 tahun,tetapi rata-ratanya 12,5 tahun.Menarche terjadi di tengah-tengah masa puberta ,yaitu masa peralihan
dari
anak-anak
ke
dewasa.Sesudah
memasuki
masa
pubertas,wanita memasuki masa reproduksi,yaitu masa dimana ia dapat memperoleh keturunan.Masa reproduksi ini berlangsung 30-40 tahun dan berakhir pada masa mati haid atau menopause (Wiknjosastro, Hanifa. 2005) a. Proses Menstruasi Menstruasi
merupakan
bagian
dari
proses
reguler
yang
mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil.Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang.Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti.
11
Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun
tidak
selalu)
bahwa
seorang
wanita
sedang
hamil.Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana. b. PMS (Pre-menstruasi Symdrome) PMS (pre menstruasi syndrome) atau gejala pre-menstruasi, dapat menyertai sebelum atau saat menstruasi. Antara lain: 1) Keluhan Fisik a) Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah. b) Buah dada nyeri, tegang dan sakit saat di sentuh c) Mengalami kram perut (dismenorrhoe). d) Nafsu Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam. e) Kepala Nyeri f) Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak. banyak. g) Pinggang terasa pegal. 2) Keluhan Biologis a) Emosi menjadi labil, biasanya kita mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan-perasaan negatif lainnya. b) Kurang konsentrasi 2. Cara Mengatasi PMS
Kalau kita mengalami PMS kita bisa melakukan hal-hal di bawah ini : a. Kurangi makanan bergaram, seperti kentang goreng, kacang-kacangan, dan makanan berbumbu, untuk mengurangi penahanan air berlebihan. b. Kurangi makanan berupa tepung, gula, kafein, coklat. c. Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi, seminggu sebelum menstruasi.
12
d. Makan makanan berserat dan perbanyak minum air putih. e. Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyak makan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari anemia. 3. Ganguan-ganguan menstruasi
a. Disminorhea Salah satu masalah yang paling sering menjadi keluhan oleh kebanyakan wanita adalah nyeri saat menstruasi (dismenorrhea). Sebenarnya nyeri saat menstruasi merupakan hal yang lumrah dialami oleh setiap wanita, akan tetapi yang membedakannya adalah apabila hal tersebut mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-harinya. Nyeri saat menstruasi dapat kita kategorikan menjadi dua, yaitu nyeri dan sekunder. Nyeri menstruasi pri pri mer yaitu nyeri menstruasi yang tidak berhubungan dengan kelainan patologis yang berasal dari panggul dan organ di dalamnya.Nyeri ini dapat terjadi 2-3 tahun setelah menstruasi pertama dan mencapai puncaknya saat wanita mencapai usia 15-25 tahun. Kemudian nyeri akan menurun intensitasnya seiring dengan pertambahan usia dan menghilang saat wanita melahirkan secara alami. Nyeri ini dapat bersifat hilang timbul atau menetap. Biasanya nyeri terasa 24 jam sebelum menstruasi dan berakhir 24-36 jam setelah menstruasi berhenti. Nyeri dirasakan pada perut bagian bawah yang kemudian dapat menyebar ke punggung atau bagian dalam dala m paha.Gejala-gejala lain yang dapat menyertai antara anta ra lain mual, muntah, sakit kepala, cemas, gelisah, diare, pingsan, dan perut kembung.Nyeri haid ini normal, namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
13
Apabila nyeri saat menstruasi muncul saat anda berumur lebih dari 20 tahun maka ini masuk dalam kategori kedua yaitu nyeri menstruasi
sekund se kunde er , yaitu nyeri menstruasi yang berhubungan dengan kelainan yang berasal dari panggul dan organ didalamnya.Biasanya nyeri ini terjadi 2 hari atau lebih sebelum menstruasi dimulai dan rasa nyeri akan semakin hebat saat menstruasi, kemudian menghilang 2 hari atau lebih setelah menstruasi berhenti. Nyeri haid sekunder, biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi
rahim,
kista/polip,
tumor
sekitar
kandungan,
kelainan
kedudukan rahim yang dapat mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya.
b. Amenorrhoe Gangguan menstruasi lain, yaitu Amenorrhoe atau tidak mendapatkan haid sama sekali. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya: Disebut Hymen imperforata, yaitu selaput dara tidak berlubang. Sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar.Biasanya keadaan ini diketahui bila cewek sudah waktunya mens tetapi belum mendapatkannya.Dia
mengeluh
sakit
perut
setiap
bulan.Untuk
mengatasi hal ini biasanya dioperasi untuk melubangi selaput daranya. Menstruasi anovulatoire, yaitu rangsangan hormon-hormon yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim, hingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit.Kurangnya rangsangan hormon ini menyebabkan
endometrium
tidak
terbentuk
dan
keadaan
ini
menyebabkan cewek tidak mengalami masa subur karena sel telur tidak terbentuk.Pengobatannya dengan terapi hormon. Amenorrhoe
sekunder,
sebelumnya.Hal hipotensi,
ini
anemia,
biasanya
diakibatkan infeksi,
14
penderita oleh
sudah
berbagai
kelemahan
kondisi
pernah
mens
keadaan
seperti
tubuh
secara
umum.Selain itu, bisa juga disebabkan oleh stres psikologis.Apabila terjadi kondisi ini sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. 4. Cara mengatasi Nyeri Menstruasi
a. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah nyeri saat menstruasi : 1) Hindari olahraga berat selama menstruasi. 2) Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan juga coklat karena dapat meningkatkan kadar estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya prostaglandin. Hindari juga makanan bersuhu dingin misalnya es krim. 3) Konsumsi vitamin E, vitamin B6, atau minyak ikan. 4) Konsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan rendah lemak. b. Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut saat menstruasi : 1. Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di perut atau pinggang bagian belakang) 2. Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri 3. Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi 4. Mengosok-gosok perut/pinggang yang sakit 5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi 6. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi. 7. Kita harus segera mencari pertolongan kalau mengalami hal-hal sebagai berikut: a. Apabila menstruasi yang pertama (menarche) mulai keluar sebelum usia 8 tahun, atau belum mengalami menstruasi setelah usia melewati 18 tahun. b. Apabila siklus menstruasi kurang dari 14 hari, atau lebih dari 35-40 hari sekali. c. Apabila lamanya menstruasi lebih dari 14 hari.
15
d. Apabila volume darah haid sangat banyak (ganti pembalut 10 kali per hari). e. Sakit perut sampai tidak bisa mengerjakan aktivitas sehari-hari atau bahkan sampai pingsan. Atau jika rasa nyeri itu semakin lama semakin bertambah intensitasnya. f. Muncul noktah darah (spotting) di antara dua siklus haid. g. Warna darah kelihatan tidak seperti biasanya, menjadi lebih kecoklatan atau merah muda segar atau kalau darah mens keluar sampai bergumpal-gumpal. h. Darah mens berbau anyir, bahkan berbau busuk. c. Menjaga kebersihan saat menstruasi 1. Jagalah kebersihan daerah kewanitaan. 2. Bersihkan dengan air dari depan kebelakang 3. Gantilah pembalut minimal 3 kali sehari.
16
BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS
17
BAB IV PEMBAHASAN
1. Keluarga Bapak tri wahyudi
NO
1.
TANGGAL /JAM KUNJUNGAN 09 Feb 2018 Pukul 13.00 wib Di rumah Tn.N
MASALAH
PLANING
EVALUASI
1. orang tua dari Nn.N tidak mengerti permasalahan yang di alami oleh putrinya
1. orang tua dari Nn.N 1. memberi Mengerti dengan pengetahuan informasi yang dan informasi telah di berikan kepada orang tua Nn.N tentang gangguan menstruasi yang di alami putrinya dengan cara metode diskusi dan ceramah
2. kurang nya pengetahuan Nn.N terhadap kesehatan reproduksi, seperti gangguan menstruasi
2. memberikan penyuluhan kepada Nn.N tentang kesehatan reproduksi seperti gangguan menstruasi yang sedang di alaminya adalah desminore dengan cara metode ceramah
18
2. Nn.N mengerti Dengan apa yang di alami nya saat ini, setelah di berikan penyuluhan pada hari petama, dan akan di lanjutkan hari besok.
2.
10 Feb 2018 Pukul 13.00 wib
1. kurang nya
1. memberikan
1. Nn.N Menegerti
pengetahuan
penyuluhan
dengan materi
Nn.N Tentang
kembali
yang telah di
Desminore
mengenai
berikan,
Desminore
kemudian
kepada Nn.N
memberikan
dengan metode
pertanyaan
SAP dan leaflet
kepada pemateri
agar Nn.N lebih
tentang materi
mudah mengerti
yang kurang di
dengan materi
mengerti
yang akan di berikan. 3.
11 Feb 2018 Pukul 08.00 wib
1. mengetahui
1. melakukan
1. Nn.N dapat
tingkat
evaluasi dengan
menjawab semua
pengetahuan
cara tanya
pertanyaan yang
Nn.N dan orang
jawab, dan
di ajukan oleh
tua nya
memberikan
pemateri, disini
mengenai
pertanyaan
di simpulkan
materi tentang
kepada Nn.N
bahwa Nn.N
gangguan
tentang
Mengerti dengan
menstruasi
desminore dan
penyuluhan yang
desminore yang
cara-cara
telah di
telah di berikan.
mengurangi
sampaikan
nyeri pada desminore.
19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil survei KK Binaan diatas pada keluarga bapak tri wahyudi maka masalah yang ditemukan pada keluarga bapak Tri Wahyudi yaitu: gangguan menstruasi DESMINORE yang di alami oleh Nn.N. Setelah melakukan penyuluhan kepada Nn.N dan keluarga bapak Tri Wahyudi mengetahui bahwa nyeri nyeri selama datang bulan yang yang di alami Nn. N adalah hal yang yang masih normal normal dan mengetahui cara-cara mengurangi nyeri nyeri pada menstruasi atau desminore.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan memberikan penyuluhan pada KK Binaan dan mampu menyelesaikan masalah.
2. Bagi Keluarga Bapak Tri Wahyudi Bagi keluarga Bapak Tri Wahyudi khususnya Nn.N agar mau mencari informasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan tenaga kesehatan terutama bidan di desa agar dapat memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan remaja terhadap masyarakat desa sukajaya lempasing agar masyarakat khusus nya remaja mengerti dan menyadari tentang pentingnya kesehatan reproduksi remaja.
20
DAFTAR PUSTAKA
Depertemen Kesehatan RI. 2011. Krida 2011. Krida Bina Lingkungan Sehat , Jakarta : Balai Pustaka Efendi, Nasrul, 2008. Asuhan 2008. Asuhan Keperawatan Masyarakatan Masyarakatan. Jakarta : EGC Machfoedz, Irchan, 2007. Statistik Deskriptif Bidang Kesehatan, Kesehatan, Keperrawatan dan Kebidanan. Jakarta : FitraMaya Notoatmojdo, Rumanusdjo,2006. Rumanusdjo,2006. Ilmu Ilmu Kesehatan Masyarakat . Jakarta : PT. Asdi Mahastya Mansjoer, Arif. 2006. Kapita 2006. Kapita Selekta Kedokteran. Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
21
22
View more...
Comments