Kelompok 6 Pemenggalan Kata Dan Baku Dan Tidak Baku
October 11, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Kelompok 6 Pemenggalan Kata Dan Baku Dan Tidak Baku...
Description
MAKALAH BAHASA INDONESIA TENTANG ATURAN PEMENGGALAN KATA DAN PENULISAN KATA BAKU SERTA TIDAK BAKU
Di Susun Oleh Kelompok 6 : Derry Mursalin
(151100279)
Madaline I L Rahanwaty
(151100294) (151100294)
Sufyana Samma
(151100307)
S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan dengan judul “Makalah Bahasa Indonesia Tentang Aturan Pemenggalan Kata dan Penulisan Kata Baku serta Tidak Baku” Baku ” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas semester enam untuk mata kuliah Bahasa Indonesia. Melalui makalah ini, kami berharap agar kami dan pembaca mampu mengetahui tentang aturan pemenggalan kata dan mengetahui penulisan kata baku serta tidak baku . Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak p ihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan makalah ini. Harapan penulis, semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah serta memperluas pengetahuan pembaca. Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak khususnya pembaca agar penyusunan makalah bisa lebih baik lagi dan lebih efisien
Yogyakarta, April 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................... .......................................................... ............................................ .................................. ............ i DAFTAR ISI ............................................... ...................................................................... ............................................. .................................... .............. ii BAB I PENDAHULUAN .......................................... ................................................................ ........................................... ..................... iii A. Latar Belakang ............................................................ .................................................................................. ................................ .......... iii B. Rumusan Masalah ................................................ ...................................................................... ....................................... ................. iv BAB II PEMBAHASAN ........................................... ................................................................. ............................................ ...................... 1 A. Pengertian Suku Kata ................ ...................................... ............................................ ............................................ ...................... 1 B. Pemenggalan Kata ......................................... ............................................................... ............................................ ......................... ... 1 C. Kata Baku dan Kata Non Baku .................................................... .................................................................. .............. 8 BAB III PENUTUP ......................... ................................................ ............................................. ............................................ ........................ 20 A. Kesimpulan ............................................ .................................................................. ............................................ ............................... ......... 20 B. Saran ....................................................... ............................................................................. ............................................. ............................... ........ 20 DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... ............................................ ........................ 21
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bahasa
Indonesia
merupakan
bahasa
nasional
dan
seharusnya
kita
menggunakannya dalam kegiatan sehari – – hari. hari. Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan dicampur adukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa gaul. Dalam hal ini media berpengaruh kuat kepada masyarakat
dalam
berbahasa.
Tetapi
pada
kenyataannya,
media
justru
menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia dicampur bahasa gaul, bahkan bahasa asing. Dewasa ini penulisan kata dan pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau, dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap masalah ini. Apabila penulisan kata dan penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser oleh oleh bahasa asing atau bahasa
iii
daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan terlupakan terl upakan oleh masyarakat Indonesia. Hal seperti itu terjadi karena masyarakat tidak tahu bagaimana penulisan kata yang tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pemenggalan kata. 2. Tata cara aturan pemenggalan kata dan penulisan kata baku serta tidak baku.
iv
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Suku Kata
Dari segi fisiologis, suku kata adalah ujaran uja ran yang terjadi dalam satu denyut dada, yakni satu penegangan otot pada waktu pengembusan udara dari paru-paru. Dari sudut artikulatoris, suku kata adalah regangan ujaran yang terjadi dari satu puncak kenyaringan di antara dua unsur yang tak berkenyaringan. Dari sudut fonologis, suku kata adalah struktur yang terjadi dari satu fonem atau urutan fonem bersama dengan cirri lain seperti tekanan dan panjang, yang kadang-kadang ada kesepadanan antara suku kata yang ditetapkan secara fonetis dan secara fonologis, kadang-kadang tidak. B. Pemenggalan Kata
Pemenggalan yang dikenal juga dengan istilah hyphenation adalah tanda horizontal kecil yang memisahkan dua atau lebih elemen dari sebuah kata yang terpecah atau tanda pemisah di akhir baris dari sebuah hasil cetak. Dengan adanya pemenggalan kata, maka kualitas dari sebuah hasil cetakan secara estetis dan teknis menjadi lebih baik. 1. Pemenggalan Kata Dasar
Pemenggalan kata dasar, baik kata Indonesia maupun kata serapan, dilakukan dengan berpegangan pada prinsip otografis. a. Pemenggalan kata yang mengandung huruf-huruf vokal yang berurutan di tengahnya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Contoh: Buah
> bu-ah
Main > ma-in Saat
> sa-at
Ideal
> i-de-al
1
b. Pemengglan Pemengglan bagian kata yang yang terdiri atas satu huruf vokal (termasuk akhiran – akhiran – i). dia
> di-a
dua
> du-a
tua menulis
> tu-a > me-nu-lis-i
melukai
> me-lu-ka-i
c. Suku kata yang mengandung gugus vokal au, oi, ae, ei, eu, dan ui, baik dalam kata-kata Indonesia maupaun dalam kata-kata serapan, diperlakukan sebagai satu suku. Contoh: aula
> au-la
pulau > pu-lau santai > san-tai amboi > am-boi Akan tetapi, kata seperti Mei, prei, dai, dan sai sa i dipengga; menjadi: Me-i pre-i da-i sa-i d. Pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan dilakukan sebelum huruf konsonan tersebut. Contoh: bapak > ba-pak kabar > ka-bar lawan > la-wan sopan > so-pan tahan >ta-han wajar > wa-jar
2
e. Pemenggalan kata yang mengandung dua huruf konsonan berurutan yang tidak mewakili satu fonem dilakukan di antara kedua huruf konsonan tersebut. Contoh: april janji
> ap-ril > jan-ji
pindah
> pin-dah
runding > run-ding swasta
> swas-ta
f. Pemenggalan kata yang di tengahnya terdapat gabungan huruf konsonan (digraf) yang mewakili fonem tunggal dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan digraf tersebut. Contoh: akhlak bangsa
> akh-lak > bang-sa
bunyi
> bu-nyi
ikhlas
> ikh-las
mutakhir
> mu-ta-khir
nyanyian
> nya-nyi-an
g. Pemenggalan kata yang mengandung tiga atau empat huruf konsonan berurutan di tengahnya dilakukan di antara huruf konsonan pertama dan huruf konsonan kedua. Contoh: bentrok > ben-trok ultra
> ul-tra
bangkrut > bang-krut. Makhluk > makh-luk
\
3
h. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans, sbb. 1) Jika trans diikuti bentuk bebas, pemenggalannya dilakukan dengan memisahkan trans sebagai bentuk utuh dan bagian lainnya dipenggal kata dasar. Contoh: transmigrasi
> trans-mi-gra-si
transfusi
> trans-fu-si
transaksi
> trans-ak-si
2) Jika trans trans diikuti diikuti oleh bentuk terikat, pemenggalan seluruh kata dilakukan dengan mengikuti pola pemenggalan kata dasar. Contoh: Transenden
> tran-sen-den
transit Catatan:
> tran-sit
transkrip dan transkrip dan transkripsi dipenggal menjadi tran-skrip dan tran-skrip-si.
i. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk eks- dilakukan sbb. 1) Jika unsur ek- ada dalam kata yang mempunyai bentuk sepadan yang mengandng unsur in- atau – atau – im, im, pemenggalannya dilakukan antara eks dan unsur berikutnya. Contoh: ekstra ekspor
> eks-tra > eks-por
(bandingkan dengan intra) (bandingkan dengan impor)
eksplisit
> eks-pli-sit
(bandingkan dengan implisit)
eksternal
> eks-ter-nal
(bandingkan dengan internal)
eksklusif
> eks-klu-sif
(bandingkan dengan inklusif)
4
2) Bentuk lain yang mengandung unsur eks- dipenggal sebagai kata utuh. Pemenggalan eks dilakukan di antara k dan s. Contoh: ekstrem > ek-strem eksistensi > ek-sis-ten-si eksodus
> ek-so-dus
j. Pemenggalan kata yang terdiri atas ata s lebih dari satu sat u unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain. Dilakukan di antara unsur-unsurnya. Contoh: endoskop
endo-skop
> en-do-skop
teleskop
tele-skop
> te-le-skop
telegraf bioskop
tele-graf bio-skop
> te-le-graf > bi-o-skop
biologi
bio-logi
> bi-o-lo-gi
demokrasi
demo-krasi
> de-mo-kra-si
ionosfer
iono-sfer
> i-o-no-sfer
Kecuali: en-dos-ko-pi te-le-gra-fis at-mo-sferis
k. Pemengglalan unsur serapan asing yang berakhiran – berakhiran – isme, isme, sbb. 1) Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran – isme isme dan – isme isme itu didahului oleh huruf vokal, dilakukan setelah huruf hur uf vokal. Contoh: Egoisme
> e-go-is-me
Hinduisme > hin-du-is-me Heroisme
> he-ro-is-me
5
2) Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran – isme isme dan – isme isme didahului eleh sebuah huruf konsonan, dilakukan sebelum huruf konsonan tersebut. Contoh: absolutisme > ab-so-lu-tis-me komunisme > ko-mu-nis-me fanatisme
> fa-na-tis-me
l. Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran – berakhiran – anda, – anda, – asi, asi, -ida, -ika, -ikel, dan – dan – tas tas dilakukan sebagai berikut. Contoh: 1)
– anda: anda: propaganda > pro.pa.gan-da ayahanda
> a-yah-an-da
2)
– asi: asi:
dedikasi interogasi
> de-di-ka-si > in-te-ro-ga-si
3)
– ida: ida:
klorida
> klo-ri-da
oksida
> ok-si-da
logika
>lo-gi-ka
4)
– ika: ika:
Matematika >ma-te-ma-ti-ka 5)
6)
– ikel: ikel:
– tas: tas:
artikel
> ar-ti-kel
Partikel
> par-ti-kel
aktivitas
>ak-ti-vi-tas
Fasilitas
> fa-si-li-tas
m.Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran – berakhiran – ak, ak, -al, -ans, -at, -if, -ik, -is, -or, dan – dan – ur ur dilakukan sebagai berikut: 1)
amoniak > a-mo-ni-ak
2)
nasional > na-si-o-nal
3)
ambulans > ambu-lans
4)
emirat
> e-mi-rat
5)
relatif
> re-la-tif
6)
balistik
> ba-lis-tik
6
7)
jurnalis
> jur-na-lis
8)
aktor
> ak-tor
9)
kultur
> kul-tur
n. Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran – berakhiran – i dan – dan – iah iah dilakukan sebagai berikut. Contoh:
2.
1) monarki
> mo-nar-ki
2) deputi
> de-pu-ti
3) badani
> ba-da-ni
4) insani
>in-sa-ni
5) fotografi
>fo-to-gra-fi
Pemenggalan Kata Jadian (Kata Kompleks) Pemenggalan kata jadian (kata kompleks) dilakukan dengan berpegangan pada
prinsip gramatikal: a. Awalan dan akhiran diperlakukan sebagai satuan terpisah. Contoh: Berasas
> ber-a-sas
Pelajar
> pel-a-jar
Hitungan
> hi-tung-an
Beruang
> ber-u-ang
Beruang Mengukur
> be-ru-ang > meng-u-kur
b. Bentuk gabungan gabungan dipenggal lebih dahulu atas satuan-satuannya. Contoh: Bagaimana
> bagai mana
> ba-gai-ma-na
Serbaguna
>serba guna
> ser-ba-gu-na
Audiovisual
> audio visual
> au-di-o-vi-su-al
Infrastruktur
> infra struktur
> in-fra-struk-tur
Saputangan
> sapu tangan
> sa-pu-ta-ngan
Ekstrakulikuler > ekstra kulikuler
7
> eks-tra-ku-ri-ku-ler
C. Kata Baku dan Kata Non Baku
a. Kata Baku Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang telah di tentukan, Atau kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam pengungkapan kata-kata. Kata-kata baku yaitu kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa disebut dengan kata tidak baku jika kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. ketidakbakuan suatu kata bukan hanya ditimbulkan oleh salah penulisan saja, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu muncul dalam percakapan kita sehari-hari. Kata baku biasanya sering digunakan ketika:
Membuat karya ilmiah.
Membuat surat lamaran pekerjaan.
Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
Membuat laporan. Membuat nota dinas.
Saat berpidato dan rapat dinas.
Saat musyawarah atau diskusi.
Surat menyurat antara organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-lain.
8
b. Kata Tidak Baku Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya kata tidak baku, yang diantaranya sebagai berikut:
Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata
yang dia maksud.
Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan
suatu kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang
terbiasa menggunakan kata yang tidak baku.
Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata
tidak baku. c. Contoh kata baku dan tidak baku
No. Kata Baku
Kata Tidak Baku
1
abjad
abjat
2
adhesi
adesi
3
afdal
afdol
4
aktif
aktip
5
aktivitas
aktifitas
6
akuatik
aquatik
7
alarm
alaram
8
ambulans
ambulan
9
amendemen
amandemen
10 amfibi
ampibi
11 amonia
amoniak
12 analisis
analisa
13 andal
handal
14 antre
antri
9
15 apotek
apotik
16 artefak
artifak
17 asas
azas
18 astronout
astronot
19 asyik
asik
20 ateis
atheis
21 ateisme
atheisme
22 atlet
atlit
23 atmosfer
atmosfir
24 autentik
otentik
25 azan
adzan
26 balig
baligh
27 balsam
balsem
28 baterai
baterei
29 berandal
brandal
30 berantas
brantas
31 berengsek
brengsek
32 berpikir
berfikir
33 bertanggung jawab
bertanggungjawab
34 bolpoin
bolpen
35 brankas
berankas
36 bujet
budget
37 boling
bowling
38 boraks
borax
39 bus
bis
40 cabai
cabe
41 capai
capek
42 cecak
cicak
43 cedera
cidera
10
44 cendekia
cendikia
45 cendekiawan
cendikiawan
46 cendera mata
cenderamata
47 cengkerama
cengkrama
48 cengkih
cengkeh
49 cokelat
coklat
50 daftar
daptar
51 dahsyat
dasyat
52 dahulu
dulu
53 darmasiswa
darma siswa
54 darmawisata
darma wisata
55 dasbor
dasbord
56 debitur
debitor
57 detail
detil
58 detergen
deterjen
59 digit
dijit
60 diagnosis
diagnosa
61 diferensial
differensial
62 dolar
dollar
63 doping
dopping
64 dram / drum
drem
65 durian
duren
66 efektif
efektip
67 eksplisit
explisit
68 eksponen
eksponent
69 ekspor
eksport
70 ekspres
expres
71 ekstra
extra
72 ekstrem
ekstrim
73 ekuivalen
ekuifalen
11
74 elite
elit
75 embus
hembus
76 esai
esei
77 faksimile
faksimili
78 februari
pebruari
79 figur
figure
80 fondasi
pondasi
81 formal
formil
82 fosfor
pospor
83 foto
photo
84 fotokopi
photokopi
85 fotosintesis
fotosintesa
86 fotomodel
foto-model
87 fraksinasi
fraksinase
88 frasa
frase
89 frekuensi
frekwensi
90 gaib
ghaib / ghoib
91 gangster
gengster
92 ganjal
ganjel
93 gatal
gatel
94 gelora
glora
95 geladi
gladi
96 genius
enius
97 gereget
greget
98 gizi
giji
99 gua
goa
100 gubuk
gubug
101 gudeg
gudek
102 hadis
hadist
12
103 hafal
hapal
104 hakikat
hakekat
105 hangus
angus
106 hektare
hektar
107 herpes
herves
108 heterografi
hetrografi
109 hipotesis
hipotesa
110 histori
history
111 idiil
idil
112 ihram
ikhram
113 ijazah
ijasah
114 ikhlas
iklas / ihlas
115 imbau
himbau
116 impor
import
117 indra
indera
118 insaf
insyaf
119 intens
inten
120 inti sari
intisari
121 isap
hisap
122 isra
isra'
123 istigfar
istighfar
124 istri
isteri
125 intermeso
intemezo
126 izin
ijin
127 adwal
adual
128 agat
agat
129 aiz
ais
130 asad
asat
131 emaah
amaah
132 enazah
enasah
13
133 enderal
endral
134 udo
yudo
135 umat
um'at
136 unior
yunior
137 uri
yuri
138 kaidah
kaedah
139 kakbah
kaabah / ka'bah
140 kanker
kangker
141 karena
karna
142 karier
karir
143 karisma
kharisma
144 karnaval
karnafal
145 kasrah
kasroh
146 katalisis
katalisa
147 katapel
ketapel
148 kategori
katagori
149 kebun
kebon
150 kedaluwarsa
kadaluarsa / kadaluwarsa
151 kedelai
kedelei
152 kelengkeng
klengkeng
153 kendur
kendor
154 khatam
katam / hatam
155 khawatir
kuatir
156 khotbah
khutbah
157 kiai
kyai
158 klien
client
159 kliping
keliping
160 kloter
keloter
161 koboi
koboy
162 komersial
komersil
14
163 kompleks
komplek
164 komplet
komplit
165 kongres
konggres
166 konsumtif
konsumtip
167 koordinasi
koordinir
168 korsleting
konsleting
169 kosa kata
kosakata
170 kreatif
kreatip
171 kreativitas
kreatifitas
172 kreditur
kreditor
173 kualifikasi
kwalifikasi
174 kualitas
kwalitas
175 kuantitatif
kwantitatif
176 kuitansi
kwitansi
177 label
lebel
178 lafal
lapal
179 legalisasi
legalisir
180 lembab
lembap
181 litosfer
litosfir
182 lubang
lobang
183 maaf
maap
184 macam
macem
185 magrib
maghrib
186 maksimum
maximum
187 mangkuk
mangkok
188 mantra
mantera
189 massal
masal
190 masjid
mesjid
191 memengaruhi
mempengaruhi
192 mengonsumsi
mengkonsumsi
15
193 mengubah
merubah
194 menteri
mentri
195 menyontek
mencontek
196 merek
merk
197 mesosfer
mesosfir
198 meterai
materai
199 metode
metoda
200 mikraj
mi'raj
201 misi
missi
202 miliar
miliyar
203 mulia
mulya
204 nakhoda
nahkoda
205 napas
nafas
206 narasumber
nara sumber
207 nasihat
nasehat
208 negeri
negri
209 neto
netto
210 nomor
nomer
211 nonblok
non-blok
212 nonmiliter
non militer
213 notula
notulen
214 november
nopember
215 objek
obyek
216 objektif
obyektif
217 oke
ok
218 omzet
omset
219 organisasi
organisir
220 orisinal
orisinil
221 paham
faham
222 pahit
pait
16
223 palem
palm
224 pancuran
pancoran
225 paradoks
paradox
226 pascapanen
pasca panen
227 pascaperang
pasca perang
228 pascasarjana
pasca sarjana
229 paspor
pasport
230 pedas
pedes
231 permak
vermak
232 pensil
pinsil
233 persepsi
presepsi
234 perspektif
perespektif
235 pikir
fikir
236 prancis
perancis
237 presidensial
presidental
238 produktif
produktip
239 produktivitas
produktifitas
240 proyek
projek
241 provinsi
propinsi
242 putra
putera
243 putri
puteri
244 quran
qur'an
245 ramai
rame
246 rapi
rapih
247 rapor
raport
248 reaumur
reamur
249 respons
respon
250 resistans
resistan
251 reumatik
rematik
252 rezeki
rejeki
17
253 rezim
resim
254 risiko
resiko
255 roboh
rubuh
256 roh
ruh
257 sahih
sohih
258 saksama
seksama
259 sambal
sambel
260 sanksi
sangsi
261 satra
sastera
262 satai
sate
263 saus
saos
264 sekadar
sekedar
265 sekretaris
sekertaris
266 seprai
seprei
267 setrika
seterika / strika
268 sintesis
sintesa
269 sopir
supir
270 standardisasi
standarisasi
271 statosfer
statosfir
272 subjek
subyek
273 survei
survey
274 sutra
sutera
275 swiss
swis
276 syahid
sahid
277 syawal
sawal
278 teknik
tehnik
279 teladan
tauladan
280 telepon
telpon
281 tenteram
tentram
282 termosfer
termosfir
18
283 tobat
taubat
284 transpor
transport
285 triliun
triliyun
286 tripleks
triplek
287 trofi
tropi
288 umrah
umroh
289 unta
onta
290 urgen
urgent
291 urine
urin
292 ustaz
ustadz
293 utang
hutang
294 varietas
varietes / varitas
295 wali kota
walikota
296 yogyakarta
ogjakarta
297 yudikatif
udikatif
298 zaman
aman
299 zamrud
amrud
300 zamzam
zam-zam
19
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, skripsi ataupun makalah, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan kata maupun kalimat yang tepat. Dengan penulisan kata yang tepat maka pembaca tidak akan mengalami salah tafsir terhadap kata dasar yang telah diberi imbuhan dan isi dari tulisan tersebut dapat tersalurkan kepada pembaca, sehingga tujuan penulis dapat tersampaikan ke pembaca. B. Saran
Bahasa Indonesia tidak akan tetap terjaga apabila tidak diadakan pusat bahasa dan balai bahasa serta tempat pelatihan dan pengajaran tentang tata bahasa. Maka pembelajaran bahasa disetiap sekolah-sekolah pada setiap jenjang pendidikan nyata diperlukan karena akan membantu memelihara kesucian dan keaslian bahasa, agar selalu tehindar dari kontaminasi budaya bahasa asing.
20
DAFTAR PUSTAKA
Indori. Indori.“PemenggalanKata”.14Juni2013 “PemenggalanKata”.14Juni2013..http://inndori.blogspot.com/2013/0
6/bahasa-indonesia-pemenggalan-kata.html?m=1 6/bahasa-indonesia-pemenggalan-kata.html?m=1
Orion.“Fonologi”.13Januari2012 Orion.“Fonologi”.13Januari2012..http://orion05.blogspot.com/201201/fono
logi.html?m=1 logi.html?m=1
Sister, Step. “Pemenggalan Kata dalam Bahasa Indonesia”. 10 November
2013. http://stepsister009.wordpres.com/2013/11/10/35/ 2013. http://stepsister009.wordpres.com/2013/11/10/35/
http://rahimiramadhani96.blogspot.co.id/2014/05/pemenggalan-kata.html
21
View more...
Comments