Kelompok 4_Kromatografi Kertas Dan Kromatografi Lapis Tipis

November 23, 2017 | Author: Rusydina | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

-...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK SEMESTER GANJIL 2016 - 2017 KROMSTOGRAFI KERTAS DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Hari / Jam Praktikum : Selasa / 10.00 – 13.00 Tanggal Praktikum

: 15 November 2016

Kelompok

: 4 (Empat)

Asisten

: 1. Himmatul Ulya 2. Riyadi 3. M. Rizki Pamula H

Aurizal Risandy Irawan

260110160131

Kesimpulan dan Editing

Mochamad Rizky Fauzy

260110160146

Pembahasan

Sinthiya Eka Wijayanti

260110160151

Cover dan Abstrak

Putri Kholilah Maulida A

260110160153

Pendahuluan

Cinthia Carmelita R

260110160154

Metode Analisa

Nurul Fitri Rahmawati

260110160155

Pendahuluan

Fanny Seftiani Dwi S

260110160158

Pembahasan

Ulfa Rahmatul Faizah

260110160159

Metode Analisa

Anggun Nurlatifah

260110160161

Hasi danl Perhitungan

Ziyad Aslam Ghatafan

260110160035

Pembahasan

LABORATORIUM KIMIA FISIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2016

Kromatografi Kertas dan Kromatografi Lapis Tipis

Aurizal Risandy, M. Rizky Fauzy, Sinthiya Eka W, Putri Kholilah M., Nurul Fitri, Fanny Septiana, Ulfa R. Faizah, Anggun Nurlatifah, Cinthia Carmelita, Ziyad Aslam Ghatafan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia

ABSTRAK

Kromatografi Lapis tipis adalah salah satu metode pemisahan suatu komponen menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan bahan adsroben inert. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami dan mengenal prinsip pemisahan dan alat-alat yang digunakan dalam kromatografi kertas, menerapkan metode ini dalam identifikasi dan pemisahan campuran obat, mengenal dan memahami prinsip kromatografi lapis tipis dan menerapkannya dalam identifikasi dan pemisahan senyawa dari campurannya, yang mana yang digunakan sebgai cairan toluennya berupa n-butanol, NH4OH pekat dan aquadest dan bahan yang digunakan berupa jamu herbal sebagai sampel dan pada akhir pengujian maka dilakukan menghitung Rf sebesar 0,92 untuk Rf (PCT) dan 0,85 untuk Rf (jamu).

Keyword : Kromatografi lapis tipis, Rf, Kapilaritas

Thin Layer Chromatography is a method of separating a component using the stationary phase in the form of plates with a layer of inert material adsroben. The purpose of this lab is to understand and recognize the principle of separation and tools used in paper chromatography, applying this method in the identification and separation of a mixture of drugs, know and understand the principle of thin-layer chromatography and apply them in the identification and separation of compounds from mixtures, which used sebgai toluennya liquid form of n-butanol, concentrated NH4OH and distilled water and materials used in the form of herbal medicine as a sample and at the end of the testing is carried calculate Rf 0.92 to Rf (PCT) and 0.85 to Rf (herbal medicine).

1

PENDAHULUAN

jarak zat dari titik awal dan jarak

Latar Belakang

tempuh pelarut fasa gerak dari titik

Suatu dilakukan berbagai

campuran pemisahan metode.

awal. Kemudian dilihat noda yang

dapat

terbentuk

dengan

menggunakan

UV untuk memberikan fluoresensi dan direaksikan dengan pereaksi

metode

kimia hingga berubah warna.

kromatografi. Kromatografi memiliki

Tujuan

prinsip fase bergerak melewati fase

Tujuan

diam sambil membawa komponen

dan memahami prinsip kromatografi

berbeda dan arah yang sama dengan

lapis

aliran fase gerak, pemisahannya

melewati

terhadap fase gerak dan fase diam.

untuk

fasa

menerapkan

sering

pemisahan

dengan

mengamati

terhadap jarak yang ditempuh ketika

komponen-komponen

dilakukan

tipis

komponen campuran atau fasa diam

merupakan akibat dari perbedaan

Kromatografi

dilakukannya

praktikum ini adalah untuk mengenal

campuran dengan kecepatan yang

afinitas

dilakukan

identifikasi secara fisika disinari sinar

Pemisahan

komponen suatu campuran contohnya dengan

dengan

gerak.

prinsip

Kemudian

kromatografi

lapis tipis dalam identifikasi dan

dan

pemisahan

identifikasi obat-obat dan racun.

senyawa

dari

campurannya. Pada praktikum ini

Selain itu juga pada identifikasi

dilakukan identifikasi paracetamol

senyawa yang terdapat dalam cairan

dan sampel obat jamu dengan metode

tubuh.

kromatografi

Pada kromatografi lapis tipis

Prinsip

senyawa organik dan anorganik.

-

Maka dari metode ini juga dapat

identifikasinya,

Adsorpsi adalah suatu fenomena yang

dilakukan untuk uji keberadaan suatu obat.

hingga

dan obat jamu.

luas dalam pemisahan dan identifikasi

pada

tipis

didapatkan nilai Rf pada paracetamol

sendiri biasanya digunakan secara

senyawa

lapis

berkaitan

permukaan

Dalam

erat

dimana

dengan terlihat

interaksi antara molekul yang

dilakukan

bergerak dengan molekul yang

perbandingan jarak tempuh antara 2

-

telatif diam yang mempunyai

tergantung

permukaan

molekul-molekul

atau

antar

Like dissolve like merupakan

tipe

suatu senyawa akan larut pada

kromatografi

senyawa

kromatopartisi

yang

mempunyai

kromatografi

differensial

adsorpsi, cairan

Kromatografi adalah

Migrasi

mencakup

dan

pertukaran ion. 5

polar.2 adalah

cara

lapis

analisis

tipis yang

memerlukan bahan sedikit, bai k

perbedaan kecepatan distribusi

penyerap

komponen-komponen

Kromatografi lapis tipis dapat

berdasarkan

cairan

perbedadan

digunakan

atau

cuplikannya.

untuk

memisahkan

koefisien partisi.1

senyawa yang hidrofobik seperti

Partisi merupakan peristiwa yang

lemah dan karbohidrat. Dapat

melibatkan

digunakan

keseimbangan

juga

untuk

distribusi senyawa dalam fasa-

menentukan eluen pada analisis

fasa yang berbeda sehingga akan

kromatografi.

diperoleh satu koefisien spesifik

untuk pengembangannya

pada

berkaitan

kromatografi

lapis

tipis

dengan

sifat

dengan

proses

ditribusi.3 -

campuran

antara dua fase atau lebih tipe -

dan polar, non polar dengan non

-

pembagian

permukaan.1

struktur kimi yang sama, polar

-

pada

Pelarut

disesuaikan

Kapilaritas

adalah

gejala

kelarutan

senyawa

yang

yang

dianalisis. 6

kenaikan air di dalam pipa kapiler dan gaya adhesi.4

Data dari analisis dengan kromatografi lapis tipis adalah Rf,

TEORI DASAR Kromatografi didefinisikan

nilai

Rf

untuk

identifikasi suatu senyawa. Nilai

sebagai proses pemisahan yang

Rf

digunakan

perbandingan

untuk

berguna

memisahkan

didefinisikan jaran

sebagai yang

campuran yang pada hakikatnya

ditempuh oleh suatu senyawa

molekul

permukaan

kromatografi

3

fase

diam

dibagi

dengan jarak yang ditempuh oleh

jamu cair, larutan parasetamol, n-

pelarut sebagai fase gerak,

butanol, asam asetat, dan aquadest.

Rf =

π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž π‘§π‘Žπ‘‘

Ada pula alat yang digunakan adalah

π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘‘

chamber glass, tabung reaksi, beaker

Pemisahan

tercapai

glass,

dengan

pipa

penggaris,

perbedaan laju masing-masing

kapiler, silika

pensil

dan

HF,

dan

gel

spektrometer UV 254 nm.

komponen yang ditentukan oleh kekuatan adsorpsi atau koefisien

Praktikum dimulai dengan

partisi antara fase gerak dan fase

disiapkannya bahan seperti n-butanol,

diam 7 .

asam

asetat,

dan

air

dengan

perbandingan 4:1:5 yang telah diukur Kromatografi bergantung pada pembagian

ulang

menggunakan gelas ukur sebagai

molekul-

pelarut atau fasa gerak. Ketiga bahan

molekul campuran antara dua fasa

atau

lebih.

tersebut

Tipe-tipe

kromatografi

kromatografi

20 menit. Kemudian dibuat larutan parasetamol yaitu serbuk parasetamol

dalam

partisi

dilarutkan dalam beberapa ml air di

adalah

dalam tabung reaksi dan dilakukan

partisi gas, partisi cairan yang

pengocokan hingga parasetamol larut.

menggunakan alas tak bergerak

Lalu sampel jamu cair dimasukkan

(misalnya kromatografi kolom),

beberapa ml ke dalam tabung reaksi

kromatografi kertas dan lapisan

yang

tipis 8 .

berbeda.

Pada

silika

gel

berukuran panjang 10 cm dibuat garis

METODE Metode dalam

dalam

kuat. Chamber didiamkan selama 15-

pertukaran ion. Sistem utama digunakan

di

chamber dan dilakukan pengocokan

absorpsi,

kromatografi partisi cairan dan

yang

dicampurkan

pada sisi atas dan bawah sebesar yang

praktikum

kromatografi

lapis

masing-masing 1 cm, hingga bagian

digunakan ini

adalah

tipis

(KLT)

tengah tersisa 8 cm. Masing-masing larutan jamu dan larutan parasetamol diambil menggunakan pipa kapiler

dengan bahan yang digunakan adalah

lalu ditotolkan di atas garis pembatas 4

pada silika gel di bagian bawah

No

Jenis Zat

Jarak

dengan jarak beberapa cm antara

Perpindahan

parasetamol dan jamu. Kertas silika

1.

Paracetamol

gel bagian bawah tersebut dicelupkan

2.

Jamu

5,5 cm

ke dalam chamber yang berisi pelarut

3.

Pelarut

6,5 cm

6 cm

atau fasa gerak. Penyerapan dan perjalanan fasa gerak serta kedua sampel

diamati

hingga

π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘§π‘Žπ‘‘

Rf = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘‘

hampir

6

Rf (PCT)= 6,5 = 0,92

mencapai garis batas atas pada silika gel. Selama silika gel berada di dalam

5,5

Rf (Jamu)= 6,5 = 0,85

chamber, pastikan chamber tidak tergoyang sedikitpun. Setelah itu,

PEMBAHASAN

silika gel kembali diangkat dan

Percobaan

dikeringkan. Silika gel yang telah

β€œKromatografi

kering

Percobaan

diamati

di

bawah

sinar

ini

berjudul

Lapis

Tipis”.

ini

bertujuan

ultraviolet 254 nm. Hal yang diamati

mengidentifikasi Bahan Kimia Obat

meliputi warna dan panjang dari jalur

(BKO)

penyerapan kedua sampel pada silika

kromatografi lapis tipis. Sampel yang

gel.

digunakan pada percobaan ini adalah

dalam

jamu

dengan

jamu pegal linu. Pada percobaan ini

HASIL DAN PERHITUNGAN

fase diamnya adalah silika gel (asam

Warna zat di bawah sinar UV

silikat). Silika gel ini hampir dapat No

Jenis Zat

Warna di

memisahkan semua zat dalam suatu

bawah sinar

cuplikan. Silika ini bersifat aktif dan

UV 1.

Paracetamol

efek pemisahannya berupa adsorbsi

Ungu

dan partisi, silika gel merupakan

kehitaman 2.

Jamu

suatu adsorben yang bersifat polar

kuning

jadi

Jarak perpindahan zat

cuplikan

akan

berdasarkan

pada

kepolarannya.

Berbeda

ditahan perbedaan dengan

kromatografi kertas, pada KLT plat

5

yang digunakan berukuran relatif

nama Thin Lager Chromatografi

kecil.

(TLC). Prinsip kerja KLT adalah Silika gel yang digunakan

partisi dan adsorbsi dimana eluen

adalah plat silika gel G. G adalah

sebagai fase gerak dan lempeng KLT

kepanjangan dari gypsum, yaitu silika

sebagai fase diam. KLT sebagai salah

gel dengan zat pengikat CuSO4.

satu metode instrumental yang sering

Dalam praktikum ini, jamu pegal linu

digunakan,

karena

dan paracetamol dibandingkan untuk

keuntungan

antara

mengidentifikasi keberadaan Bahan

berikut : Peralatan yang diperlukan

Kimia Obat (BKO) dalam jamu pegal

sedikit, waktu analisis yang cepat,

linu. Paracetamol akan memunculkan

hasil pemisahan lebih baik, daya

bercak tak terfluorensi yang besar

pemisahan

sedangkan jamu tidak. Dari hal

sederhana dan mudah, serta harganya

tersebut

terjangkau.

dapat

disimpulkan

tinggi,

mempunyai lain

sebagai

pengerjaannya

Kekurangan

dari

keberadaan BKO dalam jamu. Plat

kromatografi lapis tipis ini adalah

yang digunakan sepanjang 10 cm dan

hasilnya kurang akurat, lebih akurat

lebar secukupnya untuk memberi

menggunakan metode kromatografi

jarak yang cukup antara sampel jamu

kolom daripada kromatogarafi lapis

dan larutan paracetamol. Plat diberi

tipis.

tanda 1 cm dari ujung satu dan dari

Sebelum plat silica dimasukan

ujung yang lain juga untuk menandai

kedalam chamber pastikan kondisi di

mulai dan berakhirnya adsorpsi pada

dalam chamber sudah jenuh oleh

plat.

eluen. Alasan mengapa eluen harus

Sampel

jamu

dan larutan

paracetamol

ditotolkan

kemudian

dijenuhkan yaitu agar tekanan dalam

pada

satu

tersebut

chamber sama agar noda yang

secukupunya agar noda yang muncul

dihasilkan sesuai dengan diinginkan.

tidak berekor atau menumpuk.

Eluen

salah

Kromatografi

tanda

digunakan

pada

tipis

praktikum ini adalah campuran n-

(KLT) merupakan metode pemisahan

butanol, asam asetat, dan air suling.

fitokimia

Larutan

campuran

kelebihan

dibandingkan

dengan

lapis

yang

adsorbsi

pada

lapisan tipis adsorben dikenal dengan

6

memiliki larutan

tunggal pada kromatografi, yaitu

ultraviolet,

besarnya berat molekul dari pelarut

tempuh tiap zat yang kemudian

tersebut sehingga daya adsorpsinya

digunakan

lebih baik. Penggunaan n-butanol

Naiknya

dalam

untuk

ditunggu sampai jarak tertentu yaitu

memisahkan senyawa campuran dari

tidak melebihi 1 cm batas atas plat

analit. Penggunaan asam asetat pada

silika gel. Plat silika gel yang telah

eluen adalah karena asam asetat

diresapi eluen dilihat dalam sinar

adalah pelarut polar protik yang baik

ultraviolet 254 nm dan didapatkan

dalam kromatografi.

jarak tempuh paracetamol lebih jauh

pelarut

ditujukan

akan

diketahui

untuk fase

jarak

mengukur

Rf.

gerak atau eluen

Setelah eluen telah jenuh dan

daripada jamu, yaitu jarak tempuh

silika gel telah diaktivasi dan ditotoli

paracetamol 6 cm dan jamu 5,5 cm.

sampel secukupnya, dilakukan proses

Sedangkan jarak pelarut atau eluen

elusi, yaitu memasukkan plat di

yang terlihat adalah 6,5 cm.

bagian ujung yang terdapat sampel

Penggunaan lampu UV 254

pada bejana berisi eluen. Dalam

nm dan 366 nm adalah karena pada

peletakan plat dalam eluen, perlu

UV

diperhatikan bahwa totolan sampel

berflouresensi

berada

akan

sedikit

berjarak

di

atas

254

nm,

lempeng

akan

sedangkan

sampel

berwarna

gelap.

tampak

permukaan eluen agar sampel tidak

Penampakan noda pada lampu UV

langsung larut dalam eluen. Apabila

254 nm adalah karena adanya daya

sampel

akan

interaksi antara sinar UV dengan

didapatkan hasil saat dilihat pada

indikator fluoresensi yang terdapat

sinar ultraviolet.

pada lempeng. Fluoresensi cahaya

larut,

maka

tidak

Dengan prinsip adsorpsi dan

yang tampak merupakan emisi cahaya

kapilaritas, eluen akan naik ke plat

yang dipancarkan oleh komponen

sedikit demi sedikit bersama dengan

tersebut

sampel jamu dan larutan paracetamol.

tereksitasi dari tingkat energi dasar ke

Oleh n-butanol, paracetamol dan zat

tingkat energi yang lebih tinggi

dalam jamu akan terpisahkan dari

kemudian kembali ke keadaan semula

pelarutnya. Ketika diamati di sinar

sambil

7

ketika

elektron

melepaskan

yang

energi.

Sedangkan pada UV 366 nm noda

berbeda dengan PCT sehingga dapat

akan berfluoresensi dan lempeng

dinyatakan bahwa jamu (sampel)

akan berwarna gelap. Penampakan

tidak mengandung PCT.

noda pada lampu UV 366 nm adalah

DAFTAR PUSTAKA

karena adanya daya interaksi antara sinar UV dengan gugus kromofor

1. Martin, A. 1993. Farmasi

yang terikat oleh auksokrom yang ada

Fisik Dasar 2. Jakarta : UI

pada noda tersebut. Didapatkan pada

Pres.

praktikum ini bahwa pada jamu pegal 2. Arsyad, M. 2001.

linu yang digunakan sebagai sampel

Kamus

tidak mengandung BKO ditunjukkan

Kimia : Arti dan Penjelasan

dengan tidak adanya bercak tak

Istilah. Jakarta : Gramedia

terfluorensi yang besar ketika dilihat

Pusaka Utama.

pada sinar ultraviolet 254 nm. Pada

percobaan

3. ini,

Rubiyanto, D. 2013. Teknik Dasar

dilanjutkan dengan perhitungan nilai

Kromatografi.

Yogyakarta : Deepublish.

Rf untuk masing-masing spotyang 4. Gandjar, Ibnu Gholib. 2007.

diperoleh. Nilai Rf (retaration factor) berperan

untuk

Kimia

membantu 5.

Untuk analisis data, perhitungan nilai digunakan.

Nilai

Rf

Analisis.

Yogyakarta : Pusaka Pelajar.

mengidentifikasi zat-zat yang ada.

Rf

Farmasi

Kim,

C.

2004.

Advance

Pharmaceutia. London : UI

yang

Pres.

diperoleh pada praktikum ini adalah 0,92 untuk Paracetamol dan 0,85

6.

untuk Jamu.

Wardani,

S.

2008.

Pengembangan Keterampilan

KESIMPULAN

Proses

Berdasarkan percobaan yang

Sains

Pembelajaran

telah dilakukan, diketahui prinsip

Lapis

kromatografi

Praktikum

lapis

tipis

dengan

dalam

Kromatografi

Tipis

Melalui

Skala

Mikro.

mengetahui Rf pada PCT sebesar 0,92

Jurnal

dan jamu sebesar 0,85. Rf jamu

Kimia, Vol. 2 No. 2 :317-322. 8

Inovasi

Pendidikan

7.

Wiryawan,

A.

Pemisahan

2011. dengan

Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi Tersedia

Kolom. online

di

http://chem-is-try.org/materikimia/instrumenanalisis/kormatografipemisahan-dengankromatografi-lapistipis-dankromatografi-kolom (Diakses pada tanggal 14 November 2016) 8. Svehla, G. 1979. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

9

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF