Kelompok 3(Akibat Hukum Dari Suatu Perjanjian Dalam Kaitan Oleh Para Pihak)

April 17, 2018 | Author: hidayatullah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

aha...

Description

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Dalam Dalam lieratu lieraturr ilmu ilmu hukum, hukum,terd terdapa apatt istilah istilah yang yang sering sering dipaka dipakaii sebagai sebagai rujuka rujukan n disamping istilah “hukum perikatan” untuk menggambarkan ketentuan hukum yang mengatur  transak transaksi si dalam dalam masyarak masyarakat at .ada .ada yang yang menggu menggunak nakan an istilah istilah “hukum “hukum perjan perjanjian jian”,h ”,huku ukum m  perutangan”,”hukum kontrak”.masing-masing istilah tersebut memilki titik tekan yang  berbeda satu dengan lainnya. Huku Hukum m perja erjan njian jian dig digunak unakan an apab apabil ilaa melih elihat at ben bentk nyat nyataa dari ari adan adany ya transak transaksi.p si.perj erjanj anjian ian menuru menurutt prof.s prof.sube ubekti kti,, S H.,ada H.,adalah lah suatu suatu perist peristiwa iwa dimana dimana seoran seorang g  berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal1. pabila dua orang atau pihak saling berjanji untuk melakukan atau memberikan sesuatu berarti masing ! masing orang atau pihak mengikatkan diri kepada orang lain untuk  melakukan atau memberikan sesuatu yang mereka perjanj ikan,dengan demikian timbul ikatan serta hak dan kewajiban diantara keduanya. Didalam Didalam makalah makalah ini akan akan dijela dijelaskan skan ketent ketentuan uan-ket -ketent entuan uan dalam dalam perika perikatan tan atau sebuah perjanjian baik itu mengenai syarat-syarat ,rukun-rukun,ma"am-ma"am dan hal yang membata membatalka lkan n perjan perjanjian jian itu sendir sendirii serta serta akibat akibat oleh para pihak pihak yang yang berkai berkaitan tan dalam dalam  perjanjian itu sendiri. Rumusan masalah

1. &. '. (. ). +.

apa itu itu peng pengerti ertian an perjan perjanjian jian #kad$ #kad$%% Syarat Syarat-sy -syarat arat sahn sahnya ya perja perjanji njian an #kad #kad$% $% pa rukun rukun ! rukun rukun perja perjanji njian an #kad #kad$% $% pa saja saja yang yang membat membatalk alkan an perjan perjanjian jian #ka #kad$% d$% *agaimanakah *agaimanakah prosedur prosedur pembatalan pembatalan perjanjian perjanjian #kad$% #kad$% pa akibat akibat perjan perjanjian jian bagi bagi para para piha pihak k #kad #kad$%

%$Tujuan 1. 2. 3. 4. . !.

ntuk mengetahui apa pengertian dari perjanjian #kad$ ntuk memahami syarat- syarat sah nya perjajian #kad$ ntuk mengetahui rukun ! rukun dari suatu perjanjian #kad$ ntuk memahami apa saja yang dapat membatalkan suatu perjanjian #kad$ ntuk mengetahui bagaimana prosedur dibatalkannya perjanjian #kad$ ntuk mengetahui akibat atau hukum perjanjian bagi para pihak  1

BAB II 1 Subekti ialah Ketua Mahkamah Agung Pada Periode 1968-1978

PE"BAHA#AN

A. PEN$ERTIAN PER%AN%IAN &A'AD(

 Se"ara etimologis perjanjian #yang dalam bahasa rab diistilahkan dengan uahadah ittifa, kad$ atau kontrak dapat diartikan sebagai / “perjanjian atau persetujuan adalah suatu perbuatan dimana seseorang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap seseorang lain atau lebih &”. #0an ramadya uspa, 1233 / &(4$ Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan kesepakatan antara seseorang atau beberapa orang dengan seseorang atau beberapa orang lainnya untuk  melakukan suatu perbuatan tertentu '. Di dalam hukum kalau perbuatan itu mempunyai akibat hukum maka perbuatan tersebut diistilahkan dengan perbuatan hukum. Sedangkan yang dimaksud perbuatan hukum adalah segala perbuatan yang dilakukan oleh manusia se"ara sengaja untuk menimbulkan hak dan kewajiban. Dalam hal perbuatan hukum ini dapat dikemukakan sebagai berikut (# 1. erbuatan hukum sepihak, yaitu perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu pihaksatu pihak saja dan menimbulkan hak dan kewajiban pada satu pihak pula. misalnya/ a. embuatan surat wasiat  b. emberian hadiah sesuatu benda #hibah$ &. erbuatan hukum dua pihak, yaitu perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua pihak  dan menimbulkan hak-hak dan kewajiban kewajiban bagi pihak #timbal balik$ misalnya membuat persetujuan jual beli,sewa menyewa dan lain-lain. Dari uraian diatas jelas terlihat bahwa perbuatan hukum itu juga meliputi perjanjian perjanjian yang diadakan oleh para pihak. Dari ketentuan hukum diatas dapat dilihat,bahwa apapun alasannya merupakan suatu  perbuatan melanggar hukum,dan apabila seseorang itu telah melakukan sesuatu perbuatan yang melanggar hukum,maka kepada pelakunya dapat dijatuhkan s esuatu sanksi.

2 (yan pramadya pupa!1977"2#8$ % &!'hairumna Paaribu Suhraadi )ubi # (5.S.6. 7ansil, 124+ / 122$8

& B. #)ARAT * #)ARAT #AH N)A PER%AN%IAN &A'AD(

Se"ara umum yang menjadi syarat sahnya suatu perjanjian adalah )#sayyid sabi9,11.1243 / 134-132$ 1. T+,ak men-alah+ hukum s-ar+ah -ang ,+se/akat+ a,an-a aksudnya bahwa perjanjian yang diadakan oleh para pihak itu bukanlah perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau perbuatan yang mela wan hukum

syariah,sebab perjanjian yang bertentangan dengan ketentuan hukum syariah adalah tidak sah,dan dengan sendirinya tidak ada jawaban bagi masing-masing pihak untuk  menempati atau melaksanakan perjanjian tersebut,atau dengan perkataan lain apabila isi perjanjian itu merupakan perbuatan yang melawan hukum #hukum syariah$, maka  perjanjian diadakan dengan sendirinya batal demi hukum.

2. Harus sama r+,ha ,an a,a /+l+han aksudnya perjanjian yang diadakan oleh para pihak haruslah didasarkan pada kesepakatan kedua belah pihak,yaitu masing-masing pihak ridha : rela akan isi  perjanjian tersebut,atau dengan perkataan lain harus merupakan kehendak bebas masing-masing pihak. 3. Harus jelas ,an gam0lang aksudnya apa yang di perjanjikan oleh para pihak harus jelas tentang apa yang menjadi isi perjanjian, sehingga tidak mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman diantara para pihak tentang apa yang telah mereka perjanjikan dikemudian hari. . RU'UN PER%AN%IAN &A'AD(

*lama &ana+yah berpendapat baha rukun akad adalah  ijab  dan qabul, *lama elain &ana+yah berpendapat baha akad memiliki tiga rukun! yaitu " a, rang yang akad (‘aqid)! .ontoh " pen/ual dan pembeli b, Seuatu yang di akadkan (maqud alaih)! .ontoh" harga atau yang dihargakan, ., Shighat (pernyataan remi adanya tranaki$! yaitu ijab dan qabul,

0 Sayid Sabi *lam Kontemporer meir yaang memiliki reputai internaioanal dibidang +kih dan dakah ilam (11,1987"178-179$

' D. BATALN)A PER%AN%IAN &A'AD( Se"ara umum tentang pembatalan perjanjian tidak mungkin dilaksanakan, sebabdasar   perjanjian adalah kesepakatan kedua belah pihak yang terkait dalam perjanjian tersebut. ;amun demikian pembatalan perjanjian dapat dilakukan apabila/ 1. %angka aktu /erjanj+an telah 0erakh+r / &3>$

E. PR#EDUR PE"BATALAN PER%AN%IAN &A'AD(

dapun prosedur pembatalan perjanjian ialah dengan "ara / 6erlebih dahulu kepada pihak yang tersangkut dalam perjanjian tersebut diberitahu,bahwa perjanjian atau kesepakatan yang telah diikat akan dihentikan #dibatalkan$, hal ini tentunya harus juga diberitahu alasan pembatalannya. Setelah  berlalu waktu yang memadai barulah perjanjian dihentikan se"ara total. Dasar   pembolehan ter"akup dalam kalimat “kembalikanlah perjanjian kepada mereka dengan "ara yang baik”. 5ara yang baik ini ditafsirkan sebagai pemberitahuan dan adanya tenggang waktu yang wajar untuk pemutusan perjanjian se"ara total +.

5. A'IBAT ATAU HU'U" PER%AN%IAN &A'AD( enurut ulama fikih, setiap akad mempunyai akibat hukum, yaitu ter"apainya sasaran yang ingin di"apai sejak semula. Seperti perpindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. Dan akad itu bersifat mengikat bagi pihak-pihak yang berakad, tidak   boleh dibatalkan ke"uali disebabkan hal-hal yang dibenarkan syarak. Seperti terdapat "a"at pada objek akd, atau akad itu tidak memenuhi salah satu rukun atau syarat akad.

)

6 aar ketentuan ini terdapat dalam urat al-an3al ayat 08

BAB III PENUTUP

'es+m/ulan Dari paparan diatas bahwa arti dari sebuah perjanjian adalah perbuatan kesepakatan antara satu pihak atau beberapa pihak dengan pihak atau beberapa pihak untuk melakukan perbuatan tertentu. pabila seseorang telah terikat dalam suatu perjanjian maka wajiblah ia untuk memenuhi ikatan tersebut.ke"uali,seseuatu yang dibenarkan oleh syara,llah S?6 berfirman dalam al9uran yang artinya/ “hai orang-orang yang beriman penuhilah olehmu akad-akadmu(perjanjian itu”

Didalam perjanjian ada rukun-rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi,dan sebuah  perjanjian tidak sah atau batal apabila jangka waktu telah berakhir,salah satu pihak  menyimpang atau penghianatan.untuk membatalkan sebuah perjanjian ada prosedur yang harus dilakukan.

+

DA5TAR PU#TA'A

1$ Drs.H.5hairuman asaribu,H7 rafika,Bakarta,122'

@AB;BC;

D
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF