Download Kelompok 3- Kasus 04 - Penerapan Teori Regulasi atas Akuntansi.pptx...
Description
PSAK 70 & Teori Regulasi
Kelompok 3 Ian Nurseto (14) • Lukas Abiyoso (16) • Putri Indriana (23)
Tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan keuangan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis dan susunan laporan keuangan. (Suwardjono)
Teori normatif mensyaratkan adanya kerangka konseptual sebagai dasar penyusunan praktik akuntansi yang ideal (what should be ). Kerangka konseptual menyatakan sifat (nature) dan tujuan (purpose ) dari pelaporan keuangan.
Tujuan pelaporan keuangan menurut Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) adalah Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum.
TUJUAN AKUNTANSI & LAPORAN KEUANGAN IDEAL Decision Usefulness •
Menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas
Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
•
•
Penyediaan informasi akuntansi yang berguna bagi pengambilan keputusan
Laporan keuangan yang memenuhi karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna, yaitu:
Pasar akan mencapai titik terbaik (paling efisien) tanpa intervensi dari pemerintah
Hubungan antara pemilik dan agen dan memprediksi konsekuensi ekonomi dari standar sehingga perlu intervensi dari otoritas pembuat standar akuntansi agar informasi akuntansi menjadi terarah. Teori Kepentingan Umum (Public Interest Theory ) Teori Kepentingan Pribadi (Private Interest Theory ) Regulatory Capture Theory
LATAR BELAKANG & GAMBARAN UMUM PSAK 70 TENTANG ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK
LATAR BELAKANG PSAK 70 Standar Akuntansi
UndangUndang TA
Harta dan Kewajiban Tambahan
(1) Nilai Harta Bersih sebagai tambahan atas saldo laba (RE) (2) Harta tambahan tidak berwujud tidak diamortisasi (3) Harta tambahan berwujud tidak disusutkan
Isu Akuntansi
PROSES PENYUSUNAN PSAK 70 Identifikasi Isu
1 Juli 2016 (UU Pengampunan Pajak)
Konsultasi isu dengan DKS Melakukan riset terbatas
+/- 1,5 Bulan
Pembahasan materi standar akuntansi keuangan Pengesahan dan publikasi exposure draft
18 Agustus 2016
Pelaksanaan public hearing Pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan)
+/- 1 Bulan
Pembahasan masukan public Pengesahan standar akuntansi keuangan
14 September 2016
PSAK 70
PSAK 25
Selisih Harta Bersih dilaporkan di Laba Ditahan
Khusus
Retrospektif
Selisih Harta Bersih dilaporkan di Tambahan Modal disetor
Prospektif
PENYAJIAN DI LAPORAN KEUANGAN – PSAK 70
ANALISIS PSAK 70 DAN TEORI REGULASI
ANALISIS PSAK 70
•
Tujuan dari laporan keuangan adalah Decision Usefulness
•
Namun dalam PSAK 70 pihak yang paling mendapatkan benefit melalui pengungkapan Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak adalah DJP
•
Melalui PSAK 70 ini maka akan membuat perusahaan menjadi terawasi akan aset pengampunan pajak yang diungkapan dalam laporan keuangan. (Tujuan pengampunan pajak adalah repatriasi dan mencegah harta ke Luar Negeri)
•
Sebenarnya tanpa PSAK 70 sekalipun yaitu melalui PSAK 25 par 41-53 sudah mengakomodir Aset yang “belum” terlapor secara retrospektif. Namun dalam PSAK 25 tersebut aset pengampunan pajak dijadikan satu dengan aset perusahaan lainnya.
•
Oleh karena itu terbitlah PSAK 70 untuk membantu DJP mengawasi aset pengampunan pajak tersebut.
•
Hal tersebut dapat dilakukan karena Kementerian Keuangan dapat mempengaruhi Standar Setter melalui pihak yang berpengaruh.
ANALISIS PSAK 70
•
Selain DJP pihak yang mendapatkan benefit adalah Kantor Akuntan Publik (KAP)
•
Terdapat Dispute. Berdasarkan PSAK 25 selisih aset dan liabilitas akan dicatat pada Laba Ditahan (RE) sementara pada PSAK 70 akan dicatat pada Modal Disetor (PIC)
•
Apabila lari ke Laba Ditahan (RE) maka akan membuat berkurangnya kepercayaan pasar terhadap auditor karena seolah ada aset yang disembunyikan dari laba hasil operasi. Oleh karena itu melalui PSAK 70, selisih aset dan kewajiban tersebut akan lari ke Modal Disetor (PIC)
•
Hal tersebut dapat dilakukan karena KAP dapat mempengaruhi Standar Setter melalui pihak yang berpengaruh dalam penerbitan PSAK 70 seperti kita ketahui banyak anggota IAI yang merupakan auditor eksternal di KAP.
REGULATORY CAPTURE THEORY Yang “diatur” dapat mengendalikan yang mengatur (regulator) dalam hal ini standar setter • Pertama, lobby untuk memastikan kekayaan • Kedua, Dalam proses penyusunan peraturan bahwa kelompok-kelompok kepentingan tertentu berjuang untuk mengendalikan regulator untuk kepentingan mereka
Satu dari empat kondisi berikut terpenuhi : • Mengendalikan peraturan dan badan penyusun • Berhasil mengkoordinasikan kegiatan badan penyusun dengan kegiatan mereka • Menetralisir performa buruk dengan aturannya • Mempengaruhi perspektif regulator sehingga menyusun peraturan yang diinginkan
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.