KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE TUANG DAN SEBARAN DALAM PERHITUNGAN ANGKA KUMAN
Keuntungan Dan Kelemahan dari Angka Lempeng Total Keuntungan dari metode uji Angka Lempeng Total adalah : 1. Dapat mengetahui jumlah mikroba yang dominan 2. Dapat diketahui adanya mikroba jenis lain yang terdapat dalam contoh. Kelemahan dari metode uji Angka Lempeng Total ini adalah : 1. Kemungkinan terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba, seperti pada mikroba yang berpasangan, rantai atau kelompok sel. 2. Kemungkinan ini akan memperkecil jumlah sel mikroba yang sebenarnya. 3. Kemungkinan adanya jenis mikroba yang tidak dapat tumbuh karena penggunaan jenis media agar, suhu, pH, atau kandungan oksigen selama masa inkubasi. 4. Kemungkinan ada jenis mikroba tertentu yang tumbuh menyebar di seluruh permukaan media agar sehingga menghalangi mikroba lain. Hal ini akan mengakibatkan mikroba lain tersebut tidak terhitung. 5. Penghitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi mikrobanya antara 30 – 300 koloni. Bila jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan menghasilkan penghitungan yang kurang teliti secara statistik, namun bila lebih dari 300 koloni akan menghasilkan hal yang sama karena terjadi persaingan diantara koloni. 6. Penghitungan populasi mikroba dapat dilakukan setelah masa inkubasi yang umumnya membutuhkan waktu 24 jam atau lebih (Buckle, 1987). Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa secara statistik perhitungan ALT koloni bakteri pada praktikum ini kurang teliti karena jumlah populasi kurang dari 30 koloni (20 koloni). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kontaminasi bakteri dalam bahan makanan, antara lain: 1.
Adanya bakteri tanah yang dapat membentuk spora yang melekat pada bahan segar
sehingga tahan saat dilakukan pemanasan. 2. Bahan lain yang digunakan sebagai campuran, sudah ada bakterinya. 3. Peralatan yang digunakan saat mengolah makanan tidak steril. 4. Bakteri bisa saja berasal dari pekerja pabrik, penjual makanan maupun konsumen.
5. Makanan sudah disimpan dalam waktu yang lama. 6. Kondisi tempat penyimpanan makanan yang tidak sesuai. 7. Kelembapan dari makanan tersebut. Makanan yang kering kemungkinan terkontaminasi bakteri lebih kecil daripada yang basah. 8. Keasaman dari bahan makanan. Kebanyakan bakteri tidak dapat hidup pada medium yang memiliki pH 45oC) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O 2 dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak begitu banyak mengandung oksigen. Pada metode ini dilakukan pengenceran bertingkat tujuannya adalah memperkecil ataupun mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atay banyaknya tingkat pengenceran tergantung pada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1: 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya.
Keuntungan metode cawan tuang antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tidak memerlukan keterampilan yang tinggi (mudah dilakukan) Diperoleh koloni tunggal. Hanya sel yang masih hidup yang dihitung Beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang terbentuk Mungkin berasal dari satu sel mikroba dengan penambahan spesifik Karena sampel dikocok homogen maka bakteri aerob maupun anaerob dimungkinkan
dapat hidup 8. Mikroba yang tumbuh tersebar merata pada seluruh media agar baik dipermukaan maupun di dalam agar 9. Dapat membedakan jenis koloni aerob, anaerob obligat dan anaerob fakultattif
Kekurangan metode cawan tuang antara lain: 1. Metode ini memboroskan bahan dan waktu 2. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkim membentuk satu koloni. 3. Medium dan kondisi yamg berbeda mungkin menghasilkan nilai yang berbeda. 4. Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar. 5. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung. 6. Mudah terkontaminasi 7. Kontaminan sulit dibedakan karena semuanya dituang secara homogeny. Hal ini dapat dihindari dengan selalu bekerja dengan teknik aseptis. Alasan diteteskannya bakteri sebanyak 0,1 ml untuk spread plate dan 1 ml untuk pour plate karena spread plate ditujukan untuk menumbuhkan dipermukaanya saja, sedangkan pour plate membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penyebarannya sehingga diberikan lebih banyak dari pada spread plate. Kelebihan perhitungan mikroba dengan metode hitungan cawan dibanding metode enumerasi langsung yaitu: 1. Lebih baik dibandingkan dengan menghitung jumlah bakteri secara langsung menggunakan mikroskop karena metode hitungan cawan hanya menghitung jumlah
bakteri yang hidup dan yang membentuk koloni saja sedangkan yang mati tidak ikut terhitung. 2. Lebih mudah dan praktis karena dapat dilihat langsung tanpa adanya alat bantu 3. Koloni yang terbentuk dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang terbentuk mungkin berasal dari stu sel mikroba yang mempunyai penampakan spesifik. (Sutejo, dkk. 1991)
DAPUS: https://www.academia.edu/9571567/HITUNGAN_CAWAN, diakses pada 19 November 2015. http://mikrobiologipraktik.com/spread-plate-agar-sebar-dan-pour-plate-agar-tuang/, diakses pada 19 November 2015. http://teckhnologyproductagricultural.blogspot.co.id/2012/12/isolasi-pertumbuhan-mikroba.html, diakses pada 19 November 2015. http://nanaasriyah.blogspot.co.id/2012/05/hitung-jumlah-bakteri-metode-pour-plate.html, diakses pada 19 November 2015.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.