Kelebihan dan Kekurangan Random Packing dan Regular Packing.docx
June 8, 2019 | Author: Velando Constantin Ray | Category: N/A
Short Description
Download Kelebihan dan Kekurangan Random Packing dan Regular Packing.docx...
Description
Nama
: Fanirazha Primesa C.
NIM
: 0301381621069 0301381621069
Shift
: Rabu (13.40-16.40 WIB)
Kelompok
:1
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RANDOM PACKING DAN REGULAR PACKING
Cooling tower adalah komponen penting pada sistem refrigerasi atau pengkondisian udara dalam suatu proses. Cooling tower digunakan pada sistem proses dalam industri dimana sistem tersebut membutuhkan pendinginan ulang air yang digunakan. Sistem kerja dari cooling tower menggunakan kombinasi perpindahan panas dan perpindahan massa untuk mendinginkan air. Air yang didinginkan akan dialirkan ke dalam tower dengan menggunakan bantuan alat-alat lain. Alat-alat tersebut terdiri dari spray dari spray nozzles, nozzles, splash bars, bars, dan filming dan filming fill . Berdasarkan penelitian Winata, Syamsuddin, dan Calvinus (2013), terdapat beberapa jenis cooling tower yang digunakan pada industri. Berdasarkan arah aliran udara yang masuk, cooling tower dapat dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian. Pertama cooling tower yang arah alirannya cross flow flow dan yang kedua cooling tower yang arah alirannya counter current flow. flow. Jika klasifikasi cooling tower berdasarkan cara pemakaian alat bantu seperti sepert i fan maupun blower , cooling tower dapat terdiri atas cooling tower induced draft dan dan cooling tower force force draft . Cooling tower digunakan sebagai media untuk mendinginkan air panas yang keluar dari compressor . Air panas dari compressor masuk masuk ke cooling tower agar dapat menurunkan temperatur air sehingga air yang dingin bisa digunakan kembali. Sistem pendinginan pada mesin di industri bertujuan untuk menjaga kestabilan temperatur dan penurunan temperatur melalui proses pertukaran panas. Temperatur lingkungan sekitar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja cooling tower . Hal tersebut dikarenakan pada tingkat udara tertentu yang bergerak melalui sebuah cooling tower mengalami mengalami perpindahan panas yang dapat terjadi karena dipengaruhi oleh jumlah air permukaan yang terkena udara. Penggunaan dari alat-alat pendukung pada cooling tower memiliki tujuan untuk membuat luas permukaan dari air yang dikontakkan dengan udara menjadi lebih besar. Waktu kontak antara air dengan udara akan menjadi lebih lama. Sirkulasi dari udara sebagai media pendingin dalam cooling tower dapat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, secara paksa maupun secara alami. Sirkulasi udara secara paksa pada cooling tower akan akan dikenal dengan istilah force istilah force draft . Untuk sirkulasi udara secara alami pada cooling tower cooling tower akan akan dikenal dengan istilah natural draft .
1.
Definisi Packing pada Cooling Tower
Packing merupakan jenis bahan isian pada
cooling tower yang
menggunakan bahan khusus, seperti kayu sipres yang daya tahannya tinggi terhadap air dan udara. Packing bekerja berdasarkan prinsip perpindahan massa dan panas pada cooling tower . Besarnya laju perpindahan massa dan panas ini dipengaruhi oleh luas daerah kontak, antara fluida panas dan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida, dan temperatur fluida (Coulson dan Richardson, 2003). Packing yang memiliki fungsi sebagai alat kontak antar fase memiliki tiga fungsi utama. Fungsi-fungsi tersebut yaitu, sebagai tempat berlangsungnya proses perpindahan, tempat terbentuknya keseimbangan, dan alat pemisah dua fase seimbang. Packing pada cooling tower dapat disusun secara acak (random packing ) maupun secara teratur (regular packing ). Syarat-syarat pada pemilihan packing dibagi menjadi, pertama dapat memberikan luas permukaan bidang kontak yang besar tiap satuan volume, susunan pada packing dalam cooling tower harus memberikan rongga yang cukup, tahan terhadap bahan yang bersifat korosif, ringan, kuat dan tidak mudah pecah, dan murah maupun mudah diperoleh. 2.
Jenis Packing Menurut Alirannya
Packing menurut alirannya dibagi menjadi dua, yaitu jenis film fill media dan splash fill media. Jenis film fill media aliran air akan dipecah dan mengalir ke bagian bawah dari cooling tower melalui dinding tipis packing . Jenis splash fill media aliran air akan dipecah dan membentuk percikan yang mengalir ke bawah cooling tower secara merata dan berkontak dengan udara (Hensley, 2009).
Gambar 1. Film Type Fill Media
(Sumber: Hensley, 2009)
Packing jenis splash fill media, pada jenis ini air akan jatuh di atas lapisan yang berurutan dari bagian atas, secara terus menerus sehingga air akan pecah menjadi tetesan yang lebih kecil. Tetesan air tersebut akan terjatuh pada packing di dalam cooling tower . Jenis splash type ini akan menyebabkan aliran air terpecah atau menyebar secara terus-menerus dan mengalirkan air tersebut secara vertikal di celah-celah packing atau bahan pengisi. Hal ini menyebabkan, pemaparan permukaan air terhadap udara yang bergerak naik akan berkontak secara maksimal dengan demikian akan diperoleh berulang kali kontak menjadi ke tetesan kecil.
Gambar 2. Splash Type Fill
(Sumber: Hensley, 2009)
3.
Jenis Packing Menurut Susunannya
Packing atau bahan pengisi yang terdapat pada cooling tower tidak hanya dibedakan berdasarkan pola alirannya saja seperti splash type fill media dan film type fill media, tetapi packing atau bahan pengisi yang digunakan pada cooling tower, juga dapat dibedakan berdasarkan susunannya di dalam menara pendingin atau cooloing tower , serta bahan baku dari jenis packing yang digunakan . Beberapa karakteristik yang harus dipenuhi dalam pengisian packing pada cooling tower antara lain yaitu, permukaan interfacial antara fluida yang akan didinginkan dengan fluida yang mendinginkan besar, memiliki karakteristik aliran fluida yang didinginkan pada packing harus terjadi pertukaran volume fluida yang besar melalui cross section tower yang kecil tanpa loading atau fleeding dan pressure drop yang rendah untuk gas, zat inert dapat diproses secara kimia, mempunyai kekuatan struktural sehingga mudah dalam penanganan dan instalasi, dan biaya yang diperlukan untuk penggunaan bahan pengisi tersebut murah .
Terdapat dua cara pengisian bahan pengisi atau packing dalam cooling tower atau menara pendingin, yaitu dengan cara random packing dan regular packing . Penyusunan secara random packing yaitu dengan cara penyusunan secara acak terhadap bahan pengisi atau packing yang digunakan di dalam cooling tower . Biasanya jenis random packing yang sering digunakan yaitu rascshin ring , lessing ring , partition ring , belt saddle, intalox saddle, tellerate dan pall ring atau flexiring . Selain random ring , terdapat penyusunan regular packing , yaitu packing disusun secara berurutan dan rapi pada menara pendingin pada susunan packing tersebut. Jenis regular packing yang sering digunakan antara lain yaitu, rasching ring , double spiral ring , section through expanded metal packing , dan wood grids yang bahannya terbuat dari kayu (Ramakrishnan dan Arumugam, 2012). 4.
Kelebihan dan Kekurangan Random Packing dan Regular Packing
Random packing pada cooling tower disusun secara tidak teratur. Jenis packing ini memiliki bahan pengisi ( fill ) yang disusun baik secara vertical maupun horizontal . Fill atau bahan pengisi pada random packing dirancang untuk memiliki jumlah dari bahan pengisi bernilai tidak sama untuk setiap level pada cooling tower. Hal ini akan mengakibatkan luas permukaan dari cooling tower akan menjadi lebih besar. Nilai dari pressure drop pada suatu random packing akan bernilai lebih besar dibandingkan nilai regular packing di cooling tower . Regular packing pada cooling tower disusun secara teratur dengan jarak antar level sama. Jenis packing ini memiliki bahan pengisi ( fill ) yang disusun seragam. Jika pada suatu cooling tower menggunakan fill dengan susunan secara horizontal maka susunan tersebut harus diterapkan pada setiap level di cooling tower . Nilai aliran fluida pada jenis regular packing lebih besar disertai dengan nilai pressure drop yang rendah jika dibandingkan dengan random packing . Terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dari tipe random packing jenis rachig rings. Kelebihan dari rachig rings yaitu, harganya lebih murah, tidak terlalu berat, sensitivitas lebih rendah terhadap kualitas distribusi cair dan uap, dan dapat digunakan untuk bahan yang tidak memilki ketahanan suhu tinggi. Untuk kekurangan rachig rings yaitu, memilki nilai efisiensi yang lebih rendah serta kontak antar air dengan udara terjadi cepat. Hal tersebut akan menurunkan nilai efisiensi dari rachig rings sebagai packing yang digunakan pada cooling tower .
Contoh dari random packing dapat dibagi menjadi, rasching ring , lessing ring , partition ring , berl saddle, intalox saddle, tellrate, dan pall ring or flexi ring . Untuk contoh dari regular packing dapat dibagi menjadi, raschin ring , double spiral ring , section through expanded metal lath packing , dan wood grids. Adapun perbandingan kelebihan maupun kekurangan kedua jenis packing tersebut, yaitu: Tabel 1. Perbandingan antara Random Packing dan Regular Packing
Random Packing
Regular Packing
Cost lebih murah.
Cost lebih mahal.
Maintenance yang rumit
Maintenance yang mudah
Tidak merata suhu pendinginannya di
Merata
cooling tower .
cooling tower .
Terlalu banyak steam yang losses di
Jumlah steam yang losses di drift
drift eliminator .
eliminator sedikit.
Waktu kontak lebih lama namun suhu
Waktu kontak lebih lama.
suhu
pendinginannya
di
pendinginan tidak merata. (Sumber: Hensley, 2009)
Berdasarkan perbandingan di atas, maka regular packing bisa dikatakan lebih baik dan paling umum digunakan di industri yang membutuhkan air pendingin. Ditinjau berdasarkan pengaruh laju alir air, penggunaan random packing akan lebih baik karena kontak air dengan packing yang acak akan memperlambat laju air turun, dan memberikan waktu kontak dengan udara lebih lama. Untuk kemudahan dalam perawatannya, penggunaan regular packing akan lebih baik karena kontak air pada packing yang akan terjadi secara indentik. Pemilihan dari suatu packing harus memenuhi beberapa kriteria utama. Suatu packing harus memberikan luas permukaan bidang kontak yang besar tiap satuan volume. Tumpukan pada packing dalam suatu cooling tower harus memberikan rongga yang cukup namun tidak boleh terlalu besar. Karakteristik pembasahan packing harus bersifat baik. Packing juga harus tahan terhadap bahan yang bersifat korosif. Nilai dari bulk density pada packing harus bernilai rendah. Material dari packing harus ringan, kuat, maupun tidak mudah pecah. Pemilihan pada packing yang digunakan harus murah dan mudah untuk diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Coulson, J. M., dan Richardson, J. H. 2003 . Coulson and Richardson’s Chemical Engineering . Oxford: Butterworth Heinemann. Hensley, J. C. 2009. Cooling Tower Fundamentals. Kansas: SPX Cooling Technologies Inc. Ramakrishnan, R., dan Arumugam, R. 2012. Optimization of Operating Parameters and Performance Evaluation of Forced Draft Cooling Tower Using Response Surface Methodology (RSM) and Artificial Neural Network (ANN). Journal of Mechanical Science and Technology. Vol. 26(5): 1643-1650. Winata, H., Syamsuddin, E., dan Calvinus, Y. 2013. Sistem Pengawasan dan Pengontrolan Cooling Tower pada Industri Manufaktur. TESLA. Vol. 15(1): 73-84.
View more...
Comments