Kegawatdaruratan Keracunan Dan Overdosis Obat

April 11, 2017 | Author: Cindra Elvan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Kegawatdaruratan Keracunan Dan Overdosis Obat...

Description

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KEWATDARURATAN GANGGUAN KEKRITISAN TIDAK SPESIFIK: Keracunan dan OVER DOSIS

Pada hakekatnya semua zat dapat berlaku sebagai racun , tergantung pada dosis dan cara pemberiannya. Gejala yang timbul sangat bervariasi,

Harus mengenal gejala yang ditimbulkan oleh setiap agens.

Pada tahun 2001 lebih dari 2 juta pajanan terhadap berbagai obat dan racun dilaporkan ke American assosiation of poison control Center dari semua pajanan 1074 menyebabkan kematian Usia terbanyak adalah dewasa ( 95 % )

KERACUNAN dapat menyebabkan perubahan fisik dan mental pada seseorang penyebab keracunan :  jamu-jamu  Alkohol  Obat-obatan  Racun serangga  Inhalasi (  Dll Sampai sekarang kira-kira 95 % kasus keracunan tidak dikenal antidotumnya. Pengonatan simptomatik sering cukup efektif

KERACUNAN Route pajanan yang paling umum pada keracunan adalah :  Inhalasi  Ingesti  Dan injeksi Reaksi dari keracunan mengganggu sistem kardiovaskuler, pernapasan, sistem saraf pusat, hati, pencernaan ( GI ) dan Ginjal

PENGKAJIAN : (pengkajian primer dan sekunder) Triase Riwayat pemeriksaan fisik pemeriksaan laboratorium

TRIASE. ( ditempat kejadian atau oleh Tim tanggap darurat ) Triase merupakan langkah pertama yang dilakukan di ruang gawat darurat dua pertanyaan penting yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi TRIASE : 1. Apakah hidup pasien berada dalam bahaya serius 2. Apakah hidup pasien terancan bahaya

jika hidup pasien berada dalam bahaya serius, maka tujuan penanganan yang dilakukan dengan segera adalah 1. STABILISASI dan EVALUASI PASIEN 2. PENATALAKSANAAN JALAN NAFAS, PERNAPASAN DAN SIRKULASI ( ABC )

PRINSIP PENATALAKSANAAN PASIEN KERACUNAN : 1. Mencegah / menghentikan penyerapan racun 2. Mengeluarkan racun yang telah diserap 3. Pengobatan simptomatik 4. Pengobatan spesifik dan antidotum

RIWAYAT  mengidentifikasi racun, waktu dan lama pajanan, penanganan pertama yang diberiokan sebelum tiba di rumah sakit. Allergi Proses penyakit yang mendasari terkait / prose yang mendasari terkait keracunan

PEMERIKSAAN FISIK TOKSIDROMA. sekelompok tanda dan gejala yang terkait dengan over dosis atau keracunan. TOKSIDROMA

ANTIKOLINERGIK

TANDA DAN GEJALA

Delirium, : kering, kulit memanas, pelebaan pupil; kenaikan suhu, penurunan bising usus; retensi urine; takikardia

PENYEBAB UMUM

Antihistamin, atropin, rumput jimson

KOLINERGIK

Salivasi berlebihan, lakrimasi,berkemih, diare, dan emesis, diaporesis, bronkorea, bradikardia,fasiakul asi, depresisistem saraf pusat, pengecilan pupil

Insektisida organofosfat ( melathion,diazinon ) insektisida karbamat

Opioid

Depresi sistem saraf pusat, depresi pernapasan,peng ecilan pupil, hipotensi, hipotermi

Opiat, kodein,morfin,pr opoksi ( heroin ), difenoksilat atropin sulfat

SIMPATOMIMETIK

Agitasi, Amfetamin, takikardia,hiperte kokain,teofilin, nsi,kejang, kafein asidosis metabolik

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan yang memberikan petunjuk mengenai agens yang digunakan pasien :  pemeriksaan elektrolit Fungsi hati Urinalisis Elektorkardiografi, osmolalitas serum

PENATALAKSANAAN PRINSIP PENATALAKSANAAN : 1. Mencegah / menghentikan penyerapan racun 2. Mengeluarkan racun yang telah diserap 3. Pengobatan simptomatik 4. Pengobatan spesifik dan antidotum

Penatalaksanaan pasien keracunan bertujuan mencegah absorbsi dan pajanan lebih lanjut terhadap agens penyebab. triase untuk menentukan status jalan nafas, pernafasan, sirkulasi pasien maka pasien harus distrabilkan Antidot, antibisa,anti racun, pemantauan tanda vital, memantau dan menangani dampak dari berbagai sistem, penyuluhan pasien dan keluarga untuk mencegah pajanan di masa mendatang

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidak efektifan pola nafas 2. Gangguan pertukaran gas 3. Ketidak efektifan perfusi jaringan 4. Ketidak seimbangan volume cairan ( Resiko ) 5. Gangguan proses pikir 6. Kekerarasan ( resiko terhadap diri atau orang lain ) 7. Asidosis / alkalosis ( resiko )Hipoksemia 8. Disritria 9. Hipovolemia 10. Ketidak seimbangan elektrolit

TINDAKAN / PENATALAKSANAAN • stabilisasi dekontaminasi awal dekontaminasi pencernaan  peningkatan eliminasi obat atau racun  antagonis, anti racun, dan anti bisa pemantauan pasien kontinu penyuluhan pasien

STABILISASI PASIEN KERACUNAN 1. Jalan nafas: kaji , tetapkan dan pertahankan jalan nafas ( pemasangan intubasi nasotrahea / endotrahea untuk memelihara dan melindungi jalan nafas secara adekuat ) 2. Evaluasi upaya pernapasan , ventilasi mekanik dapat dibutuhkan untuk membantu pasien. Banyak obat-obatan dan racun sep. Heroin, menekan upaya pernafasan ( ventilator hingga obat-obatan dan racun dibuang dari tubuh )

3. Sirkulasi, (pertahankan sirkulasi adekuat ) komplikasi Syok yang disebabkan oleh kehilangan cairan hingga kelebihan beban cairan Status hidrasi dan kemampuan sistem kardiovaskuler untuk menyesuaikan diri dengan perubahan akibat keracunan KESEIMBANGAN CAIRAN PERLU DIPERHATIKAN PEMANTAUAN INVASIF TERAPI

4. Fungsi jantung. Banyak obat-obatan dan racun menyebabkan konduksi jantung terlambat dan aritrmia pemantauan EKG 12 sadapan

Membantu mendeteksi efek kardiotoksik

5. Keseimbangan asam basa dan homeostatis elektrolit kelainan elektrolit dan asidosis metabolik seringkali terjadi GDA dan lainnya mis. Kadar salisilat untuk mengevaluasi toksisitas aspirin. Hipokalemia, asidosis metabolik, alkalosis respiratorik.

6. Kejiwaan banyak faktor dapat mempengaruhi status kejiwaan pasien . hipogklikemia dan hipoksemia adalah 2 kondisi yang dapat mengancam hidup.

oksigen dan dekstrose IV

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF