Kegawatan Uremic
October 4, 2017 | Author: dhyanis | Category: N/A
Short Description
Kegawatan Uremic...
Description
Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM
Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta
Beberapa keadaan klinis: 1. Hiperkalemi 2. Hiponatremi 3. Asidosis metabolik 4. Edema paru
Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
1. Hiperkalemi (dapat menyebabkan kematian mendadak) K+ >5,5 meq/L Gejala klinik : Kardiovaskular : aritmia, gelombang T↑,
kompleks QRS melebar Neuromoskular : parestesi, lemah, paralisis Ginjal : natriuresis, produksi amonia↓ Endokrin : sekresi aldosteron dan insulin ↑. Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
K normal +
A
B
C K meningkat +
Gambar EKG pada hiperkalemi. Bila kadar K+ makin meningkat: a. T meninggi dan lancip, R menjadi pendek b. QRS melebar dan bersatu dengan T c. P merendah sampai hilang Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
Hiperkalemi Pendekatan Diagnostik Pseudo Hiperkalemi
K+↑ Total K+↑
Ekskresi ginjal terganggu
Perpindahan K+ dari sel Asupan K+↑
Ukur LFG >20 mL/menit
7 mEq/L Langkah pertama: beri kalsium glukonas 10%, 1020 ml iv, bolus dalam 3-5 menit Langkah kedua: Nat bikarbonat 44 mEq (50ml) iv bolus dalam beberapa menit, dapat ditambahkan sesuai hasil AGD, dapat juga diberikan glukosa 40% 2 fls + insulin 10 unit iv Kemudian hemodialisis pada penderita gagal ginjal Bila kadar K < 7 mEq/L (subakut) Resin pengikat kalium Hemodialisis pada gagal ginjal Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
3.2. Hiponatremi (sering menyebabkan gangguan kesadaran) Obat-obatan yang dapat menyebabkan hiponatremi Analog
vasopresin
Desmopresin
Potensial
(DDAVP)
dengan vasopresin
Klopropamid
Oksitosin
Siklofosfamid NSAID Asetaminofen
Meningkatkan
pelepasan vasopresin
Mekanisme tidak diketahui
Klorpropamid
Haloperidol
Klofibrat
Flufanesepin
Karbamesepin
Ametriptilin
Vinkristin
Fluosetin
Nikotin
Sertralin
Narkotik
tioradasin
Antipsikotik
(parasetamol)
/ antidepresi
Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
Hiponatremi Na 120mEq/L dengan gejala klinis ( kejang/ penurunan kesadaran) koreksi Na Koreksi Hiponatremia: Na : 0.5xBB(kg)x Delta Na Tahap 1: Na dinaikkan 5mEq/L dari kadar Na sebelum koreksi dlm waktu 1 jam dg Natrium hipertonik Tahap 2: diberikan NaCl hipertonik utk menaikkan kadar Na sebanyak 10mEq/L selama 24 jam
Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
Hiponatremia asimtomatis /dg gejala ringan spt lemas/ ngantuk , diberikan : 1. NaCl oral 2. bisa dg NaCl hipertonik untuk menaikkan kadar Na 10 mEq/L selama 24 jam. -
Hiponatremia + hipervolemia / terdapat
oedem, terapi lebih ditujukan pd penyakit dasarnya lakukan restriksi cairan & diuretik bila diperlukan Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
Kejadian Hiponatremi 1. Akut (kurang dari 48 jam)
Kejadian selalu berat
2. Kronik (lebih dari 48 jam)
Peningkatan ADH berperan penting
Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
3. Edema Paru Sering ditemukan pada pasien PGK
stage V Penyebab utama adalah karena asupan cairan yang berlebih yang menyebabkan overload
Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
Cara membedakan Edema Paru Kardiak (EPK) dan Edema Paru Non Kardiak (EPNK) EPK Anamnesis Acute cardiac event
EPNK Jarang
(+)
Penemuan klinis Perifer
S3 gallop / kardiomegali JVP Ronki
Dingin (low flow state) (+) Meningkat Basah
Hangat (high flow state) Nadi kuat Tak meningkat Kering Tanda penyakit dasar
Laboratorium ECG Thorax foto Enzim kardiak Shunt intra pulmoner Protein cairan edema
Iskemik / infark Distribusi perihiler Bisa meningkat Sedikit < 0.5
Biasanya normal Distribusi perifer Biasanya normal Hebat > 0.7
Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
Edema paru Pencegahan : Asupan cairan dibatasi (baik makan berkuah / minuman!) Kenaikan BB interdialitik tidak boleh melebihi 5% BB kering resiko penarikan cairan saat HD : Kram Aritmia
Pengobatan : Dialisis Dr.HM.Bambang Purwanto,dr,SpPD-KGH,FINASIM
Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
View more...
Comments