Katarak Matur dan Imatur
January 11, 2019 | Author: Anastasia Sumenda | Category: N/A
Short Description
laporan kasus katarak matur dan imatur...
Description
BAB I PENDAHULUAN
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya. Katarak berasal dari bahasa Yu Yunani yaitu katarrhakies yang berarti air terjun.1 Normalnya lensa memusatkan arah sinar. Kekeruhan pada lensa akan menyebabkan sinar menjadi menyebar atau terhalang. Jika kekeruhan lensa berukuran kecil dan berada pada daera daerah h peri perie err lensa lensa,, hany hanyaa akan akan sedi sediki kitt atau atau tida tidak k ada ada gang ganggu guan an pada pada peng pengli liha hata tan. n. !ebaliknya, ketika kekeruhan terletak di tengah lensa dan bersiat padat atau tebal, arah sinar akan terganggu. "al ini akan menyebabkan penglihatan penglihatan menjadi kabur. kabur.# $enyakit Katarak merupakan penyakit yang sudah tersebar luas di seluruh dunia dengan tingkat tingkat kecenderung kecenderungan an mengalami mengalami peningkatan peningkatan dari tahun ketahun. %ngka %ngka kejadian kejadian katarak di dominasi berada dinegara miskin dan berkembang, yaitu %sia dan %rika, dengan besar risiko 1& kali lipat mengalami mengalami kebutaan dibandingkan dibandingkan dengan dengan penduduk penduduk dinegara maju, sedangkan risiko kebutaan dinegara maju hanya sekitar ' juta orang yang berisiko mengalami kebuta kebutaan an dengan dengan penyeb penyebab ab utamany utamanyaa adalah adalah kemun kemundur duran an maskul maskular ar yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan aktor aktor usia, dapat terlihat baha negara miskin dan berkembang berkembang mengambil mengambil andil terbesar dalam peningkatan kasus kebutaan didunia. $ada tahun #&, "* memperkirakan jumlah katarak yang mengakibatkan kebutaan re+ersible melebihi 1 juta (',) dari / juta penderita kebutaan di dunia dan angka ini diperkirakan mencapai '& juta pada tahun #&. 0ingginya 0ingginya angka kebutaan di ndonesia menempatkan ndonesia pada urutan pertama di %sia dengan tingkat kebutaan yang tertinggi, dengan perbandingan angka kebutaan / juta orang buta diantara #1& juta penduduk ndonesia, sedangkan didunia ndonesia menempatkan diri pada posisi kedua setelah negara-negara di %rika 0engah dan sekitar 2urun !ahara yang masalah utama kasus kebutaan disebabkan disebabkan oleh Katarak. 3erdasarkan data sur+ei kesehatan indera indera pengli penglihat hatan an tahun tahun 144/-1 144/-144 445 5 menun menunjuk jukkan kan baha baha di ndone ndonesia sia angka angka kebuta kebutaan an mencap mencapai ai 1,6 1,6 penyeb penyebab ab kebutaa kebutaan n di ndone ndonesia sia adalah adalah katarak katarak yaitu yaitu memberi memberikan kan andil andil terbesar &, diakibatkan oleh katarak dan akan terus meningkat angka kebutaan karena katarak kejadiannya diperkirakan &,1 atau (sekitar #1&.&&&). / BAB II
TINJAUAN PUSTAKA I.
ANATOMI DAN FISIOLOGI LENSA 7ens 7ensaa meru merupa paka kan n salah salah satu satu medi mediaa rera reraks ksii yang yang mem memok okus uska kan n sina sinarr ke
retina.7ensa retina.7ensa berbentuk berbentuk bikon+eks bikon+eks dan transparan.J transparan.Jari-jari ari-jari kur+atur pada permukaan permukaan posterior 5 mm dan jari-jari pada kur+atur anterior yaitu 1&mm. 3erat lensa pada orang deasa kira-kira ##& mg.' 7ensa tidak mempunyai pembuluh darah dan tetap tumbuh secara akti sepanjang kehidupan sekalipun sangat lambat.7ensa menerima suplai nutrisi dari humor a8uos yang membasahinya. 7ensa ditutupi oleh suatu kapsul yang elastis ini adalah alasan mengapa lensa cenderung pada keadaan seris. 6,5
2ambar 1. !truktur lensa bikon+eks, berada pada ossa hyaloids dan membagi mata menjadi segmen anterior dan posterior.'
2ambar #.!truktur lensa.'
Struktur lensa:5
a
Kasul lensa. !truktur tipis, transparan, membrane hialin mengelilingi lensa dimana
bagian anterior lebih tebal dibanding bagian posterior. Kapsul lensa paling tebal pada region pre-e8uator (1'9) dan paling tipis didaerah posterior (/9).
TINJAUAN PUSTAKA I.
ANATOMI DAN FISIOLOGI LENSA 7ens 7ensaa meru merupa paka kan n salah salah satu satu medi mediaa rera reraks ksii yang yang mem memok okus uska kan n sina sinarr ke
retina.7ensa retina.7ensa berbentuk berbentuk bikon+eks bikon+eks dan transparan.J transparan.Jari-jari ari-jari kur+atur pada permukaan permukaan posterior 5 mm dan jari-jari pada kur+atur anterior yaitu 1&mm. 3erat lensa pada orang deasa kira-kira ##& mg.' 7ensa tidak mempunyai pembuluh darah dan tetap tumbuh secara akti sepanjang kehidupan sekalipun sangat lambat.7ensa menerima suplai nutrisi dari humor a8uos yang membasahinya. 7ensa ditutupi oleh suatu kapsul yang elastis ini adalah alasan mengapa lensa cenderung pada keadaan seris. 6,5
2ambar 1. !truktur lensa bikon+eks, berada pada ossa hyaloids dan membagi mata menjadi segmen anterior dan posterior.'
2ambar #.!truktur lensa.'
Struktur lensa:5
a
Kasul lensa. !truktur tipis, transparan, membrane hialin mengelilingi lensa dimana
bagian anterior lebih tebal dibanding bagian posterior. Kapsul lensa paling tebal pada region pre-e8uator (1'9) dan paling tipis didaerah posterior (/9).
b
E!tel anter!"r . ni merupakan lapisan tunggal dari sel kuboid yang yang terdapat pada
bagian dalam kapsul anterior. $ada $ada region ekuatorial sel ini menjadi kolumner secara akti membagi dan memanjang untuk membentuk serat lensa yang baru sepanjang kehidupan. 0idak ada epitel posterior karena sel ini digunakan untuk memenuhi c
ka+itas rongga sentral dari +esikel lensa sepanjang perkembangan lensa. Serat lensa. !el epitel memanjang untuk membentuk serat lensa yang memiliki struktu strukturr bentuk bentuk yang yang komple kompleks. ks. !erat !erat lensa lensa yang yang matur, matur, adalah adalah sel yang yang telah telah kehila kehilanga ngan n nukleu nukleusny snya. a. !elama !elama serat serat lensa lensa dibent dibentuk uk sepanj sepanjang ang kehidu kehidupan pan,, ini tersusun rapat sebagai nucleus dan korteks dari lensa. #. Nukleus. ni adalah bagian sentral yang memuat serat yang tua. ni terdiri dari :ona- :ona yang berbeda yang terletak dibaah selama proses perkembangan. $ada penyinaran slit lamp, dapat terlihat sebagai :ona yang diskontinu. 0ergantung pada periode dari perkembangan :ona yang berbeda dari nucleus nucleus lensa ini terbagi menjadi; ni adala adalah h bagi bagian an terd terdala alam m dari dari nukl nukleu euss yang yang a. Nukleu Nukleuss e$%r!" e$%r!"n!k n!k . ni berhubungan dengan lensa pada masa gestasi / bulan pertama .terdiri dari serat lensa primer yang dibentuk oleh pemanjangan dari sel dinding posterior +esikel lensa. %. Nukleus &etal. 3erada disekitar nucleus embrionik dan berkaitan dengan lensa pada / bulan pertama pada masa gestasi sampai dengan kelahiran. 3erkaitan tan dengan dengan lensa lensa dari dari kelahi kelahiran ran sampai sampai masa masa '. Nukleus Nukleus !n&ant!l !n&ant!l. 3erkai remaja. (. Nukleus (e)asa . 3erhubungan dengan serat lensa yang terbentuk setelah masa remaja sampai dengan kematian. *. K"rteks. ni adalah bagian perier yang terdiri dari serat lensa yang masih muda.
(. L!+a$entu$ susens"r!u$ (ar! lensa ,-"nula -!nn!. Juga dikenal dengan nama
H implantasi *7 pada bilik mata depan.%. Jahitan pada muskulus rektus superiorB 3. Flap konjungti+aB E. =embuat alurB A. =emotong bagian kornea-skleralB >. ridektomi peripheralB F. >kstraksi kriolensB2P". insersi *7 Kelman multileM pada bilik mata depanB . Jahit kornea-skleral.
#
Ekstra Capsular Cataract Extraction ,E>>E
$engeluaran isi lensa (epithelium,
korteks dan nukleus) melalui kapsul anterior yang dirobek (kapsulotomi anterior) dengan meninggalkan kapsul posterior. ndikasi saat ini tekhnik >EE> adalah pilihan operasi untuk semua tipe dari deasa sampai anak-anak kecuali ada kontra indikasi. Kontra indikasi absolut untuk >EE> adalah subluksasi dan dislokasi lensa yang nyata.
2ambar 1'.0eknik operasi >EE> H implantasi *7 pada bilik mata belakang.%. Kapsulotomi anterior dengan teknik Can-opener B 3. $engeluaran kapsul anteriorB E. =emotong bagian kornea-skleralB A. $engeluaran nukleus (metode pressure and counter-pressure)B >. %spirasi korteksB F. nsersi inerior haptic *7 pada bilik mata belakangB 2. nsersi $E*7 superior hapticB ". $utar *7B . Jahit korneaskleral.
/ Small Incision Cataract Surgery ,SI>S
adalah modiikasi dari ekstraksi katarak
ekstrakapsular merupakan salah satu teknik pilihan yang dipakai dalam operasi katarak dengan penanaman lensa intraokuler.
2ambar 16;
0eknik operasi !E!.%. Jahit muskulus rectus superiorB 3. Flap konjungti+a dan buka scleraB E,AP>. nsisi sclera eksterna dan membuat insisi teroongB F. teroong sclerakornea dengan pisau berbentuk bulan sabitB 2. nsisi kornea internaB ". !ide port entryB . EEE besarB J. "ydrodissectionB K. $rolapsus nukleus pada bilik mata depanB 7. rigasi nukleus dengan ire +ectisB =. %spirasi korteksB N. nsersi inerior haptic *7 pada bilik mata depanB *. nsersi superior haptic $E*7B $. $utar *7B O. eposisi dan konjungti+al lap.
' Phaco Emulsification
Fakoemulsiikasi adalah tekhnik ekstraksi katarak ekstra
kapsular yang paling sering digunakan. 0ekhnik ini menggunakan ibrator ultrasonik genggam untuk menghancurkan nukleus yang keras hingga substansi nukleus dan korteks dapat diaspirasi melalui suatu insisi berukuran sekitar / mm. ukuran insisi tersebut cukup untuk memasukkan lensa intraokuler yang dapat dilihat. Jika
digunakan lensa intraokuler yang kaku, insisi perlu dilebarkan sekitar 6 mm. keuntungan yang dapat diperoleh dari tindakan bedah insisi kecil adalah kondisi intraoperasi lebih terkendali , menghindari penjahitan, perbaikan luka lebih cepat dengan derajat distorsi kornea lebih rendah dan mengurangi peradangan intra okuler pasca operasi.
2ambar 15.0eknik operasi akoemulsiikasi. %.=embuat kur+alinier capsulirheMisB 3. 7akukan hidrodiseksiB E. "idrodelineasiB AP>. >mulsiikasi nukleus menggunakan alat dan teknik con8uer (menghancurkan ' kuadran)B F. %spirasi korteks.
2ambar 1. Fakoemulsiikasi menggunakan getaran ultrasonik melalui insisi #-/ mm.
I$lantas! Lensa Intra Okuler
!aat ini implantasi intraocular adalah metode pilihan untuk mengoreksi aakia. 0ipe utama dari lensa intra okuler dibagi berdasarkan metode iksasi pada mata. 1. Lensa !ntra "kuler %!l!k $ata (ean ,anter!"r '3a$%er IOL . 7ensa ini terdapat didalam bagian depan iris dan dipertahankan oleh sudut bilik mata depan. %nterior chamber *7 (%E *7) dapat dimasukkan setelah >EE> atau EE>.
#. Lensa iris-supperted . 7ensa ini cocok digunakan pada iris dengan bantuan jahitan, loop atau claw. 7ensa ini jarang digunakan karena insiden komplikasi post operati yang tinggi. 2. Lensa !ntra "kuler %!l!k $ata %elakan+ ($osterior Ehamber *7) dimasukkan
dibelakang iris. 7esa ini dipertahankan oleh sulcus siliaris atau pada bagian dari kapsul.
2ambar 1. Jenis-jenis *7; %, Kelman multileM (*7 bilik mata depan)B 3, !ingh P orstQs iris clawB E, *7 bilik mata belakang I &odified C-loop type).
ndikasi implantasi *7.0ren terbaru pada operasi katarak adalah untuk melakukan implantasi *7 pada setiap kasus, jika tidak ada kontraindikasi.
I?.
ANJU0AN PEME0IKSAAN2 1. 3iometri *A; untuk persiapan operasi, untuk pemilihan ukuran lensa intraokuler. #. $emeriksaan "b, "ct, 7eukosit, 0rombosit, $0 dan a$00; persiapan operasi serta
menilai ungsi hemostasis. /. $emeriksaan glukosa darah ; untuk melihat apakah gula darah dalam kondisi yang baik untuk operasi agar tidak terjadi komplikasi seperti ketoasidosis dan untuk memastikan apakah pasien memiliki Aiabetes =ellitus dalam pemberian penatalaksanaan medikamentosa dan non-medikamentosa '. $emeriksaan >K2 dan konsultasi ke jantung; untuk melihat apakah ada kelainan dengan irama atau ungsi jantung untuk menilai kesiapan pasien untuk operasi dan pemilihan jenis anestesi. BAB I4 PEMBAHASAN
Aiagnosis pada pasien ini ditegakan berdasarkan anamnesis serta pemeriksaan isik. $ada anamnesis didapatkan adanya keluhan mata kanan kabur dengan penglihatannya yang tidak jelas dan seperti ada kabut, pada mata kiri juga terasa kabur tetapi tidak seperti pada
mata kanan. =ata terasa silau ketika melihat cahaya G lampu. "al ini sesuai dengan teori tentang katarak, dimana katarak adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan kejernihan pada lensa yang menyebabkan kelemahan atau penurunan daya penglihatan. $ada pasien ini, katarak yang terjadi adalah pada usia lanjut sehingga jenis katarak pada pasien ini adalah katarak senil. Katarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 6& tahun. $enyebabnya sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Katarak secara klinik dikenal dalam ' stadium yaitu insipien, imatur, matur,hipermatur. $ada pasien ini berdasarkan ciri-ciri dari stadium, katarak yang dialami oleh pasien ini adalah katarak tipe matur pada mata kanan, katarak tipe imatur pada mata kiri dan komplikata karena pada pasien ini terdapat penyulit atau penyakit lain yaitu pasien ini menderita Aiabetes mellitus. $ada pemeriksaan isik mata pada mata kanan pasien ini ditemukan tandatanda katarak matur, yaitu kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa, kedalaman bilik mata depan berukuran normal. "asil pemeriksaan +isus pada kedua mata pasien, masing-masing ; mata kanan 1G/&&, mata kiri 5G5&. "al ini menunjukkan baha tajam penglihatan pasien berkurang. Cntuk mengetahui apakah berkurangnya tajam penglihatan disebabkan oleh kelainan reraksi atau media maka harus dilakukan pemeriksaan pinhole. 3ila setelah pemeriksaan pinhole, tajam penglihatan meningkat berarti terjadi kelainan reraksi. !ebaliknya bila setelah pemeriksaan pinhole tetap atau menurun maka letak kelainan terjadi pada media. $emeriksaan unduskopi juga penting dilakukan untuk mengetahui apakah kekeruhan telah mengenai seluruh lensa atau tidak.pada pasien ini diperoleh releks undus pada mata kanan (-), pada mata kiri (H) non uniorm. $enyakit katarak pada pasien ini dapat diduga disebabkan oleh penyakit yang diderita pasien sebelumnya yaitu Aiabetes mellitus. $enyakit diabetes mellitus ini diderita oleh pasien sudah sejak lama. Aiabetes mellitus dapat menyebabkan penyakit katarak. $atogenesa terjadi katarak pada Aiabetes =ellitus dapat diterangkan sebagai berikut ; masuknya glukosa ke dalam lensa mata tidak memerlukan adanya insulin. Aalam keadaan normal glukosa ini direduksi menjadi sorbitol dalam jumlah terbatas dan oleh en:im sorbitol dehidrogenase dirubah menjadi ruktosa. $ada diabetes mellitus dimana terjadi hiperglikemia yang diikuti kadar glukosa dalam lensa tinggi sehingga pembentukan sorbitol meningkat yang akan berubah menjadi ruktosa yang relati lambat. !orbitol akan menaikkan tekanan osmose
intraselular dengan akibat penarikan air kedalam lensa. Aisamping itu terjadi pula mioinositol dimana kedua peristia ini menyebabkan katarak. $enatalaksanaan katarak pada pasien ini adalah operasi katarak dengan tekhnik >EE>. !elain itu juga kondisi diabetesnya harus terkontrol dan tidak ada hipertensi agar tidak terjadi komplikasi saat dan setelah melakukan operasi. $asien katarak dengan diabetes mellitus yang akan dioperasi katarak memiliki prognosis baik bila penyakit diabetesnya terkontrol dan tidak ada komplikasi akibat diabetesnya. !elain itu, pasien ini dapat memiliki prognosis yang buruk bila diabetesnya tidak terkontrol dan telah terjadi komplikasi akibat diabetesnya yaitu retinopati diabetic. *leh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan unduskopi untuk mengetahui apakah telah terjadi retinopati diabetic. $emeriksaan unduskopi pada retinopati diabetic dapat ditemukan mikroaneurisma, perdarahan retina, eksudat, neo+askularisasi retina, dan jaringan prolierasi di retina atau badan kaca. 3ila pada pasien katarak retinopati diabetic akan dioperasi katarak dengan pemasangan *7 atau tidak (menggunakan kacamata) maka hasilnya akan sia-sia karena tindakan operasi yang dilakukan tidak dapat meningkatkan +isus. "al ini disebabkan karena kerusakan telah terjadi di retina.
DAFTA0 PUSTAKA
1. lyas !idarta. #&&4. Ilmu 'enyakit &ata (disi )etiga. Jakarta; 3alai $enerbit FKC
View more...
Comments