katarak komplikata

March 22, 2019 | Author: ritchiestefanus | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download katarak komplikata...

Description

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

BAB I Pendahuluan

Katarak merupakan penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah diseluruh dunia. Katarak adalah perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga cahaya sulit mencapai retina, akibatnya penglihatan menjadi kabur. Katarak terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. Katarak  tidak menular dari satu mata ke mata lain, tetapi katarak dapat terjadi pada kedua mata pada waktu waktu yang yang tidak tidak bersam bersamaan aan.. Peruba Perubahan han ini dapat dapat terjadi terjadi karena karena proses proses degene degeneras rasii atau ketuaan (jenis katarak ini paling sering dijumpai), trauma mata, infeksi penyakit tertentu (diabetes mellitus). Katarak dapat terjadi pula sejak lahir (cacat bawaan), karena itu katarak  dapat dijumpai pada usia anak-anak maupun dewasa. Selain penglihatan yang semakin kabur dan tidak jelas, tanda-tanda awal terjadinya katarak katarak antara lain merasa silau terhadap cahaya matahari dan daya penglihatan penglihatan berkurang hingga kebutaan. Katarak biasanya terjadi dengan perlahan dalam waktu beberapa bulan. Daya penglihatan yang menurun mungkin tidak disadari karena merupakan perubahan yang  progresif. Katarak komplikata merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan  proses degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa, glaucoma, tumor intra ocular, iskemia ocular, nekrosis anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan pasca bedah mata. mata. Katara Katarak k kompli komplikat kataa dapat dapat juga juga diseba disebabka bkan n oleh oleh penyak penyakit it sistem sistemik ik endokr endokrin in dan keracunan obat. Katarak menyebabkan penurunan penglihatan bahkan kebutaan. Oleh karena itu sangat penting untuk membahas katarak komplikata lebih mendalam.

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

1

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

BAB II Anatomi Lensa Lensa Lensa krista kristalin linaa merupa merupakan kan suatu suatu strukt struktur ur transpa transparan ran bikonv bikonveks eks yang yang fungsi fungsiny nyaa adalah menjaga kebersihan lensa, merefraksikan cahaya, dan memberikan akomodasi. Lensa tidak memiliki suplai darah atau inervasi setelah perkembangan pada masa fetus, dan lensa  bergantung seluruhnya terhadap humor aqueous untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya dan untuk menghilangkan sisa pembuangannya. Lensa terletak disebelah posterior iris dan sebelah anterior korpus vitreus. Lensa dipertahankan pada posisinya oleh zonulla Zinnii. Lensa tersusun atas kapsula, epithelium lentis, korteks, dan nucleus. 2 Lensa tumbuh secara terus menerus seumur hidup. Saat lahir, ukurannya kurang lebih 6,4 mm diameter ekuatorial dan 3,5 mm diameter anteroposterior dan beratnya kurang lebih 90 mg. Lensa orang dewasa ukuran diameter ekuatorial 9 mm dan diameter anteroposterior 5 mm dan beratnya kurang lebih 255 mg. Ketebalan relatif korteks meningkat sesuai dengan usia. Pada saat bersamaan, bersamaan, lensa mengadopsi mengadopsi suatu bentuk bentuk kurva yang semakin bertambah sehingga lensa yang lebih tua memiliki kekuatan refraksi yang lebih tinggi. Indeks refraksi menurun menurun sesuai sesuai usia, kemungkinan kemungkinan sebagai sebagai hasil bertambahny bertambahnyaa partikel-parti partikel-partikel kel protein protein insolubel. Oleh karenanya, karenanya, mata yang menua mungkin mungkin menjadi lebih hiperekoik atau miopik  sesuai dengan usia. 2 Kapsula lentis merupakan suatu membrane basalis yang transparan dan elastic disusun oleh oleh kolage kolagen n tipe tipe IV didasa didasari ri oleh oleh sel-se sel-sell epitel epitel.. Lapisa Lapisan n terluar terluar kapsul kapsulaa lentis lentis,, lamella lamella zonularis, juga berfungsi sebagai tempat perlekatan serabut-serabut zonula. Kapsula lentis  paling tebal di daerah pre-ekuatorial anterior dan posterior dan paling tipis di region kutub  posterior sentral. 2 Tepat dibelakang kapsul lensa anterior terdapat satu lapis sel epitel yang disebut epithelium lensa. Sel-sel ini secara metabolit aktif dan dapat melakukan semua aktivitas sel normal, termasuk biosintesis DNA, RNA, protein, dan lipid, dan juga meghasilkan ATP untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan energi lensa. Sel-sel Sel-sel epitel bersifat mitotis, dengan aktivitas terbesar terbesar sintesis sintesis DNA fase premitosis premitosis terjadi terjadi dalam suatu cincin di sekeliling sekeliling lensa anterior 

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

2

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

yang dikenal zona germinativum. Sel-sel yang baru terbentuk ini bermigrasi kearah ekuator, dan berdiferensiasi menjadi serabut-serabut.2 Setelah serabut-serabut baru mulai terbentuk, mereka menambah dan memadatkan serabut-serabut yang terbentuk sebelumnya, dengan lapisan tertua di bagian paling tengah. Serabut-serabut yang terluar merupakan serabut yang paling paling baru dibentuk dan membentuk  korteks lensa. 2 Sutura Sutura lentis lentis dibent dibentuk uk oleh oleh penyus penyusuna unan n interd interdigit igitasi asi proses prosessus sus sel apical apical (sutur (suturaa anterior) dan prosessus sel basalis (sutura posterior). Sutura Y terletak di dalam nucleus lentis lentis,, zona zona optis optis multip multiple le dapat dapat diliha dilihatt menggu menggunak nakan an biomik biomikros roskop kop slit-la slit-lamp. mp. Zona Zona  perbatasan ini terjadi karena tingkatan sel-sel epitel dengan kepadatan optis yang berbeda yang menetap seumur hidup.2

Gambar 1. Anatomi Lensa. http://majiidsumardi.blogspot.com/2011

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

3

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

BAB III Katarak  Katarak adalah kekeruhan lensa. Katarak memilikin memilikin derajat derajat kepadatan kepadatan yang sangat  bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi biasanya berkaitan dengan penuaan. Penelit Penelitian ian-pen -penelit elitian ian mengid mengident entifik ifikasi asi adanya adanya katarak katarak pada pada sekita sekitarr 10% orang orang Amerik Amerikaa Serikat, dan prevalensi ini meningkat sampai sekitar 50% untuk mereka yang berusia antara 65 sampai 74 tahun dan sampai sekitar 70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun. Sebagi Sebagian an kasus kasus bersif bersifat at bilater bilateral, al, walaup walaupun un kecepa kecepatan tan perkem perkemban bangan gannya nya pada pada masing masing-masing mata jarang sama. Katarak traumatic, katarak congenital, dan jenis-jenis lain lebih  jarang dijumpai. 4 Lensa Lensa katara katarak k memilik memilikii ciri ciri berupa berupa edema edema lensa, lensa, peruba perubahan han protei protein, n, pening peningkat katan an  proliferasi, dan kerusakan kontinuitas normal serat-serat lensa. Secara umum, edema lensa   bervariasi bervariasi sesuai sesuai stadium stadium perkembanga perkembangan n katarak. katarak. Katarak imatur (insipien) (insipien) hanya sedikit sedikit opak. Katarak matur yang keruh total (tahap menengah lanjut) mengalami sedikit edema. Apabila kandungan air maksimum dan kapsul lensa teregang, katarak disebut mengalami intumesensi (membengkak). Pada katarak hipermatur (sangat lanjut), air telah keluar dari lensa lensa dan mening meninggal galkan kan lensa lensa yang yang sangat sangat keruh, keruh, relativ relativee mengal mengalami ami dehidr dehidrasi asi,, dengan dengan kapsul berkeriput. 4 Pada katarak congenital, kelainan utama terjadi di nucleus lensa-nukleus fetal atau nucleus embrional, bergantung pada waktu stimulus kataraktogenik – atau di kutub anterior  atau posterior lensa apabila kelainannya terletak di kapsul lensa. Pada katarak akibat usia, kelain kelainan an mungki mungkin n teruta terutama ma mengen mengenai ai nucleu nucleuss (skler (sklerosi osiss nucleu nucleus), s), kortek kortekss (keker (kekeruha uhan n koroner koroner atau kuneiformis), kuneiformis), atau daerah subkapsul subkapsul posterior. posterior. Katarak yang menyertai menyertai uveitis uveitis dan terapi steroid sistemik juga sering merupakan tipe subkapsul posterior. 4 Sebagi Sebagian an besar besar katarak katarak tidak tidak dapat dapat diliha dilihatt oleh oleh pengam pengamat at awam sampai sampai menjad menjadii cukup padat (matur atau hipermatur) hipermatur) dan menimbulkan menimbulkan kebutaan. kebutaan. Namun, katarak, pada stadium perkembangannya yang paling dini, dapat diketahui melalui pupil yang didalatasi maksim maksimum um dengan dengan oftalm oftalmosk oskop, op, kaca kaca pembes pembesar, ar, atau atau slitla slitlamp. mp. Fundus Fundus okuli okuli menjad menjadii semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya kekeruhan lensa, sampai reaksi fundus

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

4

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

sama sama sekali sekali hilang hilang.. Pada Pada stadiu stadium m ini katarak katarak biasan biasanya ya telah telah matang matang dan pupil pupil mungki mungkin n tampak putih. 4 Derajat Derajat klinis klinis pemben pembentuk tukan an katarak katarak,, dengan dengan mengan mengangga ggap p bahwa bahwa tidak tidak terdapa terdapatt  penyakit mata lain, dinilai terutama dengan uji ketajaman penglihatan Snellen. Secara umum,  penurunan ketajaman penglihatan berhubungan langsung dengan kepadatan katarak. Namun   beb bebera erapa pa oran orang g yang yang seca secara ra klin klinis is memp memper erli lihat hatka kan n kata katara rak k yang yang cuku cukup p berm bermak akna na   berda berdasar sarkan kan pemeri pemeriksa ksaan an dengan dengan oftalm oftalmosk oskop op atau atau slitlam slitlamp p dapat dapat melihat melihat cukup cukup baik  baik  sehing sehingga ga dapat dapat melaks melaksana anakan kan aktivi aktivitasn tasnya ya sehari sehari-ha -hari. ri. Yang Yang lain lain mengal mengalami ami penuru penurunan nan ketajam ketajaman an pengli penglihat hatan an berleb berlebiha ihan n diband dibanding ingkan kan dengan dengan deraja derajatt kekeru kekeruhan han lensa lensa yang yang diamati. Hal ini disebabkan distorsi bayangan oleh lensa yang mengalami kekeruhan parsial. menganjurkan an bahwa petunjuk terbaik untuk  The Cataract Management Guideline Panel  menganjurk   perlu perlu tidakn tidaknya ya tindak tindakan an bedah bedah adalah adalah penila penilaian ian berdas berdasark arkan an gambar gambaran an klinis klinis dan uji ketajam ketajaman an pengli penglihat hatan an Snelle Snellen n dengan dengan memper memperhati hatikan kan fleksib fleksibilit ilitas as berkai berkaitan tan dengan dengan kebutuhan fungsional dan visual spesifik pasien, lingkungan, dan faktor resiko lain-yang kesemuanya dapat berbeda-beda. 4 Pembentukan katarak secara kimiawi ditandai oleh penurunan penyerapan oksigen dan mula-mula terjadi peningkatan kandungan air diikuti oleh dehidrasi. Kandungan natrium dan kalsium meningkat; kandungan kalium, asam askorbat, dan protein berkurang. Pada lensa yang mengalami katarak tidak ditemukan glutation. Usaha-usaha untuk mempercepat atau menaha menahan n peruba perubahan han-pe -perub rubaha ahan n kimiaw kimiawii ini dengan dengan terapi terapi medis medis sampai sampai saat saat ini belum belum  berhasil.4

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

5

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

BAB IV Katarak Komplikata Katarak komplikata merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan  proses degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa, glaukoma, tumor intra ocular, iskemia ocular, nekrosis anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan pasca bedah mata. 1 Katarak komplikata dapat juga disebabkan oleh penyakit sistemik endokrin (diabetes mellitus, mellitus, hipoparatiroi hipoparatiroid, d, galaktosemia, galaktosemia, dan miotonia distrofi) distrofi) dan keracunan keracunan obat (tiotepa intr intrav aven ena, a, ster steroi oid d

loka lokall

lama lama,,

ster steroi oid d

siste istemi mik k,

oral oral kontra ntra sep septic tic

dan mio miotika tika

antiko antikolin linest estera erase). se). Katarak Katarak kompli komplikata kata member memberika ikan n tanda tanda khusus khusus dimana dimana mulai mulai katarak  katarak  selamanya di daerah bawah kapsul atau pada lapis korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata ataupun linear. 1 Dikena Dikenall dua bentuk bentuk yaitu yaitu bentuk bentuk yang yang diseba disebabka bkan n kelain kelainan an pada pada polus polus poster posterior  ior  terjadi terjadi akibat akibat penyakit penyakit koroiditis koroiditis,, retinitis retinitis pigmentos pigmentosa, a, ablasi retina, kontusio retina dan myopia myopia tinggi tinggi yang mengakibatka mengakibatkan n kelainan kelainan badan kaca. Biasanya Biasanya kelainan kelainan ini berjalan aksial yang biasanya tidak berjalan cepat dalam nucleus, sehingga sering terlihat nucleus lensa tetap jernih. Katarak akibat myopia tinggi dan ablasi retina memberikan gambaran agak   berlainan.1 Katarak akibat kelainan polus anterior bola mata biasanya akibat kelainan kornea  berat, iridosiklitis, kelainan neoplasma dan glaucoma. Pada iridosiklitis akan mengakibatkan katarak subkapsularis anterior. Pada katarak akibat glaucoma akan terlihat katarak diseminata  pungtata subkapsular anterior (Katarak Vogt). Penyebabnya : 5 1. Peny Penyak akit it loka lokall di di mata mata 2. Penyakit Penyakit sistemik, sistemik, yang yang mengenai mengenai seluruh seluruh tubuh, tubuh, terutama terutama penyakit penyakit endokrin endokrin 3. Trau Trauma ma : -

Fisi Fisik k : radia radiasi si

-

Meka Mekani niss : pasc pascaa bed bedah ah atau atau kece kecela laka kaan an

-

Kimia : zat toksis

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

6

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

IV.I. Penyakit Lokal Mata IV.I.1. Glaukoma

Glaukoma adalah sekelompok gangguan yang melibatkan beberapa perubahan atau gejala patologis yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraocular (TIO) dengan segala akibatnya. Selain itu glaukoma memberikan gambaran klinik berupa penggaungan papil saraf  optik dengan defek lapang pandang mata. Glaukoma dapat timbul secara perlahan dan menyebabkan hilangnya lapang pandang ireversibel tanpa timbulnya gejala lain yang nyata atau dapat timbul secara tiba-tiba dan menyebabka menyebabkan n kebutaan kebutaan dalam beberapa beberapa jam. Jika peningkata peningkatan n TIO lebih besar daripada tolera toleransi nsi jaringa jaringan, n, kerusa kerusakan kan terjadi terjadi pada pada sel gangli ganglion on retina retina,, merusa merusak k diskus diskus optiku optikuss sehingga menyebabkan atrofi saraf optik dan hilangnya pandangan perifer. Glaukoma pada saat serangan akut dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan cairan cairan lensa lensa subkap subkapsul sul anteri anterior. or. Bentuk Bentuk kekeru kekeruhan han ini berupa berupa titik-t titik-titi itik k yang yang terseb tersebar  ar  sehingga sehingga dinamakan dinamakan katarak katarak pungtata pungtata subkapsul subkapsular ar diseminata diseminata anterior anterior atau dapat disebut menurut penemunya katarak Vogt. Kekeruhan seperti porselen/susu tumpah di meja pada subkapsul anterior. Katarak ini bersifat reversible dan dapat hilang bila tekanan bola mata sudah terkontrol. 5

IV.I.2. Uveitis

Sepe Sepert rtii semu semuaa pros proses es radan radang, g, uvei uveiti tiss ante anterio riorr dita ditand ndai ai deng dengan an adan adanya ya dila dilata tasi si  pembuluh darah yang akan menimbulkan gejala hyperemia silier (hiperemi perikorneal atau   perikorneal vascular injection). Peningkatkan permeabilitas ini akan menyebabkan eksudasi ke dalam akuos humor, sehingga terjadi peningkatan konsentrasi protein dalam akuos humor. Pada pemeriksaan slit lamp hal ini tampak sebagai akuos flare atau sel, yaitu partikel-partikel keci kecill deng dengan an gera gerak k brow brown n (efek (efek tynd tyndal al). ). Kedu Keduaa geja gejala la ters terseb ebut ut menu menunj njuk ukka kan n pros proses es  peradangan akut. Pada proses yang lebih akut, dapat dijumpai penumpukan sel-sel radang di dalam  bilik mata depan yang disebut hipopion, ataupun migrasi eritrosit ke dalam bilik mata depan yang dikenal dengan hifema. Apabila proses radang berlangsung lama dan berulang, maka Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

7

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

sel-sel radang melekat pada endotel kornea, disebut sebagai keratic precipitate. Jika tidak  mendapatka mendapatkan n terapi yang adekuat, adekuat, proses peradangan peradangan akan berjalan berjalan terus dan menimbulka menimbulkan n komplikasi. Perubahan lensa sering terjadi sebagai akibat sekunder dari uveitis kronis. Biasanya muncul muncul katarak katarak subkap subkapsul sular ar posteri posterior, or, dan juga juga dapat dapat terjadi terjadi peruba perubahan han lensa lensa anteri anterior. or. Pembentuka Pembentukan n sinekia sinekia posterior posterior sering sering berhubung berhubungan an dengan dengan penebalan penebalan kapsul kapsul lensa anterior  dan perkembangan fibrovaskular yang melewatinya dan melewati pupil. Kekeruhan juga dapa dapatt terj terjad adii pada pada temp tempat at iris iris mele meleka katt deng dengan an lensa lensa (sin (sinek ekia ia post poster erio ior) r) yang yang dapa dapatt  berkembang mengenai seluruh lensa. Kekeruhan dapat bermacam-macam, dapat difus, total, atau hanya terbatas pada tempat sinekia posterior. Perubahan lensa pada katarak sekunder  karena uveitis dapat berkembang menjadi katarak matur. Deposit kalsium dapat diamati pada kapsul anterior atau dalam substansi lensa. 2

IV.I.3. Miopia Maligna

Miopia maligna adalah miopia yang berjalan progresif yang dapat mengakibatkan ablasio retina dan kebutaan. Miopia maligna biasanya bila mopia lebih dari 6 dioptri disertai kelain kelainan an pada pada fundus fundus okuli okuli dan pada pada panjan panjangny gnyaa bola bola mata mata sampai sampai terbent terbentuk uk stafil stafiloma oma  postikum yang terletak pada bagian temporal papil disertai dengan atrofi korioretina. Atrofi retina berjalan kemudian setelah terjadinya atrofi sklera dan kadang kadang terjadi terjadi ruptur ruptur membra membran n Bruch Bruch yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an rangsa rangsanga ngan n untuk untuk terjad terjadiny inyaa neovaskul neovaskularisas arisasii subretina. subretina. Dapat juga ditemukan bercak Fuch berupa hiperplasi hiperplasi pigmen pigmen epitel dan perdarahan, atrofi lapis sensoris retina luar, dan lebih lanjut akan terjadi degenerasi  papil saaraf optik. Miopia maligna dapat ditemukan pada semua umur dan terjadi sejak lahir. Pada anak-anak diagnosis diagnosis sudah sudah dapat dibuat jika terdapat terdapat peningkata peningkatan n beratnya beratnya miopia miopia dalam waktu yang relatif pendek. Katarak Katarak miopia miopia dikare dikarenak nakan an terjadi terjadinya nya degene degenerasi rasi badan badan kaca, kaca, yang yang merupa merupakan kan  proses primer, yang menyebabkan nutrisi lensa terganggu, juga karena lensa pada miopia kehilangan transparasi sehingga menyebabkan katarak.

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

5

8

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

IV.II. Penyakit Sistemik  IV.II.1 Katarak Diabetes Melitus

Diabet Diabetes es mellit mellitus us dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi kejern kejerniha ihan n lensa, lensa, indeks indeks refraks refraksiny inya, a, dan   besar besaran an akomod akomodasi asinya nya.. Seirin Seiring g dengan dengan mening meningkat katny nyaa kadar kadar gula gula darah, darah, demiki demikian an pula pula kandungan glukosa di humor aqueous. Karena glukosa dari aqueous masuk ke lensa secara difusi difusi,, oleh oleh karena karenanya nya glukos glukosaa yang yang terkand terkandung ung dalam dalam lensa lensa akan akan mening meningkat kat.. Bebera Beberapa pa glukosa dikonversi oleh enzim aldosa reduktase menjadi sorbitol, yang tidak dimetabolisir  tetapi menetap dalam lensa. Kemu Kemudi dian an,, tekan tekanan an osmo osmoti ticc meny menyeb ebab abka kan n influ influks ks air air ke dala dalam m lensa lensa,, yang yang menyeb menyebabk abkan an edema edema serabu serabut-s t-serab erabut ut lensa. lensa. Keadaa Keadaan n hidras hidrasii lensa lensa dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi keku kekuat atan an refra refraks ksii lens lensa. a. Pasi Pasien en diab diabet etes es mung mungki kin n menu menunj njuk ukka kan n peru peruba baha han n refra refraks ksii sementara, sementara, yang paling sering adalah miopia, miopia, tetapi kadang-kadang kadang-kadang hipermetrop. hipermetrop. OrangOrangorang diabetes menurun kekuatan akomodasinya dibandingkan dengan kontrol pada umur  yang sesuai, dan presbiopia dapat timbul pada usia yang lebih muda pada pasien dengan diabetes daripada pasien-pasien nondiabetes. Katarak merupakan penyebab umum penurunan visual pada pasien-pasien diabetes. Meskipun dua tipe katarak secara klasik teramati pada pasien diabetes pola-pola lainnya juga dapat terjadi. Katarak diabetes sejati atau katarak snowflake , memiliki gambaran perubahan lensa subkapsular yang tersebar luas, bilateral,beronset cepat dan akut, biasanya pada orang muda dengan diabetes mellitus yang tidak terkontrol. Kekeruhan subkapsular putih abu-abu multiple yang memiliki gambaran snowflake (butiran salju) terlihat pertama kali di korteks lensa anterior dan posterior superfisial. Vakuola tampak dalam kapsul, dan bentuk celah di korteks. Katarak kortikal intumescent dan matur terjadi segera sesudahnya. Katarak senillis adalah tipe kedua yang sering teramati pada pasien diabetes. Bukti menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwaa pasi pasien en diab diabet etes es memi memili liki ki peni pening ngka kata tan n risi risiko ko peru peruba baha han n lens lensaa  berhubungan dengan umur dan perubahan lensa ini cenderung terjadi pada usia yang lebih muda muda daripa daripada da pasien pasien tanpa tanpa diabet diabetes. es. Pasien Pasien diabet diabetes es memili memiliki ki risiko risiko tinggi tinggi terjadi terjadinya nya katarak berhubungan dengan umur yang mungkin merupakan hasil dari akumulasi sorbitol dalam lensa, lensa, perubahan perubahan hidrasi hidrasi yang mengikutinya, mengikutinya, dengan dengan peningkatan peningkatan glikolisasi glikolisasi protein protein  pada lensa diabetika. 2 Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

9

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

IV.II.2. Galaktosemia

Galaktosemi Galaktosemiaa merupakan merupakan ketidakmam ketidakmampuan puan mengubah mengubah galaktosa galaktosa menjadi menjadi glukosa glukosa yang diwariskan secara autosom resesif. Sebagai konsekuensinya, galaktosa terakumulasi  pada jaringan tubuh, yang dengan metabolisme lebih lanjut mengkonversi galaktosa menjadi galaktitol (dulsitol), gula alkohol dari galaktosa. Galaktosemia merupakan hasil adanya defek   pada satu dari tiga enzim yang terlibat dalam metabolism galaktosa: galaktosa 1-fosfat uridil transferase, galaktokinase, atau UDP-galaktosa-4-epimerase. Bentuk yang paling umum dan   palin paling g berat, berat, dikena dikenall sebaga sebagaii galakt galaktose osemia mia klasik klasik,, diseba disebabka bkan n oleh oleh defek defek pada pada enzim enzim transferase. Enzim ini penting untuk mengubah galaktosa menjadi glukosa, karena laktosa yang merupakan gula utama susu adalah disakarida yang mengandung glukosa dan galaktosa. Pada Pada galakt galaktose osemia mia klasik klasik,, gejala gejala-gej -gejala ala malnut malnutris risi, i, hepato hepatomeg megali ali,, jaundi jaundice, ce, dan defisiensi mental muncul pada beberapa minggu pertama kehidupan. Penyakit ini bersifat fatal fatal jika jika tidak tidak terdia terdiagno gnosis sis dan tidak tidak ditera diterapi. pi. Diagno Diagnosis sis galakt galaktose osemia mia klasik klasik dapat dapat dikonfirmasi dengan ditemukannya substansi galaktosa reduksi non glukosa di urin. Pasien-pasien dengan galaktosemia klasik, 75% akan timbul katarak, biasanya dalam  beberapa minggu pertama setelah kelahiran. Akumulasi galaktosa dan galaktiol dalam sel-sel lensa lensa menyeb menyebabk abkan an pening peningkat katan an tekana tekanan n osmot osmotic ic intras intraselu elular lar dan influk influkss cairan cairan lensa. lensa. Biasanya, nucleus dan korteks bagian dalam menjadi keruh, menyebabkan gambaran “tetesan minyak minyak”” pada pada retroil retroilumi uminas nasi. i. Jika Jika penyak penyakit it ini tetap tetap tidak tidak ditera diterapi, pi, katara katarak k berkem berkemban bang g menjadi kekeruhan lensa total. Terapi galaktosemia adalah mengeliminasi susu dan produk  susu dari diit. Pada beberapa kasus, pembentukan katarak awal dapat dibalik oleh diagnosis yang tepat dan intervensi diit. Defisiensi dua enzim lainnya, epimerase dan galaktokinase, juga dapat menyebabkan galaktosemi galaktosemia. a. Defisiensi Defisiensi ini lebih jarang dan menyebabka menyebabkan n abnormalit abnormalitas as sistematis sistematis yang lebih ringan. Katarak dapat juga tampak tetapi biasanya muncul pada umur yang lebih tua daripada galaktosemia klasik.2

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

10

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

IV.II.3. Hipokalsemia (Katarak Tetani)

Katarak mungkin terjadi dalam hubungan dengan setiap keadaan yang menyebabkan hipokalsem hipokalsemia. ia. Hipokalsem Hipokalsemia ia dapat idiopatik, idiopatik, atau dapat timbul sebagai sebagai hasil dari perusakan perusakan yang tidak disengaja disengaja glandula glandula paratiroide paratiroideaa selama operasi tiroid. Biasanya bilateral, bilateral, katarak  katarak  hipokalsem hipokalsemia ia adalah kekeruhan kekeruhan iridescent iridescent punctata punctata di korteks korteks anterior dan posterior posterior yang terletak diantara kapsul lensa dan biasanya dipisahkan dari kapsul lensa oleh suatu daerah lensa yang jernih. Kekeruhan ini mungkin tetap stabil atau matur menjadi katarak kortikal total. Pada pemeriksaan darah terlihat kadar kalsium turun. 2

IV.III. Trauma IV.III.1. Katarak Diinduksi Radiasi Radiasi pengion. Lensa sangat sensitive terhadap radiasi pengion; bagaimanapun

  juga diperlukan 20 tahun setelah paparan sebelum katarak menjadi tampak secara klinis. Periode laten ini berhubungan dengan dosis radiasi dan usia pasien, semakin muda semakin rentan terhadap radiasi pengion karena memiliki sel-sel lensa yangs sedang tumbuh secara akti aktif. f. Radi Radias asii peng pengio ion n pada pada daer daerah ah x-ray x-ray (pan (panjan jang g gelo gelomb mban ang g 0,00 0,0011-10 10 nm) nm) dapa dapatt menyebabkan katarak pada beberapa individu dengan dosis 200 rad tiap fraksi. Tanda klinis   pertama pertama katarak katarak diinduksi diinduksi radiasi seringkali seringkali berupa kekeruhan kekeruhan punctata di dalam kapsul   posterior posterior dan kekeruhan kekeruhan subkapsular subkapsular anterior yang halus menjalar menjalar kearah ekuator lensa. Kekeruhan ini dapat berkembang menjadi kekeruhan lensa total. Paparan radiasi radiasi inframerah inframerah dan panas Radiasi inframerah (katarak glassblowers). Paparan yang terus menerus ke mata pada waktu yang lama dapat menyebabkan lapisan terluar kapsul lensa anterior mengelupas dan menjadi lapisan tunggal. Eksfoliasi sesungguhnya dari kapsul lensa, lensa, dengan dengan lamella lamella terluar terluar terkel terkelupa upass menggu menggulun lung g diatas diatasnya nya,, jarang jarang terlih terlihat at saat saat ini. ini. Katarak kortikal mungkin berkaitan dengan keadaan ini. Radiasi ultraviolet. Bukti eksperimental menunjukkan bahwa lensa rentan terhadap

kerusakan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet pada daerah UVB 290-320 nm. Bukti epidemiologis dan penelitian berbasiskan populasi mengindikasikan bahwa paparan jangka

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

11

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

lama terhadap UVB dari paparan sinar matahari berhubungan dengan peningkatan risiko katarak kortikal dan subkapsular posterior. 2 IV.III.2. Mekanis IV.III.2.1. Trauma Tembus dan Trauma Tak Tembus

Trauma pada umumnya umumnya menyebabkan katarak monookuler. monookuler. Trauma fisik baik tembus maupun tidak tembus dapat merusak kapsul lensa, cairan COA masuk ke dalam lensa dan timbul katarak. Trauma tak tembus (tumpul) dapat menimbulkan katarak dengan berbagai  bentuk : a. Vos Vossio sious ring ring Cetakan pupil pada lensa akibat trauma tumpul yang berbentuk vossious ring yaitu lingka lingkaran ran yang yang terbent terbentuk uk oleh oleh granul granulaa coklat coklat kemerah kemerah-mer -meraha ahan n dari dari pigmen pigmen iris iris dengan dengan garis garis tengah tengah kurang kurang lebih lebih 1 mm. Secara Secara normal normal menjad menjadii padat padat sesuda sesudah h trauma. Cincin vossious cenderung untuk menghilang sedikit demi sedikit. Kekeruhan kapsul yang kecil-kecil dan tersebar dapat ditemui sesudah menghilangnya pigmen.  b.  b. Rose Rosett (bin (binta tang ng)) Katarak berbentuk berbentuk roset; bentuk bentuk ini dapat terjadi segera sesudah trauma tetapi dapat   juga juga bebera beberapa pa minggu minggu sesuda sesudahny hnya. a. Trauma Trauma tumpul tumpul mengak mengakiba ibatka tkan n perub perubaha ahan n susunan serat-serat lensa dan susunan sisten suture (tempat pertemuan serat lensa) sehingga terjadi bentuk roset. Bentuk ini dapat sementara dan dapat juga menetap. c. Kata Katarak rak zonu zonuler ler atau atau lame lamell llar  ar  Bentuk Bentuk ini sering ditemukan ditemukan pada orang muda sesudah sesudah trauma. Penyebabny Penyebabnyaa karena adanya perubahan permeabilitas kapsul lensa yang mengakibatkan degenerasi lapisan korteks superfisial. Trauma tumpul akibat tinju atau bola dapat menyebabkan robekan kapsul, walaupun tanpa trauma tembus mata. Bahan-bahan lensa dapat keluar melalui robekan kapsul ini dan bila diabsorbsi maka mata akan menjadi afakia. Trauma penetrasi atau perforasi lensa sering mengakibatkan kekeruhan korteks pada sisi sisi yang yang ruptur rupture, e, biasan biasanya ya berkem berkemban bang g secara secara cepat cepat menjad menjadii kekeru kekeruhan han total. total. Kadang Kadang--

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

12

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

kadang kadang trauma trauma perfor perforasi asi kecil kecil pada pada kapsul kapsul lensa lensa dapat dapat sembu sembuh, h, sehing sehingga ga menimb menimbulk ulkan an katarak kortikal fokal yang stasioner.5

IV.III.2.2 Pasca Bedah

Katarak sekunder menunjukkan kekeruhan kapsul posterior akibat katarak traumatic yang terserap sebagian atau setelah terjadinya ekstraksi katarak ekstrakapsular (EKEK). Hal ini terjadi akibat terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah dua hari EKEK. Bentuk lain yang merupakan proliferasi epitel lensa lensa pada pada katarak katarak sekund sekunder er berupa berupa mutiar mutiaraa Elschi Elsching ng dan cincin cincin Soemme Soemmerin ring. g. Katara Katarak  k  sekunder merupakan fibrin sesudah suatu operasi EKEK atau sesudah trauma yang memecah lensa. Cincin Cincin Soemme Soemmerin ring g mungki mungkin n akan akan bertam bertambah bah besar besar oleh oleh karena karena daya daya regene regeneras rasii epitel yang terdapat di dalamnya. Cincin Soemmering terjadi akibat kapsul anterior yang  pecah dan traksi ke arah pinggir-pinggir melekat pada kapsula posterior meninggalkan daerah yang jernih di tengah, dan membentuk gambaran cincin. Pada cincin ini tertimbun serabut lensa epitel yang berproliferasi. Mutiar Mutiaraa Elschi Elsching ng adalah adalah epitel epitel subkap subkapsul sular ar yang yang berpro berprolife liferas rasii dan membes membesar  ar  sehingga tampak sebagai busa sabun atau telur kodok. Mutiara elsching ini mungkin akan menghilang dalam beberapa tahun oleh karena pecah dindingnya.

1

IV.IV. Kimia IV.IV.1. Obat-obatan

 Kortikosteroid  Penggunaan jangka panjang kortikosteroid dapat menyebabkan katarak subkapsular    posterior. posterior. Insidensin Insidensinya ya berhubung berhubungan an dengan dengan dosis dan durasi durasi pengobatan pengobatan.. Pembentuka Pembentukan n katarak telah dilaporkan setelah pemberian kortikosteroid melalui beberapa jalur, sistemik, topical, subkonjungtiva dan semprot hidung.

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

13

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

Pada suatu penelitian penelitian pasien-pasien pasien-pasien diterapi diterapi dengan dengan prednisone prednisone oral dan diobservas diobservasii selama 1-4 tahun, 11% yang diterapi dengan prednisone 10 mg/hari mengalami katarak, 30% yang yang meneri menerima ma 10-15 mg/har mg/harii dan

80% yang yang menerim menerimaa lebih lebih dari 15 mg/har mg/hari. i. Pada

 penelitian lain, setengah dari pasien-pasien yang mendapatkan kortikosteroid topical setelah keratoplasti keratoplasti mengalami mengalami katarak katarak setelah setelah menggunak menggunakan an 765 tetes dexamethaso dexamethason n 0,1% selama  periode 10,5 bulan.

 F enotia eno tiazin zin Kelompok obat psikotropika, dapat menyebabkan deposit pigmen di epithelium lensa anteri anterior or dalam dalam bentuk bentuk konfig konfigura urasi si aksial aksial.. Deposi Depositt ini dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh dosis dosis dan durasi durasi  pemberian  pemberian obat. Deposit Deposit lebih sering terlihat terlihat dengan dengan penggunaa penggunaan n beberapa beberapa jenis fenotiazin, fenotiazin, terutama klorpromazin dan thloridazin, daripada jenis yang lainnya.

Miotikum Antiko Antikolin linest esteras erasee sepert sepertii echoth echothiop iophat hatee iodide iodide dan demeka demekariu rium m bromid bromidee dapat dapat menyebabkan katarak. Insidensi katarak yang telah dilaporkan sebesar 20% pada pasien  pas pasien ien setel setelah ah 55 bula bulan n peng penggu guna naan an pilo piloka karp rpin in dan dan 60% 60% pada pada pasi pasien en-p -pas asie ien n sete setela lah h  penggunaan posfolin iodide. Biasanya katarak ini pertama kali tampak sebagai vakuola kecil di dala dalam m dan dan sebe sebelah lah post posteri erior or kaps kapsul ul dan dan epit epithe heliu lium m lensa lensa ante anterio rior. r. Kata Katara rak k dapa dapatt  berkembang ke korteks posterior dan nucleus lensa dapat berubah juga.

2

IV.IV.2. Trauma Basa

Trauma Trauma basa pada permukaan permukaan okular sering menyebabkan menyebabkan timbulnya timbulnya katarak, katarak, selain merusak kornea, konjungtiva, dan iris. Komponen basa mempenetrasi mata, menyebabkan  peningkatan pH aqueous dan menurunkan kadar glukosa dan askorbat aqueos. Pembentukan katarak katarak kortikal kortikal dapat terjadi secara akut atau sebagai efek yang tertunda tertunda dari trauma kimia. Karena Karena asam asam cender cenderung ung mempen mempenetra etrasi si mata mata tidak tidak semuda semudah h basa, basa, trauma trauma asam asam jarang jarang menyebabkan pembentukan katarak. 2

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

14

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

BAB V Terapi Pengobatan untuk katarak adalah pembedahan. Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kacamata untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan mengganti kacamatanya, menggunakan kacamata bifokus yang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar. Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan. Indikasi operasi : a. Pada Pada bay bayii : kur kuran ang g dari dari 1 tahun tahun Bila fundus tidak terlihat. Bila masih dapat dilihat, katarak dibiarkan saja  b.  b. Pada Pada usia usia lanj lanjut ut •

Indika Indikasi si klinis klinis : kalau kalau katarak katarak menimb menimbulk ulkan an penyul penyulit it sepert sepertii uveiti uveitiss atau atau glaucoma, meskipun visus masih baik untuk bekerja, perlu dilakukan operasi setelah keadaan menjadi tenang



Indikasi Indikasi visual : batasnya batasnya pada orang yang buta huruf 5/50, pada orang yang terpelajar 5/20

Dua macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa : a. Ekstraks Ekstraksii Katar Katarak ak Ekstraka Ekstrakapsule psulerr (EKE (EKEK) K)

Merupakan tindakan pembedahan pada lensa katarak, dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan mencegah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Robekan tersebut diambil melalui insisi limbus superior  limbus  superior yang lebarnya 140-160 0. Insisi Limbus yang kecil akan mempermuda mempe rmudah h penye penyembuh mbuhan an luka pasca bedah bedah.. Setela Setelah h kapsu kapsull anteri anterior or dirob dirobek ek dan diambil, inti dekstraksi, dan korteks lensa diirigasi dan diaspirasi agar keluar dari mata, mat a, sed sedang angkan kan kap kapsul sul pos poster terior ior dip dipert ertaha ahanka nkan n teta tetap p pad padaa tem tempat patnya nya.. Lar Laruta utan n larutan yang dapat dipakai untuk irigasi lensa ada bermacam – macam, yaitu : Nacl Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

15

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

0,9% larutan Ringer dan larutan BSS yang merupakan larutan yang relatif lebih baik. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel,   bersa bersama-s ma-sama ama ker kerato atopla plasti sti,, imp implan lantas tasii len lensa sa int intra ra ocu ocular lar pos posteri terior, or, per perenc encana anaan an implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan akan dilakukan bedah glaucoma, mata deng dengan an predi predisposi sposisi si untu untuk k terjadi terjadinya nya prola prolaps ps badan kaca, sebelu sebelumnya mnya mata mengal men galami ami abl ablasi asi reti retina, na, mat mataa den dengan gan sit sitoid oid mac macula ularr ede edema, ma, pas pasca ca bed bedah ah abl ablasi asi,, untuk untu k mencegah penyulit penyulit pada saat melaku melakukan kan pembedahan pembedahan katara katarak k seperti prolaps  badan kaca. 5 b. Ekstraks Ekstraksii Katara Katarak k Intr Intrakaps akapsuler uler (EKIK) (EKIK)

Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Dapat dilakukan   pada zonulla zinn telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus. Pada katarak  ekstraksi intrakapsuler tidak akan terjadi katarak sekunder. Pembedahan ini tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligament hialoidea kapsular. Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmat, glaucoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan. 1

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

16

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

BAB VI Kesimpulan Pada manusia, lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh darah, tembus  pandang dengan diameter 9 mm dan tebal 5 mm. Kedepan berhubungan dengan cairan bilik  mata, kebelakang berhubungan dengan badan kaca. Digantung pada prosesus siliaris oleh zonula zinnia, yang melekat pada ekuator lensa. Lensa diliputi oleh kapsula lentis, yang   bek bekerj erjaa seba sebaga gaii memb membra ran n semi semipe perm rmea eabel bel untu untuk k meny menyer erap ap air air dan dan elek elektr trol olit it untu untuk  k  makanannya. Katarak komplikata merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan   prose prosess degene degeneras rasii sepert sepertii ablasi ablasi retina retina,, retinit retinitis is pigmen pigmentos tosa, a, glauco glaucoma, ma, iskemi iskemiaa ocular ocular,, nekrosis anterior segmen, akibat suatu trauma dan pasca bedah mata. Katarak komplikata dapat juga disebabkan oleh penyakit sistemik endokrin (diabetes mellitus, hipoparatiroid, galaktosemia, dan miotonia distrofi) dan keracunan obat (steroid lokal dan sistemik, miotika antiko antikolin linest estera erase). se). Katarak Katarak kompli komplikata kata member memberika ikan n tanda tanda khusus khusus dimana dimana mulai mulai katarak  katarak  selamanya di daerah bawah kapsul atau pada lapis korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata, linear, rosete, reticulum dan biasanya terlihat vakuol.

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

17

Katarak Komplikata – Susanti Lingga Hutama (406107059)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S. S. Ilmu Penyakit Penyakit Mata.Edi Mata.Edisi si ketiga. ketiga. FKUI. FKUI. Jakarta Jakarta : 2007 2007 2. Leo. Leo. Lens Lens and Catarac Cataract. t. Ed 11. Jaka Jakarta rta : 2004 2004 3.

http://majiidsumardi.blogspot.com/2011

4.

Vaughan Daniel, Asbury Taylor : Oftalmologi Umum. Ed 14. Widya Medika. Jakarta : 2000

5. Wijaya Wijaya N. Ilmu Ilmu Penyaki Penyakitt Mata. Abadi Tegal. Tegal. Jakarta Jakarta : 1993

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kota Semarang (Periode 30 April 2011 – 2 Juli 2011)

18

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF