Kasus Tuberkulosis Pada Anak
May 11, 2019 | Author: heltatandisarira | Category: N/A
Short Description
Download Kasus Tuberkulosis Pada Anak...
Description
Tonsil T1 - T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis Leher
: Terdapat pembesaran kelenjar getah bening berupa nodul pada regio submandibula sinistra dengan diameter 3 x 1 cm, terdapat pus, krusta, nyeri tekan (-) : Terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada regio kolli ukuran 0,5 - 1 cm, nyeri tekan (-), mobile
Toraks
: Bentuk simetris, ruang interkostal tidak melebar, tidak ada retraksi
Jantung
: Denyut jantung 108 x/menit, teratur, bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar adanya bising
Paru-paru
: Suara pernapasan bronkovesikular, tidak ditemukan adanya ronki maupun wheezing
Abdomen
: Bentuk datar, lemas, bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba
Genitalia
: Perempuan, tidak dijumpai adanya kelainan
Anggota gerak
: Akral hangat, Capillary Refill Time ≤ 2”, 2” , kekuatan otot normal, refleks fisiologis normal, refleks patologis tidak ada, tidak dijumpai edema
Diagnosa kerja
: Tuberkulosis Tuberkulosis paru, limfadenitis tuberkulosis dan gizi kurang
Terapi
: - Sanmol sirup 3 x 2 cth (kalau panas) - OAT : INH 240 mg + B6 480 mg
1 x 1 pulv
Rifampisin 1 x 360 mg pulv Pirazinamid 1 x 500 mg pulv Anjuran
: Rencana rawat jalan Periksa sputum BTA, biakan sputum
27
BAB III DISKUSI
Pada penderita ini, diagnosis tuberkulosis ditegakkan dengan sistem skoring berdasarkan manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang yang mana sistem skoring penderita berjumlah 10.
Tabel 1.1 : Sistem Skoring Diagnosis Tuberkulosis Anak Parameter
Kontak TB
Uji Tuberkulin (Mantoux)
Berat badan/ keadaan gizi Demam yang tidak diketahui penyebabnya Batuk kronik Pembesaran kelenjar limfe kolli, aksila, inguinal Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falang Foto toraks
0
1
2
3
Skor
laporan keluarga, BTA (-)/ tidak tahu/ BTA tidak jelas
BTA (+)
2
-
-
Positif ( ≥ 10 mm atau ≥ 5 mm pada keadaan imunosupresif)
3
-
BB/TB < 90% atau BB/U < 80%
klinis gizi buruk atau BB/TB < 70% atau BB/U < 60%
-
1
-
≥ 2 minggu
-
-
1
-
≥ 3 minggu ≥ 1 cm, jumlah > 1, tidak nyeri
-
-
1
-
-
1
-
-
-
tidak jelas
negatif
-
normal/ kelainan tidak jelas
-
ada pembengkakan
1
gambaran sugestif TB
TOTAL SKOR
-
10
Pada sistem scoring terbaru, skor tertinggi terletak pada uji tuberkulin dan adanya kontak TB dengan BTA positif. Uji tuberkulin mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai uji tapis dalam menunjang diagnosis. Demikian pula dengan adanya kontak dengan pasien TB
28
dewasa BTA positif. Pasien TB dewasa dengan BTA positif dapat menjadi sumber penularan yang utama karena berdasarkan penelitian akan menularkan kepada sekitar 65% orang disekitarnya.
1
Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat kontak dengan ibu penderita yang tinggal di rumah yang sama dengan penderita, tetapi ini hanya berdasarkan laporan keluarga. Laporan ini pun tidak jelas karena ibu penderita tidak pernah memeriksakan diri sehingga keluarga tidak tahu pasti apakah ibu penderita menderita penyakit tuberkulosis, hanya didasarkan pada adanya riwayat batuk lama disertai dengan keluarnya darah yang dialami ibu penderita hingga meninggal. Akan tetapi berdasarkan laporan yang diberikan keluarga, kemungkinan besar ibu penderita menderita penyakit TB paru. Pada uji tuberkulin yang dilakukan terhadap penderita, didapatkan hasil berupa indurasi dengan berdiameter 25 mm yang berarti pada penderita sangat mungkin telah terjadi infeksi TB alamiah. Hal ini didukung dengan umur penderita yaitu 11 tahun, yaitu jika membaca hasil uji tuberkulin pada anak berusia lebih dari 5 tahun maka faktor BCG dapat diabaikan.
1,2
Penurunan berat badan merupakan gejala umum yang sering dijumpai pada TB paru pada anak. Umumnya pasien TB anak mempunyai status gizi kurang atau bahkan gizi buruk. Dengan alasan tersebut, t ersebut, kriteria penurunan berat badan menjadi penting.
1,2
Pada penderita terjadi penurunan berat badan dan penilaian status gizi 2
pada saat penderita dirawat menunjukkan hasil gizi kurang (BMI = 12,63 kg/m , berada pada persentil -2 s/d -3 standar deviasi). Penderita juga mengalami demam sumer-sumer sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Demam lebih dari 2 minggu yang tidak diketahui penyababnya merupakan salah satu gejala tuberkulosis. Demam sumer-sumer pada tuberkulosis terjadi akibat peran dari sel makrofag dan sel dendritik yang terinfeksi oleh kuman TB sehingga memproduksi sitokin pro-inflamasi seperti TNF-
29
View more...
Comments