Kasus p Drug Candida Awal 2 Fiddien

February 6, 2017 | Author: Fiddien Indera | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Kasus p Drug Candida Awal 2 Fiddien...

Description

KASUS A. ILUSTRASI KASUS Seorang Anak. Oki, laki-laki 2 tahun dengan berat badan 12 Kg, dibawa ke dokter oleh ibunya karena rewel tidak mau makan dan badan sumer. Hasil pemeriksaan fisik terdapat bercak putih tebal di lidah, lesi kemerahan dan radang di mukosa rongga mulut B. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Anamnesis Rewel tidak mau makan dan badan sumer 2. Pemeriksaan Bercak putih tebal di lidah, lesi kemerahan dan radang di mukosa rongga mulut C. TUJUAN TERAPI Diagnosis Kerja: Candidiasis Oral 1. Menghilangkan gejala pada pasien 2. Menghilangkan penyebab yang mendasari keluhan pada rongga mulut D. P-TREATMENT 1. Advice (nasihat) kepada orang tua a. Memberikan nasehat mengenai faktor eksogen yang dapat menyebabkan

kandidosis

seperti

kebiasaan

dalam

kebersihan

lingkungan maupun higien dari anak sebisa mungkin orang tua selalu merawat dan menjaga kebersihan tubuh anak. b. Memberikan nasehat mengenai cara yang baik dan benar dalam membersihkan gigi dan mulut pada anak c. Memberikan nasehat untuk meningkatkan sistem imun anak dengan suplai nutrisi dan mineral yang adekuat agar terhindar dari infeksi 2. Drug (obat) a. Obat AntiJamur Sistemik untuk Infeksi Sistemik 1) Amfoterisin B Amfoterisin A dan B adalah antibiotik anti jamur yang dihasilkan oleh Streptomyces nodosus. Amfoterisin B adalah suatu makrolid polien amfoterik dan untuk mengobati jamur sistemik diberikan melalui infus intravena perlahan dengan dosis 0,5-1 mg/kg/hari. Obat ini biasanya di lanjutkan hungga dosis total tertentu (mis. 1-2 g). 1

2) Itrakonazol Azol adalah senyawa sintetik yang dapat diklasifikasikan sebagai imidazol atau triazol sesuai dengan jumlah atom nitrogen di cincin azol beranggotakan lima. Triazol mencakup itrakonazol yang tersedia dalam bentuk oral dan intravena serta digunakan dalam dosis 100-400 mg/hari. 3) Flukonazol Azol adalah senyawa sintetik yang dapat diklasifikasikan sebagai imidazol atau triazol sesuai dengan jumlah atom nitrogen di cincin azol beranggotakan lima. Triazol mencakup flukonazol yang memperlihatkan kelarutan air yang tinggi serta penetrasi cairan serebrospinal yang baik. Dosis tab 50,100,150,200 b. Obat Antijamur Sistemik Oral untuk Infeksi Mukokutis 1) Griseovulvin adalah obat fungistatik yang sangat tidak larut dan berasal dari suatu spesies penisilium. Satu-satunya pemakaiannya adalah terapi sistemik dermatofitosis. Obat ini diberikan dalam bentuk mikrokristal ddengan dosis 1 g/hari c. Obat Antijamur Topikal 1) Nistatin Nistatin adalah suatu makrolid polien dan aktif terhadap Candida sp dan paling sering digunakan untuk menekan infeksi kandida lokal. Dosis oral tab 500.000 unit dan topikal pada krim, salep, bubuk 100.000 unit/g 2) Azol Topikal Dua azol yang paling sering digunakan secara topikal adalah klotrimazol dan mikonazol. Tersedia tablet isap klotrimazol untuk oral thrush dan merupakan alternatif terhadap nistatin dengan rasa yang enak. Dosis topikal pada krim, solusio dan losio 1%. 3. Non-drug - Menasehati orang tua untuk menjaga pola istirahat anak dan mengatur pola makan anak dengan gizi cukup

2

P-DRUG 1. Antijamur KELOMPOK

EFIKASI

SAFETY

SUITABILITY

COST

OBAT Anti Jamur

FARMAKODINAMIK:

EFEK SAMPING:

Sistemik

Mekanisme kerja

Infus

Amfoterisin B berikatan kuat dengan sterol yang terdapat pada

keringatan, sakit kepala,

membran sel jamur sehingga membran sel bocor dan kehilangan

demam, menggigil, lesu,

dan menyusui PERHATIAN: bila diberikan secara parenteral sering

beberapa bahan intrasel dan menyebabkan kerusakan yang tetap

anoreksia,

pada sel.

flebitis,

Salah satu penyebab efek toksik yang ditimbulkan disebabkan

penurunan faal ginjal.

a)Amfoterisin B

:

kulit

panas,

KONTRAINDIKASI: Gangguan fungsi ginjal, kehamilan

nyeri

otot,

menimbulkan efek samping (perlu

kejang

dan

pengawasan ketat dan uji dosis yang diperlukan); pemeriksaan fungsi hati

oleh pengikatan kolesterol pada membran sel hewan dan manusia.

dan ginjal, hitung jenis sel darah, dan

Resistensi terhadap amfoterisin B mungkin disebabkan oleh

50%

terjadinya perubahan reseptor sterol pada membran sel.

mendapat

FARMAKOKINETIK:

secara

absorbsi : sedikit sekali diserap melalui saluran cerna.

mengalami demam dan

kortikosteroid,

Waktu paruh kira-kira 24-48 jam pada dosis awal yang diikuti

menggigil.

mengendalikan

oleh eliminasi fase kedua dengan waktu paruh kira-kira 15 hari, sehingga kadar mantapnya akan tercapai setelah beberapa bulan setelah pemberian. Ekskresi : obat ini melalui ginjal berlangsung lambat sekali, hanya 3 % dari jumlah yang diberikan. EFEK

Flebitis

penderita

yang

pemeriksaan

dosis

awal

(hindari penggunaan obat lain yang

IV

akan

bersifat

(-)

menambahkan

 heparin

1000 unit ke dalam infus. Asidosis tubuler ringan dan hipokalemia sering

3

elektrolit hepatotoksik

antineoplastik;

plasma seperti

kecuali

untuk radang);

pergantian

tempat

suntikan yang terlalu sering (iritasi), infus yang cepat (risiko aritmia). Hati-hati pada wanita hamil dan ibu menyusui. Reaksi anafilaksis kadangkadang

terjadi

pada

penggunaan

Injeksi Rp 400.000

Hilangnya kandungan intrasel melalui pori bersifat fungisidal. Spektrum kerja luas AKTIVITAS ANTIJAMUR DAN PEMAKAIAN KLINIS Amfoterisin B tetap merupakan obat antijamur dengan spektrum kerja paling luas. Memiliki aktivitas terhadap ragi yang secara klinis penting, termasuk Candida albicans dan Cryptococcus neoformans, organisme penyebab mikosis endemik dan kapang

amfoterisin

intravena.

Dianjurkan

dijumpai  pemberian

untuk memberikan dosis percobaan

kalium.

sebelum infus amfoterisin dan pasien

Efek

toksik

terhadap

ginjal dapat ditekan bila amfoterisin B diberikan bersama flusitosin.

diamati selama kira-kira 30 menit. Antipiretik dan kortikosteroid sebagai profilaksis hanya

diberikan pada

pasien dengan riwayat reaksi obat sebelumnya, sedangkan amfoterisin

patogenik. Amfoterisin B merupakan obat yang berguna untuk

harus diberikan BENTUK SEDIAAN DAN DOSIS:  .Parenteral: FormulAmbisome)asi

hampir semua infeksi jamur yang mengancam nyawa.

konvensional

(Amfoterisin

B,

fungizone): bubuk 50 mg untuk injeksi Formulasi lemak (Abelcet):Suspensi

100mg/20mL

untuk injeksi (AmBisome): bubuk 50mg untuk EFEK SAMPING: Insiden efek samping

c) Itraconazol

FARMAKODINAMIK: Mekanisme Kerja

injeksi (Amphotec):bubuk 50,100 mg untuk

berkisar dari sekitar 7%

injeksi

pada

KONTRAINDIKASI:

dengan

4

pasien-pasien terapi

jangka

-Kehamilan dan wanita usiasubur

COST: Fungitrazol Kaps: 100mgx3x (Rp.200.000)

Mekanisme kerja dengan cara dengan menghambat ergosterol,

pendek sampai 17.7%

yang

yaitu komponenterpenting dalam membran sel jamur. Dengan

pada

kontrasepsi yang adekuat. Bilamana

pemberian per oral, absorpsi dari Unitrac akan maksimal bila

menggunakan

diberikan pada masa subur, wanita

diberikan

Itraconazol lebih lama

tersebut

Dosis tunggal 100 mg akan memberikan kadar puncak plasma

dari

pencegahan

sebesar 150 - 250 ug/l dalam 1.5 - 4 jam.

samping

setelah

makan.

pasien

1

yang

bulan.

Efek

kebanyakan

bersifat sementara, dari

FARMAKOKINETIK: Absorpsi oral: > 85%

tidak menggunakan bentuk

harus

disertai

dengan

kehamilan

yang

pemberiannya diteruskan selama satu siklus haid setelah terapi dihentikan.

ringan sampai sedang. Yang sering dilaporkan

Metabolisme presistemik: -

adalah

Waktu paruh plasma: 20 jam

- Penyakit hati

gangguan

gastrointestinal, pusing,

-Hipersensitifitas

pruritus dan sakit kepala.

itraconazole dan golongan triazole

Volume distribusi: 10.7 l/kg

lain.

Ikatan protein plasma: 99.82%

-

terhadap

Itraconazole

terutama

dimetabolisme deism hati walaupun Itraconazol didistribusiakan dengan luas di dalam tubuh,

dalam penelitian tidak ditemukan

mencapai kadar sampai 10 kali lebih tinggi dari kadar plasma

gangguan

pada

cairan

dianjurkan untuk tidak memberikan

serebrospinal, urine dan peritonium adalah dalam kadar yang

obat pada penderita yang pernah

rendah.

menderita penyakit hati atau pasien

Pada stratum korneum, Itraconazol masih dapat dideteksi sampai

yang pernah menderita hepatotoksitas

4

beberapa

minggu

jaringan.

setelah

Tetapi

penghentian

penetrasinya

terapi,

yang

ke

mungkin

5

fungsi

hati,

namun

mencerminkan affinitas obat pada sebum dan keratinosit. dengan obat-obat lain.

Metabolismenya terutama di hati dan jalur ekskresi utama adalah hapatobiliar (> 9%).

-

Ibu

yang

menyusui,

tidak

dianjurkan untuk menyusui selama pengobatan dengan obat ini. - Pemakaian pada pediatric belum dipelajari secara teliti, oleh karena itu jangan digunakan pada pasien-pasien pediatric. - Pada pasien dengan fungsi ginjal yang tidak normal tidak diperlukan

50mgx10 (Rp.115.000) 150mgx10

penyesuaian dosis.

(Rp.330.000) Vial 50mgx5mlx1

BENTUK SEDIAAN DAN DOSIS:

(Rp.110.00)

- Kandisiasis vulvovaginal: 2 kapsul (200 mg) pagi dan 2 kapsul (200 mg) malam hari selama 1 hari atau 2 kapsul (200 mg) perhari selama 3 hari. - Kandidiasis mulut: 1 kapsul (100

6

COST: Kaps

EFEK SAMPING: Sakit

kepala,

nyeri

mg)

perhari

selama

15

hari.

abdominal , diare, dan

- Dermatofitosis: 1 kapsul (100 mg)

pusing. Ruam pada kulit

perhari

bisa terjadi tapi jarang.

- Pitiriasis pertikolor: 2 kapsul (200

Fluconazole adalah jenis

mg) perhari selama 5 - 7 hari.

obat

- Fungal keratitis: 2 kapsul (200

yang

dapat

selama

2-4

selama

minggu.

ditoleransi dengan baik.

mg)perhari

3

minggu.

Pasien penderita kanker

Eliminasi itraconazole pada jaringan

atau

AIDS

memiliki

lebih lambat daripada dalam plasma,

kemungkinan

untuk

maka efek klinik maupun mikologik

sindrom

yang optimal tercapai 2 - 4 minggu

mengidap

(fatal

setelah

exfoliative skin rashes),

Untuk

namun hubungan sebab

maksimum,

akibat

diminum segera sesudah makan.

Stevens-Johnson

dengan

penyakit

ini

pengobatan

dihentikan.

mendapatkan

absorpsi

itraconazole

harus

fluconazole

belumlah jelas, terutama

d) Flukonazol

FARMAKODINAMIK:

jika

Mekanisme kerja

dilakukan secara terus-

Flukonazol merupakan inhibitor cytochrome P-450 sterol C-14

menerus dengan obat-

alpha-demethylation (biosintesis ergosterol) jamur yang sangat

obatan jenis lain. Ada

KONTRAINDIKASI: Hipersensitifittas terhadap flukonazol

selektif. Pengurangan ergosterol, yang merupakan sterol utama

baiknya

PERHATIAN:

7

penanganan

untuk

yang terdapat di dalam membran sel-sel jamur, dan akumulasi

menghentikan konsumsi

Penderita dengan riwayat penyakit

sterol-sterol yang mengalami metilase menyebabkan terjadinya

ginjal, hanil, laktasi

perubahan sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan

BENTUK SEDIAAN DAN DOSIS:

membran. Secara in vitro flukonazol memperlihatkan aktivitas fungistatik terhadap Cryptococcus neoformans dan Candida spp.

Oral: tablet 50,100,200 mg; bubuk

Farmakokinetik : Flukonazol larut air dan cepat diabsorpsi

untuk suspensi 10,40mg/ml

sesudah pemberian oral, dengan 90% bioavailabilitas, 12% terikat

Parenteral : 2mg/ml dalam vial 100

pada protein. Obat ini mencapai konsentrasi tinggi dalam LCS,

dan 100 ml

paru dan humor aquosus, dan menjadi obat pilihan pertama untuk meningitis

karena

jamur.

Konsentrasi

fungisidanya

juga

meningkat dalam vagina, saliva, kulit dan kuku. –Pengobatan secara oral dengan fluconazole mengakibatkan terjadinya absorpsi obat secara cepat dan hampir sempurna. Konsentrasi serum identik diperoleh setelah pengobatan secara oral dan secara parenteral yang menunjukkan bahwa metabolisme tahap awal (first-pass metabolism) obat tidak terjadi. Konsentrasi darah naik sesuai dengan dosis dengan tingkat dosis yang bermacam-macam. Dua jam setelah pemberian obat secara oral dengan dosis 50 mg, konsentrasi serum dengan kisaran 1,0 mg/l dapat diantisipasi, namun hal ini terjadi hanya setelah dosis ditambah secara berulang-ulang hingga mencapai 2,0 sampai dengan 3,0 mg/l. – Pengobatan fluconazole secara oral atau secara parenteral

8

menyebabkan percepatan dan penyebaran distribusi obat. Tidak seperti obat antifungal azol jenis lainnya, protein yang mengikat fluconazole memiliki kadar yang rendah (sekitar 12%). Hal ini menyebabkan tingginya tingkat sirkulasi obat yang tidak terikat. Tingkat sirkulasi obat yang tidak terikat pada sebagian besar kelencar dan cairan tubuh biasanya melampaui 50% dari konsentrasi darah simultan. – Tidak seperti obat anti jamur azole jenis lain, fluconazole tidak dapat dimetabolisme secara ekstensif oleh manusia. Lebih dari 90% dari dosis yang diberikan tereliminasi ke dalam urin: sekitar 80% dalam bentuk obat-obatan asli (tidak berubah komposisinya) dan 10% dalam bentuk metabolit. Tidak ada indikasi

induksi

atau

inhibit

yang

signifikan

pada

metabolisme fluconazole yang diberikan secara berulangulang. – Sarana eliminasi utama dalam hal ini adalah ekskresi renal obat-obatan yang tidak dapat dirubah komposisinya. Pada pasien yang memiliki fungsi renal normal, terdapat sekitar 80% dari jumlah dosis yang diberikan tercampur dengan urin dengan bentuk yang tidak berubah dan konsentrasi > 100 mg/l. obat jenis ini dibersihkan melalui filtrasi glomerular, namun secara bersamaan terjadi reabsorpsi tubular. Fluconazole memiliki waktu paruh serum selama 20-30 jam, tetapi dapat diperpanjang

9

waktunya jika terjadi gangguan pada fungsi renal, dengan pemberian dosis terhadap pasien yang memiliki tingkat filtrasi di bawah 50 ml/menit. Fluconazole akan hilang selama haemodialysis dan pada sejumlah kasus terjadi selama dialysis peritoneal. Sessi haemodialysis selama 3 jam dapat mengurangi konsentrasi darah hingga sekitar 50%. AntiJamur

FARMAKODINAMIK:

Sistemik Oral

Mekanisme kerja

Griseofulvin

Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara

EFEK SAMPING:  Gangguan Pencernaan

KONTRAINDIKASI: Porfiria atau kegagalan hepatoseluler

COST: Tablet

atau lupus eritematosus dan kondisi

500mgx2x14 (Rp184,794)

spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton.

yang berhubungan, hamil PERHATIAN: Dapat mengganggu kemampuan

Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat,

mengemudi atau menjalankan mesin.

dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan.

Laktasi.

Merusak

Griseofulvin mengendap di kulit yang baru terbentuk tempat ia

sehingga

tidak

berikatan dengan keratin, melindungi kulit dari infeksi baru

membuahi sel telur selama 6 bulan

Farmakokinetik:

terapi BENTUK SEDIAAN DAN DOSIS: Microsize oral: tablet 125, 250mg;

dan nyeri kepala

invitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai

Pemberian griseofulvin secara oral dengan dosis 0,5 - 1 gr, akan menghasilkan konsentrasi puncak plasma sebanyak 1 mikrogram /

sel

dianjurkan

sperma, untuk

ml dalam waktu 4 jam dan level

kapsul 250 mg; suspensi 125mg/5ml Ultramicrosize oral: tablet 125,

Griseofulvin mempunyai waktu paruh di dalam plasma lebih

165,250, 330 mg

kurang 1 hari, dan ? 50 % dari dosis oral dapat di deteksi di dalam urin dalam waktu 5 hari dan kebanyakan dalam bentuk metabolit.

10

Griseofulvin sangat sedikit diabsorpsi dalam keadaan perut kosong. Mengkonsumsi griseofulvin bersama dengan makanan berkadar lemak tinggi, dapat meningkatkan absorpsi mengakibatkan level griseofulvin dalam serum akan lebih tinggi. Ketika diabsorpsi, griseofulvin pertama kali akan berikatan dengan serum albumin dan distribusi di jaringan di ditentukan dengan plasma free concentration. Selanjutnya menyebar melalui cairan transepidermal dan keringat dan akan dideposit di sel prekusor keratin kulit (stratum korneum) dan terjadi ikatan yang kuat dan menetap. Lapisan keratin yang terinfeksi, akan digantikan dengan lapisan keratin baru yang lebih resisten terhadap serangan jamur. Pemberian griseofulvin secara oral akan mencapai stratum korneum setelah 4 - 8 jam. Griseofulvin di metabolisme di hepar menjadi 6 ? desmethyl griseofulvin, dan akan di ekskresikan melalui urin. Eliminasi waktu paruh 9-21 jam dan kurang dari 1% dari dosis akan di jumpai pada urin tanpa perubahan bentuk. Golongan Antijamur topikal a) Nistatin

FARMAKODINAMIK: Mekanisme Kerja Nistatin meningkatkan permeabilitas

dinding

sel

jamur,

Mekanisme kerjanya dengan jalan berikatan dengan sterol membrane sel jamur, terutama ergosterol. Oleh karena itu, terjadi

EFEK SAMPING:  Jarang terjadi efek samping pemberian

11

pada oral

KONTRAINDIKASI: Hipersensitif PERHATIAN:  .Hamil dan laktasi BENTUK SEDIAAN DAN DOSIS: Oral: tablet 500.000 unit

COST: Candistin Tetes 100.000 u/mlx12mlx

a) gangguan pada permeabilitas membrane sel jamur dan

ataupun

topical.

mekanisme transpornya. Akibatnya sel jamur kehilangan banyak

Pemberian

kation dan makromolekul sehingga sel jamur menjadi tidak stabil

mungkin

dan mengeluarkan isinya. Obat ini mempunyai khasiat fungistatik

menimbulkan

dan fungisidal. Mula kerja untuk bentuk suspense dan tablet

mual,muntah,

adalah cepat. Mula kerja untuk tablet vagina atau krim kira-kira

diare. Pemberian dosis

24

tinggi

jam.

oral dapat

tidak

Topikal:krim,salep,bubuk

100.000

unit/g ; tablet vagina Suspensi 12 ml

atau akan

menimbulkan FARMAKOKINETIK: Nistatin hampir tidak diabsorbsi melalui kulit, membrane mukosa,

superinfeksi

atau saluran cerna. Semua nistatin yang masuk saluran cerna

memengaruhi

dikeluarkan kembali melalui tinja, dan tidak ditemukan adanya nistatin dalam darah atau jaringan. INDIKASI KLINIS Nistatin terutama digunakan untuk kandidiasis kulit, selaput

karena

obat

bakteri,

ini

protozoa

atau virus.

lender, dan saluran cerna. Paronikia, vaginitis, dan sariawan cukup diobati dengan nistatin secara topical. Nistatin digunakan secara topical pada kulit atau membrane mukosa (mulut dan vagina) dalam bentuk krim, salep, supositoria, suspense atau bubuk untuk infeksi candida local. Dari ketiga kelompok obat, obat yang paling cocok bagi pasien ini untuk menghilangkan gejala dan sebab nya ialah golongan topical seperti nistatin selain itu perlu di tambahkan suplemen atau vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan nafsu makan

12

1 (Rp30,030) Nystin Susp 12mlx1 (Rp20,000)

P-Drug Kandidiasis Oral 1). Nistatin Nistatin merupakan antibiotic polien yang dihasilkan Streptomyces noursel, Nistatin menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi tetapi tidak aktif terhadap bakteri, protozoa dan virus. Candida albican hamper tidak memperlihatkan resistensi terhadap nistatin. Nistatin ini terutama digunakan untuk infeksi candida di kulit, selaput lender dan saluran cerna. Paronikia, vaginitis dan kandidiasis oral. 2). Appecur Komposisi dalam apecur meliputi Curcuminoid 2 mg, β-carotene 10% 4 mg, vitamin B1 3 mg, vitamin B2 2 mg, vitamin B6 5 mg, vitamin B12 5 mcg, vitamin D 100 iu, dexpanthenol 3 mg, Ca pidolate 300 mg, fructooligosaccharides 300 mg dan diindikasikan untuk suplemen vitamin untuk meningkatkan nafsu makan dan stamina. E. RESEP dr. Fiddien Indera Sakti SIP. 2011210036 Alamat:

Praktek:

Jl.Sumber Sari IV,Malang

Hari Senin – Sabtu

Telepon:

Pukul:

085212121212

09.00 – 21.00 WIB Malang, 08 Agustus 2016

R/ Nystatin Susp. 12 ml S. prn(3-4) d.d. cth 1/5 R/ Apecur Syr S. 1 d.d. cth 1.

fl

fl

No. 1

No. I

Pro : An. O .............................................................. Usia : 2 tahun ........................... BB : 12 kg ........... Alamat : Malang ............................................................

13

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF