kasus aig dan subprime mortgage
April 29, 2017 | Author: Anita Sabrina Badri | Category: N/A
Short Description
Download kasus aig dan subprime mortgage...
Description
Case 1 Akuntansi
Mark-to-Market
dan
Kehancuran AIG American International Group, Inc. (AIG) dulunya merupakan perusahaan asuransi terbesar dunia dengan kantor – kantor utama di New York, London, Paris, dan HongKong. Sejak 2005 hingga 2008, perusahaan Pertama,
mengalami
AIG
dihukum
serangkaian karena
permasalahan
kecurangan
dalam
akuntansi. pelaporan
keuangan, dan selanjutnya, karena melaporkan kerugian tidak terealisasi
dalam
jumlah
sangat
besar
yang
mengakibatkan
perusahaan diambil alih oleh pemerintah. Sepanjang periode ini, perusahaan mengalami empat kali pergantian CEO. Pada 6 Juni 2005, securities and exchange commision (SEC) melayangkan tuntutan terhadap para eksekutif di AIG dan General RE yang isinya dugaan bahwa mereka telah melakukan penipuan sekuritas dengan ikut serta dalam dua transaksi reasuransi palsu yang seakan – akan meningkatkan penyisihan kerugian yang harus ditanggung AIG sebesar $500 juta, sehingga menjadikan laporan keuangan AIG tampak lebih baik daripada di kuartal keempat tahun 2000 dan kuartal pertama tahun 2001. Menurut SEC, transaksi tersebut dimulai oleh AIG untuk memadamkan kritisi oleh analisis terkait dengan pengurangan penyisihan kerugian perusahaan pada kuartal ketiga tahun 2000. Millionaire Warren Buffet yang memiliki General RE tidak terlibat dalam tuntutan SEC, tetapi Maurice Greenberg, CEO AIG kemudian diidentifikasi sebagai konspirator pembantu namun tidak dituntut dan dia mengetahui adanya transaksi palsu
tersebut.
Setelah
itu,
Greenberg
diberi
tekanan
agar
meninggalkan perusahaan.
1
Pada Februari 2006 AIG setuju untuk membayar denda sebesar $1,6 milyar dan dua tahun kemudian lima mantan eksekutif General RE dan AIG dinyatakan bersalah atas penipuan sekuritas. Sementara itu AIG telah beberapa kali mengganti CEO-nya. Pada tahun 2005, Greenberg digantikan oleh Martin Sullivan, yang kemudian digantikan oleh Robert Willumstad pada Juni 2008 setelah AIG mencatat kerugian sangat besar dan harga sahamnya anjlok. Tiga bulan kemudian, Willumstad diganti oleh Edward Liddy, setelah pemerintah mengambil alih AIG. Meskipun bisnis utamanya adalah menjual asuransi, pada 1987 AIG mulai
berjualan
produk
–
produk
keuangan
melalui
anak
perusahaannya, AIG Financial Product Corp. Satu dari produk utamanya adalah kontrak penukaran ( SWAP ) kredit jatuh tempo pada investasi pendapatan tetap seperti efek beragun KPR dan derivatif KPR beragun lainnya. Bagaimanapun juga, kontrol internal anak perusahaan sangat lemah. Pada akhir November 2007 auditor AIG, Price Water House Cooper (PWC) menaruh perhatian pada Sullivan terkait dengan kelemahan material dalam area manajemen resiko. Pada Maret 2008 kantor pengawasan penghematan, “Kami cemas bahwa pengawasan perusahaan terhadapa produk – produk keuangan
AIG...
Kekurangan
elemen
kritis
yang
mencakup
independensi, transparasi, dan ketelitian optimal.” Namun demikian, anak perusahaan menjual produk keuangannya, termasuk kontrak penukaran kredit jatuh tempo pada efek beragun aset sebesar $441 Milyar, $57,8 Milyar dari jumlah itu terkait dengan efek beragun KPR. Ketika krisis KPR Supreme muncul pada 2007, AIG mulai mencatat kerugian pada penukaran kredit jatuh tempo ini sebagai hasil dari FASB 157. The Financial Accounting Standard Board (FASB) menerbitkan pernyataan nomor 157 tentang pengukuran fair value
pada
2006 yang mulai
berlaku
pada
2007.
Peraturan
pengukuran fair value, dinyatakan sebagai “Mark to Market”, mengharuskan aset dan kewajiban finansial dinilai ulang pada nilai 2
kasarnya di tiap periode pelaporan. Dalam kasus sebuah instrumen keuangan, hal ini berarti ada pada kutipan harga instrumen pada pasar aktif. Karena pasar untuk KPR Suprime memburuk maka demikian pula pasar instrumen keuangan beragun KPR tersebut. Pada februari 2008 kerugian yang belum direalisasi sebesar $4,8 Milyar yang meningkat hingga $11 Milyar pada akhir bulan. Pada bulan Juni, Sullivan mengundurkan diri dari posisi CEO, tetapi diberikan pesangon khusus (Golden Parachute) sebesar $15 juta. Pada 16 September, AIG dilaporkan merugi sebesar $13,2 Milyar pada enam bulan pertama tahun 2008. Sahamnya diperdagangkan pada harga $3,14 mengalami penurunan lebih dari 90% dari puncaknya pada nilai pasar $190 Milyar pada akhir 2006. Pemerintah federal memutuskan bahwa AIG, 1 dari 5 perusahaan keuangan terbesar di dunia,
“terlalu
besar
untuk
gagal”.
Karenanya
mereka
mengumumkan langkah penyelamatan bagi perusahaan tersebut. Pemerintah akan menyediakan fasilitas likuiditas kredit sebesar $85 Milyar yang kemudian ditingkatkan, sebagai balasan dari penerimaan jaminan atau kuasa yang pada hakikatnya memberikan pemerintah kepemilikan ekuitas perusahan sebesar 79,9% di AIG. Pada 17 September, AIG menguras habis (Drewdown) $28 Milyar dari fasilitas likuiditas dari kredit tersebut. Hingga 24 Oktober AIG telah menguras habis $90,3 Milyar dari total dana penyelamatan sebesar $122,8 Milyar. Dalam kesaksian di hadapan House of Representative Committee on Oversight and Goverment Reform pada 7 Oktober 2008, Willumstad
melayangkan
sebagian
kesalahan
atas
kegagalan
perusahaan pada peraturan akuntansi yang memaksa AIG untuk mencatat kerugian yang belum terealisasi pada pertukaran kredit jatuh tempo. Bagaimanapun juga, ketika pasar untuk obligasi dibawah jaminan membeku hingga akhir 2007, peraturan akuntansi mengharuskan AIG untuk memberikan nilai “Mark to Market” pada pertukaran (Swap) 3
tersebut. Akan tetapi, api pasar saat itu tidak berfungsi. Cara peraturan
akuntansi
itu
diterapkan
dalam
situasi
yang
tidak
diperkirakan sebelumnya ini mendorong AIG untuk mengakui puluhan milyar dollar kerugian akuntansi pada kuartal keempat tahun 2007 dan dua kuartal pertama tahun 2008, meskipun sejauh yang saya ketahui AIG telah melakukan sedikit pembayaran pertukaran kredit jatuh tempo yang telah ditulisnya dan mayoritas sekuritas yang menjamin penukaran (Swap) tersebut masih memiliki grade investasi atau yang lebih baik oleh perusahaan pemeringkat. Jadi, menurut Willumstad kehancuran AIG dan upaya penyelamatan yang mengikutinya merupakan hasil dari akuntansi Mark to Market. Dalam pidato di hari berikutnya, Lynn Turner, mantan kepala akuntan di SEC berkata “AIG menyalahkan kejatuhannya pada peraturan akuntansi yang mengharuskan untuk mengungkapkan kerugian perusahaan pada investor. Itu sama saja, saudara – saudara seperti menyalahkan
termometer
karena
telah
menunjukkan
bahwa
seseorang itu terkena demam karena suhunya tinggi”. Pada 10 Oktober 2008 FASB melonggarkan peraturan akuntansi Mark to Market membolehkan perusahaan untuk meninggalkan kebiasaan menerbitkan sekuritas jika tidak ada pasar yang siap bagi mereka dengan keberadaan dan sifat sekuritas tersebut diungkapkan. Kesimpulan Permasalahan : •
Kecurangan dalam pelaporan keuangan, karena melaporkan
kerugian tidak terealisasi dalam jumlah sangat besar. Berdasarkan data Thomson Reuters,AIG telah membukukan kerugian bersih sepanjang tahun 2008 sebesar 99,3 miliar dollar AS (Rp 1.207 triliun). •
AIG mengeksploitasi kelemahan peraturan dan ketiadaan
pengawasan. Pada dasarnya AIG menjadi hedge fund dengan payung perusahaan asuransi. Ada sangat banyak transaksi atau ”pertaruhan” yang tak bisa dipertanggungjawabkan dan akhirnya mengalami kerugian yang luar biasa 4
•
Kerugian besar AIG terjadi karena kesediaan menjamin obligasi
bernilai ratusan miliar dollar AS lewat produk bernama credit default swaps (CDS). Tindakan ini sudah berlangsung selama satu dekade. AIG memberi jaminan kepada para pembeli obligasi yang diteribitkan sejumlah perusahaan, termasuk Lehman Brothers. Kebangkrutan Lehman Brothers membuat sejumlah perusahaan penerbit obligasi gagal bayar karena efek domino. Para pembeli obligasi kemudian menagih ke AIG.
Pertanyaan : 1.
Argumen menyatakan bahwa akuntansi Mark to Market telah
menyebabkan AIG mencatat kerugian belum terealisasi yang sangat besar jumlahnya. Kerugian – kerugian ini menyebabkan penurunan kualitas saham AIG. Penurunan ini dan membekunya pasar kredit membawa pada upaya penyelamatan jadi apakah anda sepakat bahwa peraturan akuntansi memang berkontribusi pada kehancuran AIG? Jawab : The FSAB 157 mengenai pengukuran fair value yang mulai berlaku pada 2007. Pengaturan pengukuran fair value dinyatalkan sebagai peraturan mark to market mengharuskan aset dan kewajiban financial dinilai ulang pada nilai pasarnya di tiap periode pelaporan pada nilai pasar saat ini atau perkiraan nilai terbaik. Pada kasus lembaga
keuangan selama
periode
krisis subprime,
FAS 157
meningkatkan kerugian yang dilaporkan dalam laporan laba/rugi mereka. Ya,
peraturan
akuntansi
memang
berkontribusi
pada
kehancuran AIG. Menurut sejumlah pengamat ekonomi, sebagian kesalahan atas kegagalan perusahaan pada peraturan akuntansi yang
memaksa
AIG
untuk
mencatat
kerugian
yang
belum
direalisasikan pada pertukaran kredit jatuh tempo. Dikarenakan 5
pengakuan kerugian yang belum tereliasasikan kepada investor sehingga saham AIG lonjak dratis. Namun kehancuran AIG juga di disebabkan karena masalah financial lainnya. Pada akhirnya FSAB melonggarkan
mengenai
peraturan
tersebut,
membolehkan
perusahaan untuk meninggalkan kebiasaan menerbitkan sekuritas jika tidak ada pasaar yang siap bagi mereka, dengan keberadaan dan sifat sekuritas tersebut diungkapkan.
2.
Pemerintah mengatakan bahwa AIG “terlalu besar untuk
gagal”. Dicemaskan jika AIG dinyatakan bangkrut maka para individu yang memegang asuransi personal akan tidak memiliki asuransi lagi dan akan berada dalam bahaya karena krisis finansial dan likuiditas kian memburuk. Akan tetapi, banyak pihak yang merasa bahwa pemerintah federal seharusnya tidak berinvestasi di perusahaan publik. Ada risiko di pasar, dan satu jenis risiko itu adalah bahwa pada waktu tertentu, bisnis akan bangkrut. Apakah pemerintah federal seharusnya melakukan upaya penyelamatan untuk AIG, khususnya ketika
pemerintah
tidak
menyelamatkan
Lehman
Brother
dan
membiarkan Merril Lynch diambil oleh Bank of America? Jawab : Pemerintah
AS
memutuskan
menyelamatkan
AIG
dari
kebangkrutan pada tahun 2008 silam. AIG diselamatkan dengan dana ratusan miliar dolar AS, setelah kebangkrutan Lehman Brothers. Pemerintah AS ketika itu beralasan AIG harus diselamatkan karena kolapsnya raksasa asuransi itu bisa berdampak sistemik. Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) ihaknya telah mengeluarkan paket penyelamatan senilai US$ 85 miliar untuk American Insurance Group (AIG) agar terhindar dari kebangkrutan. Langkah penyelamatan ini dilakukan pemerintah AS, hanya beberapa hari setelah dikeluarkannya pernyataan bangkrut oleh bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat, Lehman Brothers pada 6
awal
pekan.
Pemerintah
berharap
upaya
ini
bisa
mencegah
berlanjutnya ancaman resesi finansial global.Langkah The Fed ini dipandang oleh sebagian kalangan sebagai intervensi paling radikal dalam sejarah terhadap perusahaan swasta. Namun setidaknya langkah ini berhasil menggerakkan pasar modal yang sempat terpuruk akibat berita bangkrutnya Lehman Brothers.Penyelamatan AIG dilakukan dengan dukungan penuh dari Departemen Keuangan AS. Disebutkan pula bahwa dana tersebut dikucurkan dengan syarat untuk melindungi kepentingan pemerintah AS dan para pembayar pajak.Untuk alasan yang sama, pemerintah AS menolak untuk menyelamatkan Lehman Brothers. ”Saat ini merupakan masa yang paling menantang untuk industri finansial kita,” kata Henry Paulson, Menteri keuangan AS seperti dikutip BBC News.Situasi chaos sempat mendera kantor AIG di Singapura, dimana terjadi rush ketika para nasabahnya menunda polis AIG mereka (surrender). Penyelematan terhadap perusahaan dengan asset dan penjaminan pinjaman perbankan senilai triliunan dolar ini akhirnya mampu membuat pasar kembali bergerak naik. Sejumlah analis berpendapat jika AIG yang polisnya dimiliki oleh warga di lebih dari 100 negara dibiarkan mati, maka akan muncul imbas yang sangat besar di pasar finansial dunia, jauh lebih buruk
ketimbang
imbas
yang
ditimbulkan
penutupan
Lehman
Brothers.Jika AIG tutup, maka banyak bank dan investment fund di seluruh belahan dunia yang akan kehilangan perlindungan asuransi, dan berikutnya default pada pembayaran bisa jadi akan mengalami peningkatan.Gubernur negara bagian New York, David Paterson mengatakan, AIG memiliki banyak kepentingan bisnis, sehingga sulit diprediksi seberapa jauh imbas yang bakal dirasakan pasar finansial ketika perusahaan harus bangkrut.AIG saat ini mempekerjakan 116.000 karyawan di lebih dari 100 negara. Perusahaan didirikan pada tahun 1919 di Shanghai, Cina, dan kini berbasis di New York. Perusahaan juga tercatats ebagai sponsor utama salah satu klub Liga Premier Inggris Manchester United. 7
Keterangan : •
Market-to-Market
Instrumen
investasi
seperti
obligasi
dan
saham
umumnya
diperdagangkan di pasar sehingga selalu terjadi perubahan atau fluktuasi harga. Mengingat karakteristisk inilah yang memberikan potensi keuntungan maupun kerugian kepada investor, maka setiap portofolio investasi yang mengandung instrumen yang mengalami fluktuasi harga harus dicatat dengan harga yang terbentuk di pasar, bukan nilai bukunya. Mekanisme ini, yaitu pencatatan harga atau nilai suatu efek, portofolio atau rekening untuk merefleksikan nilai pasar terkininya dikenal dengan istilah Marked To Market. •
Hedge Fund
merupakan sebutan bagi sejumlah dana milik beberapa warga kaya. Dana tersebut dikelola para manager yang mendapatkan komisi dari pelanggan, dalam hal untung ataupun rugi. •
SWAP (tukar menukar)
dalam dunia keuangan, merupakan suatu instrumen derivatif, di mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya. Aliran ini disebut "kaki" dari swap. Nilai swap ini adalah dihitung berdasarkan suatu nilai absolut atau notional amount yaitu suatu nilai nominal yang digunakan untuk menghitung
pembayaran
terhadap
suatu
swap
dan
produk
manejemen risiko lainnya dimana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya
8
Case 2 Pinjaman
subprime
–
keserakahan,
keyakinan dan bencana Pada desember 2002, Stan O’neil menjadi CEO Merrill Lynch & Co Inc, perusahaan pialang terbesar di dunia. Dikenal sebagai “ Bunda Merrill” bagi orang dalam, perusahaan memiliki lingkungan yang sifatnya mengasuh karena menerima marjin keuntungan rendah, sehingga karyawan veteran dapat bertahan di perusahaan. O’Neal mengubah budaya itu. Dia merumahkan sepertiga pekerja – 24.000 karyawan – dan memecat Sembilan belas eksekutif senior serta
menghilangkan
manfaat
bagi
manajemen
senior.
Dia
membentuk tim manajemen baru yang lebih muda, memperluas aktifitas perusahaan di luar negeri, dan menjadikan Merrill organisasi yang lebih agresif dan ramah dengan risiko. Pada 2006, contohnya, perusahaan
menghasilkan
$7
miliar
dari
tansaksi
sekuritas,
dibandingkan dengan hanya $ 2,2 milliar yang dihasilkan pada tahun 2002. Di bawah kepemimpinan O’Neal, Merrill menjadi bank investasi paling menguntungkan di Amerika, menghasilkan uang lebih banyak dari tiap pialangnya daripada pesaingnya. O’Neal juga dihargai dengan baik – pada 2007, ia menjadi salah satu eksekutif dengan bayaran terbaik di Wall Street, dengan penghasilan sebesar $ 48 juta berupa gaji pokok dan bonus. Dia mendorong perusahaan pada jalur bisnis baru, termasuk berinvestasi pada utang dengan jaminan (CDO). Merrill memimpin 9
industry ini pada paparan CDO. Selama periode delapan belas bulan, hingga musim panas 2007, investasinya pada kumpulan CDO beragun KPR subprime meningkat dari 1 miliar dollar AS ke lebih dari 40 miliar dollar. Kemudian gelembung KPR suprime meledak. Istilah “subprime” tidak mengacu pada tingkat bunga yang di ubah pada KPR, namun pada risiko yang diasosiasikan dengan pinjaman. KPR ini biasanya diberikan pada orang-orang yang normalnya tidak lulus kualifikasi pengajuan KPR dari pemberi pinjaman konvensional seperti bank. Dari sudut pandang pemberi pinjaman, selama harga rumah meningkat, risiko kerugian pada KPR rendah. Karena itu KPR menjadi investasi berisiko rendah dengan penghasilan yang tinggi. Pemberi pinjaman KPR subprime akan mengumpulkan KPR ini sebagai sekumpulan efek sintetis beragun asset, seperti CDO, yaitu dijual di pihak ketiga, termasuk pada individu, perusahaan, dana pension, bank , perusahaan asuransi, dan kantor pialang. Gelembung subprime meledak ketika harga rumah di AS mulai jatuh. Orang tidak lagi bias membiayai kembali (memperoleh) rumah mereka atau melunasi KPR dengan menjual rumah mereka. Hingga akhir tahun 2006, satu dari delapan KPR subprime mengalami gagal bayar. Sepanjang tahun 2007, hamper 1,5 juta pemilik rumah di AS kehilangan rumah-rumah mereka. Karena pasar rumah meledak, KPR macet
meningkat
dan
nilai
KPR
subprime
menurun
seperti
menurunnya juga nilai CDO beragun KPR subprime. Hingga musim panas 2007, kerugian terkait dengan subprime dilaporkan oleh semua lembaga keuangan utama. Pada kuartal ketiga 2007, Merrill mengumumkan kerugian sebesar $ 2,3 miliar, dibandingkan dengan keuntungan sebesar $ 3,05 miliar untuk kuartal ketiga 2006. Mereka juga mengumumkan provivi sebesar $ 7,9 miliar untuk kerugian – kerugian pada investasi yang terkait dengan KPR, lebih besar daripada prringatan kemungkinan penurunan harga sebesar 5 miliar Dollar AS yang dilakukannya sebulan sebelumnya. Dalam seminggu pelaporan kerugian perkuartal 10
terbesar dari 93 tahun sejarah perusahaan, O’Neal mengundurkan diri dari posisi pemimpin dab CEO Merrill Lynch. Meskipun ia tidak menerima pesangon apapun, O’Neal menerima $ 161 juta dalam manfaat saham dan pensiun.
Kesimpulan : •
KPR subprime diberikan pada konsumen berisiko tinggi yang
dikenakan bunga lebih tinggi daripada tingkat bunga prime. KPR ini diberikan pada orang-orang yang normalnya tidak lulus kualifikasi pengajuan •
Akhir 2006, KPR subprime mengalami gagal bayar. Tahun 2007,
hampir 1,5juta pemilik rumah kehilangan rumah-rumah mereka. Karena pasar rumah di Amerika mulai jatuh sehingga menyebabkan tingkat KPR macet meningkat dan nilai KPR Subprime menurun seperti menurunnya nilai CDO ( investasi pada hutang jaminan) beragun KPR Suprime. •
Merrill mengumumkan provisi sebesar $7,9 miliar untuk
kerugian-kerugian pada investasi yang terkait KPR. •
O’Neal mengundurkan diri dan menerima $161 juta dalam
manfaat saham dan pensiun, investor mengetahui risikonya, tetapi memutuskan untuk mengambil peluang itu karena ada kemungkinan pengembalian yang besar- meraka bersikap serakah.
Pertanyaan : 1.
KPR Subprime menargetkan penduduk Amerika berpendapatan
rendah, imigran pendatang, dan orang dengan sejarah kredit yang buruk. Nasabah diberitahukan bahwa karena harga rumah kian meningkat, maka peminjam akan mampu untuk membiayai kembali pinjaman pada waktu lain dengan ekuitas yang meningkat pada rumah tersebut. Apakah ini merupakan serangan pemasaran yang benar
secara
etika?
Apakah
memberi
pinjaman
mengambil
keuntungan dari nasabah yang lugu secara finansial? Jawab : 11
Menurut kami pemasaran Merrill lynch tidak sesuai dengan etika karena merrrill lynch terlalu mengambil resiko yang tinggi untuk memberikan
KPR
subprime.
Merrill
lynch
melakukan
aspek
manajemen resiko yang buruk karena merrill lynch telah salah estimasi atau akibat dari ketidaktransparanan resiko. Dalam kasus ini, merriill lynch tidak melakukan tinjauan dengan baik yang dapat menunjukan adanya ketidakcukupan jaminan sekuritas. Seharusnya kepemilikan rumah tidak didasari pada spekulasi bahwa utang akan dilunasi jika harga rumah meningkat. Akibat buruk dari perilaku yang tidak etis yang dilakukan Merril Lynch bukan hanya akan menimpa perusahaan itu sendiri namun juga menimpa masyarakat secara umum. Seperti dalam kasus subprime mortgage di atas, kerugian juga menimpa banyak investor di berbagai pasar saham di dunia, akibat berkurangnya nilai aset yang mereka miliki. Perilaku bisnis yang tidak etis akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Selain melahirkan persepsi yang buruk di mata masyarakat, dampak negatif lainnya adalah menurunnya moral karyawan akibat beban psikologis karena bekerja pada perusahaan yang memiliki citra buruk, terpaksa dikeluarkannya biaya untuk mengatasi citra buruk yang ada, dan ketidakpercayaan publik terhadap segala tindakan yang dilakukan perusahaan di masa depan.Yang juga perlu mendapat perhatian adalah bahwa setiap sistem etika bisnis harus mengakui adanya keterkaitan antara aktivitas bisnis dan kehidupan di luar bisnis yang akan memengaruhi bukan hanya karyawan, namun juga teman, keluarga,dan masyarakat secara umum. Merrill lynch jelas mengambil keuntungan dari para nasabah yang lugu tersebut. karena merrill lynch mengambil lebih banyak utang dari nasabah tersebut yang kemungkinan nasabah tersebut tidak mampu mebiayai utang mereka tersebut. Ketika pinjaman KPR nasabah akan dibiayai ulang pada tingkat bunga yang lebih tinggi, dan nasabah tersebut tidak mampu membayar dan lebih memilih pergi dari rumah mereka dan dari utang mereka, maka untuk 12
menghindari perilaku seperti itu, merrill lynch memiliki tanggung jawab
untuk
memverifikasi
kesesuaian
seseorang
yang
akan
mengambil utang kepemilikan rumah dalam jumlah besar.
2.
O'neal mengubah merrill Lynch dari bank konversatif menjadi
perusahaan yang agresif dan cendrung mengambil resiko. Mengambil resiko artinya ada potensi hasil yang besar demikian juga kerugian yang besar. Sejak 2002, ketika O'neal menjadi CEO, saham merrill meningkat menjadi 53%. Apakah seharusnya investor sekarang marah, bahwa akibat dari krisis KPR subprime, harga saham merrill jatuh hingga 30% pada 2007 ? Jawab: Investor
tidak
seharusnya
marah
,
sebab
itu
adalah
konsekuensi dalam mengambil resiko dan resiko itu bisa berpotensi hasil yang besar dan bisa juga kerugian yang besar.Karena saat ingin berinvestasi
pada
Merril
Lynch,
investor
seharusnya
sudah
mengetahui bahwa Pembiayaan jenis ini sebenarnya berisiko, baik bagi kreditor maupun debitor, karena bunganya yang tinggi, sejarah kredit peminjam yang buruk dan kemampuan peminjam yang rendah.
Meskipun tergolong kredit berisiko
tinggi, bank investasi dan hedge fund (HF) tetap memainkan instrumen ini, karena para investor dari golongan pemain baru banyak yang tertarik membeli MBS. Ditambah lagi ada dukungan pemeringkatan yang dibuat lembaga seperti Standard & Poor’s .Karena hal itu Investor tidak seharusnya marah karena kerugian tersebut.Berita
tentang
bangkrutnya
Subprime
Mortgage
ini
menyebar pada para investor di Bursa New York, akibatnya para investor berbondong-bondong menjual sahamnya terutama yang bergerak di bidang property. Sementara itu, 1/3 dari total kapitalisasi di pasar bursa merupakan saham di sektor property, sehingga secara total bursa di pasar saham terkoreksi.
13
3.
Sebagai hasil dari bencana KPR subprime, para CEO di Merrill
Lynch, Citigroup, Bear Stearns, dan Morgan Stantley mengundurkan diri atau dipecat. Paket kepergian mereka masing-masing adalah sebesar $161 juta, $68 juta, $40 juta, dan $ 18 juta. Apakah dana penyelesaian ini terlalu besar secara akal sehat, mengingat kerugian financial sangat besar dan penurunan harga-harga yang dicatat oleh perusahaan mereka ? Jawab : Dalam kasus ini sebenarnya kurang etis untuk memberikan pesangon yang cukup besar dimana perusahaan sedang mengalami krisis keuangan. Dilihat dari kasus di perusahaan Merrill Lynch telah mengumumkan angka kerugian sebesar US$ 9,8 miliar pada kuartal IV-2007. Kerugian itu berarti meledak hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan kerugian yang dicetak Merrill Lynch pada kuartal III-2007 sebesar US$ 2,2 miliar, O’Neal tidak mendapatkan pesangon tetapi mendapat dalam bentuk saham dan pension sebesar $161 juta. Hal ini kurang etis untuk memberikan dana penyelesaian sebesar US $ 161 juta karena perusahaan sedang mengalami krisis keuangan yang cukup besar dilihat dari jumlah kerugiannya. Kerugian yang dialami Citigroup akibat investasi sebesar US$ 55 miliar di subprime mortgage. Ini juga yang membuat Charles Prince, chairperson dan CEO Citigroup, Ia mengundurkan diri pada 5 November 2007 lalu dengan mendapatkan paket kepergiannya sebesar US$ 68 juta. James Cayne, CEO Bear Stearns, juga mengundurkan diri pada 9 Januari lalu dengan mendapatkan paket kepergiannya sebesar US$40 juta setelah mengumumkan perusahaannya membukukan kerugian US$1,9 miliar sepanjang 2007. Angka ini merupakan pencapaian terburuk pertama kalinya dalam sejarah 84 tahun perusahaan tersebut. Selain itu, harga saham perusahaan anjlok 53% di pasar New York sepanjang 2007. Morgan Stanley memecat Zoe Cruz karena dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kerugian perusahaan yang mencapai US$3,7 miliar pada kuartal IV-2007. Kerugian yang diderita 14
Morgan
Stanley
juga
disebabkan
oleh
krisis
subprime
mortgage. Tetapi dia telah diberikan uang pesangon sebesar US$18 juta. Dari kasus tersebut dilihat dari sudut financialnya perusahaan tersebut kurang etis memberikan uang pesangon terhadap para CEO dalam jutaan dollar, karena krisis keuangan perusahaan tersebut dalam perhatian pemerintah Amerika Serikat untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.
Keterangan : •
KPR Subprime
Sub-prime Mortage atau KPR sub-primer adalah suatu istilah yang digunakan pada praktek pemberian kredit kepada peminjam (debitur) yang tidak memenuhi persyaratan kredit untuk diberikan pinjaman berdasarkan suku bunga pasar oleh karena debitur tersebut memiliki "catatan kredit" yang kurang baik. Kredit subprimer ini adalah sangat beresiko baik bagi pemberi pinjaman (kreditur) maupun bagi peminjam (debitur). Sebab tingginya resiko yang dihadapi pemberi pinjaman maka kredit subprimer ini ditawarkan dengan suku bunga yang lebih tinggi daripada suku bunga kredit yang berlaku secara umum
•
MBS (Mortgage-Backed Securities)
Merupakan bentuk utang yang dijamin. MBS ini termasuk salah satu bentuk transaksiderivatif yang penuh risiko. Ketika pembeli
rumah
membayar
bunga,
baik
pada
cicilan b u l a n a n a t a u p a d a s a a t p e l u n a s a n , P e m b e l i M B S m e n d a p a t p e n d a p a t a n l a y a k n y a transaksi derivatif lain, MBS
bisa
dibeli
Artinya,i n v e s t o r
dari yang
tangan
pertama
sudah
atau
membeli
berikutnya. MBS
bisa
m e n j u a l n y a l a g i k e i n v e s t o r l a i n . P e r o l e h a n pendapatan dibagi menurut jenjang atau senioritas pembeli MBS ini. Dan 15
ini
menjadi beban
seluruhnya
bagi
pembeli
rumah.
Ini
membuat nilai yang harus dibayar pembelirumah melambung tinggi hingga 100% dari nilai aslinya.3
16
View more...
Comments