“Kasus Accolade Melawan SEGA” Pertanyaan: 1. Analisa kasus di atas dari perspektif masing-masing teori tentang property pribadi seperti yang dijelaskan dalam bab ini (misalnya dari pandangan Locke tentang teori property, teori property utilitarian, dan teori property pribadi dari Marx). Mana dari pandangan-pandangan tersebut yang paling Anda setujui dan paling tepat untuk kasus ini? 2. Apakah Anda setuju bahwa Accolade benar-benar telah “mencuri” property SEGA? Jelaskan jawaban Anda 3. Menurut penilaian Anda, apakah Accolade melangkah terlalu jauh dalam berusaha menemukan source code program-program SEGA? Apakah suatu perusahaan berhak melakukan reverse engineering atas produk apapun? Jawaban : 1. Dari pandangan Locke tentang teori property nya, bahwa manusia memiliki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas property pribadi. Menurut Locke, hasil kerja tubuhnya dan hasil kerja tangannya bias dikatakan sebagai propertinya. Karena hasil usaha tersebut merupakan property dari yang melakukan, maka tidak ada seorang pun selain dirinya yang berhak atas apa yang dilakukan/dihasilkannya. Dari pandangan Adam Smith, bahwa pasar yang tak teregulasi dan properti pribadi akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Menurut Adam Smith, pada umumnya pembeli/konsumen akan mencari kebutuhan yang diinginkannya dengan harga yang paling murah. Dari pandangan Marx, sistem properti pribadi adalah dasar ketidakadilan yang menjadi karakteristik kapitalis. Marx berargumen bahwa kelas pekerja yang melaksanakan semua pekerjaan dalam masyarakat kapitalis dan tidak memiliki property apapun, smentara kaum kapitallis yang tidak bekrja memperoleh semua properti produktif masyarakat. Dari beberapa pandangan terhadap teori property diatas, menurut kami teori yang palling tepat untuk kasus ini adlah teori properti dari pandangan Locke. Dilihat dari
pandangan Locke, dalam kasus ini pihak Accolade telah melanggar hak property yang dimiliki pihak SEGA. Pihak Accolade tidak memiliki hak atas property yang dimiliki atau yang telah dhasilkan oleh pihak SEGA sebagai pencipta/pembuat. Di kasus ini pihak Accolade menggunakan console Genesis yang dibuat oleh SEGA untuk dapat memainkan game produksi dari mereka tanpa perizinan dari SEGA sama sekali. SEGA ingin menjadi pemasok tunggal game-game untuk Genesis tersebut, yang artinya hanya game-game dari SEGA yang dapat digunakan dalam Genesis ini. 2. Kelompok kami setuju bahwa Accolade telah mencuri properti SEGA. Karena dalam kasus ini Accolade telah menggunakan game console milik SEGA tanpa izin, ini merupakan kegiatan yang tidak etis. Lalu, Perusahaan Accolade dengan sengaja melakukan proses dekompilasi, dan menurut kebanyakan teknisi bahwa dekompilasi adalah kegiatan yang tidak etis. Teknisi dari Accolade berhasil mendapatkan informasi yang dibutuhkan sehingga mereka bisa membuat game-game yang dapat dimainkan pada console Genesis dari SEGA. 3. Menurut kami Accolade telah melangkah terlalu jauh dalam menemukan source code program-program Sega. Karena sebelum SEGA memasarkan console barunya yang bernama Genesis ini, Accolade telah membuat dan memasarkan game-game yang bisa dimainkan di console SEGA tetapi SEGA tidak mendapat apa-apa dari yang dilakukan Accolade. Maka dari itu SEGA menciptakan console baru yang dilengkapi kode rahasia dengan tujuan hanya game dari SEGA yang dapat dimainkan. Tetapi, Accolade dengan sengaja mencari source code dan melakukan reverse engineering tanpa izin SEGA. Yang dilakukan Accolade ini melanggar hak properti yang dimiliki oleh SEGA dan juga merugikan pihak SEGA. Dalam kasus ini tidak ada hak Accolade untuk melakukan reverse engineering karena tujuannya untuk membuat dan memperbanyak produksi game dari perusahaannya agar dapat dimainkan di console Genesis tanpa persetujuan SEGA. Tetapi jika telah memiliki izin dari perusahaan yang bersangkutan maka boleh-saja melakukan reverse engineering tersebut.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.