Karya Tulis Demografi

November 8, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Karya Tulis Demografi...

Description

HARDIKNAS FISIP 2017 TEENCREAT : KOMUNITAS REMAJA CERDAS BERWIRAUSAHA BERBASIS PEMBELAJARAN DISCOVERY AND HANDS–ON LEARNING SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI BONUS DEMOGRAFI DI KOTA DENPASAR

Oleh : Anak Agung Ketut Agung Dharma Putra

(8579)

Ayu Amalia Nur Azizah

(8583)

Putu Eliza Sastira Sri Mahadevi

(8590)

SMA NEGERI 4 DENPASAR KOTA DENPASAR TAHUN 2017

LEMBAR PENGESAHAN : “TeencreaT : Komunitas Remaja Cerdas Berwirausaha Berbasis

Judul

Pembelajaran Discovery and Hands–on Learning Sebagai Upaya Optimalisasi Bonus Demografi di Kota Denpasar” Sub-tema

: Optimalisasi Bonus Demografi dengan Membentuk Generasi Muda yang Kreatif dan Inovatif dalam Bidang Ekonomi

Ketua Tim a. b. c. d. e. f. g.

Nama Lengkap NIS Asal Sekolah Alamat Rumah No. Telp./HP Email Jumlah anggota

: Anak Agung Ketut Agung Dharma Putra : 8579 : SMA Negeri 4 Denpasar : Jalan Pulau Bungin no 51, Denpasar : 089678154365 : [email protected] :2

Guru Pembimbing a. b. c. d.

Nama Lengkap NIP Jurusan/Fakultas No.Telp. /HP

: I Gusti Ayu Intan Udayani, S.Pd ::: 081238297267

Menyetujui,

Denpasar, 23 April 2017 Ketua Tim

(I Gusti Ayu Intan Udayani, S.Pd) NIP :Mengetahui,

(Drs. I Wayan Rika, M.Pd) NIP :

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang dilimpahkan sehingga perencanaan penelitian, pelaksanaan sampai dengan penyusunan karya tulis yang berjudul “TeencreaT : Komunitas Remaja Cerdas Berwirausaha Berbasis Pembelajaran Discovery and Hands–on Learning Sebagai Upaya Optimalisasi Bonus Demografi di Kota Denpasar” dapat diselesaikan dengan baik. Selama kegiatan penelitian dan penyusunan karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Ibu I Gusti Ayu Putu Intan Udayani, S. Pd. ,selaku Pembina karya tulis ilmiah yang telah secara bijaksana memberikan bimbingan dan pemikiran yang berharga selama penyusunan karya tulisini. 2. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu pengkajian ini. Dengan segala keterbatasannya, hasil pengkajian ini dipersembahkan kepada dunia pendidikan, semoga bermanfaat.

Denpasar, 23 April 2017

Penulis

iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ ii KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iv DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. vii ABSTRAKSI............................................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah. ................................................................................................ 3 1.3 Tujuan. .................................................................................................. 3 1.4 Manfaat ................................................................................................. 4 1.5 Ruang Lingkup ................................................................................................. 4 BAB II KAJIAN TEORI

iv

2.1 Landasan Teori ...................................................................................................... 5 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................................... 9 3.2 Jenis Data ....................................................................................................... 9 3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................................... 9 3.4 Teknik Analisis Data ....................................................................................................... 10 3.5 Teknik Penarikan Kesimpulan ........................................................................................... 10 3.6 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................................... 10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................................... 11 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................................................................... 13 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan .................................................................................................................... 19 5.2 Saran 19

v

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. ix LAMPIRAN .............................................................................................................. xi CURRICULUM VITAE ....................................................................................................................... xiv

vi

DAFTAR TABEL Tabel 1 Data Responden mengenai Pertanyaan 1 .................................................................................................................................. 12 Tabel 2 Data Responden mengenai Pertanyaan 2 .................................................................................................................................. 12

vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Indonesia

Kerangka Berpikir Kepadatan Pemukiman Penduduk di 1

Gambar 2 TeencreaT

Mekanisme Penerapan Komunitas 8

Gambar 3 TeencreaT

Tahap Pelaksanaan Komunitas 13

viii

ABSTRAKSI TeencreaT : Komunitas Remaja Cerdas Berwirausaha Berbasis Pembelajaran Discovery and Hands–on Learning Sebagai Upaya Optimalisasi Bonus Demografi di Kota Denpasar (Oleh: Agung Dharma, Ayu Amalia, Eliza Sastira) SMA Negeri 4 Denpasar

Indonesia dikenal sebagai salah satu wilayah negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Hal ini dapat ditunjukkan menurut Badan Pusat Statistik tahun 2016 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 255.461.686 jiwa. Khususnya di Kota Denpasar, jumlah penduduknya mencapai 788.589 jiwa sedangkan jumlah remaja yang berada di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat dengan rentang usia 15-19 tahun ialah 265.487 jiwa. Menurut Ilmu Ekonomi (2016), pengertian bonus demografi adalah fenomena penting yang di alami oleh suatu negara karena kondisi jumlah penduduknya yang dinilai bahwa usia produktif sangat besar, sedangkan proporsi usia belum produktif (usia muda di bawah 15 tahun) dan usia tidak produktif (usia di atas 60 tahun) sudah semakin kecil. Sehingga keadaan ini tentu akan sangat langka dialami oleh suatu negara. Berdasarkan potensi sumber daya manusia yang ada, penulis ingin membuat sebuah inovasi bagi generasi muda yaitu adanya komunitas yang berbasis pembelajaran sebagai upaya menambah pengalaman remaja dalam berwirausaha yang sesungguhnya sehingga mampu mengoptimalkan kemampuannya saat menghadapi bonus demografi di Kota Denpasar. Penelitian dimulai pada tanggal 12 - 20 April 2017 bertempat di kediaman penulis di Jl. Pulau Bungin no. 51, Denpasar sebagai tempat pembuatan rancangan pelaksanaan komunitas, dan lingkungan SMA Negeri 4 Denpasar sebagai tempat pengujian dan pembentukan komunitas TeencreaT. Untuk penelitian ini, terdapat 65 responden yang digunakan sebagai sampel penelitian. Jenis data yang digunakan pada

ix

penelitian ini adalah data primer dimana penulis melakukan pengujian langsung terhadap efektivitas komunitas TeencreaT. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penulisan karya tulis ini adalah studi pustaka, teknik empiris, dan kuisioner. Penulis menggunakan teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif. Teknik penarikan kesimpulan yang digunakan penulisan ialah teknik deduktif yaitu teknik yang menyimpulkan sesuatu dari umum ke khusus sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan penulis adalah Non-Probablity Sampling dimana sampel yang diambil berfokus pada remaja. Komunitas TeencreaT dirasa efektif dalam mengoptimalkan bonus demografi yang dihadapi Kota Denpasar ke depannya. Pada komunitas TeencreaT, remaja mendapatkan laba yang banyak dari hasil penjualan produk sehingga TeencreaT berpotensi sebagai wadah untuk berwirausaha bagi remaja. Kata kunci : bonus demografi, discovery and hands–on learning, kewirausahaan, remaja.

x

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu wilayah negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Hal ini dapat ditunjukkan menurut Badan Pusat Statistik tahun 2016 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia mencapai 255.461.686 jiwa. Di Kota Denpasar sendiri, jumlah penduduknya mencapai 788.589 jiwa dengan jumlah remaja yang berada di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat dengan rentang usia 1519 tahun ialah 265.487 jiwa. Jumlah penduduk tersebut tentu tak lepas dari adanya ledakan pertumbuhan penduduk yang terjadi menyeluruh di seluruh dunia tak terkecuali di Kota Denpasar. Ledakan penduduk dunia pada tahun 1900 terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah kelahiran dan penurunan jumlah kematian. Keadaan kemudian berubah ketika kemajuan teknologi menghasilkan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik, persediaan pangan meningkat, dan tingkat higienis yang semakin baik. Akibatnya, jumlah kelahiran melebihi jumlah kematian, sehingga jumlah penduduk Kota Denpasar semakin meningkat pesat. Di Kota Denpasar tersendiri, jumlah penduduk mengalami puncak laju pertumbuhan pada tahun 2002 yakni dengan pertumbuhan penduduk sebanyak 4,69 %. Namun ternyata di tahun berikutnya, laju pertumbuhan penduduk di daerah ini menurun menjadi 4,15%. Keadaan ini terus berlanjut hingga pada tahun 2013, laju pertumbuhan penduduk di Kota Denpasar mencapai 4% (BPS, 2013). Melihat dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Denpasar dapat terkendali, hal ini akan memungkinkan terjadinya bonus demografi di tahun 2020-2030 (Feroza, 2016). Bonus demografi merupakan bonus yang dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Berdasarkan paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar masalah kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada

1

2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan sisanya, 30 persen, adalah penduduk yang tidak produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 650 juta, sementara nonproduktif hanya 60 juta. Maka dari itu diperlukannya persiapan bagi kaum muda zaman sekarang dalam menghadapi hal tersebut sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal bagi bangsa dan negara Indonesia khususnya Kota Denpasar. Aspek ekonomi merupakan aspek yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Terlebih lagi dengan adanya bonus demografi yang akan dihadapi Kota Denpasar kedepannya. Salah satu upayanya dapat berupa mempersiapkan remaja sebagai generasi penerus bangsa yang nantinya akan menghadapi bonus demografi untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Dengan semakin banyaknya jumlah usia produktif, menambah kesulitan nantinya untuk memperoleh pekerjaan. Maka dari itu, upaya yang mungkin dilakukan adalah dengan membuka lapangan pekerjaan atau kewirausahaan. Menurut Cantillon, kewirausahaan adalah seseorang yang berusaha mendapatkan keuntungan, terutama dengan membuat keputusan bisnis untuk menghadapi ketidakpastian. Definisi ini menunjukan bahwa wirausaha merupakan fungsi kerja yang berada dalam proses produksi, distribusi dan pertukaran. Namun, fakta mencengangkan menurut Direktur Pembinaan SMK Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen), Joko Sutrisno pada tahun 2010 jumlah lulusan SMK yang menjadi wirausaha hanya satu hingga dua persen dari 950 ribu lulusan per tahun (Lentera,2012). Maka dari itu, dengan remaja mendapatkan pengalaman kewirausahaan sejak dini, bukan tidak mungkin ke depannya mereka dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan saat terjun ke dunia kerja. Berdasarkan potensi tersebut, penulis ingin membuat sebuah inovasi bagi generasi muda dengan adanya komunitas yang bergerak di bidang ekonomi berbasis pembelajaran sebagai upaya menambah pengalaman remaja dalam berwirausaha yang sesungguhnya sehingga mampu mengoptimalkan kemampuannya saat Indonesia menghadapi bonus

2

demografi tersebut. Maka dari itu penulis mengangkat judul “TeencreaT : Komunitas Remaja Cerdas Berwirausaha Berbasis Pembelajaran Discovery and Hands–on Learning Sebagai Upaya Optimalisasi Bonus Demografi di Kota Denpasar”

1.2

Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi dari komunitas TeencreaT tersebut dalam lingkungan remaja? 2. Bagaimana

efektivitas

dari

komunitas

TeencreaT

dalam

mengoptimalkan bonus demografi yang dihadapi kota Denpasar ke depannya?

1.3

Tujuan 1. Untuk mengetahui implementasi dari komunitas TeencreaT tersebut dalam lingkungan remaja. 2. Untuk mengetahui efektivitas dari komunitas TeencreaT dalam mengoptimalkan bonus demografi yang dihadapi Kota Denpasar ke depannya.

1.4

Manfaat 1.

Bagi penulis Dapat digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan kreativitas penulis dengan menyalurkan ide melalui karya tulis ini.

2.

Bagi masyarakat, khususnya remaja Komunitas ini dapat dijadikan sebagai wadah berekspresi para remaja dalam bidang ekonomi khususnya wirausaha dalam menghadapi bonus demografi di Kota Denpasar nantinya.

3.

Bagi pemerintah

3

Dengan keberadaan komunitas ini, akan membantu pemerintah dalam memberantas kemiskinan kedepannya melalui penanaman jiwa wirausaha yang dimiliki masyarakatnya serta memudahkan dalam mengoptimalkan bonus demografi yang dihadapi Kota Denpasar dalam pembangunan bangsa. 1.5

Ruang Lingkup Adapun dalam penulisan karya tulis ini, penulis membatasi ruang lingkup hanya kaum remaja di Indonesia khususnya daerah Denpasar.

4

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori 2.1.1Bonus Demografi Menurut Wongboonsin (2003), dalam paparan kepala BKKBN Nasonal Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK di Univeritas Undayana Provinsi Bali. Mengartikan bonus demografi (demographic dividen) sebagai keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya sebuah rasio ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang. Fertilitas disini bisa dikatakan sebagai kemampuan riil seoarang wanita untuk melahirkan (Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1981) Menurut Tifatul Sembiring (Kominfo, 2014), mengartikan bonus demografi sebagai keadaan dimana struktur penduduk didominasi oleh mereka yang berusia produktif (15-64 Tahun) sehingga keadaan ini tentu akan sangat langka dialami oleh suatu Negara, bahkan kata Tifatul Sembiring, peluang bonus demografi hanya sekali datang dalam seumur bangsa yang ada diseluruh dunia. Menurut Ilmu Ekonomi (2016), pengertian bonus demografi adalah fenomena penting yang di alami oleh suatu negara karena kondisi jumlah penduduknya yang dinilai bahwa usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia belum produktif (usia muda di bawah 15 tahun) dan usia tidak produktif (usia di atas 60 tahun) sudah semakin kecil. 2.1.2 Kewirausahaan Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam

bahasa

Inggris,

unternehmer

dalam

bahasa

Jerman,

ondernemen dalam bahasa Belanda sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan

5

pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (6503) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi. Istilah entrepreneurship dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa kata yang sering diartikan sama, di antaranya adalah wiraswasta, pengusaha, pedagang, saudagar, dan yang terakhir wirausaha (Lupiyoadi, 2007:2). Wirausahawan atau entrepreneurship adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Dalam pemikiran seorang wirausahawan, ia selalu berusaha mencari, memanfaatkan peluang usaha yang dapat memberi keuntungan bagi dirinya sendiri atau kelompok. 2.1.3 Remaja Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2003). Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual. Pada 1974, WHO (World Health Organization) memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut. Remaja adalah suatu masa di mana: 1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

6

2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman dalam Sarwono, 2010). Dalam tahapan perkembangan remaja menempati posisi setelah masa anak dan sebelum masa dewasa. Adanya perubahan besar dalam tahap

perkembangan

remaja

baik

perubahan

fisik

maupun

perubahanpsikis (pada perempuan setelah mengalami menstruasidan pada laki-laki setelah mengalami mimpi basah) menyebabkan masa remaja relatif bergejolak dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya. Hal ini menyebabkan masa remaja menjadi penting untuk diperhatikan. 2.1.4 Pembelajaran discovery and hands–on learning Menurut Hanafiah metode penemuan (discovery) merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan tingkah laku. Meinhard (Haury & Rillero, 1994) mengemukakan bahwa kegiatan praktik langsung atau hands-on learning adalah kegiatan menggunakan objek, berupa makhluk hidup maupun benda mati, yang tersedia secara langsung untuk penelitian. Metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan praktek agar subjek yang terlibat memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

7

2.2 Kerangka Berpikir Indonesia diprediksi mendapatkan bonus demografi

Untuk menghadapi hal ini diperlukan persiapan dari remaja sebagai generasi penerus bangsa

Diperlukan adanya sebuah inovasi menambah wawasan dan pengalaman berwirausaha yang kreatif dan inovatif.

Saat ini remaja banyak yang kurang memiliki ketertarikan dengan wirausaha.

Komunitas merupakan sebuah wadah yang tepat untuk berkumpul dan bertukar pikiran, serta menambah pengalaman.

”TeencreaT : Komunitas Remaja Cerdas Berwirausaha Berbasis Pembelajaran Discovery and Hands–on Learning Sebagai Upaya Optimalisasi Bonus Demografi di Kota Denpasar”

Gambar 2 Kerangka Berpikir

8

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dimulai pada tanggal 12 - 20 April 2017 bertempat di kediaman penulis di Jl. Pulau Bungin no. 51, Denpasar sebagai tempat pembuatan rancangan pelaksanaan komunitas, dan lingkungan SMA Negeri 4 Denpasar sebagai tempat pengujian di daerah Denpasar dalam pembentukan komunitas TeencreaT.

3.2

Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dimana penulis melakukan pengujian langsung terhadap efektivitas komunitas TeencreaT.

3.3

Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut : a. Studi Pustaka Dalam memperoleh data dan informasi, penulis melakukan studi kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan dan membaca literatur-literatur dan jurnal dari internet serta buku-buku yang berkaitan dengan penulisan karya tulis ini. b. Teknik Empiris Melakukan suatu pencatatan mengenai beberapa data-data yang sudah ada, bersifat faktual atau sudah terjadi sebelumnya. c. Kuisioner Penulis

mengedarkan

pertanyaan-pertanyaan

seputar

keefektivitasan komunitas TeencreaT.

9

3.4

Teknik Analisis Data Penulis menggunakan teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif yaitu teknik menganalisis data dengan memperoleh serta mengolah suatu data melalui jumlah (kuantitas) yang ada dalam kuisioner yang kemudian mengolah data tersebut menjadi informasi dan dapat menarik kesimpulan dari data tersebut.

3.5

Teknik Penarikan Kesimpulan Teknik penarikan kesimpulan yang digunakan oleh penulis ialah teknik deduktif yaitu teknik yang menyimpulkan sesuatu dari umum ke khusus.

3.6

Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan penulis adalah NonProbablity Sampling dimana sampel yang diambil berfokus pada remaja.

10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian 4.1.1

Potensi Komunitas TeencreaT Sebagai Upaya Optimalisasi Bonus Demografi di Kota Denpasar Salah satu upaya dalam mengoptimalisasi bonus demografi di Indonesia adalah dengan mengembangkan jiwa kewirausahaan terutama bagi remaja. TeencreaT berasal dari gabungan kata dalam bahasa

inggris

yakni

teen-entrepreneur-creative-innovative

merupakan sebuah inovasi berbasis komunitas yang bergerak di bidang kewirausahaan bagi remaja dengan memanfaatkan metode pembelajaran Discovery and Hands–on Learning. Komunitas ini berguna sebagai wadah berekspresi masyarakat terutama remaja dalam bidang kewirausahaan. Kewirausahaan yang dimaksud adalah bagaimana remaja menjual dan menjajakan barang atau jasa baik itu perseorangan maupun kelompok-kelompok kecil. Dalam hal ini, anggota tak dituntut untuk memproduksi sendiri barang atau jasa yang akan dijual, melainkan mereka dapat menjualkan kembali barang atau jasa yang telah ada kepada konsumen. Hal ini tentu akan memberikan pengalaman tersendiri bagi remaja sebagai gambaran akan kewirausahaan sesungguhnya. Potensi Komunitas TeencreaT dapat tercerminkan melalui pembelajaran Discovery and Hands–on Learning. Pembelajaran Discovery merupakan pembelajaran yang lebih menekankan kepada menemukan pengetahuan dan pembelajaran sendiri melalui pemikiran kritis dan logis, serta meningkatkan dalam proses pemecahan masalah Adapun pembelajaran Hands–on Learning merupakan pembelajaran yang dimana semua wawasan yang diterima akan langsung diterapkan (praktik) kepada masyarakat. Dalam

komunitas

ini,

setiap

anggota

melakukan

segala

11

pembelajaran

bersama-sama

mengenai

kewirausahaan

serta

memecahkan masalah tersebut dengan baik dan tentu dalam konteks yang lebih sederhana. Permasalahan yang dimaksud adalah saat anggota menerima kendala-kendala dalam menerapkan langsung (Hands–on Learning) wawasan kewirausahaan tersebut agar dapat langsung memberikan pengalaman serta kemampuan berpikir cepat mengenai solusi yang tepat untuk diterapkan. 4.1.2

Penyebaran Kuisioner Penulis melakukan penelitian dengan menyebarkan angket kepada 65 responden secara acak, yang dimana terdapat rentang usia yang tidak terlalu jauh antara para responden sehingga mereka dapat bergabung dengan komunitas TeencreaT tanpa merasakan adanya kesenjangan usia. Sebanyak 89,2% dari jumlah responden merupakan remaja kirasan usia 13-19 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan, bagi yang berusia diluar usia 13-19 tahun untuk dapat menjadi responden dari penelitian ini. Dari penyebaran angket yang telah penulis lakukan, didapat data sebagai berikut: Tabel 1 Data Responden mengenai Pertanyaan 1 NO.

Pilihan Jawaban

Jumlah (orang)

1.

Kurang Bermanfaat

3

2.

Bermanfaat

47

3.

Sangat Bermanfaat

14

Untuk pertanyaan pertama: “Berdasarkan yang sudah dipaparkan sebelumnya, apakah menurut Anda komunitas TeencreaT bermanfaat?” Dari 65 responden yang tersedia, 3 responden menyatakan komunitas TeencreaT kurang bermanfaat, 47 responden menyatakan komunitas TeencreaT bermanfaat, dan sebanyak 14 responden menyatakan komunitas TeencreaT sangat bermanfaat. Adapun pertanyaan nomor 2 disajikan pada tabel 2 di bawah. Tabel 2 Data Responden mengenai Pertanyaan 2 NO.

Pilihan Jawaban

Jumlah (orang)

12

1.

Tidak Bagus

0

2.

Kurang Bagus

3

3.

Bagus

49

4.

Sangat Bagus

10

Untuk pertanyaan kedua: “Bagaimana penilaian anda mengenai komunitas ini?” Dari 65 responden yang tersedia, tidak ada reponden yang menyatakan komunitas TeencreaT tidak bagus, 3 responden menyatakan komunitas TeencreaT kurang bagus, 49 responden menyatakan komunitas TeencreaT bagus, dan 10 responden menyatakan komunitas TeencreaT sangat bagus.

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1

Implementasi

Komunitas

TeencreaT

dalam

Lingkungan

Remaja Bonus demografi merupakan sebuah keuntungan yang sangat luar biasa dampaknya jika dimanfaatkan dengan baik oleh negara Indonesia. Dalam memanfaatkan hal tersebut, tentu diperlukan tindakan untuk mempersiapkan para remaja sebagai generasi muda untuk mengoptimalkan bonus demografi yang akan dihadapi

nantinya.

Dengan

adanya

komunitas

TeencreaT

diharapkan akan membantu mempersiapkan remaja nantinya demi tercapainya kemajuan negara terutama di bidang ekonomi kewirausahaan.

Adapun

mekanisme

penerapan

komunitas

TeencreaT dijelaskan pada bagan dibawah. Tahap Sosialisasi

Tahap Pelaksanaan

Sosialisasi kepada remaja mengenai bonus demografi dan potensi komunitas TeencreaT. Mengembangkan wawasan dan jiwa wirausaha melalui penjualan barang atau jasa

13

Pengawasan tindakan dari berbagai ancaman dari dalam maupun luar

Tahap Pengawasan

Gambar 3 Mekanisme penerapan komunitas TeencreaT Mekanisme adanya komunitas TeencreaT dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Tahap Sosialisasi Tahap ini merupakan tahap awal dari rangkaian kegiatan komunitas ini. Dalam tahap ini, remaja akan dikenalkan akan definisi serta keuntungan bonus demografi yang akan dihadapi Kota Denpasar. Di samping itu, akan dijelaskan gambaran umum

mengenai

komunitas

ini

dan

keunggulannya

dibandingkan komunitas kewirausahaan remaja lainnya. Dalam melaksanakan sosialisasi, tak hanya sebatas menyampaikan melalui tatap muka langsung, tetapi juga dapat dilakukan melalui media sosial yang dimana banyak remaja yang menggunakannya. Pada tahap ini, penulis akan menjadi pihak yang melakukan sosialisasi komunitas TeencreaT kepada remaja yang usianya 13-19 tahun. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap ini merupakan tahap terpenting dalam terlaksananya komunitas ini. Dalam tahap ini, seluruh anggota komunitas menerapkan pembelajaran discovery yang dimana belajar mengenai kewirausahaan berdasarkan materi dari internet maupun sumber-sumber kepustakaan lainnya. Namun dalam hal ini, tak ada yang mengajar ataupun diajar, melainkan seluruh anggota belajar bersama dan memecahkan masalah yang mungkin secara bersama-sama. Pembelajaran hands-on learning tercermin dalam melakukan praktek kewirausahaan secara langsung. Tentunya dalam menunjang segala kegiatan, dibuatlah

14

susunan kepengurusan yang nantinya yang meliputi president, vice president, marketing manager, accounting, secretary, ads designer, dan marketing. Tugas-tugas dari masing-masing pengurus

komunitas

ini

tentu

berbeda

dengan

tugas

kewirausahaan besar, yang dimana telah disederhanakan dan ditentukan sesuai kebutuhan. Adapun dalam alur jalannya sebuah kegiatan kewirausahaan dalam komunitas ini akan dijelaskan pada bagan dibawah. Ads Designer: membuat brosur dan logo promosi iklan baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Marketing: melakukan promosi baik offline maupun online serta penyalur pesanan dari konsumen ke secretary.

Marketing Manager: melakukan persiapan dan pengiriman mengenai barang atau jasa yang dipesan oleh konsumen. Secretary : menerima dan mencatat modal serta penerimaan dana dalam proses jual-beli. President dan Vice President : menerima laporan keuangan dan bertanggung jawab atas barang atau jasa yang telah dijual atau yang akan dijual dan membagi hasil penjualan berdasarkan kesepakatan bersama. Gambar 4 Tahap Pelaksanaan Komunitas TeencreaT Ads designer bertugas untuk membuat brosur dan logo promosi iklan baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Dalam brosur tersebut, kami akan menjelaskan mengenai komunitas ini sehingga masyarakat lebih mendapatkan gambaran tentang komunitas TeencreaT. Kemudian, Marketing melakukan promosi baik offline maupun online serta penyalur pesanan dari konsumen ke secretary. Adapun upaya yang dilakukan secara offline yakni dengan menyebarkan informasi mengenai produk dari komunitas TeencreaT kepada masyarakat secara langsung

15

sedangkan secara online, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mensosialisasikan produk melalui media sosial. Saat ini pengguna media sosial telah berkembang pesat dan penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat. Maka dari itu, pengguna media sosial juga dapat menemukan info produk hingga melakukan pemesanannya melalui media sosial. Setelah itu, marketing manager bertugas untuk melakukan persiapan dan pengiriman mengenai barang atau jasa yang dipesan oleh konsumen. Jadi, bagi para konsumen yang berada di luar jangkauan seperti misalnya di luar kota, daerah, dan sebagainya tetap dapat membeli produk dari komunitas TeencreaT melalui jasa pengiriman barang. Marketing manager akan mengontrol proses pengiriman barang sehingga dapat dipastikan barang tersebut akan datang dalam keadaan baik di tangan konsumen. Kemudian, secretary bertugas menerima dan mencatat modal serta penerimaan dana dalam proses jual-beli. Selain itu, secretary juga bertugas mencatat dan menyimpan arsip konsumen

dari

komunitas

TeencreaT.

Tujuannya,

agar

pemasukan dan pengeluaran komunitas ini tetap terkendali dan seimbang. Pada tahap akhir presidentdan vice president bertugas untuk menerima laporan keuangan dan bertanggung jawab atas barang atau jasa yang dijual atau yang akan dijual. Selain itu, mereka juga akan membagi hasil penjualan berdasarkan kesepakatan bersama sehingga tidak terjadi kesetimpangan antara anggota komunitas TeencreaT. 3. Tahap Pengawasan Tahap

pengawasan

merupakan

tahap

apabila

telah

berlangsungnya tahap pelaksanaan. Dalam tahap pengawasan, seluruh anggota harus dapat melakukan pengawasan mengenai tindakan atau ancaman yang mungkin akan terjadi. Ancaman tersebut dapat berupa ancaman dari pihak luar yang berniat tak baik dalam persaingan pasar. Di samping itu, pengawasan juga

16

tak luput dari dalam komunitas untuk menghindari konflik mengenai kecemburuan terhadap penjualan suatu barang atau jasa yang ditawarkan.

4.2.2

Efektivitas Komunitas TeencreaT Dalam Mengoptimalkan Bonus Demografi yang dihadapi di Kota Denpasar Komunitas TeencreaT merupakan komunitas yang bergerak di bidang kewirausahaan yang sangat cocok sebagai wadah bagi remaja

dalam

mengembangkan

jiwa

wirausahanya.

Dalam

pelaksanaannya, remaja akan memperoleh pengalaman baru di luar pembelajarannya di sekolah. Pengalaman tersebut yakni pada saat mereka mampu memperoleh ilmu mengenai kewirausahaan sederhana, memproduksi atau menjual kembali barang yang ada sesuai dengan permintaan konsumen, serta mempertahankan hasil penjualan agar tak mendapatkan kerugian. Penerapan komunitas TeencreaT ini dalam lingkungan remaja dirasa telah memberikan gambaran terhadap remaja mengenai dunia wirausaha melalui penjualan barang atau jasa yang mereka lakukan. Adapun keunggulan yang ditawarkan dari komunitas TeencreaT ini adalah merupakan komunitas sebagai wadah untuk berekspresi dalam bidang wirausaha. Di samping itu, komunitas ini masih sangat jarang ada terutama di daerah Denpasar sehingga membuat komunitas ini dapat menjadi sebuah inovasi optimalisasi bonus demografi di Indonesia khususnya Denpasar. Dalam penelitian, penulis menggunakan salah satu teknik pengumpulan data yakni penyebaran kuisioner ke beberapa remaja secara acak yang memiliki rentang usia 15-17 tahun. Responden ini berasal dari anggota komunitas TeencreaT yang aktif melaksanakan kegiatan kewirausahaan. Kuisioner yang diberikan merupakan pertanyaan singkat mengenai pendapatnya akan komunitas ini.

17

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa seluruh responden tahu dan pernah mengikuti sebuah komunitas. Setelah mengikuti inovasi TeencreaT yang ditawarkan oleh penulis, lebih dari 56% responden menyatakan bahwa komunitas TeencreaT bermanfaat bagi kehidupan remaja. Bahkan 34% responden yang diuji menyatakan bahwa komunitas ini sangat bermanfaat bagi kehidupan remaja dalam bidang kewirausahaan. Hal ini menyatakan bahwa komunitas ini merupakan pilihan yang tepat untuk menambah wawasan mengenai remaja serta menambah pengalaman baru bagi dirinya. Bahkan dengan adanya komunitas ini, akan menambah uang tambahan bagi anggotanya. Hal ini dapat ditunjukkan dengan salah satu penjualan aksesoris handphone yang mendapatkan laba mencapai Rp 1.500.000,00. Berdasarkan pertanyaan kedua mengenai komunitas ini, hampir 72% responden mengatakan komunitas ini sangat bagus dalam segi pengelolaan organisasi dan kinerja organisasi, dan hanya 5% responden yang mengatakan komunitas ini memiliki pengelolaan yang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya kegiatan ini ternyata sangat efektif mengingat dengan respon anggota yang memberikan tanggapan yang baik terhadap komunitas ini. Mengacu pada hal tersebut maka salah satu solusi yang ditempuh adalah dengan komunitas TeencreaT, yang menawarkan fasilitas yakni yaitu : 1. Dalam memanfaatkan bonus demografi, komunitas TeencreaT merupakan wadah yang sangat cocok bagi remaja untuk berwirausaha. 2. Komunitas ini merupakan komunitas terbuka untuk remaja siapa saja yang memiliki keinginan untuk berwirausaha. 3. Dalam mengikuti komunitas ini, anggota tak dipungut biaya. 4. Memanfaatkan pembelajaran discovery and hands-on learning, yang dirasa mampu menambah wawasan dan pengenalan remaja terhadap wirausaha.

18

BAB V PENUTUP 5.1

Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari kajian di atas adalah sebagai berikut: 1.

Komunitas TeencreaT merupakan komunitas kreatif dan inovatif yang bergerak di bidang kewirausahaan bagi para remaja dalam upaya meningkatkan

wawasan

dan

pengalaman

sehingga

dapat

mengoptimalkan bonus demografi yang akan dihadapi Kota Denpasar nantinya. 2.

Komunitas TeencreaT dirasa efektif dari dalam mengoptimalkan bonus demografi yang dihadapi Kota Denpasar ke depannya.

5.2

Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan ialah sebagai berikut. 1. Saran Bagi Pemerintah Pemerintah dapat mengembangkan komunitas ini untuk keperluan pemerintah dalam upaya mempersiapkan remaja mengenai bonus demografi yang akan dihadapi Kota Denpasar nantinya. 2. Saran Bagi Masyarakat Masyarakat terutama orang dewasa dapat memberikan edukasi kepada para remaja mengenai keterlibatan mereka nantinya dalam membangun bangsa sehingga dapat mengoptimalkan bonus demografi Kota Denpasar. 3. Saran Bagi Remaja Sebagai generasi muda Kota Denpasar, perlu memperluas pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan ekonomi khususnya kewirausahaan sebagai upaya membangun bangsa nantinya. 4. Saran Bagi Peneliti Komunitas ini masih terbuka untuk dikembangkan lagi dalam segi pengelolaan anggota, jangkauan anggota, hingga pemberian modal sehingga komunitas ini dapat terus berkembang dan menjadi wadah remaja dalam belajar berwirausaha.

19

DAFTAR PUSTAKA

Barnawi, Mohammad Arifin. 2012. Schoolpreneurship: Membangkitkn Jiwa & Sikap Kewirausahaan Siswa. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. 20 Halaman. Halaman ke-6. Bamz. 2016. Pengertian Bonus Demografi Menurut Para Ahli. http://www.seputarpembahasan.com/2016/01/pengertian-bonus-demografimenurut-para.html. diakses pada 20 April 2017 pukul 15.00 Feroza. Gea. 2016. Tantangan Hadapi Bonus Demografi. http://www.kompasiana.com/geaferoza/tantangan-hadapi-bonusdemografi_54f91a2ea33311f1068b4658. Diakses pada tanggal 14 April 2017 pukul 13.00 Hamalik. Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. http://menurutahli.com/2017/03/31/pengertian-metode-pembelajaraninquiry-berorientasi-discovery/ diakses pada tanggal 15 April 2017 pukul 65.15 Kasmir. 2013. Kewirausahaan-Edisis Revisi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 42 Halaman. Halaman ke-20. Psikologi Remaja. 2010. Pengertian Remaja Menurut Para Ahli. http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/ diakses pada tanggal 15 April 2017 pukul 65.00 Sugeng. 2016. Pengertian Bonus Demografi Kependudukan dan Peningkatannya Dalam Mensejahterakan Masyarakat http://www.ilmuekonomi.net/2016/04/pengertian-bonus-demografikependudukan-dan-peningkatan-dalam-mensejahterakan-masyarakat.html. Diakses pada tanggal 15 April 2017 pukul 17.50 BPS. 2003. JUMLAH PENDUDUK DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA DENPASAR TAHUN 1990-2003 http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/timur/bali/denpasar.pdf. diakses pada tanggal 28 April pukul 13.65.

ix

LAMPIRAN 1

Pengisian kuisioner

Kegiatan mengenai komunitas

Diskusi pengenalan TeencreaT

LAMPIRAN 2

x

Tampilan kuisioner

xi

LAMPIRAN 3

PERTANYAAN 1 Apakah menurut anda komunitas ini bermanfaat? A. Kurang bermanfaat B. Bermanfaat C. Sangat bermanfaat

PERTANYAAN 2 Bagaimana penilaian anda mengenai komunitas TeencreaT ? A. Tidak bagus B. Kurang bagus C. Bagus D. Sangat bagus

xii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini ; Nama Ketua Kelas Jurusan Sekolah Alamat Sekolah

: Anak Agung Ketut Agung Dharma Putra :X : MIPA : SMA Negeri 4 Denpasar : Jalan Gunung Rinjani, Monang-Maning Denpasar

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah dengan judul ” TeencreaT : Komunitas Remaja Cerdas Berwirausaha Berbasis Pembelajaran Discovery and Hands–on Learning Sebagai Upaya Optimalisasi Bonus Demografi di Kota Denpasar” yang kami sertakan dalam lomba karya tulis ilmiah ini adalah benar hasil karya kelompok kami, bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis orang lain serta belum pernah menjuarai di kompetisi serupa. Apabila dikemudian hari, pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia HARDIKNAS FISIP 2017 berupa diskualifikasi dari kompetisi. Demikianlah surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa adanya unsur paksaan, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar, 23 April 2017

CURRICULUM VITAE

xiii

( Daftar Riwayat Hidup )

Nama

: Ayu Amalia Nur Azizah

T. T. L.

: Sukoharjo, 11 Oktober 2001

Sekolah

: SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Jl. Gunung Andakasa Gg. Matahari Gria Asri 1 No. 1

Telp/HP

: 087861419009

Kelas

:X

Agama

: Islam

Hobi

: Berenang, Membaca buku

Bidang ilmu yang digemari

: Matematika, Kimia

Riwayat Pendidikan

: TK Kusuma

(2005-2007)

SD N 65 Pemecutan (2007-2013) SMP N 4 Denpasar (2013-2016) SMA N 4 Denpasar (2016-sekarang) Cita-cita

: Dokter, Pengusaha

Motto pribadi

: “You can if you think you can”

Motto kelompok

: “Mayi Satvani Dharma”

Motto Sekolah

: “Klaibyam Ma Sma Gamah Tyaktvo”

Karya ilmiah yang pernah dibuat

:

-

“STOP HIV/AIDS : Aplikasi Edukasi sebagai Media Pembelajaran Berbasis Software dalam Upaya Meningkatkan Wawasan Remaja terhadap HIV/AIDS dan Adiksi”.

Penghargaan yang pernah diraih -

:

Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah HIMAKESMAS UNDHIRA 2017 Denpasar, 23 April 2017

CURRICULUM VITAE (Ayu Amalia Nur Azizah)

xiv

( Daftar Riwayat Hidup )

Nama

: Anak Agung Ketut Agung Dharma Putra

T. T. L.

: Denpasar, 30 Januari 2001

Sekolah

: SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Jl. Pulau Bungin No.51 Denpasar

Telp/HP

: 089678154365

Kelas

:X

Agama

: Hindu

Hobi

: Bermain game, berenang

Bidang ilmu yang digemari

: Matematika dan TIK

Riwayat Pendidikan

: TK K Harapan

(2006-2007)

SD K Harapan

(2007-2013)

SMP N 1 Denpasar (2013-2016) SMA N 4 Denpasar (2016-sekarang) Cita-cita

: Dokter

Motto pribadi

: “Hiduplah seakan engkau akan mati besok. Belajarlah seakan engkau akan hidup selamanya.”

Motto kelompok

: “Mayi Satvani Dharma”

Motto Sekolah

: “Klaibyam Ma Sma Gamah Tyaktvo”

Karya ilmiah yang pernah dibuat

:

-

“STOP HIV/AIDS : Aplikasi Edukasi sebagai Media Pembelajaran Berbasis Software dalam Upaya Meningkatkan Wawasan Remaja terhadap HIV/AIDS dan Adiksi”.

Penghargaan yang pernah diraih -

:

Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah HIMAKESMAS UNDHIRA 2017 Denpasar, 23 April 2017

CURRICULUM VITAE (A. A. Ketut Agung Dharma Putra) xv

( Daftar Riwayat Hidup )

Nama

: Putu Eliza Sastira Sri Mahadevi

T. T. L.

: Denpasar, 8 Desember 2001

Sekolah

: SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Jl. Gunung Catur X/5

Telp/HP

: 081338721624

Kelas

:X

Agama

: Hindu

Hobi

: Membaca

Bidang ilmu yang digemari

: Biologi dan Matematika

Riwayat Pendidikan

: TK Kumara Artha

(2006-2008)

SD Cipta Dharma

(2008-2014)

SMP N 1 Denpasar

(2014-2016)

SMA N 4 Denpasar (2016-sekarang) Cita-cita

: Dokter

Motto pribadi

: “Think Big and Act Now”

Motto kelompok

: “Mayi Satvani Dharma”

Motto Sekolah

:“Klaibyam Ma Sma Gamah Tyaktvo”

Karya ilmiah yang pernah dibuat

:

-

“STOP HIV/AIDS : Aplikasi Edukasi sebagai Media Pembelajaran Berbasis Software dalam Upaya Meningkatkan Wawasan Remaja terhadap HIV/AIDS dan Adiksi”.

Penghargaan yang pernah diraih -

:

Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah HIMAKESMAS UNDHIRA 2017 Denpasar, 23 April 2017

(Putu Eliza Sastira Sri Mahadevi)

xvi

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF