Karya Ilmiah Akhir DM

August 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Karya Ilmiah Akhir DM...

Description

 

KARYA ILMIAH AKHIR  ”DIABETES MELITUS PADA NY. S DI DESA KARANGANYAR KECAMATAN TIRTO”

Masdiana Safitri 201902040019

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN 2020

1

 

KATA PENGANTAR 

Assalamu’alaikum, Wr. Wb. Dengan Den gan menguc mengucapk apkan an puji puji syukur syukur kehadi kehadirat rat Allah Allah SWT yang yang tel telah ah melimp mel impahk ahkan an rahmat rahmat dan hidaya hidayahNy hNyaa kepada kepada saya saya sehing sehingga ga saya mendap mendapat at kemuda kem udahan han untuk untuk dapat dapat menyus menyusun un karya karya ilmiah ilmiah akhir akhir dengan dengan judul judul “Asuhan “Asuhan Keperawatan pada Ny S dengan Diagnosa Diabetes Mellitus di Desa Karanganyar  RT 05 RW 02 Tirto”. Dalam penyusunan penyusunan karya ilmiah ilmiah akhir ini, saya mendapat bimbingan, bimbingan, dukungan, bantuan moril dan materiil dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu membantu menyelesaikan menyelesaikan karya ilmiah akhir ini. Saya menyadari sepenuhnya atas kekurangan, keterbatasan, pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki sehingga penulisan karya ilmiah akhir  ini masih jauh dari sempurna.Untuk sempurna.Untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan de demi mi sempu sempurn rnan anya ya ka kary ryaa ilmi ilmiah ah ak akhi hirr in ini. i. Se Semo moga ga ka kary ryaa ilmi ilmiah ah ak akhi hirr in inii  bermanfaat bagi saya sendiri dan pihak yang membutuhkan terutama bidang keperawatan komunitas.

Pekalongan, 18 maret 2020  

Penulis

2

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata atar Be Belaka lakang ng

Di Diab abete etess mell mellit itus us ad adala alah h ga gang nggu guan an metab metabol olism ismee ya yang ng di dita tand ndai ai denganhip deng anhiperglik erglikemia emia yang berhubung berhubungan an dengan dengan abnormalitas abnormalitas metabolisme metabolisme karboh kar bohidr idrat, at, lemak, lemak, dan protei protein n yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh penuru penurunan nan sekresi sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati (Nurarif, 2015). Faktor penyebab penyakit Diabetes Melitus antara lain gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin dan atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes melitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang pada  penderita. Diabetes melitus dibagi dalam beberapa tipe. DM tipe 1 biasanya timbul gejala sebelum usia 30 tahun, walaupun gejala dapat timbul kapan saja  pasien dengan DM tipe 1 memerlukan terapi pengobatan dengan insulin. Diabetes melitus tipe 2 biasanya dialami pasien usia 30 tahun atau lebih, dan terapi ter api yang yang diberik diberikan an adalah adalah obat obat oral. oral. Diabet Diabetes es tipe tipe lai lainya nya adalah adalah DM gestasional yang diderita pada ibu hamil disebabkan oleh gangguan toleransi gluk glukos osaa pa pada da pa pasie sien n terse tersebu but. t. Saat Saat in inii ju juml mlah ah pa pasie sien n pe pend nderi erita ta Gejal Gejalaa  penderita diabetes adalah rasa haus dan lapar yang berlebih, buang air kecil lebih sering lebih sering pada pada malam malam hari hari dan penuruna penurunan n berat berat badan badan yang yang berleb berlebih ih (Perkeni, 2011). Diabet Dia betes es mellit mellitus us (DM) (DM) merupa merupakan kan salah salah satu satu penyak penyakit it yang yang saat ini mendunia dan dapat menjadi gangguan hidup sehat pada pada manusia. WHO memprediksi bahwa akan terjadi ledakan pasien diabetes mellitus di abad 21. Jumlah penderita diabetes di dunia, mencapai 200 juta jiwa. Diprediksi angka tersebut terus bertambah menjadi 350 juta jiwa pada tahun 2020. Penderita diabet dia betes es terbesar terbesar adalah adalah China, China, India, India, Amerik Amerikaa Serikat Serikat serta serta Indone Indonesia sia (Kemenkes RI, 2014). Menurut laporan World Health Organization (WHO)  pada tahun 2013, terdapat 382 juta orang di dunia ini hidup dengan diabetes 3

 

mellitus. Pada tahun 2015 diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta, diperkirakan dari 382 juta tersebut 175 juta diantaranya belum terdeteksi sehingga terancam berkembang progresif menjadi komplikasi tanpa di sadari da dan n tanp tanpaa pe penc nceg egah ahan an.. Saat Saat in inii in indo done nesi siaa te tela lah h meng mengha hada dapi pi masal masalah ah epidemiologis yaitu pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi  penyakit tidak menular (PTM). Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas menghasilkan cukup insulin akan tetapi tubuh tidak dapat secara efektif efe ktif menggunakan insulin yang dihasilkan. Hal ini  juga dapat disebabkan karena pola makan yang tidak terkontrol (Putro, 2012). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2013 telah melakukan wawancara guna menghitung proporsi diabetes mellitus pada usia 5 tahun ke atas. atas. Dide Didefi fini nisik sikan an sebag sebagai ai diab diabete etess mell mellit itus us jika jika pe pern rnah ah di di diag agno nosis sis mend me nderi erita ta ke kenc ncin ing g mani maniss oleh oleh do dokt kter er atau atau be belu lum m pe pern rnah ah di di diag agno nosis sis menderita kencing manis namun dalam satu bulan terakhir mengalami gejala sering lapar, sering haus, sering buang air kecil dengan jumlah yang banyak  da dan n meng mengal alami ami pe penr nrun unan an be bera ratt ba bada dan. n. Dari Dari ha hasi sill wawa wawanc ncar araa te terse rsebu butt didapa did apatka tkan n data data bahwa bahwa propor proporsi si diabet diabetes es mellitu mellituss pada pada Riskes Riskesdas das 2013 2013 meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2007 dan didapatkan hasi hasill

12.1 12.191 91.5 .564 64

pend pendud uduk uk

In Indo done nesi siaa

mend mender erit itaa

di diab abet etes es

mell mellit itus us

(Kementrian Kesehatan RI, 2014). Provinsi Jawa Tengah dengan penduduk  24 24.0 .089 89.4 .433 33 pe pend ndud uduk uk diata diatass 14 ta tahu hun n di dite temu muka kan n 38 385. 5.43 431 1 pe pend ndud uduk  uk  mender men derita ita diabet diabetes es mellit mellitus us da tel telah ah terdia terdiagno gnosa sa dari dari 72.26 72.268 8 pendud penduduk  uk  menderita mender ita diabet diabetes es mellit mellitus us yang yang belum belum terdiag terdiagnos nosaa (Dinas (Dinas Keseha Kesehatan tan Provinsi Jawa Tengah, 2010. hlm.23). Hal tersebut melatarbelakangi penulis tertarik untuk menulis karya ilmiah akhir tentang asuhan keperawatan pasien dengan diagnosa diabetes mellitus.

4

 

B. Tujuan

1. Tuju Tujuan an Umum Umum Untu Un tuk k meng menget etah ahui ui ga gamb mbara aran n da dan n ko komu muni nita tass

pe pene nera rapa pan n asuha asuhan n ke kepe peraw rawata atan n

pada ada pasi pasien en Ny. S den enga gan n Diab Diabet etes es Mell Mellit itu us di Desa Desa

Karanganyar Kecamatan Tirto . 2. Tuju Tujuan an Khu Khusu suss a. Ma Maha hasi sisw swaa

mamp mampu u

meny menyus usun un

pe peng ngka kaji jian an

asuh asuhan an

ke kepe pera rawa wata tan n

komunitas pada Ny.S dengan penyakit Diabetes Mellitus  b. Mahasiswa mampu menysusun diagnosa komunitas pada Ny. S dengan  penyakit diabetes mellitus c. Mah Mahasi asiswa swa mampu mampu menyus menyusun un rencan rencanaa asuhan asuhan keperaw keperawata atan n komuni komunitas tas  pada Ny. S dengan penyakit penyakit diabetes mellitus d. Mah Mahasi asiswa swa mampu mampu menyus menyususn usn implem implement entasi asi keperaw keperawatan atan komuni komunitas tas  pada Ny. S dengan penyakit penyakit diabetes mellitus e. Mahasi Mahasiswa swa mampu menyusun menyusun tentang tentang evaluasi evaluasi keperawatan keperawatan komunitas komunitas  pada Ny. S dengan penyakit penyakit diabetes mellitus f. Mah Mahasi asiswa swa mampu mampu menyus menyusun un dokume dokumenta ntasi si keperaw keperawatan atan komunita komunitass  pada Ny. S dengan penyakit penyakit diabetes mellitus

5

 

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Diabetes militus Diabetes militus adalah gangguan gangguan metabolisme metabolisme yang ditandai ditandai dengan dengan hipe hiperg rgli like kemi mi yang yang berh berhub ubun unga gan n de deng ngan an ab abno norm rmal alit itas as meta metabo boli lism smee karboh kar bohidr idrat, at, lemak lemak dan protein protein yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh penuru penurunan nan sekresi sekresi insulin atau penurunan sensitivitas isulin atau keduannya dan menyebabkan komplikasi komp likasi kronis kronis mikrovaskul mikrovaskuler, er, makrovasku makrovaskuler ler dan neuropati neuropati

(Yuliana (Yuliana

elin, 2009). Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang kompleks yang melibat mel ibatkan kan kelain kelainan an metabo metabolis lisme me karboh karbohidr idrat, at, protein protein dan lemak lemak serta serta  berkembangnya

komplikasi

mikrovaskuler,

makrovaskuler

dan

neurolog neurol ogis.D is.DM M terjadi terjadi akibat akibat tubuh tubuh tidak tidak mengha menghasilk silkan/ an/mem memakai akai insuli insulin n sebaga seb agaima imana na mestin mestinya. ya.DM DM biasany biasanyaa karena karena faktor faktor geneti genetik k dan obesita obesitass (Nurarif & Kusuma, 2013). Diabet Dia betes es militu milituss merupa merupakan kan sekelom sekelompok pok kelain kelainan an hetero heterogen gen yang yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Glukosa secara seca ra normal normal bersirk bersirkula ulasi si dalam dalam jumlah jumlah terten tertentu tu dalam dalam darah. darah.Glu Gluko kosa sa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi (Mansjoer, (Ma nsjoer, Arif. 2007).

B. Klasifikasi

Klasifikas Klasifi kasii DM menuru menurutt Nurarif Nurarif & Kusuma Kusuma (2013) (2013),, ada bebera beberapa pa macam macam diantaranya: 1. Diabetes Militus a. Type I : Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) atau sebuah

Diabetes

Melitus

tergantung

insulin

(DMTI)

5% hingga 10% penderita diabetik umumnya type I. Sel-sel beta dari  pankreas

yg

normalnya

ialah

menghasilkan

insulin

namun

dihancurkan oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk  mengontrol kadar gula darah. Awitannya mendadak umumnya terjadi sebelum umur 30 th. 6

 

b. Type II : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau

disebu dis ebutt Diabet Diabetes es Mellit Mellitus us yang yang tidak tidak tergant tergantung ung insuli insulin n (DMTTI (DMTTI)) Semb Sembil ilan an pu pulu luh h % hing hingga ga 95 95% % pe pend nder erit itaa di diab abet etik ik ya yait itu u ty type pe II. Keadaan Kead aan ini diakib diakibatk atkan an oleh oleh penuru penurunan nan sensiti sensitivit vitas as pada pada insuli insulin n (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin. Pengobatan pertama ialah dengan diit & olah raga, apabila kenaikan kadar kad ar gluko glukosa sa darah darah menetap menetap,, suplem suplemen en dengan dengan sebuah sebuah prepar preparat at hipoglikemi hipog likemik k (suntikan (suntikan insulin insulin dibutuhka dibutuhkan, n, bila preparat preparat oral tidak  dapat mengontrol hiperglikemia). Terjadi amat sering pada mereka yg  berumur lebih dari 30 th& pada mereka yg obesitas. obesitas. 2. DM type lain

Dikarenakan adanya kelainan genetik, obat, infeksi, penyakit pankreas (traumaa pankreatik) (traum pankreatik),, antibodi, antibodi, penyakit penyakit dengan dengan karakteristik karakteristik gangguan gangguan endokrin.& sindroma penyakit lain. sional 3. Diabetes Kehamilan : Gestasio

Diab abeetes

Melitus

(GDM)

Diabetes yg terjadi pada perempuan hamil yg sebelumnya tidak mengidap diabetes.

C. Etiologi

Penyeb Pen yebab ab dari dari DM dapat dapat diliha dilihatda tdari ri tipe tipe DM yang yang dideri dideritaol taoleh eh pasien pasien,, menurut Yuliana elin, 2009: 1. Diabetes tipe I: a. Faktor genetik  Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi

mewari mew arisi si suatu suatu predis predispos posisi isi atau atau kecend kecenderu erunga ngan n geneti genetik k ke arah arah terjadi terj adinya nya DM tipe tipe I. Kecend Kecenderu erunga ngan n geneti genetik k ini ditemu ditemukan kan pada pada individu yang memiliki tipe antigen HLA. b. Faktor-faktor imunologi

Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibo ant ibodi di terarah terarah pada pada jaring jaringan an normal normal tubuh tubuh dengan dengan cara cara bereak bereaksi si terhada terh adap p jaring jaringan an tersebu tersebutt yang yang diangg dianggapn apnya ya seolah seolah-ol -olah ah sebaga sebagaii

7

 

 jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen. c. Faktor lingkungan

Viru Viruss atau atau to toks ksin in tert terten entu tu da dapa patt memi memicu cu pr pros oses es ot otoi oimu mun n ya yang ng menimbulkan destruksi selbeta. 2. Diabetes Tipe II Meka Me kani nism smee ya yang ng tepa tepatt ya yang ng meny menyeb ebab abka kan n re resis sisten tensi si in insu suli lin n da dan n gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor Fak tor geneti genetik k memega memegang ng perana peranan n dalam dalam proses proses terjadi terjadiny nyaa resiste resistensi nsi insulin. 3. Faktor-faktor resiko : a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th) b. Obesitas c. Riwayat keluarga D. Pato Patofi fisi siol olog ogii dan Path Pathwa ways ys

Menu Me nuru rutt Nura Nurari riff & Kusu Kusuma ma,, 20 2013 13,, dalam dalam ke kead adaan aan no norm rmal al jika jika terdapat terdap at insulin, insulin, asupan glukosa/produ glukosa/produksi ksi glukosa glukosa yang melebihi melebihi kebutuhan kebutuhan kalori akan disimpan sebagai glikogen dalam sel-sel hati dan sel-sel otot. Proses glikogenesis glikogenesis ini mencegah mencegah hiperglikemi hiperglikemiaa (kadar glukosa darah > 110 mg/d mg /dl) l).. Pada Pada pa pasie sien n DM, DM, ka kada darr gluk glukos osaa da dala lam m da dara rah h meni mening ngka kat/ t/tid tidak  ak  terk terko ontro ntrol, l,

ak akib ibat at

rend re ndah ahn nya

pro rod duk

in insu suli lin n/tub /tubuh uh

tid tidak

dap apat at

menggunakannya, sebagai sel-sel akan starvasi. Bila kadar meningkat akan dibuan dib uang g melalu melaluii ginjal ginjal yang yang akan akan menimb menimbulk ulkan an diuresi diuresi sehing sehingga ga pasien pasien  banyak minum (polidipsi). Glukosa terbuang melalui urin maka tubuh kehila keh ilanga ngan n banyak banyak kalori kalori sehing sehingga ga nafsu nafsu makan makan mening meningkat kat (polip (poliphag hagi). i). Akibat sel-sel starvasi karena glukosa tidak dapat melewati membran sel, maka pasien akan cepat lewat.

8

 

Patways:

(Nurarif & Kusuma, 2013)

E. Manif anifes esta tasi si Klin Klinik  ik 

Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumny umu mnyaa tidak tidak ada.Se ada.Sebal balikn iknya ya yang yang sering sering mengga menggangg nggu u pasien pasien adalah adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah katarak, glaukoma, retinopati, gatal seluruh badan, pruritus 9

 

vulvae vul vae,, infeks infeksii bakteri bakteri kulit, kulit, infeksi infeksi jamur jamur di kulit, kulit, dermat dermatopa opati, ti, neurop neuropati ati  perifer, neuropati visceral, amiotropi, ulkus neurotropik, penyakit ginjal,  penyakit pembuluh darah perifer, penyakit coroner, dan penyakit pembuluh darah otak(Nurarif & Kusuma, 2013).

F. Peme Pemeri riks ksaa aan n Penu Penunj njan ang g

Menurut Mansjoer oer 2007 pemerik pemeriksaan saan yang dilakukan sebagai sebagai penunjang penunjang Menurut Mansj diagnostik medis antara lain: 1. Peme Pemeri riks ksaan aan gu gula la dara darah h Orang dengan metabolisme yang normal mampu mempertahankan kadar  gula gula dar darah ah antara antara 70-110 70-110 mg/dl mg/dl (engli (engligli glikem kemi) i) dalam dalam kondis kondisii asupan asupan makanan yang berbeda-beda. Test dilakukan sebelum dan sesudah makan serta pada waktu tidur. 2. Peme Pemeri riks ksaan aan de deng ngan an Hb Hb Dilaku Dil akukan kan untuk untuk pengon pengontro trolan lan DM jangk jangkaa lama lama yang yang merupa merupakan kan Hb minor sebagai hasil dari glikolisis normal. 3. Pe Peme meri riks ksaa aan n Urine Urine Pemeriksaan Pemer iksaan urine dikombina dikombinasikan sikan dengan dengan pemeriksaan pemeriksaan glukosa glukosa darah un untu tuk k mema memant ntau au ka kada darr gluk glukos osaa da darah rah pa pada da pe peri riod odee wakt waktu u di dian anta tara ra  pemeriksaan darah. (Mansjoer, Arif. 2007)

G. Prog Progra ram m tera terapy py Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan

aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi kompli kom plikas kasii vaskul vaskuler er serta serta neurop neuropati ati.. Tujuan Tujuan terape terapeuti utik k pada pada setiap setiap tipe tipe diabetes

adalah

mencapai

kadar

glukosa

Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes : 1. Diet 2. Latihan 3. Pemantauan 4. Terapi (jika diperlukan)

10

darah

normal.

 

5. Pendidikan

(Nurarif & Kusuma, 2013)

H. Pros Proses es Kepe Kepera rawa wata tan n

Menurut Willkinson & Nancy 2012, asuhan keperawatan pada pasien dengan DM meliputi: 1. Pe Peng ngka kaji jian an Pri Prime mer  r  a.

Airway : jalan nafas ada sumbatan apa tidak, misal muntahan

b.

Breathing: hiperventilasi, napas bau aseton

c.

Circul Cir culatio ation: n: TD, nadi, nadi, lemah, lemah, tampak tampak pucat pucat ( diseba disebabka bkan n karena karena gluk lukos osaa

Intr Intraa

Selm Selmen enur uru un

seh ehin ingg ggaa

Pro rose sess

Pemb emben entu tuka kan n

ATP/EnergiTerganggu) d.

Disability:

perubahan

kesadaran

(jika

sudah

terjadi

ketoasidosismetabolic) 2. Peng Pengka kaji jian an Seku Sekund nder  er  a. Exposure: periksa seluruh tubuh apa ada luka atau tidak. b. Five Intervension Intervension:Gluk :Glukosa osa darah: darah: meningkat meningkat 100-200 100-200 mg/dL, mg/dL, atau

lebih, Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok, Asam lemak   bebas : kadar lipid dan kolesterolmeningkat, Osmolaritas serum : meni me ning ngka katt tetap tetapii bias biasan anya ya ku kura rang ngda dari ri 33 330m 0mOs Osm/ m/l, l, Elek Elektr trol olit it :  Natrium: mungkin normal, meningkat atau menurun, Kalium : normal atau atau

pe peni ning ngka kata tan n

se semu mu (p (per erpi pind ndah ahan ansel selul uler) er),,

se selan lanju jutn tnya ya ak akan an

menurun, menuru n, Fosfor Fosfor : lebih lebih sering sering menuru menurun, n, Hemogl Hemoglobi obin n glikos glikosila ilatt : kadarnya kadar nya meningkat meningkat 2-4 kalilipat kalilipat dari normal yang mencerminkan mencerminkan kontrol DM yang kurangselama 4 bulan terakhir (lama hidup SDM) dan karenanyasa karenanyasangat ngat bermanfaat bermanfaat dalam membedakan membedakan DKA dengan dengan kontroltidak adekuat versus DKA yang berhubungan dengan insiden. c. Pemeriksaan mikroalbumin, Mendeteksi komplikasi pada ginjal dan

kardiovaskular d.  Nefropati Diabetik, Salah satu komplikasi yang ditimbulkan oleh

 penyakitdiabetes

adalah

terjadinya

nefropati

diabetic,

yang

dapatm dap atmeny enyeba ebabka bkan n gagal gagal ginjal ginjal termina terminall sehing sehingga ga pender penderita itaper perlu lu

11

 

menjalani menja lani cuci darah atau hemodialisis. hemodialisis.Nefrop Nefropati ati diabetic diabetic ditandai ditandai dengan den gan kerusa kerusakan kanglo glomer merolu oluss ginjal ginjal yang yang berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii alat alat  penyaring.

Gangguan

pada

glomerulus

ginjal

dapat

meny me nyeb ebab abka kanl nlol olos osny nyaa pr prot otei ein n al albu bumi min n ke da dala lam m ur urin ine. e.Ad Adan anya ya albumin album in dalam dalam urin urin (=album (=albumino inoria) ria) merupa merupakan kanind indika ikasi si terjad terjadiny inyaa nefropati diabetic. e. Pemeriksaan HbA1C atau pemeriksaan A1C , Dapat Memperkirakan

Risiko Komplikasi Akibat DMHbA1c atau A1CMerupakan senyawa ya yang ng terb terben entu tuk k da dari ri ik ikat atan an an anta tara ragl gluk ukos osaa de deng ngan an he hemo mogl glob obin in (glycohemoglobin). Jum Jumlah lah A1C yang yang terben terbentuk tuk,, tergant tergantung ung pada pada kadar glukosa darah. Ikatan A1c stabil dan dapat bertahan hingga 2-3  bulan(sesuai dengan sel darah merah)Kadar A1C mencerminkan kadarglukosa darah rata-ratadalam jangka waktu 2-3 bulan sebelum  pemriksaan. 3. Pemerik Pemeriksaan saan fisik fisik (hea (head d to to toe) toe) a. Kepala,

Ben Be ntu tuk k

si sime metr tris is,,

warn warnaa

ra ramb mbu ut

hi hita tam m,

pe pers rseb ebar aran an

rambutmerata, kebersihan cukup, benjolan tidak ada, nyeri tekantidak  ada. b. Muka, Bentuk simetris, agak pucat, edema tidak ada, nyeri tidak ada.

Konjun jungti gtiva va anemis anemis,, reflek reflek pupil pupil ishoko ishokor, r, benjol benjolan an tidak  tidak  c. Mata, Kon ada,nyeri tekan tidak ada. d. Hidung, Bentuk simetris, secret tidak ada e. Telinga, Serumen tidak ada, bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada. f. Mulut dan Gigi g. Bentuk simetris, mukosa mulut kering, kebersihan cukup,lidah bersih,

 pembesaran tonsil tidak ada. eher er,, h. Leh

Pemb Pembes esar aran an

kelen elenja jarr

tiro tiroid id

tid tidak

ad ada, a,

diste isten nsi

ven enaa

 jugularistidak ada i. Thor Thorak, ak, Bentuk dada simetris, simetris, suara nafas wheezing dan krekel tidak 

ada, retraksi otot dada tidak ada

12

 

 j. Abdomen, Be Bent ntuk uk si sime metr tris is,, le lesi si tida tidak k ad ada, a, pe peri rist stal alti ticc us usus us 8

x/menit,pembesaran hati tidak ada, nyeri lepas dan nyeri tekan tidak  ada, asites tidak ada. Edem emaa ti tida dak k ada, ada, sian sianos osis is tida tidak k ad ada, a, pe perg rger erak akan an k. Ekstermitas, Ed terkoordinir tetapi lemah. 4. Masa Masala lah h Keper Keperaw awat atan an a. Ketidakefek Ketidakefektifan tifan managemen managemen regimen regimen teraupetik teraupetik keluarga keluarga  b. Resiko terjadinya luka pada kaki 5. Intervensi a.

Ketidakefek Ketidakefektifan tifan managemen managemen regimen regimen teraupetik teraupetik keluarga keluarga Tujuan : setelah dilakukan 5x kunjungan keluarga dapat : mengenal masalah, memahami mengenai penyakit dm, melakukan diit dm -

Jelaska Jelaskan n dan disk diskusi usikan kan tent tentang ang DM DM (penge (pengerti rtian, an, tand tandaa gejala, gejala,

-

faktor yang mempengaruhi) Laku Lakuka kan n pem pemer erik iksa saan an gula gula da dara rah h

-

Diet DM

 b. Resiko terjadinya luka pada kaki Tujuan : setelah dilakukan kunjungan 5x keluarga dapat : mengenal masalah kesehatan, memahami tentang te ntang penyakit, menggunkana fasilitas kesehatan, melakukan diit untuk  -

Jelaska Jelaskan n dan disk diskusi usikan kan mnge mngenai nai peraw perawata atan n kaki kaki dm (peng (pengert ertian ian tujuan dan cara)

-

Jelask Jelaskan an fakto faktorr ya yang ng memp mempen enga garu ruhi hi Memb Membaw awaa yang yang sakit sakit kep kepla laya yana nan n keseh kesehat atan an

13

 

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Dari hasil pengkajian pada pada tanggal 2 Maret 2020 pada jam 16.00nwib didapatkan identitas pasien Ny S , perempuan berumur 50 th, beragama islam, status janda, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat desa karanganyar rt 5 rw 2 ke kecam camata atan n tirto tirto.. Kl Klie ien n ting tingga gall de deng ngan an sa satu tu or oran ang g an anak akny nyaa ya yang ng be belu lum m menikah. Ny.S mempunyai 7 orang anak. Pendidikan terakir Ny.S sendiri yakni SD dan beragama islam. Tipe keluarga Ny.S merupakan tipe single parent karena terdiri dari satu orang tua (ibu) yaitu Ny.S dengan satu anak yaitu Tn. S karena anak  lainya sudah berkularga dan tinggal sendiri dengan keluarganya. Sedangkan stat status us ek ekon onom omii Ny. Ny. S ke keba bawa wah, h, ting tingka katt ke kese sejah jahte teraa raan n ke kelu luarg argaa ta taha hap p 1 Karena anaknya yang hanya berkeja, Ny.S sendiri tidak bisa bekerja. Tahap  perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga dengan usia pertengahan, dimana dim ana anak anak pertam pertamaa pergi pergi dari dari rumah rumah untuk untuk menika menikah h dan memban membangun gun rumah dan mempunyai anak. Sedangkan tahap perkembangan yang belum terpenuhi yaitu mempertahankan kesehatan. Karena sudah berusia lanjut, Ny. S sering sakit-sakitan. Ny. S juga mempunyai diabetes Mellitus yang bisa membuat kondisi kesehatannya terganggu. Karakteristik Karakt eristik tetangga dan komunitas komunitas yaitu dimana solidaritas solidaritas warga cukup tinggi. Karena apabila ada tetangga yang sakit, pasti tetangga yang lain akan menjenguknya. Kondisi lingkungan sekitar rumah juga cukup aman dan kondusif. Keluarga Ny.S mengikuti kegiatan kemasyarakatan yaitu pengajian pengajian dan tahlilan setiap minggunya. Pada tahun 2013 Ny. S mengatakan mengetahui mempunyai penyakit DM. Setelah sakit Ny.S berobat jalan di poli rumah sakit atau sekedar periksa ke puskesmas. Menurut keluargannya karena tidak ada perubahan apapun dari  berobat jalan dan anaknya sudah sibuk bekerja akhirnya Ny.S hanya dibelikan obat diapotik saat mengalami keluhan. Saat pengkajian tanggal 2 Maret 2020

14

 

di dapatkan TD 140/90 mmHg, RR 21 x/menit, Nadi 90 x/menit, GDS 324 mg/dl. Klien mengeluhkan terkadang merasa lemas dan pusing.

B. Di Diag agno nosa sa Kepe Kepera rawa wata tan n

1.

Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada kasus Ny S, Ketida Ket idakst kstabi abilan lan kadar kadar glukos glukosaa darah. darah. Data Data subyek subyektif tif yang yang menduk mendukung ung diagnosa diagn osa ini diantaranya diantaranya S sering mengeluh mengeluh lemas lemas dan pusing, mengatakan mengatakan terk terken enaa diab diabet etes es meli melitu tuss se seja jak k 7 ta tahu hun n

la lalu lu,, te terk rkad adan ang g ju juga ga mera merasa sa

kesemutan kesem utan pada kakinya. kakinya. Dengan data objektif objektif TD 140/90 mmHg, RR 21 x/menit, Nadi 90x/menit, GDS 324 mg/dl Diagnosa kedua yang ditegakkan Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga. kelua rga. Data subyektif subyektif yang menduku mendukung ng klien mengataka mengatakan n ketika sakit  Ny.S jarang memeriksakan kondisi kesehatannya ke

petugas kesehatan.

kelurga hanya membeli obat penurun gula dan obat lainya di apotik. kelurga apotik. Data obyektifnya klien TD 140/90 mmHg, RR 21 x/menit, Nadi 90x/menit, GDS 324 mg/dl C. Inte Interv rven ensi si Kepe Kepera rawa wata tan n

1. Ketida Ketidakst kstabi abilan lan kada kadarr glukos glukosaa darah darah Tujuan: Tuju an: Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan keperawatan keperawatan selama 4x kunjungan kunjungan diharapkan kadar glukosa darah pada Ny. S stabil : a. Keluar Keluarga ga mampu mampu mengen mengenal al masalah masalah ketida ketidakst kstabil abilan an kadar kadar glukos glukosaa darah 1) Kaji terkait terkait pengetahu pengetahuan an klien klien tentang tentang penyakitn penyakitnya. ya. 2) Beri edukas edukasii atau penyuluhan penyuluhan mengenai mengenai penyaki penyakitt DM 3) Beri Beri eeduk dukasi asi tentan tentang g diit diit DM  b. Keluarga mampu mengambil keputusan dengan mencari informasi ke  petugas kesehatan 1) Minta Minta keluarg keluargaa atau Ny.S untuk untuk rutin rutin memeriks memeriksakan akan kadar kadar gula darahnya (min: 1 bulan 1 kali). 2) Jelask Jelaskan an pada keluarga keluarga tentang tentang komplik komplikasi asi DM khusus khususnya nya ulkus ulkus diabetik dan cara pencegahannya yaitu dengan cara perawatan kaki diabetes mellitus non ulkus dan senam kaki DM.

15

 

c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan diabetes mellitus 1) Ajarka Ajarkan n keluarga keluarga dan Ny.S tentang tentang kegawatd kegawatdaru arurata ratan n yang yang bisa terjadi terj adi pada pada pasien pasien DM dan cara penang penangana ananny nnyaa spt terjad terjadiny inyaa hipoglikemi. d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan 1) Motiv otivas asii kelu keluar arg ga atau atau Ny.S Ny.S un untu tuk k memi memili lih h al alas as ka kaki ki at atau au menghindar mengh indarkan kan barang barang tajam yang sesuai dengan kondisi rumah dan penjahit/konveksi e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan 1) Moti Motiva vasi si ke kelu luarg argaa atau atau Ny.S Ny.S un untu tuk k ru ruti tin n meme memeri riks ksak akan an Ny.S Ny.S  penyakitmya ke pelayanan kesehatan (Puskesmas) 2. Ketida Ketidakef kefekt ektifa ifan n manaje manajemen men kesehat kesehatan an keluarga keluarga Tujuan: Tuju an: Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan keperawatan keperawatan selama 4x kunjungan kunjungan diharapkan manajemen kesehatan keluarga Ny.S efektif : a. Kelu Keluarg argaa mamp mampu u meng mengen enal al masa masalah lah Keti Ketida dake kefe fekt ktifa ifan n mana manaje jeme men n kesehatan keluarga 1) Keluar Keluarga ga mampu mampu mengenal mengenal masala masalah h Ketida Ketidakef kefekt ektifan ifan manajeme manajemen n kesehatan keluarga  b. Beri informasi kepada klien dan keluarga terkait penyakit yang dialami klien 1) Jelaska Jelaskan n pada pada keluar keluarga ga tentang tentang komplik komplikasi asi DM khusus khususnya nya ulkus ulkus diabetik dan cara pencegahannya c. Kelu Keluar arg ga mam mampu mera merawa watt an ang ggot otaa kel elu uar arg ga Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

den eng gan mas asal alah ah

1) Ajarkan Ajarkan pada keluarg keluargaa tentang tentang perawatan perawatan kaki kaki DM dan senam kaki kaki DM. d. Kelu Keluar arg ga

mam mampu

mem memod odif ifik ikas asii

ling lingku kung ngan an

den eng gan

mas asal alah ah

Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga 1) Moti Motiva vasi si ke kelu luarg argaa atau atau Ny.S Ny.S un untu tuk k menj menjag agaa ka kaki ki ag agar ar tida tidak k ad adaa luka yang sesuai dengan kondisi rumah yaitu banyak penjahit. e. Keluar Keluarga ga mampu mampu memanfaat memanfaatkan kan fasilita fasilitass keseha kesehatan tan dengan dengan masalah masalah Ketidakefek Ketid akefektifan tifan manajemen manajemen kesehatan kesehatan keluarga keluarga Motivasi Motivasi klien dan

16

 

keluar kel uarga ga untuk untuk memeri memeriksa ksakan kan penyak penyakitn itnya ya ke fasilit fasilitas as keseha kesehatan tan terdekat

D. Imple mpleme men ntasi tasi

Implementasi pada tanggal Implementasi tanggal  2 Maret Maret 2020 2020 yaitu yaitu mengka mengkaji ji terkai terkaitt  pengetahuan klien tentang penyakitnya Kanis, 5 Maret 2020 yaitu memberi ed eduk ukas asii atau atau peny penyul uluh uhan an tent tentan ang g pe peng nger erti tian an,, kl klas asif ifik ikas asi, i, ge geja jala la,, dm , mengec men gecek ek gula gula daraj daraj klien klien dan tandatanda-tan tanda da vital vital klien, klien, menjel menjelaska askan n pada pada ke kelu luar arga ga tent tentan ang g ko komp mpli lika kasi si DM kh khus usus usny nyaa ul ulku kuss di diab abet etik ik da dan n cara cara  pencegahannya,

mengajarkan

pada

keluarga

tentang

diit

DM

dan

menganjurkan kluarga klien untuk memantau nutrisi klien. Implementasi pada hari selasa,10 Maret 2020 yaituc mengobservasi kadar  gula darah dan TTV, mengajarkan senam kaki pada Ny.S sedangkan hari Senin 16 Maret 2020 yaitu membantu membantu Ny.S Ny.S dalam memilih perawatan kaki dan memberi edukasi mengenai pemenuhan ADL

E. Eval Evalua uasi si Kepe Kepera rawa wata tan n

Evalua Eva luasi si pada pada hari hari pertam pertamaa kunjun kunjungan gan ialah S : Ny. S mengat mengataka akan n kadang kad ang merasa lemas dan pusing pusing,, O : TD 140/90 140/90 mmHg, mmHg, RR 21 x/menit, x/menit,  Nadi 90 x/menit GDS 324 mg/dl, A : Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah belum teratasi, P : Melanjutkan S : Ny. S mengatakan sudah lama tidak  meriksa gula darah, O : TD 140/90 mmHg, RR 21 x/menit, Nadi 90 x/menit, A : Masalah ketidakefektifan menejemen kesehatan diri belum teratasi P : Melanjutkan intervens. evaluasi evalu asi pada hari kedua kedua S: Ny.S mengatak mengatakan an kadar gula darahny darahnyaa tidak stabil O: TD 150/90 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 21 x/menit, gds 324 gr/dl, gr/ dl, A : Masala Masalah h ketida ketidakst kstabi abilan lan kadar kadar glukos glukosaa darah darah belum belum terata teratasi, si, P : Melanjutkan intervensi, Ny. S mengatakan jarang cek gula darah setiap bulan, O: TD 150/90 150/90 mmHg, Nadi 90x/menit 90x/menit,, RR 21 x/menit, x/menit, A: Ketidakefe Ketidakefektifan ktifan Mana Ma naje jeme men n Keseh Kesehat atan an Kelu Keluarg argaa diri diri be belu lum m te terat ratas asi, i, P : Mela Melanj njut utka kan n intervensi:

17

 

evaluasi hari ke tiga S: Ny. S mengatakan kadar gula darahnya tidak  stabil setiap periksa, O: TD 150/90 mmHg, Nadi 88x/menit, 88x/menit, RR 23 x/menit, x/menit, A : Masal Masalah ah

ke keti tida daks kstab tabila ilan n ka kada darr gl gluk ukos osaa da darah rah belum belum te tera rata tasi, si, P :

Melanjutkan Melanj utkan intervensi:, intervensi:, S: Ny. S mengatakan mengatakan jarang cek gula darah setiap  bulan, O: TD 140/90 mmHg, Nadi 88x/menit, RR 23 x/menit. A: Ketida Ket idakef kefekti ektifan fan Manajem Manajemen en Keseha Kesehatan tan Keluar Keluarga ga diri diri belum belum teratas teratasi, i, P : Melanjutkan Melanj utkan intervensi:, intervensi:, Motivasi Ny. s untuk untuk melakukan melakukan senam kaki DM secara mandiri dengan didampingi keluarga. Evaluasi hari keempat S: Ny. S mengatakan kadar gula darahnya tidak  stabil setiap periksa, O:TD 140/100 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 22 x/menit, A : Masa Masala lah h keti ketida daks ksta tabi bila lan n kada kadarr gl gluk ukos osaa da dara rah h be belu lum m te tera rata tasi, si, P : Melanjutkan Melanj utkan intervensi:, intervensi:, S: Ny. S mengatakan mengatakan jarang cek gula darah setiap  bulan, O:TD 150/100 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 22 x/menit, A: Ketidakef Ketida kefekti ektifan fan Manajem Manajemen en Keseha Kesehatan tan Keluar Keluarga ga diri diri belum belum teratas teratasi, i, P : Melanjutkan intervensi.

18

 

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian   Pad Padaa tangga tanggall Kamis, Kamis, 5 Maret Maret 2020 2020 dilaku dilakukan kan pengec pengeceka ekan n gula gula darah darah

dengan Ny. S dengan hasil 324 mg/. Hal tersebut sesuai dengan Diabetes mellitus merupakan kelainan sistemik akibat gangguan metabolisme glukosa ya yang ng dita ditand ndai ai oleh oleh hipe hiperg rgli like kemi mi kr kron onik ik.. Kead Keadaan aan in inii di diseb sebab abka kan n ol oleh eh kerusakan sel beta pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik  sehingga sehin gga produksi produksi insulin insulin berkurang berkurang atau berhenti berhenti (Rustama,20 (Rustama,2010). 10). Tipe ini sering disebut insulin dependent diabetes mellitus (IDDM). Karena pasien harus membutuhkan insulin dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan (Sulistia dan Gunawan, 2007).  Ny. S mengatakan badannya lemas, pusing, dengan tekanan darah 140/90 mmHg.. Ny.S mmHg Ny.S Meng Mengat atak akan an tida tidak k memi memili liki ki riway riwayat at ke ketu turu runa nan n Diab Diabet etes es Mellit Mel litus us . Ny. S mengat mengataka akan n bahwa bahwa mempun mempunyai yai penyakit penyakit DM 15) sejak 7 tahun yang lalu. Hal ini sesuai dengan Suardana, Rasidin dan Kusmarjathi (20 yang mengungkapkan bahwa tanda gejala dari diabetes mellitus sering buang air kecil, sering haus, sering merasa lapar, lemas dan mudah lelah. Gejala lain seperti kesemutan, gatal, mata kabur. Intervensi yang dilakukan pada Ny. S yaitu salah satunya senam kaki DM,  perawatan kaki diabetes non ulkus dan penyuluhan terkait diabetes mellitus. Hall in Ha inii sesua sesuaii de deng ngan an ju jurn rnal al Wahy Wahyun unii da dan n Arisf Arisfaa (2 (201 016) 6) pe peng nglo lolaa laan n kakidi kak idiabet abetes es dibagi dibagi menjad menjadii dua dua kelomp kelompok ok yaitu yaitu penceg pencegaha ahan n primer primer dan

19

 

sekund sek under. er. Penceg Pencegaha ahan n primer primer agar agar tidak tidak terjad terjadiny inyaa luka luka dan penceg pencegaha ahan n sekunder sekun der yaitu mencegah mencegah kecacatan akibat luka. luka. Tujuan penglolaan penglolaan diabets diabets yaitu hilangnya berbagai keluhan keluhan gejala gejala diabetes diabetes dan tercegahny tercegahnyaberba aberbagai gai kompli kom plikas kasii baik baik pada pada pembul pembuluh uh darah darah sehing sehingga ga pasien pasien dapat dapat menikm menikmati ati kehidupan yang seh dapat dan nyaman. Apabila seseorang terkena diabetes mellitu mel lituss maka maka sangat sangat diperl diperluka ukan n yaitu yaitu penceg pencegaha ahanpr nprime imerr yaitu yaitu dengan dengan  perawatan kaki seperti membersihkan kaki. Selain itu, untuk meningkatkan vaskularisasi perawatan kaki dm dapat dilakukan dengan gerakan-gerakan kaki atau senam kaki dm.

B. Di Diag agno nosa sa Kepe Kepera rawa wata tan n

Diagno Dia gnosa sa kepera keperawat watan an yang yang muncul muncul sesuai sesuai dengan dengan teori teori pandua panduan n asuhan keperawatan keperawatan individu, individu, keluarga, keluarga, kelompok kelompok dan komunitas komunitas dengan dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC dan NiC di Puskesmas dan Masyarakat. yaitu Ketidakstabilan Ketidakstabilan kadar glukosa glukosa darah dan ketidakefek ketidakefektifan tifan manajemen manajemen kesehatan keluarga. Menuru Men urutt Nanda( Nanda( 2015-2 2015-2017 017)) Ketida Ketidakst kstabi abilan lan kadar kadar gluko glukosa sa darah darah yaitu kerentanan terhadap variasi kadar glukosa/ gula dari rentang normal, yang dapat menggangg mengganggu u kesehatan. kesehatan. ketidakefek ketidakefektifan tifan manajemen manajemen kesehatan kesehatan keluar kel uarga ga yaitu yaitu po pola la pengat pengatura uran n dan perint perintegr egrasi asian an kedala kedalam m kebiasa kebiasaan an tera teraup upet etik ik hidu hidup p

se seha hari ri-h -har arii

untu untuk k

pe peng ngob obat atan an pe peny nyak akit it ya yang ng tida tidak  k 

memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan spesifik 

C. Intervensi

Interv ervens ensii kepera keperawat watan an berdas berdasark arkan an diagno diagnosa sa keperaw keperawatan atan yang yang   Int muncul sesuai dengan teori panduan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC dan NiC di Puskesm Puskesmas as dan Masyarak Masyarakat. at. yaitu yaitu Ketida Ketidakst kstabi abilan lan kadar kadar gluko glukosa sa darah darah dengan intervensi Keluarga mampu mengenal masalah ketidakstabilan kadar  glukos glu kosaa darah darah (Kaji (Kaji terkai terkaitt penget pengetahu ahuan an klien klien tentan tentang g penyak penyakitn itnya, ya, beri edukasi eduk asi atau penyuluha penyuluhan n mengenai penyakit DM , beri edukasi edukasi tentang diit DM), Keluarga mampu mengambil keputusan dengan mencari informasi ke

20

 

 petugas kesehatan (minta keluarga atau Ny.S untuk rutin memeriksakan kadar  gu gula la da dara rahn hnya ya (min (min:: 1 bu bulan lan 1 ka kali li). ). (,je (,jelas laska kan n pa pada da ke kelu luarg argaa te tent ntan ang g kompli kom plikas kasii DM khusus khususnya nya ulkus ulkus diabet diabetik ik dan cara cara penceg pencegaha ahanny nnyaa yaitu yaitu dengan cara perawatan kaki diabetes mellitus non ulkus dan senam kaki DM, keluarga keluar ga mampu mampu merawa merawatt anggot anggotaa keluar keluarga ga dengan dengan diabet diabetes es mellit mellitus), us), Ajarkan keluarga dan Ny.S tentang kegawatdaruratan yang bisa terjadi pada  pasien DM dan cara penanganannya spt terjadinya hipoglikemi (keluarga mamp ma mpu u memo memodi difi fika kasi si ling lingku kung ngan) an),, Moti Motiva vasi si ke kelu luarg argaa atau atau Ny.S Ny.S un untu tuk  k  memili mem ilih h alas alas kaki kaki atau menghi menghinda ndarka rkan n barang barang taj tajam am yang yang sesuai sesuai dengan dengan ko kond ndis isii ru ruma mah h da dan n pe penj njah ahit it/k /kon onve veks ksi, i, Ke Kelu luar arga ga mamp mampu u mema memanf nfaat aatka kan n fasilitas kesehatan, motivasi keluarga atau Ny.S untuk rutin memeriksakan (Ny.S penyakitmya ke pelayanan kesehatan (Puskesmas). Diagnosa yang kedua ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga dengan interv dengan intervensi ensi (kelua (keluarga rga mampu mampu mengen mengenal al masalah masalah Ketida Ketidakef kefekt ektifan ifan mana ma najem jemen en ke keseh sehat atan an ke kelu luar arga ga , ke kelu luarg argaa mamp mampu u meng mengen enal al masal masalah ah Ketida Ket idakef kefekti ektifan fan manajem manajemen en keseha kesehatan tan keluar keluarga), ga), Beri Beri inform informasi asi kepada kepada klien kli en dan keluar keluarga ga terkai terkaitt penyak penyakit it yang yang dialam dialamii klien klien (Jelaska (Jelaskan n pada pada ke kelu luar arga ga tent tentan ang g ko komp mpli lika kasi si DM kh khus usus usny nyaa ul ulku kuss di diab abet etik ik da dan n cara cara  pencegahannya), Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masala mas alah h Ketida Ketidakef kefekt ektifan ifan manajem manajemen en keseha kesehatan tan keluar keluarga ga (Ajarka (Ajarkan n pada pada keluarga tentang perawatan kaki DM dan senam kaki DM), Keluarga mampu memodi mem odifik fikasi asi lingk lingkung ungan an dengan dengan masala masalah h Ketida Ketidakef kefekt ektifan ifan manajem manajemen en kesehatan keluarga (Motivasi keluarga atau Ny.S untuk menjaga kaki agar  kesehatan tidak tid ak ada luka luka yang yang sesuai sesuai dengan dengan kondis kondisii rumah rumah yaitu yaitu banyak banyak penjah penjahit, it, Kelu Ke luarg argaa

mamp mampu u

mema memanf nfaa aatk tkan an fa fasil silit itas as ke keseh sehat atan an de deng ngan an masal masalah ah

Ketidakefektifan manajemen kesehatan kesehatan keluarga Motivasi klien dan keluarga untuk memeriksakan penyakitnya ke fasilitas kesehatan terdekat.

D. Imple mpleme men ntasi tasi

Implem Imp lement entasi asi yang yang dilak dilakuka ukan n pada pada

2 Maret Maret

2020 2020 Mengka Mengkaji ji terkai terkaitt

 pengetahuan klien tentang penyakitnya. Kemudian hari Kamis, 5 Maret 2020 yaitu yai tu member memberii edukas edukasii atau atau penyul penyuluha uhan n tentan tentang g penger pengertian tian,, klasifi klasifikas kasi, i,

21

 

geja gejala la,, dm, dm, meng mengec ecek ek gula gula dara darah h kl klie ien n da dan n ta tand ndaa-ta tand ndaa vi vita tall kl klie ien. n.,, menjelaskan pada keluarga tentang komplikasi DM khususnya ulkus diabetik  dan cara pencegahannya, mengajarkan pada keluarga tentang diit DM Implementasi Imple mentasi hari selasa,10 selasa,10 Maret 2020 pada Ny. S yaitu mengobservasi mengobservasi kadar gula darah dan TTV, mengajarkan senam kaki pada Ny.S . kemudian implementas imple mentasii selanjutnya selanjutnya yaitu yaitu har senin senin 16 Maret Maret 2020 2020 membantu membantu Ny.S Ny.S dalam memilih perawatan kaki E. Eval Evalua uasi si Kepe Kepera rawa wata tan n

Evalua Eva luasi si pada pada hari hari pertam pertamaa kunjun kunjungan gan ialah S : Ny. S mengat mengataka akan n kadang kad ang merasa lemas dan pusing pusing,, O : TD 140/90 140/90 mmHg, mmHg, RR 21 x/menit, x/menit,  Nadi 90 x/menit GDS 324 mg/dl, A : Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah belum teratasi, P : Melanjutkan S : Ny. S mengatakan sudah lama tidak  meriksa gula darah, O : TD 140/90 mmHg, RR 21 x/menit, Nadi 90 x/menit, A : Masalah ketidakefektifan menejemen kesehatan diri belum teratasi P : Melanjutkan intervens. Evaluasi Evalu asi pada hari kedua S: Ny.S mengatak mengatakan an kadar gula darahnya darahnya tidak stabil O: TD 150/90 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 21 x/menit, gds 324 gr/dl, gr/ dl, A : Masala Masalah h ketida ketidakst kstabi abilan lan kadar kadar glukos glukosaa darah darah belum belum terata teratasi, si, P : Melanjutkan intervensi, Ny. S mengatakan jarang cek gula darah setiap bulan, O: TD 150/90 150/90 mmHg, Nadi 90x/menit 90x/menit,, RR 21 x/menit, x/menit, A: Ketidakefe Ketidakefektifan ktifan Mana Ma naje jeme men n Keseh Kesehat atan an Kelu Keluarg argaa diri diri be belu lum m te terat ratas asi, i, P : Mela Melanj njut utka kan n intervensi: Evaluasi hari ke tiga S: Ny. S mengatakan Evaluasi mengatakan kadar gula darahnya darahnya tidak  stabil setiap periksa, O: TD 150/90 mmHg, Nadi 88x/menit, 88x/menit, RR 23 x/menit, x/menit, A : Masal Masalah ah

ke keti tida daks kstab tabila ilan n ka kada darr gl gluk ukos osaa da darah rah belum belum te tera rata tasi, si, P :

Melanjutkan Melanj utkan intervensi:, intervensi:, S: Ny. S mengatakan mengatakan jarang cek gula darah setiap  bulan, O: TD 140/90 mmHg, Nadi 88x/menit, RR 23 x/menit. A: Ketida Ket idakef kefekti ektifan fan Manajem Manajemen en Keseha Kesehatan tan Keluar Keluarga ga diri diri belum belum teratas teratasi, i, P : Melanjutkan Melanj utkan intervensi:, intervensi:, Motivasi Ny. s untuk untuk melakukan melakukan senam kaki DM secara mandiri dengan didampingi keluarga. Evaluasi hari keempat S: Ny. S mengatakan kadar gula darahnya tidak  stabil setiap periksa, O:TD 140/100 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 22 x/menit,

22

 

A : Masa Masala lah h keti ketida daks ksta tabi bila lan n kada kadarr gl gluk ukos osaa da dara rah h be belu lum m te tera rata tasi, si, P : Melanjutkan Melanj utkan intervensi:, intervensi:, S: Ny. S mengatakan mengatakan jarang cek gula darah setiap  bulan, O:TD 150/100 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 22 x/menit, A: Ketida Ket idakef kefekti ektifan fan Manajem Manajemen en Keseha Kesehatan tan Keluar Keluarga ga diri diri belum belum teratas teratasi, i, P : Melanjutkan intervensi.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Diabetes militus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hipe hiperg rgli like kemi mi

yang yang

berh berhub ubun unga gan n

de deng ngan an

ab abno norm rmal alit itas as

meta metabo boli lism smee

karbohidr karboh idrat, at, lemak lemak dan protein protein yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh penuru penurunan nan sekresi sekresi insulin atau penurunan sensitivitas isulin atau keduannya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler dan neuropati(Yuliana elin, 2009). Pengka Pen gkajia jian n pada pada Ny.S Ny.S dilaku dilakukan kan tangga tanggall 5 Maret Maret 2020 2020 dilaku dilakukan kan  pengecekan gula darah dengan Ny. S dengan hasil 324 mg/dl , Ny. S mengatakan meng atakan badannya badannya lemas, pusing, pusing, pucat dengan dengan tekanan darah 140/90 140/90 mmHg.. mengatakan mmHg mengatakan tidak tidak memiliki memiliki riwayat keturunan keturunan Diabetes Diabetes Mellitus Mellitus .  Namun Ny. S mengatakan bahwa mempunyai penyakit DM sejak 7 tahun yang lalu. Diagno Dia gnosa sa kepera keperawat watan an yang yang muncul muncul sesuai sesuai dengan dengan teori teori pandua panduan n asuhan keperawatan keperawatan individu, individu, keluarga, keluarga, kelompok kelompok dan komunitas komunitas dengan dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. yaitu ketidak ketidakstabila stabilan n kadar gluko glukosa sa darah kesehatan keluarga.

B. Saran

1. Bagi Bagi Mah Mahasi asisw swaa

23

dan ketidakefe ketidakefektifan ktifan manajem manajemen en

 

Diharapkan dapat melakukan asuhan keperawatan non farmakologi seperti mendemostrasikan senam kaki DM, cara perawatan kaki DM non ulkus sehing sehi ngga ga pasien pasien dan keluar keluarga ga dapat dapat menera menerapka pkan n secara secara mandir mandirii atau dibantu keluarganya dirumah agar tidak terjadi komplikasi. 2. Bagi Bagi pasien pasien dan dan keluar keluarga ga Keluarga dan pasien dapat menerapkan asuhan keperawatan yang sudah diajarkan diajar kan dapat diterapkan diterapkan untuk untuk meningkatk meningkatkan an derajat derajat kesehatan kesehatan atau mencegah terjadinya komplikasi.

24

 

DAFTAR PUSTAKA

  Saryanti Saryanti dan Nugraheni, Nugraheni, 2019, Peningkatan Peningkatan Pengetahu Pengetahuan an Masyarakat Tentang Tentang Penyakit Penya kit Diabetes Diabetes Melitus, ISSN: 2549-83 2549-8347, 47, Volume Volume 3 No. 1, urakarta urakarta D3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu , sKesehatan Nasional Perkeni. (2011). Konsensus (2011). Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2011. PB PERKENI. Semarang

Kusuma & Nuratif. 2015 Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA. Yogyakarta : Media Action. Wahyun Wah yunii dan Arisfa, Arisfa, 2016, 2016, senam senam kaki kaki diabet diabeteik eik efektif efektif mening meningkat katkan kan ankle ankle  brachial index pasien diabetes mellitus tipe 2, ISSN : 1979-9292, Bukittinggi, Ilmu keperawatan. Suardana, Rasidin dan Kusmarjathi, 2015, hubungan dukungan keluarga dengan kualit kua litas as hidup hidup pasien pasien diabet diabetes es mellit mellitus us tipe tipe II di Puske Puskesmas smas Denpas Denpasar  ar  Selatan, Denpasar, Dosen jurusan Keperawatan Politeknik. Arief Ar ief Mans Mansjo joer. er. 20 2010 10..  Kapita Selekta Kedokteran Edisi 4. 4.   Ja Jaka kart rtaa : Medi Mediaa Aesculapius. Brun Brunne nerr dan dan Sudd Suddar art. t. 2017 2017..  Keperawatan Medikal Bedah. Bedah. Ja Jaka kart rtaa : Buku Buku Kedokteran : EGC Padi Padila la.. (201 (2012) 2)..  Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yog Yogjak jakart artaa : Nuha Nuha Medika. Wilkinson, Judith M.( 2011). Buku 2011). Buku saku diagnosis keperawatan keperawatan. Jakarta :EGC. Kozier Koz ier, , Barbar Bar bara. a. (2010) (20 10). .  Buku Ajar Jakarta : EGC Keperawatan Konsep Proses dan Praktik edisi VII Volume 1. Fundamental 1.

25

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF