Karakter Dan Motivasi Kewirausahaan

September 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Karakter Dan Motivasi Kewirausahaan...

Description

 

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WIRAUSAHA

Oleh :

Made Satya Wibuti Yana (1715613021) (1715613021)  Ni Putu Sri Nurani Asih (175613036) (175613036)  Ni Wayan Bunga Masswari (1715613036) (1715613036)

Kelompok 3 IVA D3 Akuntansi

Politeknik Negeri Bali 2018/2019

 

 

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu Pertama kami ingin memanjatkan puja dan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat beliau kami dapat menyelesaikan  pembuatan makalah ini yang yang berjudul “Karakteristik “Karakteristik dan Motivasi Wirausaha”. Wirausaha”.   Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Kewirausahaan, yang kami sajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang pentingnya karakteristik dan motivasi wirausaha untuk menjalankan bisnis. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena, itu kami menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat maupun menjadi inspirasi bagi pembaca.

Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Jimbaran, Maret 2019

Penyusun

i

 

DAFTAR ISI 

KATA PENGANTAR ............................................. ................................................................... ............................................ .......................... .... i DAFTAR ISI .................................................... .......................................................................... ............................................. ................................. .......... ii BAB I ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................ ............................. ....... 1 PENDAHULUAN ........................................... ................................................................. ............................................ ................................. ........... 1 1.1

Latar Belakang .......................................... ................................................................ ............................................ ......................... ... 1

1.2

Rumusan Masalah ............................................ ................................................................... ........................................ ................. 2

1.3

Tujuan Penulisan .......................................... ................................................................ ............................................ ...................... 2

BAB II ............................................... ...................................................................... ............................................. ............................................. ......................... .. 4 PEMBAHASAN .......................................... ................................................................. ............................................. .................................... .............. 4 2.1 2.2

Definisi Karakteristik ........................................... .................................................................. .................................... ............. 4 Karakteristik Seorang Wirausahawan ........................................... ...................................................... ........... 5

2.3

Pengaruh Karekteristik Wirausahawan Terhadap Wirausaha .................. 9

2.4

Definisi Motivasi .......................................... ................................................................ .......................................... .................... 12

2.5

Teori Motivasi Wirausaha ........................................... .................................................................. ........................... .... 13

2.6

Karakteristik Seorang yang Bermotivasi Tinggi .................................... .................................... 15

BAB III ............................................. .................................................................... ............................................. ............................................. ....................... 18 PENUTUP............................................................... ...................................................................................... .............................................. ....................... 18 3.1

Kesimpulan ............................................ .................................................................. ............................................ ........................... ..... 18

3.2

Saran ........................................... ................................................................. ............................................ ...................................... ................ 19

DAFTAR PUSTAKA .......................................... ................................................................ ............................................ ........................... ..... 21

ii

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Kewirausahaan (Entrepreneurship)

adalah

proses

mengidentifikasi,

mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa  berupa  beru pa ide inovasi, inova si, peluang, pelu ang, cara car a yang lebih leb ih baik bai k dalam dala m menjal men jalanka ankan n sesuatu ses uatu.. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk  pada kondisi kond isi ris risiko iko atau ata u keti k etidakp dakpast astian. ian. Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia,kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Dalam masyarakat, terkadang kita heran bagaimana seseorang bisa mengelola suatu usaha yang awalnya berskala kecil namun setelah ditekuni  bisa menjadi menj adi suatu suat u usaha usa ha yang sukses, suks es, bahkan bahk an memberi memb eri pengaru pen garuh h terhada ter hadap p  banyak  ban yak lapisa lap isan n masyara mas yarakat kat dan beberap bebe rapaa lini kehidupa kehi dupan. n. Hal ini tidak tid ak terlep ter lepas as dari kemampuaan seorang wirausaha dalam menghadapi berbagai masalah dan rintangan dalam merintis usahanya. Selain kemampuan akademik, seorang wirausahawan pasti memiliki kemampuan  so  softs ftskil killl yang lebih untuk terus

1

 

konsisten dalam mengerjakan sesuatu. Ada suatu alasan kuat yang mendasari ketika seseorang ingin memulai untuk berwirausaha. Muncul pertanyaan

mengapa seorang

wirausahawan

(entrepreneur)   (entrepreneur)

mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Oleh karena itu, setiap wirausaha harus dibekali dengan sebuah karakter khusus yang mampu membantunya untuk berhasil. Karakteristik

seorang

wirausahawan

yang

baik

akan

mampu

membangun pola pikir dan tindakan yang tepat dalam mengambil setiap langkah dan keputusan saat sedang mengerjakan sesuatu. Selain kemampuan dalam mengelola diri sesuai visinya, wirausahawan juga didukung dengan sebuah dorongan yang kuat, sehingga ia mampu bertahan dan pantang menyerah di tengah kegiatan wirausaha yang dipenuhi risiko dan ketidakpastian yang selalu menanti. Disinilah kami ingin membahas lebih  banyak  ban yak lagi tentan ten tang g baga b agaiman imanaa karakte kar akteris ristik tik dan motivasi moti vasi wirausa wir ausaha ha di tengah ten gah ketatnya

persaingan

ekonomi,

sehingga

kita

dapat

mempelajari

dan

menanamkan pada diri sendiri sikap dan perilaku wirausahawan. 1.2  Rumusan Masalah 1.  Apakah definisi dari karakteristik?

2.  Apa sajakah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan? 3.  Bagaimanakah pengaruh karakteristik wirausahawan terhadap wirausaha?

4.  Apakah definisi dari motivasi?

5.  Bagaimanakah teori motivasi wirausaha? 6.  Apa sajakah karakteristik seorang yang bermotivasi tinggi? 1.3  Tujuan Penulisan 1.  Untuk mengetahui definisi dari karakteristik.

2.  Untuk mengetahui apa sajakah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.

2

 

3.  Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh karakteristik wirausahawan terhadap wirausaha. 4.  Untuk mengetahui definisi dari motivasi. 5.  Untuk mengetahui bagaimanakah teori motivasi wirausaha. 6.  Untuk mengetahui apa sajakah karakteristik seorang yang bermotivasi tinggi.

3

 

BAB II PEMBAHASAN

2.1  Definisi Karakteristik Karakteristik A.  Pengertian Karakter

Akar kata karakter dapat dilacak dari kata latin kharakter  latin  kharakter , kharassein kharassein,, dan kharax,, yang maknanya tools for marking, to engrave dan kharax engrave  dan  ponted stake. stake. Kata ini mulai banyak digunakan (kembali) dalam Bahasa Prancis caractere caractere   pada abad ke-14 dan kemudian masuk dalam Bahasa Inggris menjadi character , sebelum akhirnya menjadi bahasa Indonesia karakter. Karakter mengandung  pengertian (1) suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan atraktif, (2) reputasi seorang, dan (3) seseorang yang memiliki kepribadian yang eksentrik. Dalam kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Dengan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa membangun karakter (character ( character building ) ialah proses mengukir atau memahat  jiwa sedemikian rupa, sehingga se hingga “berbentuk”. Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama antara yang satu dan yang lain, demikianlah orang yang  berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk (ter masuk dengan yang tidak/belum berkarakter atau “berkarakter” tercela).  tercela).   Sedangkan karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari seseorang atau sesuatu. Karakteristik merupakan fitur pembeda yang mencolok dari seseorang atau sesuatu, biasanya dilihat dari sifat dan kualitasnya.  B.  Pentingnya Karakter Bagi Kehidupan Tentang nilai atau makna pentingnya karakter bagi kehidupan manusia dewasa ini dapat dikutip pernyataan dari seorang Hakim Agung di Amerika, Anronin Scalia. Scalia menunjukan dengan tepat bagaimana karakter yang harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan. Sebab kecerdasan dan  pengetahuan itu sendiri memang dapat diperjualbelikan. Dan telah menjadi

4

 

 pengetahuan umum bahwa di era knowlage ecomomy abad ecomomy abad ke-21 ini knowlage is power . Seperti itulah makna penting sebuah karakter dan proses pembentukkan yang tidak pernah mudah melahirkan manusia yang tidak dapat dibeli. Ke arah yang demikian itulah pendidikan dan pembelajaran, termasuk pengajaran di institusi formal dan pelatihan di insitusi non formal seharusnya bermuara, yakni

membangun

manusia

berkarakter

(terpuji),

manusia

yang

memperjuangkan agar dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya menjadi lebih manusiawi, manusia utuh, dan memiliki integritas. Fenomena kehidupan adalah rentetan dari perubahan keadaan melalui  pertukaran keadaan melalui pengalaman. Tidak ada satu sama lain dan tidak ada orang yang pengalamannya sama betul dalam hidupnya. Dari hari ke hari kita memantau tentang aneka warna kehidupan yang berubah-ubah secara secar a cepat. Oleh karena itu menjadi penting bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan orang lain, dan lingkungan sekitar, karena memiliki perbedaan perasaan dan cara bertindak serta situasi dan kondisinya. 2.2  Karakteristik Seorang Wirausahawan Menurut Mc. Cllalend ciri-ciri karakter wirausaha adalah sebagai berikut :

a)  Lebih menyukai pekerjaan dengan risiko yang realitas  b)  Bekerja dengan giat dalam tugas-tugas yang memerlukan kemampuan mental. c)  Tidak bekerja dengan giat karena imbalan uang. d)  Ingin bekerja pada situasi dimana dapat diperoleh pencapaian pribadi. e)  Menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam kondisi yang memberikan umpan balik yang jelas positif. f)  Cenderung berfikir ke masa depan serta memiliki pemikiran jangka Panjang. Menurut Yuyun Wirasasmita (1999;3) mendefisikan sebagai berikut : a)  Self knowledge, knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan atau ditekuninya.

5

 

 b)   Imagination,  Imagination,   yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan sukses pada masa lalu. c)   Practical knowledge, knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis, misalnya  pengetahuan teknik, t eknik, desain, prosessing, pembukuan, administrasi, administras i, dan  pemasaran. d)  Search skill, yaitu skill, yaitu kemampuan menentukan, berkreasi dan berimajinasi. e)   Foresight , yaitu berpandangan jauh ke depan. f)  Computation skill,  skill,  yaitu kemampuan berhitung dan memprediksi keadaan masa yang akan datang. g)  Communication skill , yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain. Berdasarkan pendapatan para ahli di atas, hasil diskusi, dan beberapa hasil  penelitian yang telah dilakukan maka dapat dirangkum beberapa karakteristik kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang dibagi ke dalam lima golongan besar yaitu: a)  Memiliki motivasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup, karakteristik ini terdiri atas:

  Pekerja keras (hard (hard worker )



  Tidak pernah menyerah (never ( never surrender )



  Memiliki semangat ( sprit   sprit )



  Memiliki komitmen (committed  (committed ) yang tinggi



 b)  Orientasi ke masa depan, karakteristik ini terdiri atas:

  Visioner



  Berfikir positif (positive thingking)



  Memiliki pengetahuan (knowledge) yang luas



c)  Memiliki jiwa kepemimpinan yang unggul, karakteristik ini terdiri atas:

  Keberanian untuk bertindak (dare to act)



  Membangun tim yang baik (good team leader)



  Berfikir dan berjiwa besar



6

 

  Berani mengambil risiko



  Having mentor



  Pikiran yang terbuka (open minded)



  Kepercayaan (trusted)



d)  Memiliki jaringan usaha yang luas, karakteristik ini terdiri atas:

  Jaringan kerja (net worker)



  Teman (friends)



  Kerja sama (cooperative)



e)  Tanggap dan kreatif menghadapi perubahan, karakteristik ini terdiri atas:

  Berfikir kritis (critle)



  Menyenangkan



  Proaktif



  Inovatif



  Efisien



  Produktif



  Orsinal



Pada prinsipnya wirausahawan adalah jenis manusia yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lain terutama dalam bersikap dan  berperilaku. Oleh karena itu unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausaha adalah : a)  Mau Bekerja Keras “No Pain No Gain”

, tak ada usaha yang tak berhasil, mungkin ini

adalah ungkapan yang tepat bagi yang suka bekerja keras. Orang yang suka bekerja keras . Orang yang suka bekerja keras adalah orang yang  berpikir bahwa hasil yang terbaik diperoleh melalui perjuangan mereka tidak mudah mengeluh, menganggap pekerjaan yang mereka lakukan adalah hal yang menyenangkan tidak ada hal yang menyenangkan tidak ada hal yang terpaksa dalam melakukannya.  b)  Disiplin

7

 

Kunci kedisiplinan bagi seorang wirausahawan adalah ia harus mampu menggunakan waktunya secara bijaksana, efektif, dan efisien. Pada hakekatnya disiplin adalah suatu paksaan diri untuk selalu menepati norma dan waktu yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk menegakkan disiplin adalah dengan saran diri untuk mendorong tekad, misalnya :

  Saran diri untuk bertindak sekarang juga.



  Saya pasti bisa dan sejenisnya.



c)  Mandiri Mandiri adalah sikap untuk tidak bergantung pada orang lain. Orang mandiri adalah orang yang berani mengambil keputusan dan bertindak sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Sikap mandiri ini tumbuh dari adanya rasa percaya diri. Dalam hal ini bukan berarti bahwa orang yang mandiri tidak membutuhkan orang lain, sebab sebagai makhluk sosial manusia jelas membutuhkan orang lain, hanya saja bagi orang yang mandiri kebutuhan terhadap orang lain tidak meningkat menjadi ketergantungan. d)  Memiliki Komitmen Tinggi Semua komitmen tinggi adalah sikap berdedikasi pada nilai yang diyakini. Orang yang memiliki komitmen tinggi tidak mudah menyerah terhadap kendala yang menghalangi. e)  Keinginan Untuk Bertanggung Jawab Seorang wirausaha harus bertanggung jawab atas perbuatan atau  pekerjaannya sendiri, belajar mengenal diri sendiri siap menanggung risiko dan menerima kegagalan sebagai pengalaman belajar, serta memendam kelemahan diri sendiri dengan cara menonjolkan kelebihan yang dimiliki. f)  Siap Menanggung Risiko Sikap menanggung risiko berhubungan dengan sikap keinginan  bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung risiko atas segala perbuatannya. Tapi dalam bertindak seorang wirausahawan akan

8

 

memikirkan tindakannya dengan matang ( tidak nekad), sehingga risiko yang akan muncul akibatnya sedikit banyaknya dapat diperkirakan. g)  Terbuka Terhadap Kritik Pada umumnya para wirausahawan menganggap kritik yang ditujukan kepadanya suatu saran yang akan dapat dipakai memperbaiki tindakan mereka, bukan suatu yang mencela. h)  Energik (Semangat) Energik dalam hal ini adalah tindakan para wirausahawan yang aktif. Mereka benar-benar memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Mereka dapat memisahkan waktu , kapan bekerja, kapan beristirahat. Sehingga ia  benar-benar mengatur waktu dan kerja bukannya bukannya diatur oleh waktu. i)  Pandangan ke Depan Bagi seorang wirausahawan setiap langkah atau tindakan yang diambil selalu dilandasi oleh pemikiran yang matang. Sehingga setiap langkah atau kerja tersebut memiliki jangkauan atau pandangan ke depan. 2.3  Pengaruh Karekteristik Wirausahawan Terhadap Wirausaha A.  Faktor Faktor –   –  faktor  faktor yang Menyebabkan Keberhasilan Wirausahawan

Prinsip dasar keberhasilan untuk mencapai tujuan bagi wirausahawan, diantaranya : a)  Berbuat Jujur

  Jujur terhadap diri sendiri.



  Jujur terhadap tujuan yang hendak dicapai.



  Jujur terhadap orang lain.



 b)  Berbuat dengan penuh keberanian

  Berani karena ada bakat.



  Berani karena atas dasar dan fasilitas.



Setiap wirausaha sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) (opportunity) untuk  untuk maju, tetapi seringkali peluang usaha tidak mebuahkan hasil yang menyenangkan. Hal ini dikarenakan peluang usaha tidak digali, untuk menggalinya seorang wirausahawan harus berpikir positif dan kreatif.

9

 

Peluang usaha bukanlah suatu peluang jika tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya. Dengan mempelajari

dinamika

kehidupan

masyarakat

yang

sudah

maju,

kesempatan dan peluang bisnis yang menguntungkan harus dicari. Secara lebih terperinci keberhasilan usaha yang harus dikelola wirausahawan dapat didefinisikan sebagai berikut : a)  Keyakinan dalam usaha.  b)  Sikap mental yang positif dalam usaha. c)  Tingkah laku yang bertanggung jawab. d)  Kreatifitas dan inovatif. e)  Sasaran besar yang menantang dalam berusaha. f)  Keunggulan dalam berusaha. g)  Pengembangan diri. h)  Kemampuan berusaha. Murply

dan

Peck

(1980:8)

menggambarkan

bahwa

seorang

wirausahawan dapat mencapai puncak karier hanya melalui delapan anak tangga

sebagai

jalan

menuju

kesuksesan

(keberhasilan).

Kunci

keberhasilan tersebut antara lain : a)  Mau bekerja keras.  b)  Bekerja sama dengan orang lain. c)  Penampilan yang baik seperti berperilaku jujur dan disiplin. d)  Yakin pada diri sendiri. e)  Pandai membuat keputusan. f)  Mau menambah ilmu pengetahuan. g)  Berambisi untuk maju. h)  Pandai berkomunikasi. B.  Faktor- faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha Beberapa

faktor

yang

menyebabkan

diantaranya : a)  Perasaan takut disaingi orang lain.  b)  Perasaan diri sendiri lebih super. 10

kegagalan

wirausahawan

 

c)  Kepribadian bersifat negative. Secara rinci kegagalan usaha yang dikelola seorang wirausaha dapat diidentifikasikan, sebagai berikut : a)  Tidak adanya perencanaan yang matang.  b)  Kurang memiliki pendidikan yang relevan. c)  Tidak berorientasi ke depan. d)  Tidak ada spesialisasi. e)  Inovasi kreatif kurang. f)  Tidak adanya pembukuan yang sistematis. g)  Analisis pasar kurang dipahami. h)  Lemahnya pengetahuan atas hukum dan aturan yang berlaku. i)  Kurang menguasai ilmu modern.  j)  Merasa cukup puas dengan hasil kerja. k)  Tidak adanya kaderisasi. l)  Terbatasnya dana untuk modal usaha. Menurut Zimmerer (Suryana, 2003: 44-45), ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, diantaranya : a)  Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama perusahaan kurang berhasil.  b)  Kurang berpengalaman baik dalam mengkoordinasikan, keterampilan mengelola

kemampuan sumber daya

manusia, maupun pengetahuan mengintegrasikan operasional  perusahaan. c)  Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat  berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan  penerimaan dengan cermat.

11

 

d)  Gagal dalam perencanan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan, maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. e)  Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. f)  Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan berkaitan erat dengan efektivitas dan efisiensi. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunanaan alat menjadi tidak efisien dan efektif. g)  Ketidakmampuan

dalam

melakukan

pengalihan/transisi

kewirausahaan. Wirausaha yang tidak siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi seorang wirausahawan yang adil. 2.4  Definisi Motivasi Motivasi merupakan proses yang mendasar, dan merupakan salah satu

unsur yang dapat menjelasakan perilaku seseorang. Motivasi berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia yang melatarbelakangi perilaku seseorang. Motivasi menggerakkan manusia untuk menampilkan tingkah laku kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Motivasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : a) 

Menurut Abu Ahmadi (2004), motivasi merupakan dorongan yang telah terikat pada suatu tujuan.

 b) 

Menurut Gerungan (1996), motivasi merupakan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

c) 

Menurut Lindzey, Hal dan Thompson (1975), motivasi merupakan sesuatu yang menimbulkan tingkah laku. Suatu motif timbul karena adanya kebutuhan. kebutuhan. Kebutuhan Kebutuhan dipandang

sebagai kekurangan adanya sesuatu dan ini menuntut segera adanya  pemenuhannya,

untuk

segera

mendapatkan

keseimbangan.

Situasi

kekurangan ini berfungsi sebagai suatu kekuatan atau dorongan yang

12

 

menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhannya. Konsep motivasi dapat dilihat dari ilustrasi dibawah ini :

KEBUTUHAN

  

  Makanan   Oksigen   Air

MOTIVASI

PERILAKU

  Lapar   Sesak Napas   Haus

  Makan   Bernapas   Minum













2.5  Teori Motivasi Wirausaha Banyak teori untuk memahami motivasi. Salah satu teori yaitu proses,

yang berusaha menjelaskan proses munculnya

hasrat seseorang untuk

menampilkan tingkah laku tertentu. Teori ini mencoba untuk menggambarkan  proses yang terjadi dalam pikiran seseorang yang akhirnya seseorang itu menampilkan tingkah laku tertentu. Teori ini sebagai berikut: a)  Equity Theory (Vroom) Teori ini, mengindikasikan bahwa pada dasarnya manusia menyenangi  perlakuan yang adil. Manusia akan termotivasi kerja dengan baik bilamana mereka diperlakukan secara adil.  b)  Expantancy Theory (Vroom) Besar kecilnya usaha kerja yang akan diperlihatkan oleh seseorang, tergantung pada bagaimana orang ini memandang kemungkinan berhasil dari tingkah lakunya itu dalam mencapai atau menghindari. Teori lain tentang motif harus dipelajari dan dipahami, sehingga dapat mengarahkan motivasi ini kearah perilaku yang diharapkan. Teori-teori ini antara lain: a)  Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham H. Maslow

  Memuaskan kebutuhan dasar (Basic Need). Memperoleh uang secara



mandiri untuk kebutuhan fisik yaitu makanan, minuman, perumahan, seks, dan istirahat.

13

 

  Memuaskan kebutuhan rasa aman (Safety Need).  Need).  Memperoleh rasa



aman dalam berkehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat dengan terpenuhnya aspek-aspek perlindungan melalui keberhasilan usaha.

  Memuaskan kebutuhan social (Social Need). Memperoleh keleluasaan



dan peluang yang lebih besar untuk melakukan kontak sosial dalam membangun persahabatan dan relasi bisnis.

  Memuaskan kebutuhan penghargaan (Self Esteem Need). Memperoleh



rasa hormat dari lingkungan sesuai dengan kedudukan sebagai  pemimpin/pemilik dalam bisnis pribadi.

  Memuaskan

kebutuhan

pengakuan

Memperoleh

pengakuan

masyarakat atas hasil karyanya yang



diri

(Self

Actualization).

 bermanfaat bagi kepentingan banyak orang.  b)  Teori Motivasi Pemeliharaan/Higienis dari Frederik Herzberg yaitu:

  Kemajuan dan peningkatan.



  Tanggung jawab.



  Pekerjaan kreatif dan menantang.



  Adanya penghargaan.



  Prestasi.



c)  Teori Prestasi dari David Mc. Clelland

  Kebutuhan akan persahabatan (Need for Affiliation)  Affiliation) 



-  Keinginan kuat untuk bersahabat -  Keinginan berkumpul -  Khawatir putusnya persahabatan.

  Kebutuhan akan kekuasaan



-  Keinginan kuat untuk memerintah -  Menyukai hubungan vertical -  Bangga atas posisi dan reputasi.

  Kebutuhan akan prestasi



-  Memikul tanggung jawab -  Pengambilan risiko

14

 

-  Kreatif dan inovatif. Wirausahawan yang berhasil ialah mereka yang mempunyai motif  berprestasi tinggi (High n ach person). person). Sifat khas motif berprestasi tinggi yaitu: a)  Mempunyai komitmen dan tanggung jawab terhadap pekerjaan  b)  Cenderung memilih tantangan c)  Selalu jeli melihat dan memanfaatkan peluang d)  Objektif dalam setiap penilaian e)  Selalu memerlukan umpan balik f)  Selalu optimis dalam situasi kurang menguntungkan g)  Berorientasi laba h)  Mempunyai kemampuan mengelola secara proaktif. Sikap dan motivasi merupakan bagian yang saling berkaitan dalam keseluruhan organisasi kepribadian individu. Sikap dan motivasi memiliki hubungan yang timbal balik dan akan menunjukkan kecenderungan  berperilaku untuk memenuhi tercapainya pemuas kebutuhan. Dalam motivasi untuk memenuhi kebutuhan, karakter yang harus dimiliki oleh seseorang wirausaha yaitu: a)  Pekerja keras (Hard Worker)  b)  Tidak pernah menyerah (Never Surrender) c)  Memiliki semangat (Spirit) d)  Memiliki komitmen (Committed) yang tinggi 2.6  Karakter Karakteristik istik Seorang yang Bermotivasi Tinggi Tuntutan yang harus dipenuhi sebagai modal diri seorang wirausaha

adalah kemampuan menerawang ke depan. Yakni sebuah kemampuan diri untuk lebih memahami “kini”  “kini”  yang disertai dengan daya perenungan untuk menghadirkan “ide segar” sehingga sebuah pemikiran akan mengalir dan tidak pernah kering. Dari berbagai riset dapat ditemukan bahwa ciri-ciri yang harus dimiliki antara lain adalah sebagai berikut: a)  Percaya diri (Self Confidence)

15

 

Sebuah gambaran integritas kepribadian yang mantap, yang bernuansa sinergi antara kematangan jasmanai dan rohani. Pribadi yang penuh dengan indepedensi (kemandirian) serta dipenuhi kentalnya tanggung jawab adalah modal utama. Percaya diri bagi seorang wirausaha adalah sebuah daya yang mampu memberikan dukungan kemantapan dalam mengambil keputusan, oleh karenanya stabilitas emosional tetap dijadikan rujukan.  b)  Berorientasi pada tugas dan hasil (Task oriented & Product) Seorang wirausaha pantang hanya mengedepankan mengedepankan “pretige” tanpa didukung prestasi, karena prestasi adalah senjata andalan bagi seorang wirausaha dalam merebut hati sekaligus memberikan citra baik dalam awalan kerja. Prestasi bermakna pada kemampuan yang dibangun melalui penciptaan nilai “Value “Value Creation” Creation” yang yang didukung didukung oleh kemampuan proaktif terhadap lingkungannya. c)  Pengambil risiko (Hight Risk) Persoalan-persoalan bisnis memberikan nuansa yang komprehensif kepada

manusia,

utamanya

kebimbingan

dalam

menetapkan

sebuah

keputusan. Jernihnya pemikiran manusia seringkali tertinggal oleh waktu, sedangkan berbisnis identik dengan ketetapan waktu. Realitas inilah yang menguras pikiran manusia dalam menetapkan keputusan agar mencapai nilai yang optimal. Risiko adalah akibat fatal dari sebuah keputusan yang salah, namun akan lebih salah lagi jika kita menghindar dari risiko. Risiko sangat berkorelasi dengan sebuah peluang, makin berisiko makin tinggi tingkat peluangnya. Berwirausaha sama dan sebangun dengan kemampuan menghadapi risiko. d)  Kepemimpinan (Leadership) Sifat kepemimpinan melekat pada diri seseorang, namun pendapat seorang pakar ada juga yang mengatakan bahwa kepemimpinan dapat pula dibangun

melalui

pergumpulan

empiris.

Kepemimpinan

memberikan

dukungan berupa kemampuan mengarahkan, kemampuan organisasi, dan menerima saran dan kritik.

16

 

Wirausaha tidak terlepas pada persoalan persaingan, sehingga selalu dituntut untuk selalu terdepan dalam segala hal. Keunggulan komparatif (Comparative Advantage) Advantage)

dan

keunggulan

kompetitif

(Competitive

 Advantage) merupakan indikasi positif yang harus disiasati. Untuk  Advantage) menciptakan keunggulan ini maka originalitas ini akan mengantarkan seorang yang menekuni wirausaha menjadi “leader  “ leader ” atau memimpin dalam segenap  produk yang dihasilkan. Originalitas sangat tipis batasnya dengan dengan inovatif yang ” Novelty  Novelty”” serba kebaharuan, kemampuan inilah yang harus diciptakan, agar mampu menjadi “barrier ” bagi pesaing. e)  Berorientasi ke depan Seorang wirausaha harus memiliki prepektif masa depan, mempunyai visi ke depan, dengan visi inilah akan mengantarkan kemampuan untuk menghandirkan ide-ide segar, sehingga dalam kancah persaingan mampu meletakkan dirinya pada posisi pemimpin dan bukan sebaliknya menjadi  pengikut. Berpikir ke masa ma sa depan akan mengarahkan menyusun perencanaan strategi.

17

 

BAB III PENUTUP

3.1  Kesimpulan A.  Karakter dapat diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan,

akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Sedangkan karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari seseorang atau sesuatu. Karakteristik merupakan fitur pembeda yang mencolok dari seseorang atau sesuatu, biasanya dilihat dari sifat dan kualitasnya. B.  Sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah:

 

 

a) Mau bekerja keras  b)  Disiplin

f) Siap risiko

c)  Mandiri

g)  Terbuka

d)  Memiliki

komitmen

menanggung terhadap

kritik h)  Energik

tinggi e)  Keinginan untuk

i)  Pandangan ke depan

 bertanggung jawab C.  Faktor Faktor –   –  faktor  faktor yang Menyebabkan Keberhasilan Wirausahawan Prinsip dasar keberhasilan untuk mencapai tujuan bagi wirausahawan, diantaranya : a)  Berbuat Jujur

  Jujur terhadap diri sendiri.



  Jujur terhadap tujuan yang hendak dicapai.



  Jujur terhadap orang lain.



 b)  Berbuat dengan penuh keberanian

  Berani karena ada bakat.



  Berani karena atas dasar dan fasilitas.



Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan wirausahawan diantaranya : a)  Perasaan takut disaingi orang lain. 18

 

 b)  Perasaan diri sendiri lebih super. c)  Kepribadian bersifat negatif. D.  Motivasi merupakan proses yang mendasar, dan merupakan salah satu unsur

yang

dapat

menjelasakan

perilaku

seseorang.

Motivasi

 berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia yang melatarbelakangi perilaku seseorang. E.  Terdapat beberapa teori untuk memahami timbunya motivasi, salah satunya adalah: a)  Equity Theory (Vroom) Teori ini, mengindikasikan bahwa pada dasarnya manusia menyenangi perlakuan yang adil. Manusia akan termotivasi kerja dengan baik bilamana mereka diperlakukan secara adil.  b)  Expantancy Theory (Vroom) Besar kecilnya usaha kerja yang akan diperlihatkan oleh seseorang, tergantung pada bagaimana orang ini memandang kemungkinan berhasil dari tingkah lakunya itu dalam mencapai atau menghindari. Adapun teori lain yaitu Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham H. Maslow, Teori Motivasi Pemeliharaan/Higienis dari Frederik Herzberg, Teori Prestasi dari David Mc. Clelland. F.  Karakteristik

seseorang

yang

memiliki

motivasi

tinggi

dalam

 berwirausaha adalah:

 

Percaya diri

 

Berorientasi pada tugas dan hasil

 

Pengambil risiko

 

Kepemimpinan

 

Berorientasi ke depan











3.2  Saran Untuk meningkatkan kualitas diri yang baik dan memiliki daya saing

yang kuat, ada baiknya karakter-karakter wirausahawan ditanamkan sejak

19

 

dini. Tidak hanya dari pendidikan formal saja, hal ini justru bisa dimulai dari dalam keluarga. Kita tidak bisa pungkiri bahwa kehidupan sekarang dalam memenuhi kebutuhan, kita juga harus dituntut untuk bisa melakukan yang terbaik dengan potensi yang kita miliki. Oleh karena itu, dengan karakteristik dan motivasi wirausaha dapat membantu untuk meningkatkan kualitas diri serta taraf hidup seseorang.

20

 

DAFTAR PUSTAKA

 Nugroho, Awal Satrio. 2006. Kewirausahaan Berbasis Spiritual. Yogyakarta : Penerbit Kayon. Suryana, Yuyus. Bayu, Kartib. 2010. Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta : Kencana Perdana Media Group. Sarjana, Made. Aryaningsih, Nyoman. 2014. Buku Ajar Kewirausahaan 1. Bali : Politeknik Negeri Bali. Hamali, Yusuf Arif. 2017. 2017.

Strategi Mengubah Mengubah Pola Pikir “Orang Kantoran”

Menuju Pola Pikir “Wirausahawan” Sukses. Depok : Kencana Perdana Media Group. 

21

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF