Kamar Kost
July 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Kamar Kost...
Description
SANITASI KAMAR KOST Analisis rumah kost mahasiswa mahasiswa yang sehat
D I S U S U N Oleh : KELOMPOK : UDARA
1. Farma Kasih Br. Hutauruk : 183313010066 2. Asina Br. Sinaga : 183313010056 3. Erlinda Manurung : 183313010077 4. Beatrecia Simanjuntak : 183313010051 5. Niko P Lumbangaol Lumbangaol :173313010056
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA T.A 2019 1
DARTAR ISI Judul........................................................................................................................................1 Daftar isi .................................................................................................................................2 Kata pengantar.........................................................................................................................3
Bab Pendahuluan 1.1 I. Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4 1.3 Tujuan............................................................................................................................4 1.4 Manfaat.........................................................................................................................5
Bab II. Pembahasan 2.1 Pengertian.....................................................................................................................6 2.2 Tinjauan Umum tentang Sanitasi Lingkungan.............................................................6 2.3 Rumah Kost Sehat.......................................................................................................7 2.4 Sarana Air Bersih Kost................................................................................................7 2.5 Syarat Rumah Kost yang Sehat...................................................................................8 2.6. Kondisi Rumah Kost yang Tidak Sehat.....................................................................9 2.7. Perilaku Buruk dan Tidak Sehat Kamar Kost............................................................9 2.8. Undang – Undang Undang yang Mengatur...........................................................................10
Bab III. Penutup 3.1 Kesimpulan................................................................................................................14 3.2 Saran..........................................................................................................................14 Daftara Pustaka..................................................................................................................15
2
Kata Pengantar Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini bermaksud untuk para anak kost supaya dapat menjaga kebersihan sehingga dapat hidup di lingkungan yang bersih dan nyaman. Penulis harap semoga anak kost mempunyai rasa kesadaran dilingkungan sekitar. Sehubung makalah ini telah selesai penulis berterima kasih kepada pembaca telah menyimak. Semoga amal baik dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Jika ada tertera didalam makalah yang salah maka penulis minta maaf. Terima kasih.
Medan, Juni 2019
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (2004), rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung,dimana berlindung,d imana lingkunan berguna untuk kesehatan kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya bai untuk kesatuan keluarga dan idividu. (Dinas Perumahan dan Permukiman RI.2008) rumah adalah tempat tinggal yang memenuhi ketepatan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan, sehingga kemungkinan penghuni memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Menurut Permenkes RI No. 2269 yang termasuk indikator pada rumah yaitu tersedia jamban, tersesdia air bersih, kesesuaian luas rumah dengan jumlah penghuni, lantai rumah bukan tanah. Asrama adalah suatu bangunan tempat tinggal bagi mahasiswa selama menuntut ilmu yang biasa berlokasi didekat instansi tertentu yang sesuai dengan target penghuni yang dimaksud, dengan tujuan dapat meningkatkan prestasi akademi dan belajar belajar untuk interaksi sosial bagi usaha pengembangan kepribadian mahasiswa (Gata, 2012). Pembangunan kesehatan bertujuan untuk menigkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat agar terwujud kesehatan yang optimal. Departemen Kesehatan merancang Gerakan Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan dilandasi paradigma sehat bagaimana cara pandang, pola pikir yang bersifat hiolistik melihat masalah masalah kesehatan kesehatan dipengaruhi dipengaruhi oleh faktor diarahkan diarahkan pada peningkata peningkatan, n, pemeliharaan, pemeliharaan, dankuratif perlindungan perlindung an kesehatan kesehatan( Depkes dan menekankan meneka nkan upaya promotif dankesehatan preventif tanpa mengesampingkan upaya dan rehabilitatif RI, 2009).Tujuan utama pada adalah memelihara dan meningkatkan segenap warga negaranya yaitu setiap individu, keluarga, dan masyaraat Indonesia tanpa meninggalan upaya penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, dan perbaikan kualitas lingkungan. lingkungan. Lingkungan sehat yang diharapkan adalah suatu lingkungan hidup yang terencana, terorganisasi dinilai dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia, lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesetan. Sanitasi yang buruk merupakan bagian dari lingkungan yang buruk, yang dapat mempengaruhi motivasi dalam kehidupan anak kost. Sampah yang berserakan di lingkungan kost maupun selokanselokan dapat menimbulkab bau yang tidak sedap, jamban yang tidak sesuai standar kesehatan, air yang kurang bersih, serta ruangan yang sempit dapat mengganggu dan menurunkan konsentrasi belajar dan aktivitas sehari-hari di rumah kots mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi rumah anak kost? 2. Bagaimana kondisi saran air bersih rumah kost yang sehat ? 3. Bagaimana sistem sanitasi dan sistem sirkulasi rumah kost yang sehat ? 1.3 Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui kondisi sanitasi lingkungan anak. 2. Tujuan Khusus : a) Untuk mengetahui kondisi rumah anak kost. b) Untuk mengetahui kondisi sarana air bersih anak kost. c) Untuk mengetahui kondisi sarana pembuangan air limbah anak kost. d) Untuk mengetahui kondisi tempat pembuangan sampah anak kost. e) Untuk mengetahui kondisi jamban yang digunakan anak kost.
4
1.4 Manfaat 1. Manfaat Praktis Sebagai referensi untuk dapat memberikan informasi tentang sanitasi lingkungan khususnya di daerah anak kost 2. Manfaat Ilmiah Hasil Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat m menjadi enjadi salah satu bahan bacaan bagi peneliti berikutnya berikutnya.. 3. Manfaat Peneliti Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan lingkungan, serta dapat menyampaikan pada masyarakat untuk meningkatkan sanitasi lingkungan agar lebih baik. 4. Manfaat bagi Institusi Diharapkan dapat menjadi sumber informasi serta sebagai sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Kota serta Dinas Kesehatan tentang pentingnya sanitasi anak kost untuk menurunkan angka kesakitan terutama di daerah-daerah pemukiman yang padat
5
BAB II
PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kondisi rumah dan adalah salah satu faktor yang menentukan keadaan hygine dan sanitasi rumah tempat Sanitasi adalah perilaku yang disengaja dalam dan pembudayaaan hidup bersih dengan maksud tinggal. mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningatkan kesehatan manusia. Anak kost adalah sebuah jasa yang menawarkan menawarkan sebuah sebuah kamar atau tempat tempat untuk ditinggali dengan dengan sejumlah sejumlah pembayaran pembayaran tertentu. Hygine adalah suatu usaha pencegahan penyakit pada perorangan atau kelompok beserta tempat orang tersebut berada. Hygine adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjekknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring, pakaian, dan membuang sampah. Hygine dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat kaitannya misalnya hygine sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi sanitasi tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih maka mencuci tangan tidak dapat bersih sempurna.
2.2 Tinjauan Umum tentang Sanitasi Lingkungan Menurut Hendrik L. Blum yang dikutip Soekidjo Notoadmodjo (2003) masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatannya sendiri, tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah sehat-sakit atau kesehatan tersebut. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi, baik individu, kelompok, maupun masyarakat, dikelompokkan menjadi empat berdasarkan urutan besarnya atau pengaruh terhadap kesehatan yaitu sebagai berikut: lingkungan yang mencakup lingkungan (fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya), perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Keempat faktor tersebut di samping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, bila mana keempat faktor tersebut bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, untuk hal ini Hendrik L. Belum menjelaskan secara ringkas sebagai berikut: 1. Lingkungan yaitu karakter fisik alamiah dari lingkungan seperti iklim, keadaan tanah, dan topografi berhubungan langsung dengan kesehatan sebagaimana halnya interaksi ekonomi, budaya, dan kekuatan-kekuatan lain yang mempunyai andil dalam keadaan sehat. 2. Perilaku yaitu perilaku perorangan dan kebiasaan yang mengabaikan higiene perorangan. 3. Keturunan atau pengaruh faktor genetik adalah sifat alami didalam diri seseorang yang dianggap mepunyai pengaruh primer dan juga sebagai penyebab penyakit. 4. Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh unit pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan lingkungan. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2001) sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik dibidang kesehatan terutama kesehatan masyarakat. Sedangkan menurut Budioro (1997:85) dalam Evi Yulianto (2007), sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Jadi lebih baik mengutamakan usaha pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat dihindari. 6
2.3 Rumah Kost Sehat Pengertiaan sehat menurut WHO yaitu sehat adalah suatu keadaan, fisik, mental dan sosial yang baik sempurna serta serta bukan selalu selalu tidak berpenyait berpenyait atau cacat. cacat. Sebagian besar besar luas kamar pada rumah rumah kost dari segi kepadatan kamar tidak sesuai dengan syarat rumah sehat karena setiap kamar rata-rata dihuni 2 orang atau lebih sehingga tidak memenuhi syarat kesehatan. Dinding bangunan rumah kost mahasiswa juga sudah memenuhi syarat kesehatan karena sebagian besar dinding bangunan rumah kost mahasiswa terbuat dari tembok, kayu, dan tripleks. Sebab meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-lubang pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah. Dari segi jenis lantai, secara umum lantai rumah kost mahasiswa telah memenuhi syarat kesehatan karena sebagian besar lantai rumah kost mahasiswa diplester dan terbuat dari ubin,kramik, dan papan. Hal ini sejalan dengan pendapat Soekidjo Notoatmodjo Notoatmodjo (2007) yang menyatakan menyatakan bahwa syarat yang penting dari lantai rumah adalah tidak berdebu pada musim musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan. Salah satu syarat rumah sehat adalah harus cukup mendapatkan pertukaran hawa karena pertukaran hawa yang cukup menyebabkan menyebabkan hawa ruangan tetap seggar (cukup mengandung mengandung okigen). Untuk itu kamar harus cukup mempunyai jendela dan venilasi untuk menjaga keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni kost tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan O2 didalam kamar berkurang yan berarti berarti kadar CO2 yang bersifat bersifat racun bagi penghuninya penghuninya menjadi meningkat meningkat disamping disamping itu kurangnya ventilasi akan menyebabkan kelembapan udara didalam ruangan naik kerena terjadinya proses penguapan dari kulit dan penyerapan. penyerapan. Kelembapan ini aan merupakan merupakan media yang baik untuk bakteri bakteri, patogen patogen (bakteri-bakteri (bakteri-bakteri penyebab penyebab penyakit). penyakit).
2.4 Sarana Air Bersih Kost Air bagi manusia adalah kebutuhan mutlak, keran air adalah zat pembentuk tubuh manusia.Persediaan air untuk keperluan rumah tangga harus cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya (Irianto dan Waluyo, 2004). Menurut Anwar Daud (2005) syarat-syarat fasilitas sarana air bersih seperti sumur harus mempunyi jarak minimal 10 meter untuk tanah berpasir, minimal 15 meter untuk tanah liat, dan untuk bebatuan (batu cadas) minimal 7,5 meter dari sumber pencemaran terutama dari septic
tank, mempunyai bibir dengan ketinggian minimal 70 cm dari permukaan tanah, lantai dengan ukuran minimal 150cm x 10cm dan harus punya saluran pembuanan air sepanjang minimal 10 m. Dari data penelitian diperoleh bahwa jenis sumber air bersih yang mayoritas digunakan di rumah kost mahasiswa adalah sumur gali dengan dinding tembok. Sumur yang digunakan di rumah kost mahasiswa mayoritas memiliki bibir sumuryang dengan ketinggian < 70 cm yang seharusnya 70 cm agar dapat mencegah masuknya air permukaan dapat mempengaruhi kualitas air bersih, > disamping itu penggunaan penggunaa n bibir sumur juga penting untuk menjaga menjaga keamanan keamanan pengguna sumur serta mengan mengantisipasi tisipasi masuknya binatang ke dalam sumur. Lantai sumur pada Sumur yang digunakan oleh Penghuni Kost Mahasiswa Mayoritas luas lantainya > 150x150 cm. keberadaan lantai sumur sangat penting untuk mengantisipasi meresapnya air bekas cucian atau mandi kembali ke dalam sumur. Penghuni kost mahasiswa yang menggunakan ledeng dan sumur pompa sebagai sumber air bersih sebagian besar memiliki tempat penampungan air dengan keadaan tempat penampungan air tidak berlumut. Karena apabila tempat penampungan penampungan air berlumut akan membuat air menjadi tidak bersih dan vektor-vektor penyakit akan berkembang di lumut yang dapat masuk ke tubuh manusia dan menyebabkan penyakit diantaranya diantaranya yaitu yaitu penyakit penyakit diare.
Keberadaan lantai sumur sangat penting untuk mengantisipasi meresapnya air bekas cucian atau mandi kembali kedalam sumur. Penghuni kost menggunakan lendeng dan sumur pompa sebagai sumber air bersih sebagian besar memiliki tempat penampungan air dengan keadaan tempat penampungan air tidak berlumut. Karena apabila tempat penampunan air berlumut akan 7
membuat air tidak bersih dan vektor-vektor penyakit akan berkembang dilumut yang dapat masuk kedalam tubuh tubuh manusia dan menyebabkan Pembuangan tinja yang tidak menurut aturan memudahkan terjadinya penyebaran penyait tertentu yang penularannya melalui tinja antara lain tifus, disentri, kolera dan bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambanag, dan pita). 2.5 Syarat Rumah Kost yang Sehat Adapun syarat secara umum : Kondisi bangunan rumah kost yang baik bila berdiri dengan beton, lantai ubin keramik, memiliki ventilasi yang cukup meliputi pintu rumah, jendela, dan lubang angin dengan besaran ventilasi min – 10% dari luas lantai. Dan ventilasi tamabahan atau buatan dapat berupa kipas angin ataupun dapat digantikan dengan AC. Sumber air besih yang sehat adalah air yang bersumber dari PDAM. Tipe saluran pembuangan air limbah (SPAL) meyoritas yang digunakan yaitu permanen/semen/ubin permanen/ semen/ubin/pipa /pipa sebesar sebesar 82,8% (111 kost) dan dan kodisinay kodisinay mengalir. mengalir. Rumah kost yang baik harus memiliki tempat sampah, berupa tong sampah, untuk menghindari sampah yang berserakan, dan rutin mengkosongkan tong sampahnya dengan ikut dalam program pengangkutan pengangk utan sampah. sampah. Tipe jamban dan yang digunakan pada kost mahasiswa adalah berupa leher angsa dan jarak septik tank dengan sumber air bersih berada pada jarak >10 m sebesar 71,6% (96 kost) namun yang menggunakan sumur gali mayoritas berada pada jarak 15% 15% dari luas luas lantai. lantai. d. Harus cukup mempunyai isolasi suara. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis : a. Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat. b. Adanya jaminan kebebasan yang cukup. c. Untuk tiap anggota keluarga, terutama yang mendekati dewasa harus mempunyai ruangan sendiri-sendiri sehingga privasinya tidak terganggu. d. Harus ada ruangan untuk menjalankan kehidupan keluarga dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul. e. Harus ada ruangan untuk bermasyarakat, jadi harus ada ruangan untuk menerima tamu. 3. Menghindarkan terjadinya kecelakaan : a. Konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat sehingga tidak mudah ambruk. b. Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam dan tempat-tempat lain terutama untuk anak-anak. c. Diusahakan agar tidak mudah terbakar. d. Adanya alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas. 4. Menghindarkan terjadinya penyakit : a. Adanya sumber air yang sehat, cukup kualitas dan kuantitasnya. b. Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik. c. Harus dapat mencegah perkembangbiakan vektor penyakit seperti: nyamuk, lalat, tikus dan sebagainya. d. Harus cukup luas 8
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003), Syarat-syarat rumah yang sehat : a. Bahan bangunan : 1. Lantai Ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang mampu di pedesaan, dan inipun mahal. Oleh karena itu, untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tdak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan dengan benda-benda yang berat, dan dilakukan berkalikali. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit. 2. Dinding Tembok adalah baik, namun disamping mahal tembok sebenarnya kurang cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis khususnya di pedesaan lebih baik dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak cukup, maka lubanglubang pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi, dan dapat menambah penerangan peneranga n alamiah. alamiah. 3. Atap/genteng Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Disamping atap genteng cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu, maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, di samping mahal juga menimbulkan suhu panas didalam rumah. b. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O 2 yang diperlukan oleh penghuni rumah rumah tersebut tetap tetap terjaga. terjaga. Kurangnya Kurangnya ventilasi ventilasi akan menyebabk menyebabkan an O2 didalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat.disamping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara didalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri, patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Funsi kedua dari pada ventilasi adalah untuk membebaskan membebaskan udara ruangan-ruangan dari bakteri-bakteri, bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus- menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainya adalah untuk menjaga agar ruangan selalu tetap didalam kelembaban (humuduty) yang optium. c. Cahaya Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya Sebaliknya terlalu banyak cahaya didalam rumah akan menyebabkan menyebabkan silau, dam akhirnya dapat merusakan mata. d. Luas Bangunan rumah Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lanai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya penghuninya akan menyebabkan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab di samping menyebabkan kurangnya konsumsi O 2 juga bila salah satu anggota keluarga terkene penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Menurut Standar nasional Indonesia (SNI), kebutuhan ruang untuk seorang penghuni rumah rumah adalah adalah 9 m2, dengan ambang batas 7,2 m2. 9
Contoh Gambar Rumah Kost
2.6. Kondisi Rumah Kost yang Tidak Sehat 1. Kondisi bangunan tidak terawat, cat yang pudar dan kotor, bahan bangunan sudah rusak. 2. Posisi rumah kost yang berada didaerah lorong kecil, sehingga rumah kost tidak memiliki halaman untuk kegiatan menjemur kain atau memarkirkn kendaraan. 3. Bangunan tidak didukung dengan ventilasi udara yang baik, dan desain tidak diatur dengan standart yang baik. Contoh Gambar
2.7. Perilaku Buruk dan Tidak Sehat Kamar Kost 1. Kebiasaan bangun hingga siang hari, Kebiasaan ini sangat buruk, karena siang hari udara segar sudah mulai berkurang, udara pagi sangat baik dimanfaatkan untuk mensirkulasi udara ruangan kost. Pemanfaat ventilasi udara rendah karena dalam kondisi masih tidur ventilasi udara belum dibuka (pintu, jendela.) 2. Barang – barang berantakan dan berserakan, kebiasaan ini dapat menyebabkan debu dan kotoran banyak bertebaran dalam ruangan kost. Dan kebiasaan ini menunjukan rumah kost yang jarang dibersihkan. 3. Membuang sampah sembarangan, kesibukan sebagai seorang mahasiswa dan hidup mandiri sering pembuangan menjadikan anak kost menjadi tidak peduli dengan kebersihan dan cenderung asal dalam sampah domestiknya. 10
2.8. Undang – Undang Undang yang Mengatur Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan sehat apabila : 1. Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah dari udara di luar rumah, penerangan peneranga n yang memadai, memadai, ventilasi yang nyaman, nyaman, dan kebisingan kebisingan 45-55 45-55 dB.A. 2. Memenuhi kebutuhan kejiwaan. 3. Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu memiliki penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah yang saniter dan memenuhi syarat kesehatan. 4. Melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan bahaya kebakaran, seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan, bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas (Sanropie, 1992; Azwar, 1996). Komponen yang harus dimiliki rumah sehat (Ditjen Cipta Karya, 1997) adalah : 1. Fondasi yang kuat untuk mene ruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi kestabilan bangunan , dan merupakan merupakan konstruksi konstruksi penghubung penghubung antara antara bagunan bagunan dengan tanah. 2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan bahan kedap air, unt uk uk rumah panggung dapat dapat terbuat dari papan papan atau anyama anyaman n bamboo. 3. Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai. 4. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan ( privacy) penghuninya. penghuniny a. 5. Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4 m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum; serta 6. Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi masuknya debu, angin dan air hujan. Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut : 1. Bahan bangunan a Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan kesehatan, an tara lain : debu total g/m2kurang dari 150 , asbestos kurang dari 0,5 serat/m 3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg mg/kg bahan b Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.
2. a. Komponen dan penataan ruangandibersihkan Lantai kedap air dan mudah b. Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah dibersihkan c. Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan d. Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir e. Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya f. Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap. 3. Pencahayaan Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak m enyilaukan mata. 4. Kualitas udara a. Suhu udara nyaman antara 18 – 30 30 oC b. Kelembaban udara 40 – 70 70 % c. Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam d. Pertukaran udara 5 kaki3 /menit/penghuni 11
e. Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam f. Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m 3 5. Ventilasi Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai. 6. Vektor penyakit Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah. 7. Penyediaan air
a. Kualitas Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kesehatan kapasitas minimal 60 liter/ orang/hari b. air harus memenuhi persyaratan air bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002. 8. Sarana penyimpanan makanan Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman . 9. Pembuangan Limbah a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah b. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemari permukaan permukaa n tanah dan dan air tanah. tanah. 10. Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.
1. Perizinan untuk rumah kos kurang dari 10 kamar dengan tanah pekarangan di rumah
Untuk mendirikan usaha rumah kos di tanah pekarangan rumah dengan kamar kurangdari 10, maka ada dua perizinan yang perlu diurus, yakni : IMB (Izin Mendirikan Bangunan) IMB yaitu perizinan untuk membangun, merobohkan atau menambah sebuah bangunan, termasuk rumah kos. Perizinan ini akan dikeluarkan oleh kepala daerah setempat (pemerintah kota/kabupaten). Dari adanya IMB maka Anda sebagai pemilik rumah kos akan terhindar dari sanksi pemerintah. Izin operasional /HO (izin gangguan) Rumah kos yang merupakan bentuk usaha maka diperlukan izin operasional atau izin gangguan (HO/ Hinder Ordonantie) agar lingkungan sekitar juga merasa aman dan nyaman dengan keberadaan rumah kos. 2. Perizinan untuk rumah kos lebih dari 10 kamar dengan tanah pekarangan di rumah
Bila rumah kos yang akan bangun di pekarangan rumah direncanakan berjumlah lebih dari 10 kamar maka perizinannya adalah sebagai berikut : MB Izin Operasional IPT IPT atau Izin Pemanfaatan Tanah merupakan surat izin untuk pemanfaatan tanah pribadi atau badan untuk peruntukan kegiatan atau usaha pada perubahan tanah. Dokumen Lingkungan
12
Perizinan dokumen lingkungan juga perlu diurus dengan tujuan memberikan perlindungan pada lingkugan dari dampak dari kegiatan usaha rumah kos. Site Plan Untuk membangun rumah kos juga diperlukan dokumen site plan yang merupakan gambar dua dimensi untuk rencana pada kaveling tanah rumah kos. Dari sini terlihat bagaimana rencana jalan, listrik, air, dan fasilitas umum serta fasilitas sosial lainnya yang berkaitan dengan rumah kos yang akan didirikan. 3. Perizinan untuk rumah kos dengan tanah sawah dengan berapa pun jumlah kamarnya Sementara itu untuk rumah kos yang akan didirikan di atas tanah sawah dengan berapa pun jumlah kamarnya maka prosedur perizinannya adalah : IMB Izin Operasional Mengurus IPT Dokumen lingkungan Site Plan
13
BAB III
PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kesehatan dan motivasi belajar mahasiswa dapat dipenagruhi pula oleh kondisi kesehatan dan kebersihan lokasi tempat tinggal, khususnya rumah kost. Perilaku higenis dan sistem sanitasi yang baik merupakan bagian penting dalam kesehatan lingkungan tempat tinggal. Salah satu syarat rumah sehat adalah harus cukup mendapatkan pertukaran hawa karena pertukaran hawa yang cukup menyebabkan menyebabkan hawa ruangan tetap seggar (cukup mengandung mengandung okigen). Untuk itu kamar harus cukup mempunyai jendela dan venilasi untuk menjaga keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni kost tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan O2 didalam kamar berkurang yan berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat meningkat disamping itu kurangnya ventilasi ventilasi akan menyebabkan menyebabkan kelembapan udara didalam ruangan naik kerena terjadinya proses penguapan dari kulit dan penyerapan. penyerapa n. Kelembapan Kelembapan ini aan merupaka merupakan n media yang baik untuk bakteri-bakteri, patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Selain sanitasi sirkulasi udara bagian penting lainnya dari kondisi rumah kost yang sehat adalah ketersedian air bersih, air bersih merupakan sarana untuk mencapai perilaku higenis dan budaya bersih. Keperluan air bersih menjadi menjadi pokok, karena menjadi menjadi kebutuhan kebutuhan konsumsi air minum dan mandi, cuci, kakus.
3.2. Saran
1. Bagi Instansi Pemerintah terkait pada saat pemberian IMB perlu memberikan peraturan tentang pebangunan kost yang sehat dan layak huni. 2. Bagi pemilik kost hendaknya tetap memantau dan memelihara kondisi sanitasi lingkungan kostnya. 3. Bagi mahasiswa penghuni kost senantiasa menjaga kebersihan lingkungan kost dan menerapkan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta lingkungann kost yang sehat dan bersih.
14
DAFTAR PUSTAKA
_________ http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3615/1/AZIDIN%20ANHAR.pdf _________ _________ http://staffnew.uny.ac.id/upload/131576241/penelitian/Artikel+Manajemen+Kos _________ kosan.pdf _________ http://eprints.ums.ac.id/57492/3/BAB%20I.pdf _________ _________ https://id.wikipedia.org/wiki/Izin_Mendirikan_Bangunan#Dasar_hukum_IMB _________ _________ UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN _________ GEDUNG GEDUNG _________ UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG RUANG _________ Academia.edu/11432194/2._Peraturan_Syarat_Fisik_Rumah_Sehat _________ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO NOMOR MOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG
15
Sesi Tanya Jawab Dari Kelompok Udara
Pertanyaan 1 : Bagaimana upaya kalian sebagai FKM untuk mengajak yang lain agar menjaga sanitasi kost? (Risya dari kelompok 3) Jawab : Kami melakukan penyuluhan, memsang iklan, dan membuat brosur. Pertanyaan 2 : Mengapa judul dengan fungsi anak kost berbeda? (Rima dari kelompok 4) Jawab : Terjadi kesalahan dan telah diperbaiki. Pertanyaan 3 : Mengapa faktor-faktor penyebab anak kost berbeda dengan judulnya? (Nadya dari kelompok 6) Jawab : Bukan berbeda, tetap saja masih bersinambungan karena didalam faktor tersebut kami sudah menjelaskan dari judul. Pertanyaan 4 : Bagaimana bentuk dan ukuran syarat kamar kost? (Yelita dari kelompok 1) Jawab : Kondisi bangunan rumah kost yang baik bila berdiri dengan beton, lantai ubin keramik, memiliki ventilasi yang cukup meliputi pintu rumah, jendela, dan lubang angin dengan besaran ventilasi min – 10% 10% dari luas lantai. Dan ventilasi tamabahan atau buatan dapat berupa kipas kipas angin ataupun ataupun dapat dapat digantikan digantikan dengan dengan AC. Sumber air besih yang sehat adalah air yang bersumber dari PDAM. Tipe saluran pembuangan air limbah (SPAL) meyoritas yang digunakan yaitu permanen/semen/ubin permanen/s emen/ubin/pipa /pipa sebesar sebesar 82,8% 82,8% (111 kost) dan kodisinay kodisinay mengalir. mengalir. Rumah kost yang baik harus memiliki tempat sampah, berupa tong sampah, untuk menghindari sampah yang berserakan, dan rutin mengkosongkan tong sampahnya dengan ikut dalam program pengangkutan sampah. Tipe jamban dan yang digunakan pada kost mahasiswa adalah berupa leher angsa dan jarak septik tank dengan sumber air bersih berada pada jarak >10 m sebesar 71,6% (96 kost) namun yang menggunakan sumur gali mayoritas berada pada jarak
View more...
Comments