Kak Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

January 4, 2019 | Author: Ongki Ndun | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

KAK Perencanaan Jembatan Gantung...

Description

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG LONG URO

1.  LATAR BELAKANG Pembangu Pembangunan nan jaringan jalan dan jembatan telah dilakukan dilakukan secara bertahap baik itu melalui Pemerintah Pemerintah Provins Provinsii maupun maupun Kabupaten. Kabupaten. Karena Karena sebagai sebagai urat nadi perekonom perekonomian ian nasional nasional Pembangunan Jaringan Jalan dan Jembatan diharapkan mampu menghubungkan Jalan Provinsi, menghubungkan antar kabupaten di Kabupaten Malinau, maupun meningkatkan penanganan non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas barang dan  jasa. Dala Dalam m

pend pendek ekata atan n

kebi kebijak jakan an

peme pemeri rint ntah ah

khus khusus usny nyaa

pena penang ngan anan an

infra infrast stru rukt ktur ur

Pekerjaan Umum Umum Kabupaten Malinau Malinau melaksanakan melaksanakan Pemba Pembangun ngunan an Jembatan Jembatan pada pada

Dinas inas daerah daerah

Pedesa Pedesaan an secara secara bertah bertahap ap.. Mengi Menginga ngatt masih masih banya banyakny knyaa ruas ruas jalan jalan di Kabupa Kabupaten ten Malina Malinau u yang belum ada jembatan terutama jalan yang menghubungkan desa dengan pusat  –  pusat  pusat bisnis yang yang sangat sangat strate strategis gis.. Hal ini pula pula dilaks dilaksana anakan kan untuk untuk menduk mendukun ung g progr program am Pemerin Pemerintah tah Kabupaten Malinau tentang Gerakan Desa Mandiri dimana masih banyak pula ruas Jalan Akses menuju desa yang pembangunan jembatannya masih sangat dibutuhkan. Sehingga pada Tahun Anggaran Anggaran 2014 Pemerintah Pemerintah Kabupaten Kabupaten Malinau Malinau melaui melaui Dinas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau melaksanakan kegiatan Perencanaan Jembatan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN TUJUAN Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau dalam rangka melaksanakan pekerjaan Perencanaan Jembatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan perencanaan yang berwawasan lingkungan, serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standar prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan perencanaan, tercapainya penyelesaian penanganan masalah-masalah yang yang sifatny sifatnyaa khusus khusus serta serta memenu memenuhi hi tingka tingkatt pereko perekonom nomian ian yang yang tinggi tinggi sehing sehingga ga tingka tingkatt pelayanan jembatan yang diinginkan selama ini dapat tercapai.

3.   SASARAN Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah: a. Tersed Tersedian ianya ya Perenc Perencana anaan an Jembat Jembatan an pada pada ruas ruas jalan jalan yang yang ada di daerah daerah Long Long Uro Uro yang belu belum m ada ada jemba jembata tan n dan dan jalan jalan akse aksess yang ang pemb pemban angu guna nan n jemba jembatan tanny nyaa masi masih h sang sangat at dibutuhkan. b. Ketersediaan Dokumen Dokumen Lelang Lelang Perencanaan Jembatan.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page Pag e1

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Pengguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau.

5.  SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia pagu anggaran sebesar   Rp. 108.000.000 (Seratus Delapan Juta Rupiah)  termasuk PPN, sumber dana APBD Tahun Anggaran 2014.

6.  LOKASI KEGIATAN Lokasi pelaksanaan pekerjaaan ini terletak di desa Long Uro

7. LINGKUP DAN FASILITAS PENUNJANG a.  Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan ini adalah : 1) Melaksanakan

survey

dan

perencanaan

teknik

jembatan

pengguna

jasa

sesuai

standar perencanaan; 2) Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar kuantitas dan gambar tipikal sebagai bahan pelelangan konstruksi; 3) Menyediakan perencanaan teknik detail, gambar detail, dan perhitungan volume pekerjaan; 4) Jumlah jembatan yang direncanakan adalah 1 buah jembatan dengan menggunakan Jembatan Gantung …. Meter (sesuai pengukuran lapangan)

8.   METODOLOGI a. PERSIAPAN PELAKSANAAN DESAIN 1.   Tujuan Persiapan desain ini bertujuan  : a. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal. b. Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai panduan survey pendahuluan. c. Menetapkan ruas yang akan disurvey. 2.  Lingkup Pekerjaan Kegiatan pekerjaan ini meliputi : a. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait

termasuk juga

mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk disekitar lokasi proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan. b. Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan yang akan direncanakan.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 2

b.  SURVEY DAN INVESTIGASI Survey lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk mendapatkan data di lapangan sampai dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti kondisi

lapangan

Konsultan

aktual yang

ada

dan

sasaran penanganan yang hendak dicapai.

Perencana dengan persetujuan Pengguna Jasa

harus menghindarkan suatu

kondisi bahwa informasi terlalu berlebihan atau terlalu minimal. Jenis-jenis investigasi

yang

harus

dilaksanakan

tersebut

survey

atau

bergantung kepada jenis pekerjaan

penanganan yang akan dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana Konstruksi kelak. Sebagai acuan dasar, apabila tidak ditentukan lain oleh Pengguna Jasa pada saat review hasil Survey Pendahuluan, jenis-jenis survey dan investigasi yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah sebagaimana tabel di bawah ini. 1. Pengukuran Topografi

a.   Tujuan Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah area rencana trase jalan dan jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1:1000 yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik

jalan, serta

1:500

untuk 

perencanaan jembatan. a.  Lingkup Pekerjaan 1) Pemasangan patok-patok  -

Patok-patok BM harus dibuat dari Kayu keras dengan ukuran 10x10x75 cm, ditempatkan pada tempat yang aman, mudah terlihat. Patok BM dipasang pada setiap lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3, masing-masing 1 (satu) pasang di setiap sisi sungai/ alur dan 1 (buah) disekitar sungai yang posisinya aman dari gerusan air sungai.

-

Patok BM dipasang/ ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, Dinas Pekerjaan Umum, notasi dan nomor BM dengan warna hitam. Patok BM yang sudah terpasang, kemudian di

photo

sebagai dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta

elevasi. -

Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu yang cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih nampak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus, perlu ditambahkan patok bantu.

-

Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar patok  diberi tanda-tanda khusus.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 3

2) Pengukuran titik kontrol horizontal -

Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon, dan semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.

-

Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.

-

Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian baca

dalam

detik. Disarankan

untuk

menggunakan theodolit jenis T2 atau

yang setingkat. 3) Pengukuran titik kontrol vertikal -

Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon, sifat datar, dan potongan melintang) dan titik BM.

-

Rambu-rambu

ukur

yang

dipakai

harus

dalam

keadaan

baik, berskala

benar, jelas dan sama. -

Pada setiap pengukuran sifat

datar

harus

dilakukan

pembacaan ketiga

benangnya, yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB), dalam satuan milimiter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi: 2 BT = BA + BB. -

Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan) yang genap.

4) Pengukuran situasi -

Pengukuran situasi dilakukan

dengan sistem tachimetri, yang mencakup

semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada disepanjang  jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya. -

Dalam

pengambilan

data

agar

diperhatikan

keseragaman penyebaran

dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi. -

Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 4

5) Pengukuran Penampang Melintang Pengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan persyaratan: Interval,

Interval, (m)

Lebar Kondisi

(m) Jalan baru

koridor, (m)

Jembatan/ 

- Datar, landai, dan lurus

75 + 75

50

25

- Pegunungan

75 + 75

25

25

- Tikungan

50 (luar) +

25

25

Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat theodolit. 6) Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan -

Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing minimum 200 m dari perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/ hilir) yang masih berpengaruh

terhadap

keamanan

jembatan

dengan

interval

pengukuran

penampang melintang sungai sebesar 25 meter. -

Koridor

pengukuran

searah

rencana

trase

jembatan masing- masing

minimum 100 m dari garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garis pertemuan antara oprit jembatan dengan jalan dengan interval pengukuran penampang melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter. -

Pada

posisi

lokasi

jembatan

interval

pengukuran

penampang melintang

dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan sebesar 25 m. -

Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam maupun manusia disekitar persilangan tersebut.

b.   Persyaratan 1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur. Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut: a. Pemeriksaaan theodolit: -

Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.

-

Sumbu II tegak lurus sumbu I.

-

Garis bidik tegak lurus sumbu II

-

Kesalahan kolimasi horizontal = 0.

-

Kesalahan indeks vertikal = 0. b.

b. Pemeriksaan alat sifat datar: -

Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.

-

Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 5

Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam laporan. 2. Ketelitian dalam pengukuran Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut : a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10”√n, (n adalah jumlah titik  poligon dari pengukuran GPS pertama ke pengukuran GPS berikutnya). b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”. 3. Perhitungan -

Perhitungan Koordinat. Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.

-

Perhitungan Sifat Datar. Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 3 desimal (ketelitian1 cm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya.

-

Perhitungan Ketinggian Detail. Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.

-

Seluruh perhitungan menggunakan sistim komputerisasi.

4. Keluaran -

Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1:500.

-

Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.

-

Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan ordinat (y)-nya.

-

Pada setiap lembar gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara.

-

Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh dilakukan secara grafis.

-

Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi tanda khusus.

Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampan melintang harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi dengan interval garis ketinggian (contour) 1 meter.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 6

2. Survey Penyelidikan Tanah (Mektan)

a.   Tujuan Tujuan penyelidikan tanah dalam pekerjaan ini adalah untuk memenentukan jenis dan karakteristik

tanah

untuk keperluan bahan

jembatan,

serta mengidentifikasi

lokasi sumber bahan termasuk perkiraan kuanti tasnya. b.  Ruang Lingkup Kegiatan penyelidikan tanah meliputi : 1. Sondir (Pneutrometer Static)

Sondir dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras, menentukan lapisan-lapisan tanah berdasarkan tahanan ujung konus

dan

daya

lekat

tanah setiap kedalaman yang diselidiki, alat ini hanya dapat digunakan pada tanah berbutir halus, tidak boleh digunakan pada daerah aluvium

yang

mengandung komponen berangkal dan kerakal serta batu gamping yang berongga, karena hasilnya akan memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah. Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm, pekerjaan sondir dihentikan apabila pembacaan pada manometer berturut-turut menunjukan 2

harga >150 kg/cm , alat sondir

terangkat

keatas,

apabila

pembacaan

manometer belum menunjukan angka yang maksimum, maka alat sondir perlu diberi pemberat yang diletakan pada baja kanal jangkar. Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan penetrasi konus dan jumlah hambatan pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalah perlawanan penetrasi konus (qc) pada tiap kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP) secara kumulatif. c.   Persyaratan 1. Pengujian Lapangan

Metoda pekerjaan lapangan lainnya harus sesuai dengan persyaratan seperti

yang

dijelaskan pada Tabel Pengujian Lapangan pada halaman berikut ini: Tabel Pengujian Lapangan No Pengujian

Acuan

Keterangan

1.

Resistivity

ASTM G57-78

2.

Standard Penetration Test

ASTM D1586-94

Pada daerah rencana

termasuk Split Spoon

 jembatan, harus

Sampling

mencapai kedalaman lapisan keras.

3.

Stand Pipe

AASHTO T252-84

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 7

3. Survey Hidrologi

1.   Tujuan Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/ perilaku aliran air pada bangunan air yang ada

(sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluan analisis hidrologi,

penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan pengaman terhadap gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan. 2.  Ruang Lingkup Lingkup pekerjaan survey hidrologi ini meliputi: a.

Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling sedikit dalam  jangka 10 tahun pada daerah tangkapan (catchment area) atau pada daerah yang berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan, data tersebut bisa diperoleh

dari Badan

Meteorologi dan Geofisika dan/ atau instansi terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan. b. Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong, jembatan, selokan yang meliputi: lokasi , dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir. c.

Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan tinggi muka air banjir rencana dengan periode ulang 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahun untuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk jalan lokal dan 50 tahunan jembatan dengan metode yang sesuai.

d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan dalam proses perencanaan yang aman. e.

Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.

f.

Menentukan rencana elevasi aman untuk

jalan/ jembatan

termasuk 

pengaruhnya akibat adanya bangunan air ( aflux). g. Merencanakan bangunan pengaman jalan/ jembatan terhadap gerusan samping atau horisontal dan vertikal. 3.   Persyaratan Proses analisa perhitungan harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-1724-1989 SKBI1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai).

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 8

4. PROSES ANALISA STRUKTUR JEMBATAN Setelah semua data dikumpulkan kemudian data tersebut dianalisa dan dilakukan desain jembatan, baik itu bangunan bawah maupun bangunan atas jembatan. Dalam perencanaan tekbik jembatan konsultan harus berdasarkan peraturan perencanaan yang telah ditetapkan atau sesuai SNI. Terutama diharapkan desain yang tahan terhadap gempa. Untuk hal ini Konsultan mengacu pada SNI 2833 tahun 2008 tentang

“Perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan”. Dalam standar ini dijelaskan dinamika struktur agar setiap perencana akan menguasai segi kekuatan, keamanan dan kinerja ketahanan gempa jembatan dalam suatu proses perencanaan utuh. 5.   PENGGAMBARAN 1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik) Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap detail perencanaan dan mengajukannya kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan disetujui. a. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas Jembatan. b. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan. 2. Gambar Rencana (Final Desain) Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan perencanaan disetujui oleh pengguna jasa dengan memperhatikan koreksi dan saran yang diberikan. Gambar

rencana

akhir terdiri

dari gambar-gambar rancangan

yang

telah

diperbaiki dan dilengkapi dengan: a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam. b. Daftar isi. c. Peta lokasi proyek. d. Peta lokasi Sumber Bahan Material (Quarry). e. Daftar simbol dan singkatan. f. Daftar bangunan pelengkap dan volume. g. Daftar rangkuman volume pekerjaan. 6. PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIK 1. Penyusunan mata

pembayaran pekerjaan

(per item)

harus

sesuai dengan

spesifikasi yang dipakai, 2. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay item) 3. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan, dan peralatan yang akan digunakan di lokasi pekerjaan.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 9

4. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semua mata pembayaran yang mengacu padaPanduan Analisa Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga. 5. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan konstruksi. 9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Keseluruhan jadwal waktu jasa konsultansi ini terdiri dari pekerjaan perencanaan teknik  yang dilakukan dalam periode 1 bulan Kalender (30 hari kerja). 10. PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA

Perkiraan Kebutuhan Personil (Man Month) adalah sebagai berikut:  Kebutuhan Tenaga Ahli Perencanaan Teknik terdiri dari: 1. Ketua Tim (Team Leader) Adalah seorang sarjana (S1) SKA Ahli Perencana Jembatan atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya minimal   5 (Lima)   tahun yang terkait, dimana tugas utama ketua tim adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut: - Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan

personil

yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan, - Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan. 2. Soil and Material Engineer (Ahli Mekanika Tanah) Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil , SKA Ahli Geoteknik dan berpengalaman dibidangnya selama minimal   4 (empat)   tahun, dimana tugas ahli material adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pelaksanaan penyelidikan tanah dan penyelidikan material di lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan analisis data material,

dan harus

menjamin bahwa data, analisis dan Penelitian Material yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan j embatan. 3. Ahli Hidrologi (Hydrology Engineer) Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil hidro, SKA Ahli Perencana Sumber Daya Air dan berpengalaman dibidangnya selama minimal  3 (Tiga) tahun, dimana tugas ahli teknik hidrologi/ hidraulik adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pengumpulan data hidrologi, pengolahan dan analisis data hidrologi, dan perhitungan-perhitungan hidrologi untuk  perencanaan bentuk dan dimensi bangunan hidrologi, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikan masukan yang

rinci mengenai curah hujan dan pola aliran air

permukaan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 10

4. Ahli Quantity & Cost Estimator Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil, SKA Ahli Perencana Struktur dan berpengalaman dibidangnya selama minimal   3 (Tiga)   tahun, dimana tugas Quantity & Cost

Estimator adalah melaksanakan semua kegiatan yang

mencakup pengumpulan data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan, membuat

perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data,

perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat. Semua Tenaga Ahli adalah Lulusan Universitas / Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi, Memiliki NPWP & Sertifikat Keahlian konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Staf Pendukung dan Tenaga Teknis : 1. Surveyor 2. Drafter Auto cad 3. Office dministration

11. LAPORAN TEKNIK Laporan Teknik yang dihasilkan dari jasa konsultansi ini, adalah sebagai berikut :

1. Laporan penyelidikan tanah Laporan Penyelidikan Tanah harus mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut: -

Data proyek.

-

Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota terdekat.

-

Hasil Penyelidikan Sondir

-

Rekomendasi.

2.  Laporan Topograf i Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut: -

Data proyek.

-

Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek.

-

Kegiatan perintisan untuk pengukuran.

-

Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.

-

Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.

-

Kegiatan pengukuran penampang melintang.

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 11

-

Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).

-

Perhitungan dan penggambaran.

-

Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan pengukuran topografi termasuk 

-

Deskripsi BM (sebagai lampiran).

3.  Laporan H idrologi Laporan mengenai survey dan analisis hidrologi, yang meliputi: -

Data proyek.

-

Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil.

-

Analisis/ perhitungan.

4. Laporan Hasil Analisa Struktur Bangunan Bawah Jembatan Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yang berisi: 1. Data lapangan 2. Perhitungan 3. Laporan teknik  12. KELUARAN

Keluaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah: a.  Laporan Pendahuluan Laporan pendahuluan merupakan apresiasi terhadap kerangka acuan kerja kegiatan yang antara lain meliputi latar belakang masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup yang diharapkan, metode / cara pendekatan, teknik dan prosedur pengumpulan data serta analisis. Pada pelaporan ini dicantumkan juga pentahapan pekerjaan, jadwal rencana kerja dan organisasi pelaksanaan studi yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Pengguna Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke 30 (Tiga Puluh) setelah diterbitkan SPMK dan diserahkan sebanyak  10 (Sepuluh)  buku dan soft copy b.  Laporan Antara Laporan ini berisi hasil pengumpulan bahan dan kajian yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Penyedia Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke 45 (empat puluh lima) setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak  10 (Sepuluh)  buku dan soft copy (CD). c. Laporan Akhir yang berisi: -

Hasil Penyelidikan Tanah

-

Hasil Analisis Topografi

-

Pembuatan Gambar Topografi

-

Hasil Analisis Hidrologi

-

Hasil Analisis Struktur Jembatan

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 12

-

Perhitungan & Perencanaan jembatan

Laporan ini merupakan penyempurnaan dari Draft Laporan Akhir. Laporan ini akan diserahkan pada akhir masa kontrak pada hari ke 30 setelah dikeluarkannya SPMK berjumlah sebanyak 5 (llima) buku dan soft copy (CD). d.  Pembuatan Dokumen Pelelangan. Dokumen ini terdiri dari: -

Gambar Rencana / gambar kerja

-

Engineering Estimate (EE)

-

Rencana Kerja & Syarat-syarat / Spesifikasi Teknis

diserahkan bersama Laporan Akhir sebanyak  10 (Sepuluh) buku dan soft copy (CD). 13.LAIN  –  LAIN

Apabila ada hal-hal lain yang belum tercakup dalam KAK ini dan sangat dibutuhkan demi terselesaikannya pekerjaan tersebut maka perlu dikoordinasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malinau, Januari 2014 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

BERTY, ST NIP.19711010 200112 1 006

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro

 

Page 13

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF