Kak Pelacakan Pasien Mangkir

March 23, 2017 | Author: poli gigi makkasau | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pasien...

Description

KERANGKA ACUAN KERJA PELACAKAN PASIEN MANGKIR BEROBAT MDT PUSKESMAS MAKKASAU 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertjuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Program pembangunan bidang kesehatan melalui upaya preventif antara lain pemberantasan penyakit menular, salah satunya pemberantasan penyakit kusta. Penyakit kusta merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit, saraf tepi dan jaringan lain, kecuali otak. Penyakit ini sudah lama dikenal sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sering dianggap sebagai penyakit keturunan, karena kutukan, guna-guna atau makanan, padahal hal tersebut tidak benar. Manusia terkena penyakit kusta karena penularan. Penyakit kusta sering menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis, tetapi meluas sampai pada masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Ada stigma dan diskriminasi di masyarakat tentang penyakit ini, orang takut bersentuhan dengan penderita kusta, termasuk petugas kesehatan Indonesia menempati urutan ketiga Negara dengan endemik kusta terbesar di dunia setalah India dan Brazil. Meskipun Indonesia telah berstatus emilminasi sejak tahun 2000, tetapi penemuan kasus baru selalu ada. Tahun 2013, ditemukan 16.856 kasus baru di Indonesia, atau 6,79 per 100.000 penduduk. Angka ini berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni 18.994 (tahun 2012) dan 20.023 (tahun 2011).

2. Latar Belakang Permasalahan yang sedang dihadapi dalam upaya pemberantasan penyakit kusta adalah rendahnya cakupan penemuan (Case finding) penderita kusta. Hal ini disebabkan karena :Keterbatasan SDM dan kemampuan petugas dalam mendeteksi dini penyakit kusta masih rendah

Sebagian besar (85%) penderita kusta adalah masyarakat miskin yang memiliki keterbatasan dalam menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan baik dari segi ekomomi, pengetahuan, transportasi dan pola pikir ekonomi. Bertambahnya jumlah penduduk membawa konsekuensi meningkatnya kepadatan penduduk, polusi udara sehingga memperpendek jangkauan penularan kepada lingkungan sekitar.Stigma terhadap kusta yang berlebihan baik oleh masyarakat maupun oleh tenaga kesehatan sendiri Stigma yang kuat di masyarakat mengakibatkan pnderita kusta menarik diri dan enggan berobat. Padahal kusta dapat disembuhkan dan cacat akibat kusta dapat dicegah bila berobat sejak dini. Oleh karena itu keberhasilan pengobatan kusta sangat bergantung pada penemuan pasien dan pengobatan sejak dini serta kepatuhan minum obat. Obat untuk penderita kusta harus diminum secara teratur selama 6 – 12 bulan. Minum obat yang tidak teratur dapat mengakibatkan kuman menjadi kebal terhadap obat dan penyakit sukar sembuh. Oleh karena itu dukungan keluarga dan lingkungan sekitarnya serta ketrampilan petugas kesehatan sangat penting untuk penyembuhan dan mencegah cacat.

3. Tujuan Umum  Meningkatkan mutu pelayanan pengobatan penyakit kusta MDT dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Tujuan Khusus  Mewujudkan pasien RFT 90 %  Menurunkan angka kecacatan  Memberikan kemudahan pelayanan sebagai bentuk penghargaan pasien 4. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan  Pendataan alamat lengkap pasien  Penyuluhan kesehatan utamanya tentang pentingnya berobat teratur  Deteksi dini keadaan status pengambilan obat pasien.  Mobilisasi kerumah pasien yang jauh maupun dekat 5. Cara Melaksanakan Kegiatan

Secara umum pelaksanaan kegiatan ini adalah melalui pengobatan MDT mb atau pun MDT PB. 6. Sasaran  Semua pasien anak maupun dewasa yang terregister dalam buku register.  Yang mangkir berobat dalam dua bulan 7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Waktu Pelaksanan : Setahun empat kali Tempat Pelaksanaan : rumah pasien 8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan dengan pelaporan hasilhasil yang dicapai pada bulan tersebut 9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan Dilakukan pencatatan dan pelaporan pada unit kusta atau wasor kota dalam hal ini dinas kesehatan kota makassar

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF