Ka-Andal Fisip Bab I-IV
March 21, 2017 | Author: Ibnu Hasan Sunandar | Category: N/A
Short Description
Download Ka-Andal Fisip Bab I-IV...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya pendayagunaan sumberdaya alam untuk memenuhin dan meningkatkan kesejahteraan umat mannusia. Demikian halnya pembangunan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya, salah satu diantaranya adalah dalam bentuk pelayanan pendidikan. Pembangunan gedung Fisip bertujuan untuk meningkatkan derajat pendidikan masyarakat melalui upaya pendidikan. Namun sebagaimana kegiatan lainya, kegiatan proyek pembangunan gedung Fisip apabila tidak dikelola dengan baik dapat pula mengakibatkan kerusakan lingkungan. Jenis kegiatan yang diduga dapat menimbulkan dampak lingkungan adalah pembangunan secara fisik gedung dan penggunaan berbagai bahan praktik laboratorium dalam pendalaman pendidikan. Selain hal tersebut di atas, sebuah gedung Fisip merupakan tempat berkumpulnya berbagai jenis penyakit; secara epidemiologis hal ini dapat berfungsi sebagai sarana penularan penyakit yaitu melalui infeksi silang (nosocomial infection). Terdapatnya vector penular penyakit wilayah tersebut, merupakan perantara penyebaran penyakit menular kelingkungan gedung Fisip yang dalam skala lebih luas dapat menjadi wabah. Untuk itu, upaya mengurangi dampak negative dari pembangunan gedung Fisip senantiasa harus mengacu pada dasar pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan dan juga berwawasan kesehatan. Untuk itu harus dilakukan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Rencana pembangunan gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri (FISIP-UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan telah memliki ijin prinsip dari Departemen Kesehatan RI melalui surat nomor 1004/Menkes/IX/2004 tertanggal 7 September 2004 (Lampiran 1). Karenanya disusun Kerangka Acuan-Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) sebagai langkah dalam pelaksanaan studi AMDAL.
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
KA-ANDAL ini merupakan pedoman dalam melaksanakan Studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Dokumen tersebut dibutuhkan agar dampak negative (mudhorot) gedung Fisip yang akan dibangun dapat dieliminasi dan dampak positifnya (manfaat) dapat dikembangkan dalam kerangka peningkatan kesejahteraan manusia. 1.1.1
Peraturan Perundangan yang Berlaku Pelaksanaan studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, dilakukan dengan mengacu pada berbagai peraturan perundangan yang berlaku antara lain sebagai berikut: a. Undang-undang RI 1. Undang-undang N0. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular 2. Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnnya 3. Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang Permukiman dan Perumahan 4. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 5. Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang 6. Undang-undang No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran 7. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 8. Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah 9. Undang-undang No. 25 Tahun 1999, tentang Penimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 10. Undang-undang No. 23 Tahun 2000, tentang Pembentukan Propinsi Banten b. Peraturan Pemerintah KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
1. Peraturan Pemeritah RI Nomor 17 Tahun 1986 tentang Peraturan Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri 2. Peraturan Pemeritah RI Nomor 13 Tahun 1987 tentang Ijin Usaha Industri 3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi sebagai Daerah Otonom 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air 8. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Persampahan. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah 11. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air c. Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Keputusan Bapedalda, dan Surat Edaran 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
2. Keputusan MPE No. 5P/0746/M.PE/1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja untuk Instalasi Peralatan dan Teknis 3. Keputusan Kepala Bapedal Republik Indonesia No. Kep-056 Tahun 1994 Tanggal 18 Maret 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting 4. Keputusan Kepala Bapedal No. KEP-299/11/ Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan 6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran 7. Keputusan Kepala Bapedal No. KEP-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 8. Keputusan Menteri Kesehatan N0. 876/Menkes/SK/VII/2001 tentang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik 10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 288/ Menkes/ Sk/ III/ 2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum 11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) 12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13 tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup 15. Keputusan Kepala Bapedal No. 205 Tahun 1996 tentang Metode Pemantauan Emisi Udara 16. Keputusan Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup d. Peraturan Daerah dan Keputusan Gubernur Propinsi Banten 1. Perda Propinsi Banten No. 25 Tahun 2001 tentang SOTK Bapedal Propinsi Banten 2. Perda Propinsi Banten No. 51 Tahun 2002 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan
e. Peraturan Daerah, Keputusan Bupati dan Keputusan Tingkat Tangerang Selatan yang Terkait 1. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan 2. Peraturan Daerah No. 23 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Tangerang 3. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2000 tentang Ketertiban, Kebersihan dan
Keindahan 4. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 10 Tahun 2001, tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). 5. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan di Wilayah Kabupaten Tangerang KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 6 Tahun 2002 tentang pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengambilan air bawah tanah dan air permukaan 7. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang No. 15 Tahun 2004, tentang Izin
Pembuangan Limbah Cair. 8. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.68 Tahun 2005 tentang Perubahan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.122 Tahun 2005. Tentang Pengelolaan Limbah Domestik 9. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 7 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah KotaTangerang Selatan; 10. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 28 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan; 11. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pemberlakuan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang dan Bupati Tangerang di Kota Tangerang Selatan; 12. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 47 Tahun 2009 tentang Perijinan.
1.1.2
Kebijaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kebijaksanaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup selain tertuang dalam UU No.
27 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, juga dalam PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL sebagai landasan kebijakasanaan pembangunan nasional. Implementasi di wilayah kabupaten tangerang tertuang dalam Perda Propinsi Banten No. 51 Tahun 2002 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan dan keputusan Bupati Tangerang No. 070/660.1/2000 tentang Komisi AMDAL dan UKL & UPL Kabupaten Tangerang.
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Secara umum pengelolaan lingkungan di Indonesia lebih banyak ditujukan untuk pengelolaan lingkungan yang mengalami kerusakan karena sebab alamiah maupun karena tindakan manusia. Kebijakan AMDAL diarahkan untuk penyusunan rencana pengelolaan lingkungan yang akan terjadi akibat pembangunan suatu proyek atau kegiatan, termasuk didalamnya proyek pembangunan gedung FISIP-UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Sebagaimana diketahui prinsip dasar yang digunakan sebagai landasan pembangunan pendidikan, adalah perikemanusiaan, hak asasi manusia, adil dan merata, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat, pengutamaan dan manfaat, serta tata pemerintah yang baik (Good Governance). Bentuk pokok pengelolaan adalah Upaya Pendidikan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan. Penyelenggaraan upaya pendidikan harus bersifat menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, menjanjikan, berjenjang, professional dan bermutu. Karenanya gedung FISIP-UIN Syarif Hidayatullah harus dikelola sedemikian dan terus menerus dipantau sehingga tidak memberikan dampak negative kepada lingkungan, bahkan harus dapat menguntungkan (memberikan dampak positif kepada) masyarakat. Apabila hal ini dilakukan dengan baik, Gedung FISIP-UIN akan memberikan kontribusi langsung pada peningkatan derajat pendidikan masyarakat sekitar dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarkat dan bangsa Indonesia pada umumnya.
1.2 Tujuan dan Kegunaan Studi 1.2.1
Tujuan Studi Tujuan dilaksanakannya studi ANDAL pembangunan Gedung FISIP-UIN Syarif
Hidayatullah adalah untuk: a. Mengidentifikasi
rencana
kegiatan
pembangunan
Gedung
FISIP-UIN
Syarif
Hidayatullah yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak besar yang penting terhadap lingkungan hidup;
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
b. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup terutama komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak kegiatan c. Mengidentifikasi serta memprakirakan dan mengevaluasi dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang mungkin timbul karena pembangunan Gedung FISIPUIN Syarif Hidayatullah; d. Mengarahkan penyusunan RKL dan RPL dalam upaya menangani dampak besar.
1.2.2
Kegunaan Studi Kegunaan studi ANDAL pembangunan Gedung FISIP-UIN Syarif Hidayatullah adalah
untuk: a. Membantu dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan, perencanaan dan pengelolaan dampak lingkungan kegiatan Gedung FISIP-UIN Syarif Hidayatullah; b. Sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, guna menangani dampak besar dan penting yang mungkin timbul.
BAB II RUANG LINGKUP STUDI 2.1.
LINGKUP RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DITELAAH
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
2.1.1. Rencana Pembangunan a. Lokasi Kegiatan FISIP-UIN Syarif Hidayatullah akan dibangun diatas lahan seluas ± 10.000 M2 hak milik UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Lokasi rencana bangunan berada di Jl. Pemda (Jl. Kertamukti) Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten (Lihat Gambar 2.1).
Gambar 2.1. Lokasi Rencana Pembangunan Proyek FISI UIN SYAHID JAKARTA Gambar 2.2. Lokasi Rencana FISIP UIN SYAHID JAKARTA
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Menggunakan Gambar 2.1 dan 2.2, diatas batas fisik tapak Proyek Pembangunan FISIP UIN dapat di jelaskan sebagai berikut: Sebelah Utara
:Lapangn Sepak Bola ISCI (International Sport Club Indonesia)
Sebelah Timur
:Danau Situ Gintung
Sebelah Selatan
:Gedung Fakultas Psikologi UIN
Sebelah Barat
:Jl. Pemda (Jl. Kerta Mukti)
Lokasi pembangunan FISIP UIN ini dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang (PERDA No.5 Tahun 2002 tentang Perubahan atas PERDA Kabupaten Tangerang No.3 tahun 1996 tentang RTRW) merupakan wilayah permukiman. Lihat gambar 2.3. Dalam satu wilayah pemukiman yang ideal disamping sarana ibadah, sarana olah raga, sarana perbelanjaan, sarana rekreasi, maka sarana pendidikan juga merupakan sarana yang sangat vital dan diperlukan untuk mampu memenuhi kebutuhan sosial masyarakat khususnya dalam peningkatan pengetahuan serta mampu menjadi perantara antara masyarakat dan para pemangku kepentingan (stake holder). Diatas lahan seluas ± 10.000 M2 hak guna bangunan milik UIN (Lampiran 3) rencanakan bangunan berlantai 6 gedung pendidikan, hanya memerlukan tapak proyek lahan seluas >>>>>>>>>> sekitar >>>%. Dengan demikian >>>% lahan akan tetap merupakan lahan terbuka hijau. b. Uraian Rencana Kegiatan Proyek Rencana pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimaksudkan untuk memberikan jasa pelayanan pendidikan baik kepada masyarakat sekitar ataupun masyarakat yang datang dari luar daerah yang akan menjadi mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan politik. Maket rencana Bangunan FISIP UIN sebagaimana Gambar 2.4.
Gambar 2.3. RTRW Kota Tangerang Selatan KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Gambar 2.4. Maket Rencana Bangunan FISIP UIN
Data teknis FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagaimana disajikan pada beberapa table dan layout. FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan konsep mengembangkan 4 jurusan di tingkat S1 dan 2 jurusan di tingkat S2, yang akan dibangun terdiri atas bagian kebutuhan ruang, dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Kelompok Ruang Kelas
Ruang Kelas S1 Jurusan A, B, C, D
Ruang kelas S2 Jurusan A, B
Ruang seminar
Ruang penunjang (perpustakaan dan laboratorium komputer)
2. Kelompok Ruang Dekanat
Kantor Dekanat
Kantor administrasi
Penunjang
3. Kelompok Ruang Staf
Kantor Staf S1 Jurusan A-D
Kantor Staf S2 Jurusan A-B
Ruang service
4. Kelompok Ruang Penunjang
Musholla/masjid
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Ruang Unit Kegiatan Mahasiswa
Kantin
Ruang BEM/HIMA
Plasa/ruang komunal
Ruang ME
Rumah jaga/Front office
Lapangan olahraga
Parker kendaraan roda 2/4
Pos satpam
Adapun perhitungan kebutuhan luasan ruang untuk masing-masing jenis ruang yang telah disebutkan di atas, dibedakan berdasarkan layout ruang setiap lantai yaitu: 1. Lantai Basement
Tabel 2.1. Kebutuhan Ruang Lantai Basement NO
NAMA RUANG
JUMLAH RUANG
LUAS (m2)
1
Auditorium
1
397.8
2
Ruang Persiapan
1
50
3
Toilet Putra
19
4
Toilet Putri
14.6
5
Toilet Diffabel
6
Sirkulasi
321.4
7
Ruang Penerima
195.6
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
4
8
Tangga
32.2
9
Lift
19.8
10
Ruang pompa
1
51
11
Clean Water
1
16.21
12
Grey water
1
12.2
13
Rain water/fire hydrant
1
44.8
TOTAL
1178.61
2. Lantai Dasar
Tabel 2.1. Kebutuhan Ruang Lantai Dasar NO
NAMA RUANG
JUMLAH RUANG
LUAS (m2)
1
Auditorium S-1
1
280.6
2
Ruang Monitor
1
18
3
Ruang Satpam
1
9.7
4
Ruang Audio Kontrol
1
8.3
5
Toilet Putra
29
6
Toilet Putri
36.4
7
Toilet Diffable
8
Ruang Koleksi + Librarian
1
275
9
Book Store
1
55.8
10
Ruang Baca
1
88.8
11
Hall
748.6
12
Sirkulasi
565.3
13
Tangga + Lift
190.7
5.9
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
14
Ruang Panel
1
7
15
Ruang Panel utama
1
10.5
TOTAL
2329.6
3. Lantai
Tabel 2.1. Kebutuhan Ruang Lantai Dasar NO 1
NAMA RUANG
JUMLAH RUANG
LUAS (m2)
Ruang Dekan R. Kerja
1
58.5
R. Istirahat
1
8.7
Toilet
1
6.5
2
R. Pembantu Dekan
4
80
3
Lounge Dekan
4
Lounge
27.5
5
R. Tunggu
35.4
6
R. Rapat Kecil
7
Pantry
8
R. KAPRODI + Sekretarias
9
Perpustakaan
10
R. Rapat Besar
1
159
11
R. Multimedia
1
86
12
R. Komputer
1
118.7
13
Toilet Putra
29
14
Toilet Putri
36.4
85
1
57 16
6
142 275
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
15
Toilet Diffable
5.9
16
R. Panel
7
17
Sirkulasi
1342
18
Tangga + Lift
190.7 TOTAL
2766.3
4. Lantai 2
Tabel 12.4 Kebutuhan Ruang Lantai 2 No.
NAMA RUANG
JUMLAH RUANG
LUAS (m2)
1
R. Dosen (Kapasitas 1 org)
33
557.8
2
R. Tamu Dosen
3
52.5
3
Pantry
16.4
4
Lounge
43.4
5
R. Kelas Kecil (kapasitas 40-
4
243.6
2
163.2
50 mahasiswa) 6
R. Kelas besar (kapasitas 65 mahasiswa)
7
Toilet Putra
29
8
Toilet Putri
36.4
9
Toilet Diffable
5.9
10
Sirkulasi
493
11
Ruang Panel
12
Tangga dan lift
127
13
Balkon
35.6
TOTAL KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
7
1811.5
Sumber: Analisis, 2011
5. Lantai 3
Tabel 12.4 Kebutuhan Ruang Lantai 3 NO.
NAMA RUANG
JUMLAH RUANG
LUAS (m2)
1
R. Dosen (Kapasitas 1 org)
22
372.5
2
R. Tamu Dosen
2
35
3
Pantry
16.4
4
Lounge
43.4
5
R. Kelas Kecil (kapasitas 40-
4
243.6
2
163.2
6
204
50 mahasiswa) 6
R. Kelas besar (kapasitas 65 mahasiswa)
7
Ruang Pendadaran
8
Toilet Putra
29
9
Toilet Putri
36.4
10
Toilet Diffable
11
Sirkulasi
12
Ruang Panel
13
Tangga dan lift
5.9 495.9 7 127 TOTAL
Sumber: Analisis, 2011
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
1779.3
6. Lantai 4
Tabel 12.4 Kebutuhan Ruang Lantai 4 NO.
NAMA RUANG
JUMLAH RUANG
LUAS (m2)
1
R. Dosen (Kapasitas 1 org)
22
372.5
2
R. Tamu Dosen
2
35
3
Pantry
16.4
4
Lounge
43.4
5
R. Kelas Kecil (kapasitas 40-
6
363.6
3
244.8
50 mahasiswa) 6
R. Kelas besar (kapasitas 65 mahasiswa)
7
Toilet Putra
29
8
Toilet Putri
36.4
9
Toilet Diffable
10
Sirkulasi
11
Ruang Panel
12
Tangga dan lift
5.9 498.7 7 127 TOTAL
Sumber: Analisis, 2011
7. Lantai 5
Tabel 12.4 Kebutuhan Ruang Lantai 4 KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
1779.7
No.
NAMA RUANG
JUMLAH RUANG
LUAS (m2)
1
R. Dosen (Kapasitas 1 org)
22
372.5
2
R. Tamu Dosen
2
3
Pantry
16.4
4
Lounge
43.4
5
R. Kelas Kecil (kapasitas
35
6
363.6
3
244.8
40-50 mahasiswa) 6
R. Kelas besar (kapasitas 65 mahasiswa)
7
Toilet Putra
29
8
Toilet Putri
36.4
9
Toilet Diffable
10
Sirkulasi
11
Ruang Panel
12
Tangga dan lift
5.9 498.7 7 127
TOTAL
1779.7
Sumber: Analisis, 2011
ROOF TOP NO NAMA BARANG 1 2 3
JUMLAH
Atap Dag Atap Roof Top Dag TOTAL
LUAS 1,154.20 2,376.81 491.09
m2 m2 m2
4,022.10
m2
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Dari rencana desain enam lantai dan juga satu basement di atas, dapat dibuat rangkuman jumlah ruangan yang dibutuhkan dalam perencanaan Gedung Perkuliahan FISIP UIN Syarif Hidayatullah, yaitu: R. Dekan R. Asisten Dekan
1 4
Ruang Ruang
(3.6 X 5.2) R. Sekretaris Dekan R. Kaprodi &
1 6
Ruang Ruang
Sekretaris (4.2 X 5) R. Dosen (3.6 X 4.4) R. Administrasi S-1
136 1
Ruang Ruang
(25 X 10) R. Administrasi S-2 Perpustakaan Auditorium (18 X
1 2 1
Ruang Lantai Ruang
24) R. Multimedia R. Lab. Komputer R. Pendadaran R. Kelas Kap. 40-50
1 1 6 18
Ruang Ruang Ruang Ruang
8 1 1
Ruang Ruang Ruang
org R. Kelas Kap. 65 org R. Rapat Kecil R. Rapat Besar Fasilitas Pendukung Lainnya
Tabel 12.8 NO 1
NAMA RUANGAN MUSHOLA dan TEMPAT
Kebutuhan Fasilitas Ruangan Luar JUMLAH
LUAS 118.00
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
m2
2 3 4 5
6
WUDHU KANTIN, terdiri dari 2 RUANG KM/HM, terdiri dari 2 RUANG Sirkulasi R.ME, terdiri dari: a. R. POMPA b. R. GENERATOR c. R. TRAFO PARKIRAN SEPEDA MOTOR TOTAL
40.84 34.20 62.23 107.50
m2 m2 m2 m2
500.00
m2
862.77
m2
Sumber : analisis, 2010
Tabel 12.9 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
NAMA RUANG Lantai Basement Lantai Dasar Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Roof Top Bangunan Pendukung TOTAL Sumber : analisis, 2010
Total Luas Kebutuhan Ruang LUASAN 1,178.61 2,329.60 2,776.30 1,811.50 1,779.30 1,779.70 1,779.70 4,022.10 862.77 18,309.58
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
c. Tujuan dan Kegunaan Proyek Tujuan dari pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adalah untuk menyediakan sarana pendukung pendidikan bagi mahasiswa FISIP UIN. Dimana FISIP juga merupakan fakultas baru memiliki tiga program studi (prodi), yakni Ilmu Politik, Sosiologi, dan Hubungan Internasional. 2.1.2. Komponen Kegiatan Yang Akan Ditelaah Berkaitan Dengan Dampak Yang Akan Ditimbulkannya
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Komponen kegiatan pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang harus ditelaah adalah komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik pada tahap pra konstruksi, konstruksi maupun pasca konstruksi. a.
Tahap Pra Konstruksi •
Sosialisasi rencana kegiatan proyek pembangunan FISIP UIN, harus dilaksanakan serius dan sungguh untuk memberikan persepsi dan sikap positif penduduk sekitarnya. Dalam hal ini termasuk sosialisasi AMDAL FISIP dilakukan dengan membuka pos informasi, yang memberikan jawaban yang jelas. Dan juga telah diumumkan melalui (MEDIA/dll)????
b.
Tahap Konstruksi •
Mobilisasi tenaga kerja, baik jumlah dan asal tenaga kerja. Diperkirakan sekitar 60 orang tenaga kerja akan terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek. Apabila diperlukan jumlah tenaga kerja tersebut bias bertambah sesuai dengan kebutuhan. Tenaga kerja tersebut sebagian besar adalah tenaga kasar yang didatangkan dari luar daerah dan akan menempati base camp yang disediakan.
•
Pembersihan dan penyiapan lahan, seperti jenis, jumlah dan luasan. Pembersihan lahan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan bangunan. Penebangan pohon hanya dilakukan terhadap pohon yang terkena bangunan saja.
•
Pekerjaan tanah maupun penggalian, seperti jenis, sifat tanah serta volumenya. Tata letak bangunan dan konstruksi disesuaikan dengan kondisi lahan yang kemiringannya cukup tajam 20 %. Perataan tanah dilakukan seperlunya saja. Namun hal ini diperkirakan telah meningkatkan koefisien erosi dan air larian.
•
Pengangkutan dan penyimpanan muatan material bangunan, seperti jalur transportasi maupun jenis dan jumlah alat angkut yang dipakai. Diperkirakan truk dengan kapasitas sekitar 5-10 M3 Ton akan mondar-mandir mengangkut bahan material yang diperlukan oleh proyek FISIP UIN. Masalah yang diakibatkan bisa kemacetan lalu-lintas, pencemaran udara dan bising, serta kerusakan jalan.
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
•
Mobilisasi peralatan berat. Peralatan berat seperti bulldozer, tower crane, crawler crane, pile crawler dan juga molen truck akan didatangkan melalui jalan raya dan setelah selesai akan dikembalikan melalui jalan raya. Kemacetan lalu lintas merupakan akibat langsung dari mobilisasi alat ini, terutama di Jl.Ir. H. Juanda yang memang sudah macet.
•
Pembuatan dan pengoperasian base camp termasuk kegiatan AMP, dan Stone Crusher, baik lokasi, luasan, dan sarana MCK. Pekerja pendatang yang menghuni base camp merupakan komunitas baru yang mau tak mau harus berinteraksi dengan komunitas sosial disekitarnya.
•
Pemancangan tiang pancang 12 M untuk pondasi bangunan gedung bertingkat. Bising yang ditimbulkan oleh pemancangan tiang-tiang beton dapat mempengaruhi kehidupan disekitarnya baik manusia maupun satwa bebas yang ada di ekosistem tersebut.
•
Konstruksi bangunan dan fasilitas penunjang, pekerjaan sipil dan mekanik. Pekerjaan sipil dan mekanik merupakan pekerjaan paling dominan dalam rangkaian proyek ini. Pada tahap ini dibangun IPAL dan juga incinerator serta bak penyimpan sementara limbah radio aktif.
•
Kegiatan konstruksi sipil dan base camp sangat memerlukan air bersih baik untuk bangunan maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari pekerja proyek yang jumlahnya cukJup banyak. Kebutuhan air ini diambil dari air tanah dengan kedalaman sekitar 25 M.
•
Pembuangan sisa material/bahan dan penataan lahan serta pekerjaan minor. Lanscaping sangat penting untuk menimbulkan image keindahan terhadap totalitas estetika yang serasi. Pada tahap ini pekerjaan finishing dan pembuangan sisa material agar tidak berakibat negative pada lingkungan. Tahap Pasca Konstruksi
c.
•
Pengoperasian FISIP UIN Syarif Hidayatullah, berarti pengoperasian seluruh kegiatan pendidikan dengan tiga program studi
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
•
Pemeliharaan bangunan termasuk pengelolaan limbah cair melalui pengoperasian IPAL dan limbah padat menggunakan incinerator pengendalian limbah gas dan debu dari genset, serta limbah radioaktif dilaksanakan bekerjasama dengan BATAN dan BAPETEN.
•
Pengatur lalu lintas meliputi upaya penyediaan lahan parker yang cukup dan tertata dan lalulintas jalan raya yang menjadi akses dari dan FISIP UIN, termasuk didalamnya peningkatan kualitas dan kapasitas jalan.
•
Hubungan sosial yang harmonis dengan masyarakat sekitar harus dibina terus dengan baik, agar tidak menimbulkan persepsi negative dari masyarakat yang semakin heterogen.
2.1.3. Kegiatan Lain di Sekitar Proyek dan Dampaknya Kegiatan lain yang ada di sekitar proyek yang dapat mempengaruhi lingkungan rencana pembangunan FISIP-UIN Syarif Hidayatullah, pada saat ni masih sesuai dengan RT RW, yaitu antara lain: •
Pemukiman Di sebelah barat lokasi persis diseberang jalan tapak lokasi FISIP-UIN adalah daerah pemukiman penduduk, yaitu kompleks perumahan dosen, karyawan UIN dan karyawan Departemen Agama sebagian yang lain adalah pemukiman penduduk asli. Adapun aktivitas penghuni pemukiman tersebut sebagian besar bergerak di bidang jasa pendidikan dan karyawan instansi tertentu, sebagian kecil dalam bidang jasa perdagangan. Dampak penghuni pemukiman cenderung positif sebagai penyedia perdagangan kebutuhan bahan-bahan pokok sehari-hari, juga bisa berperan sebagai sector penunjang dalam bentuk penyedia jasa rumah kost atau kontrak untuk karyawan dan mahasiswa.
•
Sektor Perdagangan Aktivitas penduduk pada sector perdagangan, mereka berprofesi sebagai pedagang tolo kelontong, usaha fotokopi, rumah makan dan warung yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari, serta pedagang kaki lima. Diperkirakan sector ini akan berkembang seiring denagn
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
berkembangnya FISIP-UIN, karena lembaga ini sangat memerlukan sector penunjang dalam bentuk perdagangan ini. Namun apabila sector ini tidak di tata sejak dini dengan baik, bias menjadi penyebab kesemrawutan lingkungan. Sanitasi yang buruk, kerawanan dan kemacetan lalu-lintas. •
Lalu Lintas Kondisi lalu lintas pada daerah proyek (Jalan Kertamukti) pada saat ini relatif tidak padat mengingat jalan tersebut tidak dilewati angkutan umum. Jalan tersebut dilewati oleh angkutan pribadi yang menghubungkan jalan Ciputat Raya dan Legoso. Diperkirakan jalan Pemda Kertamukti ini nantinya akan sangat vital, dan merupakan akses utama menuju dan dari FISIPUIN. Peningkatan kualitas jalan harus dilakukan sejak dini, demikian juga dengan pemasangan rambu lalu lintas dan pembuatan marka jalan. Upaya ini harus dilakukan karena konstruksi jalan ini tidak layak untuk dilewati kendaraan berat yang mengangkut material dan mobilisasi alat berat. Apabila ini tidak dilakukan maka jalan ini diperkirakan akan rusak berat dan macet, serta berdampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya, termasuk proyek.
•
Situ Gintung Danau yang terletak persis di sebelah timur proyek FISIP UIN adalah berupa danau yang pada saat ini sedang dalam proses pemenuhan kembali isi volume air danau tersebut. Walaupun, kondisi yang ada seperti saat ini, Danau Situ Gintung juga masih digunakan sebagai tempat wisata yang cuckup ramai terutama pada hari minggu dan hari libur lainnya, serta mempunyai potensi perikanan air tawar. Sebagain penduduk sekitar danau menggantungkan hidupnya dari danau Situ Gintung ini. Situ Gintung memberikan dampak yang sangat positif pada lingkungan hidup sekitarnya. Danau ini akan menjadi pelengkap penderita (ekosistemnya akan rusak) apabila limbah cair dan sampah yang akan dibuang ke danau ini tidak dikelola terlebih dahulu dengan baik dan bijak. Termasuk kemungkinan rencana effluent limbah cair dari gedung FISIP-UIN.
2.2.
LINGKUP KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP YANG DITELAAH
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Komponen lingkungan hidup yang harus ditelaah terutama komponen lingkungan hidup yang sangat sensitif terhadap perubahan, seperti areal beleran curam, tempat-tempat yang peka terhdapa kebisingan, pemukiman padat, ekosistem perairan (danau, sungai). Komponen lingkungan hidup yang di telaah selengkapnya dapat dirinci sebagai berikut: 2.2.1. Komponen Fisik Kimia • Iklim, mencakup temperatur, kelembaban dan curah hujan • Kualitas udara dan kebisingan, mencakup parameter kualitas udara ambient, debu dan kebisingan • Fisiografi, mencakup kondisi topografi, bentuk lahan, jenis, dan sifat tanah • Tata ruang, mencakup tata guna lahan dan penggunaan lahan eksisting • Hidrologi, mencakup kondisi dan pola aliran dan kondisi air tanah, tingkat pemanfaatan air dan kualitas air permukaan terutama Situ Gintung • Radiasi yang diukur adalah tingkat aktivitas radiasi bahan yang digunakan pada bagian radiology dan kedokteran nulir. 2.2.2. Komponen Biologi Komponen biologi mencakup kondisi flora dan fauna yang terdapat di lokasi proyek dan sekitarnya, baik yang sifatnya alami maupun binaan. Juga komponen biologi perairan, yaitu biota perairan yang terdapat di Situ Gintung penting untuk ditelaah. Landscaping, merupakan bentuk peningkatan flora daratan yang tentu telh berubah akibat dari pembangunan FISIP-UIN. Keberhasilan landscaping dapat memberikan persepsi dan sikap positif kepada masyarakat sekitar. Penataan lahan terbuka hijau ini menjadi sangat oleh karena lokasi proyek merupakan cachment area (daerah penangkapan air) dari Situ Gintung. 2.2.3. Komponen Sosio-EKonomi-Budaya • Kependudukan, mencakup jumlah penduduk, struktur penduduk, mobilitas penduduk.
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
• Kegiatan ekonomi masyarakat, mencakup mata pencaharian dan pendapatan penduduk, serta taraf hidup penduduk. • Kondisi sosial budaya, mencakup pranata sosial, tingkat pendidikan, kehidupan sosial dan
beragama, serta sikap dan persepsi masyarakat terhadapa proyek. • Prasarana dan sarana umum mencakup prasarana dan sarana jalan, irigasi, pendidikan, ibadah, listrik, telekomunikasi, air bersih dan sarana lingkungan pemukiman lainnya. • Kondisi traffic lalu lintas, arah dan jalur lalu lintas. Keadaan eksisting lalu lintas dan perkiraan dimasa mendatang, baik sekitar proyek maupun keseluruhan system lalu lintas jalan utama. 2.2.4. Komponen Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan • Keadaan insidensi dan prevalensi penyakit, merupakan gambaran pola epidemiologi penyakit di sekitar lokasi tapak proyek. • Sanitasi lingkungan dan vector penyakit, termasuk kebersihan, perilaku hidup bersih dan
sehat, dan binatang vector penular penyakit yang ada di daerah studi. Timbulan limbah padat, penurunan kesling/sanitasi lingkungan gedung, penulara vector penyakit, dan timbulan limbah cair. • Fasilitas dan tenaga kesehatan, yaitu ketersediaan fasilitas kesehatan di wilayah studi dan juga tenaga medic dan para mediknya.
2.3.
ISU-ISU POKOK Langkah awal dalam pengkajian Amdal adalah melakukan pelingkupan (scoping).
Pelingkupan merupakan suatu proses berkesinambungan untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak potensial, serta lingkup dan kedalaman studi AMDAL dampak penting hipotetik dan isu pokok yang terkait dengan rencana kegiatan. Pengkajian isu pokok didasarkan pada informasi rencana kegiatan dan rona lingkungan hidup awal yang diformulasikan melalui diskusi antara pemrakarsa dan konsultan seta pengkajian KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
pustaka. Proses pelingkupan ditentukan dengan membangun Matriks Interaksi Dampak (Tabel 2.2) dan Bagan ALIR Dampak (Gambar 2.5, 2.6, 2.7) dari informasi yang diperoleh tersebut. Langkah-langkah dalam proses pelingkupan yang akan dilakukan sebagaimana Gambar 2.8, adalah sebagai berikut: a.
Identifikasi dampak potensial Metodenya menggunakan matrisk interaksi dari kegiatan proyek dengan lingkungan, hasilnya diperoleh dampak potensial.
b. Evaluasi dampak potensial Dilakukan dengan memilih yang penting-penting menurut pertimbangan pakar, tokoh masyarakat dan instansi yang bertanggung jawab. Hasil evaluasi ini adalah dampak penting hipotetik. c.
Pemusatan Dilakukan dengan pengelompokan dampak penting hipotetik berdasarkan lingkungan atau sumber dampak. Dalam langkah ini akan dihasilkan suatu hal yang menjadi pegangan dalam membuat Kerangka Acuan ANDAL yaitu isu pokok. Pada Matriks Interaksi Dampak (Tabel 2.2) memperlihatkan komponen dan sub-komponen
yang akan terkena dampak kegiatan, sedangkan pada Bagan Alir Dampak (Gambar 2.5, 2.6, 2.7) merupakan pola pikir yang memperlihatkan terjadinya alur dampak maupun turunan dampak. Dampak yang mungkin terjadi dapat berupa dampak langsung (primer) maupun dampak tidak langsung (sekunder, tersier, dan selanjutnya). Keseluruhan dampak bermuara pada persepsi (masyarakat dan pemerintah), terhadap rencana kegiatan secara keseluruhan. Pendekatan Matriks Interaksi Dampak dan Bagan Alir Dampak tersebut akan saling melengkapi justifikasi isu pokok terpilih. Berdasarkan proses pelingkupan yang dilakukan terhadap komponen rencana kegiatan dikaitkan dengan rona lingkungan awal diperoleh beberapa isu pokok, sebagai berikut: 1. Tahap Konstruksi KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
1) Penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan dan getaran disekitar lokasi akibat kegiatan keluar masuk kendaraan pengangkut tanah galian, alat dan bahan material konstruksi. 2) Pengotoran dan pengrusakan badan jalan serta peningkatan arus lalu lintas disekitar proyek akibat pengangkutan galian, bahan dan peralatan konstruksi. 3) Meningkatnya volume sampah padat akibat kegiatan pekerja konstruksi yang menghasilkan sampah dan sisa puing bangunan. 4) Menurunnya estetika dan sanitasi lingkungan akibat eceran tanah galian dan bertumpuknya sampah sisa konstruksi jika tidak dikelola dengan baik. 5) Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha. 6) Persepsi negative masyarakat akibat pengotoran lingkungan dan meningkatnya lalu lintas disekitar lokasi serta pekerjaan konstruksi. 7) Gangguan kantibmas akibat pengangkutan tanah galian, mobilisasi alat dan bahan dan konstruksi proyek 2. Tahap Operasi 1) Menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisingan akibat aktifitas pedagang dan mahasiswa serta pengunjung gedung FISIP-UIN. 2) Penurunan kualitas air tanah disekitar lokasi akibat pemakaian air tanah saat beroperasi. 3) Penurunan kualitas air saluran drainase akibat kegiatan FISIP-UIN yang menghasilkan limbah cair. 4) Meningkatnya sampah padat yang dapat menurunkan estetika dan sanitasi lingkungan. 5) Terbukanya kesempatan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat disekitar lokasi
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
6) Meningkatnya volume lalu lintas akibat kegiatan yang berkaitan dengan FISIP-UIN dan perdagangan. 7) Munculnya persepsi negative masyarakat akibat meningkatnya volume lalulintas, limbah cair, sampah padat dan kebisingan. 8) Gangguan kantibmas akibat pengoperasian FISIP-UIN. Unsur-unsur tersebut diatas merupakan dampak penting potensial yang diperkirakan akan timbul akibat kegiatan pembangunan FISIP-UIN. Secara kematis digambarkan melalui Gambar 2.8.
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
PRA KONSTRUKSI Survey Awal
Perijinan
Perijinan
Perubahan Tata Guna Lahan
Desain Teknis
Penyiapan Lahan Perubahan Kontur tanah
Persepsi Masyarakat
Gambar 2.5. Bagan Alir Dampak Tahap Pra Konstruksi Proyek Pembangunan FISIP-UIN
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Gambar 2.5. Diagram Alir Pelingkupan Proyek Pembangunan FISIP-UIN
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
2.4.BATAS WILAYAH STUDI Lingkup wilayah studi AMDAL Pembangunan FISIP-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, merupakan resultan dari batas kegiatan proyek (tapak proyek), batas administrasi, batas ekologis dan batas sosial dengan mempertimbangkan kendala-kendala dalam pelaksanaan studi, seperti keterbatasan sumber daya, waktu, dana, dan metode penelaahan/peralatan. Dasar penentuan batas wilayah studi, seperti dapat dilihat pada gambar secara rinci dapat di kemukakan sebagai berikut: 2.4.1. Batas Proyek Batas proyek (tapak proyek) mencakup seluruh areal yang akan digunakan untuk pembangunan FISIP-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, seluas 10.000 M2, termasuk juga dalam wilayah proyek adalah lokasi base camp, quarry, borrow area (jalur transportasi). Secara lebih jelas batas proyek diuraikan sebagai berikut: -
Sebelah utara berbatasan dengan Lapangn Sepak Bola ISCI (International Sport Club Indonesia)
-
Sebelah timur berbatasan dengan danau Situ Gintung
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Gedung Fakultas PSIKOLOI dan PASCA SARJANA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
-
Sebelah barat berbatasan dengan
Jalan Pemda Kertamukti serta gedung Pusat
Teknologi dan Informasi Nasional (PUSTIKNAS). 2.4.2. Batas Administrasi
Secara administrasi lokasi tapak proyek pembangunan FISIP-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terletak dalam satu wilayah Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Oleh karena tapak lokasi proyek di Kelurahan Cirendeu berbatasan langsung dengan wilayah Kelurahan Pisangan, maka batas administrasi yang
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
diambil, meliputi Kelurahan Pisangan dan Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten. 2.4.3. Batas Ekologis Batas ekologis ruang penyebaran dampak dari kegiatan pembangunan FISIP-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melalui media transportasi air dan udara, dimana komponen lingkungan hidup yang terdapat pada ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan yang mendasar. Topografi tapak proyek berbatasan langsung dan dalam satu coachman area dengan Situ Gintung. Berdasarkan karakteristik kegiatan proyek dan topografi hamparan lahan, maka batas ekologis mencakup bagian dari danau yang terletak di sebelah timur lokasi proyek, Danau Situ Gintung dan juga ruas-ruas jalan yang akan dilalui kendaraan pengangkut material dan bahan bangunan dari quarry ke lokasi proyek. Karena Situ Gintung dan jalan raya yang akan dilalui kendaraan proyek diperkirakan akan menderita dampak cukup berat. 2.4.4. Batas Sosial Batas sosial merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang memiliki norma-norma tertentu yang sudah mapan. Terjadinya dinamika sosial (interaksi dinamis) masyarakat pendatang dengan penduduk sekitar proyek, kelompok masyarakat sekitar diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Dengan mempertimbangkan karakteristik kegiatan proyek serta kondisi sosial masyarakat setempat, maka batas sosial di tentukan mencakup lokasi-lokasi pemukiman dikelurahan yang terdapat di dalam batas administratif. Kelompok masyarakat ini dilalui oleh atau berdekatan dengan rencana FISIP-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang akan di bangun. Berdasarkan kajian diatas dan dengan mempertimbangkan teknis serta sumber daya dan waktu yang tersedia, batas wilayah studi secara definitif ditetapkan seperti tercantum pada Gambar 2.7.
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Gambar 2.7. Batasan Wilayah Studi Proyek Pembangunan FISIP-UIN
Batas studi meliputi wilayah kelurahan Cirendeu, kelurahan Pisangan, sebagian kelurahan Cempaka Putih, sebagian ekosistem Situ Gintung, sekitar Jalan Ir. H. Juanda dan sebagian ruas jalan Raya Lebak Bulus.
BAB III KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
METODE STUDI
3.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Untuk memperloleh data/informasi bagi kebutuhan pembuatan AMDAL RSP FKIK-UIN dilakukan dengan cara pengumpulan data primer maupun data skunder. Data yanfg dikumpulkan tersebut berupa data rencana kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan
penting bagi
lingkungan idup dan sebaiknya data lingkungan hidup yang menimbulakn dampak besar dan penting terhadap kegiatan proyek. Demikian juga data rona lingkungan hidup yang diperkitakan terkena dampak dari kegiatn proyek pembangunan RSP FKIK UIN. Pada perinsipnya data yang dikumpulkan terdiri atas: data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui sampling(pengambilan contoh) pad wilayah studi yaitu daerah yang diperkirakan akan terkena dampak. Adfapun data sekunder merupakan data yang data yuang diperoleh dari data dokumen atau laboan(laporan) yang berisi hasil pengukuran atau pengamatan yang pernah dilakukan sebelumnya oleh berbagai instansi yang terkait seta studi pustaka dari berbagai sumber. Data kegiatan yang diperkirakan meimbulkan dampak besa dan penting pada lingkungan diperoleh dari data sekunder dari kegiatan sejenis dan setudi pustaka.Sedangkan data lingkungan yang diperkirakan menimbulakn dampak besar dan penting pada kegiatan proyek diperoleh dari data primer dan sekunder.Data rona lingkungan diperoleh dengan pengumpulan data primer dan sekunder.
3.1.1. Aspek Geofisik Kimia 1. Iklim Pengumpulan Data Data rona lingkungan komponen iklim meliputi iklim makro maupun iklim mikro yang dikumpulkan meliputi parameter sebagai berikut: KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
a) Tipe iklim b) Curah hujan c) Tem,peratur rata – rata d) Kelembaban e) Kecepatan angin Data tersebut di atas diperoleh dari satasiun pengamatan iklim terdekat (Bandara Sukarno-Hatta, Cengkareng) selama sepuluh bulan terakhir. Analisi Data Selanjutnya data iklim yang diperoleh akan dianalisis dengan membandingkan klasifikasi dengan metode Schimdt & Fergusson. Data angin yang didapat, dianalisis untuk mendapatkan pola arah dan kecepatan angin dengan metode Wind Rose. Data curah hujan ( jumlah dan hari hujan), data suhu udara dan kelelmbaban nisbi udara dianalisis untuk mengetahui.rata-rata.bulanan.
2. Topografi, Geofisik, Lahan dan Tanah Pengumpulan DataLangsung Topografi lokasi proyek sangat penting untuk dikaji.Pengkajian masalah topografi berkaitan langsung dengan masalah grafitasi dari tata air dilingkungan proyek, baik air bersih maupun air limbah.Pada dasarnya pengkajian aspek toprgrafi ini didekati dengan caraobservasi lapangan dan mempelajari peta topografi dari penelitian yang telah dilakukan. Aspek geofisik , lahan yang dipelajari adalah fenomena geologi dan fisiologi serta serta aspek tanah yang berhubungan langsung dengan masalah kemampatan lahan, air tanah, erosi dan sedimentasi. Pada dasarnya pemahaman aspek geofisik, lahan dan tanah ini didekati dengan cara observasi lapangan, analisis contoh batuan serta mempelajari peta maupun studi pustaka dari penelitian yang telah dilakukan pada saat pembangunann gedung wisma syahida dan gedung pasca sarjana UIN.
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
Analisis Data Analisis yang dilakukan dengan mengaitkan antara data dan peta kontur lahan dan tanah yang ada dengan rancangan kegiatan.Salah satu peta yang penting adalah peta geologi sekitar lokasi proyek dan juga data hasil sounding saat pembangunan gedung Syahida dan gedung Pasca Sarjana UIN. 3. Hidrologi Pengumpulan Data Loaksi sampling air permukaan untuk mengukur masing-masing keperluan dapat dilihat pada tabel 3-1. Komponen Hidrologi yang dianalisis No.
Komponen
Lokasi
Baku Mutu
1
Kualitas Air
Tapak Proyek
kemen LH No. KEP
Permukaan 2
Kualitas Air Permukaan
52/MENLH/10/1995 Situ Gintung
-
Saluran air buangan
3
Air Larian
Tapak Proyek
-
Kualitas air permukaan diperiksa dengan mengambil contoh air dari danau (Situ Gintung) yang terletak 150 M disebelah Utara lokasi proyek dan selokan. Jumlah sempel air permukaan yang diambil sebanyak 2 (dua) titik. Lokasi titik pengambilan sample kualitas air permukaan seperti terlihat pada Gambar 3-1. Titik 1diambilpada saluran yang melewati lahan proyek dan titik ke-2 terletak +- 10 meter dari penggir danau Situ Gintung. Parameter suhu dan pH diperksa langsung (in situ) menggunakan termometer (untuk suhu) dan pH-meter (untuk pH), sedangakan parameter lainya dianalisis di Labolatorium.Sampel diambil
KA-ANDAL Proyek Pembangunan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang Selatan Banten
dan dimasukkan kedalam jerigen, kemudian diberi label.Paramenter, Metode, dan peralatan analisi kualitas air yang dilakukan, disajikan dalam Tabel 3-4. Kualitas air permukaan diperoleh dengan penghitungan dan air larian diperleh denan observasi terhadap lahan tapak proyek. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis untuk melihat kondisi system hidrologi yang ada, dan kecendrugan terjadinya tumbuhan gulma dan pendangkalan Situ Gintung. Kualitas air dihubungkan dengan kualitas air menurut Kepmen LH No. KEP-52/MENLH/10/1995. Observasi terhadap air larian digunakan untuk memilih koefisien air larian yang selanjutnya digunakan untuk menghitung tingkat erosi. Data kualitas air digunakan untuk memperkirakan kebutuhan air dalam neraca air dilokasi proyek.
4. Kualitas Air Bersih Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan sesuai dengan metode standar sampling yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia pada beebrapa lokasi, yaitu untuk mendapatkan rona awal dari lokasi studi.Contoh air bersih diambil dari sumur perumahan penduduk sekitar sebanyak 2 (dua) titik.Sampel air bersih diambil dari sumur yang sehari-hari dipakai oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.Titik 1 diambil pada sumur gali/sumur dangkal dengan kedalaman
View more...
Comments