k03 Growth Mindset

April 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download k03 Growth Mindset...

Description

KEWIRAUSAHAAN TKP 270214

K03-GROWTH MINDSET DOSEN PENGASUH :

Ir. Mukiat, MS Ir. Makmur Asyik, MS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2014

SUB POKOK BAHASAN 1.

MINDSET (POLA PILIR)

2.

POLA PIKIR ENTREPRENEUR

3.

IMPIAN DAN SIKAP

4.

KREATIVITAS FINANSIAL ENTREPRENEUR

5.

GROWTH MINDSET

6.

INTENTIONS TO GROWTH

7.

FIXED MINDSET VS GROWTH MINDSET

TUJUAN PEMBELAJARAN 1.

Memperoleh pemahaman tentang bagaimana cara berpikir seorang entrepreneur yang bertumbuh,

2.

Memberikan pemahaman tentang pentingnya perubahan dan peranan mindset (pola pikir),

3.

Menjabarkan perubahan mindset,

4.

Mengenalkan mindset entrepreneur,

5.

Menjelaskan Visi dan Misi,

6.

Menjelaskan pengertian, tipe, karakteristik dan bagaimana sikap dalam menemukan dan menggali Potensi diri,

7.

Menjelaskan pengertian, menyusun dan mewujudkan Impian,

8.

Menjelaskan sikap-sikap menghadapi Impian

9.

Menjelaskan tipe dan karakteristik Impian

10.

Menjelaskan pengertian sukses yang hakiki.

11.

Mengenalkan teori kecerdasan finansial.

BACAAN 1.

Carol S. Dweck, P. D. (2007). Change Your Mindset Change Your Life. Jakarta: Serambi.

2.

Carsrud, Alan L., Brännback, Malin. (2009). Understanding the Entrepreneurial Mind. New York: Springer.

3.

Lester, D. (2009). How To Grow Your Business. Cornwall: Crimson.

I.

MINDSET (POLA PIKIR)

Setiap hari, kita menyaksikan Perubahan. Pohon-pohon berubah menjadi lebih besar, tetapi juga ada yang semakin kering dan mati. Sungai berubah dari hari ke hari, kadang banjir dan kadang meluap, lalu surut dan menjadi kering. Demikian pula diri kita. Kita bertambah umur dan selalu ada yang baru. Kita berubah secara perlahan-lahan. Dalam dunia usaha, kita juga menyaksikan Perubahan. Produkproduk baru selalu bermunculan menggantikan produk-produk lama, warung-warung dan restoran baru, tempat-tempat wisata, dan sebagainya selalu datang menggantikan yang lama. Dulu, untuk memotret, kita harus menggunakan film rol yang dibeli terpisah dengan kamera. Sekarang, usaha yang dirintis oleh Kodak dan Fuji film tersebut mengalami kemunduran digantikan dengan kamerakamera digital. Dan kini, kamera pun terancam oleh handphone yang juga dilengkapi dengan kamera. Hal serupa juga dialami oleh produsen mesin tik yang diganti dengan komputer, mesin faksimili yang diganti dengan internet, dan Nokia yang diganti dengan BlackBerry. Perhatikanlah bagaimana nasib para pemilik restoran yang banyak menjamur di daerah Puncak dan Cipanas menyusul dibukanya jalan baru Jakarta-Bandung melalui jalan tol yang hanya ditempuh dalam tempo dua jam. Perhatikan juga pengusaha yang sudah menanam risiko pada produk-produk hobi seperti ikan lohan dan pohon gelombang cinta.

Banyak entrepreneur yang tidak menyadari bahwa dunia ini penuh dengan perubahan dan mereka tidak boleh duduk-duduk enak melewati hidup dari keuntungan tanpa kewaspadaan. Perubahan bisa terjadi setiap saat, tetapi manusia selalu menyangkalnya dan tetap asyik dengan harapan-harapannya yang seakan-akan hidup dan nasibnya tidak pernah ada perubahan. Manusia melihat perubahan, tetapi tidak mampu melihatnya. Punya mata, tetapi tidak melihat. Sama seperti orang-orang yang berharta, tetapi tidak berderma. Manusia selalu menyangkal realita-realita baru dan terbelenggu oleh realita-realita lama, rutinitas, dan enggan berpikir tentang hal-hal yang baru. Semua itu terbentuk oleh mindset kita. MINDSET MENGGERAKKAN PERILAKU Pola pikir atau Mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain, atau kehidupan ini. Dengan demikian, mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan alami. Pola pikir memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Misalnya, ada pola pikir yang mengatakan “Kehidupan ini sangat keras dan aku harus berjuang hanya sekedar untuk hidup pas-pasan”. Atau kita mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti “Aku punya kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku”. Demikian pula pola pikir dalam menghadapi perubahan. Ada orang yang beranggapan “Saya sudah cukup sukses. Usaha saya sangat besar dan mustahil saya akan mengalami kesulitan” sehingga dia menjadi arogan dan sulit menerima perubahan. Namun sebaliknya, ada orang yang memercayai perubahan sehingga dia berkata, “Kita harus memperbarui produk setiap tahun sekali dan orang-orang kita harus selalu diperbarui”. Sebuah mobil dalam keadaan tidak rusak dibawa oleh pemiliknya ke bengkel. Seseorang bertanya, “Belum rusak kok dibawa ke bengkel?” Orang itu menjawab, “Justru karena belum rusak saya bawa ke sini.” Terhadap masalah yang sama, dua orang yang berbeda bisa melakukan hal yang tidak sama karena mindset-nya berbeda. Pola pikir menggerakkan perilaku kita sehingga William James, Bapak Psikologi Modern, berkata, “Yakinlah bahwa hidup Anda berharga, maka keyakinan Anda akan menciptakan faktanya.”

Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kira harus membawanya keluar ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada pikiran-pikiran negative yang harus kita buang. Jika tidak, keyakinan negatif yang tersembunyi akan mengendalikan diri kita. Jika Anda tidak mengetahui pola pikir Anda, Anda tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya. Jika Anda tidak menyukai hasil-hasil yang Anda dapatkan selama ini, Anda jelas harus mengubah pola pikir Anda. MENGUBAH POLA PIKIR Apakah pola pikir bisa diubah? Jawabnya, “Bisa”. Karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Tentukan saja ada pikiran-pikiran yang mudah dan ada yang sulit untuk diubah. Ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang lama. Ada yang bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan para ahli, seperti psikolog, ahli mindset transformasi, atau terapis NLP (Neuro Linguistik Program). APA SAJA TANDA-TANDA TERJADINYA PERUBAHAN POLA PIKIR? Kita bisa mengetahuinya dengan mendeteksi hal-hal seperti berikut ini. Mungkin kita mulai memahami suatu hal yang selama ini kita ketahui dengan pengertian yang berbeda. Apa yang semula kita benci ternyata menyadarkan kita bahwa seharusnya kita kasihi. Kita tiba-tiba sadar bahwa apa yang tadinya kita yakini benar ternyata sangatlah keliru. Kita

melihat diri dan pekerjaan kita dengan cara yang berbeda dari yang sebelumnya. Dan kita melihat dunia yang sama dengan kaca mata yang benar-benar baru. Pola pikir yang berubah tidak mengubah situasi dan lingkungan di mana kita hidup, melainkan mengubah pikiran diri sendiri dalam memahami situasi dan lingkungan. PARADIGMA, CARA KITA MEMANDANG (MEMBATASI) SESUATU YANG MENJADI ACUAN CARA BERPIKIR, MENGAMBIL KEPUTUSAN DAN TINDAKAN KITA

Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang lain. Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang lebih positif, dari pecundang menjadi pemenang, dari statis menjadi kreatif, dari konsumtif menjadi produktif, dan dari pekerja menjadi entrepreneur.

Seorang manusia melakukan self-talk sebanyak 55.000 s/d 60.000 kali/hari. Sayangnya 77% statement yang diucapkan bersifat negatif dan melemahkan diri kita (Deepak Chopra). Contoh,  “Saya kurang sukses”  “Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang sukses”

 “Saya sudah terlalu tua untuk sekolah lagi”  “Saya bodoh”  “Saya tidak berbakat bisnis”  Kata siapa ??? ...

JIWA ENTREPRENEUR Setiap insan yang ingin cepat sukses harus memiliki jiwa Entrepreneur, baik sebagai pegawai ataupun sebagai wirausaha, ini berarti harus dibentuk agar terus tumbuh, subur dan berkembang, Membentuk jiwa entrepeneur dapat dilakukan secara internal maupun eksternal, akan lebih mudah secara internal dan akan lebih efektif kalau dilengkapi faktor eksternal. Jiwa entrepreneur tumbuh tidak semata-mata didorong oleh motif ekonomi tetapi terutama didorong oleh motif ingin berprestasi (David Mc Cleland), Motivasi seseorang dapat bersifat individual (Maslow) atau sosial (Alfred Adler). Tahapan membentuk jiwa entrepreneur, yaitu, 1. Mengetahui sifat yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur, 2. Memahami sikap & prilaku yang wajib dimiliki & dilakukan bila menjadi entrepreneur, 3. Mengerti apa yang harus dilaksanakan untuk menjadi sukses di bidang entrepreneurship.

Benih entrepreneur akan tumbuh setelah seseorang Yakin & Percaya bahwa menjadi Entrepreneur akan Untung dan capat mencapai Kesuksesan, maka terbentuklah JIWA ENTREPRENEUR,

Secara psikologis, benih tersebut akan mengarahkan individu untuk memahami Sikap & Prilaku yang harus dimiliki agar Untung & Kesuksesan lebih cepat didapatkan dengan cara yang tepat, Sikap & Prilaku yang diperlukan akan didapatkan bila seseorang memahami Karakteristik Entrepreneur, Bila pemahaman ini telah mengkristal, maka Jiwa Entrepreneur sudah terbentuk, selanjutnya tinggal BERTINDAK.

KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR SUKSES 1.

Komitmen total, determinasi dan keuletan hati,

2.

Dorongan kuat untuk berprestasi,

3.

Berorientasi pada kesempatan dan tujuan,

4.

Inisiatif dan tanggung jawab,

5.

Pengambilan keputusan yang persisten,

6.

Mencari umpan balik,

7.

Internal locus of control,

8.

Toleransi terhadap ambiguitas,

9.

Pengambilan risiko yang terkalkulasi,

10. Integritas dan reliabilitas, 11.

Toleransi terhadap kegagalan,

12. Energi tingkat tinggi, 13. Kreatif dan Inovatif, 14. Visi, 15. Independen, 16. Percaya diri dan optimis, 17. Membangun tim, 18. Fokus pada produk dan pelanggan,

19. Kepandaian dalam eksekusi. Setiap orang ingin Untung, bila diketahui melalui menjadi Entrepreneur bisa mendapatkan Keuntungan, maka orang akan termotivasi akan menjadi Entrepreneur.

II. POLA PIKIR ENTREPRENEUR Pola pikir seorang entrepreneur menonjol dalam banyak hal. Dalam masalah konsumsi, seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang entrepreneur juga selalu berusaha “mencari cara baru” untuk meningkatkan utilitas sumberdaya secara efisien. Dia selalu mencari alternatif bila sumberdaya yang ada terbatas. Seorang entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada sekadar job seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya. Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami keberlimpahan maupun keterbatasan yang ada. Sebagai contoh, masyarakat yang hidup di daerah yang melimpah airnya (subur) secara alamiah akan lebih boros menggunakan air dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah tandus. Seorang technopreneur yang dibesarkan di daerah tandus, akan tertantang untuk menciptakan sistem pengairan yang dapat meminimalisasi sifat tandus tersebut dalam memaksimalkan penggunaan air. Tokoh berjiwa technopreneur di daerah melimpah air seharusnya lebih meningkatkan potensi airnya untuk dikembangkan dan dikomersialisasikan. Dengan pola pikir produktif, semua hambatan (bagi daerah tandus) akan diubah menjadi peluang untuk meminimalisasi ancaman, dan semua kekuatan (bagi daerah subur) akan menjadi suatu kesempatan untuk lebih dikembangkan kesempatannya. Pada bagian ini, Anda diminta untuk memberikan penjelasan Game “Kebutuhan dan Keinginan” GAME “ KONSUMSI ATAU INVESTASI” JENIS ASET

KLASIFIKASI ASET

1

I

O

2

I

O

KEBUTUHAN/KEINGINA N

3

I

O

4

I

O

5

I

O

6

I

O

7

I

O

8

I

O

9

I

O

10

I

O

Keterangan, I = untuk benda-benda pribadi yang Anda klasifikasikan sebagai barang modal (investasi) O = untuk benda-benda pribadi yang Anda klasifikasikan sebagai barang konsumsi. HAMBATAN PERSEPSI SAAT MEMULAI USAHA Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepreneur pemula yang mempunyai hambatan mental berupa persepsi yang negatif tentang kemampuan dirinya. Hambatan persepsi negatif tersebut antara lain, “saya ini terlalu muda” (atau “saya terlalu tua” bagi para pensiunan), “tidak berbakat”, dan yang paling banyak adalah alasan tidak (belum) punya modal. Bila kita menganggap bahwa memulai usaha, maka ingatlah kisah waralaba KFC yang mendunia. Dia berumur 70 tahun, dan memetik hasil sepuluh tahun kemudian.

diri kita sudah terlalu tua untuk sukses Colonel Sanders, pemilik memulai usahanya pada saat dia yang gemilang hanya dalam waktu

Bila kita menganggap tidak berbakat bisnis atau terlalu muda, makan ingatlah bahwa banyak pebisnis skala nasional seperti Sunaryo Suhadi (pengusaha energy), Cak Eko (Bakso Malang Kota Cak Eko), Hendy Setiono (Kebab Baba Rafi), dan lain-lain, dulunya juga merasa tidak berbakat bisnis. Mereka berbisnis sejak mahasiswa. Hanya motivasi dan kemauan yang keras untuk mandirilah yang membuat mereka mampu mengatasi hambatan mental tersebut.

Bila kita menganggap bahwa kita tidak (belum) punya modal yang cukup untuk memulai usaha, maka ingatlah bahwa kegigihan dan inovasi kreasi intelektual adalah modal utama yang jauh lebih berharga dari sekedar uang. Bill Gates memulai bisnis Microsoft-nya dari garasi dan tanpa modal uang besar, demikian juga awal mulanya Google, YouTube, Yahoo, dan sebagainya. Di Indonesia, Femina Group dan Mustika Ratu juga dimulai dari garasi dapur rumah para pendirinya. Bahkan pabrik rokok Gudang Garam didirikan oleh Alm. Tjoa Ing Hwie dengan modal dengkul. INGATLAH! Saat balita, kita mampu berjalan karena motivasi yang kuat untuk bisa berjalan. Kita mampu karena tidak banyak berpikir negatif akan risiko, takut jatuh, dan sebagainya. Demikian juga seharusnya pola pikir saat memulai usaha, yaitu harus optimis dan percaya diri dengan pola pikir positif. Oleh karena itu, marilah kita singkirkan pikiran negatif yang muncul dalam benak kita. Menurut Deepak Chopra, setiap hari manusia melakukan self-talk sebanyak 55.000 sampai 60.000 kali. Dan sayangnya, 77% isi monolog itu bersifat negatif dan melemahkan diri sendiri. Saat kita membaca koran – tentang PHK, kenaikan harga makanan, biaya transportasi, dan lain-lain – maka pikiran kita terinduksi untuk berpikir negatif, “Wah, ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup semakin mahal.” Saat melihat orang lain sukses, maka timbul pikiran negative dalam kehidupan seperti “saya kurang sukses,” “saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang sukses,” atau “mereka sukses karena mencuri.” Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu, Motivasi yang kuat, Mindset yang tepat (produktif, kreatif, positif), dan Make it (Just do it - lakukan saja). Untuk meningkatkan motivasi dalam usaha, settinglah hasrat Anda (Impian atau cita-cita anda) agar berusaha seperti hasrat ketika Anda sedang jatuh cinta. Pupuklah hasrat tersebut dengan membayangkan bahwa seorang entrepreneur akan mempunyai waktu yang luang dan uang yang lapang. Sementara seorang karyawan, meskipun banyak uang, dia tidak memiliki kemerdekaan dalam mengatur hidupnya. THINK OUT OF THE BOX (HUKUMNYA WAJIB BAGI PARA ENTREPRENEUR) Persaingan saat ini sangat ketat, sangat cepat berubah dan sangat komplek. Peluang bisnis datang dan juga hilang sangat cepat. Ide bisnis bila tidak segera direalisasikan akan jadi tidak berguna dalam waktu

kurang dari 6 bulan. Apalagi yang berhubungan dengan dunia online. Ide yang dianggap baru, fresh dan kreatif akan cepat menjadi basi. Dalam menciptakan ide bisnis kita dituntut untuk selalu berpikir kreatif dan keluar dari kotak. Hindari membangun bisnis dengan berkaca dari kesuksesan orang lain kecuali Anda punya inovasi lebih yang bisa menarik pelanggan dan unik. Saat Anda terjun ke bisnis yang populer, Anda akan menghadapi persaingan yang keras. Daripada kita berkompetisi di ruang pasar yang penuh dengan pesaing, lebih baik kita ciptakan sendiri ruang lain tanpa pesaing. Jadi apa yang harus kita lakukan untuk selalu berpikir keluar dari kotak. Mungkin beberapa tips dibawah ini bisa membantu Anda, 1. RISET, Pelajari mekanisme bisnis Anda secara detail mulai dari hulu sampai hilir. Cari informasi sebanyak mungkin dari manapun, dengarkan cerita teman Anda yang sudah sukses karena Anda bisa mempelajari bagaimana meraih kesuksesan dari orang yang Anda percaya yaitu teman Anda sendiri.

2. BERPIKIR DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG, Cobalah mencari ide bisnis baru dari berbagai perspektif yang berbeda dari hasil riset Anda diatas. Buat hipotesa ide bisnis dan ujilah dengan beberapa skenario bisnis. Bila dimungkinkan lakukanlah tes pasar dalam jumlah yang kecil untuk mengetahui bagaimana respon pasar mengenai produk Anda.

3. TERBUKA UNTUK MENERIMA SUATU HAL YANG BARU, Buang segala pikiran yang menjadi hambatan dan coba hubungkan beberapa ide yang tidak saling berhubungan dan ciptakan inovasi baru.

4. BERANI GAGAL, Selalu siap untuk mengambil jalan yang sama sekali berbeda dengan orang lain dan selalu siap dengan resiko yang dihadapi. Yakinlah dengan jalan yang Anda ambil. Jadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi diri sendiri dan ikuti proses bagaimana dia bisa menjadi

sukses tapi akan lebih baik bila kita tidak ikuti ide bisnisnya. Cari ide lain yang sama sekali beda.

III. VISI & MISI

Pernyataan VISI menjawab Pertanyaan,

“Ingin Menjadi apakah Kita ?“

Pernyataan MISI menjawab Pertanyaan,

“Apakah Bisnis Kita ?“

PENGERTIAN,

 VISI, adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca oleh setiap organisasi (anggota organisasi).  MISI, keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan startegik untuk mewujudkan visi organisisasi. PENGERTIAN LAIN,  VISI,  Adalah sebuah gambaran akan masa depan yang Idial, atau cita-cita mulia tentang situasi masa depan yang jauh dimuka,  Semakin jelas Visi tersebut diungkapkan, akan semakin fokus & jelas arah yang akan dituju.

 MISI,  Adalah sebagai sebuah sistem dasar untuk pelaksanaan Visi, atau dapat juga dikatakan sebagai Komitmen tertentu, fungsi yang khas atau tugas yang spesial yang akan dilakukan demi tercapainya sebuah Visi (Tujuan/Impian) tertentu.

 Dengan kata lain, misi adalah panduan utama dalam melaksanakan segala upaya atau kegiatan untuk mencapai Visi (Tujuan/Impian),

 Acapkali orang atau perusahaan memadukan VISI dan MISI dalam serangkaian kalimat yang sama,

MENYUSUN VISI

 Visi yang baik (Vision of success), deskripsi tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi setelah organisasi tersebut mengimplementasikan strateginya dan mencapai potensi sepenuhnya.

 Memiliki dua unsur utama, yaitu ideologi inti dan menggambarkan masa depan.

 Ideologi Inti, Menunjukkan posisi, eksistensi dan karakter abadi sebuah organisasi dan merupakan identitas yang begitu penting, terdiri dari dua unsur, yaitu,  Nilai inti, sistem yang mengarahkan ajaran-ajaran dan prinsip  Tujuan inti, alasan paling fundamental mengenai keberadaan sebuah organisasi

 Menggambarkan masa depan (Visi BHAG),  Organisasi harus memiliki tujuan (Goals) yang besar (Big), panjang (Hairy), dan kuat (Audacious)  Dibutuhkan juga suatu gambaran yang hidup (vivid description) selain BHAG.

 Empat komponen  Visi dibangun berdasarkan nilai inti

 Visi perlu mengelaborasi tujuan organisasi  Visi perlu memasukkan gambaran singkat mengenai bagaimana cara organisasi mencapai tujuannya  Visi perlu merumuskan sasaran umum

MENYUSUN MISI

 Suatu pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh berbagai unit organisasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai visi organisasi

 Pernyataan misi bersifat eksternal, fokus pada pasar dan pelanggan, dan menspesifikasikan pada usaha tertentu.

 Organisasi dibedakan berdasarkan misinya, yaitu berorientasi laba atau nirlaba.

 Jenis organisasi berdasarkan misi  Organisasi berorientasi laba  Asosiasi  Organisasi Jasa  Organisasi commonwealth

MANFAAT MEMILIKI VISI & MISI

 Mengungkapkan arah dan tujuan individu sehingga mempertajam fokus perjuangan dalam mencapai hari esok yang lebih cerah,

 Menjelaskan masa depan yang Idial atau sebuah gambaran hari esok yang paling didambakan sehingga setiap kali kita membacanya membuat kita merasa pantas untuk memberikan pengorbanan dan investasi waktu, tenaga, emosi, perasaan dan biaya.

 Membangkitkan rasa Antusiasme dan Komitmen pada saat membaca tulisan Visi & Misi yang mulia,

 Visi & Misi akan menjadi panduan dalam menyusun strategi dan melaksanakan tindakan taktis sehari-hari,

 Visi & Misi individu akan mengungkapkan keunikan individu beserta segala kompetensinya dalam kontek pelayanan konsumen.

PENTINGNYA PERNYATAAN MISI

 Memastikan adanya kesatuan tujuan dalam organisasi tersebut.  Menjadi landasan atau standar dalam mengalokasikan sumber daya organisasi.

 Menciptakan nada dan iklim organisasi yang sama.

 Sebagai acuan bagi setiap individu dalam memahami tujuan dan arah organisasi, dan membatasi mereka yang tidak memahami tujuan dan arah organisasi tersebut secara lebih jauh turut serta dalam kegiatan orgainsasi.

 Memfasilitasi penerjemahan tujuan-tujuan organisasi ke struktur kerja termasuk penugasan kerja kepada bagian-bagian yang bertanggung jawab dalam orginasasi.

 Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi dan memterjemahkan tujuantujuan tersebut menjadi beberapa sasaran kegiatan yang memiliki parameter biaya, waktu, dan kinerja yang dapat dinilasi dan diawasi.

KOMPONEN PERNYATAAN MISI

 Produk atau jasa yang disediakan usaha ini dapat memberikan manfaat setidak-tidaknya sama dengan harganya.

 Produk atau jasa ini dapat memuaskan kebutuhan pelanggan di segmen pasar tertentu yang pada saat itu belum terpenuhi secara memadai.

 Tekonologi yang digunakan dalam produk atau jasa yang biaya dan kualitas bersaing.

 Dengan kerja keras dukungan pihak-pihak lain, bisnis tidak saja dapat bertahan melainkan juga tumbuh dan memberikan keuntungan.

 Filosofi manajemen dari bisnis ini akan menghasilkan citra yang baik dimata publik dan akan memberikan imbalan keuangan dan psikologis bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga dan dana dalam membantu bisnis untuk berhasil.

 Konsepsi diri wirausaha dari bisnis ini dapat dikomunikasikan kepada, dan diterapkan oleh oleh, para karyawan dan pemegang saham.

MISI DALAM PERUSAHAAN JASA MENCAKUP

 Segmen Pasar mencakup mengidentifikasi karakteristik-karakteristik umum pasar, kebutuhan penting pasar dan kekuatan pesaing yang ada.

 Konsep Jasa mencakup upaya-upaya untuk menanamkan dalam pikiran konsumen, karyawan, pemegang saham dan persepsi jasa itu sendiri.

 Strategi Operasi perlu dikembangkan dengan tidak mengabaikan peran operasi, keuangan, pemasaran dan kualitas serta biaya dari jasa tersebut.

 Sistem Penyajian jasa harus dibangun dengan memperjelas peran orang (karyawan/konsumen) versus tehnologi, membuat spesifikasi peralatan, layout, dan prosedur yang harus digunakan dalam menyajikan jasa, serta mempertahankan standar kualitas dan cara penyajian yang sudah baik.

HAL YANG PERLU DIHINDARI DALAM MERUMUSKAN MISI

 Jangan terlalu luas, misal Perusahaan Taxi merumuskan misinya sebagai Perusahaan Jasa Transportasi (mencakup Darat, Laut, dan Udara untuk konteks bisnisnya.

 Jangan terlalu sempit, misal Hotel Berbintang yang hanya merumuskan misinya sebagai penyedia jasa penginapan para tamunya.

VARIABEL-VARIABEL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Tujuan, adalah landasan kuat untuk menggariskan kebijakan yang ditempuh dan arah tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

 Sasaran, adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.

 Strategi, adalah sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai tujuan.

 Kebijakan, adalah sebuah metode atau rangkaian tindakan yang dipakai oleh manajemen untuk menuntun secara rutin bagi pengambil keputusan.

 Taktik, adalah sarana operasional bagi pelaksana sebuah strategi.

PERNYATAAN MISI PRIBADI DALAM BEKERJA (FILOSOFI PRIBADI ROLFE KERR)

 Berhasilah di rumah sendiri  Carilah dan layakkan diri untuk mendapatkan pertolongan illahi  Jangan pernah kompromi dalam hal kejujuran  Ingatlah orang-orang terlibat  Dengarkanlah kedua belah pihak sebelum memutusakan  Dapatkan nasehat orang lain  Belalah mereka yang tidak hadir  Tuluskan, tetapi sekaligus tegas  Kembangkan satu kecakapan baru setiap tahun  Desaklah sewaktu menunggu  Pertahankan sikap yang positip  Pertahankan sikap humor  Jadilah pribadi dan pekerja teratur

 Jangan takut berbuat salah  Bantulah bawahan untuk berhasil  Dengarkanlah dua kali lebih banyak dari pada berbicara  Konsentrasikan semua kemampuan dan usaha pada tugas yang sedang dihadapi jangan kuatir tentang pekerjaan promosi berikutnya

PERSYARATAN VISI USAHA YANG IDEAL

 Sederhana (Simple)  Terukur (measurable)  Terjangkau (reasurable)  Beralasan (Reasonable)  Ambisius  Periode waktu (time Frame)  Bersifat strategis (Strategic)  Adanya kejalasan (reality)  Kondisikan usaha yang akan datang (prespectif)  Komunikatif (comunication)

IV. IMPIAN & SIKAP

PENGERTIAN IMPIAN IMPIAN adalah sesuatu yang benar-benar anda inginkan (Hasrat Inti dari hati yang paling dalam) baik berupa materi maupun nonmateri, sehingga anda bersedia untuk bekerja keras dan selalu akan mewujudkanya. Impian bukan sekedar Keinginan, tetapi Hasrat anda yang bisa memotivasi untuk melakukan kerja keras & mewujudkan menjadi Kenyataan. Mengapa Impian Penting, karena 95% sukses & keberhasilan seseorang sebagai Entrepreneur ditentukan oleh seberapa besar Impiannya. Dalam menapaki jalan utama kehidupan, tetapkanlah Tujuan anda, tetapkan Fokus pada Impian & Berkonsentrasilah dengan Antusias. Impian menjadi semakin kuat bila didukung oleh,        

Arah (Tujuan), Batas waktu, Pengabdian (Fokus), Komitmen, Tekat (Hasrat), Konsisten, Disiplin, Antusias.

BEBERAPA PERTANYAAN  Apakah anda sudah menuliskan Impian-impian anda?  Apakah anda sudah menjawab pertanyaan tentang,  Mengapa anda ingin mewujudkan Impian tersebut?

 Apa Manfaat yang akan anda nikmati dengan terwujudnya Impian tersebut (Nikmatnya).  Apa risikonya bila anda gagal mewujudkannya (sedihnya),  Apakah anda sudah mengidentifikasi rintangan yang harus anda atasi sampai terwujudnya Impian tersebut.  Apakah anda sudah mengidentifikasi orang-orang, kelompok atau organisasi yang perlu bekerjasama untuk mewujudkan Inpian tersebut.  Apakah anda sudah mempelajari apa yang perlu anda ketahui guna mencapai Inpian tersebut.  Apakah anda sudah menyusun rencana tindakan tertentu agar Impian tersebut terwujud.  Apakah anda sudah menentukan tanggal yang realistis untuk mencapai Impian tersebut. PRINSIP MENENTUKAN IMPIAN 1. HARUS DIRUMUSKAN SECARA POSITIF  Impian (Visi/Tujuan) harus dirumuskan dalam kata-kata Positif, karena alam bawah sadar kita tidak mengenal kata “TIDAK”,  Ketika ditanya ‘Apa Impian Anda’, statistik mengatakan bahwa,  70% dari orang yang ditanya akan bingung, karena mereka tidak punya Impian,  20% mempunyai Impian, tetapi tidak ditulis atau dirumuskan dengan kata-kata Negatif,  10% yang mempunyai Impian dan ditulis dalam kata-kata Positif.  Ketika orang mempunyai Impian dalam kata-kata negatip, seperti ‘Saya tidak mau Miskin dan tidak mau Gagal”, maka orang tersebut menjadi Miskin dan Gagal,  Impian harus dirumuskan dalam kata-kata Positif dan lebih baik lagi dalam bentuk kata ‘SUDAH dan libatkan EMOSI’, 2. IMPIAN HARUS SPESIFIC Impian (Visi/Tujuan) harus dirumuskan secara Spesific, karena otak bawah sadar kita selalu mengejar Impian dan tidak membantah bila Impiannya Spesifik, jelas dan Mantap (Gunakan konsep SMART), Contoh,  Besok aku mau bangun jam 5 subuh,  Besok aku mau bangun sepagi mungkin, 3. IMPIAN HARUS TERTULIS Impian (Visi/Tujuan) harus tertulis karena ketika kita menuliskan Impian tampa sadar kita sudah menuangkan Impian yang kabur menjadi Kenyataan.

MENGUBAH IMPIAN JADI KENYATAAN  Tetapkan Impian yg pasti & tertulis dgn jelas (dream book),  Buatlah rencana utk mencapainya (game plan),  Baca & Lihat dream book dua kali sehari (doa). IMPIAN HARUS BERSIFAT SMART     

S (Specific), secara khusus (ada datanya yg diinginkan), M (Measurable), harus dapat diukur (agar dpt dipantau), A (Achievable), harus dpt dicapai (menimbulkan antusias), R (Realistic), harus realistis (masuk akal & logis), T (Time limit), berbatas waktu (ada tgl awal & akhir).

TARGET WAKTU IMPIAN  Jangka pendek (sd 1 thn),  Jangka menengah (sd 5 thn),  Jangka panjang (sd 10 thn). CARA MEMBUAT IMPIAN 

Specific



Meassurreable



Attainable



Reassonable



Time

(jelas), URAIKAN anda menginginkan RUMAH IMPIAN, LOKASI nya dimana, berapa LUAS bangunan & TANAH, berapa KAMAR TIDUR & WC, INTERIOR dsbnya. (terukur), anda akan memiliki RUMAH IMPIAN tersebut setelah anda mendapatkan PENGHASILAN minimal sebesar 100 juta/bulan. (dapat dicapai), dengan menjalankan bisnis sebagai Entrepreneur secara KONSISTEN & FOKUS, maka RUMAH IMPIAN itu akan anda miliki & PASTI TERCAPAI di tahun 2015. (masuk akal), anda menginginkan RUMAH IMPIAN tersebut pada saat profesi anda sebagai Entrepreneur telah berjalan selama lima tahun dan itu SANGAT masuk akal. Limit (batas waktu), anda harus memiliki RUMAH IMPIAN tersebut paling lambat di TAHUN 2015.

CARA MENEMUKAN IMPIAN  Jawablah prioritas hidup anda,  Renungkan & afirmasikanlah roda-roda kehidupan vs unsur kehidupan,  Bayangkan apa tanggung jawab anda terhadap orang tercinta & keluarga,

 Sebutkan lima hal yang anda ingin orang katakan pada saat pemakamam. Setiap orang dilahirkan dalam keadaan sama dan memiliki kesempatan yang sama pula. Yang membedakannya hanyalah apa yang ia pikirkan. PRIORITAS HIDUP                

Memiliki kesehatan yang prima, Memiliki usaha sendiri, Penghasilan yang lebih besar, Bebas hutang, Bebas stress urusan kantor, Membahagiakan orang tua, Memiliki rumah dan mobil baru, Jalan-jalan/ibadah ke luar negeri, Melaksanakan ibadah, Menjalani masa pensiun dengan tenang, Belanja sepuasnya, Bebas uang dan waktu, Pendidikan anak, Pengembangan diri, Membantu orang lain / kegiatan sosial, Melakukan hobbi sepuasnya.

RODA-RODA KEHIDUPAN (KESEIMBANGAN)

 Setiap jari-jari harus dievaluasi dengan mengujinya dan kesemuanya harus merupakan kesatuan yang harmonis, agar berjalan normal sampai ke tujuan.  Seseorang yang tidak memiliki arah/tujuan tidak akan pernah teresat, Miliki tujuan yang besar, karena tujuan yang rendah ialah kesalahan yang paling besar. Para Pemenang melihat Sasaran, para Pecundang melihat Rintangan.

IMPIAN HARUS SEIMBANG Kehidupan adalah seperti roda & jari-jari, harus ada keseimbangan agar berjalan normal sampai ke tujuan. 1. SPIRITUAL, sistem Nilai kita yang mencerminkan Etika, Sikap dan karakter. 2. FISIK, Kesehatan kita, tanpa kesehatan tidak ada yg dapat dila kukan. 3. KELUARGA, orang-orang tercinta spt orang tua, instri/suami, anak, keluarga dan handai taulan, adalah alasan utk hidup dan mencari nafkah. 4. KARIER, pekerjaan yang digunakan sebagai kendaraan. 5. SOSIAL, semua individu yang memiliki tanggung jawab sosial. 6. PRIBADI, Yakin & Percaya bahwa kita manusia unggul. 7. KEUANGAN, mewakili karier kita dan barang yang dapat dibeli. 8. MENTAL, mencerminkan sikap, kebijasanaan, pengalaman dan pengetahuan.

Tidak semua orang memiliki impian, karena,        

Sifat pesimistik, selalu melihat kelemahan, bukan peluang, Takut akan kegagalan, Kurang berambisi, karena tidak berpikir besar, Ketakutan akan penolokan, Penundaan, karena kurangnya ambisi, Rendah diri, tidak memiliki inspirasi, Kurang pahan akan Impian, tidak mengerti tentang Impian, Tidak memiliki pengetahuan tentang pentingnya Impian, Anda tahu, satu-satunya cara untuk mencapai Kesuksesan adalah dengan mempunyai Impian, karena dengan Impian yang pasti anda akan mengeluarkan kekuatan. Dan segalanya pun mulai terjadi, hidup ini menjadi mudah sekali.

TUJUAN HARUS DI EVALUASI Apakah tujuan saya benar, Apakah tujuan saya cukup adil untuk setiap bidang kehidupan, Apakah tujuan saya menghasilkan nama baik bagi saya, Apakah tujuan saya akan meningkatkan kesehatan, kekayaan dan kedamaian hati bagi saya,  Apakah tujuan saya cocok utk tujuan-tujuan yg lain,  Dapatkah saya bertekad terhadap tujuan saya.    

 Contoh, Seorang boleh mempunyai tujuan utk mendapatkan semua uang yang ada didunia, namum ia akan kehilangan keluarga, maka semua itu tidak akan berarti bukan. Tidaklah penting dimana anda berada, yang menentukan adalah arah mana yang anda tuju.

KARAKTERISTIK IMPIAN 1. IMPIAN HARUS BESAR,  Setelah anda menentukan Impian, sesuatu dalam diri anda mulai berkata, “Ayo .., ayo …”. Jangan membuat rencana yg kecil karena tidak akan mampu mengobarkan jiwa manusia. Cara anda melihat kehidupan (sikap) akan menentukan apa yang anda peroleh dari sana.  Informasi dapat memberikan Peluang Pekerjaan hanya jika orang tsb dapat menangkap Informasi yang diberikan dan mengerjakan bagiannya. Sebenarnya Bukan Pekerjaan atau Profesi yang membuat orang Berhasil/Gagal, namun, bagaimana orang tersebut melihat diri sendiri dan pekerjaannya. “Impian Besar itu penting, anda harus Melihatnya besar sebelum dapat membuatnya besar”. 2. IMPIAN HARUS BERJANGKA PANJANG  Tanpa Impian yang berjangka panjang, anda mungkin akan dilanda frustasi jangka pendek, Mengapa …?.  Karena, setiap orang tidak akan tertarik dgn pekerjaan anda, spt yg anda rasakan, kadang-kadang mungkin anda merasa bahwa beberapa orang sengaja merintangi atau menghambat langkah anda, tetapi kenyataannya orang terbesar yg menghambat anda adalah Diri anda sendiri.  Kalau anda mempunyai Impian jangka panjang, persoalannya akan lebih mudah, Mengapa ..?, Karena, anda melangkah sejauh yg dpt anda lihat, dan setelah tiba disana, anda dapat melihat lebih jauh lagi. Inti pemikirannya, kalau anda menunggu hingga semua lampu lalu lintas berubah menjadi ‘hijau’ sebelum meninggalkan rumah. Anda tidak akan pernah memulai perjalanan menuju puncak kesuksesan. 3. IMPIAN HARUS HARIAN,

 Kalau anda tidak mempunyai target harian, berarti anda adalah seorang pemimpi, para pemimpi yang baik membangun pondasi dibawah mimpi-mimpi itu dengan bekerja setiap hari untuk mewujudkannya. Kesempatan untuk meraih kebesaran tidak datang dengan cara jatuh bagaikan air terjun Niagara yg amat deras itu, melainkan pelan-pelan, setetes demi setetes.  Kalau anda menginginkan Impian anda terwujud, maka anda harus bekerja ke arah target/Goal anda setiap hari. Target Harian adalah petunjuk terbaik dan alat pembangun terbaik, yaitu Watak.

4. IMPIAN HARUS SPESIFIC  Anda harus menjadi ‘orang tertentu yg berarti’ dan bukan ’orang kebanyakan yang tidak tentu arah’, karena itu tujuan anda harus spesific.  Saya tidak perduli berapa banyak kekuatan, kecerdasan atau energi yang anda miliki, kalau anda tidak memanfaatkannya dan memfokuskannya pada sasaran tertentu dan mempertahankan disana, anda tidak akan pernah mencapai sebanyak yang anda mampu raih. Pemburu yang membawa pulang burung buruannnya tidaklah menembak kawanan burung tersebut, ia memilih satu ekor burung puyuh sebagai sasaran.  Seni menetapkan tujuan adalah memfokuskan diri pada satu tujuan yang specific dan rinci.  Ada perbedaan besar antara Aktivitas dengan Prestasi, terkadang anda mencatat Aktivitas anda cepat tetapi anda tidak sampai ke tujuan, itulah sebabnya anda harus mempunyai tujuan yang spesific dan rinci. Jangan membuat rencana-rencana kecil, mereka tidak mempunyai kekuatan ajaib untuk mengobarkan semangat.., Buatlah rencana-rencana besar, miliki Impian yg tinggi dalam harapan dan kerja (Daniel HB). Siapa diri anda dan dimana anda berada ditentukan oleh apa yang masuk ke dalam pikiran anda. Anda pasti bisa mengubah siapa diri anda dan mengubah dimana diri anda dengan mengubah apa yang masuk ke dalam pikiran anda (Zig Zigler).

Anda telah yakin bahwa anda harus menetapkam Impian, tetapi bagaimana caranya & apa tujuannya. Sesungguhnya, lebih mudah meraih Impian daripada menetapkannya, Keberhasilan adalah sesuatu yang mudah setelah anda yakin & percaya. Ingat …, Keberhasilan “Seimbang” lah yang kita cari, yaitu Keberhasilan Seimbang dalam kehidupan,        

Spiritual, Fisik, Keluarga, Karier & Usaha, Sosial. Pribadi, Keuangan, Mental,

CARA MENETAPKAN IMPIAN 1. 2.

Membuat catatan untuk mengetahui dimana anda berada, Tuliskan tujuan-tujuan yang ingin anda capai setiap tahun, bulan dan hari, 3. Tuliskan tujuan-tujuan tersebut dengan sangat spesific. 4. Tetapkan tujuan tsb sebagai sesuatu yg besar, tetapi dapat dijangkau, utk menciptakan kegairahan dan tantangan. 5. Rumuskan tujuan tsb utk jangka panjang (1 thn) sehingga tidak akan dilanda frustasi setiap hari. 6. Menyusun daftar rintangan antara anda dgn Impian dan merumuskan rencana utk mengatasi rintangan tsb. 7. Memecah Tujuan menjadi bagian-bagian harian. 8. Siapkan diri anda utk secara Mental mendisiplinkan diri mengambil langkah-langkah penting guna meraih Impian. 9. Anda hrs benar-benar yakin & percaya bahwa anda dapat meraih semua Impian tsb. 10. Visualisasikanlah diri anda sudah meraih Impian-impian anda. Kalau anda tahu kemana anda pergi, anda sudah mencapai setengah perjalanan menuju ke sama. Kalau anda ingin meraih tujuan, anda harus ‘melihat pencapaian’ tersebut dalam benak anda sebelum benar-benar sampai ke tujuan itu. Melangkahlah sejauh yang dapat anda lihat dan, setelah tiba disana, anda akan selalu sanggup melihat lebih jauh lagi. Anda akan memperoleh apapun yang anda inginkan jika benarbenar mau membantu orang lain memperoleh apa yang mereka inginkan.(Zig Zigler)

DIMULAI DARI IMPIAN - DEWI FRANCESCA Di itali, ada sebuah desa yang bernama Rocca di Papa. Desa yang sejuk di daerah perbukitan ini terletak pada jarak satu jam sebelah selatan Kota Roma. Di tepi danau yang airnya biru itu, puluhan jenis burung berkicauan tiada henti. Angina semilir yang tertiup ke atas ke arah perbukitan membuat pemandangan menjadi semakin mengesankan. Tak ada yang menyangka pada salah satu bukit itu terdapat sebuah vila yang dioperasikan seorang perempuan Indonesia asal Pulau Dewata. Vila itu diberi nama sesuai nama asli pemiliknya Dewi Francesca. Dewi, pengusaha muda itu pun bercerita bagaimana dia membuka usaha di Rocca di Papa dan menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. Ketika media massa di Italia tak henti-hentinya menyuarakan krisis keuangan global pada akhir tahun 2008, Vila Dewi Francesca tetap ramai diminati para honeymooners. Pesanan kamar sudah full-book hingga 2 tahun ke depan. Nuansa Bali yang dipadu dengan interior Italia terlihat dominan. POTENSI MENEMUKAN “PINTU”-NYA Bagaimana kita menjelaskan seorang gadis desa, anak seorang petani yang selepas sekolah bekerja sebagai seorang pelayan restoran di sebuah hotel di Bali dapat menjadi seorang wirausaha yang terhormat di luar negeri? Bagi kebanyakan orang, hal ini adalah sebuah keniscayaan. Namun, kalau itu dijalani dengan tekun, maka akhirnya manusia menemukan juga “pintu keluarnya”. Awam sering menyebut keniscayaan ini sebagai “Impian” yang seakan-akan datang begitu saja dari langit. Untuk memahami hal ini, saya ingin mengajak pikiran Anda berkelana sejenak ke tengah-tengah padang pasir di Mesir. Di situ, Anda pasti akan memandang lama piramid-piramid besar yang dibangun begitu megah pada ribuan tahun silam. Melihat gambarnya saja sudah indah, apalagi bila Anda berada di hadapannya. “Pantaslah Tuhan bersuara di tanah berpasir ini dan menyebarkan firman-Nya ke berbagai penjuru dunia”. Dari situlah kita mengenal nabi-nabi besar yang menyampaikan firman Tuhan. Apakah Tuhan datang begitu saja? Para teolog umumnya memercayai, semua itu berawal dari keseriusan nenek moyang Bangsa Mesir dalam mencari Tuhan. Tuhan pun datang karena manusia mengetuk pintu-Nya berkali-kali. Itulah esensi pencarian sesuatu dalam kehidupan. Manusia menemukan atas apa yang mereka cari, bukan datang begitu saja, ujug-ujug dari langit. Malcom Gladwell (2008) yang meneliti tentang kesuksesan manusia menemukan karya-karya besar yang dilakukan manusia ternyata tidak ditentukan oleh tingginya skor IQ yang dimiliki manusia, latar belakang

keluarga, tanggal lahir, darah biru atau bukan, melainkan oleh dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berbagai labirin kesulitan. Dia menyebut dedikasi itu sebagai suatu kecerdasan praktis. “Di dunia ini ada orang yang bodoh dan ada orang yang pintar. Namun, saya katakan sesungguhnya, juga ada orang yang makin pintar dan ada orang yang makin bodoh.” (Rhenald Kasali) Temuan ini sejalan dengan apa yang dikatakan John C. Maxwell dalam bukunya yang berjudul Talent is Never Enough (2007). Maxwell mengatakan, talenta atau bakat itu hanyalah sebuah kesempatan, tetapi untuk menjadi “sesuatu”, bakat itu harus diasah agar ia mengeluarkan aura cahayanya dan menemukan pintunya. Namun lebih dari itu, bakat, kesempatan, atau sebuah potensi harus bergerak menemukan pintunya. Di Indonesia, ada banyak orang pintar, memiliki jiwa atau spirit entrepreneurship dan orang-orang kreatif. Namun sayang, pemilik otak dan bakat-bakat pintar itu tidak menemukan pintunya. Bakat-bakat dan kecerdasan itu terkubur seiring dengan waktu dan usia para pemiliknya. Sederhana saja, semua itu terjadi karena cara berpikir pemilik bakat yang kurang tepat. Ketika orang pintar telah merasa dirinya pintar, maka dia pun tamat. Dia sudah selesai. Padahal di dunia ini, ada banyak orang pintar (juga banyak yang bodoh). Namun, yang mereka lupakan adalah ada orang yang makin pintar. Namun, banyak juga orang yang makin bodoh, jadi pintar saja tidak. MEMANCING KEBERUNTUNGAN Jawaban itu antara lain ada di Vila Dewi Francesca. Semakin lama Dewi berbicara, semakin tampak keluar aura kehidupannya. Secara akademis, Dewi memang bukan orang yang pintar, tetapi hidupnya berkembang dan dalam kehidupan praktis, dia menjadi semakin pintar. Namun, dia memulainya bukan dengan IQ, uang, atau gelar sekolah, melainkan dengan sebuah dedikasi yang suci (Impian). Buat orang-orang berdedikasi suci tidak ada kelicikan, pikiran-pikiran untuk menjatuhkan semangat orang lain. Sebagai pelayan di salah satu restoran pada sebuah hotel di Bali, Dewi melayani tamu-tamu asingnya dengan penuh ketulusan. Dia mengetuk pintu kehidupan dengan jari-jari ketulusan. Dia mendatangi pintu-pintu itu dan mengetuknya. Ketulusan itu akhirnya mempertemukan Dewi dengan seorang ibu tua keturunan Sicilia yang jatuh cinta dengan Bali. Ibu itu, Nyonya Francesca, rupanya juga tertarik dengan Dewi. Setelah beberapa kali datang ke Bali, dia menawarkan Dewi berkunjung ke Italia, dan membantunya di sana. Seperti kebanyakan orang Indonesia, Dewi pun menampik ajakan itu. Namun entah apa yang meyakinkannya, suatu

ketika dia dan orangtuanya mengatakan permintaan itu dapat diterima. Dia pun berangkat dan tinggal di Italia bersama Nyonya Francesca. Ketulusan dan kejujuran Dewi membuat Nyonya Francesca semakin menyayanginya. Selain merawat ibu tua itu, dia juga merawat kebun mawar Nyonya Francesca. Di luar dugaan, di tangan Dewi, bunga-bunga mawar itu tumbuh subur dan berwarna indah. Diam-diam, dia diamati terus oleh Keluarga Italia yang penuh kasih sayang itu. Watak dan budaya orang-orang Italia Selatan sangat hangat dan berorientasi pada keluarga. Ibu sangat dominan, dan anak-anak laki-laki selalu taat pada ibunya. Sampai ketika Nyonya Francesca mengangkat Dewi sebagai anaknya sendiri. Dewi yang semakin pintar lalu memperbaiki vila itu. Dia ingin agar hari tuanya tidak bergantung pada belas kasihan orang lain. Dibantu oleh suaminya, Francesco, seorang arsitek, putra sulung Nyonya Francesca, vila itu dirancang ulang dan dijadikan tempat istirahat para honeymooners, lengkap dengan arena pesta kebunnya. Berkat tangan dinginnya, vila itu menjadi ramai dan sangat diminati pelanggan. SUATU KEBETULAN? Memang pasti ada tangan Tuhan di sana, tetapi studi-studi tentang kesuksesan dan kebahagiaan yang dilakukan para ahli beberapa tahun belakangan ini menunjukkan bahwa hoki atau keberuntungan pun tak akan datang tiba-tiba. Seperti yang banyak dipelajari dari praktik-praktik penerapan ilmu keberuntungan Cina (fengshui), keberuntungan harus dipancing agar ia mau datang. Demikianlah dalam kehidupan spiritual kita, Allah Yang Maha Pengasih pun mendengarkan doa manusia yang tulus, yang terus mengetuk pintu-Nya dan menunjukkan keseriusan dalam berusaha. Dan keberuntungan hanya datang pada orang-orang yang siap, yang sejak awal cocok menerimanya. Itulah yang disebut “pintu” oleh Maxwell atau kecerdasan praktis oleh Gladwell atau dedikasi suci dan kebanyakan orang menyebutnya “Impian”.

IMIPIAN & FOKUS JADI PENGUSAHA BESAR - DAHLAN ISKAN Saya waktu masih menjadi pengusaha kecil, tentu mimpi juga menjadi seorang pengusaha besar. Karena saya lihat pengusaha besar itu enak sekali, bebas, mau apa saja bisa, mau beli apa saja bisa, tetapi saya juga sadar bahwa tidak bisa usaha itu tiba-tiba besar. Harus ada unsur kesabaran, tetapi tidak boleh sabar dalam pengertian menyerah. Biasanya kita akan menekuni dulu apa yang sekarang ada, jangan juga bermimpi terlalu banyak, mengerjakan ini, itu, ini, itu, ini, itu, akhirnya tidak fokus, maka yang saya lakukan adalah menekuni apa yang saya tekuni saat itu,

sampai betul-betul saya menguasai, mendalami, menjiwai. Mimpi pun mimpi tentang bisnis yang saya lakukan siang malam dan akhirnya timbul ide-ide baru, timbul pikiran-pikiran baru. Biasanya orang merasa sulit, apa lagi yang harus diperbuat. Apa lagi yang bisa mengembangkan. Tetapi kalau sungguh-sungguh dipikirkan siang malam, pintu itu terbuka sendiri. Kalau pintu tidak terbuka, sebaiknya kita merenung diri apakah kita yang kurang memikirkan. Jadi intinya adalah sungguh-sungguh. Saya sering mengatakan bahwa sungguh-sungguh itu seperti emas, ada karatnya. Banyak orang mengatakan, “Saya ini sudah sungguh-sungguh pak, tapi kok tidak berhasil?”. Bagi orang yang mengatakan sudah sungguh-sungguh tetapi belum berhasil, itu perlu dipertanyakan, apakah betul dia sungguh-sungguh? Apakah tidak purapura sungguh-sungguh? Atau tidak di mulutnya saja sungguh-sungguh? Sebaiknya di-cek tingkat kesungguhan itu. Tingkat kesungguhan itu seperti emas. Ada 24 karat, ada 22 karat, ada 20 karat, ada 18 karat. Kesungguhan juga begitu. Ada orang bilang sungguh-sungguh, tapi sungguh-sungguhnya tidak 24 karat. Sungguhsungguhnya tidak 20 karat. Sungguh-sungguhnya tidak 22 karat. Mungkin sungguh-sungguhnya cuma 18 karat, bahkan mungkin tidak berkarat sama sekali. Nah, jadi tetap sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh itu berbeda, karatnya berbeda, tingkatnya berbeda. Karena itu bagi yang betul-betul sungguh-sungguh, pasti dia berhasil. Karena orang yang sungguh-sungguh itu dari mulai yang jangan memikirkan yang macammacam dulu, tekun, fokus memikirkan bisnisnya, nanti dengan kesungguhan itu banyak peluang-peluang terbuka. Istilah saya kalau selama ini kalau mau mengerjakan apa ya? Tapi setelah berpikir sungguhsungguh, tiba-tiba ada pintu terbuka. Kadang-kadang menunggu pintu terbukanya ini perlu waktu. Tapi kalau tidak sungguh-sungguh pintu ini tidak akan terbuka. Bahkan kalau sungguh-sungguhnya 24 karat, itu tibatiba pintu satu terbuka, di belakang sana ada pintu lagi terbuka lagi. Di belakang sana ada tiga lagi pintu terbuka lagi. Di belakang sana lagi ada 10 pintu terbuka lagi. Sebetulnya usaha itu untuk bisa berkembang menjadi besar sebetulnya mula-mula masuk satu pintu, tapi masuknya sungguhsungguh, mungkin awal masuknya itu kita sulit karena pintunya terkunci harus mencari kunci, tetapi ketika berhasil membuka pintu pertama dan terus berpikir serius, itu akan terbuka pintu kedua, akan terbuka pintu ketiga, empat, lima sekaligus. Terus kemudian nanti enam, tujuh, delapan, Sembilan, sepuluh sekaligus.

Jadi, intinya adalah bagi yang masih menjadi pengusaha kecil, jangan berpikir yang terlalu macam-macam. Nanti baru menjadi pengusaha kecil terus sudah terpikir untuk menjadi tim sukses politik. Masih jadi pengusaha kecil sudah berpikir, kok enak jadi caleg. Masih pengusaha kecil berpikir mau menjadi orang politik, itu akan membuat usaha itu gagal. Lebih baik usaha dulu berhasil, kayak saya lah. Saya sekarang kan jadi orang pemerintah tetapi saya tidak memimpikan jadi menteri. Saya awalnya hanya menekuni usaha yang juga sangat kecil, hampir mati, tapi lama-lama besar, lama-lama serius, dan ketika usaha sudah besar, anak sudah besar, usaha saya serahkan kepada anak-anak saya, saya jadi pengangguran. Tapi toh orang melihat, “Lho, Pak Dahlan ini kok jadi pengangguran?”. Kemudian Bapak Presidan meminta saya menjadi Dirut PLN, saya menolak, tetapi beliau minta betul saya menjadi Dirut PLN, saya hanya mau tiga tahun, tidak mau lima tahun, tapi belum dua tahun Bapak Presiden sudah minta saya menjadi menteri, dan saya sebetulnya juga tidak mau tetapi beliau bilang harus jadi menteri. Begitulah. Tapi awalnya sangat sulit juga. Jadi, jangan melihat saya sekarang, tetapi lihatlah saya sepuluh tahun pertama ketika umur 28 sampai umur 38. Itu saya bekerja lebih dari 16 jam satu hari. Tidur hanya tiga, empat jam selama sepuluh tahun terus menerus. Tidak ada hari sabtu, tidak ada hari minggu, dan banyak orang sudah lupa awal-awal waktu menjadi pengusaha. Banyak orang mengatakan, “Iya, Pak Dahlah kan enak, sudah besar”. Iya, sekarang. Tapi, sepuluh tahun pertama sama seperti para pengusaha kecil sekarang, sengsaranya bukan main. Tapi kan kita tahu itu ada film yang bagus. Judulnya sengsara membawa nikmat. Ya harus sengsara dulu baru nanti nikmat, daripada nikmat dulu baru sengsara? Para entrepreneur, saya sudah mengalami jadi karyawan, jadi pengusaha kecil, sudah mengalami jadi pengusaha menengah, sudah mengalami jadi pengusaha besar, sudah mengalami jadi direktur utama BUMN yang sangat besar, dan sekarang mengalami jadi menteri. Dari semua perjalanan saya itu, yang paling membahagiakan dan paling menyenangkan adalah ketika jadi pengusaha. Kenapa? Jadi pengusaha itu bebas, tidak punya atasan, tidak ada yang merintahmerintah, kita sendiri juragannya, kita sendiri atasannya, sehingga ketika saya diminta Bapak Presiden menjadi direktur utama PLN, saya kaget sekali. Biasa saya jadi pengusaha, semuanya tergantung pada saya, saya merdeka sekali, tidak punya atasan sama sekali, apa yang saya katakan harus terjadi, begitu menjadi direktur utama PLN, tiba-tiba “Lho, atasan saya banyak sekali”. Sekali punya atasan banyak banget. Menteri keuangan atasan saya, menteri BUMN atasan saya, menteri ESDM atasan saya, wakil presiden atasan saya, presiden atasan saya, DPR atasan saya, susah banget ini menjadi direktur utama BUMN. Enak jadi pengusaha.

Jadi menteri bagaimana? Sama saja. Tidak enak. Apa lagi tiap hari dihujat orang, sudah kerja juga nggak dipuji, berprestasi juga seperti nggak ada artinya. Saya tetep menganggap bahwa jadi pengusaha lah saat-saat paling membahagiakan karena kemerdekaan ada di kita, mau jungkir balik terserah kita, dan pengusaha adalah manusia yang sangat medeka, dan peranannya bagi Negara, pengusaha lebih besar. Pada tahun 1945, Indonesia merdeka, yang merebut kemerdekaan adalah para pejuang, para tentara, para politisi. Kita bisa mengalahkan Belanda waktu itu. Tahun lalu, ekonomi Indonesia itu mengalahkan Belanda. Kalau dulu mengalahkan secara politik, tahun lalu ekonomi Indonesia sudah mengalahkan Belanda. Siapa yang mengalahkan Belanda kali ini? Pengusaha. Karena ekonomi kita besar, karena pengusaha kita maju, bukan karena yang lain-lain maju. Sehingga kalau tahun 45 para pejuang memerdekakan Indonesia, mengalahkan Belanda, tahun 2011, Indonesia mengalahkan ekonomi Belanda, dan yang mengalahkan itu adalah pengusaha. Jadi, pengusaha adalah sama tingkatnya dengan pahlawan kita di masa yang lalu. Dan kalau tiga tahun lagi kita bisa mengalahkan ekonomi Spanyol, maka sekali lagi itu sebetulnya para pengusaha yang bangkit dan mengalahkan ekonomi negara sebesar seperti Spanyol. Dan terus satu per satu negara-negara besar kita kalahkan dan itu oleh para pengusaha. Tidak lagi oleh para pejuang secara fisik.

BAKAT MENEMUKAN PINTUNYA (sd K05) Anda semua memiliki bakat anda masing-masing, dan kita semua berbeda-beda, ada di antara anda yang mempunyai bakat memimpin orang, membuat lagu yang indah, membuat puisi, memijat, menyembuhkan orang, berpidato, memasak, melucu, menyanyi, memberi semangat, berolahraga, dan sebagainya. Kita semua berbeda-beda. Kita juga belum tentu mengenali bakat kita masing-masing, atau kalaupun tampak, kadang kita tidak menyadarinya atau mengakuinya. Bakat-bakat itu ada yang tersembul keluar seperti buah yang menggantung di pohon. Namun, sebagian besar bakat tersimpan jauh di lubuk hati seperti bongkahan emas yang terkubur di perut bumi. Kecuali manusia menggalinya, maka ia tidak dapat ditemukan. Demikian pulalah dengan faktor Impian itu. Ia melekat pada diri Anda masing-masing dan baru menjadi faktor Impian kalau ia berhasil

menemukan pintunya. Celakanya, di dunia ada ribuan atau bahkan jutaan pintu yang pasangannya berbeda. Maka, temukan dan ketuklah pintupintu itu. Sikap Anda terhadap “pintu” itu akan tercermin pada apa yang Anda dapatkan. Sikap itu adalah sebuah pilihan. Pilihannya bermacammacam, 

Ada yang mendiamkan saja. Dia adalah orang yang percaya diri dengan “bakat”-nya dan membiarkan “pintu” menemukan dirinya. Kalau dia beruntung, bisa saja dia berhasil. Namun faktanya, sedikit sekali orang yang berhasil menggunakan cara ini.



Mengirim sinyal positif. Orang kedua ini sepertinya diam dan menunggu pintu mendatanginya, tetapi sesungguhnya ia tidak diam. Dia mengirimkan signal agar “pintu” itu bergerak menghampirinya. Dengan kata lain, dia mengetuk “pintu” itu dengan bahasa tubuhnya. Apakah itu penampilannya yang menarik, suaranya yang khas, dan sebagainya.



Mencari pintu, mengetuk pintu. Orang yang ketiga ini adalah orang yang kurang beruntung. Mereka sadar bahwa “pintu” tidak akan terbuka, kecuali mereka mendatangi dan mengetuk-ngetuknya, maka mereka mendatangi sebuah pintu. Pintu itu mungkin Cuma dibuka separuh oleh pemilikinya atau penghuninya. Ia tidak welcome. Anda harus pergi mencari pintu lainnya. Terus mencari dan mengetuknya. Namun, begitu berada di dalam pintu itu, lagi-lagi sikap mereka berbeda-beda,  Ada yang sudah merasa nyaman dengan berada di ruang tunggu yang membukakan pintu itu. Dia tidak mengerti bahwa dia hanya welcome di ruang itu saja. Ruang itu terlalu kecil, tetapi ia sudah merasa betah.  Ada yang segera menyadari bahwa ruang itu sekadar ruang tunggu saja. Kalau pintu utama tidak dibukakan, dia segera keluar mencari pintu lainnya yang lebih welcome dan di dalamnya tersimpan pintupintu lain yang boleh dia ketuk dan masuk ke dalamnya.

Demikianlah, hidup adalah sebuah pilihan. Ada demikian banyak pilihan yang tersedia. Masalahnya, apakah kita mau mendatangi pilihanpilihan itu, mengetuknya, dan mengambil pilihan yang terbaik? Dalam berwirausaha, seorang pemula dapat diibaratkan sebagai seseorang yang mencari pintu. Sukses yang dicapainya adalah sebuah keberhasilan menemukan pintu yang sesuai dengan minat dan masa depannya. Namun, untuk “menemukan” pintu itu, dia harus mengetuk-

ngetuk dan menemukannya. Dia melawan rasa nyaman sampai benarbenar mendapatkan jawaban yang setimpal. ANGAN-ANGAN DAN IMPIAN Dengan demikian, Impian tidak lain adalah sesuatu yang harus kita cari dan kita miliki. Impian akan menemani siapa saja yang ingin berubah, menjadi lebih baik. Orang yang tidak ingin berubah juga memiliki Impian tetapi itu hanyalah angan-angan yang berarti sebuah kenyamanan. Dia sudah nyaman dengan kondisi sekarang dan tentu saja hidupnya tidak akan mengalami kemajuan. Untuk mengalami kemajuan, seseorang harus berani berselancar pada gelombang ketidaknyamanan. Entrepreneur adalah orang yang merasa hidupnya kurang nyaman, terancam, miskin, atau kurang bermakna. Maka dari itu, dia berjuang mengejar kenyamanan baru. Dia bergerak, berjalan, berpikir, mengetuk pintu, mengambil risiko, mencari produk, membuat, membangun usaha, mendatangi pelanggan, dan seterusnya. Kalau dia diam atau menikmati warisan orangtua, ia sudah bisa hidup nyaman. Namun, ia ingin masa depannya lebih baik. Daripada hidup susah nanti, lebih baik sulit sekarang. Dia tidak memilih hidup nyaman dengan angan-angan warisan, melainkan membentuk Impian yang besar.

Lambat laun Impian yang dikejar akan membesar atau mengkristal dan melekat pada diri anda, dan seperti benih tanaman, ia dapat tumbuh menjadi keahlian, kepercayaan, magnit dan tentu saja rezeki, karena melekat, ia tidak dapat dirampas dari diri anda. Impian yang melekat pada diri anda itu adalah benda tak berwujud, tetapi dapat dirasakan. Awalnya, ia tidak berada pada diri anda, atau kecil sekali. Namun, kalau anda tekun, ia akan terus tumbuh karena ia hidup, dan karena ia hidup, ia pun dapat menjadi mati. Ia akan hidup kalau anda menjaga kepercayaan, menumbuhkan kreativitas dan keahlian, dan

memberi banyak aksigen dari lingkungan yang bersih, ia akan mati kalau anda main-main dengan kepercayaan, berperilaku arogan, menentang pembaharuan dan membiarkan terjadi penuaan. IDENTIFIKASI IMPIAN Impian ada di tangan orang dewasa, yaitu orang-orang yang sudah memiliki kepercayaan pasar, sedangkan angan-angan ada pada diri kita masing-masing. Bentuk impian pun ada bermacam-macam, ia dapat berasal dari diri anda sendiri, orang lain, lembaga lain dan sebagainya. Dari manapun sumbernya, ia dapat tumbuh menjadi besar dan sebaliknya. Impian yang berasal dari diri sendiri itu adalah bakat (talenta), kerja keras, kejujuran, kecerdasan, keterampilan, penampilan fisik anda, kualitas suara dan pendidikan. Orang-orang yang memiliki potensi diri dalam dirinya tidak boleh mengeluh karena semua potensi itu adalah model yang jauh lebih bernilai dari sekedar modal uang. Dengan ketekunan, angan-angan itu dapat ditumbuhkan menjadi Impian. Namun, angan-angan itu bisa saja tak menjadi besar kalau ia tidak menemukan pintunya. Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki potensi yang berasal dari dirinya dapat menunggang kuda yang berasal dari orang lain atau lembaga lain. Orang tua, mertua, atasan, almamater, kantor tempat anda bekerja, pasangan hidup, sahabat, keanggotaan pada suatu organisasi. Carilah dan temuilah orang-orang itu, jadikan mereka guru dan mentor anda. Syarat untuk menjadi kuda adalah “Kepercayaan dan Penerimaan” pasar. Mereka adalah orang-orang tepercaya yang sudah memiliki Impian dari pengalaman, keahlian, dan kepercayaan yang mereka bangun. Dari kepercayaan itu, mereka memiliki sesuatu yang dapat anda pelajari. Mereka juga mempunyai jaringan dan kenalan yang setia. Anda bisa memanfaatkannya. Namun, anda tidak bisa memindahkan Impian yang besar itu dalam sekejap. Karakteristik Impian adalah, 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Merupakan penentu keberhasilan, Melekat pada diri manusia, Tidak diperoleh dalam waktu sekejap, Namun, ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi besar, Dapat berasal dari diri sendiri, tetapi juga dapat berasal dari luar diri, Sekali tumbuh, ia dapat dipakai untuk usaha lainnya.

TIDAK DAPAT DIRAMPAS Karena melekat pada diri anda sendiri, maka ia harus dipelihara. Banyak orang berusaha merampas Impian itu dengan merampas “kudakuda tunggangan yang dimiliki seseorang. Pada hal Impian itu merupakan kombinasi dari berbagai hal yang melekat pada seseorang.

Banyak orang berpikir dengan memboyong atau membajak tukang masak pada sebuah restoran, maka dia bisa meraih sukses seperti yang diraih restoran yang mempekerjakan juru masak itu. Faktanya, setelah orang itu dibujuk, dia hanya bisa memasak saja, tetapi tidak bisa mendatangkan pembeli, Faktor Impian bukan ada di tangan tukang masak melainkan pemilik restoran. Pada dasarnya, sebuah usaha bukanlah semata-mata bisa membuat atau menghasilkan sesuatu lebih baik. Sebuah usaha baru berhasil bila anda berhasil mendatangkan pelanggan. Jadi, faktor Impian itu bukan berada di tangan orang lain melainkan pada usaha anda sendiri. Ada hotel yang baru dibuka sudah langsung ramai dikunjungi pelanggan karena merek dan pelayanannya bagus. Namum setelah mereknya diganti, hotel itu pun sepi, Ini berarti bahwa Impian itu bukan ditangan pemilik hotel itu, melainkan ada di pemilik merek yang menguasai jaringan prlanggan. Namun, hal sebaliknya bisa terjadi, ternyata Impian berhasil Anda deteksi dan dapatkan. TIPS PRAKTIS  Kenalilah diri Anda sendiri dan mulailah menemukan Impian pada diri Anda.  Carilah jalan atau pintu yang mampu membuat Impian Anda tumbuh. Datangi dan ketuklah masing-masing pintu itu.  Pintu yang bagus adalah yang di dalamnya terdapat ruang besar bagi Anda untuk berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu lain yang dapat Anda buka.  Waspadailah hidup yang nyaman karena hidup yang demikian dapat membuat hidupmu sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang ketidaknyamanan dengan berani menembus hal-hal baru yang sulit karena Anda akan mendapatkan pembelajaran-pembelajaran baru.  Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat Anda merasa mampu untuk tumbuh dan memberi ruang untuk berkembang.  Carilah “kuda” di luar diri Anda, tetapi jangan sekali-kali berpikir Anda bisa merampasnya. Ingatlah Impian tidak dapat diperoleh dalam tempo sekejap, tetapi Anda bisa banyak belajar dan memperoleh kepercayaan dari jaringan dan pengalaman yang dimiliki orang-orang. LIMA TANDA ORANG YANG BISA JADI PENGUSAHA SUKSES Sebuah studi yang dimuat dalam Jurnal National Bureau of Economic Research mengungkapkan, tidak semua perilaku yang dianggap buruk seperti suka memberontak atau malas belajar itu mengindikasikan ketidakberhasilan usaha di kemudian hari.

Ya, kecerdasan dan kepercayaan diri menjadi modal utama. Akan tetapi, perlu diingat tingkat pendidikan yang tinggi tidak selalu menjamin masa depan yang cemerlang. Tidak sedikit pengusaha di perusahaan teknologi terbukti sukses meski tidak menyelesaikan bangku sekolahnya. Orang-orang yang menjadi pengusaha sukses cenderung memiliki kombinasi unik antara aspek kognitif (kecerdasan) dan non-kognitif, jelas salah seorang peneliti sekaligus penulis makalah, Ross Levine. Menurutnya, pintar saja tidak cukup, mereka yang memiliki sifat pemberontak lebih mungkin untuk melanggar aturan, mendapatkan kesulitan, dan berani untuk mengambil risiko. Berikut ini lima tandatanda orang yang bisa menjadi pengusaha sukses di kemudian hari, seperti, 1. BERANI MENGAMBIL RISIKO,  Penelitian menunjukkan, pengusaha yang berhasil dalam meluncurkan bisnis yang didirikannya besar kemungkinan dulunya pernah terlibat dalam kegiatan penuh berisiko.  Contohnya, Bill Gates yang pernah menjadi bahan ejekan temantemannya kala ia memiliki ambisi kuat untuk menekuni program komputer. Namun, Gates muda tidak mempedulikannya. Ia bahkan rela meninggalkan bangku kuliahnya di Harvard University, Amerika Serikat (AS) untuk bisa lebih fokus. Gates juga kala itu dianggap gila ketika mengatakan, Komputer akan ada di setiap meja dan rumah Anda nantinya.

2. PENDIDIKAN TINGGI BUKAN JAMINAN  Anak-anak yang putus sekolah tidak selalu kehilangan harapan untuk sukses di masa mendatang. Sebanyak 54 persen dari kelompok kewirausahaan yang diamati oleh tim peneliti, ternyata bisa menjalani usahanya dengan sukses meski tanpa gelar akademis menyertainya.  Contohnya, Mark Zuckerberg yang diketahui pernah di-drop out (DO) dari Harvard University di AS pada tahun keduanya untuk memulai usahanya mengembangkan Facebook.

3. TIDAK MALU BEKERJA UNTUK ORANG LAIN  Hanya karena bekerja di sebuah perusahaan dengan upah yang rendah, bukan berarti seseorang tidak akan memiliki peluang untuk

sukses di bidang wirausaha yang ditekuninya kelak. Para peneliti menemukan bahwa sebesar 90 persen pengusaha mengawali karirnya dengan bekerja untuk orang lain dengan upah yang kecil.  Contoh, Michael Bloomberg merupakan pendiri Bloomberg L.P, kini dirinya sudah menjadi seorang multi-miliarder dan wali kota di New York City sejak 2002. Ia diketahui memulai perjalanan kariernya bekerja di Salomon Brothers dengan upah sebesar sembilan dolar AS per tahun, sebelum akhirnya mendirikan perusahaan layanan perangkat lunak finansial pada 1981.

4. CERDAS  Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan tidak selalu dikaitkan dengan nilai akademik semata, tetapi aspek non-akademik yang lebih luas lagi tak ayal membentuk pribadi seseorang.  Contoh, Paul Allen. Pendiri Microsoft, Ia sempat menekuni pendidikan di Washington State University tetapi dikeluarkan pada tahun keduanya untuk bekerja sebagai programmer di Honeywell, Boston, AS yang menempatkan dirinya dekat dengan teman lamanya yakni, Bill Gates.

5. PERCAYA DIRI  Kepercayaan diri sangat penting untuk membangun kesuksesan di masa depan.  Contoh, Steve Jobs. Chief Executive Officer (CEO) Apple ini banyak menghabiskan waktunya bersama Ayahnya di garasi rumah. Kala itu sang Ayah kerap menunjukkan Steve bagaimana cara membongkar dan membangun kembali berbagai perangkat elektronik, seperti radio dan televisi, Karena terbiasa, maka hal itu memberinya kepercayaan diri yang luar biasa pada diri Jobs. Sejak itu ia tertarik untuk mengembangkan hobi mengutak-atik elektronik yang kemudian mendorongnya untuk menciptakan inovasi teknologi yang lebih kompleks. SUKSES ITU MENCAKUP  Keimanan yang kokoh,  Keluarga yang bahagia,

 Tubuh yang sehat,  Bisnis atau karier yang berhasil,  Hubungan antar manusia yang baik,  Pertumbuhan dan perkembangan pribadi,  Manajemen keuangan yang sukses,  Berporos pada jalan nilai- nilai spritual,  Hidup yang dinikmati.

MENGAPA BANYAK ORANG GAGAL ...?  Tidak ada tujuan hidup,  Tidak pernah mencatat tujuan,  Tidak bertanggung jawab atas tindakannya,  Banyak rencana tanpa tindakan,  Tidak yakin untuk sukses,  Malas,  Salah Berteman,  Manajemen waktu lemah,  Kurang pengembangan diri,  Tidak ada komitmen untuk sukses,  Kurangnya hubungan antar manusia,  Bodoh dan sombong. INGAT, ‘kegagalan merencanakan = merencanakan kegagalan’ 8 PRINSIP SUKSES  Masa lalu tidak = masa depan

 Tidak ada kegagalan, hanya ada keberhasilan  Bertanggung jawab atas kehidupan  Semua yang terjadi adalah yang terbaik  Kalau saya mau, saya pasti bisa  Tidak ada kesuksesan tanpa komitmen  Orang yang sukses tidak pernah putus asa  Tak ada yang abadi MEREKA YANG ‘BERDAYA JUANG’  Sylvester Stallone. Untuk memasarkan Rocky dia ditolak 1855 kali.  Thomas Alfa Edison dalam proses menciptakan bola lampu gagal 9.999 kali. “Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok”.  Walt Disney mengajukan proposal “Disneyland” kepada bank-bank di Amerika Serikat ia ditolak sebanyak 302 kali.  Sebelum menemukan elemen radium, penelitian Marie Curie gagal sebanyak 48 kali. “Sesungguhnya perlu 100 tahun lagi untuk menemukan elemen ini, dan selama saya masih hidup saya tidak akan menghentikan penyelidikan ini”.

SIAPA YANG BISA MEMBANTU ANDA UNTUK SUKSES

V. KREATIVITAS FINANSIAL ENTREPRENEUR Kunci kesuksesan transformasi dari perjuangan finansial hingga menuju pada kondisi kebebasan finansial sebagaimana konsep transformasi Cashflow Quadrant-nya Kiyosaki adalah tergantung pada kecerdasan finansial anda. Untuk mencapai kecerdasan finansial ala Covey maupun kesuksesan finansial ala Kiyosaki tersebut, kita harus melakukan kreativitas finansial. Kreativitas finansial berusaha mengubah “mind set” yang ada pada diri kita masing-masing mengikuti pola “manusia sejahtera” yang efisien dan sesuai “konsep ekonomis”. Kreativitas secara finansial dalam kenyataannya merupakan kesediaan untuk berpindah dari zona yang Anda anggap nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang penuh tantangan. Seorang yang kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan perhitungan yang matang sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada masa depan dengan mengorbankan kenyamanan hari ini.

TIPS PRAKTIS Setiap orang bertanggung jawab terhadap masa depannya sendiri. Masalahnya adalah apakah kita mau berubah. Kalu setiap saat Anda menyangkal realita baru atau berpikir negatif, itu artinya Anda hidup dalam belenggu. Jelas Anda memerlukan teknik-teknik mental baru untuk berubah sebelum memulai usaha.

Banyak orang sukses memprogram otak bawah sadarnya. Teknik ini dipakai untuk menyugesti pikiran (plus tindakan). Bila otak bawah sadar telah deprogram, maka kerja otak sadar pun akan selalu mengikuti kemauan dari apa yang telah diprogramkan. Ada 2 (dua) cara memprogram otak bawah sadar untuk melakukan perubahan, yaitu dengan teknik visualisasi dan teknik afirmasi.  Teknik visualisasi berhubungan dengan memotivasi pikiran melalui “gambaran sukses” yang dituju.  Sedangkan teknik afirmasi adalah penguatan motivasi pikiran melalui pemilihan kata-kata yang “mendukung” tujuan sukses. Kedua teknik ini membutuhkan kondisi rileks (gelombang alpha otak) sehingga proses penyimpanan oleh otak bawah sadar kita dapat berlangsung dengan baik. Bila berjalan dengan baik, maka memori tersebut akan menjadi “driver” (pendorong) bagi kita saat bekerja aktif dengan otak sadar. TEKNIK VISUALISASI

Ketika Anda membayangkan sesuatu melalui pikiran, kira-kira apa yang terpancar dalam benak Anda sebuah pencapaian, apresiasi, dan kemenangan, atau sebaliknya: kegagalan dan keterpurukan? Sejumlah riset menunjukkan visualisasi memberikan pengaruh kuat terhadap perubahan. Ketika imajinasi dihantam oleh bayangan keterpurukan dan pesimisme, jaringan otak akan mendorong perilaku yang benar-benar menuju keterpurukan. Sebaliknya, jika kita selalu membangun bayangan positif (+), maka otak kita akan memulai dan memperkuat “cara kerja yang sempurna”. Pada gilirannya, jaringan sel dalam otak akan mendorong kita untuk meraih kesempurnaan dalam kinerja nyata. Teknik visualisasi sebenarnya telah lama dipakai oleh para olahragawan yang mengkhayal akan menjadi atlet yang hebat. Jack Nicklaus, seorang pegolf professional kelas dunia misalnya, menempatkan 50% kesuksesannya karena rajin membangun visualisasi positif. Lalu, bagaimana melakukan visualisasi positif yang baik? Berikut langkah-langkah praktis yang dilakukan, yaitu, 1. Tetapkanlah tujuan yang jelas, menantang, dan spesifik. Misalnya, Anda membayangkan ingin memiliki jaringan toko buku khusus untuk anak-anak.

2. Mulailah melakukan visualisasi dengan tahapan,  Rileks, ciptakan momen-momen yang santai, yang membuat otak Anda lebih terbuka untuk memulai dan memperkuat “cara kerja yang benar”.  Fokuskan perhatian pada langkah nyata yang mesti dilakukan untuk membuka jaringan toko buku anak-anak itu. Apa saja yang diperlukan, tahapannya, bagaimana mengelola toko itu, melakukan promosi, mengelola karyawan, dan membesarkannya menjadi toko buku pilihan anak-anak.  Bayangkan tujuan Anda sedetail mungkin. Bayangkan segalanya, lokasi persisnya, desain interior, kombinasi warna meja dan kursi, serta tata letak buku. Kemudian, bayangkan pula keramaian dan keriangan anak-anak yang memenuhi setiap sudut toko Anda.  Libatkan emosi. Rasakan bagaimana nikmatinya mampu meraih tujuan itu dengan sempurna? Bagaimana rasanya memiliki jaringan

kios buku anak-anak yang tiap hari ramai dikunjungi anak-anak dan orangtuanya. Menyertakan perasaan dan emosi akan memperkuat sistem “cara kerja yang benar” dalam otak Anak.  Lakukanlah hal yang sama berulang-ulang. Untuk mendapat hasil yang optimal, lakukanlah visualisasi positif setiap kali Anda mempunyai waktu luang, minimal sehari sekali. Misalnya, saat Anda akan pergi tidur dan merasa benar-benar rileks. Namun, segera sebutkan bahwa “beautiful dream” itu harus diikuti penyusunan strategi dan aksi nyata berupa perencanaan karier ataupun personal scorecard pribadi. Perlahan-lahan, muncul tekad untuk mengeksekusi strategi yang disusun melalui serangkaian aksi nyata yang konkret dan sistematis. Nah, dalam proses implementasi itu, kita harus terus-menerus melakukan visualisasi positif secara rutin. TEKNIK AFIRMASI Anda mungkin pernah mendengar bahwa setiap hal yang diinginkan dapat ditarik dari pikiran ?. Anda yang pernah membaca dan percaya tentang kekuatan kehendak, hukum ketertarikan, goal setting, dan juga kekuatan doa yang tulus pasti sudah pernah memahami hal ini. Masalahnya, mengapa hal-hal yang sudah kita inginkan itu tak kunjung datang? Berbagai studi menemukan, kegagalan akan terjadi karena manusia menggagalkan cita-citanya sendiri melalui pengingkaran atas apa yang kita inginkan itu. “Inner voice”-nya meragukan, bahkan menertawakan cita-cita itu. Misalnya ucapkan, “Saya adalah orang yang berharga. Saya hidup berkelimpahan.” Mungkin ada suara kecil yang mengatakan, “Bohong. Kamu dusta. Kamu miskin.” Suara ini jelas menjegal keinginan-keinginan positif untuk datang kepada Anda. Suara negatif itu muncul karena kita merasa tak selaras dengan apa yang kita ucapkan. Mari gunakan 3 (tiga) kata sakti untuk meneguhkan aspirasi. Kata itu adalah, 1. “saya sudah memutuskan”, 2. “meskipun awalnya”, 3. “sedang dalam proses”. Contoh kalimat yang diucapkan bermakna NEGATIF dan SALAH adalah sebagai berikut,

1. Coba Anda ucapkan kalimat berikut, “Saya adalah orang berada. Saya berkelimpahan.”  Bagaimana ekspresi keinginan anda tersebut ?.  Apakah perasaan Anda nyaman ?,  Mungkin tidak karena Anda memang belum berada.

2. Coba ucapkan kalimat lain seperti berikut, “Saya ingin menjadi orang berada, tetapi saya ini karyawan rendahan. Mana mungkin saya menjadi kaya?”  Terasa rasa pesimisnya bukan? Namun, kali ini perasaan Anda membenarkan.  Sayang sekali, walaupun terasa benar, kalimat macam inilah yang menarik segala kesusahan Anda. Mari kita koreksi kalimat tersebut menjadi POSITIF dan BENAR sebagai berikut, 1. Coba anda ucapkan kalimat berikut, “Saya SUDAH MEMUTUSKAN untuk menjadi manusia yang berada. Saat ini SAYA SEDANG DALAM PROSES menjadi berada.”  Kali ini perasaan Anda sangat nyaman karena Anda berbicara kebenaran.  Bukankah Anda boleh memutuskan menjadi kaya? Dan bukankah Anda boleh saja dalam proses menjadi kaya?  Lalu, mungkin masih ada suara negative dari jiwa kerdil kita. “Tapi kan saya cuma karyawan rendahan?”

2. Coba anda ucapkan kalimat berikut, “Saya SUDAH MEMUTUSKAN untuk hidup berkecukupan. Saya yakin bisa menjadi kaya, MESKIPUN AWALNYA saya karyawan rendahan. Saat ini, ribuan orang seperti saya SUDAH MEMUTUSKAN hal yang sama. Saat ini, puluhan ribu orang seperti saya juga SEDANG DALAM PROSES menjadi kaya. Saat ini, bahkan jutaan orang seperti saya SUDAH hidup berkecukupan. KALAU MEREKA BISA, PASTI SAYA JUGA BISA!”

 Tanyakan pada diri sendiri adakah di dunia ini seseorang yang sebelumnya karyawan rendahan bisa berhasil menjadi miliuner?  Anda tentu yakin, pasti ada. Berarti, apapun kondisi awal kita, pasti sudah ada orang dengan kondisi awal yang sama sudah berhasil menjadi miliuner.  Pikiran kita adalah pencipta kehidupan kita. Mulailah hari ini juga untuk memutuskan dan meneguhkan aspirasi yang diraih dalam hidup ini. Mulailah berubah dari pola pikir.

3. Contoh lain dari pemilihan kata yang POSITIF dan BENAR adalah kata “Semakin Baik”, perhatikan dialog berikut,  Tanya, “Bagaimana kabar Anda (kemajuan kuliah, bisnis, dan lainlain)?”  Jawab, “Semakin baik.” Jawaban ini terasa lebih nyaman. “Semakin baik” bernuansa positif dan jujur. Positif karena menimbulkan senyum (cobalah). Dan juga jujur karena selalu ada yang semakin baik dari sebelumnya. Yang tadinya baik, lalu meningkat, berarti semakin baik. Yang tadinya sakit, lalu berkurang sakitnya, itu juga semakin baik (kalau kita sakit, lalu menjawab “baik” atau “dahsyat” tentu ada suara kecil yang protes bahwa jawaban kita tidak jujur atau berlebih-lebihan. Kalau kita sakit lalu menjawab “semakin baik”, masih selaras dengan keadaan sebenarnya karena sakit yang berkurang. Jawaban itu juga berlaku sebagai doa). Setiap hari, selalu saja ada hal yang menjadi “semakin baik”. Mungkin penyelesaian pekerjaan kita, hubungan dengan pasangan, kesehatan, keuangan, dan ibadah. Apa saja bisa menjadi semakin baik dari sebelumnya. Yang tadinya shalat sekali sehari, lalu mejadi shalat 2 kali sehari, ini semakin baik. Yang tadinya shalat di akhir waktu lalu menjadi di awal waktu, ini juga semakin baik. Yang tadinya merasa uang selalu tak cukup sehingga sering menggerutu, lalu menjadi lebih bersyukur karena masih punya uang walau sedikit, ini juga semakin baik. Jawaban “semakin baik” adalah jawaban proses yang sedang dialami. Jawaban ini lebih selara dengan keadaan sebenarnya. Penambahan kata “semakin” ternyata membuat perbedaan besar dalam perasaan kita. Sama halnya perbedaan besar antara pernyataan “Aku hidup kaya” dengan “Aku sedang dalam proses menjadi kaya”. Jawaban

terakhir lebih jujur sekaligus positif sehingga menimbulkan perasaan menyenangkan yang selaras di hati. “Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku Anda. Namun, bila Anda menginginkan perubahan- perubahan yang besar yang mendasar, ubahlah pola pikir Anda.” (Stephen Covey) TIPS PRAKTIS  Gunakan visualisasi harian sesuai dengan tujuan, misalkan: imajinasikan nikmatnya mempunyai usaha yang waktunya tidak diatur oleh orang lain.  Gunakan teknik affirmasi harian dengan pemilihan kata yang menggugah kesadaran pikiran, dengan mengucapkan kalimat “saya semakin sukses” saat kondisi tubuh relaks bangun pagi. SEMBILAN LANGKAH CARA MENCIPKAKAN AFIRMASI YANG EFEKTIF, 1.

Mulailah dengan kata-kata ‘AKU’,

2.

Gunakan keterangan Waktu sekarang,

3.

Nyatakan dalam kalimat Positip, tegaskan apa yang anda inginkan, bukan apa yang tidak anda inginkan.

4.

Singkat saja,

5.

Buat spesifik,

6.

Sertakan kata kerja aktip,

7.

Sertakan sedikitnya satu kata dinamis dan libatkan perasaan atau emosi positif,

8.

Buat afirmasi diri anda sendiri bukan untuk orang lain,

9.

Tambahkan sesuatu yang lebih baik.

CARA SEDERHANA MENCIPTAKAN AFIRMASI  Ciptakan apa yg ingin anda ciptakan, lihat keadaan anda seperti yang anda inginkan, tempatkan diri anda dalam gambaran itu dan lihat

keadaan melalui mata anda, jika anda ingin mobil, lihat dunia dari dalam mobil itu ketika anda sedang mengendarainya.  Dengarkan suara yang akan anda dengar jika anda telah mencapai Impian anda.  Rasakan perasaan yang ingin anda rasakan ketika anda telah menciptakan apa yang anda inginkan.  Gambarkan apa yang anda alami dalam pernyataan singkat, termasuk apa yang anda rasakan.  Jika perlu, edit afirmasi anda supaya memenuhi semua pedoman diatas. CARA MENGGUNAKAN AFIRMASI DAN VISUALISASI 1.

Kaji ulang afirmasi anda satu sampai tiga kali sehari, Waktu yang terbaik adalah sesudah bangun tidur, tengah hari untuk memfokuskan anda kembali dan menjelang waktu tidur.

2.

Jika memungkinkan, baca setiap afirmasi dengan suara keras.

3.

Pejamkan mata dan visualisasikan diri anda seperti yang digambarkan afirmasi itu, lihatlah seolah-olah anda sedang menatap gambaran di luar diri anda, dengan kata, jangan melihat diri anda berdiri diluar, lihatlah gambaran itu seolah anda sedang benar-benar menjalaninya.

4.

Dengarkan suara apapun yang mungkin anda dengar ketika anda berhasil mencapai apa yang digambarkan afirmasi anda suara ombak, gemuruh orang banyak dan lain-lain, sertakan orang penting lain dalam kehidupan anda saat mereka sedang memberikan selamat dan menyatakan betapa senangnya mereka dengan kesuksesan anda.

5.

5. Rasakan perasaan yang akan anda rasakan ketika anda mencapai kesuksesan itu, semakin kuat perasaan itu, semakin efektip proses itu,

6.

Ulangi lagi afirmasi anda, dan kemudian ulangi proses itu dengan afirmasi berikutnya.

CARA LAIN MENGGUNAKAN AFIRMASI  Tempelkan kartu ukuran (7.5x12.5) cm bertuliskan afirmasi anda di seluruh penjuru rumah yang bisa dilihat setiap saat.

 Gantung gambar hal-hal yang anda inginkan, anda bisa memasang foto anda dalam gambar itu.  Ulangi afirmasi anda dalam periode ‘waktu terbuang’ seperti ketika sedang menunggu dalam perjalanan, anda bisa mengulangi dalam hati atau dengan suara keras.  Rekam afirmasi anda dan berkendaraan, mau tidur dll,

dengarkan

ketika

sedang

bekerja,

 Ulangi afirmasi anda dalam bentuk orang pertama, ‘aku’, orang kedua, ‘kamu’, dan orang ketiga, ‘dia’. MELINDUNGI IMPIAN Untuk melindungi Impian anda, anda perlu menanamkan Sikap Disiplin & Komitmen, yaitu setiap hari mengisi pikiran anda dgn hal-hal yang baik, bersih, murni, kuat & positip (konsultasi, visualisasi & afirmasikan), caranya,  Mendengarkan kaset pengembangan pribadi atau lagu yg memberikan inspirasi & membangkitkan semangat,  Membaca buku yang memberikan semangat, motivasi dan yang menggairahkan,  Bergaul dgn komunitas yg positip, bahagia dan optimis,  Hindari semua sumber-sumber kenegatipan, seperti TV, koran, tukang gosip, orang suka mengeluh, merengek & mengejek baik di lingkungan keluarga atau teman-teman.

V. GROWTH MINDSET (KENAPA HARUS TUMBUH) Growth Mindset adalah tentang mindset bertumbuh dan pentingnya fokus dalam berusaha. Mindset adalah kunci dari keinginan, gerak dan arah langkah kita. Banyak pengusaha mikro dan kecil hanya berjalan di tempat. Ada yang sudah merasa nyaman, ada juga yang tidak ingin menghadapi resiko lebih besar. Namun sebagai entrepreneur, kita harus terus bertumbuh. Scale up berbeda dengan start up, memulai suatu perusahaan yang baru, jika perusahaan sudah ada, tetapi ingin ditingkatkan disebut Scale up. Umumnya perusahaan itu ada dua macam, yaitu,

1. Perusahaan kecil, kemudian di scale up menjadi perusahaan yang besar. Umunya dilakukan oleh orang yang belum punya pengalaman dan tidak punya modal. Dimulai dari kecil terlebih dahulu, karena kurang modal, selalu mulai pada yang kecil. 2. Perusahaan besar, si pengusaha punya modal, punya pengalaman, bikin persiapan sekaligus yang besar, dengan modal yang besar. Pembicaraan mengenai scale up selalu dimulai dari yang kecil kemudian menjadi besar. Scale up itu ada dua macam yaitu, 1. Perusahaan yang sudah berjalan, menajemennya didelegasi kepada orang lain. Perusahaan ini membuka suatu bisnisnya yang baru. Jadi, dalam perusahaan itu scale up perusahaan menjadi besar, tetapi lebih dari satu macam usaha, contoh, 

Pengusaha property, untuk diversifikasi dan juga untuk scale up, maka dibuka lagi perusahaan kelapa sawit.



Perusahaan IT Komputer. Perusahaan ini bisa dikategorikan perusahaan kecil, perusahaan menengah atau perusahaan besar, tetapi masih skala nasional. Sesudah di scale up menjadi perusahaan internasional, membuka cabang di Singapore, Vietnam, Kamboja, di Cina. Jadi, ada beberapa strategi yang bisa anda lakukan.



Ciputra Group, suatu perusahaan property yang cukup sukses, dimana property adalah suatu bisnis yang bergelombang, seperti pelari marathon yang menempuh melalui lembah, melalui gunung, ada naik turun, ada jaman booming, ada jaman glooming, jadi, jika ingin diversification. Tadi itu perusahaan itu dalam bidang konstruksi jadi kalau timbul misalnya sesuatu booming, glooming, maka kita hanya terpaku pada satu jenis usaha saja. Dan kedua, bisnis itu hanya domestik, tidak internasional sehingga kita akan bisa terjebak seperti pada tahun 1998. Kita ingin bagaimana kita mau scale up Ciputra Grup. Tapi sebelum saya teruskan begini, saya ingin melakukan sesuatu biasanya kalau ada dua manfaat. Manfaat untuk keamanan daripada itu perusahaan secara diversification, tapi juga manfaat untuk bisnis menjadi lebih besar dan bisa yang ketiga untuk membentuk kader-kader yang baru.

2. Scale up kita mulai step by step, misalnya satu project, tambah dua project. Project perumahan ditambah dengan project kantor, ditambah dengan mall, dan sebagainya. Jadi itu scale up. Tadi kami sudah sampaikan tentang scale up ke suatu bidang yang baru sama sekali. Itu tentu sangat sulit sekali, contoh kasus ciputra group,



Sekarang saya scale up yaitu dahulu kita hanya konsentrasi satu project Citra Garden yaitu Jakarta, kemudian kita ekspansi ke luar kota. Kemudian sudah ke luar kota beberapa kota kita lakukan, kita ke luar negeri. Ke Vietnam, ke Kamboja, ke RRC sekarang ini. Dulu pertama kali kita konsentrasi pada perumahan, township, tapi sekarang kita semua konsentrasi sampai township di komersil dan yang paling sulit dikomersil itu adalah superblok, di mana dalam satu bangunan, satu atap terdapat beberapa fungsi di sana daripada mall, kantor, hotel, kondominium, bahkan rumah sakit, dan sebagainya.



Jadi, inilah yang kita ingin lakukan. Nah, itu jenjangnya itu seperti naik tangga. Itu step by step. Sudah ini selesai mantap, sudah yakin walaupun belum selesai kita bisa beralih ke tangga berikut. Jangan sampai kalau sampai gagal, dan Anda sudah meloncat ke tempat yang lain, Anda tidak perlu selesai. Dan ada keyakinan betul bahwa ini misalnya kita membangun sebuah project, misalnya kita membangun dulu Mall Ciputra. Itu kita dari perumahan melangkah ke mall. Kita yakin mall ini akan sukses sekaligus kita bangun hotel dalam satu superblok. Jadi, inilah Anda harus bekerja dengan sistematis, punya rencana, dan sesudah Anda yakin, Anda meloncat. Tidak perlu Anda selesai.



Demikian juga kita ke luar negeri. Kita ke Vietnam. Belum selesai projectnya, kita sudah pindah ke Kamboja, belum selesai projectnya kita sidah pindah ke Cina, tapi harus bekerja yang penuh perhitungan dan keyakinan bahwa Anda, apa yang Anda lakukan yang lalu sudah bisa Anda delegasikan kepada orang lain dan membentuk tim yang baru. Dan itu yang kita lakukan. Saya harap Anda untuk scale up, ada yang tetap biasa membangun perumahan yang township seratus hektar, sekarang Anda membangun seribu hektar dan tetap perumahan. Nah, itu umumnya lebih mudah daripada dalam bidang property, dalam bidang perumahan, termasuk dalam bidang komersial. Umpama kata Ciputra World 1, itu terdapat lima jenis usaha dalam satu atap dan luasnya itu hampir kira-kira 600.000 meter2. Nah, inilah yang tidak mudah tapi Anda harus bekerja dengan perencanaan yang tepat dengan penuh keyakinan Anda bahwa Anda perhitungan yang tepat, Anda punya dasarnya tadi Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship. Saya yakin Anda bisa berhasil.

TIPS, INGIN STARTUP SUKSES ?. Dalam bukunya yang berjudul "The Seven Habits of Highly Effective People," Stephen Covey berusaha memapar tentang kebiasaan orang-orang sukses yang patut ditiru. Berikut adalah beberapa tips dari Stephen Covey,

1. Selalu berkomunikasi dengan tim, 

Pemimpin startup harus selalu berbagi informasi, baik itu buruk ataupun baik, kepada timnya dengan penuh transparansi.



Ini adalah cara terbaik untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari para karyawan. Selain kejujuran, berbagi informasi tanpa ada yang berusaha ditutup-tutupi akan membuat tim bekerja lebih terstruktur dan giat.



Dalam startup, kekompakan untuk meraih misi bersama sangatlah penting.

2. Rapat rutin, 

Pemilik startup harus selalu menggelar rapat rutin, semisal setiap beberapa bulan atau satu kali per kuartal. Namun, setiap kali ada informasi penting yang muncul, segera beritakan informasi itu kepada tim.



Jangan menunda untuk mengumumkannya hingga bertemu di pertemuan berikutnya.

3. Menjaga kondisi diri sendiri, 

Menjalankan bisnis semacam ini akan sangat menantang. Jadi pemimpin startup harus bisa menyeimbangkan antara karir dan kehidupan pribadi.



Pastikan bahwa Anda selalu mendapatkan tidur yang teratur, pola makan yang benar, berolahraga, dan gaya hidup sehat lainnya. Sebab, kondisi tubuh dan mental yang fit akan sangat mempengaruhi kualitas pekerjaan.

4. Membiarkan masalah pribadi tetap berada di luar pekerjaan, 

Dengan membuat jaringan bisnis Anda tetap kuat, Anda dapat meningkatkan banyak aspek lain dari dunia profesional Anda, antara lain: komunikasi, keterbukaan, dan empati.



Pastikan bahwa Anda selalu membiarkan masalah pribadi Anda tetap berada di luar pekerjaan. Jika tidak, itu bisa mempengaruhi pekerjaan Anda.

5. Memiliki tekad kuat untuk membuat bisnis jadi sukses,



Para pendiri startup yang kini telah sukses memiliki gairah yang besar terhadap apa yang mereka lakukan.



Mereka akan melakukan apa pun untuk bisa membuat bisnis jadi sukses.

6. Selalu berada di zona tidak nyaman, 

Para pemimpin startup sukses selalu hidup dalam keadaan tidak nyaman - dan merasa nyaman dengan kondisi itu.



Saat menjalankan startup, pastikan bahwa Anda selalu menempatkan diri dalam keadaan tidak nyaman. Sebab, ketika Anda merasa tidak nyaman, Anda akan melakukan segala hal untuk membuat kondisi itu menjadi nyaman.



Sebaliknya, ketika Anda sudah merasa sangat nyaman dengan keadaan Anda sekarang, Anda akan menjadi malas dan tidak berusaha untuk berkembang.

7. Reputasi yang baik, 

Ini sangat penting bagi setiap pemimpin, terutama untuk para pendiri startup.



Sebab, reputasi mereka adalah kunci untuk membuat bisnis itu menjadi sukses.



Bersikap jujur, to the point, dan tegas adalah kunci untuk membangun hubungan baik dengan anggota tim, klien, dan media. Dengan melakukan ini, Anda akan dihargai dan dihormati oleh jaringan Anda.

ALL START IS DIFFICULT - SUDHAMEK AWS Ada peribahasa mengatakan all start is difficult, segala awal itu memang sulit. Seperti kita mendorong mobil, kalau pertama kali kita dorong itu pasti berat, tapi begitu mobil itu sudah mulai bergulir karena dibantu dua-tiga teman habis itu mungkin tidak perlu empat orang, dua orang itu mungkin sudah kuat. Dalam konteks itu memang betul start up bisnis itu resikonya lebih tinggi, makanya bank juga nggak begitu suka dengan start up bisnis . Greenfields itu nggak terlalu, karena resikonya terlalu tinggi. Tapi jangan salah mengerti bahwa pada saat perusahaan tambah besar itu berarti lebih mudah, sama sekali tidak tantangannya

sudah berubah berganti. Kompleksitas di sana jadi ujung-ujungnya bahwa hidup itu memang penuh dengan tantangan. Saya tidak mengatakan mana lebih sulit mana lebih mudah, tapi saya mengatakan masing-masih ada tantangannya sendiri-sendiri, dan oleh sebab itu sebagai seorang entrepreneur kita tidak boleh merasa berpuas diri. Orang tidak berpuas diri itu bukan berarti orang yang tidak pernah mensyukuri. Lain lho ya. Berpuas diri itu dikhawatirkan kita menjadi complexion, mapan, lengah jadi tahu-tahu kita menjadi kodok rebus. Itu yang tidak boleh. Tetapi saya ingatkan tidak boleh kemudian ditafsirkan sebagai tidak pernah bersyukur. Itu konteksnya memang relevan karena memang dalam hidup, sekali lagi supaya kita lebih bahagia memang dalam hidup kita perlu sekali-kali pause, berhenti sebentar, menoleh apa yang sudah kita capai kita syukuri. Jadi ini sampai itu bukan yang hanya diri kita. Termasuk kita bisa memberikan lapangan pekerjaan yang lebih baik bagi karyawan kita itu kebahagiaan tersendiri. Perusahaan itu pada saat masih kecil atau sedang dirintis sebagai sebuah start up bisnis tentu masalah operation sangat perlu diperhatikan sangat ini heavy operation, artinya memang entrepreneur itu dia akan sangat terlibat sangat intensif sekali kepada hal-hal yang sifatnya operasional. Berbicara bisnis, operasional itu tentu yang menentukan sebuah bisnis untuk bisa mulai berjalan itu adalah bisa jualan atau tidak. Jadi ini buat sales manajemen sebetulnya di awal ya. Tentu sales itu yang dijual adalah barang, kalau perusahaannya merchandising company, tentu dia beli lalu dijual, kalau dia manufacturing company kemudian sales itu baru bisa berhasil kalau di back up dengan manufacturingnya yang handal. Tetapi kalau saya cenderung melihatnya di awalnya yang nomor satu yang kita dekati adalah soal sales dulu. Kenapa sales? Karena dari sales lah kita menghasilkan uang sebetulnya. Dengan kita jualan laku, uang itu boleh masuk. Kalu uang sudah mulai masuk dengan asumsi itu dikelola dengan baik, maka di situ akan menghasilkan keuntungan. Bisnis itu baru bisa tumbuh dengan baik kalau dia untung. Jadi keuntungan itu memang diperlukan seperti sebuah nutrisi diperlukan tubuh ini supaya bisa tumbuh. Namun balik lagi kalau ditarik ke belakang keuntungan itu bisa terjadi kalau sudah ada penjualan. Sehingga lalu fokusnya adalah bagaimana kita bisa memastikan supaya penjualan itu bisa terjadi. Nah, ini yang di level-level pertama. Tentu kalau kita masuk lebih dalam lagi, jualan itu bisa laku kalau, kita memang mempunyai produk atau servis yang berbeda dengan kompetitor. Simple aja sebenarnya bisnis itu filosofinya adalah about differentiation perbedaan saja. Tapi perbedaan bukan saja asal berbeda, tapi juga perbedaan yang memberikan nilai tambah bagi konsumennya. Dan nilai tambah ini adalah nilai tambah yang diperlukan dan dianggap penting oleh konsumen. Nah, lalu differentiation itu bisa differentiation pada produknya, bisa differentiation pada cara

mendistribusiannya, bisa differentiation itu pada cara mengkomunikasikannya. Bisa differentiation itu sampai pada hal-hal yang sifatnya itangible yang sudah dalam bentuk brand value itu bagaimana kemudian membangun persepsi benak konsumen kita. Apapun yang kita lakukan, pastikan kita membangun differensiasi yang dipersepsi itu penting bagi konsumen. Dengan konsumen melihat produk kita berbeda dan memberikan nilai tambah yang dia perlukan di situ dia akan membeli. Jadi kalau kita gunakan konsep yang simple dan klasik, AIDA. Attention, Desire, Intention sama Action itu bagaimana orang bisa dimulai bisa terjadi Attention ya karena dia melihat ada sesuatu yang perlu diperhatikan. Dan yang perlu diperhatikan dalam konteks ini adalah nilai tambah tadi. Nah di situlah kemudian dia akan membeli. Dia membeli lalu akan terjadi penjualan. Lalu penjualan ini harus ditata cara penjualannya, distribusinya dan sebagainya sehingga barang tersebut bisa mengalir dengan smooth dari satu titik kepada titik yang berikutnya. Dari situ kemudian perusahaan pelan-pelan akan tumbuh. Nah, tentu saat semakin tumbuh ya kompleksitas permasalahannya juga semakin tumbuh.

A NEW MINDSET FOR SCALING UP - SANDIAGA UNO Jadi kalau kita melihat memang suatu konsep memulai usaha dan kalau saya bisa merefleksikan kembali ke awal tahun 1997 waktu saya memulai usaha itu situasinya memang sangat berbeda. Start up yang saya lakukan itu bukan karena peluang, tapi karena saya sedih. Saya waktu itu di-PHK dari satu pekerjaan. Satu yang melandasi kita waktu memulai periode itu adalah survival. Dalam suatu survival, acuan survival itu adalah apa aja kita kerjain. Pokoknya dimana kita harus bisa tetap survival. Ibarat kita kecemplung ke air, kita harus pakai gaya apa pun untuk supaya mengapung. Kalau kita berbicara mengenai scale up, ini betul-betul a different ball game of together. Karena kalau kita untuk survival, start up itu bisa gaya ngapung model kiri kanan, tangan ke samping ke kiri ke kanan yang penting asal ngapung, kita bisa lakukan itu. Tapi begitu kita memiliki suatu tujuan, dan memulai menata daripada business plan kita, kita harus belajar betul-betul skill untuk scale up. Bagaimana kita belajar beranang gaya bebas, gaya dada, bagaimana kita teknik pernapasan, bagaimana kita bisa membaca arus, bagaimana kita bisa mempelajari rythm, sehingga kita bisa mencapai tujuan itu dengan baik. Nah, dengan perusahaan itu juga sama. Scale up itu sangat-sangat penting untuk terutama kalau kita melihat banyak sekali teman-teman di UKM itu kalau dilihat kita kan sekarang punya 55 juta lebih pelaku usaha

mikro kecil menengah dan 99% itu adalah usaha mikro. Kalau kita datang, saya kebetulan itu SMA di Jakarta Selatan nglihat usaha mikro yang sekitar sekolah saya itu sepuluh tahun setelah itu, dua puluh tahun setelah itu, tiga puluh tahun setelah itu begitu saya kembali, pelakunya masih sama, berjalan di tempat. Kenapa? Karena mereka kembali hanya berkutat pada suatu survival skill ability saja. Mereka belum memikirkan bagaimana untuk scale up. Kalau saya tanya pada mereka, “Pak, kenapa masih berjualan nine to five?” Atau jam sembilan sampai jam lima. Ya, karena ada tugas-tugas lain. Yang penting katanya satu, anak sudah bisa disekolahkan, saya sudah bisa makan, sudah bisa melihat anak saya menikah, dan lain-lain. Tidak ada keinginan untuk meng-scale up. CHALLENGE UNTUK MELAKUKAN SCALE UP 1. challenge pertama dari pada scale up itu adalah mindset. Bahwa kita sebagai entrepreneur itu bukan hanya berjalan di tempat tapi kita harus bertumbuh. Tantangan kita sebagai entrepreneur setelah kita melakukan strart up adalah mengembangkan usaha kita, bagaimana kita bisa menciptakan lapangan kerja, bagaimana kita scale up our business sehingga dampaknya kepada society itu jauh lebih besar. Ini yang menjadi tantangan buat kita. Teman-teman itu setelah kita coba challenge mindsetnya, kita ubah scale up. 2. challenge kedua adalah comfort zone. Selalu mereka mengatakan bahwa, “Begini aja sudah cukup kok”. Dalam sesuatu comfort zone itu banyaknya kategori professional. Dalam entrepreneur ada juga comfort zone. Begitu mereka merasakan hal yang sudah cukup nyaman, kirakira cukup yang dia dapatkan, aman dan nyaman, jadi dia nggak berkembang. Dia bilang, “Udahlah, segini aja cukup”. Itu banyak saya temukan di beberapa UMKM yang sudah masuk ke skala bukan mikro lagi, kecil tapi nggak bisa naik lagi ke kelas medium. Saya tanya mereka, bagaimana bisa meningkatkan ini? “Ah, sudahlah. Sudah cukup”. Nah, itu namanya comfort zone. Ini yang perlu kita, sekali lagi tantangan kedua, mindsetnya kita ubah bahwa bagaimana mereka meingkatkan usaha mereka dengan tentunya kunci pertama adalah terus meningkatkan keinginan mereka untuk growing. 3. Kunci ketiga saya rasa inovasi. Scaling up itu tanpa inovasi itu nggak akan mungkin bisa berjalan lancar dan perusahaan yang mencoba scale up tanpa inovasi, pasti tidak akan bisa berdaya saing. Tantangan berinovasi ini sama juga karena kalau kita tidak berubah dengan inovasi, kita pasti akan tertinggal jaman ya. Banyak sekali kita lihat perusahaan-perusahaan yang berhasil melewati comfort zone, tapi tidak melakukan inovasi, dia berjalan di suatu track yang mereka yakini itu adalah track yang sudah aman, ternyata inovasi-inovasi yang muncul dalam teknologi, dalam dunia yang sangat cepat ini bisa

mematikan entrepreneur tersebut. Jadi, inovasi itu harus menjadi bagian dari setiap tarikan napas kita, bagaimana kita meleverage daripada bisnis yang sudah kita kelola dan bagaimana caranya kita mendorong terus supaya inovasi ini menjadi suatu solusi bagi bukan hanya kita sebagai entrepreneur, meningkatkan usaha, dan lain-lain, tapi juga sebagai bisnis yang pada ujungnya meningkatkan daya saing bangsa.

VI. INTENTIONS TO GROWTH (ANTONIUS TANAN) Reputasi Ciputra, Dahlan Iskan, Sudhamek, dan Sandiaga Uno. yang sudah pernah membesarkan usaha lebih dari 100 kali dan membesarkan usaha merupakan keahlian yang sudah melekat dalam diri mereka karena sudah sering dilakukan. Saya ingin menyimpulkan bahwa mereka semua mengatakan bahwa untuk membesarkan usaha mulai dari diri sendiri. Mereka mengatakan mulai dari mindset kita. Mulai dari diri kita sendiri mempunyai kehendak yang kuat untuk membesarkan usaha. Pak Sandiaga mengatakan, “jangan berada dalam comfort zone”. Beliau juga mengatakan “Jangan jalan di tempat”. Pak Ci juga mengatakan hal yang serupa. Harus ada keinginan yang kuat dari dalam diri kita. Pertanyaannya, bagaimana supaya kehendak untuk membesarkan usaha itu besar di dalam diri kita? Menggelora di dalam diri kita. Untuk menjawab pertanyaan ini, saya ingin mengatakan bahwa, apa yang dikatakan oleh teori. Kenapa kita menggunakan teori? Tujuan daripada teori adalah untuk menjelaskan, untuk menolong kita untuk memahami sebuah fenomena sosial. Darimana dilahirkan teori? Teori dilahirkan dari sebuah kajian dan juga riset. Jadi, ketika kita menggunakan suatu teori, sebenarnya kita belajar dari kesalahan orang lain dan belajar dari kesuksesan orang lain. Jadi dengan kita mengambil suatu teori, kita mempercepat proses belajar kita. Namun, perlu ditambahkan satu fenomena sosial dari berbagai sisi. Oleh karena itu teorinya mungkin tidak hanya satu. Teori yang akan dijelaskan berasal dari textbook, yang judulnya Understanding The Entrepreneurial Mind. Nah, sekarang mari kita lihat gambar dari teori berikut,

Di sini dikatakan bahwa Intention, saya menulis dalam bahasa Indonesia di sini sebagai kehendak. Itu adalah gabungan dari Desirability atau keinginan dan Feasibility atau kelayakan. Sejauh mana apa yang ingin kita lakukan layak atau tidak. Kalau kehendaknya ingin besar, harus ada gabungan dari kedua hal itu. Sehingga saya coba menggambarkan dalam dua buah lingkaran.

Ada lingkaran KEINGINAN, ada lingkaran KELAYAKAN atau Kesanggupan. Yang di tengah itu KEHENDAK. Jadi, kalau kehendaknya ingin kuat, Apa yang harus dilakukan ?. 1. Alternatif pertama, Keinginannya dibesarkan. Bagaimana caranya? 

Saya memperbesar keinginan saya untuk memperbesar usaha, untuk meluaskan usaha.



Usul kami, buka hidup kita terhadap inspirasi-inspirasi dari pada entrepreneur yang sudah berhasil. Baca riwayat hidup mereka. Lihat usaha mereka. Pelajarai pengalaman hidup mereka. Kelilingi dengan orang-orang yang menginspirasi Anda menjadi Entrepreneur. Perbesar keinginan adalah melalui inspirasi.

2. Alternatif kedua, meningkatkan Kelayakan atau Kesanggupan, bagaimana caranya ?.



Pada waktu kita melihat sesuatu, kita merasa ini layak dilakukan. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dilakukan, yaitu,  Pertama, perbesar informasi kita. Informasi apa? Informasi tentang hal yang ingin Anda lakukan. Kalau Anda ingin melakukan usaha tentang kuliner, Anda harus paham banyak tentang kuliner. Harus bisa membedakan makanan yang enak dengan yang tidak enak. Makanan yang dicari orang dengan yang tidak dicari orang.  Kedua, Anda juga harus tahu informasi tentang industrinya. Berapa besar marketnya. Orang kelompok ini suka makanan apa. Kenapa mereka suka ini. Kenapa mereka berani membayar dengan harga mahal. Di daerah yang lain mungkin makanan yang lain. Berapa besar pasarnya. Berapa banyak bertumbuhnya. Dalam satu tahun bertumbuh berapa persen. Kenali industrinya, bukan sekedar kenali subjeknya.



Jadi yang pertama tentang informasi dan yang kedua, kenali ilmunya. Khususnya ilmu entrepreneurshipnya. Bagaimana Anda mengentrepreneurkan bidang ini. Pelajari itu. Anda sedang memperbesar bagian kelayakan atau kesanggupannya.

itulah yang disimpulkan tentang apa yang bisa kita tingkatkan sehingga kehendak kita dan mindset kita untuk melakukan sebuah usaha Entrepreneur dan memperbesarnya itu menjadi milik kita.

VII. FIXED MINDSET VS GROWTH MINDSET - NUR AGUSTINUS Mengapa mindset itu penting?. Para entrepreneur yang sukses selalu mengatakan bahwa mindset itu adalah satu hal yang sangat penting. Ada sebuah buku yang sangat menarik yang berjudul dengan Change Your Mindset, Change Your Life. Pengarang buku ini Carol S. Dweck, mengatakan ada dua jenis mindset, yaitu, 1.

Fixed Mindset adalah mindset yang bersifat tetap,

2.

Growth Mindset.

APA BEDANYA ?, Bedanya, 1.

Pertama, orang yang mempunyai fixed mindset itu ciri-cirinya biasanya orang itu selalu berusaha untuk sempurna dan biasanya

juga takut untuk gagal sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah seperti itu, harusnya seperti itu. Ini berbeda dengan seorang yang memiliki mindset untuk bertumbuh di mana dia terus menerus ingin belajar, selalu ingin mencoba, dan memiliki kualitas untuk yang selalu ditempa, artinya dia selalu menempa dirinya menjadi lebih baik, dan lebih baik. 2.

Kedua, Kita bisa melihat dua tipe orang ini yang menunjukkan mana yang fixed mindset dan mana yang growth mindset. Kita tahu ada banyak sekali dalam pembahasan tentang gelas yang berisi air namun hanya setengahnya saja. Ada orang yang mengatakan ini air atau gelas berisi setangah penuh, atau setengah kosong? Ini juga membedakan minset orang tersebut. Orang yang mengatakan setengah penuh, berbeda dengan yang mengatakan setengah kosong.

3.

Ada sebuah cerita lain yang berhubungan dengan mindset ini. Mungkin kita pernah tahu bahwa gajah di sirkus atau mungkin di kebun binatang itu hanya diikat oleh tali dan dipasang di sebuah pasak. Sebagai seekor gajah yang sangat besar tentunya dia sangat mudah sekali untuk melepaskan dirinya dari ikatan itu. Tapi karena gajah itu sudah dari kecil dia diikat seperti itu dan dia tidak bisa bergerak karena masih kecil, ketika makin besar, makin besar, dia tetap merasa bahwa dirinya tidak bisa bebas. Ini adalah mindset juga. Gajah yang sedemikian besar, hanya dengan seutas tali yang kecil takhluk. Dia tidak bisa, tidak punya keberanian untuk membebaskan dirinya.

4.

Ada banyak cerita lain.Perumpamaan-perumpamaan seperti seekor anak elang yang dirawat atau hidup di antara anak-anak ayam. Dia tidak tahu bahwa dirinya adalah seekor elang. Dia melihat elang di langit, oleh teman-temannya atau saudaranya yang lain dikatakan, “Hati-hati dengan elang di atas itu, dia akan mengambil kamu dan memakan”. Padahal dia adalah elang. Dan dia tidak akan pernah bisa terbang karena dia berada di kumpulan para anak-anak ayam itu.

Bagaimana kita mengubah mindset? Inilah yang dijelaskan oleh Carol dalam bukunya mindset, bahwa kita harus punya mindset betumbuh. Ada orang yang mengatakan bahwa kecerdasan itu sifatnya tetap, tidak berubah. Orang yang dengan mindset bertumbuh punya keyakinan yang berbeda. Dia yakin bahwa kecerdasan itu bisa berubah. Dia yakin bahwa dengan pengalaman, dengan belajar, semuanya bisa berubah. Yang penting adalah sebuah dorongan hati ingin berubah. Karena tanpa itu perubahan juga tidak akan terjadi.

Orang-orang yang memiliki fixed mindset atau mindset yang tidak mau berubah, bisanya mereka selalu menjauhi atau menghindari tantangan. Sangat mudah sekali untuk menyerah. Ada hambatan sedikit sudah langsung menyerah. Dan buruknya, kalau dia dikritik, cenderung diabaikan atau cenderung tersinggung. Dan kalau ada tugas, dia akan cenderung memilih tugas-tugas yang mudah. Cenderung defensif, seperti saya sebutkan tadi mudah tersinggung. Dan yang lebih buruk, berbuat curang. Ini berbeda dengan orang yang memiliki mindset untuk bertumbuh. Ada hal yang buruk pada orang-orang yang selalu mengalami kesuksesan yaitu justru orang-orang ini takut mengahadapi resiko. Mengapa? Karena mereka tidak terbiasa mengahadapi kegagalan. Banya orang-orang yang di level, “Kamu itu orang-orang yang hebat, jenius, rajin”. Justu dalam hal keentrepreneuran mungkin akan mengalami hambatan karena orang-orang ini justru takut mengahadapi resiko, takut berusaha atau takut sampai dia kemudian dianggap tidak lagi pintar. Ini adalah sebuah hambatan. Termasuk salah satu bentuk dari sebuah fixed mindset. Padahal seorang entrepreneur itu perlu mengembangkan sikap berani mengambil resiko. Tentunya yang terukur. Berani untuk mengubah. Artinya dia tidak mau sekedar hanya itu-itu saja. Memberikan sebuah harapan entah bagi dirinya sendiri, keluarganya orang lain, masyarakat, bangsa, bahwa dengan apa yang dia lakukan bisa membawa sebuah perubahan. Ini adalah hal-hal yang dibutuhkan atau harus ada pada seorang yang memiliki mindset bertumbuh. Orang-orang dengan minset bertumbuh mempunyai sikap yang persistance terhadap usahanya. Dia tidah mudah menyerah. Dia belajar dari kritik-kritik yang dilontarkan kepadanya. Kritik bukan dianggap sebuah serangan, tetapi jusutru memacunya untuk introspeksi menghasilkan yang lebih baik karena dia tidak menjauhi tantangan, tetapi justru dia menghadapi tantangan itu dengan lebih baik. Bagi orang yang memiliki mindset untuk bertumbuh, kecerdasan itu merupakan hasil dari tempaan hidup dan selalu punya keinginan untuk mempelajari hal yang baru sehingga dia tidak mau hanya itu-itu saja. Dia tidak mau terikat dalam keadaan yang status quo. Dia selalu cari tantangan. Dia adalah pekerja yang keras dan ia bangga katanya. Kalaupun dia mengahadapi kegagalan, berbeda dengan orang yang mempunyai fixed mindset, atau mindset yang tidak mau bertumbuh, yang cenderung dia sendiri menyalahkan orang lain atau pihak lain, atau mengatakan bahwa ini bukan salahku, tapi orang yang memiliki mindset bertumbuh, dia selalu berkata atau berintrospeksi “Apa yang bsia saya pelajari dari pengalaman ini?”. Ini bedanya. Bukankah kita ingin menjadi sosok yang memiliki mindset bertumbuh? Sebab kita jangan terkungkung dalam sebuah mindset yang

tidak bertumbuh. Kita harus yakin bahwa kita memang mau menjadi lebih baik. Artinya, kita percaya bahwa hidup kita itu tidak sekedar ini-ini saja. Kita percaya bahwa sesuatu itu bisa kita raih dengan ebih baik. Kita percaya bahwa kita bisa mengubah diri kita. Kita percaya bahwa kita bisa belajar dari pengalaman. Itu sebabnya gagal sepuluh kali, bangkit sebelas kali. Dan kegagalan itu kita hadapi dengan sikap yang positif, artinya apa yang bisa kita pelajari. Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang sama. Ada banyak orang yang memiliki yang tidak mau berubah. Walaupun ada yang mewujudkannya dalam sikap yang angkuh misalnya. Tapi kadang-kadang juga ada yang negatif. Misalnya gini, ketika dia mengalami kegagalan dia akan mengatakan, “Ya, saya ini memang bodoh. Saya ini memang tidak bisa”. Nah, sebagai seorang yang ingin bertumbuh, jangan melakukan hal itu. Kita harus bisa mengubah. Memang kita mungkin melakukan kesalahan, tapi jangan terpuruk atau jangan kemudian mengulang-ulang, “Ini adalah salahku”. Atau mungkin sebaliknya, “Ini bukan salahku”. Tapi apa yang bisa kita pelajari supaya kita melakukan perbaikan, perbaikan, dan perbaikan. Inilah yang dikatakan oleh Carol S. Dweck, dalam bukunya. Bahwa, kalau kita bisa mengubah mindset kita, kita bisa mengubah hidup kita. Kita yakin kalau kita ditanya apakah Anda tidak ingin bertumbuh? Apakah usaha Anda tidak ingin lebih besar? Semua orang akan menjawab, “Ya, saya ingin lebih besar. Saya ingin menjadi lebih baik”. Tapi kadang-kadang kita itu terkungkung sendiri oleh mindset kita. Mindset inilah yang membatasi. Kita tahu bahwa musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Kalau itu kita sudah paham. Tapi, kita juga kadang-kadang acah tak acuh atau membiarkan diri kita terbawa oleh musuh besar kita itu sendiri. Bagaimana kita melakukan perubahan? Bagaimana kita mempunyai mindset untuk bertumbuh? Dalam buku ini juga dikatakan kalau kita memiliki mindset yang bertumbuh, kita akan bisa meraih sukses. Tentu sekali lagi, bukan hal yang mudah. Karena mengubah mindset itu juga tidak segampang yang diomongkan dalam banyak seminar, training, atau banyak motivasimotivasi, tetapi kalau kita punya keyakinan dan punya keinginan yang sangat besar, sangat sungguh-sungguh, maka itu akan pasti bisa. Saya ingin memberikan satu contoh dalam buku ini dikatakan bahwa salah satunya adalah rasa malu. “Rasa malu yang dimiliki manusia dapat mencegah mereka dari upaya mencari teman dan mengembangkan hubungan”. Padahal kita tahu sebagai seorang entrepreneur, perlu kita itu menjalin network. Nah, ada orang yang kemudian mengatakan bahwa, “Ya, saya ini memang tidak bisa berteman dengan orang lain, saya ini memang tidak

bisa memulai percakapan”. Ini adalah contoh fixed mindset. Dia merasa bahwa dia sudah sejak lahirnya atau ketika dia saat ini tidak bisa membuat sebuah hubungan dengan orang lain. Padahal kalau kita punya growth mindset, atau mindset yang bertumbuh, kita punya keyakinan bahwa kita bisa mengubah diri kita, kita bisa melatih diri kita untuk menjadi lebih percaya diri, lebih berani menjalin sebuah hubungan, sehingga kita bisa lebih sukses dalam berentrepreneur. Kita tahu contoh yang lain, Einstein, fisikawan terkemuka, ketika masih kecil atau masih sekolah gurunya mengatakan bahwa, “Ah, kamu itu mana bisa sukses? Wong nilai pelajaranmu jelek”. Tapi Enistein membuktikan bahwa itu tidak benar. Dia bisa berubah. Kalau seseorang punya mindset bertumbuh, dia bisa berubah. Itu prinsip yang penting. Artinya apa? Seringkali kalau kita punya bisnis dan kemudian bertemu dengan teman, terutama dengan teman lama yang sudah lama tidak berjumpa, kemudian melihat bahwa kita sudah sukses berbisnis dan kemudian dia mengatakan bahwa, “sebetulnya kalau saya lihat kamu itu bisa lho lebih sukses dari sekarang”. “Ah, buat apa? Sekarang saya merasa sudah cukup”. Berarti kembali lagi fixed mindset. Tapikalau kita yakin bukan sekedar kita cari untung lebih banyak, lebih banyak, lebih banyak. Bukan. Tapi bagaimana kita punya mindset bahwa kita ini adalah manusia yang selalu bertumbuh, itu lah yang penting. Mindset bertumbuh itu akan membawa pengaruh pada keentrepreneuran kita membawa usaha kita menjadi lebih besar. Lebih besar berarti juga membawa manfaat buat orang lain. Inilah intisari dari bagaimana kita mempunyai mindset yang bertumbuh. Satu hal yang sangat penting bagi seorang entrepreneur yang ingin mengembangkan usahanya. ARTI SUKSES YANG HAKIKI Sukses dalam kehidupan artinya harus bisa sukses minimal dalam enam hal, yaitu, 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sukses menaklukan pikiran (rasa takut), Sukses menaklukan masalah (kesulitan), Sukses melakukan tindakan (cahaya), Sukses menolong banyak orang, Sukses mewujudkan impian, Sukses mendapatkan kebebasan. Kesuksesan itu diawali dari sebuah pengakuan diri bahwa anda bisa melakukannya. Tidak ada orang yang sukses tanpa ia yakin & percaya pada dirinya sendiri bahwa ia mampu mewujudkannya.

SUKSES MENAKLUKAN PIKIRAN Putuskan …, taklukanlah pikiran-pikiran yg menghalangi anda jadi entrepreneur, seperti,  Tidak mempunyai modal, modal apa …, modal hanya salah satu faktor penunjang.  Tidak mempunyai pengalamam, cobalah dahulu, baru anda akan ada pengalaman.  Tidak mempunyai keberanian untuk memutuskan, umumnya orang takut gagal karena tidak percaya diri.  Tidak ada orang yang menuntun anda, bergaul dan belajar dari bukubuku.  Takut keluar dari zona nyaman, inilah alasan utama yang mengekang anda. SUKSES MENAKLUKAN MASALAH Masalah utama anda sebenarnya adalah ‘rasa takut’ yang bersumber dari ‘pikiran & paradigma anda’, diantaranya,  Rasa takut yang lebih besar dari impian atau kemampuan anda sendiri,  Tidak mempunyai rasa percaya diri dan keyakinan akan diri sendiri,  Bingung harus berbuat apa dan dari mana memulainya,  Malas mencoba karena takut gagal,  Tidak mempunyai modal, bukan hanya modal saja (fokus in),  Selalu menunggu datangnya peluang emas (peluang diciptakan bukan ditunggu). KONSEP (3K+1K) ATAU (3K+6B = 5B) Gunakan konsep (3k+1k) untuk mengatasi ketakutan yang merupakan penghalang utama seseorang masuk ke dalam dunia entrepreneur, maksudnya adalah,  Keberanian, bangkitkan raksasa keberanian dalam diri anda dengan cara renungkan sengsara dan nikmat kehidupan anda kedepan.  Keputusan, ambil keputusan terpenting demi masa depan anda.  Keyakinan & kepercayaan, persiapkan segala kemungkinan untuk mengendalikan risiko yang akan muncul sekarang dan yang akan datang,  Kreativitas, susunlah mekanisme kerja yang harus dilakukan dengan kreativitas anda. SUKSES = IMPIAN (95%) + BERTINDAK (5%)

The Power of Dream adalah suatu Kekuatan (95%) yang sangat dahsyat dari dalam diri seseorang (hasrat inti) dan selalu siap menghadapi tantangan, bersikap optimis untuk menggerakan, mewujudkan & harus bisa meraih IMPIAN. Cara-cara untuk menjadi kaya & sukses adalah,     

Keturunan orang kaya/sukses, Menikah dengan anak orang Kaya, Menang undian, Korupsi, Kerja keras untuk menjadi seorang Karyawan atau Entrepreneur yang sukses.

IMPIAN akan mempunyai sesuatu Kekuatan jika didalamnya mengandung unsur,  AMBISI POSITIP,  TEKANAN & KETERPAKSAAN, ini suatu syarat mutlak utk keluar dari kebiasaan lama,  KEULETAN (PERSISTENCE), selalu fokus pada hasil akhir (Impian),  KETEGUHAN HATI (DETERMINATION), tidak pernah menyerah (never give up),  BERANI BERINVESTASI, rela mengorbankan sesuatu yang menyenangkan untuk meraih Impian (zona nyaman). Modal awal untuk menjadi seorang Entrepreneur selain Impian adalah Kekuatan Pikiran (the Power of Mind) anda, ini merupakan suatu Keyakinan & Kepercayaan anda bahwa Impian anda harus diwujudkan di suatu kurun waktu, Kekuatan Pikiran akan mengeluarkan Energi dari dalam tubuh untuk menggerakan seluruh potensi diri anda, Ciptakan Gairah seperti api yang selalu berkobar-kobar menghangatkan tubuh anda, Para pakar Brain Power mengatakan bahwa, Kekuatan Pikiran akan mempengaruhi cara kita Bertindak dan berkomunikasi, yang selanjutnya

akan mencerminkan siapa diri kita (Kekuatan Pikiran akan mempengaruhi 99% Kesuksesan anda). Anda membutuhkan Kekuatan (DINAMIT) untuk Berani mengambil KEPUTUSAN di dalam MIND yang membutuhkan DREAM,       

D ecision, mengambil sebuah Keputusan, I mpian, Impian & Imajinasi anda N aluri, asah terus dengan mengafirmasikan, A mbisi, arahkan dengan jelas ambisi anda, M ental, motivasi terus diri anda, I nisiatif, berinisiatif membuka penghalang T otalitas, buat target yang jelas.

TUGAS GROWTH MINDSET 1.

Pelajari dengan mencari informasi tentang apa yang termasuk kategori usaha mikro, lalu amati usaha mikro yang ada di sekitar Anda. Lakukan wawancara kepada pelaku usaha mikro tersebut dan buatlah analisis, kenapa usaha mikro sukar atau tidak bertumbuh. Sertakan foto dari usaha mikro yang Anda buat sebagai bahan kajian (foto sendiri, bukan mengambil dari internet).

2.

Salah satu keberhasilan pembelajaran adalah dengan melakukan refleksi. Buatlah tulisan refleksi pribadi Anda dalam bentuk sebuah esai.

3.

Deteksilah Impian yang ada pada diri Anda, dan bautlah list sebanyak-banyaknya. Ambil dua saja dan mulailah menumbuhkan “Impian” itu agar ia menjadi besar.

4.

Detekai juga Impian yang ada pada orang-orang atau lembaga di sekitar Anda, lalu buatlah rencana apa yang dapat Anda lakukan untuk menungganginya.

5.

Analisa diri,  Tuliskan semua ketidakpuasan anda mengenai kehidupan anda saat ini  Kehidupan macam apa yang anda inginkan?  Apakah motif utama anda dalam menjalani bisnis atau pekerjaan saat ini?

 Apakah tujuan/impian yang ingin anda capai dalam 5 tahun mendatang  Tujuan/impian apa yang masih belum tercapai? Kenapa?  Apa yang bisa membuat anda benar-benar bahagia?  Berapa banyak uang dan harta benda yang ingin anda kumpulkan setelah 10 tahun?  Jika anda ingin sukses, siapa yang dapat membantu anda?  Tulis halangan-halangan yang mungkin menghalangi pencapaian tujuan/impian anda?  Demi mencapai tujuan/impian, apa yang harus anda ubah secepat mungkin? Mengapa?  Mengapa anda masih belum sukses?  Apakah semua perbuatan yang anda lakukan siap anda pertanggungjawabkan di kehidupan setelah dunia kelak?  Seandainya hidup anda tinggal 1 tahun, apa yang akan anda lakukan?

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF