jurnal reading.docx

May 9, 2018 | Author: Agnes Tanic | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download jurnal reading.docx...

Description

JURNAL Establishing Identity and Cause of Death in Mutilated and Un Identifiable Corpses: A Challenging Tas for Medi!o Legal E"pert

Diajukan untuk memenuhi syarat menempuh ujian kepanitraan di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Disusun oleh: Agnestia Tanic

FK TRISAKTI

Anugerah Ariestiani

FK KI

Ishak Andreas

FK KI

!aipah

FK "DI#

Mustika R

FK "DI#

 "adya A$$ahra A$$ahra

FK "DI#

Risda %milia

FK KI

Ri$ki Rud&i #radesta

FK "DI#

Dosen #engu$i: dr% Ratna Rela&ati' (p')* Residen #e+bi+bing : dr% Marlis Tar+i,i

)ATA #EN-ANTAR  #EN- ANTAR 

#uji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan 'ang Maha %sa( karena atas  )erkat dan rahmat dan hidayah"ya penulis dapat menyelesaikan  jounal reading  yang )erjudul *Mengungap Mengungap Identitas dan #enyebab )e+atian pada Mayat Ter+utilasi Ter+utilasi dan Ta Ter Terident identifia ifiasi si : (ebu (ebuahT ahTu ugas Menantan Menantang g untu untu  Ahli Ahli .uu .uu+ +

ini dapa dapatt ters tersel eles esai aika kan n se)a se)aga gaii sala salah h satu satu syar syarat at meny menyel eles esai aika kan n Medis + ini kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mum #usat Dr, Kariadi, Banyak terima kasih penulis sampaikan kepada pem)im)ing  dr% Ratna Rela Rela&a &ati ti''

(p') (p ')*% *%  penulis( atas segenap &aktu( tenaga( dan pikiran telah

di)erikan selama proses pem)uatan journal pem)uatan journal reading  ini,  ini, capan terima kasih juga  penulis sampaikan kepada pem)im)ing Residen dr, Marlis Tar+i,i dan seluruh rekan-rekan kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mum #usat Dr, Kariadi atas ke)ersamaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini, Seirin Seiring g dengan dengan perkem perkem)an )angan gan jaman( jaman( )anya )anyak k sekali sekali peru)a peru)ahan han di  )idang pengetahuan medis yang mengarah kepada kemajuan dan per)aikan kualitas kesehatan( )anyak data( dan .akta yang signi.ikan perlu diketahui oleh tenaga, ntuk itu melalui re.erat ini penulis menco)a untuk sedikit menja)arkan mengenai *Mengungap Identitas dan #enyebab )e+atian pada Mayat Te Ter+utilasi r+utilasi dan Ta Teridentifiasi : (ebuahTug (ebuahTugas as Menantang untu Ahli .uu+ Medis/%   Akhir kata( penulis menyadari

 )ah&a journal  )ah&a  journal reading  ini   ini masih jauh dari sempurna( oleh karena itu segala krit kritik ik dan sara saran n yang ang

mem)a em)an ngun gun

akan akan san sangat gat

dih diharap arapka kan n dem demi

 penyempurnaannya, Semoga journal Semoga journal reading  ini   ini dapat mem)eri in.ormasi yang )erguna )agi  para pem)aca, !akarta(

Maret /012

)ATA #EN-ANTAR  #EN- ANTAR 

#uji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan 'ang Maha %sa( karena atas  )erkat dan rahmat dan hidayah"ya penulis dapat menyelesaikan  jounal reading  yang )erjudul *Mengungap Mengungap Identitas dan #enyebab )e+atian pada Mayat Ter+utilasi Ter+utilasi dan Ta Ter Terident identifia ifiasi si : (ebu (ebuahT ahTu ugas Menantan Menantang g untu untu  Ahli Ahli .uu .uu+ +

ini dapa dapatt ters tersel eles esai aika kan n se)a se)aga gaii sala salah h satu satu syar syarat at meny menyel eles esai aika kan n Medis + ini kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mum #usat Dr, Kariadi, Banyak terima kasih penulis sampaikan kepada pem)im)ing  dr% Ratna Rela Rela&a &ati ti''

(p') (p ')*% *%  penulis( atas segenap &aktu( tenaga( dan pikiran telah

di)erikan selama proses pem)uatan journal pem)uatan journal reading  ini,  ini, capan terima kasih juga  penulis sampaikan kepada pem)im)ing Residen dr, Marlis Tar+i,i dan seluruh rekan-rekan kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik di Rumah Sakit mum #usat Dr, Kariadi atas ke)ersamaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini, Seirin Seiring g dengan dengan perkem perkem)an )angan gan jaman( jaman( )anya )anyak k sekali sekali peru)a peru)ahan han di  )idang pengetahuan medis yang mengarah kepada kemajuan dan per)aikan kualitas kesehatan( )anyak data( dan .akta yang signi.ikan perlu diketahui oleh tenaga, ntuk itu melalui re.erat ini penulis menco)a untuk sedikit menja)arkan mengenai *Mengungap Identitas dan #enyebab )e+atian pada Mayat Te Ter+utilasi r+utilasi dan Ta Teridentifiasi : (ebuahTug (ebuahTugas as Menantang untu Ahli .uu+ Medis/%   Akhir kata( penulis menyadari

 )ah&a journal  )ah&a  journal reading  ini   ini masih jauh dari sempurna( oleh karena itu segala krit kritik ik dan sara saran n yang ang

mem)a em)an ngun gun

akan akan san sangat gat

dih diharap arapka kan n dem demi

 penyempurnaannya, Semoga journal Semoga journal reading  ini   ini dapat mem)eri in.ormasi yang )erguna )agi  para pem)aca, !akarta(

Maret /012

 

#enulis DA*TAR I(I

KATA #% #%"3A"TAR44444444444444444444444,, DAFTAR ISI444444444444444444444444444 BAB I !5R"A6 R%ADI"344444444444444444444 BAB II TI"!A I"!A A" #ST #STA AKA444 A44444 4444 4444 4444 4444 4444 4444 4444 44,, ,,,,

1 / 7 /8

/,1 D%FI"ISI ID%"TIFIKA IKASI F5R%"SIK44 K444444444444,,, /,/ DASAR 9KM ID%"TIFIKASI F5R%"SIK444444444,, /,7 M%"%"TKA" 9ID# DA" MATI44 I44444444444444 /, M%T5D% ID%"TIFIKASI 444444444,, /,,1 M%T5D% SIDIK !ARI /,,/ M%T5D% 0-/;>2,10001/0 *6REN(I) 0I6ME)ANI) 

Artiel #enelitian

Mengungap Mengungap Identitas dan #enyebab #enyebab )e+atian )e+atian pada Mayat Ter+utilasi dan Ta Teridentifiasi : (ebuahTugas Menantang untu Ahli .uu+ Medis% #rashant 0 1agh+are 1agh+are23' Chihalar 0- 4 dan Nanandar (D5 1!unior Resident !R-IIIC( Department o. Forensic Medicine and Toicology( 3rant 3ot, Medical Eollege( Mum)ai( India

/#ro.essor /#ro.essor o. Forensic Forensic Medicine( Medicine( Department Department o. Forensic Forensic Medicine Medicine and Toicology Toicology(( 3rant 3ot, Medical Eollege( Mum)ai( India 7#ro.essor and 9ead( Department o. Forensic Medicine and Toicology( 3rant 3ot, Medical Eollege( Mum)ai( India,

Abstra  Tujuan Tujuan dasar dasar dari dari otopsi otopsi mediko medikoleg legal al adalah adalah untuk untuk mengun mengungka gkap p identitas dan penye)a) kematian, 9al ini sangat penting dan memiliki nilainilai nilai hukum hukum dalam dalam kematia kematian n tidak tidak &ajar &ajar,, !ena$ah !ena$ah dapat dapat menjad menjadii sulit sulit dikenali karena )er)agai alasan termasuk ketika sengaja dimutilasi, Mutilasi dimungkink dimungkinkan an karena dekomposisi( dekomposisi( peru)ahan( peru)ahan( atau insiden insiden yang terjadi  pada saat kematian seperti: ke)akaran( kecelakaan udara( )encana alam gempa gempa )umiC( )umiC( )angunan )angunan runtuh( kecelakaan kereta api atau insiden )uatan manusia seperti ledakan )om atau penem)akan massal dll, Mutilasi jena$ah #endahuluan yang sengaja dilakukan dilakukan oleh penjahat penja #endahuluan hat untuk untuk menyem)uny menyem)unyikan ikan kejahatan kejahatan tidak tidak jarang jarang terjadi terjadi,, Tugas Tugas menjad menjadii #endahuluan le)ih le)ih sulit sulit ketika ketika tu)uh tu)uh )enar)enar-)en )enar  ar  sudah menjadi tulang )elulang, Identitas adalah suatu jati diri seseorang,  "amun( pemeriksaan medikolegal ilmiahartikel yang deklarasi terukur dengan Berdasarkan Berdasarkan niersal niersal korela korelasi si ilmiah ilmiah mem)an mem)antu tu untuk untuk menemu men kan Manusia kesimpu kesimpulan lan pasti pasti dalam dal)ah&a am 9akemukan Asasi menyatakan( mengun mengungka gkap p identi identitas tas dan penye) penye)a) a)setiap kematia kematian, n, 9al ini akan aka n mem)an mem )antu tu orang memiliki hak untuk diakui lem)aga penyelidik dalam mem)erikan keadilan almarhum, se)aga se) agaii pri)ad prikepada )adii dikeluarga hadapan hadapan hukum 1G, 1G, Dalam Dalam pene penelit litian ian ilmiah ilmiah kami kami(( total totalIdenti 81 kasu ka sus te h dilaku dipe dipelaj lajari ari di ma na ng Ide nti.ik .ikasi asis tela yang yalah ng dil akukan kan pada padmana a orang ora mengungkap identitas dan penye)a)yang kematian se)uah tugas masihadalah hidup se)agian )esar yang menjadi menanta menantang, ng, "amun "amun(( melalui melalui pemerik pemeriksaan saan .orens .or ensik ik menyel men yeluru uruh h dapat dapkasus at  perhatian dari polisi terkait dengan mem)antu untuk mengungkap identitas di se)agian kasus )ersama kriminal seperti )esar penjahat penjahat yang melarikan dengan penye)a) kematian, #em)elajaran ini, diri diri disajikan tent tentar ara( a( dengan serta serta terd te rdak ak&a &a seran seranga gan( n( )ata un!i : di)akarH tu)uh hangusH pemerkosaan( tu)uh dimutilasiH tu)uh mem)usukH sodomi( pem)unuhan( tu)uh digaliH Skeleton tetapH #enye)a) #en ye)a)identi.ikasi kematianH pengungkapan )ayi )aru lahir identitas di rumah sakit(

atau anak-anak yang hilang( dan kadangkadangkada kadang ng(( oran orang g de&as de&asaa yang yang memi memilik likii gangguan memo emori dan kehilang angan memori mereka, Identi.ikasi postmortem serin sering g dila dilaku kuka kan n di peng pengad adil ilan an sipil( sipil( dilak lakukan oleh orang ang-oran rang yang ang melan melangg ggar ar huku hukum m sepe sepert rtii memi memili liki ki  properti( klaim asuransi atau untuk  mendapatkan mendapatkan perpanjanga perpanjangan n pem)ayaran pem)ayaran /G, /G, Identi Identi.ik .ikasi asi seseora seseorang ng yang yang hidup hidup didasar didasarkan kan sepenu sepenuhny hnyaa pada pada sidik sidik jari dikenal( tanda lahir atau )e)erapa pri)adi tayangan yang )erkaitan dengan gerakan

karakteristik( gerakan atau )entuk dan analisis la)oratorium dari sisa-sisa .itur lain dari gigi( mata dan ram)ut( atau  jena$ah yang ter)akar,G, suara /G, Identi.ikasi tradisional dapat Ketika melakukan pemeriksaan  )erdasarkan sidik jari( gigi atau tulang terhadap jena$ah yang telah ter)akar(  )ukti, "amun( kematian yang dise)a)kan termutilasi( mem)usuk atau sisasisa oleh ke)akaran( ledakan( kecelakaan tulang( identi.ikasi dengan cara isual(  pesa&at( dan peristi&a traumatis lainnya(  )aik sidik jari atau lainnya( tidak  serta sisa-sisa lama pem)usukanC memungkinkan untuk mem)utuhkan menjadi sulit untuk mengidenti.ikasi &aktu yang )anyak, Sehingga( dalam  jena$ah melalui metode tradisional kasus terse)ut pertanyaan-pertanyaan terse)ut 7G, Kor)an ke)akaran yang .atal  )erikut diminta oleh instansi yang  )iasanya sulit untuk dilakukan menyelidikiH  pendeteksian( pemulihan dan 1C Apa jenis kelamin dari sisa-sisa  penanganan, Material-material yang  jena$ah yang didapatJ /C Berapakah usia ter)akar di tempat kejadian( termasuk   jena$ah )erdasarkan sisa-sisa )agian  jaringan )iologis( sering menye)a)kan tu)uh yang didapatkanJ 7C Apa penye)a)  peru)ahan yang sama atau termodi.ikasi kematianJ C Apakah mungkin untuk  menjadi &arna hitam gelap aki)at proses menentukan identitas spesi.ik indiiduJ ke)akaran terse)ut, Tulang khususnya( ntuk menja&a)pertanyaan-pertanyaan menjadi )eru)ah &arna( rapuh( dan terse)ut( pemeriksaan otopsi lengkap sangat terpecah )elah G, #elaku sering meliputi pemeriksaan D"A dan analisis menggunakan api dengan tujuan untuk  gigi harus dilakukan, menghancurkan tu)uh( menghancurkan Tu$uan dan (asaran  )ukti yang digunakan dalam identi.ikasi 1, Tujuan utama studi ini adalah untuk  kor)an seperti &ajah atau sidik jariC( mengungkap identitas umum dan @ atau menghancurkan )ukti terkait seseorang yang )erkaitan dengan usia dengan keadaan sekitar kematian G, dan jenis kelamin, Ter)akarnya jaringan lunak dapat secara /, ntuk menentukan identitas spesi.ik  signi.ikan mengham)at analisis para ahli  jena$ah, seperti patologi .orensik( oleh karena itu( 7, ntuk mengetahui penye)a) analisis jena$ah yang ter)akar( umumnya kematian, tetap memerlukan atau dianggap )agian ntuk mem)antu lem)aga dari antropologi .orensik G, Ketika  penyelidik kejahatan dan korelasinya terjadi peru)ahan termal yang minimal( dengan insiden,  prosedur normal untuk identi.ikasi dapat ntuk memulihkan sampel )ahan diikuti 8G, #enam)ahan data post  )ukti dari mayat itu, mortem )erupa .ragmentasi dan 0ahan dan Metode hilangnya tulang yang dihasilkan dari #enelitian ini dilakukan di Departemen teknik pemulihan ini telah menjadi tugas Kedokteran Forensik dan Toksikologi( yang sulit untuk proses autopsi dan yang terletak di se)uah rumah sakit

 pera&atan tersier dan #erguruan Tinggi Kedokteran milik #emerintah yang menjadi pusat rujukan tersier untuk  kasus-kasus medikolegal, Di tempat ini sejumlah mayat dikirim untuk    penyelidikan kasus medikolegal post mortem, #eneliti telah memasukan kasus yang )erjumlah 81 kasus di mana identitas yang ditetapkan sudah tidak  diragukan lagi dan penye)a) kematian adalah tidak pasti, Kasus-kasus ini termasuk )adan yang tidak diketahui dan tidak diklaim seperti( )adan yang digali( di)akar dan hangus( sisa-sisa tulang  )elulang manusia( tu)uh yang dimutilasi( dan tu)uh yang mem)usuk, Menentukan identitas diperlukan dalam kasus pidana untuk mengajukan tuntutan terhadap tersangka( dalam pengolahan klaim asuransi ji&a dan untuk   menyerahkan sisa-sisa )agian tu)uh pada kera)at, Dalam ketiadaan identitas yang  jelas( serti.ikat kematian tidak diter)itkan dengan nama indiidu, 9al ini pada gilirannya dapat menciptakan ketidakmampuan untuk memenuhi .ormalitas hukum untuk tujuan administrati. dalam kasus perdata dan  pidana,Setelah menerima tu)uh di kamar  mayat( in.ormasi yang di)erikan oleh  pihak penyidik ditinjau ulang, #emeriksaan otopsi meliputi(  pemeriksaan pakaian dan )enda asing( ornamen( liontin( kartu( ponsel dll, Foto.oto diam)il selama otopsi dalam semua kasus, #emeriksaan radiologi dilakukan dalam kasus-kasus yang diusulkan, #emeriksaan luar tu)uh( yang meliputi ealuasi spesi.ik dari mengidenti.ikasi .itur sidik jari dan tato( kelainan( )ekas

luka dll jika dia&etkan, #emeriksaan alat kelamin dan lu)ang dilakukan, #emeriksaan luka dan peru)ahan aki)at  pem)usukan dilakukan, Dalam rangka tu)uh pemeriksaan rinci dari tulang dilakukan, #emeriksaan dalam yang rinci dilakukan dan sampel untuk analisis kimia dia&etkan, #ada mayat perempuan( usapan agina dan du)ur dia&etkan untuk menyingkirkan kemungkinan kejahatan seksual )erdasarkan kehadiran air mani, Sampel dikumpulkan untuk  analisis D"A dan pengelompokan seperti akar ram)ut( tulang( tulang )elakang( gigi dll, 9asilnya )erkorelasi dan dita.sirkan di sini, Tin$auan #ustaa #rotokol yang digunakan pada identi.ikasi kor)an-kor)an )encana alam meliputi menemukan dan menandai  )agian-)agian tu)uh kor)an( serta mem)ungkus tu)uh kor)an( melakukan  pemeriksaan sidik jari( patologi .orensik( dan kedokteran gigi .orensik, Tim kedokteran gigi .orensik di)agi menjadi dua yaitu tim pemeriksa gigi dan radiologi gigi, D"A sangat penting dalam mem)antu mengidenti.ikasi sisa-sisa  potongan tu)uh kor)an dan inestigasi tindak kriminal dengan )er)agai alasan, Setiap D"A indiidu adalah materi unik  yang tetap ada dan sukar rusak yang diturunkan sesuai dengan hukum Mendel, 2G Kor)an ke)akaran umumnya sering menimpa orang tua dan orang muda,  >0L kasus ke)akaran )angunan sering didapatkan jelaga dalam pernapasan yang tergantung dari leel pita suara( &aktu  pertama kali di autopsi( yang

mem)uktikan kor)an masih dalam keadaan hidup se&aktu terjadi ke)akaran,*Menghirup asap+ merupakan istilah umum untuk proses menghirup  partikel-partikel asap dan gas yang dihasilkan oleh api dari ke)akaran atau  pirolisis dekomposisi oleh suhu yang  panas tanpa oksigen yang cukupC,=G 3igi merupakan salah satu materi yang dapat )ertahan terhadap serangan lingkugan seperti pem)akaran(  perendaman( trauma( mutilasi( dan dekomposisi, Sehingga( hasilnya adalah gigi dapat digunakan se)agai sum)er  materi D"A yang )aik,>G 5dontologi .orensik adalah ca)ang dari .orensik yang mengidenti.ikasi setiap indiidu manusia  )erdasarkan tampilan@ struktur gigi yang dimiliki, Secara tradisional( odontologis menggunakan dasar mor.ologi restorasi gigi seperti mahkota gigi( tam)alan gigi ds)C untuk mengidenti.ikasi kor)an,  "amun( )e)erapa )ahan modern yang digunakan dalam restorasi dan  penam)alan mempunyai citra karakteristik radiogra.i yang kurang )aik, Saat ini( proses identi.ikasi dan pencarian kor)an masih dilakukan secara manual( yang )erarti dapat memakan &aktu yang lama dan terkadang tidak relia)el atau kurang )isa diandalkan, Se)uah sistem yang le)ih canggih diharapkan dapat menyelesaikan masalah terse)ut, Sistem Identi.ikasi 3igi Automatis ADISC dapat digunakan oleh lem)aga penegak hukum untuk mencari orang hilang menggunakan data)ase yang )erasal dari -ray gigi,10G

9al terse)ut telah menjadi tantangan untuk dapat melakukan ekstraksi D"A dari tulang yang mungkin telah ter)akar( terendam dalam air( atau terku)ur dalam &aktu yang lama yang dapat mengurangi kualitas dan kuantitas D"A di dalam sampel tulang, #roses degradasi D"A yang ekstrim dan munculnya #ER  inhi)itor dalam lapisan kolagen secara signi.ikan dapat menyulitkan proses identi.ikasi D"A dalam sampel tulang yang telah hangus, Menggunakan teknologi D"A untuk tujuan identi.ikasi adalah se)uah alternati. yang )aik, mumnya( menggunakan marker Short  Tandem Repeat  STRC yang ditandai dengan tingginya polimor.isme, Metode terse)ut dapat melakukan genotip multipel penanda STR menggunakan .louresent yang sensisti. yang secara luas digunakan di .orensic,11G, #ada tahun 1>>1( Sajantila dkk )erhasil melakukan typing D"A pada /; sampel yang diekstraksi dari 10 kor)an ke)akaran, 11G Dari >8 L kasus yang ada( 1> kor)an adalah laki-laki dengan usia antara /1-80 tahun menyum)ang 8=L total kasus, Kor)an yang teridenti.ikasi dari pakaiannya se)anyak   kasus /1LC( desain tato se)anyak satu kasus 8(/LC,1/G Eaard melaporkan )ah&a dari 17 kasus hampir /=L kasus teridenti.ikasi dari  )iologi molekuler D"A, Se)anyak /7L teridenti.ikasi melalui pemeriksaan gigi( 2,8L dengan sidik jari( 2,8L yang lain dengan )enda-)enda khusus milik  kor)an( dan ,8L dengan identitas dokumen yang dimiliki kor)an,17G 6bser7asi dan .asil

Setelah dilakukan autopsi pada kor)ankor)an yang ada( dan telah dilakukan analisis oleh ahli .orensik( maka o)serasi dan hasil yang didapatkan adalah se)agai )erikut: )ondisi Tubuh Dalam penelitian ter)aru( total dari 81 mayat yang tidak diketahui dipelajari untuk ditentukan identitas dan se)a) kematiannya, Dari 81 kasus( 7> kasus 2;(2LC jena$ah ter)akar dan hangus, Kasus tersering luka )akar dalam insiden ke)akaran disengaja, Se)agian )esar  kematian di alam ke)etulan terkait api dan luka )akar yang ante mortem dikon.irmasi pada pemeriksaan otopsi,  "amun dua dari kasus( menunjukkan  )e)erapa luka-luka terkait dengan post mortem luka )akar, Tujuh tulang )elulang mayat 17(2LC dan enam kerangka digali oleh polisi( dan di)a&a untuk pemeriksaan postmortem medikolegal, #emeriksaan otopsi dari empat kerangka menunjukkan tulang tengkoraknya retak yang mengungkapkan  )ah&a modus kematian adalah  pem)unuhan, Dua kerangka menunjukkan patah tulang tungkai yang mengungkapkan )ah&a modus kematian se)agai pem)unuhan oleh )e)erapa luka-luka, Kemudian satu kerangka tercatat tidak ada cedera tulang( maka penye)a) kematian tidak  diketahui, %mpat mayat 2(=LC ditemukan dalam keadaan termutilasi, Dalam satu kasus hanya ditemukan dua anggota tu)uh )agian )a&ah di )a&ah lututC yang dikirim untuk pemeriksaan post mortem medikolegal, Kasus lain hanya

memiliki lengan kiri yang dikirim untuk   pemeriksaan, Kasus ketiga diperiksa dari kepala perempuan yang dipenggal dalam keadaan tersisa se)agian tulang )elulang, Kasus terakhir( )agian tu)uh perempuan dipotong melintang lalu di)a&a untuk   pemeriksaan otopsi medikolegal, Tajam  pemotongan diam)il dari tingkat lutut sampai di atas )agian perut untuk )agian tu)uh terse)ut( di maksud untuk  menyem)unyikan identitas kor)an, Satu mayat 1(>LC dalam keadaan dekomposisi dalam )entuk mumi.ikasi, Ta)el 1C

)elo+po Usia

Setelah menganalisa )e)erapa laporan( distri)usi kelompok usia 81 kasus yang ada telah dilakukan, Distri)usi kelompok usia adalah se)agai  )erikut: 1 hari-10 tahun pada / kasus 7(>LC( 11-/0 tahun pada 7 kasus 8(==LC( /1-70 tahun ada1; kasus 71(7=LC( 71-0 tahun ada 11 kasus /1(8LC( 1-80 tahun ada = kasus 18(;=LC( 81-;0 tahun ada 8 kasus >(=LC( le)ih dari ;1 tahun ada / kasus 7(>LC dan pada  kasus 2(=LC usia tidak dapat ditentukan karena mutilasi, Di antara empat kasus( dua kasus dengan alat gerak yang dimutilasi telah dikirim untuk diperiksa 3am)ar 1C, Dari dua kasus terse)ut penentuan usia tidak 

mungkin dilakukan dari pem)entukan tulang dan peru)ahan dekomposisi( karena hasil yang didapatkan dari da.tar  yang tidak diketahui Ta)el /C,

Metode Identifiasi

Dalam se)agian )esar kasus yang diteliti 7 kasus yaitu ;;(2LC identitas indiidu ditentukan oleh pencocokan D"A dengan alel orangtua,

Jenis )ela+in 8-ender9

#ada pemeriksaan .isik luar dalam tujuh kasus 17(2/LC jenis kelamin ditentukan dari alat kelaminnya, Setelah analisis dari )e)erapa laporan( 7 ;;(2LC dari 81 kasus telah diidenti.ikasi  jenis kelamin laki-laki dan 18 diantaranya adalah jenis kelamin perempuan />(LC, Dalam dua kasus 7(>/LC yaitu kasus lengan kiri yang diperiksa untuk  dilakukan otopsi dan kasus memeriksa  )agian lutut( cara mengidenti.ikasi jenis kelamin dari pemeriksaan luar cukup meragukan, #endapat tentang penentuan  jenis kelamin adalah dengan prosedur  maserasi dan pemeriksaan kerangka Ta)el 7C,

#enemuan dari gigi seperti gigi yang hilang( gigi )uatan dan trauma atau de.otmitas dari gigi didapatkan sangat mem)antu dalam menentukan identitas dari lima kasus >(=LC, 5rnament dan  )arang pri)adi seperti kalung emas( gelang metalik( kartu identitas dan lainlain( mem)antu identi.ikasi dari tiga kasus 8(=LC, 6ima jena$ah >(=LC telah diidenti.ikasi oleh keluarga yang  )ersangkutan melalui pakaian kor)an( seperti )louse( kaos( kemeja dan lainnya, Salah satu kasus 1(>LC( identitas didapatkan dari hasil .otogra.i yang telah cocok dengan kor)an yang hilang, #ihak  keluarga telah mengenali tu)uh kor)an, Di kasus yang )er)eda 1(>LC( identitas kor)an dikenali dari tanda tatoo yang ada  pada lengan kor)an tattoo )er)entuk hati  pada lengan atas se)elah kanan dan tattoo  )ertuliskan *om+ pada lengan atas

se)elah kiriC, #ada dua kasus mutilasi 7(>/LC inestigasi terus dilakukan untuk  menentukan identitas kor)an 3am)ar 78C,

#enyebab )e+atian #enye)a) kematian dari luka  )akar yang luas tercatat dalam 78 kasus

;=(;/LC( kor)an yang ter)anyak ialah  pada kejadian )encana alam, Di sejarah insiden dikenal dan / kasus 7(>/LC yang meninggal aki)at as.iksia karena menghirup gas dalam kejadian ke)akaran, Terdapat enam kasus cedera kepala yang diteliti, %mpat kasus 2,=LC  pada tulang dan dua kasus sisanya 7(>LC cedera kepala dengan post mortem mutilasi dengan luka )akar, Kematian karena )e)erapa luka-luka pada ; kasus 11(2;LC( dan dalam dua kasus 7(>LC tidak ada keterangan, Itu karena tidak ada laporan analisis positi. yang ditemukan  pada salah satu dan yang lainnya mem)usuk Ta)el  dan 8C,

Modus )e+atian #em)unuhan( se)agai modus kematian( ditemukan pada 1/ kasus /7(8/LC keluar dari total 81 kasus,

Dalam 72 kasus 2/(8LC modus kematian adalah kecelakaan, Dalam dua kasus 7(>/LC modus kematian adalah  pasti, Dari 1/ kasus pem)unuhan( = kor)an ;;(;;LC adalah perempuan dan dua laki-laki yang 1;(;LC, Dalam dua kasus 1;(;LC seks tidak ditentukan Ta)el ;C,

#e+bahasan Dalam penelitian ter)aru( terdapat 81 mayat yang tidak diketahui( tetapi  untuk menentukan identitas adalah tugas yang sulit( yang dipelajari secara rinci, Be)erapa yang akan di)ahas: Kasus di)akar me&akili se)agian )esar  kasusH yaitu 7> kasus 2;(2L diikuti oleh sisa tulang )elulang yaitu 2 kasus 17(27L, se)agian )esar kasus 7 kasusC adalah kor)an laki-laki yaitu ;;(2L diikuti 18 perempuan />(LC, Kasus yang le)ih dilaporkan dari kelompok usia /1-70 tahun yaitu 1; kasus 71(7=LC( dan 71-0 tahun yaitu 11 kasus /1(8;LC, Temuan ini sesuai dengan Kumar Ajay et al, D"A .ingerprinting adalah metode utama yang digunakan untuk identi.ikasi( ter)ukti le)ih )erman.aat untuk  menentukan identitas yaitu 7 kasus ;;(2LC( diikuti oleh pemeriksaan gigi yaitu 8 kasus >(=LC, Dalam lima kasus >(=LC( kera)at almarhum telah

mengidenti.ikasi tu)uh dengan pakaian mereka, #enye)a) kematian adalah luka  )akar yang luas 78 kasus ;=(;/LC diikuti oleh )e)erapa luka-luka ; kasus 11(2;LC( dan cedera kepala  kasus 2(=LC, Modus kematian adalah kecelakaan 72 kasusH yaitu 2/(2;L( diikuti oleh pem)unuhan 1/ kasus /7,8/L, Dari 1/ kasus pem)unuhan terdiri delapan kor)an ;;(;;LC  perempuan dan dua orang laki-laki 1;(;;LC, mum mengidenti.ikasi .itur  untuk menentukan usia dan jenis kelamin 2 kasus >/(18LC dari 81 kasus, Identi.ikasi itu tidak ditentukan dalam  kasus yaitu 2,=L, "amun( identi.ikasi khusus seperti nama dan alamat diakui hanya  kasus yaitu =;(/2L dan tidak  dalam tujuh kasus 17(2/LC dari 81 kasus Ta)el C, )esi+pulan Rinci pemeriksaan medis hukum dan ealuasi total 81 kasus( identitas spesi.ik ditentukan =;(/2 persen dari kasus dan penye)a) kematian ditemukan pada >;(02 persen dari kasus dengan  )erikut kesimpulan, Dalam penelitian ini laki-laki dominasi tercatat dikategori kematian yang tidak &ajar, Kelompok yang paling rentan adalah kelompok usia antara /1 sampai 0 tahun, Identi.ikasi umum didirikan pada >/(18 persen kasus, Identi.ikasi !enis kelamin didirikan  pada >;(02 persen kasus,

8C

Analisis D"A mem)antu dalam menemukan identitas di ;;(2 persen kasus, Eara kematian pem)unuhan tercatat di /7(8/ persen

;C

2C

!umlah dominan kor)an  pem)unuhan adalah perempuan yaitu ;;(;; persen, Detil dan menyeluruh otopsi medikolegal termasuk pemeriksaan dari )arang-)arang  pri)adi( pemeriksaan luar( dan  pemeriksaan internal dan didukung oleh  penyelidikan analitis diperlukan dan

sangat mem)antu untuk menentukan identitas dan penye)a) kematian, Sejarah insiden ini sama penting untuk penye)a) kematian dalam tu)uh yang sangat mem)usuk dan atau tulang )elulang, #emeriksaan anatomi tulang dan D"A analisis untuk identitas sangat penting, Metode yang digunakan dalam identi.ikasi adalah penilaian radiologi usia( cedera( asing tu)uh dan data gigi, Analisis kimia dari sampel mungkin ter)ukti mem)antu dalam )e)erapa kasus, Se)uah pendekatan multi .aktorial diperlukan untuk mengungkap identitas dan penye)a) kematian

BAB II TI"!AA" #STAKA 4%2 IDENTI*I)A(I MEDI)6LE-AL

Identi.ikasi

adalah metode mem)edakan indiidu dengan indiidu lainnya

 )erdasarkan ciri-ciri karakteristiknya untuk di)edakan dengan indiidu lain, Identi.ikasi .orensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan mem)antu penyidik untuk  menentukan identitas seseorang, Identi.ikasi personal sering merupakan suatu masalah dalam kasus pidana maupun perdata, Menentukan identitas personal dengan tepat amat  penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan dapat )eraki)at .atal dalam proses  peradilan, #eran ilmu kedokteran .orensik dalam identi.ikasi terutama pada jena$ah tidak  dikenal( jena$ah yang telah mem)usuk( rusak( hangus ter)akar dan pada kecelakaan massal( )encana alam atau huru-hara yang mengaki)atkan )anyak kor)an mati( serta  potongan tu)uh manusia atau kerangka, Selain itu identi.ikasi .orensik juga )erperan dalam )er)agai kasus lain seperti penculikan anak( )ayi yang tertukar atau diragukan orang tuanya, Identi.ikasi dapat di)edakan menjadi dua( yaitu : a, Identi.ikasi untuk orang hidup  ), Identi.ikasi untuk orang yang meninggal, Kriteria identi.ikasi dapat di)edakan menjadi primer dan sekunder, Kriteria identi.ikasi primer seperti pemeriksaan sidik jari( pemeriksan gigi geligi( serta karakteristik unik dari medik, Kriteria sekunder seperti apakah ditemukan adanya de.ormitas( tanda lahir dan jaringan parut( hasil N-ray( pakaian yang digunakan,

4%4 DA(ARDA(AR IDENTI*I)A(I *6REN(I) 

Dasar hukum dan undang-undang )idang kesehatan yang mengatur identi.ikasi jenasah adalah : A, Berkaitan dengan ke&aji)an dokter dalam mem)antu peradilan diatur dalam K9# pasal 177 : 1, Dalam hal penyidik untuk mem)antu kepentingan peradilan menangani seorang kor)an )aik luka( keracunan ataupun mati yang di duga karena peristi&a yang

merupakan tindak pidana( ia )er&enang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya, /, #ermintaan keterangan ahli se)agaimana dimaksud dalam ayat 1C dilakukan secara tertulis( yang dalam surat itu dise)utkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau  pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan )edah mayat, 7, Mayat yang dikirimkan kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara )aik dengan penuh penghormatan terhadap mayat terse)ut dan di)eri la)el yang memuatkan identitas mayat( dilak dengan di)eri cap  ja)atan yang diilekatkan pada i)u jari kaki atau )agian lain )adan mayat, B, ndang-undang Kesehatan #asal 2> 1, Selain penyidik peja)at polisi "egara Repu)lik Indonesia juga kepada peja)at  pega&ai negeri sipil tertentu di Departemen Kesehatan di)eri &e&enang khusus se)agai penyidik se)agaimana dimaksud dalam  "o = tahun 1>=1 tentang 9ukum Acara #idana( untuk melakukan penyidikan tindak pidana se)agaimana diatur dalam undang-undang ini, /, #enyidik se)agaimana dimaksud dalam ayat 1C )er&enang : a, Melakukan pemeriksaan atas ke)enaran laporan serta keterangan,  ), Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan, c, Meminta keteragan dan )ahan )ukti dari orang atau )adan usaha, d, Melakukan pemeriksaan atas surat atau dokumen lain, e, Melakukan pemeriksaan atau penyitaan )ahan atau )arang )ukti, .,

Meminta )antuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan,

g, Menghentikan penyidikan apa)ila tidak terdapat cukup )ukti sehu)ungan dengan tindak pidana di )idang kesehatan, 7, Ke&enangan penyidik se)agaimana dimaksud dalam ayat /C dilaksanakan menurut  "o = tahun 1>=1 tentang 9A#

4%5 MENENTU)AN MANU(IA ATAU 0U)AN

9al ini merupakan tugas dokter karena pihak kepolisian dan rakyat )iasanya sering acuh( sehingga pernah terjadi kekeliruan dengan tulang )inatang( terutama dengan tulangtulang anjung( )a)i( dan kam)ing, #engetahuan mengenai anatomi manusia( )erperan penting untuk mem)edakannya, !ika tulang yang dikirim utuh atau terdapat tulang skeletal akan sangat mudah untuk mem)edakannya( tetapi akan menjadi sangat sulit )ila hanya .ragmen kecil yang dikirim tanpa adanya penampakan yang khas, Fragmen yang tidak mungkin

diidenti.ikasi secara anatomi dapat diidenti.ikasi dengan cara )e)erapa pemeriksaan antara lain : a, #emeriksaan histologi mikroskopisC : dilihat dari uumlah dan diameter kanalkanal 9aers  ), Test #recipitin serologisC : tes ini sangat peka dan hanya diperlukan sedikit  jaringan untuk pemeriksaan, Tes ini )erdasarkan ikatan Ag-A) yang mem)entuk   presipitat putih a&anC c, Test Inhi)isi Anti-glo)ulin : cara ini memakai metode indirek, Di dalam jaringan @  )ercak darah yang kering sel O selnya pecah sehingga tidaklah mungkin untuk  memperhatikan adanya aglutinasi, Antigen O antigennya tidak hilang( tetapi dise)ar keseluruh jaringan @ )ercak terse)ut, Apa)ila antigen )ereaksi dengan anti)odi yang )erla&anan dengan yang antigennya le)ih )anyak maka anti)odinya akan diserap dan tidak ada lagi( sehingga tidak terjadi aglutinasi,

4%;% MET6DE IDENTI*I)A(I

#enentuan identitas personal dapat menggunakan metode identi.ikasi sidik jari( isual( dokumen( pakaian dan perhiasan( gigi( serologi( potongan tu)uh manusia( kerangka dan D"A, 

Metode pemeriksaan sidik jari Identi.ikasi sidik jari merupakan )agian dari identi.ikasi .orensik, Metode ini mem)andingkan sidik jari jena$ah dengan data sidik jari antemo.tem, Sampai saat ini(  pemeriksaan

sidik

jari

merupakan

pemeriksaan

yang

diakui

paling

tinggi

ketepatannya untuk menentukan identitas seseorang, Dengan demikian harus dilakukan penanganan yang se)aik-)aiknya terhadap jari tangan jena$ah untuk   pemeriksaan sidik jari( misalnya dengan melakukan pem)ungkusan kedua tangan  jena$ah dengan kantong plastik, Sidik jari merupakan salah satu identitas manusia yang tidak dapat diganti atau diru)ah, Selain itu juga dari sidik jari pula lah seseorang dapat dikenali, Tidak ada manusia di dunia ini yang mempunyai sidik jari yang sama, ngkapan ini mengungkapkan )ah&a setiap manusia mempunyai sidik jari yang )er)eda-)eda, Sidik jari menjadi kekhasan setiap manusia, Menurut Reinhard 9utagaol Sidik jari se)enarnya Padalah kulit yang mene)al dan menipis mem)entuk suatu punggungan  pada telapak jari yang mem)entuk suatu pola( sidik jari tidak akan hilang sampai

seorang meninggal dunia dan )usuk( goresan-goresan atau luka )iasanya pada &aktu kulit )erganti akan mem)entuk pola yang sama( namun sidik jari dapat rusak oleh karena kulit tese)ut terkena luka )akar yang parah,  Dasar .uu+

Dalam )idang kepolisian sidik jari dikenal dengan se)utan laten, Sidik jari merupakan alat )ukti yang sah yaitu se)agai alat )ukti keterangan ahli sesuai dengan #asal 1= ayat 1C )utir )C Kita) ndang-ndang 9ukum Acara #idana @ K9A#( yaitu dalam  )entuk )erita acara yang terdiri dari : Berita acara pengam)ilan sidik jari disertai rumusan sidik jari( )erita acara pemotretan( dan)erita acara olah TK#, #enerapan teknologi sidik jari ini tidak hanya pada sistem a)sensi pega&ai  perusahaan( tetapi juga )erkem)ang di )idang kedoteran .orensik( yaitu proses isum et repertum, C, Metode klasik  identi.ikasi sidik jari yang selama ini digunakan( ternyata kurang sesuai untuk  implementasi langsung dalam )entuk algoritma komputer, 5leh karena itu perlu dikem)angkan model matematika untuk ana.isis sistem identi.ikasi sidik jari otomatis AFIS @ Automatic .ingerprint identi.ication systemsC, Se)agian )esar sistem untuk identi.ikasi sidik jari didasarkan pada pencocokan minutiae yaitu akhir atau perca)angan garis alur sidik jari, Deteksi dari minutiae secara otomatis merupakan suatu proses kritis( terutama jika citra sidik jari )erkualitas rendah dengan pola garis alur tidak jelas, Aki)at noise dan kurangnya kontras menye)a)kan adanya kon.igurasi titik-titik gam)ar yang menyerupai minutiae palsu menutupi minutiae se)enarnyaC, Maka tujuan dari pemodelan sidik jari ini ada / duaC yaitu( pertama adalah untuk memahami penggam)aran matematika untuk  mem)uat pola sidik jari tiruan( dan kedua dalam mengem)angkan algoritma )aru yang le)ih )aik untuk sistem identi.ikasi sidik jari secara otomatis, Klasi.ikasi sidik jari adalah mem)agi data pola garis alur sidik jari ke dalam kelompok-kelompok kelas ciri yang menjadi karakteristik sidik jari terse)ut yaitu untuk memercepat proses identi.ikasi, Ada dua jenis kategori sidik jari yaitu kategori

 )ersi.at umum glo)alC dan kategori yang )ersi.at khusus lokalC yaitu untuk  menggam)arkan ciri-ciri khusus indiidual( seperti jumlah minutiae( jumlah dan  posisi inti coreC( dan jumlah dan posisi delta , 3AMBAR 1 :Klasi.ikasi Sidik !ari

Karakteristik sidik jari yang )ersi.at glo)al terlihat se)agai pola garis-garis alur dan orientasi dari garis alur terse)ut pada kulit, Sir Francis 3alton 1>=/C mengklasi.ikasi ciri-ciri glo)al sidik jari dalam tiga kategori )entuk: 1, Arches adalah pola garis alur sidik jari )er)entuk ter)uka yang mencakup 8L dari  populasi, /, 6oops adalah jenis paling umum yaitu kura melingkar meliputi ;0L sampai dengan ;8 L dari populasi, 7, ?horls adalah )er)entuk lingkaran penuh yang mencakup 70L sampai 78L dari  populasi Kura ter)uka ArchesC di)agi lagi atas arch dan tented arch, Sedangkan loops di)agi dua menjadi kura melingkar condong ke kiri le.t loopC dan melingkar  condong ke kanan right loopC, Eiri-ciri lokal sidik jari ditentukan oleh jumlah dan  posisi garis alur dan )anyaknya perca)angan dari garis-garis alur yang terdiri dari Inti @ core se)agai titik yang didekatnya terdapat alur-alur yang mem)entuk susunan semi-melingkarC, Inti ini digunakan se)agai titik pusat lingkaran )alik garis alur yang menjadi titik acuan pem)acaan dan pengklasi.ikasian sidik jari,

3AMBAR / :Karakteristik lokal sidik jari

Delta dide.inisikan se)agai suatu titik yang terdapat pada suatu daerah yang di)atasi oleh tiga sektor yang masing-masing memiliki )entuk hiper)olik, Titik ini merupakan pertemuan curam atau titik diergensi dari pertemuan dua garis alur, Minutiae dide.inisikan se)agai titik-titik terminasi endingC dan titik-titik a&al  perca)angan )i.urca.i)nC dari garis-garis alur yang mem)erikan in.ormasi yang unik  dari suatu sidik jari, Selain itu dikenal juga jenis garis alur type linesC yaitu dua garis alur paralel yang mengelilingi atau cenderung mengelilingi daerah pola( dan cacah garis alur idge couhtl atau kerapatan densityC yaitu jumlah dari garis-garis alur dalam daerah pola,

3am)ar 2 :%nam Kategori Klasi.ikasi Sidik !ari Berdasarkan Delta Dan Eore Berdasarkan jumlah serta posisi core dan delta dapat dikem)angkan model matematika untuk mensimulasi enam kategori klasi.ikasi sidik jari( yaitu: arch( tented

arch( right loop( le.t loop( &horl dan T&in 6oop )erdasarkan lumtan dan posisi inti QC dan delta C, 3am)ar 2a memperlihatkan kategori Arc.i yang tidak memiliki delta dan inti, 3am)ar 2) adalah Tented Arc.i dengan satu delta C dan satu inti QCC, 3am)ar 2c adalah Right 6oop dengan satu delta dan satu inti, 3am)ar 2d adalah 6e.t 6oop dengan satu delta dan satu inti, 3am)ar 2e ?horl dengan satu delta dan dua inti, Terakhir 2. adalah T&in 6oop dengan dua inti yang tidak tercitra, 9asil  pengem)angan ini dapat digunakan untuk menyempurnakan proses identi.ikasi sidik   jari secara otomatis 

Metode isual Metode ini digunakan dapat )erman.aat )ila kondisi jena$ah masih dalam keadaan )aik( jena$ah dapat dengan mudah teridenti.ikasi atau dikenal melalui  penampakan luar )aik )erupa pro.il tu)uh@muka, Metode atau cara isual( dilakukan dengan cara memperlihatkan jena$ah pada orang O orang yang merasa kehilangan anggota keluarga atau temannya, Kelemahan dari metode ini adalah sulit atau tidak  dapat diterapkan terutama )ila mayat telah )usuk( ter)akar( atau mutilasi sehingga cukup sulit untuk jena$ah dikenali &ajah dan )entuk tu)uhnya oleh le)ih dari satu orang, Faktor emosi oleh keluarga juga harus diperhatikan mengingat adanya kemungkinan .aktor emosi yang turut )erperan untuk mem)enarkan atau se)aliknya menyangkal identitas terse)ut,



#emeriksaan dokumen Dokumen seperti kartu identitas KT#(SIM( #aspor ds)C yang apa)ila masih melekat atau ke)etulan dijumpai dalam saku pakaian yang dikenakan oleh jena$ah( akan



sangat mem)antu untuk mengenali jena$ah terse)ut, Metode #emilikan #emeriksaan #akaian Dan #erhiasanC Metode ini memungkinkan suatu jena$ah untuk dikenali dari pakaian dan perhiasan yang dikenakan jena$ah( yang dapat diketahui merek atau nama pem)uat( ukuran( inisial nama pemilik( )agde( yang semuanya dapat mem)antu identi.ikasi &alaupun telah terjadi pem)usukan pada jena$ah terse)ut, #emeriksaan pakaian disini dicatat  pakaian yang dikenakan( di deskripsikan mulai dari atas ke )a&ah( dari luar ke dalam( yaitu data mengenai jenis pakaian misalnya kemeja lengan panjang( kaos o)long dan se)againyaC( )ahan kaos( katun dan se)gainyaC( &arna( merek( serta nomor dan keterangan lainnya, Se)agai contoh apa)ila ditemukan seorang jena$ah anggota ABRI masalah identi.ikasi jena$ah terse)ut dapat dipermudah dengan adanya seragam yang khas( nama serta "R# yang tertera pada kalung logam yang dipakainya, Bagi kor)an

yang tidak dikenali( menyimpan pakaian secara keseluruhan atau potongan O   potongan( merupakan tindakan yang tepat agar kor)an masih dapat dikenali &alaupun tu)uhnya telah diku)ur, #erhiasan seperti anting O anting( kalung( gelang( serta cincin yang ada pada tu)uh kor)an( khususnya )ila perhiasan itu terdapat inisial nama seseorang yang )iasanya terdapat pada )agian dalam dari gelang atau cincin( maka dapat mem)antu pihak dokter atau penyidik didalam menentukan identitas kor)an, Meningat kepentingan terse)ut maka penyimpanan dari perhiasan juga harus dilakukan dengan )aik,



Identi.ikasi medik  Eara ini dengan memperhatikan ciri-ciri umum seseorang meliputi tinggi )adan( )erat  )adan( &arna kulit( &arna@tipe ram)ut( &arna pelangi mata( tanda kecacatan yang menyolok( tanda-tanda khas dan )ekas-)ekas penyakit@operasi,



#emeriksaan gigi #emeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi yang dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan manual( sinar ( cetakan gigi serta rahang, 5dontogram memuat data tentang jumlah( )entuk( susunan( tam)alan( protesa gigi dan se)againya, Bentuk gigi dan rahang merupakan ciri khusus dari seseorang( sedemikian khususnya sehingga dapat dikatakan tidak ada gigi atau rahang yang identik pada dua orang yang  )er)eda( )ahkan kem)ar identik sekalipun, #emeriksaan .orensik dalam kasus dimana usia kronologis seorang indiidu tidak  diketahui karena identitas asli tidak ada ataupun adanya indikasi pemalsuan identitas(  pemeriksaan .orensik diperlukan untuk memprakiraan usia, sia dapat diprakirakan karena )ertam)ahnya usia seiring dengan meningkatnya tahap pertum)uhan dan  perkem)angan struktur tu)uh )erupa peru)ahan .isik yang konstan sehingga setiap tahap dari proses peru)ahan terse)ut dapat dihu)ungkan dengan usia seorang indiidu,

#rakiraan usia dapat dilakukan pada indiidu hidup maupun mati, #ada indiidu mati( prakiraan usia merupakan )agian dari identi.ikasi kor)an mati pada kasus pem)unuhan( a)orsi janin( ataupun )encana massal, Dalam kasus )encana

massal( prakiraan usia dapat menjadikan identi.ikasi kor)an le)ih sederhana dengan mengelompokkan usia kor)an, Kasus hukum pidana atau perdata yang memerlukan  prakiraan usia pada indiidu hidup( antara lain kasus pemalsuan usia ketenagakerjaan(  pernikahan( atlet( per&alian anak( keimigrasian atau pemerkosaan, #em)uktian hukum akan usia penting untuk menentukan apakah indiidu terse)ut masih dalam kategori anak atau sudah de&asa( )erkaitan dengan adanya per)edaan proses hukum atau peradilan pada anak dengan orang de&asa, #rakiraan usia juga merupakan  pem)uktikan yang )erharga ketika akta kelahiran tidak ada atau diragukan keasliannya,

Bagian tu)uh yang umumnya dipakai untuk memprakiraan usia adalah skeletal dan gigi, Kematangan skeletal se)agai media prakiraan usia memiliki keter)atasan karena hanya dapat memprakirakan usia pada rentang usia tertentu dengan simpangan  )aku usia yang )esar, Sedangkan gigi se)agai media prakiraan usia memiliki )e)erapa keunggulan( salah satunya adalah dapat memprakirakan usia pada indiidu usia  prenatal sampai usia de&asa, #rakiraan usia melalui gigi dapat dilakukan dengan metode pemeriksaan klinis( radiogra.is( histologis( atau )iokimia&i, Tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan dan menganalisis keunggulan( keter)atasan( dan  penerapan )er)agai metode prakiraan usia melalui gigi agar dapat dipilih metode yang  paling sesuai dengan kasus yang terjadi, Metode prairaan usia +elalui gigi

3igi digunakaan se)agai media yang )erman.aat dalam prakiraan usia karena  )er)agai keunggulannya, 3igi mengalami tahap pertum)uhan dan perkem)angan serta peru)ahan degenerati. yang terjadi pada usia tertentu( sehingga dapat digunakan se)agai indikator prakiraan usia indiidu dari sejak usia intrauterine sampai usia de&asa, Tahap pertum)uhan dan perkem)angan gigi se)agai indikator prakiraan usia le)ih dikendalikan oleh .aktor genetik di)andingkan dengan .aktor lingkungan seperti nutrisi dan sosioekonomi, Sehingga usia dental menunjukkan ariasi yang le)ih sedikit di)andingkan dengan tulang atau )agian tu)uh lain, Selain itu( gigi merupakan struktur tu)uh yang paling keras dan resisten terhadap pengaruh eksternal( serta mengalami peru)ahan )iologis yang paling sedikit sehingga dapat digunakan &alaupun tu)uh telah mengalami dekomposisi( mutilasi( ter)akar( ataupun menjadi

sisa rangka, 3igi dapat menyediakan in.ormasi mengenai identitas seorang indiidu karena cirinya yang khas,

Terdapat )e)erapa metode digunakan untuk menentukan usia dari gigi yaitu metode .isika( histologis( dan )iokimia&i, #emilihan metode terse)ut )erdasarkan  pertim)angan status indiidu hidup atau matiC( kategori usia( jenis kasus tunggal atau )encana massalC( kondisi gigi dan jaringan pendukung( lokasi kasus( ketersediaan .asilitas dan peralatan penunjang( serta agama dan )udaya yang dianut indiidu terse)ut, Ber)agai metode prakiraan usia )eserta cara pengaplikasiannya,

• 

 Metode Demirjian

Metode Demirjian merupakan penilaian kualitati. mengenai )entuk dan ukuran se)uah gigi, Metode ini telah luas digunakan sejak tahun 1>27 karena mudah( hanya meli)atkan 2 gigi permanen )a&ah( yaitu gigi insisius 1-/( kaninus( premolar 1-/( dan geraham 1-/, Metode ini dapat menentukan usia antara 7-1; tahun, Tahap mineralisasi menurut metode Demirjian adalah proses kalsi.ikasi )enih gigi tetap dari  )enih gigi tanpa kalsi.ikasi sampai selesainya pem)entukan akar gigi( yaitu :

Tahap A: Kalsi.ikasi titik oklusal( tanpa disertai .usi dari kalsi.ikasi )agian lain Tahap B: Fusi dari titik mineralisasiH kontur permukaan oklusal sudah terlihat Tahap E: Kalsi.ikasi mahkota gigi telah selesai dan dimulai proses disposisi dentin Tahap D: #em)entukan mahkota sudah selesai Tahap %: #anjang akar gigi le)ih pendek daripada tinggi mahkotanya Tahap F: #anjang akar gigi mele)ihi tinggi mahkota Tahap 3: #em)entukan akar sudah selesai( tetapi .oramen apikalnya masih ter)uka Tahap 9: Foramen apikal sudah tertutup,

 "ilai dari )er)agai macam pem)entukan gigi terse)ut di)uat pada )agian mandi)ula kiri:

Ta)el konersi chart untuk pengukuran usia gigi( dihitung )erdasarkan sistem nilai dari  pem)entukan gigi:

• 

 Metode Johansson

Metode ini merupakan pemeriksaan secara histologis dengan melihart peru)ahan struktur gigi, Metode !ohansson merupakan modi.ikasi dari metode 3usta.son dengan menggunalan ; kriteria yang sama tetapi )er)eda dalam pem)agian skoring 1( 1,8( /(

/,8( 7C( lalu dimasukkan dalam .ormula Age < 22'=4 > 8?'2;3A9 > 84'53(9 > 8;'2;3#9 > 85'@23C9 > 8?'?@3R9 > 8'B3T C, Kriteria terse)ut adalah:



Derajat atrisi AC



!umlah dentin sekunder SC



#osisi perlekatan gingia @ paradontosis #C



Derajat resopsi akar RC



Tranparanasi dentin akar TC



Kete)alan sementum EC

Identifiasi *orensi Jenis )ela+in 0erdasaran -igi

Analisis penentuan jenis kelamin )isa dilakukan )aik oleh analisis mor.ologi atau dengan analisis molekuler, Analisis mor.ologi dapat dilakukan menggunakan jaringan keras odontometric( ortometrik( dan lain-lainC dari daerah mulut dan paraoral atau jaringan lunak  cetakan )i)ir-Cheiloscopy( pola ruggae palatum- RugoscopyC, ANALI(I( JARIN-AN )ERA( Metode 6donto+etri 

Dalam metode analisis odontometrik meli)atkan aC Dimensi Mesiodistal MDC dan Dimensi Buccolingual 3igi B6C( )C Indeks Rerata Eaninus@Indeks 3igi MEIC( dan cC #er)edaan Mor.ologi 3igi, Dimor.isme Seksual dapat dilihat dari )entuk dan ukuran gigi, Dimensi Mesiodistal dan Dimensi Buccolingual 3igi adalah metode yang paling sederhana dan dapat diandalkan untuk menganalisis dimor.isme seksual, Banyak penelitian melaporkan )ah&a dimensi MD gigi pada pria yang le)ih )esar  dari perempuan,

Ber)agai teori telah di)erikan untuk menjelaskan dimor.isme seksual

Eanninus, Menurut Moss( itu adalah karena le)ih te)alnya enamel pada laki-laki karena  periode amelogenesis yang le)ih panjang di)andingkan perempuan atau karena kromosom ' meny)a)kan proses maturasi laki-laki menjadi le)ih lama, Banyak penulis 3arn et al, Iscan dan KediciC merekomendasikan dimensi B6 se)agai pengukuran dapat diandalkan di)andingkan aria)el lain dalam penentuan jenis kelamin, 3arn et al, dalam penelitian

mereka melaporkan )ah&a B6 dimensi pada gigi laki-laki le)ih )esar daripada perempuan yang signi.ikan secara statistik, Se)uah studi se)elumnya telah merekomendasikan )ah&a dimensi MD le)ih )aik  untuk identi.ikasi jenis kelamin daripada dimensi B6, Karena ukuran lengkungan mempengaruhi ukuran gigi( ukuran rahang yang le)ih )esar pada laki-laki dapat )erhu)ungan dengan le)ih )esar dimensi MD gigi di)andingkan dengan perempuan, Meskipun penelitian telah menyimpulkan )ah&a dimensi MD menjadi prediktor yang le)ih )aik untuk penentuan  jenis kelamin daripada dimensi B6( )aik MD ataupun dimensi B6 adalah cara yang handal dalam menentukan jenis kelamin, Iscan dan Kedici menekankan )ah&a hasil yang le)ih akurat dapat dicapai ketika semua gigi yang tersedia termasuk dalam penentuan jenis kelamin, Menurut 6ahdesmaki( ada per)edaan yang jelas antara jenis kelamin dalam ukuran mahkota gigi( dimana laki-laki memiliki gigi yang le)ih )esar daripada perempuan, Stroud et  al 1>>C menyatakan per)edaan ukuran gigi antara laki-laki dan perempuan dapat terlihat melalui kete)alan dentin yang diukur dari .oto radiogra. se)agai jarak antara mesial dan distal dentinoenamel junction, #engaruh kromosom ' pada pertum)uhan gigi le)ih )esar  di)anding kromosom N dan ini menye)a)kan seksual dimor.isme yang diamati pada panjang akar gigi dimana laki-laki mempunyai panjang akar yang le)ih panjang daripada perempuan

Indes Rerata Canninus 8Indes -igi9

Indeks Rerata Eanninus )erarti juga dikenal se)agai Indeks 3igi, Indeks 3igi )isa menunjukkan jenis kelamin dan juga sangat tahan terhadap penyakit dan perlukaan  postmortem( Rao et al, menyimpulkan klasi.ikasi MEI yang diturunkan se)agai )erikut: Eut-o.. point( atau nilai MEI standar( diperoleh Rao et al, adalah 0(/2, !ika nilai MEI dari spesimen tengkorak kurang dari atau sama dengan MEI standar( indiidu dikategorikan se)agai perempuanH nilai yang le)ih dari nilai standar MEI akan dikategorikan se)agai lakilaki, =G

Metode 6rto+etri 

Metode ortometrik meli)atkan mor.ologi tengkorak dan rahang )a&ah )erdasarka ;  )agian dan dimensi sinus .rontal, ?illiams dan Rogers menemukan jenis kelamin )isa diprediksi dengan )enar di >;L kasus menggunakan .itur yang )er)eda dari tengkorak dan rahang )a&ah, Mor.ologi tengkorak dan rahang )a&ah )erdasarkan enam )agian( yakni mastoid( ridge supraor)ital( ukuran dan arsitektur tengkorak( $ygomatic ekstension( nasal aperture( dan sudut gonial mandi)ula , Dikatakan )ah&a penentuan jenis kelamin hanya menggunakan enam ciri-ciri ini menunjukkan akurasi >L,

Dimensi Sinus Frontalis Sinus adalah mukosa )erlapis )erisi ruang udara dalam tulang &ajah dan tengkorak, sinus .rontalis terletak antara lamina internal dan eksternal dari tulang .rontal, Sinus .rontalis  )erkem)ang penuh sekitar = tahun dan mencapai ukuran penuh setelah pu)ertas, Sinus .rontalis merupakan parameter penting dalam penentuan jenis kelamin karena menyajikan  per)edaan yang khas dalam )entuk( ukuran( dan simetri, sman et al, dalam penelitian mereka tentang eolusi dari sinus .rontalis dan  pengukuran .rontal menggunakan  spiral computed tomography scanning   dari >0 pasien menyimpulkan )ah&a pengukuran sinus .rontal )isa mem)antu dalam mem)edakan seks dan menyatakan )ah&a( pengukuran tengkorak )ersama dengan pengukuran sinus .rontal

meningkatkan keakuratan, Belaldaar et al, menunjukkan nilai rata-rata le)ih )esar dari tinggi( le)ar( dan area sinus .rontal pada pria di)andingkan dengan &anita . 

#emeriksaan serologik  #emeriksaan ini )ertujuan untuk menentukan golongan darah yang diam)il )aik dari tu)uh kor)an atau pelaku( maupun )ercak darah yang terdapat di tempat kejadian  perkara, Ada dua tipe orang dalam menentukan golongan darah( yaitu: −

Sekretor

: golongan darah dapat ditentukan dari pemeriksaan darah( air mani

dan cairan tu)uh, −

 "on-sekretor : golongan darah hanya dari dapat ditentukan dari pemeriksaan darah,

#roses pe&arnaan noda darah (mengikuti )e)erapa tahapan yang tujuannya adalah: 1, Apakah sampelnya )enar darah /, Apakah darahnya dari darah he&an 7, !ika darah manusia( golongan@tipenya apa , Apakah dapat ditentukan jenis kelamin( umur( rasnya ntuk

mengetahui apakah sampelnya

darah atau tidak

maka

analisis

menggunakan pe&arnaan atau uji crystalin, Kemudian tes )en$idin diperkenalkan dan menjadi popular sampai ditemukan )ah&a )ahan terse)ut adalah karsinogenik, Kemudian diganti dengan uji *Kastle-Meyer+( yang digunakan dengan )ahan kimis  phenoiphtalin, Bila )erkontak dengan haemoglo)in phenoilphtalin mem)e)askan en$im peroksidase yang menye)a)kan terjadinya peru)ahan &arna menjadi &arna  pink terang, ntuk mendeteksi &arna darah yang hilang( *lominol tes+ digunakan( dimana )ahan kimia yang disemprotkan pada karpet atau .urniture akan terlihat sinar   phosphorescent ditempat gelap )ila )ahan terse)ut terkena noda darah, Darah yang mengering pada &aktu yang lama akan cenderung mengkristal( atau dapat di)uat menjadi kristal dengan )e)erapa perlakuan yaitu dengan campuran garam( dimana uji Kristal dinamakan *tes Teichman( tes Takayama dan ?genhaar tes+, ntuk mem)edakan darah manusia dan darah he&an( ahli .orensik menggunakan anti serum atau uji gel, #resipitat, Standar yang dise)ut presipitin diperoleh dengan menginjeksikan darah manusia pada he&an perco)aan )iasanya kelinciC, Tu)uh he&an terse)ut akan memproduksi anti)ody anti-human( yang kemudian diekstraksi dari serum he&an terse)ut( serum terse)ut akan mem)entuk klot )ila dicampur  dengan darah manusia,

ntuk melihat golongan atau tipe( ahli .orensik harus mengidenti.ikasi apakah mereka mempunyai sample yang cukup kualitasnya, Bila cukup langsung dilakukan typing dengan menggunakan sistem A(B(5, pemeriksaan golongan darah secara tidak  langsung indirect typingC dilakukan pada pe&arnaan sample darah kering dengan teknik yang sering digunakan yaitu *a)sorption-elution test+, Dikerjakan dengan  penam)ahan anti)ody-antiserum yang cocok kedalam sample yang dianalisis( kemudian dipanaskan untuk memisahkan ikatan antigen-anti)odi( lalu ditam)ahkan  pada sel darah standar yang sudah diketahui golongan darahnyaC dan dilihat terjadinya koagulasi, Ahli .orensik menggunakan

)e)erapa pe&arnaan

dan

tes

nitrat untuk 

memperkirakan umur( jenis kelamin( dan ras, "amun uji ini tidak dapat ditentukan secara pasti( tetapi pada kloting dan kristalisasi dapat mem)antu memperkirakan umur( testosterone dan kromosom tes mengarahkan per)edaan jenis kelamin dan tes genetik yang meli)atkan analisis protein dan en$im yang dapat mem)antu mengidenti.ikasi ras,



Identi.ikasi potongan tu)uh manusia #emeriksaan ini )ertujuan untuk menentukan apakah potongan )erasal dari manusia atau )inatang, Bila )erasal dari manusia ditentukan apakah potongan terse)ut )erasal dari satu tu)uh, ntuk memastikan apakah potongan tu)uh )erasal dari manusia dilakukan )e)erapa pemeriksaan seperti pengamatan jaringan secara makroskopik( mikroskopik dan pemeriksaan serologik )erupa reaksi antigen-anti)odi,



Identi.ikasi D"A Deoyri)onucleic Acid D"AC adalah asam nukleat yang mem)a&a in.ormasi genetik dari generasi ke generasi selanjutnya, Manusia sendiri memiliki dua jenis D"A yaitu D"A inti sel nukleusC dan D"A mitokondria, Ada )e)erapa per)edaan antara D"A terse)ut( yaitu: D"A nukleus yang dise)ut juga D"A kromosomal(  )er)entuk )enang lurus linearC tidak )erca)ang dan )erasosiasi sangat erat dengan  protein histon( sedangkan D"A mitokondria )er)entuk melingkar sirkularC dan tidak   )erasosiasi dengan protein histon, Deoyri)onucleic Acid D"AC mitokondria memiliki ciri khas( yaitu hanya me&ariskan si.at-si.at yang )erasal dari i)u( sedangkan D"A nukleus memiliki pola

 pe&arisan si.at dari kedua orang tua, D"A yang )iasa digunakan dalam tes adalah D"A mitokondria dan D"A inti sel, D"A yang paling akurat untuk tes adalah D"A inti sel karena inti sel tidak )isa )eru)ah sedangkan D"A dalam mitokondria dapat  )eru)ah karena )erasal dari garis keturunan i)u( yang dapat )eru)ah seiring dengan  perka&inan keturunannya, Tes D"A dilakukan dengan cara mengam)il D"A dari kromosom sel tu)uh autosomC yang mengandung STR short tandem repeatsC, STR inilah yang )ersi.at unik karena )er)eda pada setiap orang, #er)edaannya terletak pada urutan pasang  )asa yang dihasilkan dan urutan pengulangan STR, #ola STR ini di&ariskan dari orang tua, Seseorang dapat dikatakan memiliki hu)ungan darah jika memiliki urutan dan  pengulangan setidaknya pada 1; STR yang sama dengan keluarga kandungnya( maka kedua orang yang dicek memiliki ikatan saudara kandung atau hu)ungan darah yang dekat, !umlah ini cukup kecil di)andingkan dengan keseluruhan ikatan spiral D"A dalam tu)uh kita yang )erjumlah miliaran, Bentuk sidik D"A )erupa garis-garis yang mirip seperti )ar-code di kemasan makanan atau minuman, Mem)andingkan kode garis-garis D"A( antara 70 sampai 100 sekuens rantai kode genetika( dengan D"A anggota keluarga terdekatnya(  )iasanya ayah atau saudara kandungnya( maka identi.ikasi kor)an .orensik atau kecelakaan yang hancur masih dapat dilacak, ntuk kasus pemerkosaan diperiksa spermanya tetapi yang le)ih utama adalah kepala spermato$oanya yang terdapat D"A inti sel di dalamnya, !ika di TK# ditemukan satu helai ram)ut maka sampel ini dapat diperiksa asal ada akarnya, "amun untuk D"A mitokondria tidak harus ada akar( cukup potongan ram)ut karena diketahui )ah&a pada ujung ram)ut terdapat D"A mitokondria sedangkan akar ram)ut terdapat D"A inti sel,

Estrasi DNA

%kstraksi D"A merupakan suatu kegiatan untuk memisahkan D"A dari kandungan lain dari se)uah sampel sehingga didapatkan D"A murni, D"A yang diekstraksi dapat )ersum)er dari darah( sperma( tulang( gigi( ram)ut( air liur( urine( .eses( atau kuku, Ada )e)erapa metode ekstraksi D"A yang umum digunakan( namun  prinsip dasar dari semua metode terse)ut sama yakni memisahkan protein serta materi-materi lainnya dari molekul D"A, Selain itu langkah-langkah dasar pada ekstraksi D"A adalah( pertama pelisisan sel untuk melepas molekul D"A( kedua

memisahkan molekul D"A dari materi seluler lainnya( ketiga pengisolasian D"A sehingga memungkinkan untuk dilakukan ampli.ikasi #olymerase Ehain Reaction #ERC, Be)erapa metode yang umum dalam ekstraksi D"A terutama pada la)oratorium .orensik diantaranya adalah metode .enolkloro.orm( dan metode chele, #rosedur dari tiap metode juga )isa )erariasi tergantung dari mana sum)er D"A akan diekstraksi, •

Metode .enolkloro.orm Metode ini menggunakan )e)erapa )ahan kimia diantaranya sodium dedosilsul.at SDSC dan proteinase-K yang digunakan untuk menghancurkan mem)ran sel dan protein yang menyelimuti molekul D"A di dalam kromosom, Kelemehan metode ini memakan &aktu lama untuk mendapatkan D"A murni( memerlukan proses pemindahan sampel dari satu mikrotu)e ke mikrotu)e lain sehingga meningkatkan risiko kontaminasi D"A,



Metode Ehele Metode ini menggunakan suspensi resin pengikat ion yang langsung dicampurkan ke dalam sampel, Suspensi resin pada chele merupakan larutan di.inil )en$ena yang mengandung ion amino diasetat yang dapat mengikat ionion metal seperti magnesium dengan mengikat magnesium( en$im penghancur  D"A akan tidak akti. sehingga molekul D"A tetap terlindungi, 9asil D"A yang didapat )erupa single strand D"A sehingga perlu dilakukan analisis #ER, Kele)ihan metode ini( jumlah sampel yang diperlukan hanya sedikit( hanya mem)utuhkan satu mikrotu)e,

A+plifiasi DNA

Ampli.ikasi D"A merupakan suatu proses per)anyakan D"A sehingga dapat dianalisis secara kualitati., Restri!tion *rag+ent Length #oly+orphis+ 8R*L#9

Salah satu aplikasi analisis D"A asli pada penelitian .orensik, Dengan  perkem)angan dan adanya analisis D"A yang le)ih )aru dan le)ih e.isien( RF6# tidak lagi digunakan karena mem)utuhkan sampel D"A yang relati. )anyak, Selain itu( sampel yang )iasanya diperoleh sudah terdegradasi oleh .aktor  lingkungan seperti kotoran dan jamur, Ke)erhasilan metode sangat tergantung

 pada isolasi sejumlah D"A tanpa degradasi, #ada persidangan kasus kriminal hal ini )isa menjadi masalah jika jumlah D"A sangat sedikit dan kualitasnya rendah, #oly+erase Chain Rea!tion 8#CR9

#ER yaitu suatu proses en$imatis yang digunakan untuk mem)uat jutaan copy D"A dari sampel )iologis yang direplikasi secara )erulang-ulang sehingga didapatkan )anyak kopian urutan D"A yang sama, Ampli.ikasi D"A dengan menggunakan #ER menye)a)kan analisis D"A pada sampel )iologis hanya mem)utuhkan sedikit sampel dan dapat diperoleh dari sampel yang halus seperti ram)ut, Kemampuan #ER untuk mengampli.ikasi sejumlah kecil D"A memungkinkan untuk menganalisa sampel yang sudah terdegradasi sekalipun, Ke)erhasilan ampli.ikasi dengan metode #ER dipengaruhi oleh kesesuaian  primer sekuen oligonukleotida umumnya 10-/0 nukleotidaC khusus yang akan  )erikatan dengan D"A pada daerah yang spesi.ikC dengan )ahan ekstraksi dan optimalisasi #ER, Apa)ila primer tidak sesuai dengan )ahan ekstraksi akan menye)a)kan daerah lain )ukan daerah sasaranC yang terampli.ikasi atau )ahkan tidak ada daerah yang diampli.ikasi, 5ptimalisasi #ER juga diperlukan untuk  menghasilkan pita D"A yang diinginkan, 5ptimalisasi ini menyangkut suhu denaturasi dan penempelan annelingC D"A dalam mesin #ER,

Analisis Mitoondrial DNA

Analisis D"A mitokondria mtD"AC dapat digunakan untuk menentukan D"A disampel yang tidak dapat dianalisa dengan menggunakan RF6# atau STR, !ika D"A pada inti sel nukleusC harus diekstrak dari sampel untuk dianalisis dengan menggunakan RF6#( #ER( dan STRH maka tes sidik D"A dapat dilakukan dengan menggunakan ekstrak D"A dari organela sel yang lain( yaitu mitokondria, Eontohnya pada sampel )iologis yang sudah )erumur tua sehingga tidak memiliki materi nukleus( seperti ram)ut( tulang dan gigi( maka karena sampel terse)ut tidak  dapat dianalisa dengan STR dan RF6#( sampel terse)ut dapat dianalisa dengan menggunakan mtD"A, #ada inestigasi kasus yang sudah sangat lama tidak  terselesaikan penggunaan mtD"A sangatlah di)utuhkan Marks dkk,( 1>>;C, Mem)andingkan pro.il mtD"A dari seseorang yang tidak teridenti.ikasi dengan pro.il seseorang yang kemungkinan adalah i)unya merupakan teknik yang

 penting dalam inestigasi orang hilang atau temuan kerangka yang sudah )erusia  puluhan tahun 6ut.ig and Richey( /000C, D"A mitokondria sangat )aik untuk digunakan se)agai alat untuk analisis D"A( karena mempunyai 7 si.at penting( yaitu: •

D"A ini mempunyai copy num)er yang tinggi sekitar 1000-10,000 dan )erada di dalam sel yang tidak mempunyai inti seperti sel darah merah atau eritrosit,



D"A mitokondria dapat digunakan untuk analisa meskipun jumlah sampel yang ditemukan ter)atas( mudah terdegradasi dan pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan analisa terhadap D"A inti,



D"A mitokondria manusia diturunkan secara maternal( sehingga setiap indiidu pada garis keturunan i)u yang sama memiliki tipe D"A mitokondria yang identik, Karakteristik D"A mitokondria ini dapat digunakan untuk penyelidikan kasus orang hilang atau menentukan identitas

seseorang

dengan mem)andingkan

D"A

mitokondria kor)an terhadap D"A mitokondria saudaranya yang segaris keturunan i)u, •

D"A mitokondria mempunyai laju polimor.isme yang tinggi dengan laju eolusinya sekitar 8-10 kali le)ih cepat dari D"A inti, D-loop merupakan daerah yang mempunyai tingkat polimor.isme tertinggi dalam D"A mitokondria dimana terdapat dua daerah hiperaria)el dengan tingkat ariasi ter)esar antara indiidu-indiidu yang tidak mempunyai hu)ungan kekera)atan, Karena itu( dalam penentuan identitas seseorang atau studi .orensik dapat dilakukan hanya dengan menggunakan daerah Dloop D"A mitokondria saja, 'eni 9artati dan Maksum( /00C,

#erbandingan Analisis DNA dengan #e+erisaan (idi Jari dan Teni  #oli+orfi #rotein

#emeriksaan dengan sidik jari kurang kuat jika di)andingkan dengan analisis D"A( karena jika pada kasus kekriminalitas pro.esional sidik jari sukar ditemukan, #emeriksaan dengan 96A( antigen golongan darah AB5C atau marker protein lain akan sangat )erguna tetapi agar dapat dipertanggungja&a)kan di)utuhkan sampel segar dalam jumlah yang le)ih )anyak, 5leh karena itu( jenis pemriksaan ini tidak  dapat dipergunakan untuk kor)an kecelakaan( kriminalitas dengan kondisi tu)uh yang hancur atau sudah mengalami pem)usukan,

Analisis D"A mempunyai keuntungan yang jelas di)andingkan metode-metode terse)ut karena analisis D"A le)ih kuat dan hanya mem)utuhkan sedikit sampel serta sedikit penga&etan sampel, Kekurangan utama dalam teknik ini di)andingkan metode klasik adalah tingginya )iaya( peralatan dan tenaga yang ter)atas,



Identi.ikasi kerangka paya identi.ikasi pada kerangka )ertujuan mem)uktikan )ah&a kerangka terse)ut adalah kerangka manusia( ras( jenis kelamin( perkiraan umur( tinggi )adan( ciri-ciri khusus( de.ormitas dan )ila memungkinkan dapat dilakukan rekonstruksi &ajah, Dicari pula tanda kekerasan pada tulang, #erkiraan saat kematian dilakukan dengan memperhatikan keadaan kekeringan tulang, #ada saat petugas kepolisian mem)a&a tulang untuk dilakukan pemeriksaan medis( hal-hal yang )iasanya dipertanyakan pihak kepolisian kepada petugas medis antara lain:



Apakah tulang terse)ut adalah tulang manusia atau )ukan,



!ika ternyata tulang manusia( tulang dari laki-laki atau &anita,



mur dari pemilik tulang terse)ut,



?aktu kematian,



Apakah tulang-tulang terse)ut dipotong( di)akar( atau digigit oleh )inatang,



Kemungkinan penye)a) kematian,

a, Mem)edakan tulang manusia dan tulang he&an 9al ini merupakan tugas dokter karena pihak kepolisian dan rakyat )iasanya sering acuh( sehingga pernah terjadi kekeliruan dengan tulang )inatang( terutama dengan tulangtulang anjing( )a)i( dan kam)ing, #engetahuan mengenai anatomi manusia( )erperan penting untuk mem)edakannya, !ika tulang yang dikirim utuh atau terdapat tulang skeletal akan sangat mudah untuk mem)edakannya( tetapi akan menjadi sangat sulit )ila hanya .ragmen kecil yang dikirim tanpa adanya penampakan yang khas, Kesalahan pena.siran dapat tim)ul  )ila hanya sepotong tulan saja( dalamhal ini perlu dilakukan pemeriksaan serologik reaksi  presipitinC dan histologik jumlah dan diameter kanal-kanal 9aersC,

Tes presipitin Tes presipitin yang dikonduksi dengan serum anti human dan ekstrak dari .ragmen juga dapat dapat digunakan untuk mnegetahui apakah tulang terse)ut tulang manusia, Tulang manusia dan )inatang juga dapat di)edakan melalui analisa kimia de)u tulang,

Tes presipitin merupakan uji spesi.ik untuk menentukan spesies dengan cara terle)ih dahulu harus di)uat serum anti manusia, #rinsip pemeriksaan adalah suatu reaksi antara antigen )ercak darahC dengan anti)odi antiserumC yang dapat merupakan reaksi presipitasi atau reaksi aglutinasi, Eara pemeriksaan: Antiserum ditempatkan pada ta)ung kecil dan se)agian kecil ekstrak )ercak darah ditempatkan secara hati-hati pada )agian tepi antiserum, Biarkan pada temperatur ruangan kurang le)ih 1(8 jam, #emisahan antara antigen dan anti)odi akan mulai )erdi.usi ke lapisan lain pada per)atasan kedua cairan, 9asil pemeriksaan: Akan terdapat lapisan tipis endapan atau presipitat pada )agian antara dua larutan, #ada kasus )ercak darah yang )ukan dari manusia maka tidak akan muncul reaksi apapun,

 ), !enis kelamin #enentuan jenis kelamin dari kerangka manusia dapat ditentukan dengan melihat mor.ologi dan ukuran dari kerangka, Bagian tulang yang penting untuk menentukan jenis kelamin adalah pelis dan tengkorak karena dapat mem)erikan hasil yang le)ih akurat, Selain itu dapat pula ditentukan menggunakan tulang lainnya seperti scapula( klaikula( humerus( ulna( radius( sternum( .emur( ti)ia dan kalkaneus, 

Identi.ikasi jenis kelamin dari tulang panggul Ada )e)erapa tulang yang dapat dianalisis untuk menentukan jenis kelamin( salah

satunya adalah kerangka pelis, ?anita umumnya mempunyai tulang pu)is yang le)ih le)ar  dari laki-laki untuk memungkinkan kepala )ayi untuk le&at pada saat proses kelahiran, kuran sudut su)pu)is le)ih dari >0 derajat( sedangkan pada laki-laki >0, #anggul pada &anita le)ih le)ar( khususnya tulang kemaluan  os pubisC dan tulang usus os oschiiC( sudut  pada insisura ischiadika mayor le)ih ter)uka( .oramen o)uratorium mendekati )entuk  segitiga, Sangat diagnostik adalah  Arc compose, Di samping itu pada &anita terdapat lengkung pada )agian entral tulang kemaluan( yang tidak kentara pada pria, Bagian su)pu)ica dari ramus ischio-pubicus  cekung pada &anita( sedangkan pada pria tulang ini cem)ung, Dilihat dari sisi entral( pada &anita )agian yang sama agak tajam( pada pria le)ih mem)ulat,

-a+bar% #erbedaan tulang panggul pada &anita dan lailai

#ada panggul( indeks isio-pu)is panjang pu)is dikali seratus di)agi panjang isiumC merupakan ukuran yang paling sering digunakan, 

 "ilai laki-laki sekitar =7(;



 "ilai &anita sekitar >>(8 kuran anatomik lain seperti indeks aseta)ulo-isiadikum( indeks cotulo-isiadikum(

ukuran pintu atas( tengah dan )a&ah panggul serta mor.ologi deskripti. seperti: 

Insisura isiadikum mayor yang sempit dan dalam pada laki-laki,



Sulkus preaurikularis yang menonjol pada &anita



Arkus su)-pu)is dan krista iliaka

Tabel 2% Identifiasi $enis ela+in dari tulang panggul

Bo)ot 9yper.eminin Eiri

Sulcus

Feminin

 "etral

Maskulin

9ipermaskulin

?

-/

-1

0

1

/

7

Mendalam(

6e)ih dangkal(

9anya )ekas

9ampir tak 

Tidak ada

kentara #raeauricularis

Batasnya jelas

tapi jelas

Bentuk  Incisura

7

Sangat ter)uka Ter)uka )entuk 

Bentuk 

Sempit(jelas  )entuk 

ischiadica mayor 

 )entuk <

<

 peralihan

Angulus

U100

>0-100

;0-100

8-;0

8

Rendah(le)ar(

Eiri .eminin

Bentuk 

Eiri maskulin

Tinggi(sempit(rel

suppu)icus

/

5s Eoae

/

sayap luas(

kurang jelas

 peralihan

kurang jelas

relie. otot

ie. otot sangat kentara

kurang jelas

Dua lengkung Satu lengkung Arc Eompose

Dua lengkung

/

Dua lengkung

Satu lengkung

Segi tiga sudut 5al dengan

runcing Foramen

Segi tiga

o)turatorium

Bentuk tidak 

5al

sudut

 jelas /

Sangat Bulat

sempit(tu)er  Eorpus ossis

Sedang

ischiadicus kurang jelas

Sempit

6e)ar 

Ischii /

Bentuk S-nya sangat dangkal

Sangat le)ar  Erista illiaca

Sedang Bentuk S-nya Sangat rendah 1

dengan tu)er  !elas )er)entuk  ischidikus sangat S kuat

dangkal

dan le)ar  Sangat jelas  )er)entuk S

Sangat le)ar  Fossa illiaca

Rendah dan

Tinggi dan

Tinggi dan

le)ar 

le)arnya

sempit

sedang

Sangat tinggi dan sempit

1 Sedang Sangat le)ar  #elis major 

oal

6e)ar 

Sempit Sangat sempit

1

 )er)entuk harten

6e)ar( oal

6e)arnya

Sempit

sedang( )ulat  )er)entuk harten #elis minor 

1



Identi.ikasi !enis Kelamin dari Tulang Tengkorak  Dimor.ism pada tulang tengkorak dapat digunakan untuk mem)edakan jenis kelamin,

Terdapat )e)erapa per)edaan tulang tengkorak pria dan &inta terlihat pada ta)el )erikut, Tengkorak pria le)ih )esar( le)ih )erat dan tulangnya le)ih te)al, Seluruh relie.  tengkorak )enjolan(tonjolan ds),C le)ih jelas pada pria, Tulang dahi dipandang dari norma lateralis kelihatan le)ih miring pada pria( pada &anita hampir tegak lurusH )enjolan dahi  tubera frontallaC le)ih kentara pada &anita( pada  pria agak menghilang,  Arci supercilliaris le)ih kuat pada laki-lakiH sering hampir tidak 

kentara pada &anita, #inggir lekuk mata or)itaC agak tajam@tipis pada &anita dan tumpul@te)al pada pria, Bentuk or)ita pada pria le)ih )ersegi empat menyerupai layar T< dengan sudut tumpulC( pada &anita le)ih oal mem)ulat, #rossesus mastoideus )esar dan takiknya incisura mastoideaC le)ih mendalam pada  pria, #er)edaan tengkorak laki-laki dan &anita dapat dilihat pada ta)el /, -a+bar% #erbedaan tengora &anita dan lailai

Tabel 4% Identifiasi $enis ela+in dari tengora epala No

Tanda

#ria

1anita

1

kuran( olume

Besar

Kecil

endokranial /

Arsitektur

Kasar

9alus

7

Tonjolan supraor)ital

Sedang-)esar

Kecil-sedang



#rosesus mastoideus

Sedang-)esar

Kecil-sedang

8

Daerah oksipital( linea

Tidak jelas

!elas@menonjol

muskulares dan  protu)erensia ;

%minensia .rontalis

Kecil

Besar  

2

%minensia partetalis

Kecil

Besar  

=

5r)ita

#ersegi( rendah relati. kecil tepi

Bundar( tinggi relati. )esar tepi

tumpul

tajam

Euram kurang mem)undar

Mem)undar( penuh( in.antil

10 Tulang pipi

Berat( arkus le)ih ke lateral

Ringan( le)ih memusat

11 Mandi)ula

Besar( sim.isisnya tinggi( ramus

Kecil( dengan ukuran korpus dan

asendingnya le)ar 

ramus le)ih kecil

>

Dahi

1/ #alatum

Besar dan le)ar( cenderung seperti Kecil( cenderung seperti huru. 

 para)ola

17 Kondilus oksipitalis

Besar

Kecil

1 3igi geligi

Besar( M1 )a&ah sering 8 kuspid Kecil( molar )iasanya  kuspid

Sudut yang ter)entuk oleh rasmus dan corpus mandibulae le)ih kecil pada pria mendekati >0VC, Benjol dagu  protuberia mentalisC le)ih jelas@)esar pada pria,  Processus coronoideus le)ih )esar@panjang pada pria,

Tabel 5% Identifiasi $enis ela+in dari +andibula No

ang +e+bedaan

Lai  lai

#ere+puan

1

kuran

6e)ih )esar 

6e)ih kecil

/

Sudut anatomis

%erted

Inerted

7

Dagu

Ber)entuk persegi empat

Agak )ulat



Bentuk tulang

Ber)entuk seperti huru. *

Eondylar .acet

6e)ih )esar 

6e)ih kecil

10 Berat dan permukaan

6e)ih )erat(permukaannya kasar  6e)ih ringan dengan permukaan dengan tempat perlengketan otot yang halus yang menonjol

11 3igi

6e)ih )esar 

6e)ih kecil



Identi.ikasi jenis kelamin dari tulang .emur  Tulang panjang laki-laki le)ih panjang dan le)ih masi. di)andingkan dengan tulang

&anita dengan per)andingan 100:>0, #ada tulang-tulang .emur( humerus dan ulna terdapat )e)erapa ciri khas yang menunjukkan jenis kelamin seperti ukuran kaput dan kondilus( sudut antara kaput .emoris terdapat )atangnya yang le)ih kecil pada laki-laki( per.orasi .osa olekrani menunjukkan jenis &anita( serta adanya )elahan pada sigmoid notch pada laki-laki, Tabel ;% Identifiasi $enis ela+in dari tulang fe+ur

 "o

'ang mem)edakan

1 Eaput

6aki O laki

#erempuan

#ermukaan persendian 6e)ih dari

#ermukaan persendian

/@7 dari )ulatan

kurang dari /@7 dari  )ulatan

/ Eollum dan corpus

Mem)entuk sudut lancip

Mem)entuk sudut tumpul

7 Kecenderungan corpus

Kurang

6e)ih

 Diameter ertikal caput

Sekitar  O 8 cm

Sekitar ,18 cm

8 #anjang o)lik trochanter 

Sekitar 8 cm

Sekitar7> cm

; 3aris popliteal

Sekitar 1 cm

Sekitar 10 cm

2 6e)ar )icondylar 

Sekitar 2 O 8 cm

Sekitar 2 cm

= Eiri O ciri umum

Berat(permukaan kasar dengan

Ringan dengan

 )agian )a&ah ke arah dalam

tempat perlekatan otot yang nonjol  permukaan yang halus

-a+bar % #erbedaan tulang fe+ur pada &anita dan lailai



Identi.ikasi !enis kelamin dari tulang-tulang lainnya !umlah )e)erapa ukuran pada tulang dada seperti panjang sternum tanpa yphoid( le)ar 

sternum pada segmen I dan II( te)al minimum manu)rium dan korpus sternum segmen I dapat untuk menentukan jenis kelamin,

c, mur   ?alaupun umur se)enarnya tidak dapat ditentukan dari tulang( namun perkiraan umur  seseorang dapat ditentukan, Biasanya pemeriksaan dari os pu)is( sakroiliac joint( cranium( artritis pada spinal dan pemeriksaan mikroskopis dari tulang dan gigi mem)erikan in.ormasi yang mendekati perkiraan umur, ntuk memperkirakan usia( )agian yang )er)eda dari rangka le)ih )erguna untuk menentukan perkiraan usia pada range usia yang )er)eda, Range usia meliputi usia perinatal( neonatus( )ayi dan anak kecil( usia kanak-kanak lanjut( usia remaja( de&asa muda dan de&asa tua, #emeriksaan terhadap pusat penulangan osi.ikasiC dan penyatuan epi.isis tulang sering digunakan untuk perkiraan umur pada tahun-tahun pertama kehidupan, #emeriksaan ini dapat dilakukan menggunakan .oto radiologis atau dengan melakukan pemeriksaan langsung terhadap pusat penulangan pada tulang, #emeriksaan terhadap penutupan sutura pada tulang-tulang atap tengkorak guna  perkiraan umur sudah lama diteliti dan telah )erkem)ang )er)agai metode( namun pada

akhirnya hampir semua ahli menyatakan )ah&a cara ini tidak akurat dan hanya dipakai dalam lingkup dekade umur /0-70-0 tahunC atau mid-dekade umur /8-78-8 tahunC saja,

mur dalam tiga tahapan : 1, Bayi )aru dilahirkan  "eonatus( )ayi yg )elum mempunyai gigi( sangat sulit untuk menentukan usianya karena pengaruh proses pengem)angan yang )er)eda pada masing-masing indiidu, Ba yi dan anak kecil )iasanya telah memiliki gigi, #em)entukan gigi sering kali digunakan untuk  memperkirakan usia, 3igi permanen mulai ter)entuk saat kelahiran( dengan demikian  pem)entukan dari gigi permanen merupakan indikator yang )aik untuk menentukan usia, Be)erapa proses penulangan mulai ter)entuk pada usia ini( ini )erarti )agian-)agian yang lunak dari tulang mulai menjadi keras, "amun( ini )ukan .aktor penentuan yg )aik, #engukuran tinggi )adan diukur : 

Streeter : tinggi )adan dari puncak kepala sampai tulang ekor 



9aase : tinggi )adan diukur dari puncak kepala sampai tumit mur 1 )ulan / )ulan 7 )ulan  )ulan 8 )ulan

#anjang 1 cm  cm > cm 1; cm /8 cm

mur ; )ulan 2 )ulan = )ulan > )ulan 10 )ulan

#anjang 70 cm 78 cm 0 cm 8 cm 80 cm

/, Anak dan de&asa sampai umur 70 tahun Masa kanak-kanak lanjut dimulai saat gigi permanen mulai tum)uh, Semakin )anyak  tulang yang mulai mengeras, Masa remaja menunjukkan pertum)uhan tulang panjang dan  penyatuan pada ujungnya, #enyatuan ini merupakan teknik yang )erguna dalam penentuan usia, Masing-massing epi.isis akan menyatu pada dia.isis pada usia-usia tertentu, De&asa muda dan de&asa tua mempunyai metode-metode yang )er)eda dalam penentuan usiaH  penutupan sutura craniumH mor.ologi dari ujung iga( permukaan aurikula dan sim.isis pu)isH struktur mikro dari tulang dan gigi, 

#ersam)ungan speno-oksipital terjadi pada umur 12 O /8 tahun,



Tulang selangka merupakan tulang panjang terakhir uni.ikasi,



ni.ikasi dimulai umur 1= O /8 tahun,



ni.ikasi lengkap /8 O 70 tahun( usia le)ih dari 71 tahun sudah lengkap



Tulang )elakang se)elum 70 tahun menunjukkan alur yang dalam dan radier pada  permukaan atas dan )a&ah,

7, De&asa U 70 tahun Sutura kranium persendian non-moeable  pada kepalaC perlahan-perlahan menyatu, ?alaupun ini sudah diketahui sejak lama( namun hu)ungan penyatuan sutura dengan  penentuan umur kurang alid, Mor.ologi pada ujung iga )eru)ah sesuai dengan umur, Iga  )erhu)ungan dengan sternum melalui tulang ra&an, jung iga saat mulai ter)entuk tulang ra&an a&alnya )er)entuk datar( namun selama proses penuaan ujung iga mulai menjadi kasar  dan tulang ra&an menjadi )er)intik-)intik, Iregularitas dari ujung iga mulai ditemukan saat usia menua, -a+bar ;% #ere+bangan Tengora 0erdasar U+ur

#emeriksaan tengkorak : 

#emeriksaan sutura( penutupan ta)ula interna mendahului eksterna



Sutura sagitalis( koronarius dan sutura lam)doideus mulai menutup umur /0 O 70 tahun



Sutura parieto-mastoid dan sWuamaeus /8 O 78 tahun tetapi dapat tetap ter)uka se)agian pada umur ;0 tahun,



Sutura spheno-parietal umumnya tidak akan menutup sampai umur 20 tahun, #emeriksaan permukaan sim.isis pu)is dapat mem)erikan skala umur dari 1= tahun

hingga 80 tahun( )aik yang dikemukakan oleh Todd maupun oleh Mokern dan Ste&art, Mokern dan Ste&art mem)agi sim.isis pu)is menjadi 7 komponen yang masing-masing

di)eri nilai, !umlah nilai terse)ut menunjukkan umur )erdasarkan se)uah ta)el,Schran$ mengajukan cara pemeriksaan tulang humerus dan .emur guna penentuan umur,  Demikian pula tulang klaikula( sternum( tulang iga dan tulang )elakang mempunyai ciri yang dapat digunakan untuk memperkirakan umur,"emeskeri( 9arsanyi dan Ascadi mengga)ungkan pemeriksaan penutupan sutura endokranial( relie. permukan sim.isis pu)is dan struktur spongiosa humerus [email protected] .emur( dan mereka dapat menentukan umur  dengan kesalahan sekitar /(88 tahun,

d, Ras >>,  !dentifi"asi #orensi" , Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik, !akarta: Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran niersitas Indonesia: 9alaman 1>2-/0/ /, Djaja Surya Atmadja : #enentuan umur )erdasarkan gam)aran .asies simpisis, Bag, Kedokteran Forensik FKI, 7, Krogman, ?,M( Iscan, M,', : The human skeleton in .orensic medicine, Second ed, Spring.ield, Illinois, Eharies Thomas( 1>=; : 107 O 7=, , Ilmu Kedokteran Forensik( Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran niersitas Indonesia, !akarta 1>>2 8, Supardi( /00/( Sidik !ari Dan #eranannya Dalam Mengungkap Suatu Tindak #idana( Bandung: #T, Eitra Aditya Bakti,

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF