Jurnal Optimized Link State Routing Protocol for MANET
December 10, 2017 | Author: Bambang Hermawan | Category: N/A
Short Description
Download Jurnal Optimized Link State Routing Protocol for MANET...
Description
Optimized Link State Routing Protocol for MANET( Mobile Ad Hoc Network ) Bambang Hermawan (1211601594) Abstrak. Perkembangan teknologi informasi yang saat ini berkembang semakin cepat sehingga di perlukannya suatu jenis jaringan yang dimana jaringan tersebut nantinya dapat diimplementasikan pada saat keadaan darurat sehingga dapat membantu kegiatan pada saat kondisi darurat dimana infrastruktur yang ada tidak dapat digunakan. Dalam Mobile Ad-hoc Network (MANET) diperlukan protokol routing agar tiap node dapat melakukan komunikasi dengan node lain yang diluar jangkauannya, pada saat ini banyak penelitian yang dilakukan dari beberapa protokol yang ada di dalam jaringan wireless ad-hoc untuk mengetahui kinerja dari setiap protokol tersebut. Mobile Ad Hoc Network (MANET) itu sendiri adalah sekumpulan mobile node yang terdesentralisasi yang mana proses pertukaran informasinya melalui media transmisi nirkabel / wireless. Dalam tugas ini digunakan protokol OLSR (Optimized Link state Routing) pada Jaringan MANET untuk pengimplementasiannya dan untuk mengetahui hasil yang didapat maka digunakan parameter untuk mengukurnya yaitu end-to-end delay merupakan jumlah waktu yang digunakan oleh sebuah paket ketika dikirim oleh sebuah node pengirim dan diterima di node tujuan pada implementasi serta pengujian, Packet delivery ratio merupakan persentase jumlah paket data yang terkirim dengan sukses dan throughput merupakan kecepatan rate transfer data efektif yang diukur dalam bps yang akan dilakukan diharapkan kita dapat mengetahui kinerja OLSR pada jaringan MANET sehingga dapat diimplementasikan secara nyata dalam membantu komunikasi pertukaran data dalam keadaan darurat di Jaringan MANET.
Kata kunci: (MANET,
OLSR, end-to-end delay)
1 PENDAHULUAN
jaringan ad-hoc pada saat node? diam dan saat node bergerak/mobile
1.1 Latar Belakang
-
Menguji performance OLSR pada jaringan
Perkembangan teknologi informasi yang saat ini
Ad-Hoc menggunakan layanan pengiriman
berkembang
pesan (mess age) berupa teks dan suara
semakin
cepat
sehingga
diperlukannya suatu jenis jaringan yang di mana jaringan
tersebut
nantinya
(sound)?
dapat
diimplementasikan pada saat keadaan darurat
1.3 Tujuan
sehingga dapat membantu kegiatan pada saat
Adapun tujuan dari jurnal penelitian ini adalah :
kondisi darurat di mana infrastruktur yang ada
-
Mengimplementasikan protokol routing OLSR
tidak dapat digunakan. Jaringan yang dimaksud
(Optimized Link State Routing) pada jaringan
adalah Mobile Ad-hoc Network (MANET).
Ad-Hoc
Dalam
Mobile
Ad-hoc
Network
(MANET)
-
Mengetahui kinerja dan cara kerja protokol
diperlukan protokol routing agar tiap node dapat
routing OLSR (Optimized Link State Routing)
melakukan komunikasi dengan node lain yang
pada jaringan Ad-Hoc
diluar jangkauannya,
pada saat
ini banyak
-
Mengetahui hasil performance protokol
penelitian yang dilakukan dari beberapa protokol
routing
yang ada di dalam jaringan wireless Ad- Hoc untuk
Routing) pada jaringan Ad-Hoc pada saat
mengetahui kinerja dari setiap protokol tersebut.
node diam dan saat node bergerak/mobile.
Jaringan MANET yang akan digunakan pada proyek
-
OLSR
(Optimized
Link
State
Melakukan pengujian performance protokol
akhir ini menggunakan protokol OLSR (Optimized
routing
Link State Routing). Protokol ini merupakan
Routing) menggunakan layanan pengiriman
optimalisasi dari algoritma link state klasik untuk
pesan (message) berupa teks dan suara
memenuhi persyaratan pada mobile ad hoc
(sound)
OLSR
(Optimized
Link
State
network.
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
Adapun rumusan masalah dari jurnal penelitian ini
Untuk
adalah :
meluasnya pokok pembahasan, maka pengerjaan
-
Bagaimana mengimplementasikan protokol
jurnal penelitian ini terbatas pada :
routing OLSR pada jaringan Ad-Hoc?
-
-
-
menghindari
Jumlah node
kesalahan
persepsi
dan
yang di gunakan dalam
Bagaimana cara kerja protokol routing OLSR
implementasi jaringan ad-hoc ini adalah 3-5
pada jaringan Ad-Hoc?
buah
Bagaimana
mengukur
parameter
performance protokol routing OLSR pada
-
Tidak membahas sistem keamanan, teknik signalling, dan teknik switching dari jaringan
-
Ad-hoc protokol routing OLSR (Optimized
ataupun PSTN) yang telah ada Komunikasi ad-hoc
Link State Routing)
menggunakan
Mobile
yang
node
digunakan
adalah
media
gelombang
radio
satu
dengan yang lain, dan peralatan ini akan mengenal
wireless adapter
peralatan RF lain dalam cakupan sinyal yang saling
Menggunakan IP Address Versi 4 dalam
berdekatan, sehingga komunikasi dapat dilakukan
pengimplementasiannya. 2.2 Karakteristik Jaringan Ad Hoc a.
1.5 Metodologi Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
dengan
Multiple wireless link : setiap node yang mempunyai sifat mobility dapat memiliki
metodologi
sebagai berikut:
beberapa
a.
beberapa node lainnya.
Studi Literatur Merupakan
b.
proses
pencarian
dan
Dynamic topology : dikarenakan sifat node
pengumpulan literatur-literatur berupa buku
yang mobile, maka topologi jaringannya
referensi, artikel, serta jurnal-jurnal yang
dapat berubah secara random/acak. Sebagai
mendukung dalam penyusunan teori dasar
akibatnya
dan penjelasaan mengenai Mobile Ad-Hoc
masalah yang lebih kompleks dibandingkan
Network dan OLSR.
dengan jaringan wired dengan node yang
Implementasi dan Pengumpulan Data
tetap.
Merupakan proses dilakukan perancangan jaringan
dan
implementasi
yang
menggunakan lima buah mobile node serta mengumpulkan dengan
c.
b.
interface yang terhubung ke
data-data
objek
penelitian
yang
c.
routing
protocol
mempunyai
Limited resources : seperti jaringan wireless lainnya, jaringan Ad Hoc dibatasi oleh masalah daya dan kapasitas memori.
terkait
dari
hasil
2.3 Keunggulan Jaringan Ad-hoc
pengukuran.
Keunggulan jaringan ad-hoc dibanding dengan
Analisis
jaringan seluler ataupun jaringan infrastruktur
Merupakan
proses dilakukannya
analisis
yang ada sekarang meliputi:
terhadap data yang telah diperoleh dari pengujian, yang sesuai dengan parameter
1.
Setting access point yang permanen ataupun backbone dari infrastruktur tidak
yang telah ditentukan pada saat tahap
selalu mudah, mengingat.
implementasi dan pengumpulan data 2.
Tidak memerlukan dukungan backbone
2 TINJAUAN PUSTAKA
infrastruktur
2.1 Mobile Ad-Hoc Network
diimplementasikan dan sangat berguna
Jaringan
ad-hoc
adalah
jaringan
mudah
ketika infrastruktur tidak ada ataupun
wireless
tidak berfungsi lagi.
multihop yang terdiri dari kumpulan mobile node (mobile station) yang bersifat dinamik dan
sehingga
3.
Mobile
node
yang
selalu
bergerak
spontan, dapat diaplikasikan di mana pun tanpa
(mobility) dapat mengakses informasi
menggunakan
secara real time ketika berhubungan
jaringan
infrastruktur
(seluler
dengan
mobile
pertukaran
4.
node lain,
data
dan
sehingga
pengambilan
dari node pengirim ke node penerima akan melewati
beberapa
node
penghubung
keputusan dapat segera dilaksanakan.
(intermediate node), dimana protokol routing
Jaringan ad hoc ini dapat digunakan untuk
berfungsi untuk mencarikan route link yang terbaik
waktu yang singkat (short-term usage)
dari link yang akan dilalui melalui mekanisme
ataupun
pembentukan tabel routing.
fleksibel
terhadap
suatu
keperluan tertentu karena jaringan ini
5.
memang bersifat sementara.
2.5 Optimized Link State Routing (OLSR)
Jaringan ini dapat direkonfigurasi dalam
OLSR adalah suatu proactive routing protokol,
beragam topologi baik untuk jumlah user
yang dapat dengan segera menyediakan routing ke
kecil hingga banyak sesuai dengan aplikasi
semua network tujuan yang ada. Ini adalah
dan instalasi (scalability). Standar jaringan
optimalisasi dari link state klasik. Optimalisasi ini
ad hoc adalah IEEE 802.11 merupakan
berdasarkan pada konsep multipoint relays (MPR).
standar transmisi data wireless digital
Pertama dengan menggunakan multipoint relay
pada band frekuensi 2.4 GHz Industrial,
dapat mengurangi ukuran dari control message.
Scientific, and Medicine (ISM), sebagai
Daripada
pendukung wireless LAN antara komputer
menyatakan hanya sekumpulan links dengan node
portabel dan jaringan infrastruktur tetap
tetangganya
(seluler dan PSTN). Standar ini juga
Penggunaan MPR juga meminimalisasi flooding
menjelaskan layer fisik dan protokol MAC.
dari control traffic. Teknik ini secara signifikan
Teknologi yang digunakan pada standar
mengurangi jumlah re-transmisi dari broadcast
ini
spread
control message Sistem link state mempunyai cara
spectrum yang dapat mencapai laju bit
yang lebih efisien dibanding dengan system
hingga 11 Mbps pada band frekuensi 2.4
distance vector. Router dengan tipe ini akan
GHz. Pada masa yang akan datang laju bit
mengirimkan table routing melalui multicast (tidak
bisa
band
melalui paket broadcast) setiap lima menit. Jika
frekuensi 5GHz. Sedangkan metode akses
ada proses update, maka hanya update itu yang
IEEE
adalah
akan dikirimkan. Koleksi jalur terbaik kemudian
Distributed Coordination Function, yaitu
akan membentuk tabel routing node. OLSR
protokol MAC Carrier Sense Multiple
menyediakan dua fungsi utama yaitu neighbor
Access
discovery dan topology dissemination.
adalah
direct
mencapai
802.11
with
sequence
54Mbps
protokol
Collision
pada
MAC
Avoidance
(CSMA/CA). 2.4 Routing Protokol pada Jaringan Ad Hoc Routing adalah mekanisme penentuan link dari node pengirim ke node penerima yang bekerja pada layer 3 OSI (Layer Network). Protokol routing diperlukan karena untuk mengirimkan paket data
menyatakan
sebagai
semua
link,
“multipoint
node
relay”.
3
PERANCANGAN SISTEM DAN
Pada skema lay-out jaringan diatas dilakukan di
IMPLEMENTASI
lantai dasar dimana terdapat lima node yang
3.1 Perancangan Skenario Implementasi Jaringan dan Uji Kinerja
ditempatkan secara terpisah, masingmasing node
Dalam proses perancangan sebuah sistem, diperlukan sebuah skenario yang terstruktur dengan baik. Untuk memudahkan proses perancangan implementasi diperlukan flowchart yang membantu dalam memahami proses perancangan yang akan dibuat.
terhubung satu dengan yang lain di dalam Jaringan Ad-hoc. Setiap node akan melakukan pertukaran informasi sesuai dengan skenario yang diujikan, pengujian dilakukan dengan mengirim text dan audio streaming dengan ukuran 1MB untuk teks dengan tipe *.doc/docx dan 5MB untuk suara dengan
tipe
*.MP3
Pada
saat
dilakukan
pengiriman informasi akan dilakukan perekaman jaringan dengan software Wireshark. Spesifikasi setiap node adalah sebagai berikut: 1. 2 Laptop dell 2. Lennovo b450 3. Compaq Presario CQ40 4. Axioo Software yang digunakan pada tugas akhir ini sebagai berikut: 1) OLSRD Gambar 3.1[3] flowchart proses perancangan sistem
OLSRD merupakan software yang digunakan untuk
implementasi
Jaringan
MANET
menggunakan protokol OLSR. 3.2 Implementasi Sistem
2) Wireshark
Skema lay-out jaringan yang digunakan pada
Wireshark merupakan software yang digunakan
jaringan ini adalah sebagai berikut:
untuk mengamati paket data yang melewati jaringan dan sebagai Network Analyzer.
3.3 Skenario Percobaan 3.3.1 Skenario Pertama Pengukuran performansi dengan memakai tiga node
dengan
kondisi
node
diam
dengan
mengirimkan paket informasi teks dan suara.
Gambar 3.2[3] skema lay-out
Gambar 3.3 Sekenario ke-1
Gambar 3.5 Sekenario ke-3
3.3.2 Skenario Ke-2 Pengukuran performansi dengan memakai tiga node dengan kondisi node bergerak dengan mengirimkan paket informasi teks dan suara.
3.2.4 Skenario Ke-4 Pengukuran performansi saat lima node dengan kondisi node bergerak dengan mengirimkan paket informasi teks dan suara.
Gambar 3.4[3] Sekenario ke-2
Gambar 3.6[3] Sekenario ke-4 3.3 Konfigurasi Jaringan
3.3.3 Skenario Ke-3 Pengukuran performansi dengan memakai lima node
dengan
kondisi
node
diam
dengan
mengirimkan paket informasi teks dan suara.
Jaringan yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah Jaringan
Wireless
Ad-Hoc dengan
standar 802.11 b/g, dengan alamat jaringan setiap node adalah sebagai berikut: 1.
Node-1: Laptop dell: a. IP Address: 192.168.0.1 b. SubNet mask: 255.255.255.0
2.
Node-2: Laptop Compaq Presario CQ40: a. IP Adress: 192.168.0.2 b. ubNet mask: 255.255.255.0
3.
Node-3: Laptop Lennovo b450: a. P Address: 192.168.0.3
b. SubNet mask: 255.255.255.0 4.
Node-4: Laptop Axiio: a. IP Address:192.168.0.4 b. SubNet mask:255.255.255.0
5.
Node-5: Laptop dell: a. IP Address: 192.168.0.5 b. SubNet Mask: 255.255.255.0
3.4 Konfigurasi OLSR Pada masing-masing node
Gambar 4.3[3] Konfigurasi jaringan dari node 3
Konfigurasi jaringan dari node 1:
Konfigurasi jaringan dari node 4
Gambar 4.4[3] Konfigurasi jaringan dari node 4 Gambar 4.1[3] Konfigurasi jaringan dari node 1 Konfigurasi Jaringan dari node 2:
Konfigurasi Jaringan dari node 5
Gambar 4.5[3] Konfigurasi jaringan dari node 5 Gambar 4.2[3] Konfigurasi jaringan dari node 2 Konfigurasi Jaringan dari node 3:
4 ANALISA KINERJA DAN CARA KERJA OPTIMIZED LINK STATE ROUTER Optimized Link State Routing (OLSR) termasuk dalam kategori proak- tif. OLSR menggunakan 2 jenis paket control: paket "hello" dan paket "TC(Topology Control)". Paket hello digunakan untuk membangun node- node tetangga dan pada saat yang sama digunakan untuk menghitung
"multipoint relay". OLSR menggunakan periodic
Pada gambar4.1[3] merupakan hasil yang
broadcast (paket hello) untuk mengetahui node
diperoleh dari pengujian teks dan suara
tetangga dan sekaligus memverifikasi kesimetrisan
streaming pada masing-masing node, dimana
link radio. Paket hello yang dikirim berisi status
untuk node 1 hasil yang diperoleh dari pengujian
radio
node-node
teks dan suara streaming adalah 3.447 ms dan
asymmetric,
136.629 ms sedangkan untuk node 3 hasil untuk
symmetric atau multipoint relay. Pada inisialisasi,
pengujian teks dan suara streaming adalah
ketika node A menerima paket hello dari
3.587 ms untuk teks dan 130.5635 ms untuk
tetangganya (node B), node B akan mencatat node
suara streaming. Dari grafik diatas dapat kita
A sebagai Asymmetric. Kemudian, jika node B
lihat hasil yang diperoleh masing-masing node
link
antara
tetangganya.
node dengan
Status
tersebut:
mengirim kembali paket hello maka paket hello yang berisi status node A adalah Asymmetric. Saat
untuk
node A menerima paket hello dari node B (dengan
memiliki perbedaan yang signifikan dimana
status node A adalah asymmetric), node A akan
delay node 1 dan node 2 memiliki hasil yang
mencatat bahwa node B sebagai symmetric. A
tidak berbeda jauh dan hasil yang sama di dapat
kemudian mengirim paket hello ke B, dan B akan
pada pengujian suara streaming dimana hasil
mengupdate status A ke sysmmetric. Multipoint
pada masing-masing node perbedaan yang
relay adalah kasus khusus node, ia adalah relay yang menghubungkan 2 node. Jika Paket hello dibroadcast ke 1 hop, paket TC dibroadcast ke seluruh jaringan. Paket TC berisi daftar multipoint relay.
dimiliki
kedua
tidak
pengujian
terlalu
cenderung
signifikan.
Hal
tidak
ini
disebabkan pada skenario ke-1 tiap-tiap node tidak
bergerak
dari
posisinya,
komunikasi yang terjadi pada
sehingga
skenario ke-1
dianggap baik karena hasil dari delay pada saat
Dalam contoh kasus simulasi berikut : 4.1 Perbandingan end-to-end delay pada skenario ke-1
pengujian. 4.2 Perbandingan skenario ke-2
end-to-end
delay
pada
Dari pengukuran data-data yang diperoleh oleh Wireshark pada skenario ke-1 didapatkan grafik end-to-end delay seperti berikut.
Gambar 4.2 Perbandingan end-to-end delay Pada Skenario Ke-2 Pada Gambar 4.2[3] terlihat perbandingan end-toGambar 4.1 Grafik end-to-end delay pada skenario ke-1
end delay tiap nodenya pada masing-masing pengujian,
dimana
end-to-end delay
yang
diperoleh pada node 1 untuk pengujian teks
teks dan suara streaming menghasilkan delay
8.402 ms dan suara 146.879 sedangkan untuk
yang cenderung tidak berbeda jauh dan juga
node 3 adalah 7.2775 ms untuk teks dan
kondisi yang sama dihasilkan antara node 4 dan
134.9775 ms untuk suara streaming. Pada
node 5 yang dimana hasil antara kedua node
skenario ke-2 node bergerak menjauh sehingga
tidak memiliki perbedaan yang signifikan,
hasil yang didapat berbeda dengan hasil
dikarenakan perangkat yang digunakan dan
skenario ke-1 dimana delay pada masing-masing
kondisi jaringan wireless yang baik sehingga
pengujian bertambah, untuk perbandingan
perbedaan
antara nodenya hasil yang diperoleh mengalami
signifikan.
yang
dihasilkan
tidak
terlalu
sedikit perbedaan karena pergerakan node saat mengirim data maka mengakibatkan perbedaan
4.4 Perbandingan end-to-end delay pada Skenario ke-4
delay pada tiap nodenya.
4.3
Perbandingan Skenario ke-3
end-to-end
delay
pada
Gambar 4.4 Grafik end-to-end delay pada sekenario ke-4 Gambar 4.4[3] merupakan grafik delay dari hasil pengujian teks dan suara pada masing-
Gambar 4.3 Grafik end-to-end delay pada Skenario ke-3 Pada Gambar
4.3
masing node. Dimana delay yang didapat pada
[3] merupakan grafik
2.754 ms dan suara 60.4365 ms, node 3 untuk
delay dari hasil pengujian teks dan suara pada masing-masing
node.
Di
mana
delay
masing-masing node adalah node 1 untuk teks
di
teks 3.7545 ms dan suara streaming 56.714 ms,
dapat pada masing-masing node adalah node
node 4 untuk teks 2.8285 ms dan suara
1 untuk teks 3.6595 ms dan suara 109.8405 ms,
streaming 77.844 ms, dan node 5 untuk teks
node 3 untuk teks 3.751 ms dan suara streaming
3.5905 ms dan suara streaming 126.1825 ms.
120.575 ms, node 4 untuk teks 2.0895 ms dan
Hasil yang diperoleh dari kedua pengujian untuk
suara streaming 126.241 ms, dan node 5 untuk
masing-masing node memiliki hasil delay yang
teks 3.954 ms dan suara streaming 127.2795
bervariasi ini disebabkan karena pergerakan dari
ms. Hasil yang diperoleh dari kedua pengujian
node yang bergerak secara acak sehingga delay
untuk masing-masing node tidak berbeda jauh,
yang diperoleh pun bervariasi. Pada saat node
dimana bila dibandingkan antara node 1 dan
bergerak relative mendekat maka delay yang
node 3 saat sebagai penerima untuk pengujian
didapat pun semakin kecil sebaliknya jika node
NIC Wireless Card host computer harus 5 PENUTUP
compatible dengan tools OLSRD.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kinerja dan cara kerja
6 REFERENSI
OLSR pada MANET, maka bisa diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pengujian
menggunakan
dan
text
audiostreaming menghasilkan QoS yang berbeda, dari perbandingan kedua pengujian tersebut, untuk pengujian teks cenderung mempunyai delay yang lebih baik dibanding pengujian
suara
streaming.
Dengan
demikian, troughput data text-streaming lebih besar dibandingkan audio-streaming; alhasil bandwidth yang dialokasikan untuk data suara lebih besar dibandingkan data teks agar komunikasi data yang berlangsung dapat berjalan dengan baik dan lancar. 2.
bertetangga
mempengaruhi
QoS
layanan komunikasi data yang berjalan.
5.1.1 1.
Saran Diharapkan kedepannya ditambahkan software untuk analisis topologi jaringan karena implementasi jaringan MANET tidak memiliki topologi yang tetap.
2.
Implementasi ini hanya menggunakan lima node saja, diharapkan untuk dicoba dengan node yang lebih banyak lagi.
3.
Jaringan ini masih menggunakan IPv4 dalam implementasi nya, untuk kedepannya untuk menggunakan IPv6.
4.
Diharapkan kedepannya untuk dicoba dengan protokol routing yang lain.
5.
[2]http://tukshareaja.wordpress.com/2010/07/04/ jaringan-adhoc/ 18 Jun. 13 21:55 [3]Raditya, 2010, “ Implementasi Dan Analisis Jaringan Mobile Ad Hoc Network (MANET) Menggunakan Protokol OLSR(Optimized Link State Routing) Untuk Layanan VoIP”, Institut Teknologi Telkom. [4]Valentino
Lord
Sing,
dkk.
Disarankan Jaringan MANET dibangun pada kondisi in-door, dan syarat setiap
2010”
EVALUASI
PERFORMANSI OLSR (OPTIMIZED LINK STATE ROUTING) PADA MOBILE AD-HOC NETWORK”, Politeknik Telkom Bandung
Posisi setiap node dan mobilitas-nya antar node
[1]http://dwicminny.blogspot.com/2011/10/keam anan-komputer_03.html 18 Jun. 13 21:48
View more...
Comments