Jurnal KPN-Kelompok Produksi Berita Televisi SMKN 48 JAKARTA

April 6, 2019 | Author: Shenthya Winarty | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

jurnal...

Description

JURNAL ILMIAH

Kuliah Peduli Negeri Produksi Berita Televisi

Disusun Oleh : Annisa Mutiara Santana (44114110076) M. Rifqi Fauzan Adyatma (44114110122) Renika Andesti Restiana (44114110116) Shenthya Winarty (44114110134)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA 2018

1

KULIAH PEDULI NEGERI PRODUKSI BERITA TELEVISI

1)

M. Rifqi Fauzan, 2)Annisa Mutiara 3)Renika Andesti, 4)Shenthya Winarti Program Studi Broadcasting, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana Jakarta Email: [email protected]

Abstrak

Seiring berjalan nya waktu, perkenalan tentang Berita dianggap perlu untuk menunjang  pengetahuan generasi muda khusus nya pelajar untuk dapat memberikan pengetahuan terhadap bagaimana berita, bagaimana merespon sebuah berita, lalu juga untuk memberikan pengalaman  pengetahuan bagaimana berita tersebut di buat dan di siarkan. Generasi muda khusus nya adalah  pelajar dapat memahami konsep jurnalistik yaitu bukan sebuah media, bukan seorang pers, melainkan sebuah kegiatan membuat sebuah berita yang nantinya d isiarankan atau di sebarluaskan. Pelajar juga di harapkan dalam terjadi nya kegiatan ini dapat membedakan bagaimana berita yang dapat di percaya dan bagaimana menyikapi nya.

K ata K unci:  jurnalistik,

penyiaran, reporter, media, pers, berita hoax.

1. PENDAHULUAN

 jurnalis, tetapi masyarakat awam yang mempunyai keterbatasan ilmu dalam  jurnalistik pun kian latah dengan menyebarkan berita-berita yang terkini. Sekali lagi, konvergensi media dalam bentuk digital lah yang memfasilitasi hal ini, karena digitalisasi media juga berarti penyebaran berita yang real time dengan lag waktu yang semakin sempit. Tren akan menyebarkan berita rupanya tidak dapat lagi terbendung. Meledaknya situs-situs penyedia layanan blog pribadi seperti blogger.com dan beberapa situs yang menggunakan v-buletin semacam kaskus.us (yang kini pindah domain menjadi kaskus.co.id atau kaskus.com) menawarkan kemudahan dalam menulis berita yang kemudian disebarluaskan secara bebas. Situs-situs tersebut memberikan kemudahan bagi pemilik akunnya untuk menulis sesuatu yang baik itu berupa opini, fakta, atau sekedar copypaste dari mana pun untuk selanjutnya dapat dipublikasikan dan dapat diakses oleh semua orang.

1.1. Latar Belakang Seiring dengan sejarah perkembangan teknologi komunikasi yang kini memasuki era digital, berbagai media massa di Indonesia juga mulai memanfaatkan kehadiran internet sebagai media komunikasi untuk menyampaikan  jenis-jenis informasi dan jenis-jenis berita kepada khalayak yang jauh lebih luas. Selain portal berita, berbagai platform media sosial pun turut dimanfaatkan oleh pemilik media dan jurnalis guna menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak. Namun yang perlu juga dipahami adalah bahwa para jurnalis tetap mengacu pada kode etik wartawan atau kode etik  jurnalistik dalam proses peliputan berita dan ditambah dengan payung hukum lainnya yang dikenal dengan pedoman media siber. Dan dengan semakin berkembangnya teknologi pula, ranah  jurnal sekarang tidak saja untuk mereka yang benar - benar berprofesi sebagai 2

Tentu saja, dengan hanya menulis sesuatu kemudian mem-posting pada blog ataupun situs tertentu dan akan banyak orang yang membaca yang akhirnya percaya pada berita tersebut. Bukanlah sesuatu yang sukar untuk dilakukan jika dikomparasikan dengan menulis berita dan dipublikasikan melalui media konvensional yang mempunyai banyak gatekeeper. Kemudahan dalam mempublikasi ini tak  jarang disalahgunakan oleh sebagian orang demi kepentingan tertentu. Dan kembali lagi kepada siapa akan percaya, akan sangat sulit untuk dilacak jika dalam  jurnalisme online tersebut tidak terdapat referensi atau sumber berita.

Menjelaskan tentang bagaimana proses dari didapatkannya suatu berita sampai dengan berita tersebut dapat disampaikan kepada khalayak dan disimpan dengan baik oleh suatu lembaga sebagai sebuah aset atau bukti jika mereka pernah menayangkan atau menyampaikan berita tersebut kepada khalayak.

Dengan tingkat literasi media yang masih relatif rendah pada masyarakat Indonesia, tentu saja baik disadari ataupun tidak jurnalisme online merupakan salah satu masalah yang masuk dalam skala prioritas untuk dicari solusi dari banyak permasalahannya. Banyak kasus yang terjadi yang tidak tersebar melalui pemberitaan konvensional bahwa berita yang didapat melalui jurnalisme online cenderung menggiring opini masyarakat dan pada imbasnya adalah tindakan yang akan diambil oleh masyarakat. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap berita memang tinggi, apalagi terhadap berita yang tersiar melalui new media yang kadang masih tidak jelas sumbernya. Banyak sekali kasus yang bisa dibahas dalam konvergensi media dalam bentuk new media. Terutama yang sangat disayangkan adalah kelebihan beberapa manusia dalam mengolah berita sehingga menimbulkan kepercayaan akan berita tersebut. Dan sekali lagi kondisi ini diperparah dengan literasi media yang masih minim pada kalangan masyarakat Indonesia.

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukanmelalu media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian unsur-unsur terpenting komunikasi massa adalah komunikator, media ssa, informasi, gatekeeper , kahalayak, umpan balik.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa

Pada umumnya proses komunikasi massa idak menghasilkan “feed back” langsung, tetapi tertunda dalam waktu yang relati. Ciri-ciri massa yaitu: (1)  julahnya besar; (2) tidak ada hubungan organisatoris antara individu; dan (3) memiliki latar belakang sosial yang berbeda. 2.2 Televisi Sebagai Media Massa Televisi sebagai media massa dirasakan sangat besar manfaatnya, dimana suatu peristiwa yang terjadi dibelahan bumi yang berada, dalam waktu yang bersamaan dapat diikuti khalayak dibelahan bumi yang lain, dalam jumlah penonton yan relatif tidak terbatas  jumlahnya. Kelebihan yang dimiliki televisi, tidak lalu menjadi saingan dari media massa lainnya, bahkan bersama media cetak dan radio merupakan tritunggal media massa, yang dengan sendirinya akan memberikan engaruh dan dengan sendirinya akan membentuk kekutan ang

Maka dari itu, kami ingin mengadakan suatu kegiatan dimana masyarakat dapat dengan mudah, jelas, dan terstrukur dengan baik dalam menyampaikan beritanya, serta beberapa pengetahuan mendasar tentang literasi media, khususnya pada media televisi. 3

besar, hanya saja sebagai akibatnya terutama televisi harus mampu bertanggung jdalam persaingan program siaran. Karena itulah masalah perecanaan program siaran harus mengacu pada selera, keingnan seta kebutuhan khalayak.

melakukan shooting. Shooting dilakukan sesuai dengan yang telah direnanakan sebelumnya dengan memperhitungkan ketepatan waktu baik waktu shooting maupun kehadiran dilokasi shooting agar hasil yang diperoleh maksimal.

2.3 Program Televisi

Pada pasca produksi, cameraman dan reporter menyerahkan hasil shootig kepada news editor dengan shooti list. Reporter membuat naskah dan menyesuaikan gambar dan suara yang dishooting. Lalu reporter mendampingin editor dalam memilh gambar yang cocok.

Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat penonton tertarik untuk mengikuti siaran yang diacarkan stasiun penyiaran. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan barang atau pelayanan yang dijual epada pihak lain, dalam hal ini audience dan pemasang iklan.

3. METODE Metode pelatihan dilakukan penyampaian materi, demonstrasi tayangan , diskusi dan juga diselingi games. Sehingga siswa/I yang mengikuti tidak merasa jenuh dan juga tetap aktif mengikuti kegiatan ini. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan juga sharing sehingga sama-sama belajar dan  juga dapat menyadari dan mengetahui bagaimana cara membuat berita.

Stasiun televisi penyiaran dituntut untuk memiliki kreatifitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai proram yang menarik. Berbagai program delompokan menjadi dua bagian informasi dan program hiburan. Program informasi adalah segala  jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak atau audiens. Program informasi dapat dibagi dua bagian yaitu hard news dan soft news.

Evaluasi dan praktik pembuatan berita, baik pembuatan naskah , pengambilan gambar dan live report dilakukan agar peserta mengetahui proses dan alurnya. Live report dipraktekkan secara langsung oleh peserta hal ini untuk melatih tata bahasa , dan hal-hal atau informasi apa saja yang harus di sampaikan kepada masyarakat , dimana public speaking disini sangat di terapkan karena berbicara di depan dan di belakang kamera sangatlah berbeda.

2.4 Proses Produksi Program Televisi Dalam melakukan produksi suatu program televisi khususnya berita ada 3 tahapan yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Pada pra produksi hal yang dilakukan adalah mencari data informasi yang berasal dari fakta peristiwa, pendapat, realita yang disekitarnya atadari nara sumber yang dapat dipercaya. Masih dalam tahapan yag pertama yaitu production meeting yang biasanya diadakan pagi dan sore setiap hari. Untuk membicarakan atau membahas informasi yang masuk sebagai bahan liputan.

Dalam melakukan kegiatan ini membutuhkan tenaga ,waktu, fikiran yang khusus. Mengenai menejemen waktu dan skala prioritas tetap harus dilakukan agar kegiatan besar ini bisa di lakukan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil

Produksi, pada saat produksi reporter beserta crew lainnya mengadakan koordinasi dan materi yang akan diliput, menyiapkan segala peralatan lalu

Dalam pembuatan acara ini penulis menginginkan beberapa capaian yang

4

ingin dapat diberikan kepada para murid SMKN 48 jakarta yaitu berikut ini:

No 1.

Jenis Luaran

memproduksi nya dan menyiarkan nya sampai kepada tahap penyiaran.

Indikator Capaian

Siswa dapat membuat Naskah berita yang Baik dan benar, serta mempraktekan nya.

Tercapai

2.

Siswa dapat membawakan berita sebagai anchor/ pembawa berita.

Tercapai

Pengisi materi juga dibantu oleh Team kami yang berjumlah 8 orang untuk memberikan tambahan info mengenai halhal apa saja yang terjadi oleh pembuat berita di lapangan.

3.

Siswa mampu memahami proses pembuatan berita.

Tercapai

4.2.2 Kondisi Tempat Kegiatan

Memberikan Siswa/I Sertifikat sebagai tanda mengikuti kegiatan dengan baik

Tercapai

4.

Gambar 1 Ibu Marshalina Gita Fadilla

Kegiatan ini di hadiri oleh siswa/I  jurusan broadcasting yang terdiri dari 2 kelas yaitu 60 orang. Kegiatan di lakukan dalam sebuah ruang kelas yang telah di sediakan oleh pihak sekolah untuk kami dapat memberikan kegiatan ini dengan nyaman.

4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengisi materi Kegiatan Kuliah peduli negeri ini memberikan ruang untuk siswa/I SMKN 48 Jakarta yang mengikuti untuk dapat menyerap ilmu yang di berikan oleh Reporter Metro Tv yaitu Ibu Marshalina Gita Fadilla. Yang di harapkan dengan di datangkan nya pembicara yang langsung pernah merasakan terjun kelapangan kerja produksi berita televise, siswa/I dapat mengerti bagaimana Teori dari produksi berita televise serta praktek langsung dan  juga gambaran yang terjadi di lapangan.

Gambar 2 Kondisi kelas

Siswa/I di berikan ruang yang nyaman untuk duduk di lantai memperhatikan pembawa materi menjelaskan isi materi. Isi materi ditampilkan melalui proyektor yang isinya meliputi power point dan juga video-video interaktif mengenai gambaran yang terjadi di dalam lapangan ketika pembuatan berita itu berlangsung.

Materi yang di berikan oleh Ibu Marshalina Gita Fadilla selama 60 menit yang mencangkup tentang bagaimana menulis sebuah berita televise,

4.2.3 Materi

5

Siswa/I memperhatikan materi yang diberikan dengan baik dari awal sampai akhir. Adapun materi yang di berikan oleh Ibu Marshalina Gita Fadilla adalah sebagai berikut : a. Apa itu jurnalistik? Siswa/I diarahkan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah yang di maksud oleh Jurnalistik, bagaimana tugas jurnalistik, dan bagaimana menjadi seorang  jurnalistik. Ibu Marshalina Gita Fadilla menjelaskan bahwa Jurnalistik adalah kegiatan yang di lakukan oleh seorang wartawan untuk mencari sebuah berita , baik untuk media cetak, online, ataupun televisi. jurnalistik berasal dari kata  journ. Dalam bahasa Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.

Gambar 4 Suasana tanya jawab

b. Pengenalan terhadap News ( Berita ) Apakah sebuah broadcast yang kita terima dalam Whatsapp bisa dikatakan sebagai sebuah berita? Bisa dikatakan itu adalah sebuah berita, jika mengandung unsur-unsur berita yaitu Apa yang terjadi, siapa yang melakukan, bagaimana terjadi, dimana terjadi nya, dan apa efeknya. Lalu apakah berita yang di terima dalam sebuah pesan whatsapp bisa dikatakan sebagai berita yang dapat di percaya kebenarannya? Pertanyaan ini sempat digulingkan kepada siswa/I dan mereka menjawab “Tergantung”. Lalu apa yang bisa membuat sebuah isi berita di media sosial khusus nya dapat kita percaya?

Dengan demikian, jurnalistik bukanlah pers, bukan pula media massa. Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa bekerja dan diakui eksistensinya dengan baik.

Hal ini lah yang di bahas pada pengenalan news kepada siswa/i. kami mengharapkan bahwa siswa/I sebagai pengguna sosial media dan generasi muda dapat membedakan mana sebuah berita dan mana yang bukan. Mana sebuah berita yang dapat di percaya atau mana berita yang tidak dapat di percaya. Berawal dari sini, siswa/I di tantang untuk memberikan sebuah pemahaman tentang bagaimana harusnya kita bersikap menghadapi sebuah berita? Salah satu dari mereka mengatakan bahwa caranya adalah melihat sumber nya dari siapa dan apa isi beritanya. Betul, sering kali kita harus jeli untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan tersebut atau berita tersebut.

Gambar 3 Ibu Marshalina sedang menjelaskan

Dari penjelasan mengenai jurnalistik ini, respon siswa/I mulai antusias, terbukti dengan banyak nya pertanyaan-pertanyaan untuk dapat memperjelas pemikiran mereka.

Menurut Ibu Marshalina sendiri sebuah berita dapat di percaya ketika berita tersebut tidak memihak kedalam satu atau dua pihak. 6

Berita yang baik adalah berita yang berimbang, disinilah peran seorang pembuat berita menjadi seseorang yang berimbang. c.

Tahapan memproduksi berita

Setelah diberikan arahan mengenai bagaimana konsep dasar jurnalistik, dan apa itu berita, selanjutnya siswa/I di berikan pengetahuan inti tentang bagaimana cara memproduksi berita, cara menulis sebuah naskah yang baik dan benar dengan memperhatikan 5 unsur dasar berita, dan juga cara pembawaan berita televise.

Gambar 6 Dua orang siswa/i yang mempraktekan cameramen dan reporter

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bagian ini, siswa/I terlihat sangat pro aktif dengan berbagai macam pertanyaan yang di lontarkan oleh mereka. Mereka memberikan respon yang baik kepada pemikiran-pemikiran dan praktek langsung bagaimana membuat sebuah berita televise.

5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan dapat disimpulkan bahwa:

diatas

a. Kegiatan literasi media ini membuka cakrawala atau pengetahuan baru untuk siswa/siswi SMKN 48 Jakarta . Hasilnya cukup bagus karea beberapa siswa sudah sedikit tahu tentang literasi media artinya beberapa dari mereka masih peduli tentang keaslian berita yang mereka dapatkan. b. Penggunaan gedget siwa/siswi SMKN 48 Jakarta menunjukan bahwa gadged menjadi salah stu kebutuhan pokok untuk mereka dimana digunakan untuk berkomunikasi, penggunaan media sosial ataupun untuk mendapatkan informasi setiap saat mereka butuhkan. c. Dari sebagian siswa/siswi SMKN 48 Jakarta yang kurang memahami tentang literasi media , memmbuat mereka mudah percaya tentang berita atau informasi yang mereka dapatkan baik dari televisi maupun media sosial sehingga mereka mudah mengkomentari tentang berita tersebut.

Gambar 5 Siswa/i nampak serius mendengarkan

Untuk lebih memberikan gambaran tentang jurnalistik, maka team kami memberikan kesempatan kepada siswa/I untuk berani mempraktekan bagaimana menjadi seorang reporter yang baik ketika berada di lapangan.

5.2 Saran 7

a. pengabdian masyarakat harus sering atau rutin dilakukan agar menambah wawasan siswa/siswi SMKN 48 Jakarta karena membutuhkan pemahaman khusus. b. Untuk guru SMKN 48 Jakarta hendaknya membantu memotivasi siswa/siswinya untuk “melek” media dan memanfaatkan gadget sebaik mungkin. DAFTAR PUSTAKA Burhan Bungin. Sosiologi Komukasi Edisi Pertama: Jakarta. Kencana.2008. hal 71 Wawan Kuswandi. Komnikasi massa (sebuah analisis isi media televisi). Jakrta : Rineka Cipta. 1996. Hal 16 Darwano Satro Negoro. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. 1994. Hal14  Arifin Harahap. Jurnalistik televisi tekk memburu dan menulis berita. Jakarta: indeks gramedia. 2006. Hal 4 Deddy iskandar muda. Jurnalistik televisi menjadi reporter profesional. Bandung: PT remaja rosdakarya. 2009. Hal 22

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF