juRnaL keong sawah
May 26, 2018 | Author: Nunung_Haerani_1343 | Category: N/A
Short Description
Download juRnaL keong sawah...
Description
Laporan Praktikum Ekologi Hewan (2010)
Kepadatan Keong Pila ampullacea di Areal Persawahan Pondok Hijau Adnan Muchsin (0708785), Nunung Haerani (0708802), Ratna Fitriana (0708797), Sri Ika Yanuarti (0708807), Ni Wayan Putu Meikapasa (0708792) Ahmad Bayadhi (070878)
ABSTRAK
Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput sejenis siput air air yang mudah dijumpai di perairan tawar Asia tropis , seperti di sawah , aliran parit , serta danau. danau. Keong sawah memiliki kepribadian tinggi, yaitu sekitar 300-500 butir per individu betina dewasa. Susunan telurnya bergerombol, bertumpukan, berwarna merah jambu dan menempel pada kayu, tepi pematang, atau tepi kolam. Luasnya kemampuan hidup keong sawah ini menyebabkan jumlah keong yang berlimpah di lingkungan, khususnya daerah persawahan. Praktikum kali ini bertujuan menghitung kepadatan keong sawah. Terdapat perbedaan jumlah keong yang ditemukan di setiap plot, bergantung ada tidaknya naungan. Di plot yang ternaungi cenderung lebih banyak daripada yang terdedah atau terbuka. Kepadatan (density) individu tutut (vila ampollacea) adalah o,8o8 individu/m2. Keyword : Keong Sawah, Pila Sawah, Pila ampullacea, Kepadatan (density), Persawahan Pondok Hijau. PENDAHULUAN
Keong sawah ( Pila ampullacea) ampullacea) adalah sejenis siput air air yang yang muda mudah h diju dijump mpai ai di perairan tawar Asia tawar Asia tropis, tropis, seperti di sawah, aliran
parit,
serta
danau. danau.
Hewan
ber cangkang cangkang ini dikenal pula sebagai keong
menyembunyikan
diri
di
dalam
cangkangnya. Klasifikas Klasifikasii ilmiah ilmiah keong sawah (tutut) (tutut) adalah : Kerajaan Filum
:
Animalia Mollusca
Bentuknya Bentuknya agak menyerupai menyerupai siput murbai, murbai,
Kelas
:
Gastropoda
masi masih h
Superfamili
:
Ampullarioidea
Famili
:
Ampullariidae
angg anggot otaa
Bangsa
:
Ampullariini
memiliki
Genus
:
Pila
Spesies
:
Pila ampullacea
gondang gondang,, siput siput sawah, sawah, siput siput air, air, atau atau tutut. tutut.
berk berker erab abat at,,
memi memili liki ki sampa ampaii
warn warnaa hit hitam. am.
Ampul pullariidae dae operculum, operculum, tubuhnya
teta tetapi pi
keon keong g
cang cangka kang ng
hija hijau u
Sebag ebagai aima mana na lainnya,
sema semacam cam yang
ia
sawa sawah h peka pekatt
penut penutup up/p /pel elin indun dung g lunak
ketika
:
Laporan Praktikum Ekologi Hewan (2010)
Pada awalnya keong ini dipelihara di
dan tebal 1 cm. Tetapi ukuran ini dapat lebih
tambak-tambak ikan petani, tetapi menjadi
atau kurang, tergantung pada ukuran tubuh
pesat perkembangannya sehingga memasuki
induk betina (Soenardjo,2004). Oleh karena
sawah pertanian. Di sawah-sawah petani,
itu, akibat dari perkembangbiakan keong
keong ini merusak tanaman padi yang masih
sawah ini menjadi potensi sebagai hama di
muda (Soenardjo, 2004).
persawahan petani.
Masuknya keong ke indonesia awalnya dibudidayakan untuk dikonsumsi. Kemudian
METODE PENELITIAN
keong tersebut lepas dari kolam-kolam
Praktikum ini dilakukan di sekitar areal
pemeliharaan dan masuk areal persawahan
persawahan pondok hijau yang di tumbuhi
dan ditunjang pemeliharaan keong yang
oleh tanaman sejenis brassica. Pengamatan
sangat mudah dan cepat berkembang biak.
dilakukan
Selain berkembang di saluran irigasi dan
keseluruhan,
terbawa aliran air masuk ke sawah, peranan
dilakukan dengan menggunakan kuadrat
manusia secara sengaja juga mempengaruhi
secara random (acak).
dengan mengukur luas areal kemudian
untuk
sampling
penyebaran keong ini di sawah (Susanto, HASIL DAN PEMBAHASAN
2006). Keong sawah yang dewasa berukuran
Plot
Jumlah keong (ekor)
ekornya. Siklus hidup dan lama waktu dari
1
14
telur
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 9 16 19 9 12 19 21 11 17 13 23 11 8 26 14
panjang 22-26 mm dan berat 10-20 gram per
sampai
telur
kembali
hanya
membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Siklus hidup keong sawah lebih pendek dari siklus hidup bekicot (enam atau tujuh bulan). Keong sawah memiliki kepribadian tinggi, yaitu sekitar 300-500 butir per individu betina dewasa. Susunan telurnya bergerombol, bertumpukan, berwarna merah jambu dan menempel pada kayu, tepi pematang,
atau
tepi
kolam.
Ukuran
kelompok telur ini panjang 6 cm, lebar 2 cm,
Laporan Praktikum Ekologi Hewan (2010)
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
27 23 21 17 15 24 16 18 21 18 13 23 19 502
Rumus Kepadatan
=
Masalah non teknis
Luasnya daerah yang akan di ganggu
karena
bisa
merusak
pertumbuhan
tanaman yang ada di sawah tersebut (di lindungi)
Dalamnya
lumpur
menyebabkan
mobilitas
yang penelitian.
Padahal dalam 1 m lebih dari 1 individu yang ditemukan bahkan sampai 27 ekor tetapi hal inidisebabkan oleh masalah di
= Jumlah individu Luas
=
atas. Seharusnya ada 124 plot yang di buat dengan ukuran 1 x 1 m. Data yang kurang sekitar 94 plot. Tetapi rata-rata
502/61
keong yang ditemukan berkisar dari 9
2
0.808 ekor/m
hingga 27. Jika diduga maka dengan
Terdapat perbedaan jumlah keong yang
mengambil nilai tengah dari rentang
ditemukan di setiap plot, bergantung ada
tersebut maka sekitar 18 ekor.
tidaknya naungan. Di plot yang ternaungi cenderung
lebih banyak daripada yang
KESIMPULAN DAN SARAN
terdedahatau terbuka. Kepadatan individu
Berdasarkan data hasil pengamatan, maka
tutut
o,8o8
kepadatan spesies Pila ampullacea adalah
individu/m2. Jadi, dalam setiap 100 m, ada
0,808 individu/m2. Dalam penelitian masih
80,8 individu yang ditemukan. Nilai ini
banyak terdapat kekurangan, dan semoga
sangat
dengan adanya jurnal ini maka kesalahan
(vila
kecil
ampollacea)
jika
adalah
dilihat
dari
keseluruhan
areal
dikarenakan
jumlah data yang diambil
seharusnya
adalah
keseluruhan,
persawahan.
luas
akan
20%
Hal
dari
tetapi
ini
ke
depannya
dalam
Alasan kurangnya data, tidak mencapai 20%
bisa
dikurangi
dengan mengetahui cara-cara sebelumnya.
luas
pelaksanaannya tidak seperti itu.
luas areal persawahan adalah:
penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Praktikum Ekologi Hewan (2010)
Anonim.
(2008)
Sunarjo dan Susanto. (2006) Hewan sawah
http://www.docstoc.com/docs/48088525/KE
dan
ONG-SAWAH.
Bogor.
2010.
Tanggal
11
November
Keragamannya.
Institut
Pertanian
View more...
Comments